Anda di halaman 1dari 7

2.

PENGERTIAN PIDATO
Pidato merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan

dari pembicara kepada khalayak ramai. Pidato biasanya di sampaikan dalam acara-acara rasmi,
seperti peringatan hari bersejarah, perayaan hari besar, politik atau kegiatan-kegiatan dalam
masyarakat.
2.1

Cara Menyusun Teks Pidato


Pidato adalah kata-kata yang disampaikan dan ditujukan kepada khalayak. Terdapat

banyak jenis pidato di antaranya ialah pidato sambutan yang disampaikan pada awal sebuah
acara atau pidato bersifat patriotik yang disampaikan oleh para menteri. Agar pidato yang
disampaikan berjalan lancar, kita perlulah menyusun kandungan pidato terlebih dahulu.
kandungan pidato terdiri daripada tiga bahagian utama iaitu:
1. pembukaan
2. isi
3. penutup
Sebelum menyusun kandungan pidato kita perlulah menulis hal-hal penting mengenai
tema yang akan disampaikan, misalnya tajuk, para undangan yang hadir, serta tujuan ianya
disampaikan. Setelah itu, buatlah kerangka pidato dengan menitikberatkan bahagian-bahagian
utama pidato. Hal-hal yang harus ada dalam pidato adalah seperti berikut.
1. Salam atau kata sapaan pembuka.
2. Pembuka pidato.
3. Isi pidato.
4. Penutup pidato.
5. Salam penutup.

2.2

Menyusun Teks Pidato


Pidato adalah penyampaian dan penanaman pikiran, informasi atau gagasan dari

pembicara kepada khalayak ramai. Untuk dapat berpidato dengan baik harus mempersiapkan
materi pidato yang akan disampaikan. Materi pidato dapat disusun secara lengkap atau hanya
pokok-pokoknya saja. Ada tiga langkah utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah
pidato yakni:
1. Meneliti masalah
a. Menentukan topic dan tujuan pidato. Topik pembicaraan merupakan persoalan yang
dikemukakan. Topik yang akan disampaikan hendaknya menarik perhatian pembicara
dan pendengar. Adapun tujuan pembicaraan berhubungan dengan tanggapan yang
diharapkan dari para pendengar.
b. Menganalisis pendengar dan situasi. Menganalisis pendengar dan situasi yang dilakukan
untuk mengetahui siapa pendengarnya dan dalam situasi apa pidato itu akan disampaikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pendengar yaitu maksud
pengunjung mendengarkan uraian pidato, adat kebiasaan atau tata cara kehidupan
pendengar, dan tempat acara berlangsung.
c. Memilih dan menyempitkan topic. Topik yang terlalu luas dapat dibatasi agar lebih focus
dan pembahasan lebih terarah.
2. Menyusun huraian
a. Mengumpulkan bahan. Untuk dapat menyusun pidato, maka harus mengumpulkan bahan
yang diperlukan sesuai dengan topic pembicaraan. Banyak sumber yang dapat dijadikan
bahan pidato, seperti bahan bacaan, hasil mendengarkan atau pengalaman yang berkesan.
b. Membuat kerangka uraian. Bahan-bahan yang telah kita peroleh disusun sesuai dengan
kerangka uraian.
c. Menguraikan secara mendetail. Dalam penyusunan naskah hendaknya menggunakan
kata-kata yang tepat dan efektif sehingga memperjelas uraian.

3. Berlatih pidato

a. Metode pidato yang digunakan setelah mempersiapkan naskah pidato yakni:


Metode menghafal. Metode ini memang sedikit merepotkan karena kita harus
menghafalkan kata demi kata. Pidato dengan metode ini dapat digunakan untuk pidato
pendek dalam situasi yang resmi.
b. Metode naskah. Metode dengan membaca naskah agak kaku. Apalagi jika belum terbiasa,
pandangan mata hanya difokuskan pada naskah sedangkan pendengar terabaikan.
c. Metode ekstemporan. Metode ini dianggap paling ideal. Dalam metode ini pembicara
menyiapkan sebuah naskah yang lengkap untuk disampaikan dalam pidato, akan tetapi
pada pelaksanaannya naskah tersebut tidak dibaca seperti pada metode naskah. Naskah
pidato berfungsi sebagai catatan materi yang akan disampaikan.

