Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan kemampuan dan kekuatan kepada penulis untuk
dapat menyelesaikan tulisan ini. Dalam menyelesaian tulisan ini penulis berusaha semaksimal
mungkin agar tulisan ini dapat mencapai kesempurnaan, namun sebagai hambah Allah SWT
yang menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan, kehilafan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis menerima kritikan dan saran dari semua pihak dalam penyempurnaan tulisan ini. Semoga
apa yang terdapat dalam penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam
pengembangan pengetahuan di masa yang akan datang dan segalanya bernilai ibadah disisi Allah
SWT.
ii
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
TEKNIK MENULIS BERITA ......................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Sejarah Adanya Berita ......................................................................1
C. Pengertian Berita ...............................................................................2
D. Nilai Berita (Ukuran Layak Berita) .................................................6
E. Bagian Berita .......................................................................................7
F. Jenis Berita ..........................................................................................10
1. Teknik Penulisan Berita Feature .................................................10
a. Prinsip Peulisan Feature ............................................................10
b. Struktur Tulisan Feature ...........................................................12
c. Proses Penulisan Feature...........................................................12
d. Cara Penulisan Feature (Teknis) ...............................................13
2. Teknik Penulisan Berita Investigasi ............................................19
a. Elemen-elemen Jurnalisme Investigasi .....................................20
b. Merencanakan Investigasi .........................................................20
c. Melakukan Investigasi ..............................................................21
d. Teknik Investigasi .....................................................................22
3. Teknik Penulisan Berita Straight News ......................................25
a. Karakteristik straight news .......................................................26
b. Jenis-jenis straight news ...........................................................28
c. Teknik penulisan straight news .................................................29
4. Teknik Penulisan Berita Reportase .............................................32
a. Teknik Repostase .....................................................................32
b. News Processing .......................................................................34
5. Teknik Menulis Berita Interpretasi ............................................35
a. Sebab Akibat .............................................................................35
b. Penalaran ...................................................................................36
iii
c. Induktif ......................................................................................36
d. Analogi ......................................................................................37
6. Teknik Menulis Berita Depth News ............................................37
G. Contoh-Contoh Penulisan Berita.......................................................40
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................51
iv
TEKNIK MENULIS BERITA
A. Latar Belakang
Berita adalah segala laproan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta yang menarik
perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau
menjadi kesadaran umum. Di dalam menyampaikan sebuah berita, harus jelas serta mudah untuk
Semi (1995) menyebutkan bahwa berita adalah 26 fakta yang disampaikan kepada orang
lain. Namun, tidak semua fakta masuk ke dalam jenis berita, karena berita adalah laporan
tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik, dan penting bagi sebagian besar
khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, maupun media online internet
(Sumandiria 2005). Sehingga dapat dikatakan bahwa fakta yang tidak memenuhi kelayakan
Dalam pengemasannya berita dapat dimuat ke dalam bebeapa media misalnya media
visual, audio, audio-visual dan juga cetak. Berita yang disajikan dalam bentuk tulisan haruslah
menggunakan gaya penulisan yang singkat tanpa mengurangi keabsahan dari nilai berita itu
sendiri. Mengapa harus demikian, itu dikarenakan tedapat selain media cetak terdapat media
yang bisa menampilkan berita dalam bentuk suara dan gambar (TV) sehingga lebih memudahkan
Manusia pada era konvergensi media massa ini, tidak mungkin melakukan
pengembangan diri dan masyarakat tanpa mengakses berita, fakta, ilustrasi, gagasan, dan
informasi dari berbagai media komunikasi massa baik secara tradisional maupun media massa
1
Bermula dari abad ke-19 setelah manusia melakukan revolusi industry, mereka
menyempurnakan berbagai teknologi untuk membantu kehidupan mereka. Antara pabrik dengan
pertanian disambungkan. Manusia tidak lagi hanya melakukan komunikasi antarpribadi dan
kelompk. Teknologi komunikasi mempertemukan manusia melalui industry telepon, surat kabar,
majalah, fotografi, radio, film, televisi, computer dan satelit serta internet. Manusia kini berada
massa menjalankan fungsinya sebagai pelaku control social, pewaris nilai kebudayaan, penafsir
berita dan penyedia hiburan ? bahkan Marshall Mcluhan mengkosmologikan era global village,
kampong global. Media membuat jutaan orang bisa “melihat dunia” secara langsung dan
serentak.
Semua itu ditumbuhkan oleh para pekerja media. Pekerjaan mereka, yang kian jadi
profesi, menciptakan pesan yang kian efektif. Dari suara elektronis yang semakin human, sampai
halaman cetak dan huruf-huruf billboard elektronis, semuanya mengakumulasi. Ini hasil trial dan
error pekerja dan akademisi ketika mengembangkan proses komunikasi massa. Mereka meneliti
unsur-unsur pesan, individu pengirim, khalayak dan berbagai efek komunikasi massa.
Pekerja media menata pesan massal dengan memanfaatkan ruang dan waktu teknologi
media. Suara-suara elektronis “human” memproses terpaan sampai ke bunyi mendesis dalam
suatu waktu siaran. Kata-kata cetak disusun hingga mengajak keaktifan masyarakat ke ruang-
ruang imajinasi social. Sistematika pesan dikalkulasi sampai ke rincian efek “titik dan koma”,
bukan hanya semata-mata gramatika bahasa. Pesan ditata supaya memiliki daya pikat selera
2
Pers menjadi sebuah proses mediasi antara masyarakat dengan “dunia”. Pers diproses
oleh jurnalisme untuk memiliki daya persuasi. Jurnalisme memprosesnya melalui tata cara
mencari dan menyebarkan informasi. Jurnalisme selalu mengembangkan teknik peliputan dan
pendistribusian pean yang sesuai dengan kultur masyarakat. Pada proses pengembannya,
Bahasa pers menjadi satu alat. Bahasa didalam kehidupan jurnalistik, tidak sekedar
sarana penghantar pesan melainkan menjadi daya dorong lain. Dalam perkembangannya,
memengaruhi kegiatan pers sampai ke tingkat pengepingan realitas peristiwa berita. Tata nilai
dan norma bahasa jurnalistik menjadi kelembagaan bahasa yang unik, dan bila dipolakan,
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga terbitan Departemen Pendidikan Nasional,
(Balai Pustaka Jakarta, 2005), dalam Petunjuk Pemakaian Kamus halaman xxv antara lain
menyatakan ragam menurut pokok pembicaraan. Di situ diuraikan bahwa ada empat macam
ragam yakni ragam bahasa undang-undang, ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa ilmiah, dan
ragam bahasa sastra. Jadi memang ada bahasa jurnalistik sebagai salah satu ragam Bahasa
Indonesia berdasarkan pokok pembicaraanya seperti bahasa ilmiah dan bahasa sastra.
Bahasa jurnalistik sebagai salah satu variasi Bahasa Indonesia tampak jelas kegunaanya
bagi masyarakat yang mendengarkan informasi dari radio setiap hari, membaca berita koran,
tabloid dan majalah setiap jam, menyaksikan tayangan televisi yang melaporkan berbagai
peristiwa yang terjadi di berbagai belahan bumi. Semua berita dan laporan itu disajikan dalam
bahasa yang mudah dipahami oleh khalayak, mereka seolah-olah diajak untuk menyaksikan
berbagai peristiwa secara langsung. Dengan demikian bahasa jurnalistik itu menjadi bagian tak
3
Sebelum lebih jauh masuk pada pengertian bahasa jurnalistik, perlu dijelaskan terlebih
dahulu hakekat dari jurnalistik, karena selama ini beredar pendapat di tengah masyarakat bahwa
jurnalistik adalah konsep penulisan berita semata. Pendapat ini tentu saja keliru. Sebab, seperti
disebut Richard Weiner, jurnalistik adalah keseluruhan proses pengumpulan fakta, penulisan,
Pendapat keliru itu jika ditelusuri secara historis bukanlah tanpa dasar, karena pada
sejarah awal lahirnya jurnalistik bermula pada masa Kekaisaran Romawi Kuno ketika Julius
Caesar (100-44 SM) berkuasa. Dia memerintahkan agar hasil sidang dan kegiatan para anggota
senat setiap hari diumumkan pada papan pengumuman yang disebut “Acta Diurna”. Dari kata
“Acta Diurna” inilah secara harfiah kata jurnalistik berasal yakni kata “diurnal” dalam Bahasa
Latin berarti harian atau setiap hari. (Onong U. Effendy, 1996: 124). Sejak saat itu dikenal para
diurnarii yang bekerja membuat catatan-catatan hasil rapat dari papan Acta Diurna itu setiap hari
untuk para tuan tanah dan para hartawan. Jadi di masa Romawi Kuno pada sejarah
lahirnya jurnalistik merupakan kegiatan menyiarkan berita yang bersifat informatif semata-mata.
