Anda di halaman 1dari 12

MENULIS ISI BERITA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Mencari dan Menulis Teks Berita 6B
Dosen Pengampu: Moch. Kundori, S.S.

Disusun Oleh :

1. M. Rizqi Ali Sabana 43010200078


2. Arofah Alya Lutfia 43010200017

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UIN SALATIGA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta hidayah-Nya
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “MENULIS ISI BERITA”
Penulisan makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran guna memenuhi tugas
mata kuliah Mencari dan Menulis Teks Berita serta sebagai rujukann dalam
penulisan isi berita.

Penyusun makalah ini menyadari dalam menyelesaikan penulisannya jauh


dari kata sempurna. Maka daripada itu kami sebagai penulis makalah ini
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
kami. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang turut
terlibat dalam pembuatan makalah ini. Demikian makalah ini dibuat semoga
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami penulis pada khususnya.
Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salatiga, 17 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Berita ...................................................................................... 2
2.2. Pengertian Menulis Berita ........................................................................ 2
2.3. Cara Menulis Isi Berita ............................................................................. 3
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Informasi di era sekarang merupakan sebuah poin terpenting dalam
sebuah kehidupan. dengan adanya informasi kita dapat mengetahui
berbagai kondisi dan situasi terlebih dengan adanya media yang canggih
sehingga kita dapat mendapatkan informasi dengan mudah.
Secara garis besar informasi secara singkat yang harus segera
dilaporkan ialah berita diamana berita suatu hal peristiwa sebuah kejadian
secara langsung yang kebenaranya sudah terverifikasi agar menghindari
kepalsuan/hoax oleh wartawan dan sejenisnya.
Di dalam truktur penulisan berita untuk praktik sehari-hari
wartawan terbiasa menggunakan rumus paramida terbalik yang
mengambbarkan adanya kebutuhan untuk menonjolkan suatu hal penting
di bagian depan. Struktur berita ini digunakan untuk merangkai sejumlah
unsur berita yang sering disebut ‘rumus’ dasar sebuah berita. Rumus ini
secara sederhana diformulasikan sebagai berikut: 5 W + 1 H (who, what,
where, when, why + How). Artinya, sebuah berita yang baik itu memiliki
unsur ‘who’ atau siapa yang melakukan, ‘what’ atau apa, ‘where’ atau di
mana berita itu terjadi, unsur ‘when’ atau kapan kejadian tersebut terjadi,
‘why’ atau kenapa, dan ‘how’ atau bagaimana kejadiannya. 1

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu berita?
2. Apa yang dimaksud dengan menulis berita?
3. Bagaimana cara menulis isi berita?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu berita.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan menulis berita.
3. Mengetahui bagaimana cara menulis isi berita.

1
Wahjuwibowo, Indiwan Seto. 2015. Pengantar Jurnalistik: teknik penulisan berita,
feature, dan artikel. Tangerang: PT. Matana Publishing Utama. (Hal 46-47)

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Berita


Berita merupakan suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik
dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar,
maupun penonton. Jadi walaupun ada fakta tapi jika tidak dinilai penting,
aktual, dan menarik oleh sejumlah besar orang maka hal tersebut masih
belum bisa diangkat sebagai bahan berita. Dan apabila unsur-unsur tersebut
tidak terdapat pada data yang akan dikemas dalam penulisan berita, tetapi
seorang redaktur tetap menyajikannya maka konsekuensinya tentu tidak akan
memberikan daya tarik bagi pembaca atau pendengar maupun penontonnya.2

Berita merupakan hal yang penting bagi semua orang karena berita
merupakan peristiwa atau kejadian dan akan disiarkan yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada penonton.
Berita merupakan hasil sebuah peristiwa yang berisikan informasi yang dapat
dibagikan kepada penonton, berita sendiri memiliki banyak definisi yang
dikeluarkan oleh para ahli, diantaranya adalah:

