Anda di halaman 1dari 17

Materi Jurnalistik

Oleh : Jurnalis TVRI, Aurelius Doo

Jurnalistik adalah kegiatan 6M : Menyiapkan,


Mencari, Mengumpulkan, Mengolah,
Menyajikan dan Menyebarkan berita melalui
media berkala kepada khalayak seluas-luasnya
dan scepat-cepatnya.
(siap, cari, kumpul, olah, saji, sebar)
Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari
tiga sudut pandang :

1. Harfiyah
2. Konseptual/Teoretis
3. Praktis

Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya Kewartawanan atau Kepenulisan. Kata


dasarnya Jurnal (Journal), artinya laporan atau catatan atau Jour dalam bahasa Prancis
yang berarti Hari (day). Asal-muasal kata jurnalistik dari bahasa Yunani Kuno, Du Jour
yang berarti hari, yakni kejadian hari
atau sebuah kejadian ini yang
diberitakan dalam lembaran tercetak.

Secara konseptual, jurnalistik dapat


dipahami dari tiga sudut pandang :
Proses, Teknik, Ilmu :

Sebagai proses,
jurnalistik adalah aktivitas mencari,
mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui
media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh Wartawan (jurnalis).
Sebagai teknik, jurnalistik adalah keahlian (expertise) atau keterampilan
(skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian
pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase),
wawancara.
Sebagai ilmu, jurnalistik adalah bidang kajian mengenai
pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide)
melalui media massa.

Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan


terus berkembang sesuai perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu,
jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu
yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran atau
informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu,
mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.
Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita
(news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa.

Dari pengertian jurnalistik secara praktis ini, kita dapat melihat adanya empat komponen
dalam dunia jurnalistik :

1. Informasi
2. Penyusunan informasi
3. Penyebarluasan informasi
4. Media massa.

Pengertian jurnalistik tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar,
majalah dan lain-lain, namun meluas menjadi media elektronik seperti radio dan televisi serta
media Online. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print
journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang
jurnalistik secara tersambung (online journalism).
Menulis berita bukan sekedar mencurahkan
isi hati. Sebuah berita harus dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya,
actual dan informatif. Tidak seperti menulis
karangan yang mendayu-dayu. Kualitas
berita tentu harus memenuhi kriteria umum
penulisan, yaitu 5W+1H.

Pengenalan Media :
1. Jurnalistik Televisi
Televisi adalah salah satu media massa/komunikasi berupa suara dan
gambar. Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi yang
menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak kepada
khalayak. Jurnalistik media elektronik audiovisual, atau jurnalistik
televisi siaran, merupakan gabungan dari segi verbal, teknologikal, dan dimensi dramatika.
Verbal berhubungan dengan kata-kata yang disusun secara singkat, padat, efektif. Visual
lebih banyak menekankan pada bahasa gambar yang tajam, jelas, hidup, memikat,
teknologikal, berkaitan dengan daya jangkau siaran, kualitas suara, dan gambar yang
dihasilkan serta diterima oleh pesawat televisi penerima di rumah-rumah.
Yang merupakan karakteristik dari sebuah televisi adalah News Productionnya yang
harus menggunakan bahasa tutur, bahasa gambar, melukiskan tentang gambar dan atau
melaporkan tentang gambar. Penggunaan bahasa tutur ini sangat banyak implikasinya,
terutama karena harus benar-benar sinkron antar gambar dan kata-kata. Jurnalistik televisi
merupakan kegiatan pengolahan dan penyiaran berita yang dilakukan melalui media televisi.
Wartawan juga tidak semata disebut sebagai jurnalis, mereka adalah broadcaster. Ada
produser, peliput lapangan, ada juru kamera, ada editor gambar, dan nada news anchor
(penyaji berita). Di Stasiun TVRI ada juga istilah One Man Show, satu repoprter menguasai
sejumlah bidang : peliput lapangan, juru kamera, editor gambar, penulis naskah, editor
naskah dan bahkan nada news.
Berta televisi haruslah menarik, akurat, harus punya kapabilitas untuk memberikan
kesaksian tentang informasi yang diberikan, semua narasumber harus digali informasinya
secara seimbang, penulis harus sesuai dengan informasi yang didapat dari realitas, fakta, dan
nara sumber.