PERSIAPAN AWAL PIDATO


Dalam berpidato terdapat langkah langkah penting yang harus dilakukan agar hasilnya
maksimal. Langkah langkah tersebut diantaranya:
A. Meneliti Masalah @ diantaranya adalah :
1. Menentukan maksud pidato
2. Menganalisis pendengar dan suasana
3. Memilih dan menyempitkan pokok permasalahan yang telah diangkat
B. Menyusun Naskah Pidato @ diantaranya adalah:
1. Mengumpulkan bahan
2. Membuat kerangka ( out Line )
3. Menguasai isi pidato secara terperinci
C. Latihan Moral
Langkah terakhir yaitu berlatih dengan suara nyaring sehingga seorang pembicara dapat melatih
mimik suaranya secara lebih mendalam.

Tiga langkah diatas harus dilakukan dengan urut, sehingga hasil pidatonya akan menghasilkan
hasil yang makimal.
TEKNIK TEKNIK MENYUSUN PIDATO
teknik menyusun naskah pidato mencangkup tiga langkah penting dalam penyusunan yaitu:
A. Mengumpulkan Bahan
Penyusunan dan pengumpulan data diusahakan harus seakurat mungkin yaitu sesuai fakta ,
ilustrasi , ceita atau pokok pokok yang konkrot untuk mengembangkan pidato agar lebih
maksimal. Sharusnya penyusun harus banyak bertanya kepada pihak pihak yang menyetahui
persoalan tersebut. Pengetahuan pembicara beserta semua bahan bahan tersebut akan
memungkinkan pembicara berbicara dengan baik.
B. Membuat Kerangka Pidato
Seorang pembaca harus menentukan pokok pokok pemasalahanya , sehingga dapat
merencanakan kerangka pidatonya secara terperinci. Kerangka pidato memang harus disusun
secara terperinci supaya menimbulkan keyakinan tentang kesatuan koherensinya.
C. Menguraikan Isi Pidato Secara Terperinci
Langkah terbaik dalam berpidato tergantung pada pmbawaan dan kesanggupan setiap orang yang
bersangkutan serta suasana yang ada pada waktu itu. namun teryata terdapat dua cara yang sering
digunakan , yaitu :
1. pidato bebas dengan sekali kali melihat kerangka yang sudah disusun untuk menjamin
keteraturan
2.

menggarap

dan
pidato

tidak

terdapat

tersebut

dengan

terperinciselanjutnya tinggal dibacakan saja.

NASKAH PIDATO

ide
disusun

kata

ide

kata

yang
secara

terlangkahi.
lengkap

dan

Hal hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan naskah pidato yang akan dimuat di media
cetak, iaitu:
A. Perwajahan Teks Pidato
Maksudnya
1.

adalah

Bagian

letak

atau

judul

posisi

pidato

bagian

ditulis

bagian

di

bagian

teks

pidato,
atas

yaitu:
tengah

2. Bagian pembukaan pidato berupa salam pembuka atau sapaan kepada para pembaca pidato
3. Bagian isi pidato ditulis di bawah bagian pembukaan dan dimulai dari pinggir sebelah kiri
4. bagian penutup berupa catatn , tempat , dan tanggal pembuatanya
B.

Pengetikan

Penaturannya
1.
2.

adalah

jalur
atas

3.

Teks

sebagai

pinggir
kanan

jalur

kiri
bawah

atas

Pidato

2,5

halaman

lebar
cm

kecuali
pertama

berikut:
3,5
halaman
5

cm
pertama
cm

4. judul diketik 5 cm semua


C.
Kaidah

Kaidah

1.

pemakaian

2.

penulisan

a.

Ejaan
kaidahnya
huruf
katanya

Kata

:
besar
:
turunan

b.

Kata

ulang

c.

Gabungan

kata

d.

Kata

ganti

e.

