Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR JURNALISTIK

“Ruang Lingkup Jurnalistik”

Oleh Kelompok 1:

1. Gilang Ramadan (2010861007)


2. Tengku M. Hafidz El Passa (2010861013)
3. Ranti Nabilah (2010861019)
4. Gibran Salwa Pasha (2010862003)
5. Dellia Asdinisa (2010862013)
6. Miftahul Jannah (2010862039)
7. Firlia Prames Widari (2010867001)
8. Laras Andeska P (2010867005)

Dosen Pengampu:

Dr. Elva Ronaning Roem, M.Si

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ruang Lingkup Jurnalistik”.

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Elva
Ronaning Roem, M.Si selaku dosen mata kuliah Pengantar Jurnalistik Universitas Andalas yang
sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan pembaca terkait hakekat, prinsip, aspek, tahapan, proses, dan teori
perkembangan individu.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan dating. Mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para
pembaca. Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Bengkulu, 25 Januari 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jurnalistik
B. Tujuan Jurnalistik
C. Fungsi pers

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam berlangsungnya kehidupan sehari-hari, manusia beraktiftas diiringi dengan
munculnya berbagai informasi. Informasi yang disajikan akan diterima oleh khalayak
ramai. Untuk terus memproduksi informasi tersebut diperlukan adanya media yang akan
mengontrol bagaimana informasi tersebut akan diterima oleh khalayak ramai. Kegiatan
inilah yang menjadi cikal bakal jurnalistik dan duani pers.
Di masa saat ini kita bisa menemui bermacam macam bentuk pers, mulai dari yang
berbentuk sebagai media cetak, media digital, media audio dan visual, dan masih banyak
jenis lainnya. Semakin berkembangnya ilmu jurnalistik makin banyak pula manusia yang
berkecimpung di bidang pers ini. Tentu saja hal ini berdampak bagus, karna makin
banyaknya media yang menyuarakan sebuah informasi, maka makin banyak pula telinga
yang akan mendengar tentang informasi tersebut.
Tentu saja dibalik suksesnya pendistribusian informasi dimasa ini tidak terelakkan lagi
bahwa aka nada pula hal hal buruk yang terjadi, saat ini sudah taka sing ditelinga kita
bagaimana sebuah media sangat berperan besar bagi sebuah keputusan dan tindakan yang
diambil secara individu atau kelompok. Apabila sebuah media salah dalam membawakan
sebuah informasi maka tentu saja hal itu akan berdampak pada pengambilan
keputusannya, dan bagaimana bila hal itu dilakukan secara sengaja untuk menghasilkan
keuntungan tersendiri.
Oleh karena itu, sebelum mempelajari lanjut tentang bahasan junalistik dan pers,
dalam penyusunan makalah ini akan dibahas ruang lingkup jurnalistik yang meliputi
pengertian jurnalistik, tujuan jurnalistik, fungsi pers, dan beberapa isu terkait ruang
lingkup jurnalistik.

4
B. Rumusan Masalah
D. Apa pengertian jurnalistik ?
E. Apa saja tujuan jurlistik ?
F. Apa saja fungsi pers ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian jurnalistik.
2. Mengetahui tujuan jurlistik.
3. Mengetahui fungsi pers.
4. Mengetahui beberapa isu terkait ruang lingkup jurnalistik.
5. Membahas beberapa isu terkait ruang lingkup jurnalistik.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jurnalistik

Jurnalistik berasal dari kata “jour” (perancis) yang berarti “catatan harian”. Adinegoro
menjelaskan jurnalistik sebagai “Semacam kepandaian mengarang yang pokoknya
memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-
luasnya” dalam hubungan ini dapat dikemukakan bahwasannya “Jurnalistik ialah
pekerjaan menulis, mengumpulkan, menyunting dan menyebarkan berita serta karangan
untuk surat kabar, majalah dan media massa lainnya”.

