Anda di halaman 1dari 19

Penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan Menggunakan Bahasa

Indonesia yang Baik dan Benar


Dalam Rangka Melengkapi Tugas Perkuliahan Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :

Riva Rahayu, M.Ud

Disusun Oleh : Kelompok 4


1. Aditya Fauzan Ahadian (1178030004)
2. Ahmad Syarifudin (1178030011)
3. Aldy Khaerul Fikri (1178030018)
4. Anisa Meiliani (1178030025)
5. Arneza Agistiani (1178030032)
6. Deni Permana (1178030039)
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati
Bandung

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-
Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pengantar Ilmu Politik yang
berjudul Penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik
dan Benar tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kami terbuka
bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Bandung, November 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................................i
Daftar Isi .........................................................................................................................................ii
BAB I ..............................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................................1
BAB 2 .............................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Karya Ilmiah ...........................................................................................................2
2.2 Hakikat Karya Ilmiah ................................................................................................................2
2.3 Karaktristik dan Jenis – Jenis Karya Ilmiah .............................................................................4
2.4 Bahasa dan Kode Etik Dalam Karya Ilmiah .............................................................................6
2.5 Tata Tulis Karya Ilmiah ............................................................................................................9
BAB 3 ...........................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................................
Daftar Pustaka ...............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah tentang karya ilmiah semakin meningkat baik dijenjang smp, sma, maupun
dijenjang perkuliahan. Banyak siswa-siswa yang membuat laporan tentang suatu penelitian
sederhana. Dijenjang perkuliahan, karya ilmiah memuat proposal penelitian, kemudian
penelitian, dan setelah itu, karya ilmiah. Dalam menulis karya tulis ilmiah, kita perlu banyak
membaca sumber-sumber yang kita butuhkan. Sebuah karya tulis yang lengkap memuat halaman
judul, halaman persetujuan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar
pustaka, dll.

Karya ilmiah merupakan sesuatu yang berfungsi menarik perhatian pembaca dan
memberi arahan terhadap masalah yang akan diuraiakan. Dengan akal kita dapat terpikir untuk
menganalisis permasalahan, menemukan akar permasalahan, menemukan alternatif
pemecahannya, kemudian memberikan kesimpulannya. Proses berpikir seperti di atas akan
menjadi langkah kerja ilmiah apabila dituangkan dalam bentuk tulisan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Karya Ilmiah


2. Hakikat Karya Ilmiah
3. Karakteristik dan Jenis – jenis Karya Ilmiah
4. Bahasa Karya Ilmiah
5. Tata tulis Karya Ilmiah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah suatu laporan tertulis mengenai hasil dari suatu kegiatan, kegiatan
tersebut bisa berupa penelitian, pengamatan, dan lain sebagainya. Karya ilmiah juga bisa
diartikan sebagai suatu tulisan yang sesuai dengan kaidah keilmuan dan didasari pada hasil
pengamatan, peninjauan dan penelitian pada suatu bidang, lalu disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan tertentu serta isi dari karya ilmiah tersebut bisa di
pertanggungjawabkan kebenarannya. Salah satu tujuan dibuatnya suatu karya ilmiah adalah
untuk memberitahukan sesuatu secara logis dan juga sistematis kepada pembaca, biasanya karya
ilmiah digunakan untuk mencari sebuah solusi atau jawaban mengenai suatu permasalahan.
Maka karya ilmiah selalu membahas sebuah permasalahan atau hal baru yang belum dibahas
oleh orang lain

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

 Memberi penjelasan
 Memberi komentar atau penilaian
 Memberi saran
 Menyampaikan sanggahan
 Membuktikan hipotesa

2.2 Hakikat Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disajikan secara ilmiah dalam sebuah
forum atau media ilmiah. Karakteristik keilmihan sebuah karya ilmiah, terdapat pada isi,
penyajian, dan bahasa yang digunakan. Isi pembahasan dari sebuah karya ilmiah harus bersifat
keilmuan, yaitu rasional, objektif, tidak memihak, dan berbicara apa adanya. Serta fokus dan
bersifaat spesifik pada sebuah bidang keilmuan secara mendalam, sesuai dengan kemampuan
sang ilmuwan. Bahasa yang digunakan juga harus bersifat baku, disesuaikan dengan sistem ejaan
yang berlaku di Indonesia.1 Karya ilmiah juga merupakan karya tulis yang menyajikan
gagasan,deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis,disajikan secara objektif dan jujur,
dengan menggunakanbahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan ataubukti-bukti empirik.2

Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi
tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan,
serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan atau hasil penelitian dan sebagainya.3 Kegiatan
menulis pada dasarnya untuk menyampaikan atau menyajikan gagasan atau pikiran, informasi,
kehendak, kepentingan dan berbagi pesan kepada pihak lain dalam bahasa tulis. Dan juga
sebagai kegiatan menyampaikan pengetahuan dan temuan baru dalam suatu bidang ilmu
pengetahuan.4

Karya ilmiah berfungsi sebagai rujukan untuk meningkatkan wawasan, serta


menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan
dan menyajikannya secara sistematis, serta memperluas wawasan.

Menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan
(emosional) dan belahan otak kiri (logika) (DeProter, 1999:79). Peran otak kanan dalam kegiatan
menulis adalah memberikan semangat, melkukan spontanitas, memberi warna emosi,
memberikan imajinasi, membuat gairah, memberikan nuansa unsur baru, dan memberikan corak
kegembiraan dalam tulisan. Sedangkan peran otak kiri dalam menulis adalah membuat
perencanaan (outline), menggunakan tatabahasa, melkukan penyuntingan, mengerjakan
penulisan kembali, dan melakukan penelitian tanda baca. Sebuah karya tulis yang baik tentu
yang komunikatif, maksudnya pesan yang ditulis harus dapat difahami oleh pembaca
sebagaimana maksud si penulis. Tulisan yang komunikatif disampaikan melalui bahsa-bahasa
yang tersusun sistematis, mudah dicerna, tidak bertele-tele, dan tidak bermakna ganda (ambigu).

Menulis karya ilmiah dengan kata lain, yakni menyusun kalimat-kalimat bermakna dalam
sebuah rangkaian informasi yang berguna untuk pembaca. Karya tulis ilmiah tidak selamanya

1
Cecep Wahyu H., M.Pd, dkk., Mata Kuliah Umum Pengembangan Karakter: Bahasa Indonesia, Halaman 109
2
https://www.scribd.com/doc/38988415/Hakikat-karya-ilmiah
3
http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.co.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-karya.html
4
Cecep Wahyu H., M.Pd, dkk., Mata Kuliah Umum Pengembangan Karakter: Bahasa Indonesia, Halaman 109
berawal dari harisl penelitian. Karya tulis ilmiah juga bisa dihasilkan dari pemikiran-pemikiran
mendalam yang dilengkapi dengan kajian kepustakaan.5

2.3 Karaktristik dan Jenis – Jenis Karya Ilmiah

2.3.1 Karakteristik Karya Ilmiah

Karakteristik karya ilmiah yang membedakannya dengan tulisan non-ilmiah


antara lain:

1. Mengacu pada teori sebagai landasan berpikir (kerangka pemikiran) dalam pembahasan
masalah.
2. Lugas, tidak emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interprestasi lain.
3. Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten
4. Efektif, ringkas dan padat.
5. Efisien, hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
6. Objektif berdasarkan fakta --setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya,
sebenarnya, dan konkret.
7. Sistematis, baik penulisan dan pembahasan sesuai dengan prosedur dan sistem yang
berlaku.

2.3.2 Jenis – Jenis Karya Ilmiah

1. Artikel,
Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisanya
tentang suatu masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang
dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata
cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel
ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil pengembangan proyek.

Sistematika Artikel:
1. Judul
2. Nama Penulis -- tanpa gelar akademik
3. Abstrak --ringkasan tulisan, gambaran umum isi artikel.
4. Kata Kunci --3-5 keywords
5. Pendahuluan -- latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-2 kalimat) pokok
bahasan dan tujuannya.
6. Kerangka Teori (Kajian Teori) --dasar teori yang menjadi acuan.

5
Cecep Wahyu H., M.Pd, dkk., Mata Kuliah Umum Pengembangan Karakter: Bahasa Indonesia, Halaman 110
7. Pembahasan --kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian
atau sikap penulis
8. Penutup -- simpulan dan saran
9. Daftar Pustaka

2. Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam
sebuah seminar atau dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan). Makalah juga diartikan sebagai
karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu
perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu
masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis
yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh
dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.