Kata

depan

f. Unsur serapan
Menyusun Pidato
Pidato adalah penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara
kepada khalayak ramai. Pidato biasanya disampaikan secara lisan dalam acara-acara resmi,
seperti peringatanhari bersejarah, perayaan hari besar, atau pembukaan suatu kegiatan.

Untuk dapat berpidato dengan baik harus mempersiapkan materi pidato yang akan disampaikan.
Materi pidato tersebut dapat disusun secara lengkap atau hanya pokok-pokoknya saja. Ada tiga
langkah utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah pidato, yakni meneliti masalah,
menyusun uraian, dan melakukan latihan.
1. Meneliti Masalah
a. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato Topik pembicaraan merupakan persoalan yang
dikemukakan. Topik yang akan disampaikankan hendaknya menarik perhatian pembicara dan
pendengar.
Adapun tujuan pembicaraan berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan dari para
pendengar. Contoh: Topik : Bahaya rokok bagi kesehatan Tujuan umum : Sosialisasi Tujuan
khusus : Memberikan penjelasan untuk mensosialisasikan bahaya rokok bagi kesehatan, baik
bagi perokok maupun orang-orang di sekitarnya.
b. Menganalisis Pendengar dan Situasi Menganalisis pendengar dan situasi dilakukan untuk
mengetahui siapa pendengarnya dan dalam situasi apa pidato itu akan disampaikan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menganalisis pendengar adalah sebagai berikut.
1) Maksud pengunjung mendengarkan uraian pidato.
2) Adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar.
3) Tempat acara berlangsung.
c. Memilih dan Menyempitkan Topik Topik yang terlalu luas dapat kita batasi agar lebih fokus
dan pembahasan lebih terarah.
2. Menyusun Uraian
a. Mengumpulkan Bahan Untuk dapat menyusun pidato, kita harus mengumpulkan bahan yang
diperlukan sesuai dengan topik pembicaran. Banyak sumber yang dapat dijadikan bahan pidato,
seperti bahan bacaan, hasil mendengarkan, atau pengalaman yang berkesan.
b. Membuat Kerangka Uraian Membuat kerangka uraian (sama halnya dengan kerangka
karangan) akan memudahkan kita untuk menyusun naskah pidato. Bahan-bahan yang telah kita
peroleh disusun sesuai dengan kerangka uraian.
c. Menguraikan secara Mendetail Naskah pidato dapat diuraikan secara lengkap sesuai dengan
kerangka yang telah dibuat. Dalam penyusunan naskah hendaknya kita menggunakan kata-kata
yang tepat dan efektif sehingga memperjelas uraian.
3. Berlatih Berpidato

Jika kita belum terbiasa tampil di depan umum, latihan berbicara sangatlah perlu. Kita dapat
melatih intonasi, pengucapan, ataupun gaya saat berpidato.
Kita juga dapat menentukan metode berpidato yang akan digunakan. Berikut metode pidato yang
dapat digunakan setelah kita mempersiapkan naskah pidato.
a. Metode Menghafal Berpidato dengan metode menghafal dilakukan dengan cara menghafalkan
naskah pidato yang telah disusun. Metode ini memang sedikit merepotkan karena kita harus
menghafalkan kata demi kata. Pidato dengan metode ini dapat digunakan untuk pidato pendek
dalam situasi yang resmi.
b. Metode Naskah Metode ini sering dipakai dalam pidato resmi. Kita tampil berpidato dengan
cara membacakan naskah yang telah disusun. Metode dengan membaca naskah agak kaku.
Apalagi jika belum terbiasa, pandangan mata kita hanya difokuskan pada naskah, sedangkan
pendengar terabaikan.
c. Metode Ekstemporan Metode ini dianggap paling ideal. Dalam metode ini, pembicara
menyiapkan sebuah naskah yang lengkap untuk disampaikan dalam pidato, akan tetapi pada
pelaksanaannya naskah tersebut tidak dibaca seperti pada metode naskah. Naskah pidato
berfungsi sebagai catatan materi yang akan disampaikan. Pembicara akan berbicara secara bebas
tanpa membaca naskah itu. Adapun struktur penulisan naskah pidato terdiri atas bagian pembuka,
isi, dan penutup

Anda mungkin juga menyukai