Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang
yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Dalam pengertian yang lain, menulis adalah kegiatan
untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat
dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan
demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa menulis adalah kegiatan seseorang untuk
menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh
pembaca.
Suatu tulisan pada dasarnya terdiri atas dua hal. Pertama, isi suatu tulisan
menyampaikan sesuatu yang ingin diungkapkan penulisnya. Kedua, bentuk yang merupakan
unsur mekanik karangan seperti ejaan, pungtuasi, kata, kalimat, dan alenia Akhadiah,
(1997:13). Sementara itu, WJS Poerwodarminto (1987:105) secara leksikal mengartikan
bahwa menulis adalah melahirkan pikiran atau ide. Setiap tulisan harus mengandung makna
sesuai dengan pikiran, perasaan, ide, dan emosi penulis yang disampaikan kepada pembaca
untuk dipahami tepat seperti yang dimaksud penulis.
Di negara maju, seperti Indonesia menulis adalah kegiatan yang dapat menghasilkan
uang. Bahkan beberapa perusahaan surat kabar dan tabloid seringkali membutuhkan para
akademisi atau praktisi yang bersedia menulis dan mengisi ruangan yang telah
disediakannya. Media massa, baik surat kabar, majalah, tabloid membutuhkan tulisan-tulisan
yang bersifat ilmiah namun populer. Artinya, secara ilmiah dapat dipertanggung jawabkan,
serta mudah untuk dikonsumsi.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah terdapat beberapa tahap diantaranya, yaitu
persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian dan pengonsepan, penyuntingan atau
pemeriksaan dan penyajian. Penyuntingan adalah hal yang paling penting dalam penulisan
karya ilmiah, karena dengan penyuntingan dapat menyempurnakan bahasa yang digunakan.
Tahap penyuntingan merupakan pembacaan atau pemeriksaan kembali masalah yang
kurang lengkap dilengkapi, yang kurang relevan dibuang. Dalam karya ilmiah termasuk
penulisan makalah tidak jarang terdapat penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih,
pemakaian bahasa yang kurang efektif, baik dari segi penulisan maupun pemilihan kata,
penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun segi penerapan kaidah ejaan.
Makalah adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahas satu permasalahan
tertentu sebagai hasil kajian pustaka ataupun kajian lapangan. Makalah disusun dengan

1
tujuan untuk memenuhi tugas tertentu (tugas akademik maupun tugas nonakademik).
Makalah merupakan tugas yang biasanya dibuat oleh siswa sekolah maupun mahasiswa.
Mahasiswa memang tidak pernah lepas dari tugas untuk membuat makalah dan
mempresentasikannya di kelas. Makalah bisa berisi tentang tugas penelitian ilmiah maupun
tugas makalah untuk suatu kegiatan tertentu. Prosedur pembuatan makalah pun harus disusun
secara benar agar makalah menjadi sempurna.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hakikat menyunting karya tulis ilmiah ?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam menyunting naskah makalah?

B. TUJUAN MASALAH
1. Mendeskripsikan hakikat menyunting karya tulis ilmiah ?
2. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam menyunting naskah makalah?

II. PEMBAHASAN
1. Hakikat Menyunting

Menyunting merupakan kerja teknis sekaligus kreatif penyunting dengan tujuan


memperbaiki naskah berita atau artikel atau jenis tulisan lain yang mengandung kesalahan
teknis penulisan ejaan, tata bahasa dan cacat substansi serta kelemahan retorika. Menyunting
teks pada dasarnya mengolah naskah untuk menghasilkan produk linguistik yang gramatikal,
tidak menyalahi kaidah bahasa dan meletakkan sudut pandang penulisan yang sesuai dengan
bentuk tulisan, di samping menjaga akurasi fakta dan data.
Banyak orang mengartikan kata editor dan penyunting mempunyai arti yang sama.
Namun sedikit yang mengetahui perbedaan editor dan penyunting. Penyuting bertugas
mengemas bagian sampul depan dan bagian sampul belakang yang meliputi isi, kata, kalimat,
kalimat, ejaan, tanda baca, jenis tulisan dan warna sampul. Sedangkan editor tidak sampai
pada tahap pengemasan.
Kata editing dalam bahasa Indonesia adalah serapan dari Ingris. Editing berasal dari
bahasa Latin, yaitu editus yang artinya ‘menyajikan kembali’. Editing dalam bahasa
indonesia bersinonim dengan kata editing. Menurut KBBI (2001), kata editor berasal dari
kata edit. Dari kata edit muncul kata mengedit (kata kerja) dan editor (kata benda/nomina).
Kata editor bermakna orang yang mengedit naskah tulisan atau karangan yang akan

2
diterbitkan di majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Editing dalam bahasa sehari-hari sering populer di masyarakat dengan memahami
sebagai kata bahasa inggris dengan arti edit, memperbaiki sesuatu atau tulisan yang
dikehendakinya. Setiap penulis dapat berperan sebagai editor yang memeriksa kembali suatu
karangan ilmiahnya. Peran ini penting dalam menghasilkan karya ilmiah yang bermutu.
Penulis perlu selalu memeriksa kembali karangan ilmiah (baik makalah, kertas kerja, skripsi,
tesis, maupun disertasi) yang telah disusun sebelum dipublikasikan.

2. Menyunting Makalah
a. Hakikat Makalah
Makalah adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahas satu permasalahan
tertentu sebagai hasil kajian pustaka ataupun kajian lapangan. Makalah juga dapat disebut
sebagai naskah yang sistematik dan utuh yang berupa garis-garis besar (outlines) mengenai
suatu masalah, dan ditulis dengan pendekatan satu atau lebih disiplin keilmuan tertentu,
baik itu menguraikan pendapat, gagasan maupun pembahasan dalam rangka pemecahan
masalah tersebut. Makalah dapat dikatakan baik apabila mempunyai ciri khusus sebagai
berikut:
1) Data yang digunakan mempunyai validitas yang tinggi dan analisis serta interpretasi
haruslah objektif.
2) Makalah harus mampu menunjukkan kejujuran ilmiah penulis. Dalam hal ini, penulis
makalah harus menyebutkan dengan jelas sumber data dan pendapat yang digunakan
dalam makalahnya.
3) Makalah harus menggunakan bahasa yang jelas, tegas, singkat, sederhana, dan teliti.
4) Makalah harus sistematis dan utuh, disusun berdasarkan urutan yang konsisten
5) Makalah harus lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada
tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
6) Efisien yakni, hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami
dan ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah terdapat beberapa tahap diantaranya, yaitu
persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian dan pengonsepan, penyuntingan atau
pemeriksaan dan penyajian.

3
b. Hal-Hal yang Diperhatikan dalam Menyunting
1) Ejaan, penyunting akan melihat teks tersebut menggunakan aturan ejaan yang
disempurnakan atau tidak, jika tidak maka harus disesuaikan
2) Tanda baca, penggunaan tanda baca tanda titik (.), tanda koma (,), tanda petik (“...”)
harus memiliki ketepatan sehngga perlu diperhatikan juga sedang menyunting teks
3) Diksi, pemilihan kata juga harus diperhatikan, mengingat jenis tulisan makalah
bersifat formal.
4) Kalimat, keefektifan kalimat seperti susunan SPOK.
5) Sistematika penulisan, penulisan paragraf atau teks, mulai dari enumerisasi atau
lainnya.
6) Kebenaran konsep, dalam teks makalah biasanya ditemukan konsep-konsep ilmiah.
Penyunting akan melihat hal yang dicantumkan tersebut benar atau tidak.