Sistematika Makalah:

1. Pendahuluan
2. Pembahasan
3. Kesimpulan

3. Kertas Kerja
Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan
analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang
biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa
diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
4. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa) dalam
kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi
(Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau makalah, tergantung
panduan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.
5. Skrips
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1
(Sarjana). Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendaagt (teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum
tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
6. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca
Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
7. Disertasi
Disertasi --disebut juga "Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis ilmiah mahasiswa
untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu
dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid)
dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa
temuan orisinal.
8. Artikel Ilmiah Populer
Selain ketujuh jenis karya ilmiah, ada juga yang disebut artikel ilmiah populer, yaitu
artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer (bahasa media/bahasa jurnalistik)
untuk dimuat di media massa (suratkabar, majalah, tabloid). Berbeda dengan artikel ilmiah,
artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Artikel
ilmiah ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena
ditulis bukan untuk keperluan akademik, tetapi untuk "dikomunikasikan" kepada publik
melalui media massa.
Artikel ilmiah populer bisa hasil penelitian ilmiah, namun disajikan dengan lebih ringkas
dan lugas, bisa pula dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan
keduanya.

2.4 Bahasa dan Kode Etik Dalam Karya Ilmiah

2.4.1 Bahasa Yang Digunakan Dalam Penulisan Karya Ilmiah

Dalam membuat sebuah karya ilmiah tidak luput dari peraturan-peraturan bahasa
Indonesia, seperti ragam bahasa yang digunakan, penulisan tanda baca, ejaan sampai dengan
penulisan huruf-huruf kapital yang harus diperhatikan, karena membuat sebuah karya ilmiah itu
butuh bahasa yang yang sederhana, mudah dimengerti, ringkas dan tidak berlebihan. Oleh karena
itu Saya tulis di sini sedikit bagaimana cara penulisannya dan syarat-syarat kebahasan dalam
membuat sebuah karya ilmia

Syarat Kebahasaan

1. Baku
Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik
mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata atau istilah
dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan.
2. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat
diterima akal.
3. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan dalam tulisan dapat diukur secara pasti.
4. Tepat
Ide yang diungkapkan dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur atau penulis
dan tidak mengandung makna ganda.
5. Denotatif
Kata yang digunakan dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak melibatkan
perasaan, karena sifat ilmu itu objektif.
6. Ringkas
Ide dan gagasan diungkapkan dengan kaimat pendek sesuai dengan kebutuhan
pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas.
7. Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam
kalimat maupun dalam paragraf.

Aspek bahasa yang juga harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah adalah
berbagai kesalahan yang dilakukan. Misalnya, kesalahan penalaran atau logika yang
tercermin dalam kalimat da nisi, kesalahan pemakaian dan penulisan kata (diksi),
kesalahan dalam penyusunan kalimat dan kesalahan dalam pemakaian ejaan dan tanda
baca. Kesalahan – kesalahan tersebut tentu harus dihindari mengingat akan berpengaruh
terhadap isi karya itu dihapami para pembacanya. Kesalahan penalaran dan logika
biasanya terjadi karena kurang sistematisnya atau kurang jelasnya informasi yang
disampaikan dalam kalimat dan teks tersebut.
2.4.2 Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah

Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya
ilmiah. Norma ini berkaitang dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan
yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan.

Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan yang lazim
disebut plagiat. Plagiat merupakan tindak kecurangan yang berupa pengambilan tulisan
atau pemikiran orang lain yang berupa pengambilan keputusan atau pemikiran orang lain
yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri.

Dalam menulis karya ilmiah, rujuk – merujuk dan kutip – mengutip merupakan kegiatan
yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat dianjurkan, karena perujukan dan
pengutipan akan membantu perkembangan ilmu. Nama sumber data atau informan,
terutama dalam penelitian kualita

2.5 Tata Tulis Karya Ilmiah

1. Teknik Pengetikan

Skripsi,tesis,atau disertai ditulis dengan menggunakan kertas HVS 70-80 gram ukuran A4
atau kuarto, pengetikan skripsi,tesis, atau disertai harus menggunakan aturan-aturan
berikut.

a. Skripsi,tesis atau disertai yang diketik dengan computer menggunakan hurup berjenis
Times New Roman,berukuran 12, dicetak dalam quality letter, dengan jarak satu setengah
spasi. Untuk program studi tertentu seperti bahasa arab dan bahasa jepang,
skripsi,tesis,atau ddisertai ditulis dengan menggunakan system tersendiri.

b. Daftar isi dapat diformat menggunakan fasilitas yang ada dalam computer.

c. batas tepikiri,tepi atas,tepi kanan, dan tepi bawqah masing-masing adalah 4 cm, 4 cm,
3 cm, dan 3 cm. apabila menggunakan mc windows atau word perfect, digunakan margin
kiri, kanan, dan atas masing masing 1,20 inci, sedangkan margin bawah 1,0 inci.
d. Pengetikan faragraf baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok dengan lima
pukulan titik dari tepi kiri atau lima hurup (1 tab) bila dengan computer. Pengetikan
faragraf baru bisa juga dengan menggunakan jarak antara paragraf satu dengan paragraph
lainnya tanpa awal kalimat dengan menjorok, yang penting penggunaanya konsisten.

e. Penulisan judul tab menggunakan huruf capital semua, tanpa garis bawah, dan tanpa
titik.

f. Cara penomoran harus digunaka secara konsisten, tidak boleh dicampur adukan.

g. Perpindahan dari satu butir ke butir lainnya tidak harus menjorok,tetapi dapat diketk
lurus/simetris agar tidak terlalu banyak mengambil tempat dan demi keindahan format.

h. penggunaan nomor urut sebagaimana disebutkan diatas sebaiknya dibatasi dan jangan
berlebihan karena pada prinsipnya karya tulis ilmiah lebih banyak menggunakan uraian
bukan pointers.

2. Sampul Luar

Sampul luar skripsi,tesis atau disertai berisi:

a. judul yang dicetak dengan huruf kapital dan tidak boleh menggunakan singkatan, jika
ada subjudul maka ditulis dengan huruf kapital hanya huruf awal dari setiap kata;

b. maksud penulisan skripsi,tesis atau disertasi;

c. logo universitas;

d. nama penulis;

e. nomor induk;

f. nama jurusan,fakultas/sekolah pasca sarjana, dan universitas;

g. tahun penulisan
h. pernyataan maksud penulisan.

3. Sampul dalam

Isi sampul dalam ditulis tepat sama dengan isi sampul luar.

4. Halaman pernyataan

Halaman ini berisi uraiaan pernyataan keaslian skripsi,tesis,atau disertasi.

pernyataan itu adalah sebagai berikut :

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi/tesis/disertasi dengan judul “….” ini beserta
seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-carayang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila
pada kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tempat,tanggal,tahun
yang membuat
pernyataan,

Ttd

(penulistesis/disertasi)

5. Halaman pengesahan

Halaman ini disediakan khusus untuk tanda tangan persetujuan dari pembimbing atau
promoter, dan ketua jurusan/ketua program study. persetujuan ini menandakan bahwa
skripsi,tesis atau disertasi, layak untuk diuji (sebelum pelaksanaan ujian) atau telah
memenuhi syarat yang ditentukan atau layak untuk menjadi salah satu referensi
unversitas (setelah ujian).

Nama pembimbing atau promoter ditulis lengkap dengan gelar akademinya. Misalnya,
Dr.Cecep wahyu Khoerudin,M.Pd.

6. Penulisan halaman

Sesuai dengan yang telah disampaikan pada bagian pendahuluan,system penulisan karya
ilmiah dilingkungan unis dapat mengacu kepada system Harvard atau APA. untuk
penulisan kutipan dan sumber kutipan mengacu pula kepada kedua system tersebut.

a. Menulis kutipan

1) kutipan langsung

a) Sistem Harvard

Kutipan ditulis menggunakan “dua tanda petik” jika kutipan ini merupakan kutipan
langsung atau dikutip dari penulisnya dan kurang dari tiga baris. jika kutipan itu diambil
dari kutipan maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan ‘satu tanda petik’.

Contoh : “….a sensitivity of the possible ways in which different cultures function and
interact…”(McLeod,2004,hlm.245)

b) Sistem APA

Aturan penulisan kutipan langsung berdasarkan APA sama dengan aturan system
Harvard. Catatan: Kutipan dicetak miring apabila kutipan tesebut berbahsa asing. Selain
itu, kutipan sebaiknya berasal dari sumber primer bukan dari kutipan. Dari contoh diatas
dapat dilihat bahwa penulisan sumber terdiri atas nama akhir pengarang,tahun, dan
halaman.

2) Kutipan empat baris


a) Sistem Harvard

jika kalimat yang dikutip langsung terdiri dari empat baris atau lebih maka kutipan ditulis
tanda tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi.

b) Sistem APA

Penulisan kutipan langsung seperti ini, antara system Harvard dan system APA pada
dasarnya sama.

3) Bagian dari kutipan dihilangkan.

b. Penulisan system kutipan

Penulisan sumber kutipan bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya sebagai
berikut :

Sumber kutipan mendahului kutipan langsung

a) system Harvard

jika sumber kutipan mendahului kutipan langsung, cara penulisannya adalah nama penulis
diikuti dengan tahun penerbitan dan nomor halaman yangf dikutip. tahun dan halaman
diletakan didalam kurung. contoh : sebagaiamana dikemukakan oleh Gaffar (2012,hlm,34)
bahwa “esensi dari the polities of national education adalah keputusan bahwa pendidikan
merupakan priotas nasional dalam membangun bangsa menuju masyarakat Indonesia baru.

b) system APA

system APA untuk penulisan kutipan ini sama dengan system Harvard.

c. Menulis angka

Cara menulis angka dalam suatu kalimat adalah sebagai berikut:

1) angka ditulis dedngan kata kata apabila angka tersebut kurang dari 10.
contoh : dalam dua minggu ini saya menghabiskan waktu dengan mengerjakan tugas.

2) angka ditulis dengan angka arab apabila angka tersebut 10 atau lebih.

contoh : dari 20 kandidat untuk jabatan ketua organisasi tersebut, lima dinyatakan berhak
untuk mengikuti pemilihan ahir.

c) untuk symbol kimia,matematika,statistika, dan seterusnya penulisan dilakukan sesuai


dengan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan.

d. Cara menulis singkat

Penulis singkatan mengikuti aturan sebagai berikut.

1. untuk ;penulisan pertama kali,suatu nama harus ditulis lengkap dan diikuti dengn
singkatan resminya dalam kurung.

contoh : dalam laporan tahunan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) disebutkan bahwa…

2. untuk penulisan berikutnya, singkatan resmi yang ada dalam kurung digunakan tanpa
perlu menuliskannya secara lengkap.

contoh : dalam laporan PBB tersebut dinyakan pula bahwa…

3. singkatan yang tidak resmitidak boleh digunakan

e. cara menulis daftar pustaka

Cara menulis daftar pustaka yang dipaparkan dalam pedoman ini didasarkan pada system
Harvard yang diterb itkan oleh De Montford University (2009) dan University of Exeter.

daftar pustaka ditulis dengan nama penulis disusun secara alfabets. baris pertama diketik
mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya juga diketik pada pukulan
pertama. jarak antara baris satu dengan berikutnya adalah satu spasi,sedangkan jarak
antara sumber satu dan sumber berikutnya adalah dua spasi.
komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka dalam system
Harvard maupun system APA pada intinya sama. berikut paparannya.

1. nama penulis dengan nama belakang ditulis terlebih dahulu,kemudian nama depan.

2. tahun penerbitan ditulis dalam kurung

3. judul sumber dapat digaris bawahi aataupun dicetak miring

4. kota tempat penerbitan, menurut system Harvard atau APA diikuti dengan titik
dua,kemudian nama-nama penerbit.

f. cara menulis daftar pustaka berdasarkan sumber yang digunakan

1. Buku

a) nama belakang

b) nama depan (inisialnya saja)

c) tahun penerbitan

d) judul buku dicetak miring

e) edisi,kota tempat penerbitan, diikuti oleh titik dua dan penerbit.

f) buku yang ditulis oleh satu orang

2. Artikel jurnal

penulisan artikel jurnal dalam daftar pustaka mengikuti urutan berikut.

a) nama belakang penulis

b) nama depan penulis (inisialnya saja)

c) tahun penerbitan (dalam tanda kurung,tidak diikiti oleh tanda baca)


d) judul artikel

e) judul jurnal

f) nomor volume dengan angka arab

g) nomor penerbitan ditulis dengan angka Arab diantara tanda kurung

h) nomor halaman mulai dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor terakhir.

3. selain buku dan artikel jurnal

a) skripsi,tesis dan disertasi

b) Publikasi Departemen atau Lembaga Pemerintah

c) Dokumen atau Laporan

d) Makalah dan prosiding Konferensi atau seminar

e) surat kabar

4. sumber dari internet

a) karya perorangan

Pengarang/penyunting.(tahun) judul. {jenis medium} tersedia di: alamat internet [tanggal


akses]

b) Pesan ponsel dari domain public,seperti Dewan diskusi atau Panitia konferensi

5. Sumber dari komunikasi pribadi

ada beberapa sumber komunikasi pribadi yang dapat dimasukan dalam teks
akademik.diantaranya adalah surat;fax;pos elektronik
(email);memo;wawancara;percakapan telepon;atau catatan perkuliahan. menurut De
monfort University (2009), hasil komunikasi pribadi harus dimasukan dalam teks tetapi
biasanya tidak dimasukan dalam daftar pustaka,karena referensi itu biasanya tidak
dilacak.menurut De montfor university (2009,hlm.10) ada beberapa hal yang harus
dilakukan yaitu,

a) meminta izin kepada yang bersangkutan sebelum mengutip apa yang dikatakannya

b) mencamtumkan inial dari nama depan dan nama belakang dan jenis komunikasi yang
dilakukan; dan

c) mencamtumkan tanggal dari komunikasi yang dailakukan.

Anda mungkin juga menyukai