Anda di halaman 1dari 10

RUMAH BELAJAR KEMDIKBUD : PENGARUH MEDIA ONLINE

TERHADAP PENDIDIKAN DARING (E-LEARNING)

Disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester dalam mata


kuliah Media Siber
Dosen Pengampu : Sri Hastjarjo, S.Sos.,Ph.D

Disusun oleh :
Annisa Bintang Mutiara Jasmine Sidoyo
(D0218010)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
A. LATAR BELAKANG

Kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.


Pemanfaatannya makin meluas dan digunakan oleh berbagai kalangan tanpa
adanya batasan jarak dan waktu. Internet memungkinkan semua orang di
dunia untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah (Riswandi, 2010).
Internet menggeser berbagai kegiatan konvensional dengan menawarkan
berbagai media online untuk melakukan suatu kegiatan.

Seiring dengan makin berkembangnya media siber (online) di Indonesia


sebagai alat komunikasi, pemanfaatannya terus digunakan dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah pemanfaatan media siber
untuk pembelajaran. Kemajuan teknologi menyediakan sarana pembelajaran
menggunakan media online dan konsep ini kemudian disebut dengan
pendidikan daring atau e-learning.

Media dalam pendidikan merupakan instrument yang akan mempengaruhi


proses dalam belajar mengajar antar pengajar dan peserta didik. Pengajar,
buku pelajaran, dan lingkungan belajar merupakan media yang memberi
peserta didik ilmu pengetahuan dan keterampilan. Media dalam proses belajar
mengajar diungkapkan pengertiannya bahwa media ini adalah alat-alat grafis,
fotografis, dan elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual dan verbal (Arsyad, 1997). Media pembelajaran juga
diartikan adalah suatu alat pembantu yang dapat digunakan oleh guru untuk
mencapai tujuan yang diinginkan dengan efektif (Shalahuddin, 1986). Juga
terdapat anggapan yang menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan
suatu metode dan juga teknik yang digunakan untuk meningkatkan keefektifan
komunikasi serta interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses belajar
mengajar di sekolah (Hamalik, 1989).

Berdasarkan pendapat yang diungkapkan dalam beberapa sumber


mengenai media belajar tersebut tentu media pendidikan daring (e-learning)
yang kini mulai ramai diadakan oleh berbagai lembaga pendidikan diharapkan
tetap mampu memenuhi syarat-syarat pembelajaran. Karena Media siber

1
menjadi solusi untuk berbagai permasalahan yang melanda dunia saat ini
khususnya dalam hal pendidikan. Inovasi pendidikan daring ini merupakan
media atau sarana yang mendukung peserta didik memperoleh ilmu
pengetahuan atau nilai pendidikan untuk diserap dan dicerna.

Media siber menimbulkan inovasi dalam pendidikan yaitu pembelajaran


daring (e-learning). Media siber dengan e-learning ini diharapkan mampu
memberikan dampak positif bagi sistem pendidikan di berbagai Negara. Saat
ini di Indonesia lebih mudah ditemui berbagai referensi bagaimana metode
mengajar di kelas dengan tatap muka secara langsung (Darmayanti, 2007, p.
100). Dengan adanya globalisasi dan kemajuan teknologi kini metode
pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka langsung namun
juga secara online atau disebut e-learning.

Pelajar yang biasanya harus datang langsung ke perpustakaan untuk


mencari informasi melalui buku-buku kini dapat berselancar dengan bebas
melalui search engine seperti Google dan lain sebagainya. Media online
seperti web dinilai mampu memberikan sarana pembelajaran. Web merupakan
suatu representasi mengenai pembelajaran khususnya bagaimana
pembelajaran diorganisasikan dan disajikan (Isjoni, 2007). Penerapan konsep
e-learning di Indonesia, sesungguhnya didasarkan pada beberapa alasan, yang
menyatakan bahwa bermunculannya berbagai lembaga pendidikan maya
sekarang kini didorong oleh adanya upaya memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam memperoleh kesempatan belajar yang diinginkan (Darmayanti, 2007).

