Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN


KEOLAHRAGAAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN
DAN REKREASI
UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN 2022/2023

Program Studi : S1 PJKR


Mata Kuliah : Jurnalisme olahraga
Semester : VII Unit Penjamin Ka Progdi S1
Kelas :G Mutu Fakultas PJKR
Dosen Pengampu : Donny Anhar Fahmi, S.Si, M.Pd
Hari/Tanggal : Selasa, 10 Januari 2023
Waktu : 90 Menit (2 SKS)
Sifat : Open book

PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL


1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal
2. Dahulukan mengerjakan soal yang mudah menurut anda!

SOAL
1. Apa yang anda ketahui tentang jurnalisme olahraga?

Jurnalisme olahraga merupakan salah satu jenis jurnalistik dimana di dalam jurnalistik
olahraga membahas tentang olahraga. Jurnalisme olahraga sendiri merupakan suatu
bentuk jurnalisme yang melaporkan tentang topik olahraga.

2. Bagaimana media massa mempunyai peran penting dalam dunia jurnalistik?

Posisi media menjadi penting seiring dengan hadirnya banyak media di tengah
masyarakat. Kehadiran media tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat baik
di daerah perkotaan maupun pedesaan. Kondisi dari setiap media dewasa ini, terutama
setelah hadirnya media sosial sangat memperluas cakupan komunikasi manusia. Untuk
lebih jelasnya tentang posisi media, berikut penjelasannya. Pertama, Media Cetak.
Koran, sekian tahun lalu keberadaan koran dianggap segera berakhir. Jika dapat
bertahan setelah adanya televisi, koran dinilai tidak akan banyak berpengaruh lagi.
Pandangan ini memiliki alasan, karena banyak koran di kota-kota besar terpaksa
gulung tikar. Namun sejak 1970-an, koran terbukti mampu bertahan, meskipun
prosesnya memang tidak mudah. Sekalipun sebagian koran terbesar gagal bertahan,
koran-koran yang mampu menyajikan pelayanan baru, khususnya di daerah pinggir
kota berhasil menyelamatkan diri. Majalah, sama halnya dengan koran, majalah juga
harus berusaha keras menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi baru. Majalah yang
mampu bertahan umumnya adalah yang bersifat khusus, misalnya majalah khusus
wisata, olahraga, hobi perahu layar, penggemar acara televisi atau beritaberita ilmiah.
Kedua, Media Siaran. Radio semakin terdesak oleh televisi, namun masih memiliki
banyak penggemar. Kecenderungannya adalah jangkauan siaran radio semakin sempit
sehingga yang paling mampu bertahan adalah radio-radio yang hanya melayani suatu
wilayah kecil saja. Tantangannya tidak kalah dari yang dihadapi oleh koran dan
majalah, namun radio terbantu oleh penemuan transistor yang membuatnya jauh lebih
ringkas. 121 Selain radio, media siaran juga terdiri dari televisi. Televisi merupakan
media baru setelah hadirnya radio. Masyarakat lebih menikmati acara yang disiarkan
oleh televisi dibandingkan media lainnya sebab dengan televisi, masyarakat dapat
melihat dan mendengar peristiwa yang disampaikan. Berdasarkan dua jenis media
massa tersebut setiap media memiliki sejarah dan karakteristik yang berbeda sehingga
baik media cetak ataupun siaran sangat dibutuhkan sebagai sarana komunikasi massa.
Perkembangan media massa tentu saja mengalami pasang surut, namun para pengelola
media tidak tinggal diam ketika media yang dikelola mengalami penurunan peminat,
karena semakin berkembanganya suatu teknologi dan kemampuan manusia dalam
menciptakan inovasi untuk berkomunikasi, kini selain media cetak dan media siaran,
produk media massa pun berkembang pada media online.

3. Jelaskan prinsip dan prosedur penulisan berita olahraga!

 Prinsip dasar Penulisan Berita Olahraga: Pada penulisan berita olahraga,


reporter diperkenankan menulis berita dengan memasukkan improvisasinya.
Contoh: gol bunuh diri, menelan kekalahan, secara tragis, dewa penolong, dll.
Namun demikian, improvisasi reporter tetap berdasarkan fakta yang ada.
Dalam jenis berita lain, improvisasi reporter tidak boleh ditulis.