2. Jurnalistik Media Cetak


Jurnalistik media cetak adalah kegiatan jurnalistik yang
terorganisasikan, kemudian melahirkan apa yang dikenal dengan
PERS, yaitu usaha-usaha penerbitan karya jurnalistik yang berupa
informasi dan berita. Usaha-usaha penerbitan memiliki kebijakan
dalam hubungan dengan struktur masyarakat dan Negara. Kebijakan
itu kemudian menjadi orientasi dari karya jurnalistik yang berada dalam lingkupnya. Sebutan
pers berasal dari cara kerja mesin cetak menekan huruf-huruf di atas kertas.
Dalam sejarahnya, jurnalistik media cetak merupakan bentuk jurnalistik pertama
sebelum munculnya radio, televisi dan internet. Dari segi format dan ukurannya media cetak
terbagi menjadi berbagai segi, yakni format Koran, format tabloid, dan format majalah.
1. Koran
Di Indonesia hampir seluruh Koran berukuran sama karena kertas yang
digunakan ukurannya standar internasional. Koran umumnya terbit setiap hari, bahkan
banyak Koran yang menyebut medianya sebagai harian pagi. Namun pada perkembangannya,
ada juga Koran yang terbit sehari dua kali seperti Koran seputar Indonesia atau lebih dikenal
sebagai sindo. Koran ini terbit setiap hari di pagi dan sore. Karena dibaca setiap hari, Koran
biasanya memuat peristiwa hangt yang baru saja terjadi. Misalnya, speperti seputar
ekonomi,kebudayaan,pilitik dan lain sebagainya.
2. Tabloid
Tabloid diperkenalkan untuk mereka yang selalu sibuk sehingga harus
membaca Koran mobil, bus, dan kereta. Dengan ukuran tersebut, mereka dengan mudah
membaca Koran tanpa harus membuk lebar-lebar, yang bias mengganggu orang
disebelahnya. Tabloid biasanya terbit setia minggu atau dua minggu sekali. Tabloid biasanya
ditujukan pada pembaca yang memiliki waktu luang untuk membaca. Sehingga isi
pemberitaanya lebih mendalam. Biasanya memuat aspek gaya hidup, hiburan, keluarga,
remaja maupun olahraga.
3. Majalah
Majalah merupakan setengah ukuran dari tabloid. Selain ukuran juga karena
halaman demi halaman diikat dengan kawat (diheker) serta menggunakan sampul yang jenis
kertasnya lebih tebal atau mengkilap dibanding kertas halaman dalam. Majalah juga
memuat pemberitaan ringan dan mendalam. Namun bedanya majalah biasanya diterbitkan
selama satu bulan satu kali. Halamanya yang penuh warna dan didominasi oleh gambar
menjadi kelebihan tersendiri. sebuah majalah. Halamannya pun cukup tebal bias mencapai
200 halaman. Dan harganya pun lebih mahal dibandngkan dengan Koran dan tabloid.

3.) Jurnalistik Online


Jurnalistik online adalah generasi baru jurnalistik setelah
jurnalistik konvensional (jurnalistik media cetak seperti surat
kabar) dan jurnalistik penyiaran (broadcast journalism-radio dan
televisi). Jurnalistik online (online journalism) disebut juga cyber
journalism, jurnalistik internet, jurnalistik web (web journalism),
jurnalistik digital (digital journalism).