James M. Neal dan Suzzane S. Brown dalam buku News Writing and
Reporting mengkritik pendapat yang menyatakan bahwa berita baru ada
setelah ada peristiwa. Menurut mereka kecenderungan, kondisi, situasi, dan
interpretasi adalah berita. Kecenderungan naiknya harga-harga kebutuhan
pokok merupakan berita penting bagi khalayak luas. Adanya kecenderungan
ini menimbulkan situasi dan kondisi yang akan menjadi berita yang menarik.
Situasi dan kondisi di masyarakat itu sendiri akan memunculkan berbagai
interpretasi yang juga sangat menarik bila dijadikan berita.3

2.2. Pengertian Menulis Berita

Menulis berita adalah merupakan suatu upaya menyampaikan sebuah


informasi maupun kabar yang mengenai sesuatu kejadian atau hal dalam

2
Fitryan G. Dennis, Bekerja Sebagai News Presenter, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama,
2008), h. 23
3 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutahir, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 7

2
bentuk tertulis. Seorang penulis berita yang baik dapat menuliskan sebuah
berita dengan lengkap dan komunikatif. Sehingga pembaca berita dapat
memahami segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan
serta tanpa adanya kesalahan tafsir. Seorang penulis berita akan memilih
mana peristiwa yang layak untuk dijadikan berita.
Hal tersebut bertujuan agar apa yang dituliskan benar-benar bermanfaat
bagi masyarakat maupun orang pembaca berita. Tentu dalam menulis berita
harus dapat memilih berita yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Dalam menulis berita berdasarkan susunan teks berita yang telah
disusun dengan prinsip 5W+1H (What, Where, When, Who, Why, How) juga
mengikuti kaidah jurnalistik.
Berita sudah menjadi konsumsi wajib bagi semua orang sebab dengan
melalui berita bisa mendapatkan berbagai informasi baik itu mengenai
peristiwa terbaru serta perkembangannya. Berita bisa didapatkan melalui
media cetak, elektronik, internet, maupun sekedar dari mulut ke mulut.
Ragam jenis berita yang bisa dibaca juga beragam yakni mulai dari ragam
berita olahraga, ekonomi hingga politik, dll.
Tidak semua peritiswa maupun kejadian yang layak untuk dijadikan
berita. Dalam menulis berita yang perlu diperhatikan okeh penulis berita
yakni bagaimana menulis sebuah berita yang baik, menarik, serta sesuai
aturan.4

2.3. Cara Menulis Isi Berita

Berikut cara menulis isi berita :


1. Menemukan peristiwa maupun kejadian untuk dijadikan berita.
Berita berisi peristiwa maupun kejadian yang sifatnya aktual serta
penting untuk disebar luaskan, misal ; peritiwa atau kejadian kebakaran,
bencana alam, serta kejadian mendadak lainnya yang menarik perhatian
umum. Juka tidak peritiwa maupun kejadian maka perlu dilakukan
pencarian kegiatan-kegiatan maupun peristiwa atau kejadian unik yang

4Kecpengasih, “Cara Menulis Berita” https://pengasih.kulonprogokab.go.id/detil/1067/cara-


menulis-berita (diakses pada 09 April 2023, pukul 09.55)

3
muncul di kalangan masyarakat, seperti berita mengenai pejabat yang
blusukan ke pasar tradisional.
2. Pencarian Sumber Berita
Ketika peristiwa atau kejadian yang akan dijadikan sebagai berita
telah ditemukan, maka penulis berita perlu mencari sumber informasi
yang tepat agar supaya isi berita akurat, mislanya berita tentang
pencurian, perampokan, kecelakaan dan lain-lain maka dari itu untuk
mendapatkan informasi yakni dengan melakukan wawancara dengan
pihak kepolisian terkait, saksi mata, atau warga setempat/sekitar.
3. Wawancara, Observasi dan Dokumentasi
Melakukan wawancara perlu dilakukan untuk mendapatkan fakta
mengenai peristiwa maupun kejadian yang terjadi, data korban, tempat
kejadian / kronologi kejadian serta data korban dan proses kejadian.
Wawancara dilaksanakan melalui tanya jawab dengan sumber informasi.
Observasi dilakukan dengan dengan mengamati gejala yang tampak di
lokasi kejadian. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mencari dan
mengumpulkan data yang bersumber dari buku, atau dokumen lainnya.
4. Mencatat Hal-Hal Penting
Dalam proses pencarian informasi perlu dilakukan pencatatan hal-
hal yang penting berkenaan dengan berita yang akan ditulis.
Dalam pencatatan penulisan berita dapat dipandu dengan pertanyaan
5W1H yakni :
a. What : peristiwa apa yang terjadi.
b. Who : siapa yang terlibat dalam. peristiwa maupun kejadian
tersebut.
c. Where : dimana peristiwa maupun kejadian tersebut terjadi.
d. When : kapan peristiwa maupun kejadian tersebut terjadi.
e. Why : mengapa peritiwa atau kejadian tersebut terjadi.
f. How : bagaimana proses terjadinya peristiwa maupun kejadian.
5. Membuat Kerangka Berita
Kerangka berita adalah merupakan gambaran kasar bagaimana
informasi yang telah dikumpulkan tersebut akan diramu dalam sebuah

