(RPP) KE-1
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
Pertemuan Kedua
Setelah membaca teks berita, peserta didik dapat :
Menentukan pokok-pokok/unsur-unsur berita
meringkas pokok-pokok isi berita yang dibaca dan didengar
Menyimpulkan pokok-pokok isi berita yang dibaca dan didengar
Memberikan tanggapan berdasarkan berita yang dibaca dan didengar
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Materi Pembelajaran Reguler
(1) Faktual
MENEMUKAN POKOK-POKOK BERITA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendapat informasi dari berbagai sumber, seperti melalui
percakapan, rekaman, siaran radio, dan juga televisi. Setiap informasi yang kita dengarkan itu pasti
memiliki pokok-pokok berita.
Pokok berita adalah masalah utama yang dibahas dalam sebuah berita. Pada umumnya, pokok berita dari
radio / televisi disampaikan di awal berita. Berita yaitu cerita atau keterangan atau informasi mengenai
kejadian atau peristiwa yang hangat yang disampaikan seseorang, baik secara langsung maupun melalui
media elektronik ( radio / televisi / surat kabar).
Mendengarkan dapat disamakan dengan menyimak, yaitu mendengarkan sesuatu dengan sungguh-
sungguh. Yang dibutuhkan dalam kegiatan bahasa ini adalah kemampuan berkosentrasi, kemampuan
memahami isi, dan pengendapan informasi. Menyimak tergolong kegiatan reseptif bukan produktif.
Sehingga dalam hal ini yang terpenting adalah pemahaman isi informasi atau berita.
Informasi tersebut merupakan pokok-pokok berita. Pokok-pokok berita antara lain memuat 6 hal pokok
(5w + 1 h) yaitu :
Apa hal yang diberitakan / nama peristiwa.
Siapa yang diberitakan / orang yang mengalami peristiwa.
Mengapa peristiwa itu terjadi / penyebab terjadinya peristiwa.
Kapan waktu terjadinya / waktu terjadinya peristiwa.
Dimana tempat terjadinya / tempat peristiwa terjadi
Bagaimana proses terjadinya peristiwa / proses terjadinya peristiwa.
5 Bagaimana kronologis
berita tersebut?
(2) Konsep
Pengertian teks berita
Struktur teks berita
Unsur-unsur teks berita
Ciri-ciri unsure-unsur teks berita
Penjelasan isi dari teks berita
(3) Prosedur
Bagian-bagian struktur teks berita
Pengertian/karakteristik teks berita
Unsur-unsur teks berita
Pertemuan Kedua
1. Materi Pembelajaran Reguler
Menentukan pokok-pokok/unsur-unsur berita
Meringkas pokok-pokok isi berita yang dibaca dan didengar
Menyimpulkan pokok-pokok isi berita yang dibaca dan didengar
Memberikan tanggapan berdasarkan berita yang dibaca dan didengar
Pada kegiatan mendengarkan berita, kalian diharapkan mampu menyampaikan kembali isi berita
yang didengar. Hal-hal dibawah ini dapat kalian perhatikan agar kalian dapat lebih mudah
menyampaikan isi berita.
1. Pusatkan perhatian kalian pada pokok-pokok isi berita yang kalian dengar. Pokok-pokok isi
berita itu, secara umum dapat diketahui dari unsur 5 w + 1 h.
2. Sebuah berita biasanya disusun dengan pola Piramida Terbalik.
Artinya : Pada awal berita biasanya disampaikan inti berita. Bagian akhir berita menyampaikan
penjelasan – penjelasaannya. Karena itu, kalian dapat menemukan pokok-pokok isi berita
tersebut di bagian awal berita.
Agar kita dapat menyampaikan ringkasan berita dengan baik, memang memerlukan latihan. Perlu
diingat, kalian tidak boleh menyampaikan suatu berita. Termasuk ringkasannya, hanya setengah-
setengah ataupun asal-asalan. Jika kalian tidak utuh dalam menyampaikan isi berita., yang tercermin
dalam ringkasannya, informasinya pun akan terpenggal dan tidak lengkap diterima pendengarnya. Oleh
karena itu, perhatikan kiat cerdas berikut ini,
1. Ingatlah bagian-bagian penting.
Ringkasan merupakan cermin berita secara keseluruhan. Oleh karena itu, kalian harus mampu
mengingat bagian-bagian pentingnya. Sampaikan semua hal penting itu dalam kalimat yang ringkas.
2. Jangan membuat penapsiran sendiri.
Ringkasan pada dasarnya bukanlah pendapat pribadi. Ringkasan hanyalah bentuk pendek dari
informasi yang lebih panjang. Kalian tidak boleh menambahkan pendapat ataupun penapsiran
pribadi.
3. Jangan menyembunyikan informasi.
Meskipun bentuknya lebih ringkas. Kalian tidak boleh menyembunyikan informasi / isi berita.
Sampaikan semua hal yang ada dalam berita dalam bentuk ringkas. Meskipun kalian tidak menyukai
salah satu isi berita, tetaplah sampaikan ringkasannya secara obyektif.
TANGGAPAN terhadap ISI BERITA
Ketiga contoh pernyataan tersebut sebagai tanggapan terhadap isi berita. Adapaun yang dimaksud
dengan tanggapan adalah sambutan terhadap suatu ucapan. Isinya bisa berupa kritik atau komentar.
Berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenan dengan isi beritanya itu sendiri
dan kebahasaannya.
Contoh A dan B merupakan tanggapan berkaitan dengan isi dan struktur berita, dan contoh C
berkaitan dengan aspek bahasanya.
Perhatikan kembali teks-teks berita pada bagian sebelumnya ataupun teks berita lain yang telah kamu
baca/simak dari sumber lain. Berdasarkan struktur atau susunannya, teks-teks tersebut dapat kita
kelompokkan kedalam dua bagian, yakni berupa informasi yang penting dan informasi yang tidak
penting.
Informasi penting disebut juga pokok-pokok informasi atau unsure-unsur berita [utama]. Dalam ilmu
jurnalistik atau ilmu persuratkabaran, pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H.
Dalam bahasa Indonesia disingkat ADIKSIMBA.
SUSUNAN BERITA
Susunan urutan fakta dalam berita tidak selalu di mulai dari “APA” , tetapi bervariasi, tergangtung
fakta mana yang diutamakan.
Hal itu disebut “Fokus Berita” atau topikalisasi. Jika ingin yang ditonjolkan adalah siapa, fakta
tentang “Siapa” ada di kalimat pertama berita,. Bagian tersebut juga sering disebut sebagai bagian
pembukaan berita.
Setiap tulisan atau teks berita memilki tiga bagian inti, yaitu bagian pendahuluan / pembukaan, isi
atau rincian dan penutup.
Gambar piramida terbalik sebagai pola penyusunan susunan berita
Judul berita
Pembukaan
GAMBAR I GAMBAR I
Keterangan gambar I
Fakta dalam berita yang paling menarik / paling menonjol atau diperkirakan paling menarik perhatian
ditempatkan pada bagian pembukaan.
Keterangan gambar II
Informasi 5 w + 1 h ditulis menjadi paragraf pertama dan ke dua. Dalam suatu berita. Paragraf ini
diperlukan untuk merangkum berita yang akan disusun. Inilah yang terpenting dalam setiap berita.
Paragraf ini disebut “LEAD” . Jadi lead (teras atau inti sari berita) harus mengandung unsur 5 w + 1 h.
LEAD
LEAD adalah jantung dari suatu berita. Lead disebud juga “teras berita”.
Cara membuat Lead : dengan langkah-langkah sebagai berikut:
A.1 Memulai kalimat dengan sebuah kata depan, kata benda, atau kata penghubung.
Contoh A. Kata Benda
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur mengatakan bahwa sekolah diliburkan sesuai
intruksi Gubenur Kalimantan Timur.
B.1 LEAD dapat terdiri atas satu ataupun dua kalimat, jika lead terdiri atas dua kalimat, maka
kalimat pertama harus berisi kunci pemikiran. Kalimat ke dua berisi faktor penting lainnya.
2. Usahakan lead ditulis dengan kalimat yang singkat dan mengena pada sasaran.
C. Pertengahan (Body). Karena semua rincian cerita tak bisa dijejalkan di kalimat-kalimat pertama,
cerita dikembangkan di bagian pertengahan naskah. Bagian tengah ini memberi rincian dari Lead dan
menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa. Untuk memudahkan pemirsa dalam menangkap
isi berita, sebaiknya kita membatasi diri pada dua atau tiga hal penting saja di bagian tengah ini.
D. Akhir (Ending). Jangan akhiri naskah berita tanpa kesimpulan. Rangkumlah dengan mengulang
butir terpenting dari berita itu, manfaatnya bagi pemirsa, atau perkembangan peristiwa yang
diharapkan akan terjadi.