Setiap informasi kini dapat di akses siapa saja, kapan dan dimanapun. Perkembangan
teknologi telah mengakibatkan berkembanganya tren informasi yang mewabah dan terus
berlangsung makin cepat. Media social mulai booming di Indonesia yang bersanding dengan
media konvensional televisi, radio, koran, tabloid dan majalah.
Jurnalistik online kini disebut sebagai ruang paling menantang dan digandrungi.
Kehadiran media baru yang memanfaatkan sarana internet yang tidak mengenal tenggat
waktu, teritori dan deadline sebagaimana yand dikenal di media cetak. Genre ini dicirikan
sebagai praktek jurnalistik yang mempertimbangkan beragam format media (multimedia)
untuk menyusun isi liputan.
Jurnlisme online memiliki masa depan yang cerah bahkan untuk bertahun-tahun
lamanya. Ia memiliki elemen kekuatan yang tidak dimiliki oleh media konvensional lainnya.
Ia mampu menggabungkan beragam bentuk dalam produk beritanya,audio,video,teks,dan
foto bias dikemas bersamaan dalam satu produk berita saja. Inilah yang media konvensional
lain tidak bisa lakukan terlebih media cetak. Jurnalisme online unggul jauh disbanding
dengan jurnlisme konvensional.
Dengan dukungan teknologi perangkat canggih yang semakin inovatif, jurnalisme
online bagai mendapat jalan lebar menuju masa kejayaannya. Dan internet menjadi kendaraan
menuju titik kejayaannya. Dunia jurnalistik Indonesia sendiri sudah mulai menjajaki
jurnalisme online sejak lama. Ada banyak media berita dari yang awalnya media cetak
kemudian beranak memiliki portal berita secara online, sampai dengan media berita yang
memang lahir dengan jenis media jurnalistik online. Berikut adalah 5 besar portal berita
Online di Indonesia menurut Alexa.com : Detik.com, Kompas.com, Tribunnews.com,
Merdeka.com, Viva.co.id >>>> 10 Besar NTT Rekomendasi Dewan Pers, diantaranya :
Zonalinenews.Com, dst

Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing)
dan penyebarluasannya melalui media massa. Empat komponen dalam dunia jurnalistik:

1. Informasi
2. Penyusunan informasi
3. Penyebarluasan informasi
4. Media massa.

Informasi : News & Views

Informasi adalah pesan, ide, laporan,


keterangan atau pemikiran. Dalam dunia
jurnalistik, informasi dimaksud adalah news
(berita) dan views (opini).

Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai


jurnalistik atau memiliki nilai berita (news
values) aktual, faktual, penting, dan menarik.
Berita disebut juga informasi terbaru. Jenis-
jenis berita antara lain :

1. Berita langsung (Straight News/Spot News/Hard News)


2. Berita opini (opinion news)
3. Berita investigasi (investigative news)
4. Berita ringan (Soft News)
Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Jenis
informasi ini antara lain ; kolom, tajuk rencana, artikel, surat pembaca, karikatur, pojok dan
esai.

Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang
merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah
feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan,
dan feature human interest.

Penyusunan Informasi

Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang
bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (Editorial Department) yakni para
wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter,
Fotografer, Koresponden, Kontributor Berita.

Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah
orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin. Untuk menjadi wartawan,
seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:

1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature dan tulisan
opini.
2. Menguasai bidang liputan (beat).
3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.

News Processing

Teknis pembuatan informasi atau berita terangkum


dalam konsep proses pembuatan berita (news
processing), meliputi:

1. News Planning = Perencanaan Berita. Dalam


tahap ini redaksi melakukan Rapat Proyeksi, yakni
perencanaan tentang informasi yangakan disajikan.
Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita
dan kode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tema tulisan/berita
yang akan dibuat dan dimuat lalu dilakukan pembagian tugas di antara para wartawan.

2. News Hunting = Pengumpulan Bahan Berita. Setelah rapat proyeksi dan pembagian tugas,
para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data, melalui
peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data melalui literatur dan wawancara.

3. News Writing = Penulisan Naskah. Setelah data terkumpul, dilakukanpenulisan naskah.

4. News Editing = Penyuntingan Naskah. Naskah yang sudah ditulis harus disunting dari segi
redaksional (bahasa) dan isi (substansi). Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata,
sistematika penulisan dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik dan
layak jual serta penyesuaian naskah dengan space ataukolom yang tersedia. > Setelah
keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pra cetak berupa
Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover,
dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).