Kehadiran media siber telah mengubah pola komunikasi massa. Pola


komunikasi massa yang ada selama ini terdiri dari one-to-many atau satu
komunikator kepada banyak khalayak seperti pada media televisi dan radio.
Namun, dalam media siber pola komunikasi yang ada adalah many-tomany di
mana pesan yang dipertukarkan bukan hanya berasal dari satu komunikator
melainkan dari banyak komunikator dan ditujukan untuk khalayak luas
(Primasari, 2016, p. 2). Bahkan kini pemerintah telah menyediakan web yang
dapat diakses khalayak masyarakat untuk mengakses pendidikan secara
online.

2
B. PEMBAHASAN
1. Definisi E-Learning

Pada umumnya proses belajar mengajar dilakukan dengan sistem


tatap muka secara langsung antara pengajar dan peserta didik. Pengajar ini
nantinya bertanggung jawab sepenuhnya terhadap proses belajar mengajar.
Perannya sangat penting dalam dunia pendidikan. Namun saat ini, proses
belajar mengajar memiliki sistem baru karena adanya kebutuhan belajar
yang berbeda-beda. Dengan adanya hal ini, proses belajar mandiri perlu
ditekankan melalui media baik melalui modul atau perangkat lunak. Selain
itu karena metode pembelajaran lama yang masih mengandalkan sistem
tatap muka dianggap kurang efektif maka seiring dengan adanya
perkembangan teknologi dan tersedianya berbagai media online, proses
belajar mengajar secara online atau e-learning mulai diterapkan dalam
sistem pendidikan.

Demi memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-


beda ini maka diperlukan media atau sarana yang sesuai dan dapat
diimplementasikan ke dalam pendidikan di Indonesia. Untuk memenuhi
tuntutan akan kebutuhan belajar ini, seiring dengan perkembangan media-
media online maka e-learning mulai diterapkan secara menyeluruh dalam
pendidikan di Indonesia. Pelajaran secara online ini dinilai mampu
menyuguhkan bahan belajar yang lebih menarik, unsur interaktif yang
tinggi, dan mudah dipahami serta diakses oleh seluruh peserta didik di
Indonesia. pembelajaran secara online atau e-learning ini siap dijangkau
tanpa adanya batasan waktu dan tempat seperti yang terjadi pada metode
pembelajaran konvensional atau tatap muka secara langsung.

Definisi e-learning turut dijabarkan oleh beberapa ahli. Menurut


Hartley (2001) dalam Wahono (November 25, 2008), e-learning
dijabarkan sebagai bentuk belajar mengajar dari pengajar pada peserta
didik melalui internet atau media jaringan komputer lain. Kemudian
menurut Handerson (2003) dalam Setiawardhani (2013, p. 84) menyatakan
bahwa e-learning dijabarkan sebagai berikut :

3
a. E-learning adalah proses belajar dengan jarak menggunakan teknologi
komputer;
b. E-learning memungkinkan karyawan untuk mempelajari kerja
komputer tanpa harus datang ke kelas;
c. E-learning dapat dijadwalkan sesuai dengan sesi antara pengajar dan
peserta didik, atau sesuai dengan permintaan karyawan saja yang dapat
mengambil pelajaran secara mandiri supaya lebih mudah.

Dan yang terakhir menurut Khan (2005) dalam Adri (2008), e-learning
dapat dikatakan sebagai pendekatan inovatif untuk memberi welldesign,
berpusat pada peserta didik, ineraktif, dan memberi fasilitas lingkungan
belajar pada siapapun, di mana pun, dan kapan saja dengan memanfaatkan
sifat-sifat dan sumber daya dari berbagai teknologi digital bersama dengan
bentuk lain dan cocok untuk bahan pembelajaran terbuka, fleksibel, dan
didistribusikan di lingkungan belajar.

Berdasarkan berbagai definisi atau pengertian tersebut, maka dapat


disimpulkan bahwa e-learning merupakan suatu sistem atau proses
pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik dan media online
dalam dunia pendidikan untuk membantu mengembangkan dan
memudahkan proses belajar mengajar secara interaktif tanpa kendala
waktu dan tempat. Kemudian menurut Mayer (2001) dalam Wahono
(2003), model pembelajaran dapat dibagi sebagai berikut :

a. Computer Based Learning

Pada pertengahan tahun 1990-an CBL dikembangkan pada computer


stand alone dan belum terhubung pada internet. Berbagai pelatihan
pada tahun ini menyediakan bahan belajar berupa modul elektronik.
Perangkat lunak simulasi ini sangat membantu peserta didik karena
biayanya lebih murah dan mempermudah peserta didik untuk belajar
secara mandiri.

