Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KE-1

Satuan Pendidikan : SMPN 5 Bontang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/1
Materi Pokok : TEKS BERITA
Alokasi Waktu : 6 x Pertemuan (24 JP)

A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks  Menjelaskan pengertian, dan tujuan berita
berita(membanggakan dan  Mengidentifikasi unsure-unsur teks berita
memotivasi) yang didengardan dibaca. yang didengar atau dibaca

4.1 Menyimpulkan isi dari berita  Menentukan pokok-pokok/unsur-unsur


(membanggakan dan memotivasi) berita
yang dibaca dan didengar.  meringkas pokok-pokok isi berita yang
dibaca dan didengar
 Menyimpulkan pokok-pokok isi berita
yang dibaca dan didengar
 Memberikan tanggapan berdasarkan berita
yang dibaca dan didengar
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan  Menentukan struktur teks berita yang
teks berita (membanggakan dan didengar dan dibaca
memotivasi) yang didengar dan dibaca  Menentukan kebahasaan teks berita yang
berita didengar dan dibaca
4.2 Menyajikan data, informasi  Menjelaskan pentingnya berita secara lisan
dalam bentuk berita secara lisan dan dan tertulis
tulis dengan memperhatikan struktur,  Menyusun berita secara tertulis dengan
kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, memperhatikan struktur kebahasaan
intonasi, mimik, kinesik).  Membaca berita dengan memperhatikan
aspek lisan [lafal, intonasi, mimik, dan
kinesik
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah membaca teks berita , peserta didik dapat :
 Menjelaskan pengertian, dan tujuan berita
 Mengidentifikasi unsure-unsur teks berita yang didengar atau dibaca

Fokus nilai-nilai sikap


- Ketelitian
- Peduli dan tanggungjawab

Pertemuan Kedua
Setelah membaca teks berita, peserta didik dapat :
 Menentukan pokok-pokok/unsur-unsur berita
 meringkas pokok-pokok isi berita yang dibaca dan didengar
 Menyimpulkan pokok-pokok isi berita yang dibaca dan didengar
 Memberikan tanggapan berdasarkan berita yang dibaca dan didengar

Fokus nilai-nilai sikap


- Ketelitian
- Peduli

Pertemuan Ketiga dan keempat


Setelah membaca dan memperhatikan teks berita, peserta didik dapat:
 Menentukan struktur teks berita yang didengar dan dibaca
 Menentukan kebahasaan teks berita yang didengar dan dibaca

Fokus nilai-nilai sikap


- Teliti dan jujur
- Peduli dan tanggungjawab

Pertemuan Kelima dan keenam


Setelah mempelajari teks berita, peserta didik dapat :
 Menjelaskan pentingnya berita secara lisan dan tertulis
 Menyusun berita secara tertulis dengan memperhatikan struktur kebahasaan
 Membaca berita dengan memperhatikan aspek lisan [lafal, intonasi, mimik, dan kinesik

Fokus nilai-nilai sikap


- Teliti dan jujur
- Peduli dan tanggungjawab

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Materi Pembelajaran Reguler
(1) Faktual
MENEMUKAN POKOK-POKOK BERITA

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendapat informasi dari berbagai sumber, seperti melalui
percakapan, rekaman, siaran radio, dan juga televisi. Setiap informasi yang kita dengarkan itu pasti
memiliki pokok-pokok berita.
Pokok berita adalah masalah utama yang dibahas dalam sebuah berita. Pada umumnya, pokok berita dari
radio / televisi disampaikan di awal berita. Berita yaitu cerita atau keterangan atau informasi mengenai
kejadian atau peristiwa yang hangat yang disampaikan seseorang, baik secara langsung maupun melalui
media elektronik ( radio / televisi / surat kabar).

Mendengarkan dapat disamakan dengan menyimak, yaitu mendengarkan sesuatu dengan sungguh-
sungguh. Yang dibutuhkan dalam kegiatan bahasa ini adalah kemampuan berkosentrasi, kemampuan
memahami isi, dan pengendapan informasi. Menyimak tergolong kegiatan reseptif bukan produktif.
Sehingga dalam hal ini yang terpenting adalah pemahaman isi informasi atau berita.

Informasi tersebut merupakan pokok-pokok berita. Pokok-pokok berita antara lain memuat 6 hal pokok
(5w + 1 h) yaitu :
 Apa hal yang diberitakan / nama peristiwa.
 Siapa yang diberitakan / orang yang mengalami peristiwa.
 Mengapa peristiwa itu terjadi / penyebab terjadinya peristiwa.
 Kapan waktu terjadinya / waktu terjadinya peristiwa.
 Dimana tempat terjadinya / tempat peristiwa terjadi
 Bagaimana proses terjadinya peristiwa / proses terjadinya peristiwa.

Ciri- ciri Berita


 Penalaran logis
 Informasi lengkap sesuai rumus 5 w + 1 H
 Struktur bahasa tepat dan mudah dipahami.
 Diksi tepat dan tidak ambigu
 Menarik perhatian
 Bahasa segar dan hidup.

Cara menyampaikan tanggapan atas informasi


 Disampaikan dengan bahasa yang baik dan benar.
 Dilandasi dengan argumentasi yang masuk akal.
 Menunjukkan bagian yang salah atau lemah dan bagian yang benar secara objektif.
 Tidak bersifat mencemooh
 Tidak menunjukkan rasa setimen, jengkel, dan subyektifitas pribadi.

Format Teks Berita Televisi


Banyak Sekolah Tolak Pendidikan Gratis

M.LATIEF/KOMPAS.COM Pemkot Surakarta saat meluncurkan BPMKS menganggarkan dana Rp 23


miliar yang diambilkan dari APBD 2010, sehingga semua warga di daerah ini berhak mengajukan kartu
BPMKS.
MALANG, KOMPAS.com - Banyak sekolah negeri dan swasta di wilayah Kota Malang, Jawa Timur,
menolak program pendidikan gratis yang ditawarkan oleh Dinas Pendidikan (Diknas) setempat. Alasan
penolakan karena nominal bantuannya dinilai sangat kecil daripada dana yang diterima dari Peran Serta
Masyarakat (PSM) untuk sekolah. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Christea
Frisdiantara, Kamis (29/12/2011), di Malang, Jawa Timur.
Christea memaparkan, dari sekitar 153 sekolah yang dibidik menerima program pendidikan gratis,
sebanyak 48 sekolah menolak program tersebut.Penolakan dari puluhan sekolah itu kami ketahui setelah
mereka tidak memberikan surat pernyataan kesanggupan mengelola bantuan sekolah gratis yang
diberikan oleh Diknas setempat. Sekolah yang menolak itu rata-rata SD dan MI swasta
"Penolakan dari puluhan sekolah itu kami ketahui setelah mereka tidak memberikan surat pernyataan
kesanggupan mengelola bantuan sekolah gratis yang diberikan oleh Diknas setempat. Sekolah yang
menolak itu rata-rata SD dan MI swasta," tegasnya.
Jika sekolah bersangkutan tidak mengumpulkan surat pernyataan, maka bantuan yang seharusnya
diberikan pada sekolah akan dicabut dan dialihkan ke sekolah lainnya. Nominal bantuan yang kecil
menjadi alasan utama ditolaknya program tersebut. Apalagi, lanjutnya, jika sekolah setuju dan menerima
program Diknas tersebut, maka sekolah yang bersangkutan secara otomatis dilarang untuk menarik uang
apa pun kepada siswa.
"Itu syarat utama yang diberlakukan bagi sekolah yang menerima program pendidikan gratis. Fungsi dan
tujuan program sekolah gratis memang pihak sekolah tidak boleh menarik biaya (iuran) apa pun dari
siswa," kata Christea.
Untuk merealisasikan pendidikan gratis tersebut Pemkot Malang telah menganggarkan dana dalam
APBD 2012 sebesar Rp41 miliar untuk 153 sekolah mulai jenjang SD-SMA. Total siswa yang akan
dibiayai APBD alias gratis tersebut mencapai 23.245 siswa.
Menurut rencana, program pendidikan gratis yang memprioritaskan sekolah-sekolah di pinggiran dan
minim peminat (siswa) itu mulai diberlakukan awal tahun 2012.