Kagiatan penyebaran informasi melalui tulis menulis semakin meluas pada masa
peradaban Mesir, ketika masyarakatnya menemukan tehnik pembuatan kertas dari serat
tumbuhan yang bernama Phapyrus. Setelah itu penyebaran informasi tertulis maju sangat pesat
Surat kabar cetak pertama terbit dan beredar di Cina dengan nama “King Pau” sejak
tahun 911 M dan pada tahun 1351 M Kaisar Quang Soo telah mengedarkan surat kabar itu secara
teratur seminggu sekali. Sedangkan pelopor surat kabar sebagai media berita pertama yang
bernama “Gazetta” lahir di Venesia, Negara Italia pada tahun 1536 M. Saat itu Republik Venesia
sedang perang melawan Sultan Sulaiman. Pada awalnya surat kabar ini ditulis tangan dan para
4
pedagang penukar uang di Rialto menulisnya dan menjualnya dengan murah, tapi kemudian
Surat kabar cetak yang pertama kali terbit teratur setiap hari adalah Oxford Gazzete di
Inggris pada tahun 1665 M. Surat kabar ini kemudian berganti nama menjadi London Gazzette
dan ketika Henry Muddiman menjadi editornya untuk pertama sekali dia telah menggunakan
istilah “newspaper”. Istilah inilah yang dipergunakan oleh semua orang sampai sekarang.
Di Amerika Serikat ilmu persuratkabaran mulai berkembang sejak tahun 1690 M dengan
istilah journalism dan saat itu telah terbit surat kabar dalam bentuk yang modern, Publick
Occurences Both Foreign and Domestick, di Boston yang dimotori oleh Benjamin Harris (Brend
Pada abad ke-17 John Milton memimpin perjuangan kebebasan menyatakan pendapat di
Inggris yang terkenal dengan Areopagitica, A Defence of Unlicenced Printing. Sejak saat itu
jurnalistik bukan saja menyiarkan berita (to inform), tetapi juga mempengaruhi pemerintah dan
masyarakat (to influence). Perjuangan John Milton kemudian diikuti oleh John Erskine pada
abad ke-18 dengan karyanya yang berjudul “The Right of Man”. Pada abad ke-18 ini pula lahir
Di Universitas Bazel, Swiss jurnalistik untuk pertama kali dikaji secara akademis oleh
Karl Bucher (1847 – 1930) dan Max Weber (1864 – 1920) dengan nama Zeitungskunde pada
University pada tahun 1912 M/1913 M dengan penggagasnya bernama Joseph Pulitzer (1847 –
1911).
Sepanjang tahun 1960-an di Amerika Serikat muncul para perintis jurnalisme baru yang
merasa bosan dengan tatakerja jurnalisme lama yang dianggap kaku dan membatasi gerak
5
wartawan pada tehnik penulisan dan bentuk laporan berita. Mereka melakukan inovasi dalam
penyajian dan peliputan berita yang lebih dalam dan menyeluruh. Pada era jurnalisme baru saat
ini para wartawan dapat berfungsi menciptakan opini public dan meredam konflik yang terjadi di
tengah masyarakat.
C. Pengertian Berita
Berita adalah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yanf penting atau menarik bagi
khalayak dan disebar luaskan melalui media massa. Sebuah contoh klasik, “seekos anjing
menggigit manusia, itu biasa, tetapi manusia menggigit seekor anjing, itu berita baru”.
Walaupun contoh diatas terkesan mengada ada namun makna penting dari contoh diatas
adalah suatu fakta yang biasa-biasa saja atau suau yang sudah lumrah terjadi kurang menarik
perhatian pembaca.
Ada pula sebuah pernyataan sederhana yaitu, sebuah berita sudah pasti sebuah informasi,
tetapi sebuah informasi belum tentu sebuah berita. Hal itu karena informasi baru dapat dikatakan
berita apabila informasi itu memiliki unsur-unsur yang mempunyai nilai berita “Nilai Berita”
W.J.S Purwadarminta berpendapat bahwa berita adalah laporan tentang suatu kejadian
yang terbaru. Berita juga dapat didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru,
penting dan bermakna, yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak
6
D. Nilai Berita (Ukuran Layak Berita)
Setiap berita yang ada dihadapan seorang wartawan mempunyai kadar layak berita yang
berbeda, tergantung seberapa banyak dari syarat berikut ini yang bisa dipenuhi.
Besarnya sesuatu atau kuantitas, yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka yang
berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang dapat mempunyai akibat
Tepat waktu, yaitu yang menyangkut hal-hal yang baru saja terjadi atau baru saja
ditemukan.
Kedekatan, yaitu kejadian dekat dengan pembaca, baik dekat secara geografis
Ketenaran, yaitu kejadian yang menyngkut tokoh atau hal-hal yang terkenal atau
Segi manusiawi, yaitu kejadian yang menyentuh perasaan pembaca atau kejadian
yang menyangkut orang biasa dan situasi luar biasa atau orang besar dalam situasi
biasa.
E. Bagian Berita
7
1. Headline
Biasa disebut judul, sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk
menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan dan
2. Deadline
Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada
pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya
3. Lead
Untuk menulis berita dari data dan fakta yang tekag dikumpulkan, perlu mengingat
istilah pelatuk. Menurut Simbolon (1997) pelatuk adalah hal yang meletuskan peristiwa,
yang meletupkan menjadi berita atau yang sering disebut dengan angle berita. Sudutberita ini
adalah sudut peristiwa yang memiliki bilai berita. Pemilihan sudut berita yang tepat
Teras berita atau lead merupakan bagian sangat penting dalam sebuah berita. Karna
itu, penulis lead berita yang baik yang mengena harus dilakukan. Menurut Simbolon (1997)
Lead pasak yaitu lead yang menggambarkan pelatuk atau penyebab terjadinya
peristiwa
Lead kontras yaitu lead yang menggambarkan kekontrasan dalam suatu berita
Lead pertanyaan yaitu lead yang menggunakan kalimat Tanya tentang bhal atau
Lead diskripsi yaitu lead yang mendiskripsikan bagian penting dari suatu berita
8
Lead stakato yaitu lead yang menggambarkan suatu peristiwa dari sudut penglihatan
tertentu
Lead ledakan yaitu lead yang mengemukakan hal yang mengejutkan dari suatu
peristiwa
Lead figurative yaitu lead yang menggambarkan suatu peristiwa dengan pemisalan
Lead epigram yaitu lead yang menyampaikan peristiwa dengan didahului ungkapn
Lead literer yaitu lead yang didahului dengan cerita sastra yang dikenal masyarakat
Lead parody yaitu lead yang menggunakan slogan atau rumusan yang diparodikan
Lead kutipan yaitu lead yang menggunakan kutipan penting dari narasumber
Lead dialog yaitu lead yang terdiri dari dislog yang dianggap penting
Lead kumulatif yaitu lead yang menyajikan peristiwa secara berurut, membawa
Lead suspense yaitu lead yang menyampaikan klimaks peristiwa tertunda sampai titik
akhir
Lead urutan yaitu lead yang menyajikan suatu bagian peristiwa penting secara berurut
Lead sapaan yaitu lead yang isinya disajikan seperti menyapa atau berbicara dengan
4. Body
Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa
yang singkat, padat dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.
9
F. Jenis-Jenis Berita
Dalam ilmu jurnalistik, berita banyak sekali jenis-jenisnya yang membedakan satu berita
Secara garis besar, teknik menulis feature itu sama dengan menulis cerita pendek,
yaitu mengisahkan, bertutur (story telling) atau menceritakan sebuah peristiwa dengan detail,
dibumbui “drama”, dibuat “dramatis”, dan mengandung opini atau interpretasi subjektif
penulisnya.