4
b. Web Based Learning

Dengan perkembangan teknologi yang makin luas, berbagai bahan


belajar yang awalnya terdapat di modul atau e-book yang biasanya
didistribusikan melalui disket kini dapat diakses melalui web yang
tersedia. Penyelenggara pendidikan mulai memanfaatkan web sebagai
media online untuk memperluas pelayanan dalam bidang pendidikan.
Berbagai kelas atau pelatihan dapat diikuti secara online di internet.

c. Mobile Learning

Dengan berbagai fitur yang ada dalam telepon genggam, kini akses
pembelajaran m-learning juga mulai dikembangkan dan digunakan
oleh para peserta didik. Dalam model ini bahan belajar akan
didistribusikan kepada peserta didik supaya dapat diakses dan
dipelajari secara mandiri oleh pengajar melalui telepon genggam atau
mobile phone.

Berbagai bentuk dari model pembelajaran berbasis teknologi yang telah


dijabarkan tersebut merupakan kategori atau bagian dari metode
pembelajaran elektronik atau yang lebih dikenal sebagai E-learning.
Pembelajaran online atau e-learning ini memanfaatkan media online dan
teknologi sebagai sarana untuk menyalurkan informasi pembelajaran.
Televisi dan radio memang merupakan bentuk dari e-learning namun
dapat dikatakan bahwa e-learning berperan maksimal jika telah bersinergi
dengan internet. Khususnya pemanfaatan website untuk pembelajaran
online (web based learning) yang kali ini akan dibahas lebih mendalam.

2. Rumah Belajar Kemdikbud Sebagai Model Pembelajaran E-learning

Meningkatnya penggunaan metode belajar online, akhirnya


dimanfaatkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
menyediakan sebuah portal pendidikan yang dapat diakses melalui
http://belajar.kemdikbud.go.id/ oleh seluruh pengguna internet di
Indonesia. Portal ini menyediakan berbagai materi pembelajaran yang

5
dapat dimanfaatkan untuk belajar mandiri sesuai kebutuhan. Portal ini
dibangun dengan memanfaatkan media online berupa web untuk
mewujudkan pembelajaran secara online atau e-learning.

Portal ini dibangun khusus untuk memudahkan interaksi antara


guru dan siswa dan memfasilitasi bahan pelajaran atau materi bagi peserta
didik dan guru demi kepentingan belajar mengajar. Melalui portal rumah
belajar selain materi dan bahan pelajaran, guru dan peserta didik dapat
melakukan simulasi interaktif sekaligus berkomunikasi dengan berbagai
komunitas pendidikan. Dengan adanya portal ini diharapkan minat belajar
masyarakat dapat ditingkatkan.

Media belajar adalah media yang digunakan dalam proses belajar,


meliputi alat bantu untuk belajar mengajar serta sebagai sarana untuk
menyampaikan pesan atau informasi pembelajaran kepada peserta didik.
Jika program media ini didesain kemudian dikembangkan dengan
maksimal maka fungsi penyampaian informasi dan pesan pembelajaran
dapat diperankan oleh media tanpa kehadiran guru (Mustikasari, January
10, 2014). Sebagai media belajar yang memanfaatkan media online portal
rumah belajar ini didesain dengan fasilitas yang dapat diakses oleh
pengajar maupun peserta didik :

a. Rancangan Pembelajaran;
Pada menu ini, pengajar dapat melakukan pengunduhan bahkan
mengunggah materi rancangan pelaksanaan pembelajaran.
b. Bahan Belajar;
Untuk menu bahan belajar, pengajar dapat mengunduh multimedia
pembelajaran seperti modul online, video, audio, dan buku elektronik.
Selain itu pada menu ini juga disediakan katalog multimedia
pembelajaran.
c. Forum Interaktivitas Belajar;
Para pengajar dan peserta didik diberi fasilitas untuk terhubung dalam
forum-forum tertentu antara lain forum mata pelajaran, forum siswa,
dan forum bimbimngan belajar.

6
d. Bank Soal
Pada menu ini diberikan fasilitas kumpulan soal untuk latihan
interaktif dan juga latihan try out bagi para peserta didik. Kumpulan
soal ini dapat diakses oleh siapapun tanpa keterbatasan akses sehingga
mempermudah distribusi alat belajar tanpa tatap muka antara pengajar
dan peserta didik.