Ciri-ciri (karakteristik) medi massa adalah:

1. Disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas)


2. Pesan atau isinya bersifat umum (universalitas)
3. Tetap atau berkala (periodisitas)
4. Berkesinambungan (kontinuitas)
5. Berisi hal-hal baru (aktualitas).

Produk Utama Jurnalistik: Berita

Aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain
seperti artikel dan feature. Berita
adalah laporan peristiwa yang baru
terjadi atau juga kejadian yang
dilaporkan media massa.

Tahap-tahap pembuatan/penulisan
berita adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita aktual, faktual, penting, dan
menarikdengan mengisi enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa
yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya,
Why/Mengapa hal itu terjadi dan How/Bagaimana proses kejadiannya)
2. Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan
menggunakan Bahasa Jurnalistik-spesifik > kalimatnya pendek-pendek, baku, sederhana dan
komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami
orang awam.
3. Komposisi naskah berita terdiri atas : Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama
tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead
(Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik,
dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

Elemen Berita 5W+1H

Rumus menulis berita standar ini berdasarkan elemen atau unsur berita 5W+1H (Who, What,
When, Where, Why, How) atau Siapa, Apa, Kapan, Di Mana, Kenapa, Bagaimana.

Berita adalah laporan peristiwa atau catatan tentang sebuah kejadian. Sebuah peristiwa
dipastikan mengandung keenam unsur berita tersebut :

1. WHO -- SIAPA terlibat dalam peristiwa: pelaku, korban, pemeran utama, peran
pengganti, figuran, orang, lembaga, organisasi, dsb.
2. WHAT -- APA yang terjadi, kejadian apa, peristiwa naon, acara apa?
3. WHEN --KAPAN kejadiannya, iraha kajadianana, unsur waktu. Biasa ditulis,
misalnya, Senin (22/4).
4. WHERE -- DI MANA kejadiannya, tempat acaranya di mana, unsur tempat. Biasa
ditulis, misalnya, "di Depan Gedung Sate Jln Diponegoro Bandung" atau "di Kampus
UIN Bandung".
5. WHY -- MENGAPA terjadi demikian, apa penyebabnya, apa latar belakangnya, apa
tujuannya, mengapa itu dilakukan, dsb.
6. HOW -- BAGAIMANA proses kejadiannya, apa saja acaranya, siapa saja
pembicaranya, ada polisi gak, rusuh gak, damai-damai saja, diguyur hujan, pemateri
ngomong apa saja, dsb.
Cara Mudah Menulis Berita

Berdasarkan unsur 5W+1H itulah saya membuat formula atau rumus mudah menulis berita
sebagai berikut:

WHO does WHAT, WHEN, WHERE, WHY, HOW


(SIAPA melakukan APA, KAPAN, DI MANA, MENGAPA, BAGAIMANA)

CONTOH 1 :
MUI Kumpulkan 56 Ormas Islam Bahas Pilpres 2020
TVRI.COM-Majelis Ulama Indonesia (MUI) adakan pertemuan Forum Islamiyah (FUI)
membahas Pemilu 2020. Pertemuan ini dihadiri 56 organisasi kemasyarakatan (ormas)
berbasis Islam.

"Kami membahas sikap dan pandangan umat Islam Indonesia tentang Pemilihan Umum
2020 dan menyongsong Pileg 2019," kata Din Syamsuddin, Ketua Umum MUI di kantor
MUI, Jl. Proklamasi No. 51 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2016).

Din mengungkapkan keprihatinan ormas-ormas Islam atas penyelenggaraan Pemilu


sebelumnya. Menurutnya masih terdapat banyak pelanggaran yang terjadi.

"Kami bersyukur atas berlangsungnya Pileg maupun Pilpres selama ini yang relatif aman
dan lancar. Walaupun demikian kami prihatin atas rendahnya kualitas Pemilu bangsa ini,"
kata dia.

Din menilai masih marak jual beli suara dan politik uang dalam Pileg maupun Pilpres.
Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan distribusi surat suara juga bermasalah.