Referensi terbaik tentang cara meulis feature adalah buku Seandainya Saya
Wartawan Tempo karya Goenawan Mohamad (Penerbit Tempo Publishing, 2014) yang focus
yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada
pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan. Feature memungkinkan
wartawan atau reporter menciptakan sebuah cerita dengan tetao menomorsatukan akurasi.
i. Factual
Cerita khayalan tidak boleh ada dalam penulisan feature. Seorang wartawan
professional tidak akan menipu pembacanya, walau sedikit. Feature tidak boleh
berupa fiksi dan setiap pewarnaan fakta tidak boleh meipu pembaca. Bila peipuan
10
ii. Keterlibatan emosional
hati pembaca (human interest) yang sangat jarang bisa dicapai oleh sebuah tulisan
berita biasa. Keterlbatan emosional itu pula yang memberi kemungkina pada feature
iii. Berkisah
Dalam penulisan berita, yang diutamakan ialah pegaturan fakta. Tapi dalam
penulisan feature, kita dapat memakai teknik mengisahkan sebuah cerita-cerita. Itulah
perbedaan pokok antara berita keras dan tulisan feature. Penulisan feature hakikatnya
adalah seorang yang berkisah seorang yang bertutur tentang sebuah peristiwa. Karena
itu, feature juga sering disebut “jurnalisme bertutur” dan jurnalisme naratif.
iv. Akurat
Fakta yang dikisahkan dalam feature harus akurat. Kesalahan dalam akurasi
akan menyesatkan orang yang menjadikan tulisan anda sebagai rujukan. Kareta
kelalaian yang tidak disengaja. Seorang reporter mungkin tidak menggunakan waktu
salah menulis nama sumber berita. Pastikan data-data berikut ini akurat untuk
Umur
11
Alamat
Struktur tulisan dalam sebuah feature terdiri dari beberapa hal yaitu:
Judul (head)
Teras (lead/lede)
Penutup (end/conclusion)
Tidak seperti judul berita straight news yang harus merupakan kalimat lengkap,
judul feature bebas, bahkan bisa satu-dua kata saja. Teras atau intro bagian awal
(beginning) feature. Ini merupakan bagian terpenting feature karena mengarah perhatian
pembaca pada sudut pandang (angle0 dimulainya cerita. Tubuh berisi situasi dan prose,
disertai penjelasan mendalam tentang mengapa dan bagaimana. Penutup berupa alinea
Proses penulisan feature dimulai dari menemukan ide, topic dan sudut pandang.
12
Organizing materials
Dalam mencari ide dan memilih segi atau sudut pandang (angle) yang tepat ada
Pakailah imajinasi dan kekuatan pengamatan yang terlatih, untuk melihat hal-hal
Perhatikan orang yang mempunyai pandangan yang berbeda atau unik untuk
i. Membuat outline
tulisan): pembukaan tulisan, isi dan peutup. Akibat tidak ada putline, penulis atau
seorang wartawan tidak dapat focus dengan apa yang ditulisnya, kacaunya cerita dan
Dalam membyat tulisan, kita harus menentukan bagian awal yang akan kita
ceirtakan. Kita harus menguasai bahan dan mempunyai gambaran terlebih dahulu.
Kita harus membuat tulisan secara urut. Macam-macam jenis tulisan yakni urutan
kronologis, urutan ruang, urutan logis. Urutan logis ini dibagi menjadi beberapa jenis:
13
Urutan pemecahan masalah
Kunci penulisan feature yang baik terletak pada paragraph pertama, yaitu lead.
Mencoba menangkap minat pembaca tanpa lead yang baik, sama dengan mengail
ikan tanpa umpan. Lead untuk feature memounyai dua tujuan utama:
Lead ini sama dengan yang dipakai dalam penulisan hard news . yang
ditulis hanya inti ceritanya, kemudian terserah pembaca apakan masih cukup
Lead ringkasan ini sering dipakai bila reporter mempunyai persoalan yang
kuat dan menarik, yang akan laku dengan sendirinya. Karena lead ini sangat
gambang ditulis, banyak reporter yang langsung memilihnya bila dauber deadline,
Lead ini yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik
kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca atau dengan
14
c) Teras deskriptif (descriptive lead)
tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk berbagai feature
Kutipan yang dalam dan ringkas bias membuat lead menarik, terutama
bila dikutip orang yang terkenal. Kerugian lead semacam ini adalah bahwa
kutipan yang dipilih bias keluar dari isi cerita, bila tekanan pokok diletakkan
Sering lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil menemukan
lead imajinatif. Wartawan menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang
sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ini ditimbulkan oleh teras jenis ini
Ciri-ciri teras ini adalah ditemukannya kata anda, yang bias disisipkan
Lead ini biasanya pendek dan ringan. Umumnya dipakai teka-teki dan
15
h) Teras nyentrik (Freak lead)
Lead ini memikat dan informative. Gayanya yang khas dan tak kenal
Biasanya, jika sudah berhasil menulis teras, maka menulis isi (body) menjadi
mudah. Kita tinggal meneruskan kisah sesuai dengan alur yang sudah ditentukan saat
membuat outline. Salam menulis isi, setiap alinea menguraikan lebih rinci persoalan
yang disebut alinea sebelumnya. Bahan cerita disajikan dalam alinea-alinea yang
Gunakan alinea pendek. Paragraph atau alinea yang panjang hanya membuat
pembaca segan membaca. Potonglah alinea yang kelihatan terlalu panjang. Tulisan
singkat dan sederhana. Kalimat majemuk yang panjang kadang kala memang benar
menurut tata bahasa. Maka perlu siapkan empat senjata dibawah ini:
efektif.
16
Anekdot. Cuplikan kejadian yang lucu atau menarik, yang memberikan
Kutipan. Kutipan lamgsung merupakan salah satu alat penulisan ayng paling
selingan dan variasi dalam cerita, dan memberikan wawasan tentang si tokoh.
Isi feature berisi hasil liputan. Cerita bias dibuat secara kronologis,
bukan hanya berisi informasi belaka, tapi juga diselingi desktripsi suasana,
iv. Bahasa
pembaca itu berasal dari berapat strata. Bahasa yang digunakan untuk berita
hendaknya bahasa percakapan. Hilangkan kata bersayap, berkabut bahkan klise. Jika
sederhana. Tentu saja kita tidak mengerti jargon-jargon yang seperti, “Disiplin
Mencerminkan Bangsa” yang ditulis besar-besar pada spanduk. Siapa yang peduli
bangsa ? berita yang bagus adlaah berita yang dekat dengan pembaca.
Menulis lead yang bicara. Untuk mengujinya, bacalah lead atau berita tersebut
keras-keras. Jika sebelum titik, nafas sudah habis, berarti berita yang dibuat tidak
bicara, melelahkan dan tidak enak dibaca. Ada buku panduan yang menyebut satu
paragraph dalam sebuah berita paling panjang dua-tiga kalimat yang memuat 20-30
17
Berita yang bagus adalah berita yang seolah-olah bisa didengar. Prinsipnya
berita dengan peristiwa sebelumbya jika berita itu terus berlanjut, sehingga kalimat
jadi panjang. Untuk menghindarinya, jangan memulai dengan anak kalimat atau
Menghindari kata sifat. Menulis berita dengan kata sifat cenderung menggurui
pembaca. Pakailah kata kerja. Menulis berita adalah menyusun fakta-fakta. Kata
fakta-fakta dengan kata kerja dan contoh-contoh. Tagis perempuan itu memilukan
hati, misalnya. Pembaca tidak tahus seperti apa tangis yang memilukan hati itu.
lebih baik ditulis “ lebih dari Rp 904 juta atau lebih dari Rp 900
v. Penutup
Penutup feature adalah bagian akhir. Dalam berita, tidak ada penutup. Untuk
Penutup ringkasan
18
Penutup penyengat
kisah detektif saja. Misalnya, menulis feature tentang bandit yang berhasil
ditangkap setelah melawan. Kisah sudah panjang dan seru, pujian untuk petugas
sudah dating, dan bandit itu pun sudah menghuni sel. Namun, penutup feature
adalah, bandit itu telah kabur kembali. Penutup ini disimpan sejak tadi.
Penutup klimaks
Ini penutup biasa karena cerita yang disusun tadi sudah kronologir. Jadi,
penyelesaiannya jelas. Dimasa lalu, ada kegemaran menulis penutup yang singkat
dengan satu kata saja: semoga. Sekarang, hal seperti ini menjadi tertawaan. Ini
agar pembaca mereung dan mengambil kesimpulan sendiri, tetapi bias pula
masalah yang ditulis memang menggantung, masih ada kelanjutannya, tetapi tidak
pasti kapan.
adalah sebuah penelusuran panjang, memakan waktu dan biaya besar terhadap sebuah kasus
pertanyaan dan untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu dilakukan penelusuran yang
dilandasi fakta. Cara menggali fakta adalah dengan terjun ke lapangan dan melakukan
19
a. Elemen-Elemen Jurnalisme Investigasi
Apakah sebuah berita investigasi harus berdurasi panjang, baik tulisan maupun
documenter ? jawabannya adalah tidak. Label investigasi pada berita bukan ditentukan
oleh panjangnya berita. Namun, dalam sebuah berita peliputan investigasi terhadap
orang lain.
