A. Pendahuluan
Memasuki abad Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat
dirasakan kebutuhan dan pentingnya perbaikan dan peningkatan kualitas
Pembelajaran. Melalui Pemanfaatan TIK kita dapat meningkatkan kualitas SDM dan
kualitas pembelajaran, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu
pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Terutama penerapan high
tech dan high touch approach. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi
memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efesien terhadap
penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknonologi informasi
berkembang sejalan sengan perkembangan teori dan komunikasi dan teknologi yang
menunjang terhadap praktek kegiatan pembelajaran. Pembelajaran berbasis komputer
(PBK), Pembelajaran Berbasis Web (e-learning), Pembelajaran berbantukan
komputer (CAI), Pembelajaran berbasis AVA adalah bentuk pendayagunaan
teknologi pendidikan yang perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan dewasa ini.
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan
proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara
profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu
guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa
yang didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan siswa
sebagai peserta didik merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang
diciptakan guru.
Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan
memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada kegiatan pembelajaran, guru dan
siswa saling mempengaruhi dan memberi masukan. Karena itulah kegiatan
pembelajaran harus menjadi aktivitas yang hidup, sarat nilai dan senantiasa memiliki
tujuan yang jelas.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan
kontribusi terhadap terjadinya revolusi dalam berbagai bidang, termasuk bidang
pendidikan. Eric Ashby (1972) menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki
revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan
pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika
digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring
dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan
melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat
elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan.
Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) tercanggih, khususnya komputer dan internet untuk digunakan
dalam kegiatan pendidikan.
Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk segera dicari
pemecahannya adalah masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas
pembelajaran. Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat
dilakukan berkenaan dengan peningkatan kualitas di perguruan tinggi adalah
mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan
memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berkelanjutan (Dirjen
Dikti, 2004:12-13).
Seiring dengan perkembangan teknologi pendidikan berikut infrastruktur
penunjangnya, upaya peningkatan mutu pendidikan di atas antara lain dapat
dilakukan melalui pemanfaatan teknologi pendidikan tersebut dalam suatu sistem
yang dikenal dengan online learning. Online learning merupakan suatu sistem yang
dapat memfasilitasi pendidik dan peserta didik belajar lebih luas, lebih banyak dan
juga bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, guru dan
siswa dapat belajar kapan dan dimana saja tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.
Bahan yang dapat mereka pelajari juga lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk
sajian kata, tetapi dapat lebih kaya dengan variasi visual, audio, dan gerak.
Teknologi Pendidikan FIP Universitas Pendidikan Indonesis (UPI) adalah salah satu
program studi yang banyak mempelajari berbagai model, dan pola-pola pembelajaran
berbasis teknologi pendidikan. Dalam struktur Kurikulum UPI 2006, hampir 60%
mata kuliah yang dikembangkan di program studi ini terkait dengan pengembangan
pembelajaran dan media pembelajaran.
2. Model Tutorial
Tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian
bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan dan motivasi agar para siswa belajar secara
efisien dan efektif. Pemberian bantuan berarti membantu siswa dalam
mempelajari materi pelajaran.
Program tutorial merupakan program pembelajaran yang digunakan
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software berupa program
komputer yang berisi materi pelajaran.
Tujuan pembelajaran tutorial, yaitu sebagai berikut: (1) untuk
meningkatkan penguasaan pengetahuan para siswa; (2) untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan siswa tentang cara memecahkan masalah,
mengatasi kesulitan atau hambatan agar mampu memimbing diri sendiri; dan (3)
untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang cara belajar mandiri dan
menerapkannya pada masing-masing kontenl yang sedang dipelajari.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil benang merahnya bahwa
pembelajaran tutorial bertujuan untuk memberikan tuntunan dan pemahaman
secara tuntas (mastery learning) kepada siswa mengenai materi/bahan
pelajaran yang sedang dipelajari.
Tahapan pembelajaran dengan Tutorial adalah sebagai berikut:
Pengenalan
Penyajian informasi (Presentation of information)
Pertanyaan dan Respon (Question of responses)
Penilaian respon (Judging of responses)
Pemberian balikan respon (Providing feedback about responses)
Pengulangan (Remediation)
Segmen pengaturan pelajaran (Sequencing lesson segmen)
Penutup
3. Model Simulasi
Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui
penciptaan tiruan-tiruan dalam bentuk simulasi-simulasi
Secara umum tahapan materi model simulasi adalah sebagai berikut:
Pengenalan
Penyajian informasi (simulasi 1, simulasi 2, dst)
Pertanyaan dan respon jawaban
Penilaian respon
Pemberian feedback tentang respon
Pembetulan
Segmen pengaturan pembelajaran
Penutup
4. Model Instructional Games
Tujuan Instructional games adalah untuk menyediakan suasana/lingkungan
yang memberikan fasilitas belajar yang menambah kemampuan siswa.