Jurnalistik adalah serangkaian kegiatan mulai dari penyiapan berita,penulisan


berita,penyuntingan berita dan penyampaian berita kepada masyarakat dengan berbagai
media. Media yang biasa digunakan terdiri dari 3 yaitu: media cetak , media elektronik
dan media online.

Jurnalistik dipengaruhi oleh seiring perkembangannya teknologi yang semakin


canggih. Dengan canggihnya teknologi masyarakat dapat menjadikan ini sebagai media
baru untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama dalam bidang komunikasi meliputi
informasi. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut maka dibutuhkannya media.
Media awal dari jurnalistik adalah media cetak namun seiring berkembangnya teknologi,
media jurnalistik berkembang menjadi media elektronik. Salah satu contoh dari media
elektronik yang popular, yaitu televisi. Ia merupakan perkembangan media berikutnya
setelah radio yang diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audiovisual. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa televisi merupakan salah satu produk jurnalistik.

Sebagai tambahan informasi, dalam mendukung kinerja jurnalistik di Indonesia,


Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memberikan penghargaan tertinggi kepada
wartawan yang memuat karya terseleksi pada ajang Anugerah Jurnalistik Adinegoro. Hal
ini tentunya akan meningkatkan semangat kontribusi para wartawan Indonesia dalam
menyajikan kebutuhan informasi.

B. Tujuan Jurnalistik

6
Secara histori kita mengetahui bahwa jurnalistik merupakan produk kebudayaan barat
(negara-negara maju) namun jika melihat dari tujuannya maka berbeda dengan produk
jurnalistik dari produk kebudayaan timur (negara-negara berkembang). Perbedaan ini
difaktori karena perangkat nilai serta kondisi lingkungan. Negara maju sudah memiliki
jurnalistik yang mapan di khalayak publik sehingga menempatkan media sebagai sarana
yang sangat esensi dalam kehidupan yang akhirnya rakyatnya “haus dengan informasi”
yang ada. Di negara berkembang rakyat kurang semangat dan termotifasi untuk
mendapatkan informasi sebagai kebutuhan yang penting dalam kehidupan.

Jurnalistik memang tidak dapat terlepas dari kehidupan masyarakat karena memegang
peranan penting dalam perubahan masyarakat baik di negara maju terlebih lagi kepada
negara yang sedang berkembang. Jurnalistik memberikan sumbangsih yang sangat besar
sebagai sarana perubahan sosial dalam usaha pembangunan bangsa, sebagai penyalur
aspirasi dan pendapat serta kritik dan control sosial. Jurnalistik juga berperan sebagai
penghubung yang kreatif antara masyarakat dengan masyarakat dan antara masyarakat
dengan pemerintah.

Peranan dan fungsi jurnalistik selain memberikan informasi yang objektif juga
berperan dalam pembentukan pendapat umum. Bahkan dapat menumbuhkan dan
meningkatakan kesadaran dan pengetahuan politik bagi masyarakat dalam menegakkan
kedisiplinan. Peranan jurnalistik juga sebagai "agen perubahan" yaitu membantu
mempercepat perubahan masyarakat tradisional ke masyarakat yang modern.

Berbagai peranan tersebut di atas ini telah membuktikan bahwajurnalistik mampu


untuk merubah tatanan sosial dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat baik itu
dalam bidang ekonomi, sosial budaya, politik, agama dan lain-lain.

Sedangkan menurut Kovach & Rosenstiel, jurnalisme memiliki tugas sebagai berikut:

1. Menyampaikan kebenaran.
2. Memili ki loyalitas kepada masyarakat
3. Memiliki disiplin untuk melakukan verifikasi.
4. Memiliki kemandirian terhadap apa yang diliputnya
5. Memiliki kemampuan untuk memantau kekuasaan.

