Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGERTIAN JURNALISTIK
Dosen Pengampu :

Di Susun Oleh :

Neng Tatu Rahmawati 1811104080

Ilham Hidayatulloh 18111040

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH


MANSYUR PANDEGLANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya kepada kami, sehingga berkat karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi kita
yakni nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya dan semoga
sampai kepada kita selaku umatnya.

Dalam membuat makalah kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang
bisa kami sampaikan yakni mengenai ”PENGERTIAN JURNALISTIK” Kami
menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman dalam membuat
makalah ini.

Namun terlepas dari itu kami mengakui bahwa makalah yang kami buat
jauh dari kata sempurna,sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun,demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik dimasa
depan.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang
menggunakan media massa sebagai medium dalam proses penyampaian
pesan atau informasi kepada khalayak yang bersifat tidak langsung
(indirect communication) serta satu arah. Seiring munculnya
perkembangan teknologi di era konvergensi, mediapun mengalami
perkembangan yang dinamis. Adanya internet memunculkan perubahan
ruang berita untuk selalu berinovasi menghadirkan berita yang lebih cepat
kepada masyarakat.
Komunikasi massa yang bersifat tidak langsung mengalami
degradasi menjadi komunikasi secara langsung pada era new media saat
ini. Seperti dalam komunikasi sosial di mana audiens dapat langsung
merespon atau memberi tanggapan terhadap suatu isu. Namun dalam era
new media, ruang untuk memberikan tanggapan (statement) berupa kolom
komentar yang disediakan oleh media arus utama yang menyebarkan
berita melalui media sosial. Netizen menjadi objek utama yang berperan
ganda, yaitu; sebagai komunikan, penerima pesan dari media massa serta
sebagai komunikator memberikan informasi dalam bentuk statement
kepada media yang pada akhirnya dijadikan sebagai sumber berita. Di
sinilah terjadinya proses mutualisme antara media dengan netizen.
Berita merupakan produk utama jurnalistik dalam memenuhi
kebutuhan naluri manusia yang ingin tahu dalam memberikan informasi
kepada khalayak tentang suatu peristiwa. Berita yang dicari oleh seorang
reporter merupakan laporan tentang fakta yang terlibat dalam suatu
peristiwa, namun bukan hakiki dari peristiwa itu sendiri. Peristiwa
merupakan objek utama yang dicari dalam sebuah peliputan, oleh sebab itu
seorang jurnalis harus paham apa itu berita dan berita apa yang layak di
informasikan kepada publik. Alasannya sebuah berita akan berada di ranah
publik yang kemudian dikonsumsi secara secara viral dan bersamaan.
Dinamika jurnalistik mengalami perkembangan cukup kompleks
sebagai salah satu aspek komunikasi massa yang sering mendapat
perhatian masyarakat. Jurnalistik diidentikan dengan proses atau aktivitas
penyebarluasan berita di media massa. Ketika media online hadir sebagai
new media, maka sekarang ini dikenal adanya jurnalistik media online. Di
mana setiap media memiliki medium tersendiri untuk menyajikan berita
yang akan dikonsumsi secaraonline. Namun di era new media, terdapat
pendangkalan kualitas jurnalisme dengan semakin berkembangnya
jurnalisme berbasis online. Kecepatan atau akurasi dalam penyebaran
berita menjadi suatu hal yang substansial sehingga kerap mengabaikan
kelengkapan dan mengorbankan akurasi.
Akibat akurasi dalam penyebaran berita memunculkan tren
menarik dalam perkembangan jurnalisme yang memengaruhi kualitas
pemberitaan dengan semakin memendeknya ukuran dan volume berita
yang disajikan oleh mediamedia online.
Pada unsur completeness, komposisi berita harus memenuhi
standar 5W+1H dengan tingkat kelengkapan berita yang sesuai dengan
kaidah jurnalistik. Namun perkembangan media online saat ini, berita
disajikan menjadi lebih pendek, dengan gaya penulisan yang berbeda guna
menampung kebutuhan pembaca untuk menambahkan konten agar berita
lebih berkembang di berita selanjutnya.
Salah satu elemen penting yang harus dipegang seorang jurnalis
adalah ‘Independensi terhadap sumberberita’. hal ini untuk meminimalisir
terjadinya bias informasi. Jurnalis harus bersikap independen dalam
menjaga akurasi data terhadap berita yang dibuat. Sehingga verifikasi
sumber merupakan perihal penting yang harus dilakukan sebelum berita
sampai ke publik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari jurnalistik?
2. Apa definisi para ahli mengenai jurnalistik?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jurnalistik
Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa
Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana
jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan
atau pelaporan setiap hari. Jurnalistik bukanlah pers, bukan pula massa.
Jurnalistik adalah kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa
bekerja dan diakui eksistensinya dengan baik. Sedangakan dalam kamus
jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan
menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya. Menurut
Ensiklopedi Indonesia, jurnalistik adalah bidang profesi yang
mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan
sehari-hari (pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran, dan
pengkajian) secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan
yang ada.
B. Definisi Jurnalistik
definisi jurnalistik secara umum ialah secara teknis, jurnalistik
adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada
khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.
1. Menurut F. Fraser Bond dalam An Introduction to Journalism, menulis:
jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai
berita sampai pada kelompok pemerhati.
2. Roland E. Wolseley dalam Understanding Magazines, menyebutkan
jurnalistik adalah pengumulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan
penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara
sistematik dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar,
majalah, dan disiarkan di stasiun siaran.
3. Adinegoro menegaskan, jurnalistik adalah semacam kepandaian
mengarang yang pokoknya memberi pekabaran pada masyarakat dengan
selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya.
4. Erik Hodgind, Redaktur Majalah Time, menyatakan, jurnalistik adalah
pengiriman informasi dari sini ke sana dengan benar, seksama, dan cepat,
dalam rangka membela kebenaran dan keadilan berpikir yang selalu dapat
dibuktikan.
5. Kustadi Suhandang menyebutkan, jurnalistik adalah seni dan atau
keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan
menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah,
dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya.
C. Pengertian Jurnalis/ Wartawan
KBBI menyebutkan, wartawan adalah orang yang pekerjaannya
mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah,
radio, dan televisi. Wartawan disebut juga juru warta atau jurnalis.
Jurnalis/Wartawan adalah orang yang melakukan aktivitas
jurnalistik secara rutin (UU No. 40/1999 tentang Pers).
D. Jenis- Jenis Jurnalistik
Berdasarkan media yang digunakan untuk publikasi atau
penyebarluasan informasi, jurnalistik dibagi menjadi tiga jenis:
1. Jurnalistik Cetak (printed journalism) — yaitu proses jurnalistik di
media cerak (printed media) koran/suratkabar, majalah, tabloid.
2. Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalistik
Penyiaran (Broadcast Journalism) — yaitu proses jurnalistik di media
radio, televisi, dan film.
3. Jurnalistik Online (online journalism) atau Jurnalistik Daring (dalam
jaringan — yaitu penyebarluasan informasi melalui situs web berita
atau portal berita (media internet, media online, media siber).
Berdasarkan gaya dan topik pemberitaannya, jurnalistik dibagi
menjadi banyak jenis:
a. Jurnalisme Damai (Peace Journalism)
b. Jurnalisme Perang (War Journalism)
c. Jurnalisme Pembangunan (Development Journalism)
d. Jurnalisme Kuning (Yellow Journalism)
e. Jurnalisme Umpan Klik (Clickbait Journalism)
f. Jurnalisme Perang Suci (Crusade Journalism)
g. Jurnalisme Warga (Citizen Journalism)
h. Jurnalisme Komunitas (Community Journalism)
i. Jurnalisme Investigasi (Investigative Journalism)
j. Jurnalisme Korporasi (Corporate Journalism)
k. Jurnalisme Merek (Brand Journalism)
l. Jurnalisme Dakwah, dll.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa
Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana
jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan
atau pelaporan setiap hari. Jurnalistik bukanlah pers, bukan pula massa.
Adapun Jenis-jenis jurnalistik : Jurnalistik Cetak (printed
journalism) — yaitu proses jurnalistik di media cerak (printed media)
koran/suratkabar, majalah, tabloid.
Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalistik Penyiaran
(Broadcast Journalism) — yaitu proses jurnalistik di media radio, televisi,
dan film. Jurnalistik Online (online journalism) atau Jurnalistik Daring
(dalam jaringan — yaitu penyebarluasan informasi melalui situs web
berita atau portal berita (media internet, media online, media siber).
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai