A. Pendahuluan
Di zaman milenial ini, kita akan menemukan berbagai macam informasi dengan
sangat mudah, baik cetak maupun noncetak. Setiap orang pasti sudah mengetahui bahwa
kita dikelilingi oleh informasi yang bernakeragam. Informasi dalam bentuk cetak misalnya
ada koran, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya. Sedangkan noncetak dapat melalui
televisi, radio, maupun internet. Hal ini merupakan sebuah bukti bahwa sebuah informasi
berkembang sangat mudah dan cepat. Sehingga dapat tersampaikan kepada masyarakat
secara lebih cepat juga. Namun, sebagai penerima informasi kita harus menelaah segala
bentuk informasi tersebut dengan baik dan bijak.
Penyuntingan sendiri memiliki beberapa tujuan antara lain, membuat naskah bersih
dari kesalahan kebahasaan dan isi materi dengan persetujuan penulis naskah, serta
menjadi jembatan (mewakili penerbitatau penyelenggara program siaran) yang dapat
menghubungkan ide dan gagasan penulis dengan pembaca, pendengar, dan penonton.
Mengingat banyaknya aspek yang dapat diteliti dalam kegiatan analisis kesalahan
berbahasa, maka tidak semua aspek digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
(Ariningsih, 2012). oleh karena itu, dibuatnya makalah ini penulis berharap seorang
penyunting dapat memperbaiki naskah, sehingga sebuah naskah menjadi lebih mudah
dan enak untuk dibaca, dipahami, serta tidak membuat pembaca bingung.
B. Pembahasan
Menurut KBBI, menyunting bermakna (1) menyiapkan naskah siap cetak atau terbit
dengan memperhatikan segi sistematika penyajian naskah; (2) merencanakan dan
mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah); (3) menyusun atau merakit (film, pita
rekaman) dengan memotong-motong dan memasang kembali (KBBI, 2001:1106).
Sehingga dapat dirumuskan bahwa pengertian menyunting adalah menyiapkan naskah
siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segala sistematika penyajian, isi, dan
bahasa. Sedangkan penyuntingan adalah proses, cara, atau perbuatan menyunting
naskah. Orang yang melakukan disebut penyunting naskah (kopieditor).1
1
Pamusuk Eneste, Buku Pintar Penyuntingan Naskah Edisi Kedua,(Jakarta: PT Gramedia, 2004), h. 7.
2
Widjono Hs, Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT
Grasindo, 2007), h. 372-373.