Anda di halaman 1dari 21

JENIS MEDIA MASA DAN PENGELOMPOKKAN

JURNALISTIK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:

“ Jurnalistik Pendidikan ”

Dosen Pembimbing:

Sugeng Fitri Aji, M.Pd. I.

Disusun Oleh Kelompok 3:

Misria Hastuti (02809202)

Yuri Jelika (02749202)

SEMESTER VI

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH LINGGA (STIT-LG)

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Jenis Media
Masa dan Pengelompokkan Jurnalistik”.

Makalah ini dibuat guna memberikan informasi kepada pembaca dan juga
untuk memenuhi tugas mata kuliah Jurnalistik Pendidikan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak selaku dosen mata kuliah


yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT. senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.

Singkep Barat, 16 Maret 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3


A. Jenis Media Masa ................................................................................ 3
B. Pengelompokkan Jurnalistik ................................................................ 5
C. Proses Kerja Jurnalistik ..................................................................... 15

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 17


A. Kesimpulan ....................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media massa adalah suatu lembaga netral yang berhubungan
dengan orang banyak atau lembaga yang netral bagi semua kalangan atau
masyarakat banyak. Media massa mempunyai fungsi informasi, fungsi
agenda, fungsi penghubung orang, fungsi pendidikan, fungsi membujuk,
dan fungsi menghibur. Jika lembaga pendidikan berperan menciptakan
SDM yang berkualitas, maka menurut UU no. 40 tahun 1999, pers memiliki
fungsi serupa meskipun bukan “proyek” Negara. Pers bahkan menjadi
pengontrol dan pemberi koreksi kritis terhadap SDM atau alumni institusi
pendidikan.
Media massa yang paling banyak mengembangpesatkan Iptek,
tentunya setelah buku, adalah sural kabar dan majalah. Hal ini dapat
dimengerti karena majalah dan surat kabar lebih sederhana penerbitannya
sehingga dapat lebih cepat mencapai pembacanya. Majalah dan surat kabar
biasanya memuat informasi berbagai perkembangan dan penemuan baru
dalam bidang Iptek. Maka tidak tertutup kemungkinan masyarakat pemakai
lebih dini mengetahui tentang perkembangan terbaru dalam bidang
keilmuan tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis media massa?
2. Bagaimana pengelompokkan jurnalistik?
3. Bagaimana proses kerja jurnalistik?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1. Jenis media massa,
2. Pengelompokkan jurnalistik, dan
3. Proses kerja jurnalistik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Media Massa
1. Pengertian

Menurut Leksikon Komunikasi (Pradnya Paramita, 1984),


media massa adalah sarana penyampai pesan yang berhubungan
langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat
kabar. Kata Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti
tengah atau perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass
yang berarti kelompok, kumpulan, atau orang banyak.
Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara
atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu
sama lain (Soehadi, 1978:38). Sebelum era internet, yang termasuk
media massa atau sarana komunikasi massa ada lima:
1. Surat kabar
2. Majalah
3. Radio
4. Televisi
5. Film.

Kelima jenis media massa itu dalam literatur lama dikenal


denan sebutan The Big Five of Mass Media (Lima Besar Media
Massa).

2. Isi Media Massa

Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis
tulisan yang merupakan produk jurnalistik atau jenis-jenis tulisan
jurnalistik, yakni:

3
1. Berita (News)
Berita adalah tulisan, gambar, audio, atau video berisi
informasi atau laporan peristiwa terbaru.
2. Opini (Views)
Opini –disebut juga artikel opini– adalah tulisan berisi
pendapat, analisis, ulasan, atau pemikiran tentang masalah atau isu
aktual.
3. Karangan Khas (Features)
Feature adalah tulisan berisi gabungan fakta dan opini yang
ditulis dengan gaya bahasa sastra layaknya cerpen atau novel. Foto
dan video bernilai human interest termasuk kategori feature.1

3. Jenis Media Massa


Sebagai sarana komunikasi massa, media massa dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
1. Media Massa Elektronik.
Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melewati
suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi
elektro, seperti radio, televisi, dan film.
Pada umumnya perkembangan media elektronik khususnya
televisi lebih pesat bila dibandingkan dengan media cetak, namun
pada dasarnya kedua media tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda, sehingga keduanya sangat dibutuhkan sebagai sarana
komunikasi massa yang tepat.
Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat
TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun
kemerdekaan Indonesia ke-17 pada tanggal 17 agustus 1962.
Menurut Kusnwandi dalam syarief (2007), televisi dapat
menguasai ruang dan jarak, mencapai sasaran yang sangat luas,
1
Romeltea. “Media Massa:Pengertian, Karakteristik, Jenis, Fungsi dan Peran”
(https://romeltea.com/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/ ,diakses pada 16 Maret
2023, 11:09 WIB.)