Skala dari kasus yang diungkap cenderung terjadi secara luas atau sistematis (ada
kaitan).
dengan gambling.
Publik bisa memahami kompleksitas masalah yang silaporkan dan bias membuat
b. Merencanakan Investigasi
memikirkan hal apa yang akan dibongkar atau diungkapkan kepada masyarakat.
20
c. Melaksanakan Investigasi
Ada tiga metode untuk mendapatkan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk sebuah
investigasi, yaitu:
Material Trail: dokumen baik cetak maupun digital, rekaman video atau audio
yang bisa diperoleh dari materi yang telag ada maupun hasil kerja lapangan
jurnalis.
People trail: menggali informasi dari berbagai orang yang pernah mengalami atau
Tidak hanya itum berikut adalah dua tahapan penting dalam melaksanakan
Bukti fisik dalam peliputan investigasi dapat berupa dokumen, foto atau
hasil observasi lapangan. Bagi media cetak, bukti fisik adalah dokumen atau arsip.
Sementara itu, bagi media televii bukti fisik penting adalah berupa rekaman video
baik yang direkam sendiri maupun dokumentasi dari sesorang yang telah
diverifikasi kebenarannya.
orang tersbut adalah narasumber utama, pendukung, maupun ahli. Jurnalis dapat
menggali informasi dengan melakukan berbagai teknis wawancara yaitu door stop
21
(mencegat narasumber), setting down interview (wawancara santai), atau smoking
d. Teknik Investigasi
penyamaran. Namun, masih ada berbagai teknik lain yang perlu kita ketahui. Dalam buku
Jurnalisme Investigasi oleh Dhandy Dwi Laksono dikatakan bahwa ada tiga teknis
peliputa investigasi.
i. Penyamaran
Tiga teknik penyamaran yaitu melebur atau immerse (Jurnalis terjun langsung dan
ii. Observasi
dan fakta yang dibutuhkan. Tak hanya itu, pbservasi juga berguna untuk menjelaskan
iii. Mengecoh
Menggunakan teknik mengecoh adalah salah satu cara mendapatkan informasi yang
Memahami teknik penulisan berita investigasi akan sangat memudahkan kita dalam
membuat sebuah berita dengan sifat “menyelidiki”. Berita investigasi merupakan sebuah
jenis pemberitaan yang memuat tentang bagaimana suatu kasus diselidiki. Berita ini termasuk
dalam bentuk komunikasi jurnalistik. Ini biasanya akan menggugah minat pembaca untuk
22
timbul rasa berfikir kritis dan seakan terlibat dalam proses perjalanan kasus tersebut. Tidak
hanya dalam bentuk tulisan, kadang ini juga bisa dalam bentuk jurnalistik televisi.
Mengapa hal tersebut menjadi sebuah tantangan ? hal ini tidak lain karena dalam
berita investigasi, kta tidak boleh menggiring asumsi atau opini public. Keobjektifan tetap
dipertahankan dengan menunjukkan paparan fakta dan data konkret. Pada akhirnya,
keputusan mengenai kesimpulan pada berita akan diserahkan kepada pembaca. Setidaknya
memang seperti itulah fungsi pers seharusnya. Berikut ini adalah beberapa teknik penulisan
Seorang penulis berita investigasi biasa disebut juga sebagai repoeter. Dalam hal
ini, teknik awal yang perlu dilakukan adalah pencarian bahan berupa fakta-fakta yang
akan menjadi data dari berbagai sumber, entah itu melalui wawancara, penelusuran
data. Reporter mungkin perlu mempelajari tentang jenis-jenis informasi terlebih dahulu.
relevan ada baiknya disortir dan dikesampingkan terlebih dahulu. Nantinya, benang
merah dari sebuah berita investigasi akan didapatkan melalui rangkaian penggolongan
data-data ini. Tugas reporter adalah menyusun bagaimana data-data tersebut saling
terkait.
23
c. Pelaporan Berita dari Sudut Pandang Reporter
benang merahnya. Pelaporan akan diawali dengan memaparkan data-data yang ada secara
sistematis. Bagian awal berita ini sifatnya adalah objektif dan hanya memaparkan
berbagai macam rangkaian informasi tanpa ada sentuhan penilaian pribadi. Baru
reporter dimana dan analisisnya seperti apa akan mulai ditulis disini.
Pembuatan interpretasi dari berita investigasi adalah lapisan paling akhir dari
sebuah berita investigasi tersebut. Reporter kan memberikan interpretasi dari data yang
telah ada supaya dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat argument tertentu. Namun
demikian, sifatnya tetap objektif karena berdasarkan data yang ada. Disinilah berita
Riset original dari reporter menjadi teknik yang tidak boleh terlewatkan. Ada
pandangan yang asli dan dikemukakan oleh reporter, tanpa mencatut atau mengutip
pandangan lain dari sebuah pemberitaan. Bagian ini memang menjadi tantangan
tersendiri. Nilai berita yang aslo bisa terlihat dari teknik ini.
memperhatikan kembali berita yang sudah ditulis. Susunan dari berita tersebut perlu
dicari apakan masih ada celah yang perlu ditambal atau tidak. Hal ini penting dilakukan
24
g. Evaluasi Berita
terakhir adalah evaluasi dari isi berita itu sendiri. Penulisan, sudut pandang dan semua
unsur dari beita tersebut dilihat kembali. Apabila masih ada yang kurang, maka bisa
h. Publikasi
Teknik terakhir adalah publikasi dari berita yang telah dibuat. Mengingat sifat
berita ini biasanya sensitive, maka tak heran bila kemudian reporter harus benar-benar
jeli dalam memandang peristiwa yang akan diselidiki. Keobjektifan tetap menjadi
Straight news adalah laporan kejadian yang harus disajikan dan dilaporkan kepada
pembacanya dengan cepat, berisi pokok-pokok berita saja, bersifat informative, singkat
Straight news juga bisa disebut berita langsung adalah suatu berita yang fresh saat
peristiwa itu terjadi, kemudian rentetan peristiwa tersebut ditulis dalam formula 5 W+ 1 H
dan ditulis sesuai dengan fakta yang adadilapangan tanpa ada pengurangan sedikitpun.
Straight news ini memiliki sifat yaitu beritanya lebih cepat basi bila dibandingkan dengan
tulisan lainnya seperti feature, opini dan tulisan ilmiah. Hal tersebut dikarenakan Straight
News sifatnya bagus untuk dibaca saat peristiwa tersebut baru terjadi dan jika peristiwa yang
Sementara menurut Lary Kurtzman dan Dennis G Jerz (1999) berita lempang ditulis
dengan tujuan pembaca dapat menghentikan bacaannya kapanpun dia inginkan dan dapat
25
melanjutkannya lagi kapanpun dia mau. Tujuan penulisan berita lempang berbeda dengan
penulisan feature atau artikel yang bertujuan untuk mendorong pembaca menyelesaikan
bacaannya hingga akhir cerita atau tulisan tersebut. Oleh karenanya, tidak perlu membuat
kesimpilan dalam sebuah cerita lempang. Pembava berita lempang biasanya mengakhiri
bacaannya ketika merasa bosan, dan cenderung tidak banyak pembaca yang menyelesaikan
Dalam penulisan straight news ada 7 arakteristik yang perlu kita semua ketahui:
i. Aktualitas
Maksudnya adalah berita yang didapat langsung disampaikan saat itu juga.
Seperti yang diawal tadi dijelaskan bahwa straight news memiliki sifat “cepat basi”,
maka begitu berita diperoleh harus segera disamoaikan saat itu juga jangan menunggu
beberapa hari baru disamoaikan. Jika hal tersebut dilakukan berita tersebut akan
ii. Urgensi
iii. Signifikan
tersebut. Contohnya adalah berita mengenai kenaikan BBM, dimana dengan adanya
isu mengenai kenaikan harga BBM ini berdampak pada sector-sektor yang lain.
iv. Keunikan
Terkadang berita yang kita tulis juga barus memiliki keunikan yersendiri
untuk menarik minat pembaca. Dimana keunikan tersebut ada;ah suatu yang jarang
26
dilakukan dan hanya pada saat tertentu saja. Semisal ada berita tentang ujian
SNMPTN tulis, kita dapat menuliskan sisi lain dari ujian tersebut untuk menjadi suatu
keunikan, seperti banyak pedagang yang tumpah ruah saat ujian tersebut dilakukan.
v. Faktual
Mengandung artian bahwa berita yang didasarkan fakta yang ada dilapanganm
tidak mengada-ngada. Selain itu fakta yang ada hendaknya kita tulis secara detail,
tanpa ada pengurangan sedikitpun. Karena jika ada pengurangan fakta dilapangan
maka dapat membuat pembaca menjadi multi tafsir terhadap berita yang kita
sampaikan.
vi. Ketokohan
perkampungan kumuh di Jakarta dan dari blusukan itu kita angkat profil Jokowi,
yang lain.
vii. Kedekatan
Kedekatan disini berkaitan dengan siapa yang akan membaca berita yang kita
tulis da nada ketertarikan atau kedekatan kepentingan atau tidak dengan berita yang
kita sampaikan. Contohnya adalah kita menulis berita tentang Dies Natalis Kehutanan
yang ke-51, maka jika tulisan tersebut dibaca oleh alumni dari fakultas kehutanan
masih ada sangkut pautnya, namun jika berita tersebut diakses juga oleh tukang
becak, maka yang akan menjadi pertanyaan adalah hubungannya si tukang becak
27
dengan membaca berita Dies Natalis Kehutanan apa dan apa keuntungan dari tukang
Strukturnya piramida terbalik. Dalam artian teras berita (left) berupa summary
lead, artinya unsur berita what, who, where, when diletakkan dalam lead.
Sedangkan unsur how dan why diletakkan dalam tubuh berita. Bila
sehingga kalau dipandang perlu untuk di potong maka akan mempengaruhi isi
berita.
kejelasan berita.
i. Hard news
Hard news yaitu berita yang penting atau signifikan bagi sejumlah besar orang.
Soft news yaitu berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik bagi
28
c. Teknik Penulisan Straight News
Salah satu elemen penting dalam straight news yang tidak boleh kita lupakan
adalah mengenai judul berita. Terkait dalam oenulisan dalam straight news ada beberapa
hal yang harus dicermati agar tidak sembarang memilih judul untuk suatu straight news
Menarik pembaca
point) jangan sampai membuat pembaca berimajinasi dengan judul yang di tulis.
Dalam pembuatan berita langsung atau straight news ada beberapa proses yang
i. Pengamatan langsung
Jadi untuk mendapatkan informasi dalam penulisan berita kita dapat langsung
ii. Wawancara
29
iii. Penggalian data
Kita dapat melakukan penggalian dokumen atau data file berkaitan dengan berita
yang akan kita tulis dimana dengan penggalian data tersebut akan menjadi suatu
penguat atau landasar yang kuat terhadap berita yang akan kita tulis.
Kemudian disini akan dipaparkan bagaimana cara menulis straight news mulai
i. Judul berita
Sampaikan pesan umum dari isi berita pada judul kita. Perhatikan kata-kata. Judul
berita yang baik adalah yang informative dan cerdas, sejauh kecerdasan tulisan
tidak mengaburkan fakta atau informasi yang ingin disajikan dalam berita itu
sendiri.
Kalimat pertama dalam berita, merupakan salah satu bagian yang terpenting
dalam berita. Gunakan teras berita sebagai pemicu bagi pembaca untuk
meneruskan bacaannya kepada isi dan akhir berita yang kita buat. Untuk itu,
berita. Tap penulisan kutipan langsung perlu kecermatan. Kita harus bisa memilah
pernyataan mana yang akan kita tuliskan sebagai kutipan langsung dan mana yang
tidak. Relevansi adalah kuncinya. Jangan sertakan kutipan langsung yang tidak
relevan. Selain itu, juga diperlukan aspek cita rasa bahasa disini. Jangan sampai
30
kutipan yang digunakan justru menjadikan alur cerita menjadi janggal atau
bahkan kering.
v. Piramida terbalik
adalah kita menyajikan informasi yang paling tinggi di bagian atas suatu berita,
karena biasanya pembaca akan berhenti membaca pada beberapa paragraph awal
berita saja. Oleh karena itu, pastikan bahwa mereka sudah mendapatkan informasi
yang penting dibagian awal berita tersebut. Taruh bagian yang dianggap jurang
penting pada bagian akhir berita. Jangan memasukkan informasi yang tidak
Gunakan paragraph sesingkat mungkin. Satu, dua atau tiga kalimat dalam suatu
paragraph sudah cukup. Paragraph yang terlalu panjang membuat pembaca bosan
atau malas untuk membacanya. Jika memang informasi yang ingin disampaikan
vii. Okjektivitas
Pembaca sama sekali tidak tertarik dengan opini wartawan terhadap suatu
peristiwa ata fakta. Sebaik mungkin hilangkan posisi kita sebagai penulis dalam
berita kita. Jangan pernah tunjukkan opini kita dalam tulisan. Setiap klaim atau
31
opini yang disajikan harus merujuk atau dirujukkan kepada orang lain atau
wartawannya.
Reportase artinya pemberitaan atau pelaporan. Dari kata “report” yang artinya
“melaporkan” atau “memberitakan”. Reportase berasal dari kata reportage (inggris). Mirriam
Webster Dictionary mengartikan reportage sebagai “the act or reporting news” (aksi atau
proses penberitaan) dan “something (as news) that is reported” atau sesuatu yang dilaporkan.
“pelaporan dan laporan kejadian (berdasarkan pengamatan atau sumber tulisan”. Laman
Glosarium mengartikan reportase sebagai “proses pengumpulan data yang digunakan untuk
kegiatan dari reporter/jurnalis untuk turun ke lapangan melakukan observasi langsung dan
tidak langsung, mengumpulkan fakta-fakta dan data mengenai sebuah peristiwa/isu yang
menyusun berita. Reportase bisa dikatakan merupakan proses jurnalistik terpenting karena
a. Teknik Reportase
32
i. Observasi
lokasi kejadian, mengamati dan mengumpulkan data atau fakta kejadian tersebut
ii. Wawancara
pengamat, pelaku, saksi, korban, dan siapapun yang memiliki informasi. Wawancra
pandangan dan pengamatan seseorang tentang suatu peristiwa. Orang yang menjadi
Rumus ini digunakan untuk mengetahui jalan sebuah peristiwa yang hendak reporter
jadikan berita. Narasumber dalam wawancara terbagi menjadi dua, yaitu narasumber
primer (narasumber yang paling tahu dan memiliki peranan penting dalam sebuah
33
iii. Riset data
Disebut juga studi literature dan riset dokumentasi, yaitu wartawan membuka-
buka arsip, buku atau referensi terkait dengan berita yang akan ditulisnya. Dalam
memilah bukti, semua indera kita harus terlibat untuk memilah mana yang berarti dan
tidak berarti untuk mendukung suatu peristiwa. Riset data termasuk mencari latar
Reportase adalah bagian dari proses pembuatan (news processing), yaitu tahap
kedua (news hunting, news gathering). Proses pembuatan berita biasanya dimulai dari
rapat redaksi. Dalam rapat redaksi, para wartawan bisa mengajukan usulan-usulan topic
Dalam tahap ini, redaksi melakukan rapat proyeksi, yaitu perencanaan tentang
informasi yang akan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita dank
ode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis tema-tema tulisan atau berita
yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagian tugas diantara para
wartawan.
Inilah tahap reportase, setelag rapat proyeksi dan pembagian tugas, para wartawan
melakukan pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data, melalui peliputan,
34
Tahap reportase ini disebut juga “pengumpulan berita”, yaitu pengumpulan bahan
berita.
media tempat ia bekerja. Wartawan televise dan radio bisa melakukannya secara live.
Naskah berita yang sudah ditulis disunting dari segi redaksional (bahasa) da nisi
(substansi). Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan
mengambil informasi yang bersedia dan memasukkan informasi ke dalam orak seakan-akan
sebuah computer, lalu berfikirlah tentang hal itu dengan cara yang teratur. Programkan otak
metode-metode tertentu untuk berfikir secara logis. Pross berfikir logis tersebut kita jabarkan
dalam tulisan berita interpretative yang kita susun. Beberapa teknik tersebut adalah:
langsung maupun sebaliknya. Jika A naik, maka B harus selalu naik atau turun. A harus
mendahului B dalam waktu. Meski kedua kriteria ini terpenuhi, C bisa menjadi penyebab
35
A dan B. dalam penulisan berita secara sebab akibat kita mesti mengurutkan informasi
yang ada dari sebab menuju akibat atau sebaliknya atas sebuah peristiwa.
Dalam penalaran deduktif, yaitu langkah berfikir dari premis umum ke hal yang
khusus. Semisal, Johan telah di diagnose sebagai pengidap kanker paru-paru. Pada hari
pembedahannya, sinar X-Ray menunjukkan bahwa daging jadi dalam paru-parunya telah
jika suatu daging jadi menyusut, ia akan menjadi tidak ganas lagi. Meskipun para dokter
tidak secara mutlak yakin jika Johan tidak mengidap kanker, para dokter tersebut telah
mengidap kanker. Saat menulis berita dengan penalaran ini kita mesti memahami
informasi yang ada berdasarkan premis umum hingga hal khususnya. Setelag itu kita
bisa memulai menulis dengan menyebutkan hal yang umum ke yang khusus.
Jenis penalaran ini selangkah dari satu kasus khusus ke konklusi umum. Semisal,
meskipun Jodi menolak dikatakan berada didekat kejadian saat pembunuhan Mariana,
polisis menemukan bahwa di dalam buku korban terdapat sehelai rambut dan sepotong
benang dari sweater Jodi. Polisi lantas melangkah dari bukti-bukti khusus kekonklusi
umum yang memperkirakan Jodilah pembunuh Mariana. Dalam menulis berita jenis ini
peristiwa.
36
Setelah informssi tersusun, kita bisa menuliskan inti permasalahan pada sebuah
peristiwa. Jika terdapat kesimpulan, kesimpulan tersebut mesti hadir dari data lapangan
d. Analogi
Ini adalah proses berfikir logis yang bersifat literer dan retoris untuk
kesamaan dalam beberapa segi, kedua masalah tersebut juga kemungkinan secara umum
adalah sama dalam banyak segi lainnya. Semisal, terdapat perselisiham actara sebuah
serikat buruh dengan sebuah perusahaan. Masalah tersebut dapat diuraikan menggunakan
Maka jika di perusahaan lain terdapat serikat buruh yang mengajikan tuntutan
namun ditolak oleh pihak perusahaan, wartawan bisa melihat kedua situasi tersebut sama
(analog). Wartawan tersebut bisa menyimpulkan urutan kejadian peristiwa yang kedua
kurang lebih akan sama. Dalam menulis berita secara analog, seandainya informasi yang
ada memungkinkan untuk ditulis secara analogi kita bisa menuliskan kejadian yag
memiliki kaitan dengan peristiwa yang akan kita tulis. Setelah itu, kita tarik benang
pembaca tahu mengenai seluruh aspek-aspek yang terjadi pada subjek dari kepastian
37
menggambarkan kepada kita mengenai keseluruhan apa yang terjadi dari kisah yang
terjadi. Sedangkan tujuan depth reporting, menurut Ferguson dan Patten adalah untuk
Depth reporting bisa diartikan sebagai peliputan yang mendapam, namun bukan
memasuki sebuah penyelidikan yang orisinal, logis, memasukkan berbagai tekanan dan
kepentingan. Dari definisi diatas kita bisa menarik kesimpulan bahwa depth reporting
ialah menggambarka kepada kita mengenai keseluruhan apa yang terjadi dari kisah yang
terjadi dengan bentuk pelaporan yang mendetail. Namun, bukan berarti pula, bahwa
pelaporan harus selalu menjadi panjang dengan sekian ribu kata “panjang” tidak ada
teknik penulisan feature artikel menjadi alatnya. Bahkan investigasi reporting juga
menjadi perangkat laporan depth ketika mengejar informasi, sebagai objek liputan, yang
akan membutuhkan suatu perencanaa dan pengembangan tema, dalam dunia jurnalistik
sering disebut TOR “Thema of Reference” yang didalamnya ada tema dengan suatu
uraian angle yang diambil dengan kalimat pendek dan jelas termasuk narasumber
didalamnya.
mendapatkan kelengkapan pengisahan. Oleh sebab itu, depth reporting disebut sebagai
peliputan investigasi yang terjadi secara natural. Penyelidikan yang dilakukan bukan
38
disengaja ditujukan untuk mengungkap, atau membongkar adanya kasus, skandal, atau
kejahatan yang sengaja di tutup-tutupi. Akan tetapi, terjadi dengan sendirinya. Skandal
yang terungkap seakan tanpa sengaja dari upaya untuk menemukan detail kelengkapan
kejadian. Tidak ada tujuan dari awal dan juga tidak ada upaya membuat semacam
hipotesis.
Dalam sebuah penulisan berita, tentunya teknik penulisan depth reporting punya
Berita ini menelusuri suatu masalah lebih detail daripada berita-berita lainnya.
Depth reporting disini mengangkat fakta-fakta bukan sebagai suatu yang segera
sebuah kisah.
Selain itu, depth reporting ini melakukan pemberitahuan kepada pembaca inti
dengan latar belakang, yang tidak begitu saja meninggalkan pernyataan yang
Berita ini dapat disebut berita yang bersambung, jadi tidak satu kali penerbitan
berita akan selesai. Jika pembaca ingin lebih tahu mengenai seluruh aspek yang
terjadi pada subjek yang dibahas, maka pembaca dianjurkan untuk membaca
kisag yang dibahas dari awal, serta mengikuti berita yang selanjutnya, karena
39
G. Contoh-Contoh Penulisan Berita
BANDUNG, KOMPAS – Evakuasi korban tanah longsor di Perkebunan Teh Dewata, Desa
Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terhambat medan berat
Pukul 16.00, Rabu (24/2), evakuasi terpaksa dihentikan karena khawatir longsor susulan akan
2. Berita Feature
SI MATA BIRU
Oleh : Herman RN
“Jika jalan-jalan ke Aceh Barat, jangan lupa singgah sejenak di Lamno Jaya. Di sana
dapat kita lihat dara Portugis, si dara Barat yang biru mata.”Kurang lebih seperti itu
terjemahan sebait lagu Sabirin Lamno yang diberinya judul Dara Portugis. Lagu itu
dikumpulkan dalam sebuah kaset yang diluncurkan oleh Kasgarecord. Oleh karena lagu itu
pula, keberadaan dara Portugis di Lamno, Aceh Jaya (dulu masih bergabung dengan Aceh
Besar) menjadi makin populer, baik di masyarakat Aceh maupun Indonesia. Bahkan, orang
asing yang datang pascatsunami ke Aceh juga bertanya tentang keberadaan keturunan Eropa
itu di Aceh Jaya. Apalagi, setelah mengetahui Aceh Jaya adalah daerah terparah kena
Sebelum menelusuri lebih lanjut jejak si mata biru, kita mengingat dulu sejarah Aceh.
Seperti halnya bangsa lain yang mendatangi Aceh, Portugis bertujuan menjalin kerja sama di
bidang rempah-rempah. Ketika itu Aceh memang terkenal dengan kekayaan rempah-
40
rempahnya. Namun, lambat-laun negeri berjulukan „Seramoe Makkah‟ ini jadi jajahan.
Lantas, apa yang dapat kita petik dari peninggalan sejarah jajahan tersebut setelah Aceh
merdeka?
duka-lara, dan dendam yang tercerabut-berpagut hingga kini, saya mencoba memaparkan
sebuah sifat keacehan yang dimiliki orang Aceh hingga kini. Karakteristik keacehan itu kerap
disematkan pada narit maja Aceh. Salah satunya, sipeut ureueng Aceh hanjeut teupeh.
Meunyo teupèh, bu leubèh hana meuteumè rasa; meunyo hana teupèh, padé bijèh jeut
tarasa. Apabila di-Indonesiakan, lebih kurang memiliki makna orang Aceh tidak boleh
disinggung (hatinya). Kalau tersinggung, nasi basi pun tak diberikan; kalau tidak
Mungkin, karena sifat itulah, orang Aceh gampang dijajah, karena orang Aceh begitu
mudah akrab dengan orang asing saat hatinya sudah disentuh lembut. Bermula menyentuh
dengan sangat lembut hati orang Aceh, bangsa-bangsa pendatang mencoba menjalin ikatan
kerja sama perdagangan dengan bangsa Aceh. Kemudian, orang Aceh yang sudah tersentuh
hatinya, dengan gampang dan gamblang menyerahkan yang dia punya kepada bangsa
pendatang tadi. Saat itu, tanpa disadari Aceh telah dijajah. Maka, ketika telah sadar dirinya
dijajah, orang Aceh yang lebih senang menyebut dirinya ureung Aceh akan bangkit dengan
segala daya dan upaya. Saat seperti inilah, keacehan itu timbul kembali, yakni daripada hidup
di bawah kaki penjajah-meski diberi pangkat dan harta berlimpah-lebih baik mati bersimbah
darah atau mati berkalang tanah. Hal ini juga dinukilkan dalam narit maja Aceh: daripada
juléng göt buta; daripada capiek göt patah, daripada singèt göt rhô meubalék (daripada
juling lebih baik buta, daripada pincang lebih baik patah, daripada miring lebih baik tumpah
41
semua). Yang lebih tegas lagi, daripada na göt hana (daripada ada, lebih baik tidak ada).
