BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menampilkan sebuah karya yang akan dipublikasikan dan agar
diketahui orang banyak tentu saja diperlukan adanya penyajian secara lisan,
agar hal yang akan dipublikasikan ataupun hal yang akan diberitahu kepada
orang banyak akan lebih mudah dipahami oleh orang lain. Walaupun
penyajian lisan ini dapat disejajarkan dengan berbicara dan terdengar sangat
mudah karena hanya menggerakkan bibir dan mengeluarkan suara, namun
dalam penyajian lisan ini dibutuhkan suatu keterampilan berbicara.
Seiring dengan perkembangan bahwa penyajian lisan itu sudah menjadi salah
satu kebutuhan mahasiswa. Alasannya bahwa disamping mahasiswa harus
mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiahnya ke dalam
berbagai bentuk karya tulis ilmiah yang berkualitas, juga mereka harus
mampu menyajikan karya ilmiah yang ditulisnya di depan forum sesuai
dengan kriteria penyajian yang baik.
Berdasarkan hal diatas, maka kami akan coba mengkaji tentang penyajian
lisan agar wawasan dan pengetahuan kita tentang penyajian lisan bertambah.
1.4 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan
kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato
menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara
atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang
yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang
baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir
yang baik.
Berdasarkan pada uraian diatas maka pidato adalah sebuah kegiatan dimana
dilakukan penyempaian lisan kepada orang banyak dan dapat memberi kesan
positifbagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut.
BAB III
Metode Pembahasan
Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari referensi berupa
buku maupun di internet.
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1 Cara Presentasi Ilmiah
Presentasi ilmiah adalah kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia
ilmiah. Kegiatan tersebut berfungsi untuk penyebaran informasi ilmiah, baik
infomasi konseptual maupun informasi prosedural. Presentasi ilmiah yang
efektif adalah penyajian ilmiah oleh seseorang disuatu forum yang di
dalamnya hadir sejumlah peserta yang secara sukarela terlibat aktif dalam
interaksi verbal ilmiah menuju tercapainya tujuan selama waktu tersedia.
Agar presentasi dapat berjalan secara efektif, ada kiat yang perlu
diterapkan. Beberapa kiat yang dimaksud di antaranya:
d. menjaga agar presentasi tetap terfokus pada masalah yang akan dibahas
Untuk menarik minat dan perhatian pada apa yang dibahas, seorang penyaji
dapat menggunakan media yang menarik, yang dapat berupa media visual
seperti gambar dengan warna yang menarik, suara yang cukup keras bagi
peserta, ilustrasi, anekdot, dan demostrasi. Selanjutnya, perhatian mereka
perlu diarahkan pada fokus pembahasan dengan cara yang menarik pula
dengan memanfaatkan informasi latar belakang peserta. Perhatian mereka
perlu dijaga atau dipertahankan dengan cara menjaga agar suara tidak
monoton, dan dengan menggunakan variasi media. Dalam hal ini multimedia
sangat membantu. Akan tetapi, apabila perangkat keras sangat terbatas,
paling tidak cara berbicara yang perlu divariasi. Alur peserta pelu dijaga
agar tetap fokus dengan menyatakan terus terang pokok pembahasan dan
penyaji menaati bahan yang telah dipersiapkan serta memberi penjelasan
singkat dan padat mengenai butir-butir ini. Etika dijaga dengan cara
menghindari hal-hal yang dapat merugikan orang lain.
Adapun ketiga tata cara presentasi ilmiah yang mana akan berhasi jika
ditaati:
a. Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai.
Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta memperoleh
bahan tertulis juga (baik bahan penuh dalam bentuk makalah maupun bahan
bahasan presentasi power point). Jika diperlukan, bahan disertai dengan
ilustrasi yang relevan.
b. Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia. Untuk hal ini
penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang
diberikan oleh moderator.
Etika berkenaan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar
dan mana yang salah dan mana yang secara moral benar atau berterima.Satu
nilai yang harus dipegang dalam menjaga etika adalah “menjaga perilaku
agar tidak merugikan orang lain”. Kerugian mencakup kehilangan hak atau
kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya. Hak dalam
forum ialah hak untuk berbicara, hak untuk mempertahankan atau membela
pendapatnya, dan hak untuk mendapatkan pengakuan. Bila seseorang telah
melakukan sesuatu yang sangat berharga, dia mempunyai hak untuk
mendapat pengakuan.
Butir lain yang perlu diperhatikan dalam hal etika adalah kejujuran. Dalam
dunia ilmiah, kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap orang wajib
bersifat sangat terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang
disajikan. Jika dia menyajikan data, dia harus secara jujur menyebutkan
apakah data itu hasil penelitiannya, ataukah diambil dari sumber lain dan
juga harus disebutkan lengkap sesuai dengan kelaziman dunia ilmiah.
Dalam forum ilmiah seperti presentasi ilmiah, selain ada penyaji pasti ada
beberapa pemeran lain yang ikut terlibat, yakni presentasi, moderator, dan
notulen, serta bila diperlukan tenaga teknisi. Semua pemeran tersebut wjib
menjaga etika agar penyajian tetap berlangsung secara baik dan efektif.
Peserta misalnya harus jujur terhadap dirinya. Artinya dia akan bertanya
apabila tidak tahu, akan mencari klarifikasi apabila masih bingung atau
belum yakin, akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar dan
sebagainya. Selain itu, setiap peserta wajib menghargai pendapat/gagasan
orang lain dan hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada
orang yang berbicara.
Semua hal yang terungkap selama forum berjalan perlu dicatat secara rapi
oleh notulen. Hasil catatan yang telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan
dibagikan kepada semua orang yang terlibat Hal ini memberikan kesempatan
bagi pemilik gagasan/konsep untuk meluruskan jika ada hal-hal yang kurang
tepat.
7. bersikap terbuka terhadap sikap dan pendapat orang lain yang berbeda,
memastikan pilihan kostumnya sudah sesuai dan tepat dengan forum.
2. Atur butir-butir tersebut agar alur penyajian rutut dan runut (koheren
dan kohesif)
3. Kerangka pikir perlu diungkapkan dan disajikan dalam bentuk diagram
atau bagian alir untuk menunjukkan alur penalarannya.
4. Tuliskan semua dalam bingkai powerpoint dengan ukuran huruf dan
gambar yang memadai.
7. Cetak bahan untuk dipakai sebagai pegangan peserta dalam penyajian.
Agar topik bahasan lebih terfokus, buku ini hanya akan membahas teknik
melakukan persiapan suatu presentasi melalui slide show dengan bantuan
program Microsoft Office PowerPoint. Tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai
sarana pembelajaran bagi yang belum mengenal cara penggunaan
PowerPoint secara umum, namun lebih ditekankan untuk memberikan
panduan lebih terarah pada bagaimana mempersiapkan materi presentasi,
teknik penyajian dalam bentuk slide show, serta beberapa saran teknis
mempersiapkan slide show dengan fasilitas yang ada pada PowerPoint agar
diperoleh hasil yang maksimal.
Yang pertama dan mestinya yang paling utama adalah Presenternya, yaitu
orang yang menyampaikan presentasi secara langsung di depan audience.
Selain itu, dibawah ini terdapat berbagai tips menjadi seorang presenter
super dalam presentasi ilmiah. (Susi Sundiasih, 2009 dari
http://andaniharduning.blogspot.com/)
Setiap orang yang hendak berpidato pasti berusaha dan berharap pidato
yang disampaikan dinilai oleh pendengar sebagai pidato yang baik. Pidato
yang baik ditandai oleh beberapa kriteria, diantaranya :
Tata cara berpidato merujuk kepada langkah-langkah dan urutan untuk
memulai, mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Langkah-langkah dan
urutan berpidato secara umum diawali dari oembukaan, sajian isi, dan
penutup. Pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang
diundang atau yang hadir dalam suatu acara. Selanjutnya, sajian isi
merupakan hasil penjabaran gagasan pokok yang akan disampaikan dalam
pidato. sebagai hasil penjabarn gagasan pokok, sajian isi perlu dirinci sesuai
dengan waktu yang disediakan. Sementara penutup pidato berisi penegasn
kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dan terima kasih kepada
semua pihak.
Menulis naskah pidato perlu dilakukan apabila kegiatan berpidato yang
akan dilakukan memang dipersiapkan sebelumnya. Akan tetapi, apabila
kegiatan itu dilakukan secara spontan tentu tidak perlu menulis naskah
pidato sebelum kegiatannya dilakukan. Hakikat menulis pidato adalah
menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahsa tulis yang siap dilisankan
melalui kegiatan berpidato. Pilihan kosakata dan kalimat serta paragrafnya
sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan ketika seseorang menuliskan
naskah (ilmiah) yang lain. Situasi resmi dan tidak resmi akan menentukan
pilihan kosakata dalam menulis naskah pidato. sekalipun naskah pidato itu
merupakan bahsa tulis, ia tetap merupakan bahasa tulis yang akan dilisankan
sehingga konteks kelisanan perlu diperhatikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1) Dalam melakukan presentasi ilmiah perlu diperhatikan tiga hal: (1)
Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai. Informasi
tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta memperoleh bahan tertulis
juga (baik bahan penuh dalam bentuk makalah maupun bahan bahasan
presentasi power point). Jika diperlukan, bahan disertai dengan ilustrasi yang
relevan. (2)Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia. Untuk hal
ini penyaji perlu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan
yang diberikan oleh moderator. (3) Penyaji menaati etika.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://kasdiharyanta-kasdih.blogspot.com/search/label/presentasi%20ilmiah
(download 11 September 2012)
http://kamusbahasaindonesia.org/pidato/mirip#ixzz26NzEs9il (download 11
September 2012)
http://andaniharduning.blogspot.com/2012/04/penyampaian-lisan-khususnya-
presentasi.html?showComment=1347284026183#c89720912921212196
(download 11 September 2012)