 Kualifikasi reporter berita olahraga: harus memahami jenis olahraga yang akan
ditulis, termasuk istilah-istilah pada setiap cabang olahraga.
Cara menulis berita olahraga yang baik dan benar: menulis berita berdasarkan
fakta dan menggunakan bahasa dan istilah yang lazim untuk bidang olahraga.
Selain itu, reporter menulis berita olahraga dalam bentuk reportase factual atau
reportase mendalam.

 Sumber berita olahraga: semua peristiwa/pertandingan olahraga yang


disaksikan reporter dan semua orang yang terkait dengan
peristiwa/pertandingan olahraga, seperti: atlet, pelatih, manager, panitia,
penonton, dll.

4. Tuliskan contoh penulisan berita olahraga dengan alur pikir induktif!

Ares seorang atlet yang multi talenta. Selain menjadi atlet olahraga voli, Ares juga
seorang fotografer yang sering pergi ke berbagai tempat yang indah untuk mengambil
foto. Bakat yang digeluti Ares dalam olahraga voli, pernah mewakili juara Indonesia
memenangkan olimpiade pada 3 tahun yang lalu. Selain voli, Ares juga masih sering
bermain bola dengan teman sekampungnya. Bukan berarti dia tidak bisa dalam
olahraga lain, justru dia mahir dalam beberapa bidang olahraga. Meskipun yang paling
condong dari sosok Ares adalah olahraga voli, tapi dia juga mahir di bidang olahraga
yang lainnya, seperti sepak bola, basket, renang dan lain sebagainya. Kini, Ares
mencoba dan berusaha untuk memenangkan lomba voli tahun depan.

5. Bagaimana cara menjadi reporter dengan aturan 5W+1H

Seorang jurnalis harus faham undang-undang pers dan harus mengerti kode etik
jurnalis, karena seorang jurnalis dilindungi dengan undang-undang. Dilanjutkan pada
materi kedua tentang prinsip Jurnalistik, Prinsip jurnalis itu harus akurat, obyektif,
seimbang dan independent. akurat dalam artian harus terjun langsung ke lapangan atau
ke sumbernya, obyektif artinya tidak ada kepentingan apapun dalam penulisan berita
semata-mata untuk karya jurnalis dan kepentingan orang banyak, seimbang artinya
berita yang didapatkan harus sesuai dengan dilapangan baik kejadian dan sumbernya,
sedangkan independent artinya tidak berpihak kepada siapapun juga dalam penulisan
berita.

Dijelaskan bahwa berita itu harus memiliki unsur 5 W +1 H, yaitu :


 What : Apa yang terjadi?
 Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
 Why : Mengapa hal itu bisa terjadi?
 When : Kapan peristiwa itu terjadi?
 Where : Di mana peristiwa itu terjadi?
 How : Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Sebuah berita harus berawal dengan apa yang terjadi dalam suatu objek berita,
siapa yang terlibat dalam obyek berita, mengapa hal itu terjadi, kapan objek berita
terjadi, dimana objek berita terjadi, dan bagaiman itu terjadi, ini semua harus
dilakukan dan diinvestigasi dilapangan, tidak bisa sebuah berita dibuat dengan
duduk dikantor tanpa kita melihat langsung objek kejadian di lapangan. sebuah
karya jurnalistik itu harus nyata dan harus memberikan pemahaman kepada
pembacanya.

menjelaskan tentang bahasa jurnalistik. zaman sekarang banyak sekali kita temui
bahasa-bahasa yang susah difahami dengan para pembaca, dan bahkan banyak
bahasa yang mubazir dilakukan dalam penulisan berita.