Berdasarkan fasilitas yang telah dijelaskan tersebut, dapat disimpulkan


bahwa portal rumah belajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ini berusaha memberikan model atau metode pembelajaran menggunakan
media online (website) supaya materi yang disuguhkan dapat diakses oleh
seluruh kalangan tanpa keterbatasan waktu dan tempat. Pemanfaatan
website ini merupakan wujud dari online learning atau e-learning karena
website dianggap sebagai kekuatan global yang interaktif dan dinamis
sebagai media belajar dan mengajar. Sehingga portal rumah belajar ini
dapat disebut sebagai pemanfaatan media online sebagai sarana
pendidikan atau e-learning.

Perkembangan teknologi dan perkembangan media online di Indonesia


mendasari berbagai kalangan khususnya pemerintah untuk memberikan
fasilitas pendidikan secara maksimal melalui media online khususnya
website. Media online telah memberikan dampak terhadap pendidikan di
Indonesia. Bgaimana pendidikan yang awalnya hanya dilakukan secara
konvensional atau tatap muka secara langsung, kini memanfaatkan media
online untuk melakukan proses belajar mengajar atau yang biasa disebut
sebagai e-learning.

7
C. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan mengenai pengaruh media online terhadap


pendidikan online atau e-learning Rumah Belajar, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :

1. Dengan adanya perkembangan teknologi khususnya media online, maka


pendidikan yang awalnya menggunakan metode konvensional atau tatap
muka secara langsung kini dapat melakukan proses pembelajaran
menggunakan model e-learning dengan berbagai kelebihan.
2. Metode pembelajaran online atau e-learning memberikan dampak positif
terhadap pendidikan di Indonesia karena mampu mencakup lebih banyak
peserta didik dan mengoptimalkan pembelajaran tanpa harus bertemu
langsung secara tatap muka.
3. Portal online Rumah Belajar memanfaatkan media online yaitu website
untuk membantu pengajar dan peserta didik melakukan pembelajaran
secara interaktif.
4. Portal online Rumah Belajar turut memberikan fasilitas yang sangat
berguna bagi pengajar dan peserta didik dalam hal komunikasi interaktif
dan juga penyampaian informasi pendidikan maupun materi pembelajaran.

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut.


Pertama, peningkatan mutu pendidikan dengan melaksanakan pendidikan
online e-learning akan sangat membantu para pengajar dan peserta didik.
Kedua, kelanjutan dalam hal pengembangan fasilitas portal online Rumah
Belajar supaya dapat lebih membantu dan bermanfaat bagi pengajar maupun
peserta didik di masa depan.

8
Daftar Pustaka

Buku :

Arsyad, A. (1997). Media Pengajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Hamalik, O. (1989). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya.

Isjoni. (2007). Pemanfaatan teknologi Pengajaran: Harapan Untuk Indonesia,


Pembelajaran Terkini Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Riswandi. (2010). Komunikasi Media Internet. Jakarta: Fakultas Ilmu Komunikasi


Universitas Mercubuana.

Shalahuddin, M. (1986). Media Pendidikan Agama. Bandung : Bina Islam.

Internet :

Mustikasari, A. (2014, January 10). Mengenal Media Pembelajaran. Retrieved


from https://www.scribd.com/doc/198476429/10-MengenalMediaPembelajaran
diakses tanggal 25 Juni 2020, pukul 14.33 WIB

Wahono, R. (2008, November 25). Strategi Baru Pengelolaan Situs E-learning


Gratis. Retrieved from http://www.ilmukomputer.com/ diakses tanggal 25 Juni
2020, pukul 10.02 WIB

Jurnal :

Darmayanti, T., & Oetojo, B. (2017). E-Learning Pada Pendidikan Jarak Jauh :
Konsep yang Mengubah Metode Pembelajaran di Perguruan Tinggi di
Indonesia. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 8(2), 100.

Primasari, W. (2016). Pemaknaan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Terhadap Media


Siber. Jurnal Makna, 1(2), 2.

Setiawardhani, R. (2013). Pembelajaran Elektronik (E-learning) dan Internet


Dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah
Pend. Ekonomi, 1(2), 84.

Anda mungkin juga menyukai