4
memiliki nilai aktualisasi terhadap suau pemberitaan dan informasi
yang sangat cepat, serta bersifat audiovisual sehingga
meningkatkan daya rangsang dan pemahaman seseorang terhadap
informasi yang disajikan.
Seiring dengan kebebasan informasi, industry pertelevisian
di Indonesia telah berkembang pesat. Bermula dari hanya satu
stasiun televisi milik pemerintah kini telah berkembang menjadi
banyak televisi swasta yang berada di Jakarta dan juga sejumlah
stasiun lokal di berbagai daerah di Indonesia.

2. Media Massa Cetak.


Media massa dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi
formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara detail
mencakup koran atau surat kabar, tabloid, majalah, buku,
newsletter, buletin.

3. Media Online, yaitu media massa yang bisa kita dapatkan di


internet (situs web).2

B. Pengelompokkan Jurnalistik
1. Berita
Konsep dasar dari news atau berita adalah apa-apa yang
diberitakan oleh wartawan dan termuat dalam media. Artinya, berita
adalah informasi yang sudah diolah oleh wartawan dan dinilai punya
keunggulan relatif, kadang bersifat objektif, kadang bersifat subjektif.
Keunggulan sebuah berita banyak ditentukan oleh apakah berita tersebut
benar-benar punya nilai. Walaupun, seringkali bersifat sangat subjektif
tergantung dari siapa yang melihat dan memanfaatkannya.

2
Mila. “Pengertian Media Massa serta Jenis dan Karakteristiknya”
(https://www.akudigital.com/bisnis-tips/pengertian-media-massa-serta-jenis-karateristiknya/
,diakses pada 22 Maret 2023, 16:40 WIB.)

5
Kebanyakan literatur yang mengulas definis berita memang berasal
dari Barat. Kendati demikian, hingga kini masih digunakan orang di
antaranya adalah sebagai berikut :
a. Berita adalah laporan yang baru tentang peristiwa, pendapat atau
masalah yang menarik perhatian sebanyak-banyaknya orang
(Laurence Campbell, Rolland E Wolseley, How To Report and
Write The News, 1961).
b. Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta, opini yang
menarik. Atau penting, atau keduanya yang dibutuhkan sejumlah
orang (Mitchell V Charnley, reporting, edisi ke IIl, Holt-Rinehart
and Winston, New York, 1975).
c. Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai segala sesuatu
yang menarik perhatian orang dan berita yang terbaik adalah yang
menarik sebagian besar pembaca (Charles A. Dana, dikutip dari F
Fraser Bond, An Introduction to journalism, 1954).

Dari batasan batasan di atas menunjukkan bahwa pada dasarnya


berita adalah sebuah laporan mengenai segala sesuatu fakta atau opini)
yang menarik atau penting bagi pembaca dan disampaikan tepat waktu.
Dan segala sesuatu yang dilaporkan adalah hanya yang menarik dan
penting, dan harus disam paikan tepat pada waktunya. Akan tetapi,
dari kesemua definisi yang ada mengenai berita ada hal-hal penting
misalnya soal nilai berita (news value), serta strukturnya.

a) Nilai Berita
lstilah yang tidak dapat dengan nilai berita adalah News
Judgement. Kemampuan ini untuk mengevaluasi berita berdasarkan
kepada news value yang sudah disepakati dan merupakan ukuran dari
kepatutan berita serta merupakan rutinitas yang berorientasikan kepada
audiens.