Lembar Kegiatan Menyimak Berita di radio / Televisi/koran


Nama kelompok :
Nama acara radio/tv :
Waktu tayang/ tanggal terbit :
Nama setasiun tv/ radio :
Nama Penyiar :
Sumber berita :
Topik-topik berita 1 :
2 :
Keterangan : (berikan keterangan yang perlu dari tayangan berita )
Rumusan Berita
No Pertanyaan Kupasan / jawaban pokok berita
1 Apa beritanya ?

2 Siapa yang memberi


bantuan ?
Siapa yang menolak
bantuan tersebut?

3 Kapan kejadian berita


tersebut?

4 Dimana kejadian berita?

5 Bagaimana kronologis
berita tersebut?

6 Mengapa bantuan tersebut


ditolak? Alasannya apa?
Keenam pertanyaan itu terkerangka pada rumus 5W + 1 H. What [apa] who [siapa], where [dimana],
when [kapan], why [mengapa], why [mengapa], dan how [bagaimana]. Keenam pertanyaan tersebut
merupakan cara tepat menemukan unsure-unsur berita. Keenam unsure berita itu dapat disngkat dengan
ADIKSIMBA untuk memudahkan di dalam mengingatnta : Apa. Di mana , Kapan, Siapa, Mengapa,
bagaimana

(2) Konsep
 Pengertian teks berita
 Struktur teks berita
 Unsur-unsur teks berita
 Ciri-ciri unsure-unsur teks berita
 Penjelasan isi dari teks berita
(3) Prosedur
 Bagian-bagian struktur teks berita
 Pengertian/karakteristik teks berita
 Unsur-unsur teks berita

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


a. Menyimpulkan isi teks berita
b. Menulis teks berita

3. Materi Pembelajaran Remidial


a. Pengertian teks berita
b. Unsur-unsur teks berita
c. Penjelasan isi teks berita
d. Penjelasan unsure-unsur teks berita
e. Menulis unsure-unsur teks berita

Pertemuan Kedua
1. Materi Pembelajaran Reguler
 Menentukan pokok-pokok/unsur-unsur berita
 Meringkas pokok-pokok isi berita yang dibaca dan didengar
 Menyimpulkan pokok-pokok isi berita yang dibaca dan didengar
 Memberikan tanggapan berdasarkan berita yang dibaca dan didengar

CARA MENYIMPULKAN KEMBALI BERITA


Setelah mendengarkan berita kini kamu diharapkan dapat menuliskan kembali isi berita
tersebut.jika seorang pendengar sudah mampu menuliskan pokok-pokok sebuah berita, diharapkan
ia juga mampu menuliskan kembali isi berita tersebut.
Cara menuliskan kembali isi berita yang didengar di radio / televisi dapat dilakukan sebagai
berikut
1. Simak baik-baik berita yang didengar.
2. Catat pokok-pokok berita yang didengar
3. Perluas pokok-pokok beritanya.
4. Menuliskan kembali isi berita secara singkat, tapi jelas.

Perhatikan contoh berikut!


Jalan protokol yang membelah kota itu sangat ramai. Sehabis subuh, jalan itu dipadati para
pedagang sayur yang siap membawa barang dagangan mereka ke pasar. Tak lama kemudian antara
pukul 6.00 hingga 7.00, jalan dipadati lalu lalang anak-anak sekolah dari TK sampai SMA. Setelah
itu, giliran para pegawai berangkat ke tempat pekerjaan masing-masing. Demikianlah hingga
malam, jalur ini tak pernah sepi dilalui bus-bus jurusan Surabaya- Jakarta.
Jika berita di atas kita dengarkan pokok-pokok beritanya yang kita catat adalah ;
-Jalan protokol sangat ramai kemudian diperjelas lagi
-dipadati pedagang, anak sekolah, para pegawai, dan bus-bus
Selanjutnya, jika kita tulis kembali, akan menjadi :
“Jalan protokol sangat ramai dipadati para pedagang sayur, anak-anak sekolah, para pegawai dan
bus-bus jurusan surabaya-Jakarta”.

Penyimpulan Isi Berita


Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan contoh kesimpulan atas suatu informasi. Adapun yang
dimaksud dengan kesimpulan adalah kata-kata akhir dari suatu uraian. Di dalam kesimpulan harus
memuat unsure-unsur berita dengan rumusan lebih ringkas. Dengan demikian, kesimpulan tentang isi
berita harus memanfaatkan ringkasan kita sbelumnya terhadap opokok-pokok informasi. Pokok-pokok
informasi tersebut dengan patokan pada rumus ADIKSIMBA.

Kiat untuk memperoleh berita dan Mengemukakan kembali


berita yang didengar:

Pada kegiatan mendengarkan berita, kalian diharapkan mampu menyampaikan kembali isi berita
yang didengar. Hal-hal dibawah ini dapat kalian perhatikan agar kalian dapat lebih mudah
menyampaikan isi berita.
1. Pusatkan perhatian kalian pada pokok-pokok isi berita yang kalian dengar. Pokok-pokok isi
berita itu, secara umum dapat diketahui dari unsur 5 w + 1 h.
2. Sebuah berita biasanya disusun dengan pola Piramida Terbalik.
Artinya : Pada awal berita biasanya disampaikan inti berita. Bagian akhir berita menyampaikan
penjelasan – penjelasaannya. Karena itu, kalian dapat menemukan pokok-pokok isi berita
tersebut di bagian awal berita.