KAIDAH-KAIDAH KEBAHASAAN
Perhatikan kembali teks-teks berita yang telah kamu baca atau kamu simak sebelumnya. Tampak bahwa
teks-teks tersebut dibentuk oleh kata dan sejumlah kalimat. Di dalam teks berita, kata-kata dan kalimat itu
ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai cirri
ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
c. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal terkait
dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung
Contoh
Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang
Aryaman mengatakan bahwa ibunya pingsan dan tidak ada satupun orang di rumah yang bisa
membawa ke rumah sakit
Data di BNPN menyebutkan bahwa lebih dari 10 ribu hectare hutan dan lahan di Riau
d. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. kata-
kata yang dimaksud antara lain memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan,
dan beranalogi.
Contoh
Mereka memikirkan solusi untuk bisa keluar dari peristiwa-peristiwa yang memilukan itu.
Warga membayangkan seandainya hujan itu kembali turun dengan terus-menerus
e. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari perlunya kelengkapan
suatu berita yang mencakup unsure kapan dan di mana.
Contoh
Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung
Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter [SR] menerjang Maluku pagi ini
Sepuluh hari menjelang Lebaran, Pelabuhan Penyebrangan Merak mulai dipadati truk-truk
yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok.
f. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya,
akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis
[urutan waktu]
Contoh
Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung. Tak lama kemudian, hujan
yangdiharapkan semua masyarakat akhirnya pun turun. Hujan yang turun di siangbolong ini
memang tidak teelalu deras.
“ Itu lokasinya masuk perkampungan. Jadi, kita melalui Jalan Fatmawati Raya, kemudian
masuk Jalan Cipete, dan masuk Jalan Haji Jian,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin
Jakarta Selatan Dendi.
Menulis berita dengan penentuan objek atau sumber berita. Objek berita dapat berupa peristiwa,
pengalaman seseorang, ataupun pengalaman pribadi sebagai hasil pengamatan. Calon penulis
harus peka dalam menghadapi dan menyikapi suatu peristiwa.
Menulis berita atau karangan perlu memperhatikan beberapa langkah berikut :
d. Menyusun data pokok berita, atau melakukan wawancara untuk memperoleh fakta, data dan
proses kejadian.
Dalam melakukan wawancara, penulis berita pemula dapat menggunakan bantuan pertanyaan
5w + 1h. ketika kamu berlatih melakukan wawancara, usahakan jangan terlalu memaksakan
narasumber untuk memberikan jawaban supaya jawaban yang diberikan narasumber jujur apa
adanya.
e. Merangkaikan data pokok-pokok berita menjadi berita yang singkat, padat, dan jelas.
Berdasarkan semua data atau sumber berita yang telah terkumpul, selanjutnya kamu dapat
menyusun teks berita. Teks berita hendaknya ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas.
f. Menyunting berita
Tip menyuting berita, hal-hal yang perlu disunting dalam sebuah berita adalah sebagai
berikut :
1. Kemenarikan judul
2. Kelengkapan isi berita
3. Keakuratan isi berita
4. Ketepatan ejaan dan tanda baca
5. Ketepatan pilihan kata
6. Koherensi kalimat.
Contoh Berita
PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI
Lead :
Pemirsa, setelah kasus flu babi yang menggemparkan Mexico dan dunia beberapa waktu yang lalu
[Desember 2011], kini ancaman kasus flu kuda menjadi momok baru bagi umat manusia.
Body :
setelah kasus flu babi yang menggemparkan Mexico dan dunia beberapa waktu yang lalu [Desember
2011], kini ancaman baru kembali terjadi di awal Januari 2012. Sedikitnya empat puluh tiga [43]
kuda di Negara bagian barat India, Rajasthan dan Gujarat tewas akibat terserang Equine influenza.
Sementara itu, virus tersebut menyerang hewan kuda di kuda di tiga Negara di dunia seperti
Australia, Jepang, dan India. Berdasarkan laporan dari laboratorium di Hissar, Haryana, India
Utara,kematian kuda seperti ini berawal pada bulan Januari di daerah Gujarat, menyusul
berkaembangnya kasus ini, pemerintah stempat melarang adanya transaksi jual beli kuda.
Ending :
Virus EQUINE ini disebabkan oleh virus influenza yang endemic pada kuda. Virus tersebut bisa
berpindah dari satu jenis hewan ke jenis hewan yang lainnya. Sampai berita ini disiarkan, belum
diketahui secara pasti apakah virus ini dapat menular kepada manusia.