6
Baskette, Sissors, & Brooks, 1982, Dennis& Ismach, 1981)
mengatakan nilai berita adalah berikut:
a. Prominence: Pentingnya suatu berita diukur dari bagaimana dia
memengaruhi Anda. Korban yang meninggal lebih penting
ketimbang kerusakan benda.
b. Human Interest: Suatu yang menarik perhatian orang seperti berita
mengenai selebritis, gosip politik, dan drama yang menceritakan
kehidupan manusia.
c. Conflict/Controversy: Konflik biasanya lebih menarik daripada
keharmonisan.
d. The Unusual: suatu yang tidak biasa atau unik umumnya menarik,
misalnya berita mengenai seorang wanita yang melahirkan anak
kembar lima merupakan berita yang bernilai karena tidak biasa.
e. Timeliness: Berita adalah tepat waktu, artinya unsur kecepatan
menyampaikan berita sesuai waktu atau aktual merupakan hal yang
penting, melewatinya maka berita tersebut bisa disebut sebagai
berita yang sudah basi atau kedaluarsa.
f. Proximity: Kegiatan yang terjadi dekat kita dinilai mempunyai
nilai yang lebih tinggi. Misalnya, gempa bumi di Jakarta dan
menimbulkan korban jiwa jelas akan lebih bernilai berita bagi
publik Indonesia ketimbang kasus "Mad Cow" di luar negeri
walaupun sama-sama menjadi bahan berita bagi media massa.

b) Syarat Berita
Berdasarkan pengertian berita di atas, dapat disimpulkan
syarat berita adalah sebagai berikut :
a. Merupakan fakta, berita haruslah berdasarkan kejadian atau
peristiwa yang benar-benar nyata.
b. Terkini, artinya jarak penyiaran berita dengan waktu kejadian
tidak telalu jauh.

7
c. Seimbang, artinya berita harus ditulis dan disampaikan
dengan seimbang, tidak memihak kepada salah satu pihak.
d. Lengkap, berita haruslah memenuhi unsur-unsur berita
sebagaimana akan kita bahas..
e. Menarik, artinya berita harus mampu menarik minat pembaca
atau pendengarnya. Berita dapat dikatakan menarik bila
bermanfaat bagi pembaca atau pendengarnya, berkaitan
dengan tokoh terkenal, berkaitan dengan kejadian penting,
humor, aneh, luar biasa atau bersifat konflik.
f. Sistematis, berita seharusnya disusun secara sistematis,
urutannya jelas sehingga pembaca tidak kebingungan dalam
menangkap isi berita.

c) Unsur-Unsur Berita
Salah satu syarat berita adalah lengkap. Untuk dapat
dikatakan lengkap, berita haruslah mampu menjawab pertanyaan
5W + 1 H sebagai berikut :
a. What : Apa yang terjadi ?
b. Who : Siapa yang terlibat ?
c. Why : Mengapa hal itu bisa terjadi ?
d. When : Kapan peristiwa tersebut terjadi ?
e. Where : Dimanakah peristiwa tersebut terjadi ?
f. How : Bagaimana peristiwa itu terjadi ?

Dalam menyusun berita selain memperhatikan unsur-unsur


berita tersebut di atas, kita perlu juga memperhatikan beberapa hal
berikut ini :
a. gunakan struktur dan tata bahasa yang benar
b. gunakan pemilihan kata yang tepat
c. gunakan penalaran yang logis
d. tidak menggunakan kata-kata yang ambigu

8
d) Sifat Berita
a. Aktual (baru). Hal-hal yang baru lebih memiliki nilai berita
dibandingkan hal-hal yang terjadi sudah lama.
b. Jarak (jauh/ dekat). Khalayak lebih tertarik akan kejadian yang
terjadi di sekitar mereka dibandingkan dengan kejadian di
tempat yang lebih jauh.
c. Penting. Sesuatu menjadi berita saat dianggap penting, karena
berpengaruh pada kehidupan langsung, contoh: UU larangan
merokok.
d. Akibat. Sesuatu menjadi berita karena memiliki dampak yang
besar, contoh: penayangan film Fitna di situs YouTube.
e. Pertentangan/ konflik.
f. Seks. Contohnya seperti perceraian, perselingkuhan, dan lain
sebagainya.
g. Ketegangan. Contohnya seperti saat-saat pelantikan presiden.
h. Kemajuan-kemajuan. Inovasi baru atau perubahan.
i. Emosi, segala sesuatu yang apabila dikabarkan akan membuat
marah, sedih, kecewa. Contohnya: pemberitaan tentang bayi
baru lahir yang ditemukan di tempat sampah.
j. Humor.