"Kami dorong penyelenggara pemilu (KPU) agar jujur dan adil. Mereka harus bertanggung
jawab dan transparan dalam mengawal serta melakukan penghitungan suara dari TPS
sampai pusat," pungkas dia.

Unsur-unsur berita dalam contoh diatas :

1. WHO - MUI
2. WHAT -- Mengadakan pertemuan
3. WHEN -- (25/6/2016).
4. WHERE -- di kantor MUI.
5. WHY -- membahas sikap dan pandangan umat Islam tentang Pemilu.
6. HOW -- dihadiri 56 ormas Islam, ormas Islam menyatakan keprihatinan.

CONTOH 2 :
Ratusan Mahasiswa PGSD Ngada Demo Jokowi
TVRI.COM - Ratusan mahasiswa PGSD Malanuza Kecamatan Golewa Kabupaten
Ngada,NTT memblokade gerbang pintu masuk kampus menghadang rombongan Presiden
Jokowi. Mahasiswa menolak kedatangan Jokowi untuk memberikan kuliah umum di Aula
PGSD. Sempat terjadi kericuhan dalam aksi ini.

Mahasiswa yang mengenakan jas almamater melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang
kampus mulai pukul 12.00 WIB (28/6/2016). Dalam aksi ini sejumlah spanduk bertuliskan
'Turut Berduka Cita Atas Politisasi PGSD' dan 'Kampus Netral Harga Mati', dibentangkan
oleh mahasiswa.

"Aksi ini intinya untuk menjaga kampus tetap netral bukan untuk menjatuhkan Presiden
Jokowi," ujar koordinator aksi, Aries, mahasiswa Keguruan, Angkatan 2014.
Pergerakan aksi Mahasiswa yang dimulai dari depan kawasan kampus, merangsek maju
menghalangi mobil sedan BMW yang diduga milik mobil Sekpri Jokowi. Puluhan polisi regu
Polres Ngada dan satpam yang sejak pagi berjaga-jaga terpaksa menghalau mahasiswa
dengan tembakan gas air mata.

Sempat terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan regu keamanan hingga sejumlah
mahasiswa terjatuh. Massa mahasiswa terus meneriakkan yel-yel "Netralitas kampus harga
mati."

Massa mahasiswa akhirnya terdesak mundur, sementara regu keamanan polisi membuat
barikade. Mobil yang diduga ditumpangi Presiden Jokowidodo akhirnya bisa masuk,
sementara 8 mobil lain dan satu bus batal masuk. Hingga saat ini mahasiswa terus
melakukan aksinya.

Unsur-Unsur Berita dalam contoh diatas :

1. WHO - Mahasiswa PGSD


2. WHAT -- demo, blokade gerbang pintu masuk
3. WHEN -- Selasa (28/6/2016).
4. WHERE -- di depan gerbang kampus PGSD
5. WHY -- menolak kedatangan Jokowi, menolak politisasi kampus
6. HOW -- ricuh, orasi, bentangkan spanduk, saling dorong, barikade polisi.

CONTOH 3
Kedua contoh di atas mungkin masih sulit ditiru oleh yang masih belajar menulis berita.
Karenanya, saya buatkan contoh yang paling sederhana sebagai acuan bagi pemula yang
belajar menulis berita.

Dinas Perhubungan Ngada Gelar Pengenalan Jurnalistik


TVRI.COM- Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Ngada gelar pengenalan ilmu jurnalistik tingkat dasar, 28 Juni 2016 di Aula Dinas
Perhubungan, Jalan Ade Irma Suryani, Bajawa. Sebanyak ......peserta pegawai termasuk
utusan sejumlah Dinas mengikuti kegiatan ini. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Ngada,
Drs. Sidhu Paulinus, pengenalan jurnalistik diadakan untuk praktisi humas pengelola
website dan pengenalan dunia juralistik kepada para pegawai.

"Pelatihan ini digelar karena banyak website atau situs instansi yang kurang update.
Selainitu para pegawai pun harus dibekali kemampuan jurnalistik dasar, guna melaksanakan
sejumlah tugas yang banyak keterkaitan dengan ilmu jurnalistik" kata Kepala Dinas, Drs.
Sidhu Paulinus.