Agar kita dapat menyampaikan ringkasan berita dengan baik, memang memerlukan latihan. Perlu
diingat, kalian tidak boleh menyampaikan suatu berita. Termasuk ringkasannya, hanya setengah-
setengah ataupun asal-asalan. Jika kalian tidak utuh dalam menyampaikan isi berita., yang tercermin
dalam ringkasannya, informasinya pun akan terpenggal dan tidak lengkap diterima pendengarnya. Oleh
karena itu, perhatikan kiat cerdas berikut ini,
1. Ingatlah bagian-bagian penting.
Ringkasan merupakan cermin berita secara keseluruhan. Oleh karena itu, kalian harus mampu
mengingat bagian-bagian pentingnya. Sampaikan semua hal penting itu dalam kalimat yang ringkas.
2. Jangan membuat penapsiran sendiri.
Ringkasan pada dasarnya bukanlah pendapat pribadi. Ringkasan hanyalah bentuk pendek dari
informasi yang lebih panjang. Kalian tidak boleh menambahkan pendapat ataupun penapsiran
pribadi.
3. Jangan menyembunyikan informasi.
Meskipun bentuknya lebih ringkas. Kalian tidak boleh menyembunyikan informasi / isi berita.
Sampaikan semua hal yang ada dalam berita dalam bentuk ringkas. Meskipun kalian tidak menyukai
salah satu isi berita, tetaplah sampaikan ringkasannya secara obyektif.
TANGGAPAN terhadap ISI BERITA

Perhatikanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini!


a. Saya kira informasi yang disampaikan berita itu cukupakurat karena isinya tidak jauh berbeda
dengan informasi-informasi yang disampaikan sumber berita lain
b. Informasi yang disampaikan berita tadi malam masih diragukan kebenarannya. Setelah saya cross
check dengan berita dari sumber lainnya ada yang berbeda, terutama di dalam penyampaian
informasi jumlah korban. Jumlah korban tidak sebanyak dengan yang diinformasikan dalam berita
itu.
c. Bahasa yang dismpaikan berita itu cukup jelas. Sebagai pendengar, mudah untuk memahami
informasi yang disampaikan penyampai berita.

 Ketiga contoh pernyataan tersebut sebagai tanggapan terhadap isi berita. Adapaun yang dimaksud
dengan tanggapan adalah sambutan terhadap suatu ucapan. Isinya bisa berupa kritik atau komentar.
Berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenan dengan isi beritanya itu sendiri
dan kebahasaannya.
 Contoh A dan B merupakan tanggapan berkaitan dengan isi dan struktur berita, dan contoh C
berkaitan dengan aspek bahasanya.

Aspek-aspek Tanggapan terhadap Berita

Isi/ Struktur Berita Bahasa Berita

Kebenaran Kelengkapan Penggunaan Kalimat Pilihan Kata

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


a. Menyimpulkan teks berita
b. Menulis ringkasan teks berita

3. Materi Pembelajaran Remidial


a. Cara menyimpulkan teks berita
b. Cara meringkas isi teks berita yang didengar atau dibaca

Pertemuan Ketiga danKeempat


1. Materi Pembelajaran Reguler
 Menentukan struktur teks berita yang didengar dan dibaca
 Menentukan kebahasaan teks berita yang didengar dan dibaca

STRUKTUR TEKS BERITA

Perhatikan kembali teks-teks berita pada bagian sebelumnya ataupun teks berita lain yang telah kamu
baca/simak dari sumber lain. Berdasarkan struktur atau susunannya, teks-teks tersebut dapat kita
kelompokkan kedalam dua bagian, yakni berupa informasi yang penting dan informasi yang tidak
penting.
Informasi penting disebut juga pokok-pokok informasi atau unsure-unsur berita [utama]. Dalam ilmu
jurnalistik atau ilmu persuratkabaran, pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H.
Dalam bahasa Indonesia disingkat ADIKSIMBA.

SUSUNAN BERITA
Susunan urutan fakta dalam berita tidak selalu di mulai dari “APA” , tetapi bervariasi, tergangtung
fakta mana yang diutamakan.
Hal itu disebut “Fokus Berita” atau topikalisasi. Jika ingin yang ditonjolkan adalah siapa, fakta
tentang “Siapa” ada di kalimat pertama berita,. Bagian tersebut juga sering disebut sebagai bagian
pembukaan berita.
Setiap tulisan atau teks berita memilki tiga bagian inti, yaitu bagian pendahuluan / pembukaan, isi
atau rincian dan penutup.
Gambar piramida terbalik sebagai pola penyusunan susunan berita

Judul berita
Pembukaan

Isi lead/ kepala

Penutup tubuh berita/ paparan penjelas.

GAMBAR I GAMBAR I
Keterangan gambar I
Fakta dalam berita yang paling menarik / paling menonjol atau diperkirakan paling menarik perhatian
ditempatkan pada bagian pembukaan.
Keterangan gambar II
Informasi 5 w + 1 h ditulis menjadi paragraf pertama dan ke dua. Dalam suatu berita. Paragraf ini
diperlukan untuk merangkum berita yang akan disusun. Inilah yang terpenting dalam setiap berita.
Paragraf ini disebut “LEAD” . Jadi lead (teras atau inti sari berita) harus mengandung unsur 5 w + 1 h.
LEAD
LEAD adalah jantung dari suatu berita. Lead disebud juga “teras berita”.
Cara membuat Lead : dengan langkah-langkah sebagai berikut:
A.1 Memulai kalimat dengan sebuah kata depan, kata benda, atau kata penghubung.
Contoh A. Kata Benda
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur mengatakan bahwa sekolah diliburkan sesuai
intruksi Gubenur Kalimantan Timur.

Contoh b. Kata Depan


Pada hari Senin, 30 september 2006 kabut asap di beberapa wilayah Provinsi Kalimantan Timur masih pekat.

Contoh c. Kata Penghubung


Karena kabut asap masih pekat, sekolah yang mulai masuk terpaksa diliburkan kembali.

2. Mulai dengan sebuah kata kerja dasar


Contoh :
Libur sekolah terpaksa dilaksanakan mengingat kabut asap masih pekat.

Mulai dengan sebuah kutipan (“…”)


Contoh :
“Sekolah diliburkan sesuai intruksi Gubenur Kaltim karena pekatnya kabut asap tidak baik untuk kesehatan”
Demikian…….
Mulai dengan sebuah pertanyaan
Contoh :
Bagaimanakah dampak kabut asap terhadap proses belajar yang terlalu banyak libur?

B.1 LEAD dapat terdiri atas satu ataupun dua kalimat, jika lead terdiri atas dua kalimat, maka
kalimat pertama harus berisi kunci pemikiran. Kalimat ke dua berisi faktor penting lainnya.
2. Usahakan lead ditulis dengan kalimat yang singkat dan mengena pada sasaran.

Syarat-syarat untuk menyusun teks berita yang baik


1. Obyektif : artinya berita tersebut ditulis sesuai dengan fakta.
2. Seimbang : artinya narasumber yang diwawancara berkaitan dengan isi berita.
3. Aktual : artinya yang disiarkan / ditulis masih baru atau hangat.
4. Lengkap : artinya berita mencakup unsur 5 w + 1 h
5. Cermat : artinya berita ditulis dengan benar, teliti, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Struktur Penulisan Berita TV


A. Ada perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan telinga) dan menulis
untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik memiliki awal (pembuka), pertengahan,
dan akhir (penutup). Masing-masing bagian ini memiliki maksud tertentu.
B. Pembuka (Lead). Setiap naskah berita membutuhkan suatu pengait (hook) atau titik awal, yang
memberikan fokus yang jelas kepada pemirsa. Awal dari tulisan memberitahu pemirsa tentang esensi
atau pokok dari berita yang mau disampaikan. Hal ini memberi suatu fokus dan alasan pada pemirsa
untuk tertarik dan mau menyimak berita yang akan disampaikan.
Contoh penulisan lead

Ruhut Prihatin dengan Kondisi Masyarakat Malinau


Minta Gaji Naik, Dikasih Lauk.