4
laporan berita. Berita terdiri dari 3 (tiga) unsur yakni judul, teras, serta
kelengkapan atau penjelasan berita. Model berita yang ditulis juga bisa
berupa berita langsung yang mengemukakan unsur 5W+1H pada awal
paragraf (biasanya di alenia kesatu dan kedua) atau juga berita tidak
langsung yang mengemukakan unsur 5W+1H pada pertengahan hingga
akhir paragraf.
6. Menulis Teras Berita
Teras Berita adalah merupakan alenia pertama sebuah berita. Teras
berita sebaiknya dibuat diringkas, serta sebaiknya diawali dengan unsur
"who" (siapa) dan "what" (apa). Sesuaikan struktur penulisan dengan
kaidah bahasa Indonesia yaitu SPOK (Subjek, Predikat, Objek, dan
Keterangan). Untuk berita mengenai peristiwa maupun kejadian yang
akan terjadi, unsur waktu dan tempat biasanya ditempatkan di bagian
akhir paragraf. Gunakan seminim mungkin kutipan atau pertanyaan pada
teras berita.
7. Menulis Isi Berita
Isi berita adalah merupakan detail informasi yang ingin
disampaikan dalam sebuah berita. Isi berita ditulis setelah teras berita.
Dalam penulisan isi berita sebaiknya disusun dalam paragraf-paragraf
pendek yang berisi 3 hingga 5 kalimat. Usahakan pula agar setiap
paragtaf hanya berisi satu ide. Paragraf tang pendek serta hanya berisi
satu ide akan mendorong pembaca untuk melanjutkan membaca serta
memudahkan pembaca untuk melakukan pemindaian.
8. Penyuntingan Berita
Penyuntingan Berita dilakukan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan penulisan informasi yang mungkin terjadi, seperti ejaan
(nama, lokasi, dan lainnya), tata bahasa, makna kalimat, pembedaan
opini dengan fakta. Dalam penulisan berita yang akan di publikasikan
juga harus memperhatikan agar tidak melanggar kode etik jurnalistik.
Setelah melakukan revisi sebaiknya di baca kembali berita yang akan
dibuat, kemudian revisi lagi, baca lagi, serta revisi lagi berulang kali

5
hingga benar-benar yakin bahwa berita yang ditulis tidak memiliki
kesalahan.
9. Tidak Mengandung Fitnah, Hasutan, dan Kebohongan
Konten berita yang dipublikasikan harus memberikan kemanfaatan
serta perlindungan terhadap publik. Dalam menulis konten berita
dilarang mengandung hal-hal yang bersifat fitnahan, hasutan,
menyesatkan, serta berisi kebohongan atau hoax. Dalam menulis serta
mempublikasikan berita harus diperhatikan agar isi berita tidak
merugikan serta menimbulkan dampak negatif di masyarakat.
10. Tidak Menonjolkan Unsur Kekerasan, Seksulitas, Perjudian,
Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang.
Berita yang dibuat dan disiarkan kepada publik untuk
mempertimbangkan munculnya kemungkinan ketidaknyamanan publik,
memperhatikan privasi, serta melakukan penggolongan siaran untuk
kepentingan anak. Oleh sebab itu juga diatur agar dalam pembuatan dan
penyiarannya dilakukan pembatasan terhadap unsur yang bermuatan
seksual, kekerasan, narkotika dan sejenisnya, dan perjudian serta
lainnya.
11. Tidak Mempertentangkan Suku, Agama, Ras atau Golongan.
Dalam Penulisan Berita diwajibkan menghormati perbedaan suku,
agama, ras, dan golongan. Baik itu kelompok golongan berdasarkan
perbedaan budaya, usia, gender maupun sosial ekonomi. Dalam
mewujudkan penghormatan, dalam penulisan berita dilarang
mengandung konten yang sifatnya merendahkan, mempertentangkan
atau melecehkan suku, agama, ras, dan golongan tertentu. Ketika
menyiarkan berita mengenai peristiwa konflik sekalipun, penulis berita
diwajibkan untuk menjaga independensi dan netralitas.
12. Tidak Merendahkan Nilai-Nilai Yang Berlaku Dalam Masyarakat.
Berita yang dibuat serta diaiarkan kepada publik untuk
mempertimbangkan munculnya kemungkinan ketidaknyamanan publik.
Oleh karena itu dalam dalam penulisan berita yang akan disiarkan
kepada publik perlu menunjukkan sikap menghormati nilai dan norma,

6
kesopanan, serta kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat. Penulis
berita harus menunjukkan sikap penghormatan terhadap perbedaan nilai
yang ada dalam berita yang dibuatnya.
13. Tata Bahasa dan Kosokata
Dalam Penyusunan Kalimat gunakan tata bahasa yang sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia (SPOK). Gunakan kata ganti orang
ketiga dalam menggambarkan peristiwa. Dalam penyusunannya lebih
baik menggunakan kalimat aktif dibanding kalimat pasif
14. Tanda Baca dan Struktur Kalimat
Tanda baca diperlukan untuk melakukan pemenggalan kalimat.
Pastikan meletakkan tanda baca dengan baik, yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia serta tidak merusak makna kalimat. Hindari kalimat
panjang (maksimal 16 kata). Sebab susunan kalimat yang pendek akan
lebih mudah dimengerti dan enak dibaca dibanding kalimat yang
panjang.
15. Kutipan dan Atribusi
Kutipan diperlukan untuk memperkuat, menegaskan atau memberi
fakta dalam berita yang dituliskan sedangkan atribuso diperlukan dalam
berita yang bersifat opini.

7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berita merupakan hal yang penting bagi semua orang karena berita
merupakan peristiwa atau kejadian dan akan disiarkan yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada penonton. Berita
merupakan hasil sebuah peristiwa yang berisikan informasi yang dapat
dibagikan kepada penonton.

Menulis berita adalah merupakan suatu upaya menyampaikan


sebuah informasi maupun kabar yang mengenai sesuatu kejadian atau hal
dalam bentuk tertulis. Seorang penulis berita yang baik dapat menuliskan
sebuah berita dengan lengkap dan komunikatif. Sehingga pembaca berita
dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa
kesulitan serta tanpa adanya kesalahan tafsir.

Cara menulis isi berita ada 15 langkah yaitu:

1. Menemukan peristiwa maupun kejadian untuk dijadikan berita.


2. Pencarian sumber berita.
3. Wawancara, observasi dan dokumentasi.
4. Mencatat hal-hal penting.
5. Membuat kerangka berita.
6. Menulis teras berita.
7. Menulis isi berita.
8. Penyuntingan berita.
9. Tidak mengandung fitah, hasutan dan kebohongan.
10. Tidak menonjolkan unsur kekerasan, seksualitas, perjudian,
penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang.
11. Tidak mempertentangkan suku, agama, rasa tau golongan.
12. Tidak mrendahkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
13. Tata bahasa dan kosa kata.
14. Tanda baca dan struktur kalimat.
15. Kutipan dan atribusi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wahjuwibowo, Indiwan Seto. 2015. Pengantar Jurnalistik: teknik penulisan


berita, feature, dan artikel. Tangerang: PT. Matana Publishing Utama. (Hal
46-47)
Fitryan G. Dennis, Bekerja Sebagai News Presenter, (Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama, 2008), h. 23
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutahir, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 7
Kecpengasih,“Cara Menulis Berita”
https://pengasih.kulonprogokab.go.id/detil/1067/cara-menulis-berita (diakses
pada 09 April 2023, pukul 09.55)

Anda mungkin juga menyukai