Instructional games tidak perlu menirukan realita namun dapat memiliki karakter
yang menyediakan tantangan yang menyenangkan bagi siswa.
Definisi Instructional games dapat terlihat dengan mengenali contoh-
contoh permainan yang ada seperti: decimal dart, Rocky boots, Archaelogy
search, Phizquios dan Four letter words, keseluruhan permainan instruksional ini
memiliki komponen dasar sebagai pembangkit motivasi dengan memunculkan
cara berkompetisi untuk mencapai sesuatu.
E. Kesimpulan
Untuk dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa seorang guru
dapat mendayagunakan TIK baik berupa penerapan pembelajaran berbasis e-
learning maupun pembelajaran berbasis komputer.
Untuk mengembangkan desain web yang akan digunakan seorang
guru/perekayasa pembelajaran dapat menggunakan front page, moodle, SAS,
MySQL, atau software yang lainnya.
Program e-learning dan pembelajaran berbasis komputer yang baik yaitu
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Format sajian dipilah-pilah untuk setiap tujuan/kompetensi, begitu pula
sajian materi, latihan, dan tes serta balikannya.
b. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sederhana, populer, dan tidak
verbalistis.
c. Menggunakan warna yang cold, huruf yang jelas/ sederhana, dan icon-
icon yang baku serta menggunakan ilustrasi yang seimbang.
d. Menyajikan picture sebagai pelengkap dalam program yang digunakan
e. Program e-learning dan CBI dirancang untuk dapat disajikan dalam
website yang bisa di-link dengan program lain dan menyajikan berbagai
pilihan seperti file dokumen, powerpoint dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Antonius Aditya Hartanto dan Onno W. Purbo, (2002).E-Learning berbasis PHP dan
MySQL, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta,
Alessi and Trollip, (1995), Computer Based Instruction: Method and Development,
Englewood Cliffs, NJ. Prentice, Hall.
Bailey, D.H. (1996), Constructivism and Multimedia: Theory and Application:
Inovation and Transformation. Journal of Instruction Media.
Barker, P. (1990), Designing Interactive Learning System, Education and Training
Technolgy International.
Criswell, E.L. (1989). The Design of Computer-Based Instruction. New York: Mac
Millan.
Chang, N., Rossini, M.L. & Pan, A.C. (1997). Perspectives on Computer Use for the
Education of Young Children. Proceeding of SITE 97.
http.//www.ooe.uh.edu/insite/elec_pub/NTML1997[1998,November 18].
Clements, D.H. (1994). The Uniquenees of the Computer as E-Learning Tool:
Insight from Research and Practice. In. J.L. Wright. & D. Shade. 1994.
Young children: Active Learners in a Technologi Age. Washinton, D.C.:
National Association for the Education of Young Children.
Cisco (2001). E-learning: Combines Communication, Education, Information, and
Training. Avaliabe at [Online] htt://www.cisco.com/warp/public/10/
wwtraining/e-learning.
Dong, F.H. (2001). Can You Succeed as a Commodity : How do Ecommerce and E-
learning Relate ? Available at [Online] http://www.elearningmag.com.
Ellis, Alan, Wagner and Longmire, (1999) Managing Web-Based Training, ASTD.
USA.
Lee. Kar Tin, 2001, Information Technology in Teacher Education. Published in the
Asia Fasific.
Office of Education Technologi (2001). E-learning: Putting a World-Class
Education at the Fingertips of All Children. Availabe at [Online]
http://www.ed.gov /tecnology/elearning.
Rusman, (2012), Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung. Alfabeta.
Rusman, (2007), Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Komputer untuk
Meningkatkan Kompetensi Siswa di SMK, Jurnal Teknodik-Pustekom
Jakarta..
Rusman, (2009) Manajemen Kurikulum: Seri Manajemen Sekolah Bermutu. Jakarta.
Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.
Rusman (2010) Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta. Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.
Rusman, dkk (2011) Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komuinikasi:
Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta. Rajawali Pers. PT.
RajaGrafindo Persada.
Somekh, Bridget and Niki Davis, 1997, Using Information Technology Effectively in
Teaching and Learning, London Routledge.