2. Opini
Pengertian opini adalah serapan dari bahasa asing (opinion),
merupakan tanggapan atau jawaban terbuka terhadap sesuatu persoalan
yang dinyatakan berdasarkan kata-kata, baik dalam bentuk lisan maupun
tulisan. Opini juga dapat berupa prilaku, sikap tindak, pandangan dan
tanggapan.
Djoenaesih menyebutkan opini memiliki beberapa ciri, dia
menyebutkan ciri-ciri opiniyaitu “selalu diketahui dari pernyataan-

9
pernyataan; merupakan sintesa dari banyak pendapat; serta mempunyai
pendukung dalam jumlah yang besar”.
Jika sebuah opini merupakan opini seseorang, maka tidak akan
menimbulkan sebuah masalah. Namun, berbeda halnya jika opini
tersebut menjadi opini publik, maka akan banyak permasalahan yang
akan terjadi, karena hal ini menyangkut dan berkaitan dengan orang
banyak. Dan diantara orang banyak itu akan melakukan komunikasi,
guna menyampaikan pendapatnya masing-masing.

a) Jenis-Jenis Opini
Setelah kita memahami pengertian opini, selanjutnya kita
harus mengetahui jenis-jenis opini. Dalam ilmu komunikasi, opini
dikenal memiliki berbagai jenis, di antaranya yaitu:
1) Opini Individual
Opini individual merupakan pendapat seseorang
mengenai sesuatu yang terjadi di masyarakat. Untuk
mengetahui orang lain ada yang sependapat atau tidak,
seseorang harus melakukan perbincangan kepada orang lain
terlebih dahulu, sehingga sesuatu yang dibicarakan tersebut
kini menjadi opini publik.

2) Opini Pribadi
Opini pribadi merupakan pendapat asli seseorang
mengenai suatu masalah sosial. Opini pribadi timbul
apabila seseorang tanpa dipengaruhi oleh orang lain,
menyetujui atau tidaknya suatu masalah sosial, kemudian
dalam nalarnya ia menemukan sebuah kesimpulan sebagai
tanggapan atas masalah sosial tersebut.

10
3) Opini Kelompok.
Opini kelompok merupakan pendapat sekelompok
orang mengenai masalah sosial yang menyangkut
kepentingan orang banyak. Contohnya, keharusan pancasila
dijadikan asas tungal bagi organisasi kemasyarakatan, maka
diantara kelompok itu ada yang pro dan ada yang kontra.

4) Opini Minoritas
Opini minoritas merupakan pendapat dari orang-
orang yang jumlahnya relatif lebih sedikit dari mereka yang
terkait suatu masalah sosial, baik yang pro, kontra, atau
dengan pandangan lainnya. Lawan dari opini minoritas
adalah opini mayoritas.

5) Opini Mayoritas
Opini mayoritas merupakan pendapat orang-orang
terbanyak dari mereka yang berkaitan dengan suatu
masalah sosial, baik sebagai yang pro, kontra, maupun yang
memiliki penilaian lainnya.

6) Opini Massa
Opini massa merupakan kelanjutan dari opini
publik. Opini massa adalah pendapat seluruh masyarakat
sebagai hasil dari perkembangan pendapat yang berbeda
mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum.

7) Opini Umum
Opini umum merupakan pendapat yang sama dari
semua orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah
yang menyangkut kepentingan umum. Secara sederhana,

11
opini umum merupakan satu pendapat yang diamini oleh
masyarakat pada umumnya.