C. Pertengahan (Body). Karena semua rincian cerita tak bisa dijejalkan di kalimat-kalimat pertama,
cerita dikembangkan di bagian pertengahan naskah. Bagian tengah ini memberi rincian dari Lead dan
menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa. Untuk memudahkan pemirsa dalam menangkap
isi berita, sebaiknya kita membatasi diri pada dua atau tiga hal penting saja di bagian tengah ini.
D. Akhir (Ending). Jangan akhiri naskah berita tanpa kesimpulan. Rangkumlah dengan mengulang
butir terpenting dari berita itu, manfaatnya bagi pemirsa, atau perkembangan peristiwa yang
diharapkan akan terjadi.

KAIDAH-KAIDAH KEBAHASAAN

Perhatikan kembali teks-teks berita yang telah kamu baca atau kamu simak sebelumnya. Tampak bahwa
teks-teks tersebut dibentuk oleh kata dan sejumlah kalimat. Di dalam teks berita, kata-kata dan kalimat itu
ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai cirri
ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.

Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut:


a. Penggunaan bahasa bersifat standar baku. Hal ini untuk menjebatani pemahaman banyak kalangan.
Bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat popular ataupun
yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
b. Penggunaan kalimat langsung sebagai variasi dari klaimat tidak langsung. Kalimat langsung
ditandai oleh dua tanda petik ganda [“…”] dan disertai keterangan penyertanya. Penggunaan kalimat
lansung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.
Contoh
 “Masyarakat, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan mendaki dan beraktifitas dalam radius 2
km dari kawah Gunung Slamet, “paparnya
 “Sebelum meletus, gempa tremor semakin rapat dengan amplitude sekitar 15 milimeter. Karena
tremor membesar, gempa vulkanik sudah terekam,” tutur Ketua Tim Tanggap darurat Gunung
Bromo, Gede Suantika.

c. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal terkait
dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung
Contoh
 Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang
 Aryaman mengatakan bahwa ibunya pingsan dan tidak ada satupun orang di rumah yang bisa
membawa ke rumah sakit
 Data di BNPN menyebutkan bahwa lebih dari 10 ribu hectare hutan dan lahan di Riau

d. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. kata-
kata yang dimaksud antara lain memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan,
dan beranalogi.
Contoh
 Mereka memikirkan solusi untuk bisa keluar dari peristiwa-peristiwa yang memilukan itu.
 Warga membayangkan seandainya hujan itu kembali turun dengan terus-menerus

e. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari perlunya kelengkapan
suatu berita yang mencakup unsure kapan dan di mana.
Contoh
 Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung
 Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter [SR] menerjang Maluku pagi ini
 Sepuluh hari menjelang Lebaran, Pelabuhan Penyebrangan Merak mulai dipadati truk-truk
yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok.

f. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya,
akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis
[urutan waktu]
Contoh
 Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung. Tak lama kemudian, hujan
yangdiharapkan semua masyarakat akhirnya pun turun. Hujan yang turun di siangbolong ini
memang tidak teelalu deras.
 “ Itu lokasinya masuk perkampungan. Jadi, kita melalui Jalan Fatmawati Raya, kemudian
masuk Jalan Cipete, dan masuk Jalan Haji Jian,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin
Jakarta Selatan Dendi.

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


a. Menentukan struktur dan membuat lead
b. Menyusun wawancara/ mencari data berita

3. Materi Pembelajaran Remidial


a. Menentukan kebahasaan teks berita
b. Menentukan Struktur, ciri kebahasaan teks berita

Pertemuan kelima dan Keenam


1. Materi Pembelajaran Reguler
 Menjelaskan pentingnya berita secara lisan dan tertulis
 Menyusun berita secara tertulis dengan memperhatikan struktur kebahasaan
 Membaca berita dengan memperhatikan aspek lisan [lafal, intonasi, mimik, dan kinesik
Materi Reguler
A. Pentingnya berita
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh setelah membaca berita. Manfaat-manfaat itu pula yang dapat
diartikan sebagai hasil pemaknaan terhadap suatu berita. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, arti
memaknai adalah member makna, sedangkan makna itu sendiri adalah arti atau maksud perkataan.

B. Penyusunan Teks Berita

MENYUSUN TEKS BERITA YANG SINGKAT,


PADAT, DAN JELAS

 Menulis berita dengan penentuan objek atau sumber berita. Objek berita dapat berupa peristiwa,
pengalaman seseorang, ataupun pengalaman pribadi sebagai hasil pengamatan. Calon penulis
harus peka dalam menghadapi dan menyikapi suatu peristiwa.
 Menulis berita atau karangan perlu memperhatikan beberapa langkah berikut :

a. Menentukan Topik / tema berita / peristiwa atau kejadian.


 Carilah, topik / tema berita/ peristiwa / kejadian yang aktual, kegiatan yang unik dan layak
dijadikan berita. Usahakan dalam menentukan peristiwa atau kejadian tersebut, kalian
menguasai betul hal-hal yang akan diungkapkan.
 Dalam membuat berita, menentukan topik / tema merupakan langkah paling awal yang harus
dilakukan oleh seorang penulis. Tema itu dapat diperoleh dari berbagai sumber.
 Pilihlah tema yang menarik dan sempit. Mengapa demikian? Jika tema tidak menarik atau
terlalu luas, penulis justru akan menghadapi kesulitan. Misalnya kita pilih tema ;

Tema : pendidikan tema masih luas

Pendidikan di SMP N 5 tema masih luas

Cara mudah belajar bahasa


Indonesia di SMP N 5 Bontang Pembatasan tema dilakukan agar tulisan
menjadi lebih fokus

b. Mengamati contoh teks berita


Jika kalian mengalami kesulitan dalam penyusunannya, amati contoh teks berita yang benar.
c. Mencari sumber berita / memburu narasumber yang sesuai dengan topik
Sumber berita dapat dicari melalui pengamatan objek, berwawancara dengan orang yang
berkaitan dalam menetukan peristiwa atau kejadian tersebut, kalian menguasai betul-betul hal
yang akan diungkapkan
Misalnya :

 Peristiwa : kecelakaan lalu lintas


 Sumber berita : korban kecelakaan
 Saksi mata
 Pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut.
 Rumah sakit / puskesmas yang merawat korban.

d. Menyusun data pokok berita, atau melakukan wawancara untuk memperoleh fakta, data dan
proses kejadian.
Dalam melakukan wawancara, penulis berita pemula dapat menggunakan bantuan pertanyaan
5w + 1h. ketika kamu berlatih melakukan wawancara, usahakan jangan terlalu memaksakan
narasumber untuk memberikan jawaban supaya jawaban yang diberikan narasumber jujur apa
adanya.
e. Merangkaikan data pokok-pokok berita menjadi berita yang singkat, padat, dan jelas.
Berdasarkan semua data atau sumber berita yang telah terkumpul, selanjutnya kamu dapat
menyusun teks berita. Teks berita hendaknya ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas.
f. Menyunting berita
Tip menyuting berita, hal-hal yang perlu disunting dalam sebuah berita adalah sebagai
berikut :
1. Kemenarikan judul
2. Kelengkapan isi berita
3. Keakuratan isi berita
4. Ketepatan ejaan dan tanda baca
5. Ketepatan pilihan kata
6. Koherensi kalimat.

g. Memuat berita / menyiarkan berita


Berita yang telah disunting dapat ditampilkan dalam mading atau buletin sekolah.