Dijelaskan, peserta pelatihan akan diberikan wawasan dan keterampilan tentang gaya
penulisan berita maupun postingan kabar online (online writing style), teknik menulis berita,
dan bahasa jurnalistik. Pematerinya dari kalangan pengamat media dan wartawan.

"Dalam pelatihan ini juga akan dibahas soal blogging dan cara mengengelola blog institusi
pemerintah daerah supaya menarik, banyak pengunjung, dan bisa menghasilkan uang,"
terang Kadis, Sidhu Paulinus.

Pantauan media ini, selain pengenalan ilmu jurnalistik, nara sumber Kepala Bappeda
Kabupaten Ngada, Drs.Hilarius Sutanto tampil sebagai pemateri pertama, memaparkan
Arah Kebijakan Umum Pembangunan E-Government Kabupaten Ngada. Sementara Kepala
Dinas Perhubungan, Sidhu Paulinus bersama Kabid Pengolahan Data Komunikasi dan
Informasi, Laurensius Lowa, SH dan Kasie Manajemen Sistem Informasi, Wilhelmus H.
Ngey, ST sebagai instruktur kegiatan, bergantian memandu sejumlah materi pokok lainnya
selama kegiatan berlangsung. (****)

Unsur-Unsur Berita:

1. WHO Dinas Perhubungan


2. WHAT -- Pengenalan Jurnalistik
3. WHEN Selasa, 28 Juni 2016
4. WHERE Kantor Dinas Perhubungan Ngada
5. WHY -- banyak website instansi/perusahaan yang tidak update dan isinya kurang
bagus
6. HOW -- materi pelatihan, pemateri.
Sesi Latihan : Buatlah berita tentang kegiatan organisasi, instansi, atau perusahaan
Anda....................................... !

Teknik Penulisan Berita yang Baik dan Benar sesuai dangan Kaidah Jurnalistik --
5W1H

Umumnya, berita yang dibuat staf humas instansi/perusahaan yang dimuat di websitenya
dimulai dengan unsur waktu (when).

Contoh, sumbernya tidak disebutkan, takut kena pasal "Pencemaran nama baik" :

Pada hari Selasa, 28 Juni 2016, Lembaga XXXXX melalui Seksi Bidang XXXXX
menyelenggarakan SeminarXXXXX yang bertempat di Ruang Auditorium XXXX Kupang.

Berita yang diawali dengan unsur waktu sangat langka. "Pada hari...".

Mungkin Penulis berita sangat terpengaruh oleh lirik lagu anak-anak, semasa kecil,
yaitu "pada hari Minggu kuturut ayah ke kota/ naik delman istimewa kududuk di
muka/"

Mari kita edit berita tersebut menjadi berita yang baik dan benar sesuai dengan
kaidah Jurnalistik:

Lembaga XXXXX menyelenggarakan SeminarXXXXX, 1 Juni 2016 di Auditorium XXXX


Jakarta...........

Lembaga XXXXX menyelenggarakan SeminarXXXXX, (1/6/2016) di Auditorium XXXX


Jakarta.........

Bagaimana? ... Penyuntingan dilakukan pada dua segi:

1. Kalimat -- dibuat lebih efektif, efisien, sesuai dengan kaidah bahasa jurnalistik (hemat
kata) dengan memotong (cutting) kata "pada hari" dan "yang bertempat". Pembaca
sudah paham, Selasa itu nama hari, dan Auditorium itu nama tempat. Jadi, gak usah
lagi dikasih "pada hari" dan "yang bertempat".
2. Susunan unsur berita 5W1H --unsur waktu (when) di depan dipindahkan ke tengah
atau ke belakang dan mengedepankan unsur subjek/pelaku (who).