3. Feature
Dalam ilmu jurnalistik, feature merupakan salah satu bentuk
tulisan non fiksi, dengan karakter human interest yang kuat. Feature
adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun tidak selalu harus
mengikuti rumus klasik 5W + 1 H.
Feature adalah jenis tulisan yang lebih bersifat menghibur, isinya
kadang sesuatu yang remeh dan luput dari liputan wartawan straight
news, tetapi tidak terlalu terikat dengan tenggat waktu. Ia bisa ditulis
kapan saja dan di-publish kapan saja. Karenanya, ia awet.
Menulis feature lebih ’santai’, tidak dituntut tenggat, dan bisa
bicara apa saja. Memang konsekuensinya, nilai beritanya tidak ‘hard’
alias tidak banyak diburu orang. Bagaimanapun orang cenderung pada
berita terbaru ketimbang yang santai. Sebuah feature hendaknya ditulis
dengan gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata
dan kalimatnya mampu menggambarkan atau melukiskan suatu profil
atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, feature sesungguhnya sebuah
“cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi melainkan mengenai fakta. A
feature is a story about facts, not about fiction (feature ialah cerita
tentang fakta, bukan tentang fiksi). Sedangkan karya tulis tentang fiksi
disebut novel, cerita pendek.
Bentuk tulisan feature tidak terpaku pada bentuk piramida terbalik.
Justru mengharapkan pembaca mengikuti dengan seksama dari awal
hingga akhir tulisan. Kalau diberita langsung (straight news) pembaca
cukup membaca paragraf awal tulisan, maka di dalam feature justru inti
tulisan baru ditemukan bila membaca dari awal hingga akhir. Dalam
penulisan feature agar tidak tersesat kemana mana, tentukan dulu
angle/sudut pandang tulisan yang akan memandu arah tulisan.

12
a) Fungsi Feature
Fungsi feature mencakup lima hal:
1. Melengkapi sajian berita langsung (straight news).
2. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa
yang terjadi.
3. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan.
4. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau
peristiwa.
5. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi
khalayak.

b) Ciri Khas Feature


Tulisan feature mempunyai beberapa ciri khas, antara lain:
1. Mengandung segi human interest. Tulisan feature memberikan
penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah
emosi-menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan
kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human
interest atau human touch-menyentuh rasa manusiawi.
Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan)
yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda
dengan hard news (berita keras), yang isinya mengacu kepada
dan pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.
2. Mengandung unsur sastra. Satu hal penting dalam sebuah
feature adalah ia harus mengandung unsur sastra. Feature
ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan
feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel-bacaan ringan
dan menyenangkan-namun tetap informatif dan faktual.
Karenanya pula, seorang penulis feature pada prinsipnya adalah
seorang yang sedang bercerita.

13
Jadi, feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan
menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur
(entertainment) sebuah surat kabar.
Menurut Wolseley dan Campbell terdapat enam jenis feature:
1. Feature minat insani (human interest feature)
2. Feature sejarah (hystorical feature)
3. Feature biografi (biografical feature)
4. Feature perjalanan (travelogue feature)
5. Feature yang mengajarkan keahlian (how-to-do feature)
6. Feature ilmiah (scientific feature)

4. Resensi
Resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin
recensio, recensere atau juga revidere yang artinya mengulas kembali.
Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang
dinilai dapat berupa buku dan karya seni film dandrama. Menulis resensi
terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari
buku dan disampaikan kepada masyarakat.

5. Kolom
Biasanya ditulis dengan gaya yang sangat ringa atau enteg dan
diselingi humor humor segar, walaupun masalahnya sangat serius
(politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, keamanan, pendidikan,
bencana, kecelakaan, kriminalitas, gaya hidup dsb).
Perbedaan kolom dengan tajuk rencana tidak terletak pada tema
atau topik yang dipilih, tetapi lebih pada cara penyampaiannya. Bila
tajuk rencana disampikan dengan cara yang sangat serius, kolom bisa
lewat secara melanggang santai dengan humor-humor segar. Tajuk
rencana harus logis, rasional, atau masuk akal, sedangkan kolom bisa
memainkan kata-kata berupa parodi yang sedikit nyeleneh.

14
6. Tajuk
Sebagai terjemahan editorial biasanya ditulis oleh pemimpin
redaksi surat kabar bersangkutan. Dia menjadi suara resmi surat kebar
tersebut. Sebagai suara resmi surat kabar atau majalah bersangkutan,
tajuk rencana juga dianggap merupakan sikap atau pandangan surat
kebar dan majalah terhadap suatu berita atau peristiwa, kejadian, fakta,
gagasan, dan opini, yang berkembangan ditengah masyarakat.