7
6. Menjadi forum bagi kritik dan kesepakatan publik.
7. Menyampaikan sesuatu secara menarik dan relevan kepada publik.
8. Membuat berita secara komprehesif dan proporsional .
9. Memberi keleluasaan wartawanuntuk mengikuti nurani mereka.

C. Fungsi Pers
Pers adalah sebuah media yang akan mengontrol bagaimana informasi tersebut akan
diterima oleh khalayak ramai. Secara etimologis kata pres sendiri berasal dari bahasa
Belanda yang berarti mengepress, dimana hal ini juga memiliki makna sepadan dengan
katanya dalah bahasa inggris dan perancis yaitu menekan. Hal ini dikarenakan pada
zaman dahulu informasi yang pada umumnya didapatkan dari surat kabar dibuat oleh
percetakan dengan cara penekanan. Namun seiiring berjalannya waktu istilah pers tidak
lagi dikotak-kotakkan menjadi media cetak saja, namun juga sebagi media yang
memberikan informasi.

Melansir dari salah satu portal berita Tanah Papua yang berjudul “Pers Indonesia
belum tuntas dalam memberitakan isu penting di Papua” yang dinyatakan dalam diskusi
daring bertajuk “Rasisme & Kebebasan Pers” salah satu anggota Dewan Pers
menyampaikan bahwa pemberitaan pers di Indonesia masih tersentralisasi di Jawa dan
sekitarnya. Sehingga, persoalan yang terjadi di lua area tersebut jarang terpublikasikan,
terkhusus di Papua. Hal ini mengakibatkan isu penting seperti persoalan Hak Asasi
Manusia (HAM), keamanan dan isu penting lainnya tidak mendapat porsi pemberitaan
yang memadai

Menurut Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, terdapat 8 (delapan)


fungsi pers yang bertanggung jawab yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi pertama pers yang bertanggung jawab ialah fungsi informatif, yaitu
memberikan informasi atau berita kepada khalayak ramai dengan cara yang
teratur. Dalam fungsi ini, pers menghimpun berita yang dianggap berguna dan
penting bagi orang banyak dan kemudian menuliskannya dalam kata-kata. Pers
mungkin akan memberitakan kejadian-kejadian pada hari itu, memberitakan
pertemuan-pertemuan yang diadakan atau memberitakan

8
pengangkatanpengangkatan pejabat dikantor pemerintah. Pers juga mungkin
memperingatkan orang banyak tentang peristiwa-peristiwa yang diduga akan
terjadi, seperti perubahan cuaca atau bencana alam.
2. Fungsi kedua pers yang bertanggung jawab ialah fungsi kontrol, yaitu masuk ke
balik panggung kejadian untuk menyelidiki pekerjaan pemerintah atau
perusahaan. Dalam fungsi ini pers harus memberitakan apa yang berjalan baik dan
tidak berjalan baik. Fungsi “watchdog” atau fungsi kontrol ini harus dilakukan
lebih aktif daripada kelompok masyarakat lainnya.
3. Fungsi ketiga pers yang bertanggung jawab ialah fungsi interpretatif dan direktif,
yaitu memberikan interpretasi dan bimbingan. Dalam fungsi ini pers harus
menceritakan kepada masyarakat tentang arti suatu kejadian. Ini biasanya
dilakukan pers melalui tajuk rencana atau tulisan-tulisan latar belakang.
4. Fungsi keempat pers yang bertanggung jawab ialah fungsi menghibur, yaitu para
wartawan menuturkan kisah-kisah dunia dengan hidup menarik. Mereka
menyajikan humor dan drama serta musik. Mereka menceritakan kisah yang lucu
untuk diketahui meskipun kisah itu tidak terlalu penting.
5. Fungsi kelima pers yang bertanggung jawab ialah fungsi regeneratif, yaitu
menceritakan bagaimana sesuatu itu dilakukan dimasa lampau, bagaimana dunia
ini dijalankan sekarang, bagaimana sesuatu itu diselesaikan, dan apa yang
dianggap oleh dunia itu benar atau salah. Jadi, pers membantu menyampaikan
warisan sosial kepada generasi baru agar terjadi proses regenerasi dari angkatan
yang sudah tua kepada angkatan yang lebih muda.
6. Fungsi keenam pers yang bertanggung jawab ialah fungsi pengawalan hak-hak
warga negara, yaitu mengawal dan mengamankan hak-hak pribadi. Demikian pula
halnya bila ada massa rakyat yang berdemonstrasi, pers harus menjaga baik-baik
jangan sampai timbul tirani golongan mayoritas, yang biasanya golongan
mayoritas ini menguasai dan menekan golongan minoritas. Pers yang bekerja
berdasarkan teori tanggung jawab harus dapat menjamin hak setiap pribadi untuk
didengar dan diberi penerangan yang dibutuhkannya.
7. Fungsi ketujuh pers yang bertanggung jawab ialah fungsi ekonomi, yaitu
melayani sistem ekonomi melalui iklan. Tanpa radio, televisi, majalah dan surat

9
kabar, maka beratlah untuk dapat mengembangkan perekonomian secara pesat.
Dengan menggunakan iklan, penawaran akan berjalan dari tangan ke tangan dan
barang hasil produksi pun dapat terjual.
8. Fungsi kedelapan pers yang bertanggung jawab ialah fungsi swadaya, yaitu
bahwa pers mempunyai kewajiban untuk memupuk kemampuannya sendiri agar
ia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh-pengaruh serta tekanantekanan
dalam bidang keuangan. Bila media seperti radio televisi dan surat kabar berada
dibawah tekanan masalah keuangan, maka sama halnya dengan menempatkan diri
berada dibawah kehendak siapa saja yang mampu membayarnya sebagai balas
jasa

Sedangkan fungsi Pers menurut Undang-Undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers
adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui


2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi
3. Mendorong terwujudnya supreasi hukum dan HAM
4. Menghormati kebhinekaan
5. Mengembangkan pendapat umum
6. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran
7. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran

BAB III

10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jurnalistik adalah serangkaian kegiatan mulai dari penyiapan berita,penulisan
berita,penyuntingan berita dan penyampaian berita kepada masyarakat dengan berbagai
media. Media yang biasa digunakan terdiri dari 3 yaitu: media cetak , media elektronik
dan media online. Peranan dan fungsi jurnalistik selain memberikan informasi yang
objektif juga berperan dalam pembentukan pendapat umum.
Pers adalah media yang akan mengontrol bagaimana informasi tersebut akan diterima
oleh khalayak ramai. Pers memiliki tujuan untul memenuhi hak masyarakat untuk
mengetahui informasi, menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya
supreasi hukum dan HAM, menghormati kebhinekaan, mengembangkan pendapat umum,
melakukan pengawasan, dan memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

B. Saran
Setelah mengetahui dan memahami tentang ruang lingkup jurnalistik diharapkan kita
dapat mengerti definisi dari jurnalistik dan pers serta turut berkontribusi untuk
mewujudkan tujuan dan fungsi dari jurnalistik dan pers. Sehingga isu-isu terkait
jurnalistik dapat diatasi oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

11
Amar, M.Djen. 1984. Hukum komunikasi jurnalistik. Bandung : Alumni

Budiman, Kris. 2005. “Dasar-Dasar Jurnalistik: Makalah yang disampaikan dalam


Pelatihan Jurnalistik” -- Info Jawa 12-15 Desember 2005.

Kovach &Rosenstiel T. Sembilan Elemen Jurnalisme. Jakarta,2003

Kusumaningrat,Hikmat dan Purnama kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori dan


Praktek. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Surbakti,Dahlan.2015. Peran dan Fungsi Pers Menurut Undang-Undang Pers Tahun


1999 Serta Perkembangannya . Hukum PRIORIS.5(1): 79.

12

Anda mungkin juga menyukai