Pedoman Menulis Berita: 5W1H plus Piramida Terbalik

Secara "teknis", menulis berita itu melaporkan peristiwa dengan menyusun unsur atau elemen
berita yang terangkum dalam istilah 5W+1H :

Who - Pelaku, subjek. Siapa? Siapa yang melakukan? Siapa yang mengadakan?
Siapa yang terlibat? Biasanya nama orang atau lembaga.
What - Peristiwa. Apa? Melakukan apa? Mengadakan apa? Bicara apa?
Menyelenggarakan apa?
Where - Tempat. Di mana diadakannya? Di mana terjadinya? Di mana lokasinya?
When - Waktu. Kapan? Hari apa tanggal berapa? Berapa lama?
Why - Tujuan, latar belakang peristiwa. Kenapa? Untuk apa? Apa tujuannya?
Mengapa terjadi? Mengapa diadakan? Mengapa bicara begitu?
How - Detail peristiwa. Bagaimana ceritanya? Bagaimana kejadiannya? Prosesnya?
Ada apa saja?

Keenam unsur berita tersebut lalu disusun dengan mengacu pada format pemberitaan yang
dikenal dengan istilah piramida terbalik (inverted pyramid), yakni mengedepankan unsur
terpenting dalam peristiwa.

The Inverted Pyramid -- This refers to the style of journalism which places the most
important facts at the beginning and works "down" from there. Ideally, the first paragraph
should contain enough information to give the reader a good overview of the entire story. The
rest of the article explains and expands on the beginning.
Ringkasnya, dalam
menulis berita atau
menyusun laporan
peristiwa, penulis
berita harus
mengedepankan
unsur terpenting
dari 5W+1H di atas
: pelaku, peristiwa,
tempat, waktu,
tujuan, atau detail.

Jika unsur When,


Why, Where,
bahkan How dianggap paling penting, maka bisa dikedepankan, namun itu tadi... tidak lazim.

Lazimnya, unsur WHO atau WHAT merupakan unsur terpenting sehingga dikedepankan.
Karena itu, kita bisa menemukan formula bagus untuk menulis berita yang baik sesuai
dengan kaidah jurnalistik, yaitu:

Who did What, When, Where, Why, How.


SIAPA melakukan APA, kapan, di mana, Mengapa, bagaimana?
Contoh: Lembaga XXX mengadakan Seminar XXX (26/9/2015) di Kupang untuk
membahas kebijakan terbaru........
Contoh lain: Liverpool menang 3-2 atas Real Madrid dalam laga persahabatan
Minggu (26/6/2016) di Anfied.... dst

Penutup

PERS : There are only two things that can be lightening the world. The sun light in the sky
and the press in the earth. (Mark Twain) >Bahwa hanya ada dua hal yang bisa membuat
terang bumi ini, yakni sinar matahari dilangit dan pers yang tumbuh berkembang di bumi ini.
PERS mempunyai fungsi yang Essential : 1. Education function (fungsi pendidikan), 2.
Information (sumber informasi). 3.Entertainment (hiburan). 4.Social control (fungsi kontrol
sosial).

UNSUR PERS
Pers berarti segala macam media komunikasi yang ada. Meliputi media Buku,
majalah, koran, buletin, radio ataupun televisi serta kantor berita, Media Online. Pers identik
dengan News (berita). Pers/News harus mengandung suatu unsur publishita (tersebar luas dan
terbuka), aktualita (hangat dan baru) dan periodesita (mengenal jenjang waktu, contohnya :
harian mingguan atau bulanan).

Bagi seorang reporter atau wartawan, usaha tidak begitu penting. Yang utama adalah Hasil
dari usaha. Bagi seorang Redaktur atau Pembaca, yang penting didapatkan dari reporter
adalah Hasil Wawancara, bukan bagaimana upaya reporter mendapatkan hasil wawancara.

Dalam teknik menulis berita seorang penulis harus mengetahui betul keadaan /
kondisi pembaca, dengan begitu penulis bisa menentukan berita seperti apa yang harus
dimuat dan bagaimana cara menyuguhkannnya kepada pembaca, sehingga bisa menghasilkan
sebuah berita yang berkualitas dan layak jual. Era pemajuan peradaban ini berita sangat
diharapkan dapat selalu sinkron dengan kebutuhan perwujudan agenda-agenda bangsa,
Reformasi, Revolusi Mental, dst.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai