Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah Bahasa Indonesia

“Teknik Pengutipan”
Dosen Pengampu : Icha Faradilasari, M.Pd

Kelompok 8:
1. Firdho Razaq Nur Rachmat
NIM:2296144001
2. Muhammad Irsyad Al Asna
NIM: 2296144021
3. Lintang Cyta Damayanti
NIM: 2296144025

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI JOMBANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami haturkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat karunia dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam, semoga tetap
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia, yang di ampu oleh
Icha Faradilasari, M.Pd.
Tugas ini berisi tentang “TEKNIK PENGUTIPAN” dengan sub bab pembahasan
1. Jenis Kutipan
2. Penggunaan Kutipan
3. Cara Pengutipan
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang
telah membimbing kami, dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penyusun menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat berharga dalam memperbaiki
penulisan makalah kami kedepannya. Semoga Allah SWT senantiasa meridai setiap usaha kita,
Aamiin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................................6
2.1 Jenis Kutipan.........................................................................................................................................................6
2.2 Penggunaan Kutipan.............................................................................................................................................9
2.3 Cara Pengutipan..................................................................................................................................................11
BAB III.........................................................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................................................14
3.2 Saran...................................................................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik. Hal
tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Dalam makalah ini
tema yang akan dibahas adalah tentang Kutipan, yang terdiri atas Jenis Kutipan,Penggunaan
Kutipan,dan cara pengutipan. Pembahasan ini didasari karena dalam menciptakan sebuah
karya ilmiah harus memiliki unsur-unsur tersebut.
Menulis karya ilmiah adalah salah satu cara untuk menunjukkan passion seseorang.
Menulis karya ilmiah memungkinkan seseorang untuk menginformasikan konsep, klaim,
atau kesimpulan dengan bantuan penelitian ilmiah pada pembaca. Membaca artikel ilmiah
memberikan pembaca dengan sejumlah pengetahuan yang harus diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk penulisan karya ilmiah berfungsi sebagai wahana inovasi dan transformasi
ilmiah. Untuk mengubah perilaku masyarakat dan individu.
Untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan dalam penulisan ilmiah adalah
“valid” (pengetahuan yang benar), sejumlah kegiatan ilmiah harus dilakukan sebelum
menulis karya ilmiah apa pun. Menemukan fakta, ide, generalisasi, dan teori melalui upaya
ilmiah memungkinkan orang untuk memahami fenomena dan menemukan solusi untuk
masalah yang mereka hadapi. Akibatnya, pekerjaan pengetahuan ilmiah adalah akumulasi
informasi dalam bentuk fakta, ide, generalisasi, dan hipotesis yang telah dihasilkan melalui
berbagai upaya ilmiah untuk memahami fenomena dan mengatasi masalah saat ini dan yang
akan datang.
Masuk akal jika menghasilkan karya ilmiah menghadirkan tantangan, selain itu terkait
dengan informasi yang harus ditulis dan tantangan terkait penulisan lainnya. Penulis harus
memiliki saran atau strategi untuk penataan tulisan yang sesuai dengan konvensi linguistik
dan mekanisme psikofisik untuk peningkatan produktivitas saat menulis karya ilmiah.
Akibatnya, kemampuan pengarang untuk menciptakan bahasa tulis melalui proses kontrol
psikofisik yang tepat dengan konteks berdampak pada isi karya ilmiah.
Selain permasalahan tersebut, sitasi dalam karya ilmiah terus memberikan tantangan.
Kesalahan kutipan dapat menyebabkan plagiarisme, yang akan membatalkan klaim makalah
sebagai ilmiah. Harus diakui bahwa ada perbedaan kaliber karya ilmiah yang dilakukan oleh
orang yang berbeda, namun perbedaan kualitas ini harus tetap ada dalam kenyataan.
Seseorang perlu terampil dalam memadukan rempah-rempah dan meramu kutipan untuk
mempertahankan tingkat pekerjaan ilmiah yang unggul. Menulis karya ilmiah membutuhkan
kemampuan mengutip secara efektif, yang hanya bisa dipelajari dan diamalkan. Kemampuan
yang akan dimiliki ketika seseorang belajar dan menggunakan keterampilan membuat
kutipan kreatif mereka untuk digunakan saat menulis artikel ilmiah. (Dian Indihadi)
Kutipan adalah suatu kegiatan menulis satu kalimat atau lebih untuk dijadikan karya tulis
lain,yang kemudian harus dipertanggung jawabkan untuk tujuan dijadikan
acuan/memperkuat argumen dalam menyusun karya tulis atau karya ilmiah. Sumber sumber
tersebut perlu di cantumkan di dalam sebuah kutipan. Penulisan kutipan yang baik dan benar
sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia,harus diketahui terlebih dahulu sebelum menulis
karya ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa saja jenis kutipan?
B. Bagaimana penggunaan kutipan?
C. Bagaimana cara melakukan pengutipan?

1.3 Tujuan Masalah


A. Dapat mengetahui jenis-jenis kutipan
B. Dapat mengetahui penggunaan kutipan dengan benar
C. Dapat mengetahui cara pengutipan dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis Kutipan
Terkadang penulis karya ilmiah akan mengutip tulisan dan pandangan orang lain.
Kutipan umum digunakan oleh penulis bila diperlukan untuk mendukung teks dan
mendukung deskripsi atau argumen. Penting untuk memperhatikan konvensi penulisan
akademis dalam upaya ini. Sebuah artikel ilmiah tidak boleh menggunakan tanda kutip
sebagai komponen utamanya karena hal ini memberikan kesan bahwa karya tersebut tidak
lebih dari kumpulan kutipan. Namun, dibandingkan dengan tulisan-tulisan ilmiah pada
umumnya, penelitian yang berfokus pada pemeriksaan mendalam terhadap sudut pandang
seorang tokoh, seperti biografi, ideografi, dan karya, mungkin lebih banyak menggunakan
kutipan. Tulisan dan temuan wawancara, observasi, dan metode penelitian lainnya dapat
digunakan untuk mengidentifikasi asal kutipan. Penulis artikel ilmiah terkadang merujuk pada
pendapat orang lain. Bila perlu untuk memperkuat deskripsi atau argumen teks, penulis
menggunakan kutipan umum. Dalam upaya ini, sangat penting untuk memperhatikan aturan
penulisan akademik. Kutipan tidak boleh menjadi fokus utama dari sebuah karya ilmiah
karena hal itu menunjukkan bahwa karya tersebut tidak lebih dari kumpulan kutipan. Namun,
penelitian yang berfokus pada analisis mendalam dari sudut pandang karakter, seperti
biografi, ideografi, dan karya, mungkin memerlukan lebih banyak kutipan daripada literatur
ilmiah standar pada umumnya. Sumber kutipan dapat ditentukan melalui tulisan, hasil
wawancara, observasi, dan jenis investigasi lainnya. (Rokhmansyah, 2018)
Dalam penulisan karya tulis ilmiah, manfaat dari menulis kutipan ditujukan untuk
merujuk informasi berupa pendapat atau teori yang dikemukakan oleh para ahli. Informasi itu
bisa berupa data atau pendapat para ahli yang digunakan untuk membantu penulis dalam
mengembangkan pokok masalah yang dibahas dalam karya tulis ilmiahnya. Hal ini akan
mendukung gagasan yang disampaikan penulis bahwa sebelumnya benar-benar ada orang
yang menyampaikan gagasan yang serupa. Dengan adanya kutipan tersebut, maka akan
terlihat etika dan kredibilitas penulis atau bukti kebenaran dari pernyataan yang dibuat oleh
penulis serta memudahkan pembaca untuk menelusuri informasi lebih lengkap.
Kutipan terdiri atas dua jenis, yaitu (1) kutipan langsung dan (2) kutipan tidak langsung.
Dalam mengutip secara langsung, penulis tidak melakukan perubahan apa pun terhadap teks
atau bagian teks yang dikutip, sedangkan dalam mengutip tidak secara langsung penulis
diperkenankan untuk menggunakan kata-katanya sendiri tetapi tidak mengubah makna pada
teks aslinya (melalui parafrase). Kedua jenis kutipan tersebut bertujuan sama, yaitu meminjam
pemikiran orang lain untuk melengkapi tulisan tanpa menghilangkan penghargaan kepada
orang yang hasil pemikirannya dipinjam (Rokhmansyah, Rijal, & Purwanti, 2018).
Ciri-ciri kutipan langsung adalah sebagai berikut.
a. Tidak boleh ada perubahan terhadap teks asli.
b. Tanda (sic!) digunakan apabila ditemukan kesalahan pada teks asli.
c. Tanda tiga titik tiga (...) digunakan apabila ada bagian kutipan yang dihilangkan.
d. Menggunakan sumber kutipan yang berlaku dalam bidang selingkung.

Dalam melakukan kutipan langsung, kadang kala mengutip teks yang panjang atau
pendek. Sebuah kutipan disebut kutipan pendek apabila tidak lebih dari empat baris
sedangkan kutipan panjang lebih dari empat baris. Ketentuan untuk kutipan langsung yang
pendek adalah

1. Diintegrasikan langsung dengan tulisan penulis.


2. Diapit oleh tanda kutip.
3. Menuliskan sumber kutipan, baik di awal maupun di akhir kutipan.

Sedangkan untuk kutipan langsung yang panjang, ketentuannya adalah

1. Dipisahkan dari tulisan penulis dengan spasi yang lebih kecil.


2. Diapit oleh tanda kutip ataupun tidak.
3. Menuliskan sumber kutipan di akhir kutipan. Kutipan langsung, baik yang pendek
maupun yang panjang, juga dapat dilakukan pada catatan kaki dengan tata cara:
spasi rapat, diapit tanda kutip, dan tidak boleh mengadakan perubahan terhadap
teks asli (Rokhmansyah et al., 2018)

Contoh kutipan langsung pendek

 Ekarasi (2015:132) menyatakan bahwa “mental seseorang akan tertekan ketika


tuntutan semakin besar namun ia tidak sanggup mengejar tuntutan tersebut.”
 Hubungan antara organisasi dengan manusia yang menciptakannya sangat erat.
Hal ini sesuai dengan pengertian organisasi sebagaimana diungkapkan Wirawan (2007)
bahwa “Organisasi merupakan respons terhadap dan alat penciptaan nilai untuk memuaskan
kebutuhan manusia.”

Contoh kutipan langsung panjang

 Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Williams (1976)
mengemukakan: “Penggunaan istilah kebudayaan yang banyak dipakai dewasa ini. Pertama,
mengenai perkembangan intelektual, spiritual dan estetik individu, kelompok atau
masyarakat. Kedua, menangkap sejumlah aktivitas intelektual dan artistik seta produk-
produknya (film, kesenian, dan teater). Ketiga, mengenai seluruh cara hidup, aktivitas,
kepercayaan, dan kebiasaan seseorang, kelompok atau masyarakat.”
 Menurut Kridalaksana (1996:2), variasi bahasa berdasarkan pemakai bahasa
dibedakan atas empat jenis sebagai berikut ini. Dialek regional yaitu variasi bahasa
berdasarkan daerah. Variasi regional membedakan bahasa yang dipakai di satu tempat dengan
yang dipakai di tempat lain. Dialek sosial yaitu dialek yang dipakai oleh kelompok sosial
tertentu atau yang menandai stratum sosial tertentu. Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai
pada kurun waktu tertentu. Idiolek yaitu keseluruhan ciri-ciri bahasa seseorang.

Berbeda dengan kutipan langsung—langsung mengambil tulisan asli orang tanpa


adanya pengubahan— pada kutipan tidak langsung, penulis biasanya mengubah tulisan yang
dikuti sehingga disebut juga inti sari pendapat. Ketentuan penulisan kutipan tidak langsung,
yaitu:

1. Diintegrasikan dengan teks.


2. Tidak diapit oleh tanda kutip.
3. Harus menyertakan sumber kutipan.

Berikut ini contoh kutipan tidak langsung.

 Perbedaan antara laki-laki dan perempuan mengakibatkan terjadinya pembagian


kerja sosial dalam masyarakat. Menurut Durkheim (dalam Veegar, 1986:146) pembagian
kerja diawali oleh adanya perubahan dalam diri individu melalui proses sosialisasi dan
diinternalisasikan oleh orang-orang yang berada di lingkungan tempat orang itu dibesarkan.
Mengenai sumber kutipan, hal tersebut mutlak harus ditulis jika tidak ingin digolongkan
sebagai orang yang melakukan plagiarisme karena plagiarisme merupakan tindakan pencurian
terhadap hak cipta seseorang yang dilindungi oleh hukum. Selain terhindar dari tuduhan
plagiarisme, menyertakan data atas sumber kutipan juga berarti menghargai pikiran orang
yang tulisannya dikutip selain sebagai etika dalam dunia akademik dan aspek legalitasnya.

2.2 Penggunaan Kutipan

Setelah memahami pengertian kutipan, kini harus dipahami juga bagaimana fungsi
dari pengertian kutipan tersebut. Pada dasarnya, fungsi dari kutipan adalah sebagai bukti
atau untuk memperkuat argumen atau pendapat penulis. Tentu saja pengertian kutipan
berbeda dengan jiplakan. Kalau jiplakan, artinya penulis mengambil pendapat orang lain
tanpa atau tidak dengan menyebut sumbernya.

Pengertian kutipan dilihat dari fungsinya juga biasanya digunakan untuk dapat
mengemukakan definisi atau pengertian istilah atau konsep tertentu dan digunakan untuk
dapat menguraikan suatu rumus atau formula atau untuk mengemukakan pendirian atau
pendapat seseorang.

Tak hanya itu, ada pula beberapa fungsi dari pengertian kutipan seperti di bawah ini.

1. kutipan dilakukan untuk menghindarkan pengutip atau penulis dari kegiatan


plagiarisme.
2. Kutipan dibuat untuk dapat membantu pembaca yang ingin memahami lebih lanjut
mengenai ide dari pengutip.
3. Sumber kutipan yang dibuat selanjutnya digunakan untuk dapat memberikan nilai
terhadap suatu karya ilmiah yang sedang atau sudah dibuat.
4. Penulisan kutipan yang tepat akan mampu mengamankan penulis dari ide orang
lain yang salah.
5. Penulisan kutipan untuk dapat menguatkan pengutip melalui kutipan yang dimuat
dalam suatu karya ilmiahnya.
6. Penulisan kutipan dilakukan untuk meningkatkan estetika penulisan.
7. Kutipan dibuat sebagai pembedaan daftar pustaka dan ketergantungan halaman.
8. Kutipan dilakukan untuk dapat mencegah pengulangan penulisan data pustaka.

Selain pengertian kutipan dan fungsi kutipan, kutipan juga pastinya memiliki manfaat
di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penulisan pengertian kutipan yang
perlu diketahui.
1. Pengertian kutipan memiliki manfaat untuk menegaskan isi uraian.
2. Kutipan bermanfaat untuk dapat membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan
yang dibuat oleh penulis.
3. Kutipan dibuat untuk dapat memperlihatkan kepada pembaca mengenai materi dan
teori yang digunakan oleh penulis.
4. Kutipan bermanfaat untuk dapat mengkaji interpretasi penulis terhadap suatu
bahan atau teori kutipan yang digunakan.
5. Kutipan bermanfaat untuk dapat menunjukkan bagian atau aspek didalam topik
yang dibahas.

Jika pengertian kutipan, fungsi kutipan, dan manfaat kutipan telah dibahas, maka
perlu diketahui bahwa kutipan juga memiliki tujuan. Tujuan ditulisnya kutipan dalam karya
tulis, skripsi, artikel, dan lain sebagainya sebagai penguat atau pengokohan argumentasi
dalam sebuah karya tulis atau karangan. Tujuan ditulisnya kutipan adalah sebagai berikut.
1. Kutipan ditulis sebagai landasan teori dari karya ilmiah atau suatu karangan.
2. Kutipan ditulis sebagai penguat argumen atau pendapat penulis.
3. Kutipan ditulis sebagai penjelasan dari suatu uraian terhadap materi atau teori
yang sudah diambil.
4. Kutipan bisa dijadikan sebagai bahan bukti untuk dapat menunjang teori atau
materi yang diangkat.

Oleh sebab itu, penulis tidak perlu buang-buang waktu untuk meneliti dan
menganalisis hal yang sebelumnya sudah diteliti oleh penulis lain. Meski demikian, dalam
menulis pengertian kutipan, penulis harus memerhatikan beberapa hal saat menulis
kutipan:
1. penulis harus mampu mempertimbangkan bahwa kutipan tersebut perlu
dicantumkan.
2. penulis harus bertanggung jawab secara penuh terhadap ketepatan dan ketelitian
kutipan yang diambil.
3. penulis harus menulis dan memilih kutipan yang berkaitan atau relevan dengan
penemuan teori atau materi.
4. saat menulis kutipan, penulis dilarang menulis atau mempergunakan banyak
kutipan langsung,
5. penulis harus mampu mempertimbangkan jenis kutipan, baik kutipan langsung
atau kutipan tidak langsung, dan
6. penulis harus memerhatikan teknik penulisan kutipan dan bagaimana kaitannya
dengan sumber rujukan.(Salmaa, 2021)
2.3 Cara Pengutipan

Dalam melakukan kutipan langsung, kadang kala mengutip teks yang panjang atau
pendek. Sebuah kutipan disebut kutipan pendek apabila tidak lebih dari empat baris
sedangkan kutipan panjang lebih dari empat baris. Ketentuan untuk kutipan langsung yang
pendek adalah

1. Diintegrasikan langsung dengan tulisan penulis.


2. Diapit oleh tanda kutip.
3. Menuliskan sumber kutipan, baik di awal maupun di akhir kutipan.

Sedangkan untuk kutipan langsung yang panjang, ketentuannya adalah

1. Dipisahkan dari tulisan penulis dengan spasi yang lebih kecil.


2. Diapit oleh tanda kutip ataupun tidak.
3. Menuliskan sumber kutipan di akhir kutipan. Kutipan langsung, baik yang pendek
maupun yang panjang, juga dapat dilakukan pada catatan kaki dengan tata cara: spasi
rapat, diapit tanda kutip, dan tidak boleh mengadakan perubahan terhadap teks asli
(Rokhmansyah et al., 2018)

Contoh kutipan langsung pendek


 Ekarasi (2015:132) menyatakan bahwa “mental seseorang akan tertekan ketika
tuntutan semakin besar namun ia tidak sanggup mengejar tuntutan tersebut.”
 Hubungan antara organisasi dengan manusia yang menciptakannya sangat erat.
Hal ini sesuai dengan pengertian organisasi sebagaimana diungkapkan Wirawan (2007)
bahwa “Organisasi merupakan respons terhadap dan alat penciptaan nilai untuk
memuaskan kebutuhan manusia.”

Contoh kutipan langsung panjang

 Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Williams (1976)
mengemukakan: “Penggunaan istilah kebudayaan yang banyak dipakai dewasa ini. Pertama,
mengenai perkembangan intelektual, spiritual dan estetik individu, kelompok atau
masyarakat. Kedua, menangkap sejumlah aktivitas intelektual dan artistik seta produk-
produknya (film, kesenian, dan teater). Ketiga, mengenai seluruh cara hidup, aktivitas,
kepercayaan, dan kebiasaan seseorang, kelompok atau masyarakat.”
 Menurut Kridalaksana (1996:2), variasi bahasa berdasarkan pemakai bahasa
dibedakan atas empat jenis sebagai berikut ini. Dialek regional yaitu variasi bahasa
berdasarkan daerah. Variasi regional membedakan bahasa yang dipakai di satu tempat dengan
yang dipakai di tempat lain. Dialek sosial yaitu dialek yang dipakai oleh kelompok sosial
tertentu atau yang menandai stratum sosial tertentu. Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai
pada kurun waktu tertentu. Idiolek yaitu keseluruhan ciri-ciri bahasa seseorang.

Berbeda dengan kutipan langsung—langsung mengambil tulisan asli orang tanpa


adanya pengubahan— pada kutipan tidak langsung, penulis biasanya mengubah tulisan yang
dikuti sehingga disebut juga inti sari pendapat. Ketentuan penulisan kutipan tidak langsung,
yaitu:

1. Diintegrasikan dengan teks.


2. Tidak diapit oleh tanda kutip.
3. Harus menyertakan sumber kutipan.

Berikut ini contoh kutipan tidak langsung.


 Perbedaan antara laki-laki dan perempuan mengakibatkan terjadinya pembagian
kerja sosial dalam masyarakat. Menurut Durkheim (dalam Veegar, 1986:146) pembagian
kerja diawali oleh adanya perubahan dalam diri individu melalui proses sosialisasi dan
diinternalisasikan oleh orang-orang yang berada di lingkungan tempat orang itu dibesarkan.

Mengenai sumber kutipan, hal tersebut mutlak harus ditulis jika tidak ingin digolongkan
sebagai orang yang melakukan plagiarisme karena plagiarisme merupakan tindakan pencurian
terhadap hak cipta seseorang yang dilindungi oleh hukum. Selain terhindar dari tuduhan
plagiarisme, menyertakan data atas sumber kutipan juga berarti menghargai pikiran orang
yang tulisannya dikutip selain sebagai etika dalam dunia akademik dan aspek legalitasnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kutipan merupakan kalimat pinjaman dari seorang pengarang, penulis terdahulu, atau
seorang yang terkenal yang telah dimuat dalam buku, majalah, surat kabar, dan media tulis
lain sebagainya untuk melengkapi tulisan tanpa menghilangkan penghargaan kepada penulis
asli. Kutipan mempunyai 2 jenis, yakni kutipan langsung dan tidak langsung. Dalam kutipan
langsung, penulis tidak melakukan perubahan apa pun terhadap teks atau bagian teks yang
dikutip Kutipan langsung sendiri dibagi menjadi 2, yakni kutipan langsung pendek dan
kutipan langsung panjang. Sedangkan untuk kutipan tidak langsung penulis diperkenankan
untuk menggunakan kata-katanya sendiri tetapi tidak mengubah makna pada teks aslinya
(melalui paraphrase).
Pada dasarnya, fungsi dari kutipan adalah sebagai bukti atau untuk memperkuat
argumen atau pendapat penulisan. Kutipan dilihat dari fungsinya juga biasanya digunakan
untuk dapat mengemukakan definisi atau pengertian istilah atau konsep tertentu. Kutipan
juga digunakan untuk dapat menguraikan suatu rumus atau formula atau untuk
mengemukakan pendirian atau pendapat seseorang . Kutipan dilakukan untuk menghindar
dari kegiatan plagiarisme, membantu pembaca yang ingin memahami lebih lanjut mengenai
ide dari pengutip, dan memberikan nilai terhadap suatu karya ilmiah yang sedang atau
sudah dibuat.

Kutipan langsung biasanya mengutip teks yang panjang atau pendek. Sebuah kutipan
disebut kutipan pendek apabila tidak lebih dari empat baris sedangkan kutipan panjang lebih
dari empat baris. Ada beberapa ketentuan dalam membuat kutipan langsung yang pendek,
yakni: Diintegrasikan langsung dengan tulisan penulis; diapit oleh tanda kutip; menuliskan
sumber kutipan, baik di awal maupun di akhir kutipan.
Sedangkan untuk kutipan langsung yang panjang, ketentuannya adalah: Dipisahkan dari
tulisan penulis dengan spasi yang lebih kecil; diapit oleh tanda kutip ataupun tidak;
menuliskan sumber kutipan di akhir kutipan. Kutipan langsung, baik yang pendek maupun
yang panjang, juga dapat dilakukan pada catatan kaki dengan tata cara: spasi rapat, diapit
tanda kutip, dan tidak boleh mengadakan perubahan terhadap teks asli (Rokhmansyah et al.,
2018)
Berbeda dengan kutipan langsung—langsung mengambil tulisan asli orang tanpa
adanya pengubahan— pada kutipan tidak langsung, penulis biasanya mengubah tulisan yang
dikuti sehingga disebut juga inti sari pendapat. Ketentuan penulisan kutipan tidak langsung,
yaitu: Diintegrasikan dengan teks; tidak diapit oleh tanda kutip; menyertakan sumber kutipan.

3.2 Saran
Dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan yang dikarenakan minimnya
keilmuan kami. Oleh karena itu kami mohon koreksi dari pembaca agar ke depan makalah
kami lebih baik dan bermanfaat tentunya.
DAFTAR PUSTAKA
Indihadi Dian. 2019. Urun-Bina Kiat Pengutipan dalam Tulisan Karya Ilmiah Guru Di Sekolah
Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Rokhmansyah, A., Rijal, S., & Purwanti. (2018). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Semarang: Unnes Press.
Salmaa. 2021. Pengertian Kutipan: Macam-macam, Cara Penulisan, dan Contohnya. Dasar
Menulis. Deepublish.
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kutipan/#Fungsi_Kutipan

Pratama, Rizky. 2021. Cara Menulis Kutipan yang Benar (dari Buku/ Jurnal/ Internet). Materi.
Bocahkampus. https://bocahkampus.com/cara-menulis-kutipan

Kahfi, Bilal. 2022. 12 Contoh Kutipan langsung Lebih dari 4 Baris. Bahasa Indonesia.
Antotunggal. http://www.antotunggal.com/2022/01/12-contoh-kutipan-langsung-lebih-
dari-4.html

Anda mungkin juga menyukai