“Bahasa dalam jurnalistik harusnya tidak menggunakan bahasa ilmiah dan tidak
menggunakan bahas testur atau percakapan yang mementingkan lawan bicara
faham, artinya kita memaksakan bahwa pembaca paham dengan tulisan kita,”
ujar Agung

Seperti dalam tulisan kata kata “Bapak/ibu” sebelum nama atau semua gelar
dimasukan, seharusnya itu tidak perlu dilakukan dalam penulisan berita, dan
sebaiknya itu dihilangkan karena kata-kata tersebut seakan-akan kita mendewakan
atau mengagungkan sumber berita.

“Kita punya sepeda motor dan kita berjalan malam, motor dalam kondisi baik
begitu juga yang membawanya, tapi kalau lampunya buram atau mati bisa jadi
kita bisa nabrak atau di tabrak”, ungkap Agung.

Dalam artian dalam membuat karya jurnalis atau berita kita harus selalu
berpedoman pada 5 W + 1 H, dan undang undang Pers serta kode etik jurnalis,
pengalaman dilapangan sangat menentukan untuk sebuah karya jurnalis.
6. Dalam menyampaikan berita, media massa harus bersifat netral. Jelaskan alasanya?

Mengingat media massa sebagai bagian dari pers, harusnya mampu bersikap netral
dalam melakukan pemberitaan, terlebih-lebih yang berkenaan dengan pasangan
calon presiden dan wakil presiden. Namun kenyataannya tidak demikian ada media
yang tak seimbang porsinya dalam memberitakan pasangan capres dan cawapres
yang cenderung memihak pada salah satu pasangan calon, maka hal ini tentu
melanggar Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Ketika kita melihat tayangan dua stasiun televisi berita yang terkesan
“melunturkan” nilai-nilai independensi tersebut. Kita tentu menilai pemilik media
itu memiliki kepentingan, sehingga prinsip etika jurnalisme dilanggar, padahal
media harus menjaga “jarak” sehingga ia benar-benar terjaga dari sebuah
kepentingan politik yang semu. Hal yang sama juga kita melihat tulisan tajuk
sebuah media cetak nasional (bahasa Inggris) yang memihak capres tertentu, adalah
sebuah fakta media mulai berpihak.
Bagaimanapun, netralitas adalah garda terdepan yang harus menjadi bagian dari
pemberitaan media, sehingga dengan adanya netralitas tersebut,
pertanggungjawaban media bisa menjadi jelas. Namun sebaliknya bila media sudah
tidak netral, maka media tersebut bukanlah wahana yang mencerdaskan dan
menjaga kode etik, tetapi media yang berpihak demi sebuah kepentingan yang
bersifat sesaat, sementara menjaga netralitas pemberitaan jauh lebih bermanfaat
bagi kepentingan publik.

7. Seringkali dalam media massa kita menemukan berita yang bersifat HOAX,
bagaimana cara mengantisispasinya?

 Hati-hati dengan judul provokatif


Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif,
misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa
diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan
persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax. Oleh karenanya, apabila
menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi
berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya,
apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi
pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

 Cermati alamat situs

Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link,


cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum
terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog,
maka informasinya bisa dibilang meragukan. Menurut catatan Dewan Pers, di
Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai
portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita
resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang
berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai

 Periksa fakta

Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi
resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila
informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat. Perhatikan
keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa
mendapatkan gambaran yang utuh. Hal lain yang perlu diamati adalah
perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah
peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah
pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk
bersifat subyektif.

 Cek keaslian foto

Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa
dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya
pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca. Cara
untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari
Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google
Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat
di internet sehingga bisa dibandingkan.

 Ikut serta grup diskusi anti-hoax

Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya
Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian
Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci. Di grup-grup
diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu informasi merupakan hoax
atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain.
Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi layaknya
crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.

8. Bagaimana opini anda tentang judul berita ini?

No coment pak, saya tidak mengikuti persepak bolaan di tanah air maupun manca
negara, tapi jika dilihat dari judulnya bisa disimpulkan bahwa berita tersebut terlalu
berspekulasi tanpa adanya bukti konkrit yang terjadi dilapangan dan terkesan hanya
membuat opini.

Anda mungkin juga menyukai