c. Langkah – Langkah Menyunting Karya Tulis Ilmiah


1) Bacalah setiap kalimat dan buatlah kalimat lebih baik, agar mendapatkan esensinya
kemudian tuangkan dalam bentuk yang murni
2) Bacalah naskah beberapa kali dengan fokus yang berbeda-beda, misalnya difokuskan
pada ejaan, isi, tata bahasa, dan lain sebagainya. Kenali pola kesalahan yang biasanya
didapati setelah karya tulis diedit.
3) Gunakan spelling check pada komputer bila tulisan dibuat dalam bahasa inggris
4) Perhatikan ide utama dan ide pendukung dalam setiap paragraf. Setiap paragraf harus
mengandung satu ide utama yang tercantum dalam kalimat topik paragraf tersebut.
5) Revisi kalimat-kalimat yang terlalu panjang atau sebaliknya yang terpotong-potong,
kalimat-kalimat yang tidak menggunakan kata sambung, kalimat ambigu, dan
sebagainya.
6) Kalimat dalam penulisan karya tulis ilmiah harus benar dan dapat dipercaya.
7) Konsultasikan jargon, pengertian atau bagian yang meragukan kepada pihak yang
berkompeten. Tuliskan semacam daftar istilah bila perlu.
8) Gunakan kamus, buku tata bahasa, artikel penggunaan tanda baca, internet, dan
berbagai sarana lain yang dapat membantu dalam proses penyuntingan.

d. Sistematika Makalah.
1) Bagian awal terdiri atas:
Halaman Judul
4
a) Judul makalah
b) Logo lembaga
c) Nama pembuat
d) Nama lembaga
e) Tahun akademik
Contoh Halaman Judul yang Kurang Tepat

Tugas Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah : Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Taufik Hurhadi, H., DRS., MOD.

Suwardiyono
Kelas : A
Nim : 13-520-0060

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2014

5
Contoh Halaman Judul yang Tepat

ETIKA DALAM ILMU

Dosen Pengampu : Dr. H. Taufik Hurhadi, M.Pd

Suwardiyono
135200060

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2014

Kata Pengantar
Berisi pandangan atau paparan umum yang ditulis secara ringkas yang berfungi
sebagai pendahuluan dari isi sebuah tulisan (buku, makalah, dan lain sebagainya).
Daftar Isi, bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mencari materi yang
ada dalam makalah. Selain itu, dengan adanya daftar isi sebuah makalah akan terlihat
lebih rapih.
6
Contoh Penulisan Daftar Isi yang Kurang Tepat

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. I


KATA PENGANTAR……………………………………………………. II
DAFTAR ISI……………………………………………………………… III

BAB I
1.1 PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

BAB II
2.1 KERJASAMA UMAT BERAGAMA………………………………... 2
2.2 HUBUNGAN INTERN UMAT ISLAM …………………………….. 2
2.3 HUBUNGAN ANTAR UMAT BERAGAMA……………………….. 3
2.4 KERUKUNAN HIDUP BERAGAMA………………………………. 4

Contoh Penulisan Daftar Isi yang Tepat

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. I


KATA PENGANTAR……………………………………………………. II
DAFTAR ISI……………………………………………………………… III

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................. 2
1.3 TUJUAN PENULISAN................................................................... 3
1.4 MANFAAT PENELITIAN.............................................................. 4

BAB II
2.1 KERJASAMA UMAT BERAGAMA…………………………… 5
2.2 HUBUNGAN INTERN UMAT ISLAM ………………………... 6
2.3 HUBUNGAN ANTAR UMAT BERAGAMA…………………... 7
2.4 KERUKUNAN HIDUP BERAGAMA………………………….. 8

Daftar Gambar/Tabel/ Lampiran/ Lambang atau Singkatan (jika diperlukan)

7
2) Bagian isi terdiri atas,
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang,
Berisi informasi yang tersusun secara sistematis berkenaan dengan fenomena
dan masalah problematik yang menarik untuk diteliti.
1.2 Rumusan Masalah,
Rumusan masalah adalah hal yang paling mendasar, rumusan masalah akan
menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam penelitian. Pertayaan-
pertayaan yang diajukan dalam perumusan masalah kemudian akan dijawab dalam
proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam laporan penelitian. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah:
1.2.1 Dirumuskan secara jelas
1.2.2 Menggunakan kalimat tanya
1.2.3 Dapat diuji secara empiris
1.2.4 Mengandung deskripsi tentang pernyataan yang ada dan keadaan yang
diinginkan disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat.
1.2.5 Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik
tertentu.
1.3 Tujuan Masalah,
Berisi pengulangan dari perumusan masalah, hanya saja tujuan masalah
dituangakan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin
mengetahui, untuk mendeskripsikan, dan sebagainya.
1.4 Manfaat Makalah
Berisi dampak dari tercapaiya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara
akurat. Manfaat peneliian dibedakan menjadi dua, yakni manfaat teoritis dan manfaat
praktisi.

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan/Kajian Teoretis
Berisi masalah yang akan diteliti dan sebagai refrensi untuk menyusun
instrumen penelitian. Kajian teoretis memperjelas dan mempertajam ruang lingkup
atau kontruk variabel yang diteliti serta membahas hasil penelitian dalam upaya
penyelesaian masalah.

8
2.2 Pembahasan
Berisi penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian yang telah dianalisis guna
menjawab pertanyaan penelitian.

BAB 3 PENUTUP
2.1 Kesimpulan, berisi uraian kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang
telah dibahas serta berisi kelebihan dan kekurangan hasil penelitian.
2.2 Saran, berisi keperluan penelitian yang akan datang. Biasanya berisikan saran
yang ditujukan pada lembaga ataupun sekolah.
3) Bagian penutup terdiri atas,
Daftar Pustaka, merupakan bagian akhir dalam penyusunan sebuah makalah. Daftar
pustaka berisi nama-nama literatur yang dijadikan referensi dalam pembuatan makalah.
Urutan penulisan nama literatur yakni:
Damono, Sapardi Djoko.2005. Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta:
Pusat Bahasa.

Endraswara, Suwardi.2014. Metodologi Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Buku


Pop

Kresna, Ardian. 2013. DRUPADI. Yogyakarta: DIVA Press (Anggota IKAPI)

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit PT


Remaja Rosdakarya Offset.

Lampiran (jika ada).

Sistematika yang diuraikan di atas merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak
dapat dipisahkan dan bolak-balik susunannya.

e. Tujuan Menyunting

Tujuan dari menyunting teks adalah untuk menyajiakan teks yang baik dan benar
sesuai dengan kaidah EYD. Naskah yang disunting merupakan naskah yang bersifat formal,
seperti buku, surat kabar, dan media informasi yang dituntut untuk menggunakan tata
kebahasaan sesuai denan EYD.
Selain itu tujuan menyunting naskah adalah untuk memastikan pengaliran atau
penyebaran idea daripada penulis kepada pembaca dapat disampaikan dalam bahasa yang
gramatis, jelas, indah dan menarik.

9
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa menyunting ialah kerja
teknis sekaligus kreatif penyunting dengan tujuan memperbaiki naskah berita atau artikel
atau jenis tulisan lain yang mengandung kesalahan teknis penulisan ejaan, tata bahasa dan
cacat substansi serta kelemahan retorika. Menyunting teks pada dasarnya mengolah naskah
untuk menghasilkan produk linguistik yang gramatikal, tidak menyalahi kaidah bahasa dan
meletakkan sudut pandang penulisan yang sesuai dengan bentuk tulisan, di samping menjaga
akurasi fakta dan data.
Hal-hal yang diperhatikan dalam menyunting meliputi: ejaan, tanda baca, diksi,
kalimat, sistematika penulisan, kebenaran konsep dalam teks makalah biasanya ditemukan
konsep-konsep ilmiah. penyunting akan melihat hal yang dicantumkan tersebut benar atau
tidak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. 2003. Jakarta: Balai Pustaka.
Brainly. Tugas. https://brainly.co.id/tugas/264423. Diakses pada tanggal 16 maret 2017.
Budiyono, Sunu Catur, Prayitno, Lydia Lia, Retnani, Dwi, DKK. Pedoman Penulisan Proposal
Skripsi dan Artikel Ilmiah. 2016. Surabaya.
Effendy, Akip. Hakikat Keterampilan Menulis. http://akipeffendy.blogspot.co.id/2012/03/hak-
i-kat-keterampilan-menulis.html?m=1. Diakses pada tanggal 16 maret 2017.
Poerwardaminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. 1987. Jakarta: Balai Pustaka.

11

Anda mungkin juga menyukai