Contoh Berita
PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI

1. Berita Internasional tema : Ancaman Flu Kuda yang mengintai


Data :
a. Orang-orang yang heboh memakai masker di tempat umum
b. Bangkai kuda disejumlah tempat di india
c. Wawancara dengan peternak kuda
d. Penelitian laboratorium, data empirik dan petikan wawancara dengan petugas laboratorium
e. Peternakan kuda / kuda yang berlarian di padang rumput

Lead :
Pemirsa, setelah kasus flu babi yang menggemparkan Mexico dan dunia beberapa waktu yang lalu
[Desember 2011], kini ancaman kasus flu kuda menjadi momok baru bagi umat manusia.

Body :
setelah kasus flu babi yang menggemparkan Mexico dan dunia beberapa waktu yang lalu [Desember
2011], kini ancaman baru kembali terjadi di awal Januari 2012. Sedikitnya empat puluh tiga [43]
kuda di Negara bagian barat India, Rajasthan dan Gujarat tewas akibat terserang Equine influenza.
Sementara itu, virus tersebut menyerang hewan kuda di kuda di tiga Negara di dunia seperti
Australia, Jepang, dan India. Berdasarkan laporan dari laboratorium di Hissar, Haryana, India
Utara,kematian kuda seperti ini berawal pada bulan Januari di daerah Gujarat, menyusul
berkaembangnya kasus ini, pemerintah stempat melarang adanya transaksi jual beli kuda.

Ending :
Virus EQUINE ini disebabkan oleh virus influenza yang endemic pada kuda. Virus tersebut bisa
berpindah dari satu jenis hewan ke jenis hewan yang lainnya. Sampai berita ini disiarkan, belum
diketahui secara pasti apakah virus ini dapat menular kepada manusia.

Tehnik Penulisan Struktur Berita dan Induk Berita


1. Judul
Judul berita sangat penting untuk mengantarkan pembaca masuk ke dalam berita. Ia digunakan
untuk merangkum isi berita kepada pembaca mengenai isi berita. Karenanya, penulisan judul berita
hendaknya dibuat dengan mengikuti kaidah penulisan judul berita
Judul berita memiliki beberapa fungsi, yakni untuk menarik minat pembaca; merangkum isi berita;
melukiskan “suasana berita”; menserasikan perwajahan surat kabar.
Judul berita sebaiknya sesuai dengan teras berita. Artinya, tidak ada pertentangan antara keduanya.
Judul juga sebaiknya memakai kalimat positif serta diusahakan senetral mungkin. Prinsip cover
both side (menampilkan dua sisi dalam pemberitaan) diimplementasikan – salah satunya – dalam
penulisan judul berita. Selain itu judul berita juga sebaiknya dibuat dengan menggunakan kata-kata
yang sederhana dan sejelas mungkin.

2. Teknik Menulis Teras Berita


Teras berita adalah modal utama seorang reporter untuk menarik minat pembaca sehingga pembaca
akan terus tertarik untuk membaca sampai selesai berita yang ditulisnya. Teras berita yang baik
menyampaikan secara ringkas intisari persoalan yang diberitakan. Intisari persoalan adalah fakta
yang paling penting dari seluruh fakta dari persoalan itu. Menentukan fakta yang penting adalah
sama halnya dengan menentukan nilai berita itu (news value). Pada umumnya sesuatu yang penting
itu sekaligus sesuatu yang menarik. Dengan demikian jika penulis telah menemukan fakta
terpenting untuk ditampilkan dalam lead, ia tinggal menulis lead itu dengan menarik.
Pedoman untuk menulis teras berita adalah: singkat, spesifik, identifikasi dengan jelas, hindari
bentuk pertanyaan atau kutipan, beri keterangan waktu dengan tepat dan keterangan dengan tepat.
Adapun jenis-jenis berita adalah: ringkas, kutipan, teras berita menunjuk, pertanyaan, deskripsi,
latar belakang, kontras, lead memukul, dan lead aneh.
3. Teknik Menulis Tubuh Berita
Tubuh berita (news body) merupakan tempat di mana berita terletak. Dalam tubuh beritalah
pembaca dapat mengetahui berita yang sesungguhnya, dalam arti bukan rangkuman. Karena tubuh
berita menyimpan informasi yang penting, tubuh berita hendaknya ditulis semenarik mungkin,
sehingga mampu membuat pembaca terus membaca berita tersebut, namun dengan tetap menjaga
keringkasan berita (karena ruang yang terbatas dalam surat kabar).
Tubuh berita dapat disusun dengan susunan piramida terbalik, dengan susunan kronologis,
maupun dengan susunan di mana informasi penting diletakkan di belakang.
Selain teknik penyusunan tubuh berita, membuat berita yang baik juga dapat dilaksanakan
dengan memperhatikan kesatuan tubuh berita. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengulangi
kata-kata kunci; memakai kata maupun frase transisi yang tepat serta menyusun struktur berita
dengan benar dan mengalir.
Di samping itu kekuatan tubuh berita dapat pula dibangun dengan menyertakan kutipan, baik
langsung maupun tidak langsung, dari sumber berita; menyertakan nama/jabatan sumber berita
(attribution); memberi identifikasi yang jelas tentang siapa sumber berita serta menyertakan latar
belakang berita.

4. Penerapan Penulisan Berita


Setelah mendapatkan fakta-fakta secara lengkap di lapangan, maka pekerjaan berikut adalah
menuangkannya ke dalam tulisan yang sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalistik yang baik. Pada
bagian ini Anda telah mempelajari apa yang harus dipertimbangkan dalam proses pembuatan
tulisan jurnalistik, yakni: melaporkan secara menyeluruh, menuliskannya secara sistematis dan
berstruktur, menggunakan tata bahasa yang benar dan tepat, hemat, serta menghadirkan intensitas
dan warna. Tiga hal yang disebutkan belakangan dapat terpenuhi jika Anda menerapkan prinsip-
prinsip bahasa jurnalistik. Terakhir, sebelum Anda menerbitkan tulisan Anda, pertimbangkan akan
ketentuan hukum yang berkaitan dengan dunia pers dan kode etik akan menjadikan Anda seorang
wartawan yang bijaksana.

5. Analisis Tulisan
Setelah mengamati dan menganalisis contoh tulisan jadi yang disiarkan media massa, Anda dapat
merasakan betapa sebenarnya tidak mudah untuk membuat tulisan yang baik. Kurangnya informasi
yang digali dari lapangan, menyebabkan tidak jelasnya laporan yang ditulis. Informasi yang lengkap
pun belum tentu dengan sendirinya menjamin laporan yang dibuat akan baik. Pengabaian prinsip-
prinsip penulisan yang dibahas di awal modul ini juga akan membuat laporan yang dihasilkan
kurang sempurna. Jebakan lain yang mungkin kurang disadari penulis adalah berlebihnya hasil
reportase sehingga penulis merasa sayang untuk membuang keterangan yang tak perlu.

C. Membaca Berita
PEMBACAAN TEKS BERITA
Memahami isi berita dan menandai isi berita yang akan dibacakan.
Sebelum kamu membacakan berita, pahami dahulu isi berita tersebut, agar berita yang kamu bacakan
nanti mudah dipahami pendengar. Pembaca berita perlu memahami pemenggalan frasa ( satuan
makna) dalam pembacaan berita. Pemenggalan jangan dilakukan kata perkata, hal itu akan
menyulitkan pendengar memahami berita. Untuk memahami cara membacakan teks berita,
sebaiknya pahami terlebih dahulu fungsi tanda jeda dan intonasi berikut ini.