Maka dari itu, perjuangan dengan gencar melawan penjajah dilakukan ureueng Aceh hingga
Lantas, setelah penjajah itu pulang ke asalnya, apa yang tersisa dari sebuah peninggalannya?
Sebut saja salah satu penjajah Aceh adalah bangsa Portugis. Menurut catatan sejarah,
bangsa Eropa itu menjajah Aceh terutama di pantai barat Aceh, tepatnya Lamno.
Seperti bangsa Eropa penjajah lainnya (Belanda dan Inggris), Portugis juga
memainkan taktiknya dengan mencoba merebut hati orang Aceh. Pembauran kedua etnis ini
pun terjadi. Orang Aceh ada yang dinikahi oleh orang Portugis, lalu mempunyai keturunan.
Setelah Portugis berhasil dikalahkan Aceh hingga kembali ke asalnya, yakni Eropa,
keturunan Portugis itu ada yang tertinggal di Aceh. Kendati ada orang Aceh yang dinikahi
oleh bangsa Barat itu atas nama cinta, istri dan keturunannya tetap ditinggalkan di Aceh.
Peninggalan inilah yang membuat Lamno atau disebut juga dengan Nanggroe Daya, terkenal
dengan si mata biru atau dara Portugis. Tak ayal, sebagian orang berpendapat, jika ingin
melihat bangsa Barat turunan, datang saja ke Lamno, di samping ada pantai dan
Umumnya, orang-orang mata biru ini sangat mirip dengan orang Eropa. Bukan hanya
matanya yang biru, kulitnya juga putih serupa kulit orang Barat.Seiring waktu yang terus
berjalan, perkawinan antarsuku semakin meluas. Keturunan si mata biru pun menikah dengan
orang Aceh dari daerah lain dan mungkin dengan bukan orang Aceh. Pertanyaannya
Beberapa waktu lalu, saya dan teman saya, Erwin, pergi ke Lamno, ke tempat
keturunan Portugis itu menetap. Di sana, saya mencoba mengamati sekeliling, baik orang
42
yang melintas maupun yang duduk di rumah atau di warung kopi. Heran! Tiga puluh menit
Imeum mukim Lamno, Teungku Tantawi, yang saya temui di sebuah warung kopi,
menunjuk sebuah rumah. “Rumah itu ada mata birunya,” kata Tantawi. Saya menoleh ke
arah yang ditunjuk. Di serambi depan rumah itu terlihat empat orang anak kecil. Kalau boleh
ditaksir, usia mereka masih Balita (di bawah lima tahun). “Lihat saja keempat anak itu. Yang
nomor dua dan nomor tiga berkulit putih, rambutnya juga seperti bule. Matanya biru.
Sementara anak tertua dan terbungsu, persis seperti keturunan Aceh asli kan?” tutur Tantawi.
Menurut lelaki 70 tahun itu, keturunan mata biru di Lamno banyak hilang saat
musibah tsunami. Pasalnya, tempat tinggal mereka persis di tepi laut. Di samping itu,
perkawinan antara keturunan mata biru dengan orang-orang pendatang semisal orang Aceh
dari daerah lain, juga menjadi salah satu penyebab keturunan Portugis ini berkurang.Tempat-
tempat yang banyak dihuni komunitas mata biru, seperti daerah Kuala Onga, Kuala Daya,
Lambeuso, dan Keuluang, merupakan tempat yang disebutkan oleh Tantawi sebagai kawasan
“Nyan ke nyan nyang tinggai, ka hana asli lé. Kadang-kadang na aneuk mata biru,
ôkjih itam. Leuh nyan, na cit nyang hi ureueng Aceh mamandum rupajih (Itulah yang tersisa,
sudah tidak asli lagi. Terkadang ada anak yang matanya biru, rambutnya hitam, ada pula
“Saya ingat, ada satu orang yang tinggal di Minisaweu. Di sana ada seorang lelaki tua
yang kerap disapa Haji Tet, satu lagi di Lamme. Hanya itu yang tersisa. Ya, itu yang saya
43
Hampir senada dengan Tantawi, camat Lamno, Jaddal Husaini, menuturkan bahwa
keturunan bangsa Eropa itu sebelum tsunami dapat ditemui di beberapa wilayah, yakni desa
Lambeuso, Alue Mie, Jeumarem, Janggot, Ujong Uloh, Kuala Ongan, dan Mukhan. Namun,
setelah tsunami, kata Jaddal, keturunan itu mulai sulit ditemukan. Kendati demikian, katanya,
pihak kecamatan tidak tinggal diam demi menjaga dan melindungi mereka. Jaddal mulai
melakukan pendataan penduduk pascatsunami. Hanya saja, menurut Husaini, sulit melakukan
Portugis itu, mereka lari. Entah mengapa mereka selalu menghindar saat hendak didata,”
tutur Husaini, setengah bertanya. Selepas berbincang-bincang dengan Jaddal, saya dan Erwin
kembali melanjutkan perjalanan. Matahari nyaris tepat di atas kepala kala itu.
Kami menyusuri jalan setapak dengan berjalan kaki. Dari kejauhan terlihat
sebuah jambô (gubuk). Kami mendekatinya. Jambo itu berarsitek kayu, beratap daun rumbia.
Dindingnya hanya setinggi lutut. Tak ayal, menikmati secangkir kopi Aceh sembari dibelai
semilir dari lautan pantai Barat menjadi sebuah kenyamanan, apalagi di hari terik.
Di warung kopi kecil itu ada sekitar delapan orang, tiga di antaranya saya taksir sudah
uzur. Kepada bapak-bapak itu saya bertanya tentang keberadaan si mata biru. Jawabannya
persis sama seperti apa yang sudah dikatakan imeum mukim dan camat. “Kurang tahu, nyaris
Saat kami sedang asyik menikmati angin lembut siang itu sambil berbincang ringan,
dari kejauhan terlihat seorang lelaki jangkung mendekat. “Sama dia saja kalian tanya kalau
memang mau mendapatkan informasi lebih banyak tentang keturunan Portugis,” kata Saleh,
salah seorang pengunjung warung tersebut. Saya memperhatikan dengan seksama lelaki yang
44
ditunjuk Saleh. Semakin lama, lelaki itu semakin mendekat. Agaknya dia juga hendak
Dia kemudian duduk dengan menghadap ke arah laut. Namanya Jamaluddin. Dia
mengatakan memiliki tinggi badan 185 sentimeter. Umurnya belum terlalu tua, “Baru empat
Bagian hitam matanya terlihat kebiru-biruan, sedangkan yang bagian putihnya terlihat
agak coklat. Sekilas dia seperti Jose Maurinho, mantan Manajer Klub kaya di Inggris,
Chelsea. Sungguh, kulitnya yang putih kemerah-merahan memperlihatkan dengan jelas bulu-
bulu di tangan Jamaluddin. Entah karena kulitnya yang putih itu, dia disapa akrab dengan
Bang Puteh adalah salah seorang keturunan Portugis. Kendati dia merupakan
keturunan bangsa Eropa itu, dia mengaku tidak tahu benar tentang silsilah keluarganya. Dia
juga tak hapal kebiasaan Portugis. “Saya hanya memegang adat-istiadat Aceh sebagai
pegangan saya di sini,” ucapnya. Bang Puteh juga mengatakan bahwa tidak semua anaknya
memiliki ciri sama. Kata dia, dua mirip orang Aceh asli, dua di antaranya mirip bangsa
Portugis.