5. Analisis Tulisan
Setelah mengamati dan menganalisis contoh tulisan jadi yang disiarkan media massa, Anda dapat
merasakan betapa sebenarnya tidak mudah untuk membuat tulisan yang baik. Kurangnya informasi
yang digali dari lapangan, menyebabkan tidak jelasnya laporan yang ditulis. Informasi yang lengkap
pun belum tentu dengan sendirinya menjamin laporan yang dibuat akan baik. Pengabaian prinsip-
prinsip penulisan yang dibahas di awal modul ini juga akan membuat laporan yang dihasilkan
kurang sempurna. Jebakan lain yang mungkin kurang disadari penulis adalah berlebihnya hasil
reportase sehingga penulis merasa sayang untuk membuang keterangan yang tak perlu.
C. Membaca Berita
PEMBACAAN TEKS BERITA
Memahami isi berita dan menandai isi berita yang akan dibacakan.
Sebelum kamu membacakan berita, pahami dahulu isi berita tersebut, agar berita yang kamu bacakan
nanti mudah dipahami pendengar. Pembaca berita perlu memahami pemenggalan frasa ( satuan
makna) dalam pembacaan berita. Pemenggalan jangan dilakukan kata perkata, hal itu akan
menyulitkan pendengar memahami berita. Untuk memahami cara membacakan teks berita,
sebaiknya pahami terlebih dahulu fungsi tanda jeda dan intonasi berikut ini.
A. TANDA JEDA
a. Tanda garis miring satu (/) digunakan untuk jarak satu hembusan nafas / satu ketukan, antar
kata dalam frase/ berhenti sebentar.
b. Tanda garis miring dua (//) digunakan untuk tempo ucap dua ketukan, digunakan antar frase
dalam klausa / berhenti.
c. Tanda silang / kres (#) digunakan antar kalimat dalam wacana
d. Tanda = digunakan pada kata-kata penting.
1. Pembaca harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bacaan.
2. Memperhatikan penekanan pembacaan pada kata-kata penting.
3. Harus memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, sebab pembaca harus
memperhatikan teks sekaligus sesekali melihat kepada pendengar.
4. Pelafalan harus jelas dan benar, sebab setiap kesalahan pengucapan akan terlihat.
5. Suara harus lantang meskipun dibantu dengan alat pelantang suara (microphone) .
2. TIP MEMBACA BERITA YANG BAIK
1. Intonasi yang datar dan tidak memperdengarkan turun naiknya suara secara tepat akan membosankan
pendengar.
2. Artikulasi atau pengucapan huruf, kata hingga kalimat harus jelas. Artikulasi harus berpedoman pada
ejaan yang disempurnakan.
3. Volume atau keras lemahnya suara harus jelas dan mantap. Mengucapkan keras lemahnya suara
sangat berhubungan dengan :
a. Besar ruangan
b. Letak ruangan
c. Keadaan ruangan
d. Banyaknya pendengar.
Jika berada di ruangan besar, terbuka, kamu harus membaca berita dengan keras. Sebaiknya, jika
berada diruangan kecil dan tertutup kamu tidak perlu terlalu keras berbicara. Selain itu pengeras
suara juga akan membantumu bersuara keras.
4. Tekanan kata-kata harus tepat. Janganlah kata-kata bahasa Indonesia diberi tekanan seperti bahasa
Inggris, belanda, jepang,arab dll.
5. Kecepatan bicara harus diukur. Dengan begitu, pengucapan tidak boleh terlampau cepat, tetapi
tidak terlampau lambat seperti orang mengeja.
Naskah Berita
Penyiar wanita
Selamat pagi para pemirsa,
Kami harapkan Anda telah siap bergabung dengan kami dalam tayangan berita pagi hari
melalui “Fokus Berita”.Beberapa topik berita yang akan kami hadirkan pagi ini meliputi upaya
pemerintah untuk melestarikan terumbu karang di taman nasional Bunaken, penetapan siaga satu
untuk penduduk kawasan Gunung semeru, dan terpilihnya seorang siswa dari kawasan tandus di
Kabupaten Pamekasan Madura, sebagai tokoh lingkungan hidup. Pemuda ini berhasil mengajak
masyarakat disekitarnya mengubah tanah gersang berbatu menjadi ladang jagung yang subur.
Baiklah rekan kami, Teuku Akhmad Umar mahmudi akan menyampaikan berita yang pertama.
Penyiar Pria.