7. Essai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai adalah
karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari
sudut pandang pribadi penulisnya. Menurut kamus Webster, essay
adalah: a short literary composition of an analytical, interpretive, or
reflective kind, dealing with its subject in a nontechnical, limited, often
unsystematic way and, usually, expressive of the author’s outlook and
personality. Menurut ilmu jurnalistik, esai adalah tulisan berupa
pendapat seseorang tentang suatu permasalahan ditinjau secara subyektif
dari berbagai aspek / bidang kehidupan. Kata kunci pada bentuk tulisan
esai adalah adanya faktor analisis, interpretasi, dan refleksi. Karakter
esai, umumnya non teknis, non sistematis, dengan karakter dari penulis
(unsur subyektifitas) yang menonjol.

C. Proses Kerja Jurnalistik


Tahapan-tahapan proses kerja jurnalistik yang berlaku dalam media
cetak adalah sebagai berikut:
1. Rapat redaksi, yaitu rapat untuk menentukan tema-tema yang akan
ditulis dalam penerbitan edisi mendatang. Dalam rapat ini dibahas juga
mengenai pembagian tugas reportase.
2. Reportase, setelah rapat redaksi selesai, para wartawan yang telah
ditunjuk harus “turun ke lapangan” untuk mecari data sebanyak mungkin
yang berhubungan dengan tema tulisan yang telah ditetapkan. Pihak

15
yang menjadi objek reportase disebut nara sumber. nara sumber ini bisa
berupa manusia, makhluk hidup selain manusia, alam, ataupun benda-
benda mati. Jika nara sumbernya manusia, maka reportase tersebut
bernama wawancara.
3. Penulisan berita, setelah melakukan reportase, wartawan media cetak
akan melakukan proses jurnalistik berikutnya,yaitu menulis berita.
Disini, wartawan dituntut untuk mematuhi asas 5W +1H yang bertujuan
untuk memenuhi kelengkapan berita.
4. Editing, yaitu proses penyuntingan naskah yang bertujuan untuk
menyempurnakan penulisan naskah. Penyempurnaan ini dapat
menyangkut ejaan, gaya bahasa, kelengkapan data, efektivitas kalimat,
dan sebagainya.
5. Setting dan layout. Setting merupakan proses pengetikan naskah yang
menyangkut pemilihan jenis dan ukuran huruf. sedangkan layout
merupakan penanganan tata letak dan penampilan fisik penerbitan secara
umum. Setting dan layout merupakan tahap akhir dari proses kerja
jurnalistik. setelah proses ini selesai, naskah dibawa ke percetakan untuk
dicetak sesuai oplah yang ditetapkan.3

3
Henyen Heyen. “Proses Kerja Jurnalistik”
(https://www.academia.edu/10278260/PROSES_KERJA_JURNALISTIK ,diakses pada 28 maret
2023, 11:35WIB)

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Media massa adalah sarana penyampai pesan yang berhubungan


langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar.

Pengelompokkan Jurnalistik terdiri dari Berita, Opini, Feature, Resensi,


Kolom, Tajuk, dan Essai.

Tahapan-tahapan proses kerja jurnalistik yang berlaku dalam media


cetak adalah; Rapat Redaksi, Reportase, Penulisan Berita, Editing dan
Setting dan Layout.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini apabila terdapat beberapa kesalahan


dalam cara penulisan baik penempatan kalimat maupun pembahasan,
penulis meminta maaf dan sekiranya pembaca dapat memperbaiki kesalahan
dalam pembuatan makalah. Dan kami harap semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan para pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Romeltea. “Media Massa: Pengertian, Karakteristik, Jenis, Fungsi dan Peran”


(https://romeltea.com/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/
,diakses pada 16 Maret 2023)

Mila. “Pengertian Media Massa serta Jenis dan Karakteristiknya”


(https://www.akudigital.com/bisnis-tips/pengertian-media-massa-serta-
jenis-karateristiknya/ ,diakses pada 22 Maret 2023)

Anjani, Nuri Ayu. “Pengelompokan Jurnalistik”


(http://gundar1ma07.blogspot.com/2016/04/tugas-dasar-jurnalistik-
pengelompokan.html ,diakses pada 28 Maret 2023)

Heyen, Henyen. “Proses Kerja Jurnalistik”


(https://www.academia.edu/10278260/PROSES_KERJA_JURNALISTIK
,diakses pada 28 maret 2023)

18

Anda mungkin juga menyukai