“Hal ini sama saja dengan empat orang anak yang kalian katakan sudah melihatnya di
Desa Leupe. Anak saya, Rauzatul Jannah, enam tahun, dan Nurul Khamiran yang masih 2,5
tahun, sangat mirip dengan orang Barat. Tapi, dua lagi, yang tertuanya, sangat kental dengan
Dari Bang Puteh, saya mengetahui bahwa keturunan Portugis yang lari saat didata
seperti kata camat tadi sebenarnya bukan karena takut. “Mereka hanya malu. Masalah malu,
45
tidak jelas, apakah karena mereka tidak mirip dengan orang Aceh kebanyakan atau karena
Pendidikan Universitas Syiah Kuala, yang saya jumpai belum lama ini. “Orang-orang
keturunan Portugis itu terkesan hanya mau bergaul dengan dia dia aja. Itu makanya susah
menelusuri tentang mereka,” kata Farah Fitriah, mahasiswa angkatan 2006 di Jurusan Bahasa
Lain Farah, lain pula pendapat Teungku M. Yahya Wahab. Dia adalah salah seorang
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Aceh Jaya. Saya bertemu dengan Yahya saat dia
mengunjungi pengungsi koran tsunami di Lamno tahun 2005 lalu. Yahya juga asal Lamno.
“Dara Portugis di Lamno pada umumnya berparas cantik. Namun, mereka pemalu. Jika
bertemu dengan orang di luar komunitas mereka, apalagi yang belum mereka kenal sama
Menurut Yahya, karena sifat pemalu itulah membuat mereka terkesan eksklusif. Hal
ini pula, kata dia, yang menyebabkan komunitas Portugis di Lamno itu lebih senang menikah
dengan sesama komunitas mereka. “Namun, belakangan sudah ada juga di antara mereka
Liputan.com, Jakarta: seratusan pedagang pasar tradisional Ciledug berunjuk rasa manolak
Alasannya, keberadaan carrefour akan mematikan omset mereka. Para pedagang menuding
46
surat izin pengoperasian Carrefour Ciledug. Menurut para pedagang, jarak pasar tradisional
dengan Carrefour kurang dari 20 m sehingga mengancam omset pedagang. Unjuk rasa
ratusan pedagang tradisional pasar Ciledug ini mendapat pengamanan ketat dari aparat
kepolisian dan Satuan Keamanan Central Bisnis Dagang Ciledug. Akibat aksi ini lalu lintas
di Jalan Hos Cokroaminato Ciledug sempat macet total (Jum/Tim Liputan 6 SCTV).
4. Berita Investigasi
Tempe dapat dibuat dimana saja di negara lain, tapi tempe Indonesia adalah Makanan
dengan ciri khas tersendiri dimana Kapang dan microba bermanfaat dalam proses pembuatan
tempe tersebut hanya bisa tumbuh di negara tercinta kita. Tempe makanan berprotein
disamping tahu yang digadang-gadang sarat gizi ini sekarang juga tak luput dari kecurangan
para produsen dalam upaya meraup keuntungan dengan mengorbankan kesehatan dan
secara acak, di analisa dalam Laborat Pangan UWM Surabaya ditemukan 7 tempe positif
Bayangkan bahwa Pewarna tekstil mengandung pula aneka logam berat yang bila
masuk dalam tubuh tidak dapat dicerna dan dapat merintis pertumbuhan kanker.
Setelah dilakukan survey ternyata Tempe jenis ini sudah banyak diproduksi oleh para
pengrajin tempe bahkan sebagaian mereka tidak mengerti akan bahaya pewarna yang mereka
campur dalam pembuatan tempe tersebut, ironisnya pewarna tekstil tersebut mudah di beli
47
Pewarna tempe yang sebenarnya adalah pewarna tekstil tersebut digunakan untuk
menjadikan tempe menjadi berwarna Kuning cerah dan menarik hati para pembeli, sebagaian
produsen tempe mengaku mereka menggunakan pewarna tersebut setelah banyak konsumen
yang mencari tempe kuning yang lebih indah warnanya menurut mereka.
sementara tempe asli berwarna pucat putih kekuningan. karena warna kapang dan
Terkadang Tempe bisa meninggalkan noda kuning pada tangan atau benda lain
saat dicuci dikarenakan noda pewarnanya luntur dimana noda kuning tersebut
Dengan demikian kita harus menghindari tempe beracun yang memiliki ciri diatas.
5. Berita Interpretasi
Luapan Sungai Bengawan Solo mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Ponorogo, Jawa
Timur, termasuk Kecamatan Suroto dan Sampung. Apalagi hujan terus mengguyur hingga
Banjir merendam permukiman warga, puskesmas, dan gedung sekolah, termasuk merendam
jalan raya. Daerah yang terkena banjir paling parah meliputi Desa Kauman, Srandil,
Karangrejo, dan Desa Tamanan di Kecamatan Sumoroto. Banjir yang merendam desa
48
Warga hanya pasrah dan menunggu banjir surut. Warga mengatakan bahwa belakangan ini
banjir sering terjadi di desa mereka. Warga pun meyakini bahwa banjir disebabkan karena
pendangkalan sungai.
Banjir yang merendam pemukiman tentu mengganggu aktivitas warga. Adapun hal yang
dilakukan untuk membantu warga, yaitu dengan adanya para petugas dari gabungan TNI,
Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sejak kemarin yang sudah
“Persaingan di dunia kerja memang tidak bisa kita hindari, hal ini juga terjadi di
dunia perdagangan, seperti halnya persaingan pasar tradisional dan pasar swalayan di
Di dunia modern seperti ini banyak sekali usaha asing yang masuk ke indonesia,
seperti hal pasar swalayan yang semakin maak di indonesia, tak hanya kota besar namun juga
kota-kota kecil seperti Bojonegoro. Di Bojonegoro sendiri sudah banyak pasar swalayan
yang ada di kota ini, adanya pasar swalayan yang ada di bojonegoro menjadi pesaing secara
Adanya pasar swalayan menjadi saingan nyata bagi pasar tradisional, hal ini juga di
rasakan para pedagang di pasar buah Banjarejo Kabupaten Bojonegoro, banyak masyarakat
yang memilih pasar swalayan dengan alasan lebih bersih dan nyaman, namun para pedagang
di pasar tradisional memiliki senjata khusus yaitu soal harga, untuk harga memang pasar
tradisional membandrol harga lebih murah karena pajak mereka yang memang lebih kecil
dibandingkan di swalayan. Hal ini juga dirasakan salah seorang pembeli yang berhasil saya
wawancarai “lebih suka di pasar tradisional, pastinya karna lebih murah dong mbak”.
49
Para pedagang buah juga menyebutkan bahwa pendapatanya sedikit menurun karena
adanya pasar modern atau yang lebih kita kenal dengan pasar swalayan. Meskipun sebagian
pelangganya beralih ke pasar swalayan tak membuat para pedagang buah ini kehabisan akal
untuk bersaing di era modern saat ini, mereka tak hanya memiliki senjata soal harga namun
Persainan juga tak hanya dengan pasar modern, di pasar buah Banjarjo tak hanya satu
orang yang berjualan buah namun ada lebuh dari 10 pedagang yang berjualan berjajaran,
namun tak ada satupun dari mereka yang bertengkar atau berebutan pelanggan, seperti yang
di jelaskan ibu khusnul wanita berusia 30 tahun “kalo masalah itu saya sendiri sudah sepuluh
tahun lebih jualan disini tapi yang lain pada ikutan dan akhirnya jadi pasar buah seperti
sekarang ini” untuk persainganya sendiri ibu kusnul menjelaskan. “kalo saingan namanya
50
DAFTAR PUSTAKA
Barus, Sedia Willing, 2011, Jurnalistik: Petunjuk Teknik Menulis Berita, Jakarta: Erlangga
Ermanto, 2005, Menjadi Wartawan Handal dan Professional, Yogyakarta: Cinta Pena
Drs. AS Haris Sumadiria M.Si. 2010, Jurnalistik Indonesia : Menulis Berita dan Feature,
Jakarta, Simbiosa Rekatama Media
Hadad, Toriq dan Bambang Bujono (Ed)., 1997. Seandainya Saya Wartawan Tempo. Jakarta.
Institut Studi Arus Informasi dan Yayasan Alumni Tempo
Simbolon, Parakitri T., 1997. Vademekum Wartawan. Jakarta. Kepustakaan Populer Gramedia
https://penaonline.wordpress.com/2007/12/23/teknik-menulis-berita/
http://bangkusekolah.com/2014/07/14/pengertian-berita-syarat-berita-dan-unsur-berita/
https://kangarul.wordpress.com/2009/07/31/sejarah-jurnalistik-dan-munculnya-bahasa-
jurnalistik/
http://turungomah.blogspot.co.id/2013/10/makalah-teknik-penulisan-berita.html
51