Pemerintah pada tahun anggaran 2001 / 2002 telah menjalin kerja sama dengan sebuah
yayasan lingkungan hidup di Australia untuk menangani upaya-upaya pelestarian terumbu karang di
kawasan Taman Nasional Bunaken. Kerja sama tersebut direalisasikan dalam bentuk penggalangan
dana dan kerja sama tenaga ahli Indonesia –Australia. Memory of understanding kerja sama ini
kemarin telah ditandatangani oleh IR. Haryo Bimantoro, Direktur PT Semesta Abadi sebagai wakil
yang ditunjuk pemerintah dan Mr. Ronald G. Smith, wakil pihak yayasan lingkungan hidup dari
Australi Kerja sama ini direncanakan akan berlansung selama enam tahun. Pada tiga tahun pertama,
kegiatan diarahkan pada persiapan tenaga pelaksana, pembangunan sarana pelestarian, dan upaya-
upaya pemulihan kondisi lingkungan yang telah mengalami kerusakan. Pada tiga tahun yang kedua,
kerja sama difokuskan pada upaya penciptaan iklim lingkungan dan sosial yang menunjang
pelestarian taman nasional, antara lain dengan pengadaan prasarana dan sarana wisata alam yang
dapat menunjang upaya pelestarian Penetapan siaga satu untuk penduduk yang tinggal di lereng
gunung merapi akan segera kami sajikan. Namun sebelumnya, ikutilah pariwara yang akan lewat
berikut ini.
A.Contoh pemberian jeda pada teks berita:
Sebelum diberi tanda jeda
Meninggalnya puluhan orang sekitar sebulan terakhir akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD)
yang merebak di berbagai kota di Indonesia membuat kita semua tergugah untuk mewaspadainya.
Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, Senin – seperti dikemukakannya di beberapa media massa-
telah menetapkan keadaan itu sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Meninggalnya puluhan orang sekitar sebulan terakhir akibat penyakit demam berdarah dengue # (DBD)
yang merebak di berbagai kota di Indonesia / membuat kita semua tergugah untuk mewaspadainya.//
Menteri Kesehatan/Siti Fadilah SupariI/Senin Iseperti dikemukakannya di beberapa media massa /telah
menetapkan keadaan itu sebagai kejadian luar biasa (KLB)//
E. Metode Pembelajaran
1. Paedagogik Genre
2. Saintifik
b. Bahan
1) Teks berita
G. Sumber Belajar
Kemdikbud. 2015. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Kelas VIII. Jakarta: Kemdikbud,
Harsiati, Titik.dkk. 2016. Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP. Kemdikbud : Jakarta
Kosasih.E. 2009.Mantap Bersastra Indonesia untuk SMP. Irama Widya : Bandung.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (3JP)
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Peserta didik menjawab salam, dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru menanyakan pemahaman materi sebelumnya.
d. Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
e. Membentuk kelompok antara 4-5 Peserta didik, dengan Peserta didik yang pandai menjadi kelompok
dan yang lainnya menjadi anggota.
Kegiatan Inti (100 menit)
a. Peserta didik memperhatikan model teks berita
b. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum diketahui dari contoh model teks berita
c. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang teks berita dari buku teks Peserta didik.
d. Peserta didik berdiskusi tentang teks berita dengan menggunakan lembar kerja dari guru.
e. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan.
f. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan berbagai informasi tentang teks berita
g. Melaksanakan tes tertulis
I. Penilaian
Teknik Penilaian
a. Sikap (Observasi/jurnal)
b. Pengetahuan
- Tes tertulis
c. Keterampilan
- Produk
- Praktik
Pertemuan Pertama dan Pertemuan Ketiga/keempat (9 JP)
- Instrumen Penilaian sikap
-
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
Skore maksimal = 22
Nilai = skor perolehan X 100/ 22
SKORE MAKSIMAL = 22
Instrumen Penilaian
Pertemuan Kedua dan Pertemuan Kelima (6 JP)
- Instrumen Penilaian sikap
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
SKOR
NO RINGKASAN
JUMLAH
1. Ketepatan
a. Skor 5 jika menuliskan semua pokok-pokok isi teks
berita dengan tepat
b. Skor4 jika terdapat satu pokok isi teks berita yang tidak
tepat
c. Skor 3 jika terdapat dua pokok isi teks berita yang tidak
tepatSkor2 jika hanya satu pokok teks berita
d. Skor 1 jika tidak tidak dapat menuliskan pokok-pokok isi
teks berita dengan tepat
1.
1.
............................ .............................
NIP. NIP.