A. TANDA JEDA
a. Tanda garis miring satu (/) digunakan untuk jarak satu hembusan nafas / satu ketukan, antar
kata dalam frase/ berhenti sebentar.
b. Tanda garis miring dua (//) digunakan untuk tempo ucap dua ketukan, digunakan antar frase
dalam klausa / berhenti.
c. Tanda silang / kres (#) digunakan antar kalimat dalam wacana
d. Tanda = digunakan pada kata-kata penting.

B. TANDA INTONASI : intonasi berhubungan dengan tinggi rendahnya suatu bunyi.


a. Tanda koma, (,) titik dua (:) , titik koma (;) digunakan untuk menandai intonasi naik atau
tinggi.
b. Tanda titik (.) digunakan untuk menandai intonasi turun atau rendah.
c. Tanda tanya (?) digunakan untuk menandai intonasi naik.

1. Membacakan Teks Berita


Pernahkan kamu memerhatikan pembaca berita membacakan teks berita?. Perhatikan bagaimana gaya
pembacaan atau pengucapan teks berita tersebut. Cara pembacaan pembaca berita tersebut sangat
menarik perhatian pendengar. Selain isi beritanya, cara pembacaan pun sangat berpengaruh pada
pemahaman pendengar terhadap isi berita. Kegiatan membaca teks berita termasuk membaca nyaring.
Artinya, membaca dengan suara dilantangkan.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca nyaring:

1. Pembaca harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bacaan.
2. Memperhatikan penekanan pembacaan pada kata-kata penting.
3. Harus memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, sebab pembaca harus
memperhatikan teks sekaligus sesekali melihat kepada pendengar.
4. Pelafalan harus jelas dan benar, sebab setiap kesalahan pengucapan akan terlihat.
5. Suara harus lantang meskipun dibantu dengan alat pelantang suara (microphone) .
2. TIP MEMBACA BERITA YANG BAIK
1. Intonasi yang datar dan tidak memperdengarkan turun naiknya suara secara tepat akan membosankan
pendengar.
2. Artikulasi atau pengucapan huruf, kata hingga kalimat harus jelas. Artikulasi harus berpedoman pada
ejaan yang disempurnakan.
3. Volume atau keras lemahnya suara harus jelas dan mantap. Mengucapkan keras lemahnya suara
sangat berhubungan dengan :
a. Besar ruangan
b. Letak ruangan
c. Keadaan ruangan
d. Banyaknya pendengar.
Jika berada di ruangan besar, terbuka, kamu harus membaca berita dengan keras. Sebaiknya, jika
berada diruangan kecil dan tertutup kamu tidak perlu terlalu keras berbicara. Selain itu pengeras
suara juga akan membantumu bersuara keras.
4. Tekanan kata-kata harus tepat. Janganlah kata-kata bahasa Indonesia diberi tekanan seperti bahasa
Inggris, belanda, jepang,arab dll.
5. Kecepatan bicara harus diukur. Dengan begitu, pengucapan tidak boleh terlampau cepat, tetapi
tidak terlampau lambat seperti orang mengeja.
Naskah Berita
Penyiar wanita
Selamat pagi para pemirsa,
Kami harapkan Anda telah siap bergabung dengan kami dalam tayangan berita pagi hari
melalui “Fokus Berita”.Beberapa topik berita yang akan kami hadirkan pagi ini meliputi upaya
pemerintah untuk melestarikan terumbu karang di taman nasional Bunaken, penetapan siaga satu
untuk penduduk kawasan Gunung semeru, dan terpilihnya seorang siswa dari kawasan tandus di
Kabupaten Pamekasan Madura, sebagai tokoh lingkungan hidup. Pemuda ini berhasil mengajak
masyarakat disekitarnya mengubah tanah gersang berbatu menjadi ladang jagung yang subur.
Baiklah rekan kami, Teuku Akhmad Umar mahmudi akan menyampaikan berita yang pertama.
Penyiar Pria.
Pemerintah pada tahun anggaran 2001 / 2002 telah menjalin kerja sama dengan sebuah
yayasan lingkungan hidup di Australia untuk menangani upaya-upaya pelestarian terumbu karang di
kawasan Taman Nasional Bunaken. Kerja sama tersebut direalisasikan dalam bentuk penggalangan
dana dan kerja sama tenaga ahli Indonesia –Australia. Memory of understanding kerja sama ini
kemarin telah ditandatangani oleh IR. Haryo Bimantoro, Direktur PT Semesta Abadi sebagai wakil
yang ditunjuk pemerintah dan Mr. Ronald G. Smith, wakil pihak yayasan lingkungan hidup dari
Australi Kerja sama ini direncanakan akan berlansung selama enam tahun. Pada tiga tahun pertama,
kegiatan diarahkan pada persiapan tenaga pelaksana, pembangunan sarana pelestarian, dan upaya-
upaya pemulihan kondisi lingkungan yang telah mengalami kerusakan. Pada tiga tahun yang kedua,
kerja sama difokuskan pada upaya penciptaan iklim lingkungan dan sosial yang menunjang
pelestarian taman nasional, antara lain dengan pengadaan prasarana dan sarana wisata alam yang
dapat menunjang upaya pelestarian Penetapan siaga satu untuk penduduk yang tinggal di lereng
gunung merapi akan segera kami sajikan. Namun sebelumnya, ikutilah pariwara yang akan lewat
berikut ini.
A.Contoh pemberian jeda pada teks berita:
Sebelum diberi tanda jeda

KEJADIAN LUAR BIASA

Meninggalnya puluhan orang sekitar sebulan terakhir akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD)
yang merebak di berbagai kota di Indonesia membuat kita semua tergugah untuk mewaspadainya.
Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, Senin – seperti dikemukakannya di beberapa media massa-
telah menetapkan keadaan itu sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Sesudah diberi tanda jeda

KEJADIAN LUAR BIASA

Meninggalnya puluhan orang sekitar sebulan terakhir akibat penyakit demam berdarah dengue # (DBD)
yang merebak di berbagai kota di Indonesia / membuat kita semua tergugah untuk mewaspadainya.//
Menteri Kesehatan/Siti Fadilah SupariI/Senin Iseperti dikemukakannya di beberapa media massa /telah
menetapkan keadaan itu sebagai kejadian luar biasa (KLB)//

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


 Menyusun teks berita
 Menyusun lead dan contoh lead
 Membaca teks berita

3. Materi Pembelajaran Remidial


a. Mencari contoh-contoh kebahsaan teks berita

E. Metode Pembelajaran
1. Paedagogik Genre
2. Saintifik

F. Media dan Bahan Pembelajaran


a. Media
1) Tayangan contoh membaca teks berita

b. Bahan
1) Teks berita

G. Sumber Belajar
Kemdikbud. 2015. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Kelas VIII. Jakarta: Kemdikbud,
Harsiati, Titik.dkk. 2016. Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP. Kemdikbud : Jakarta
Kosasih.E. 2009.Mantap Bersastra Indonesia untuk SMP. Irama Widya : Bandung.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (3JP)
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Peserta didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru menanyakan pemahaman materi sebelumnya.
d. Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
e. Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik, dengan Peserta didik yang pandai menjadi kelompok
dan yang lainnya menjadi anggota.
Kegiatan Inti (100 menit)
a. Peserta didik memperhatikan model teks berita
b. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum diketahui dari contoh model teks berita
c. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang teks berita dari buku teks Peserta didik.
d. Peserta didik berdiskusi tentang teks berita dengan menggunakan lembar kerja dari guru.
e. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan.
f. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan berbagai informasi tentang teks berita
g. Melaksanakan tes tertulis

Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru memberikan reviu hasil pembelajaran
b. Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran.
c. Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bimbingan guru.
d. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Pertemuan Kedua (3JP)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
a. Peserta didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b. Guru mengecek kehadiran .
c. Guru bertanya jawab dengan Peserta didik tentang materi sebelumnya.
d. Guru menyampaikan cakupan materi, yaitu fungsi sosial, struktur, unsur-unsur kebahasaan dalam teks,
dan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu kegiatan pembelajaran yang meliputi pencermatan model,
kerja kelompok/ berpasangan, dan kerja individual.
e. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
teknik penilaian yang akan digunakan, yaitu observasi dan tes tulis.
f. Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik, dengan Peserta didik yang pandai menjadi kelompok
dan yang lainnya menjadi anggota

Kegiatan Inti (100 Menit)


a. Peserta didik berkelompok membaca pemahaman isi teks berita
b. Peserta didik membuat pertanyaan tentang hal yang dideskripsikan tentang isi teks berita
c. Peserta didik mencari jawaban atas pertanyaan yang mereka susun dari buku teks.
d. Peserta didik berdiskusi tentang isi teks berita
e. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan.
f. Peserta didik membuat kesimpulan tentang isi teks berita
g. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang teks berita
h. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk diberi penilaian

Kegiatan Penutup (10 Menit)


a. Guru memberikan reviu hasil pembelajaran
b. Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran.
c. Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
d. Guru memberikan tugas secara mandiri untuk membuat kesimpulan tentang teks berita
e. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Pertemuan Ketiga (3JP)


Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Peserta didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru menanyakan pemahaman materi sebelumnya..
d. Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
e. Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik secara heterogen.

Kegiatan Inti (100 menit)


a. Peserta didik mengamati struktur, isi, ciridan struktur dari contoh teks berita
b. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum diketahui tentang struktur teks berita
c. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang struktur teks berita dari buku teks Peserta didik.
d. Peserta didik berdiskusi tentang struktur, isi, dan ciri dari contoh teks berita dengan menggunakan
lembar kerja dari guru.
e. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan.
f. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok struktur, isi, dan ciri teks
berita
g. Melaksanakan tes tertulis

Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru memberikan reviu hasil pembelajaran
b. Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran.
c. Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bimbingan guru.
d. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Pertemuan Keempat (3JP)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
a. Peserta didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b. Guru mengecek kehadiran .
c. Guru bertanya jawab dengan Peserta didik tentang materi sebelumnya.
d. Guru menyampaikan cakupan materi, yaitu menyusun, memvariasikan dan mendemonstrasikan teks
berita
e. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu penilaian keterampilan serta teknik penilaian yang akan
digunakan, yaitu praktik dan produk.
f. Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik, dengan Peserta didik yang pandai menjadi kelompok
dan yang lainnya menjadi anggota

Kegiatan Inti (100 Menit)


a. Peserta didik berkelompok mengamati contoh teks berita yang disediakan.
b. Peserta didik membuat pertanyaan tentang susunan struktur, isi dan ciri dari contoh teks berita yang
disediakan.
c. Peserta didik mencari jawaban atas pertanyaan dari contoh yang tersedia dari buku teks.
d. Peserta didik berdiskusi untuk menyusun teks berita yang disediakandengan memperhatikan susunan
struktur, isi dan ciri teks berita
e. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan.
f. Peserta didik membaca tentang teks berita yang telah dibuat.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


a. Guru memberikan reviu hasil pembelajaran
b. Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran.
c. Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
d. Guru memberikan tugas secara mandiri untuk menyusun teks berita yang disediakan) dengan
memperhatikan susunan struktur, isi, ciri dan unsur teks berita
e. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

I. Penilaian
Teknik Penilaian
a. Sikap (Observasi/jurnal)
b. Pengetahuan
- Tes tertulis
c. Keterampilan
- Produk
- Praktik
Pertemuan Pertama dan Pertemuan Ketiga/keempat (9 JP)
- Instrumen Penilaian sikap
-
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : SMPN 5 Bontang


Kelas/Semester : VIII/Semester I
Tahun pelajaran : 2017/ 2018
Nama Catatan Butir Tindak
No Waktu Ttd
Peserta didik Perilaku Sikap Lanjut
1
2
3

- Instrumen Penilaian Pengetahuan KD 3.1 pertemuan 1 dan KD 3.2 Pertemuan 3 dan 4

KISI-KISI TES TERTULIS


NO KOMPETENSI MATERI INDIKATOR SOAL
DASAR
1 3.1 Mengidentifikasi  Pengertian/  Menjelaskan Disajikan sebuah teks
unsur-unsur teks karakteristik pengertian, dan Berita
berita(membanggakan teks berita tujuan berita 1. Pesertadidik
dan memotivasi) yang  Unsur-unsur  Mengidentifikasi menentukan pengertian
didengardan dibaca teks berita. unsure-unsur teks teks berita
 Penjelasan berita yang 2. Peserta didik dapat
unsur – didengar atau menentukan ciri-ciri
unsur berita. dibaca teks berita
3. Pesertadidik
menentukan unsur-
unsur teks berita
4. Peserta didik
menentukan apa dan
dimana peristiwa terjadi
5. Peserta didik dapat
menyebutkan kapan
dan mengapa peristiwa
teejadi
6. Peserta didik
menentukan bagaimana
peristiwa terjadi
2 3.2 Menelaah struktur Karakteris-tik Disajikan sebuah teks
dan kebahasaan teks teks berita beita
berita (membanggakan berdasarkan a. Peserta didik
dan memotivasi) yang struktur dan menentukan struktur
didengar dan dibaca kaidah teks berita [lead, body,
berita kebahasaan penutup berita]
teks berita
b. Peserta didik dapat
menentukan
topikkalisasi sebuah
berita
c. Peserta didik
menentukan macam-
macam penulisan lead
d. Peserta didik dapat
menentukan kalimat
baku
e. Peserta didik dapat
menentukan kalimat
langsung dan tidak
langsung
f. Pesrert didik dapat
menetukan penggunaan
konjungsi bahwa
g. Peserta didik dapat
menentukan kata kerja
mental atau kata kerja
yang berkaitan degan
hasil pemikiran

RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN


PERTEMUAN PERTAMA
NO URAIAN SKOR JUMLAH
1 Dapat menentukan ciri umum dengan tepat
a. Skor 4 jika dapat menuliskan 4 ciri teks beita
b. Skor3 jika dapat menuliskan 3 ciri teks berita
c. Skor2 jika dapat menuliskan 2 ciri teks berita
d. Skor1 jika dapat menuliskan 1 ciri teks berita
2 Dapat menentukan ciri umum dengan tepat
a. Skor 4 jika dapat menuliskan 4 unsur
b. Skor3 jika dapat menuliskan 3 unsur
c. Skor2 jika dapat menuliskan 2 unsur
d. Skor1 jika dapat menuliskan 1 unsur
3 Dapat menentukan ciri umum dengan tepat
a. Skor 4 jika dapat menuliskan 4 ciri teks berita
b. Skor3 jika dapat menuliskan 3 ciri teks berita
c. Skor2 jika dapat menuliskan 2 ciri teks berita
d. Skor1 jika dapat menuliskan 1 ciri teks berita
4 Dapat menyebutkan struktur, isi, ciri teks berita
a. Skor 5 jika dapat menyebutkan 3 struktur isi
ciri
b. Skor 3 jika dapat menyebutkan struktur isi
ciri2 struktur
c. Skor 1 jika dapat menyebutkan struktur isi
ciri1 struktur
5 Dapat menyebutkan unsur teks berita
a. Skor 5 jika dapat menyebutkan 3 unsur
b. Skor 3 jika dapat menyebutkan 2 unsur
c. Skor 1 jika dapat menyebutkan 1 unsur

Skore maksimal = 22
Nilai = skor perolehan X 100/ 22

RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN


PERTEMUAN KETIGA
SKOR
NO URAIAN
JUMLAH
1 Dapat menentukan ciri umum dengan tepat
a. Skor 4 jika dapat menuliskan 4 pola pengembangan isi teks
b. Sko 3 jika dapat menuliskan 3pola pengembangan isi teks
c. Skor 2 jika dapat menuliskan 2pola pengembangan isi teks
d. Skor 1 jika dapat menuliskan 1pola pengembangan isi teks
2 Dapat menentukan ciri umum dengan tepat
a. Skor 4 jika dapat menuliskan 4 kata
b. Skor 3 jika dapat menuliskan 3kata
c. Skor 2 jika dapat menuliskan 2kata
d. Skor 1 jika dapat menuliskan1kata
3 a. Skor 3 jika semua lengkap
b. Skor 2 jika kurang lengkap
c. Skor 1 jika tidak lengkap
4 Dapat menyebutkan ciri-ciri
a. Skor 3 jika komentar lengkap
b. Skor 2 jika komentar kurang lengkap
c. Skor 1 jika komentar tidak lengkap
5 Dapat menyebutkan perbedaan struktur teks berita
a. Skor 5 jika dapat menyebutkan 3 struktur
b. Skor 3 jika dapat menyebutkan 2 struktur
c. Skor 1 jika dapat menyebutkan 1 struktur
6 a. Skor 3 jika lengkap
b. Skor 2 jika kurang lengkap
c. Skor 1 jika tidak lengkap

SKORE MAKSIMAL = 22

Instrumen Penilaian
Pertemuan Kedua dan Pertemuan Kelima (6 JP)
- Instrumen Penilaian sikap
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : SMPN 5 Bontang


Kelas/Semester : VIII/Semester I
Tahun pelajaran : 2017/ 2018
Nama Catatan Butir Tindak
No Waktu Ttd
Peserta didik Perilaku Sikap Lanjut
1
2
3

- Instrumen Penilaian Pengetahuan KS 4.1 (Per. 2 )


KISI-KISI TES TERTULIS
NOMOR
KOPETENSI INDIKATOR
NO MATERI INDIKATOR KD SOAL
DASAR SOAL
TLS PRTK
1 4.1 Menyimpulkan isi Penjelasan  Menentukan 1. Disajikan V
dari berita isi berita. pokok- sebuah model
(membanggakan dan Tanggapan pokok/unsur-unsur teks drama
memotivasi) yang atas isi teks berita 2. Peserta didik
dibaca dan didengar. berita.  meringkas pokok- dapat
pokok isi berita membuat
yang dibaca dan kesimpulan
didengar
 Menyimpulkan
pokok-pokok isi
berita yang dibaca
dan didengar
 Memberikan
tanggapan
berdasarkan berita
yang dibaca dan
didengar
2 Cara V
menyimpul
kan teks
berita Peserta didik dapat
menyimpulkan
Langkah- teks berita
langkah
menyimpul
kan teks
berita

- Soal Pengetahuan (Pertemuan Kedua)


1. Disajikan sebuah teks berita, tentukan unsure-unsur teks berita!
2. Simpulkan isi teks berita dan beri tanggapan atas pemberitaan teks berita yang disajikan!

- Soal Pengetahuan (Pertemuan Kelima)


1. Tulislah sebuah teks berita dengan menggunakan pilihan kata, kelengkapan struktur dan kaidah
kebahasaan.
2. Sajikanlah sebuah model teks berita
a. Perhatikan struktur
b. Perhatikan isi
c. Perhatikan unsur
d. Perhatikan kebahasaan.

RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN


PERTEMUAN KEDUA

SKOR
NO RINGKASAN
JUMLAH

1. Ketepatan
a. Skor 5 jika menuliskan semua pokok-pokok isi teks
berita dengan tepat
b. Skor4 jika terdapat satu pokok isi teks berita yang tidak
tepat
c. Skor 3 jika terdapat dua pokok isi teks berita yang tidak
tepatSkor2 jika hanya satu pokok teks berita
d. Skor 1 jika tidak tidak dapat menuliskan pokok-pokok isi
teks berita dengan tepat

RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN


PERTEMUAN KEEMPAT
SKOR
NO RINGKASAN
JUMLAH
1. Ketepatan
a. Skor 5 jika menuliskan semua pokok-pokok isi teks
dengan tepat
b. Skor 4 jika terdapat satu pokok isi teks yang tidak tepat
c. Skor 3 jika terdapat dua pokok isi teks yang tidak tepat
d. Skor 2 jika hanya satu pokokteks
e. Skor 1 jika tidak tidak dapat menuliskan pokok-pokok isi
teks dengan tepat
2. a. Skor 5 jika menyuguhkan 4 aspek
b. Skor 4 jika menyuguhkan 3 aspek
c. Skor 3 jika menyuguhkan 2 aspek
d. Skor 2 jika menyuguhkan 1 aspek
3. a. Skor 3 jika menyuguhkan 3 aspek
b. Skor 2 jika menyuguhkan 2 aspek
c. Skor 1 jika menyuguhkan 1 aspek

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD 1)

Nama Peserta didik/Kelomok : ................................................................


Kelas : ................................................................

NO TULISKAN CIRI-CIRI TEKS BERITA

1.

NO URAIKAN ISI YANG TERKANDUNG DALAMTEKS BERITA

1.

Format Penilaian Membaca Berita


ASPEK YANG DINILAI
Nama Jumlah
Kelompok Lafal/Intonasi Ekspresi Komunikasi Busana Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Keterangan penilaian keterangan jumlah


1 = kurang 4-6 = kurang
2 = cukup 7-9 = cukup
3 = baik 10-12 = baik

Tes Tertulis KD 4.1


Rubrik simpulan dan Tanggapan Teks Berita

Judul Teks Berita


Nama Siswa
Rubrik Penilaian
Skor Nilai
No Aspek Penilaian Bobot
1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan teks sumber berita 25
2 Kepaduan isi tulisan 20
3 Keefektifan kalimat 20
4 Kebakuan pemilihan kata 15
5 Ketepatan ejaan/ tanda baca 20
Jumlah Skor 100

Mengetahui, Bontang, ………Juli 2017


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

............................ .............................
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai