Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “Baik dan Benar”
dalam bahasa indonesia. pastinya banyak orang yang bertanya “bagaimana
menggunakan bahasa yang baik dan benar itu?”. Untuk memahami bagaimana
menggunakan bahasa yang baik dan benar, oleh karena itu saya akan
memberikan sedikit penjelasan. Bahasa Indonesia yang baik tentunya yaitu
bahasa yang sesuai dengan konteks, sedangkan bahasa Indonesia yang benar
yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan aturan EYD. Tetapi dalam
suatu penulisan bahasa, bahasa yang baik dan benar itu bahasa yang
mempunyai keterkaitan dalam 9 aspek penting yaitu:
1. Ragam Bahasa
2. Ejaan Yang Disempurnakan 
3. Diksi
4. Kalimat Efektif 
5. Alinea / Paragraf 
6. Perencanaan penulisan karangan ilmiah
7. Kerangka karangan
8. Kutipan dan Sistem Rujukan 
9. Abstrak dan Daftar pustaka

Salah satu aspek di dalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan dan
sistem rujukan. Kutipan dan sistem rujukan sangat berperan penting dalam
sebuah penulisan bahasa terutama dalam pembuatan karya ilmiah. Penulisan
karya ilmiah merupakan salah satu bentuk pengabdian seseorang kepada
keabadian perubahan. Melalui tulisan karyailmiah,seseorang
sedang menginformasikan ide, argumentasi ataupun temuan dari hasil kegiatan
ilmiah kepada pembaca. Dengan membaca tulisan karya ilmiah, pembaca
memperolehsejumlah informasi untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehar-
hari. Untuk itu, penulisan karya ilmiah mempunyai fungsi transformasi dan kreasi
ilmiah untuk merubah perilaku individu maupun masyarakat.

Penulisan karya ilmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan


ilmiah, sehingga isi tulisan karya ilmiah merupakan pengetahuan yang “sahih”
(valid). Kegiatan ilmiah merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh
fakta,konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat
memahami fenomena dan menyolusikan masalah yangdihadapinya. Oleh karena
itu, karya ilmiah berisikan akumulasi pengetahuan yang berupa fakta, konsep,
generalisasi.
Sangat beralasan apabila penulisan karya ilmiah dipandang sulit, selain
kesulitan dari aspek isi yang harus dituliskan, kesulitan lain berkaitan dengan
aspek proses penulisan. Dalam proses penulisan karya ilmiah, penulis harus
memiliki kiat-kiat atau strategi meracik isi tulisan dalam norma-norma kaidah
kebahasaan serta mekanisme psikofisik untuk mengendalikan produktivitas yang
kontekstual oleh karena itu, isi karya ilmiah dipengaruhi juga keterampilan penulis
dalam meracik bahasa tulis melalui proses pengendalian psikofisik sesuai dengan
konteks.

Diluar kesulitan tersebut, masih ada kesulitan yang berkaitan dengan


pengutipan dalam tulisan karya ilmiah. Akibat kesalahan dalam pengutipan dapat
menjadi plagiat sehingga karya tulis itu tidak dapat dipandang ilmiah lagi. Harus
diakui bahwa perbedaan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan oleh seseorang
merupakan realitas yang harus dijaga namun karya ilmiah yang sama dihasilkan
oleh orang yang berbeda itu harus ada dalam realitas. Untuk menjaga perbedaan
kualitas karya ilmiah, seseorang harus memiliki keterampilan meracik kutipan,
sama dengan keterampilan seseorang dalam meracik bumbu masakan.

Keterampilan meracik kutipan dalam penulisan karya ilmiah diperoleh melalui


proses belajar dan berlatih. Dimiliki apabila seseorang belajar dan berlatih
meracik kutipan dalam penulisan karya ilmiah dan teori yang telah dihasilkan dari
berbagai kegiatan ilmiah untuk memahami fenomena dan menyolusikan masalah
saat ini dan masa datang.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa


permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kajian tentang kutipan dalam penulisan Bahasa Indonesia ?


2. Bagaimanakah kajian tentang sistem rujukan dalam penulisan Bahasa
Indonesia ?
3. Apakah fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah ?

1.3  Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengkaji tentang kutipan dalam penulisan Bahasa Indonesia.


2. Untuk mengkaji tentang sistem rujukan dalam penulisan Bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang


pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan.

Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang


tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan
pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum.
Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip
kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian
akan kebenaran kutipan tersebut.

Menurut pendapat Wasty (1994:33) kutipan merupakan sebuah pengambilan


konsep atau pendapat dari orang lain sebagaimana yang tertulis dalam karya
tulisnya. Kutipan di samping dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung
bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa
yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu. 
Dari berbagai perspektif diatas dapat disimpulkan kutipan adalah gagasan, ide,
pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung
suatu karya tulis.

2.2 Manfaat Kutipan

Manfaat kutipan diantaranya :

1. Untuk menegaskan isi uraian.


2. Untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat oleh
penulis,
3. Untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang digunakan
penulis,
4. Untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan yang digunakan,
5. Untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas, dan
6. Untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan orang lain
sebagai milik sendiri (plagiat).
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah sebagai berikut. 
Menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis
berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau
pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara
yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir
(endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya
penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.

2.3   Jenis Kutipan

1)   Kutipan Langsung

Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian, hasil


karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks
aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di teks utama, sebutkan
referensinya dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor
halamannya.

Kutipan Langsung dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari 4 baris.

Ditulis menyatu dengan teks,  diapit tanda petik, jarak tulisan antara baris
dengan baris 2 spasi, Pada akhir kutipan diberi nomor penunjukan setengah
spasi ke atas, dan diberi catatan kaki.( Catatan kaki ialah catatan pada kaki
halaman untuk menerangkan sumber kutipan yaitu nama pengarang, judul buku,
jilid berapa, cetakan keberapa, halaman berapa, nama penerbit, kota tempat
buku sumber diterbitkan dan tahun penerbitan). Sumber kutipan ditulis di antara
tanda kurung.

b. Kutipan langsung yang lebih dari 4 baris.

Kutipan itu dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi, jarak antara baris
dengan baris kutipan satu spasi, kutipan itu boleh diapit tanda kutip boleh juga
tidak, pada akhir kutipan dibubuhi nomor penunjukan, seluruh kutipan
dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan.

2)  Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil penelitian,


hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya tidak sama dengan teks
aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau kalimat penulis/peneliti sendiri.
Dalam pengutipan ini, sumber rujukan harus disebutkan, baik dengan nomor
halaman atau tanpa nomor halaman. Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak
langsung atau ada dua cara dalam mengutip secara tidak langsung. Pertama,
dengan meringkas, menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain.
2. Fungsi Sistem Rujukan

Fungsi Sistem Rujukan diantaranya :

1.Informasi

Memberikan jawaban atas pertanyaan tau kebutuhan informasi.

2.Bimbingan

Petugas rujukan menyisihkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada


pemakai perpustakaan agar dapat menggunakan perpustakaan dengan baik dan
efisien.

3.Pengarahan atau instruksi

Petugas rujukan memberikan pengarahan kepada pemakai perpustakaan dengan


baik dan efisien.

4.Supervisi

Petugas rujukan mengamati pemakai perpustakaan baik dalam hal kebutuhan


informasi yang diperlukan maupun latar belakang social dan tingkat pendidikan
pemakai serta bidang pendidian yang ditekuninya.

4. Bibiorgafi
Petugas rujukan membuat bibiografi untuk keentingan penelitian atau
mengenalkan bacaan yang menarik dan baik.

a. Sebagai Referensi dari mana sebuah kutipan dikutip

b. Sebagai sumber untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut .

Sedangkan fungsi utama Sistem Rujukan dalam suatu karya ilmiah adalah Sebagai
sumber untuk mendapatkan keterangan dari mana penulis itu mengutip sebuah
kutipan, agar kutipan tersebut dapat dipertanggungjawabkan pada karya tulisnya.

2.4  Sistem Rujukan

Yang dimaksud Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks penulisan karya
ilmiah,yaitu sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi atau sumber dari
seorang penulis untuk menyatakan sesuatu dalam karya tulisannya.

Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis

1. Menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di atas.


2. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis atau sumber lain,
3. Meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,
4. Menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain,
5. Menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan umum,
dan
6. Merujuk pada bagian lain pada teks.

Sebenarnya, setiap bidang ilmu memiliki sistem perujukannya masing-masing.


Sistem perujukan ilmu kedokteran berbeda dengan sistem perujukan ekonomi
atau teknik. Akan tetapi, ada dua sistem perujukan sumber bacaan yang sering
digunakan sebagai dasar kutipan, yaitu Sistem Catatan dan Sistem Langsung.

1. Sistem catatan (note-bibliography)

Menyajikan infomasi mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki (footnotes)


atau catatan belakang (end notes) atau langsung dalam daftar pustaka
(blibiography). Cara ini direkomendasikan oleh The University of Chicago Press
dan dikenal dengan sebutan format Chicago. jika dalam sistem catatan terjadi
perujukan lanjutan yang merujuk pada sumber yang sama, digunakan singkatan
yang berasal dari bahasa Latin untuk merujuk sumber pertama. Singkatan itu
ialah :

a. Ibid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang berarti ‘pada tempat
yang sama’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan mengacu langsung
pada karya yang disebut dalam perujukan nomor sebelumnya. Jika nomor
halaman pengacuan sama, tidak perlu dicantumkan nomor halaman.

b. Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere citato yang berarti
‘pada karya yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan
mengacu perujukan pertama  yang berasal dari buku namun diselingi perujukan
lain. Teknik penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh op.cit., diikuti
nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari perujukan pertama.

c. Loc.Cit : singkatan ini berasal dari gabungan kata loco citato yang berarti
‘pada tempat yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan
mengacu perujukan pertama  yang berasal dari artikel dalam majalah,
ensiklopedi, surat kabar, namun diselingi perujukan lain. 
Oleh karena hanya merupakan bagian dari suatu buku, majalah, surat kabar
(atau opus ‘karya’), artikel dirujuk dengan locus yang berarti ‘tempat’.  Teknik
penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh loc.cit., diikuti nomor halaman
jika nomor halaman pengacuan berbeda dari perujukan pertama.
2.  Sistem langsung (parenthetical-reference)

yang menempatkan informasi mengenai sumber dalam tanda kurung dan


diletakkan (a) langsung pada bagian yang dikutip, (b) pada daftar kutipan (list of
work cited), atau (c) pada daftar pustaka.

Daftar pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada dua format yang akan
diuraikan dalam modul ini, yakni format MLA(The Modern Language Association)
danformat APA(American Psychological Association). Kedua format itu adalah
format yang umum ditemukan dalam bidang ilmu humaniora. Akan tetapi,
sebenarnya, ada berbagai format daftar pustaka yang berlaku di selingkung
bidang ilmu. Misalnya, format daftar pustaka untuk bidang ilmu biologi,
kedokteran, hukum, dan lain-lain.

Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka dengan format MLA dan APA.

JENIS RUJUKAN FORMAT MLA FORMAT APA

SATU PENULIS

Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian. Jakarta:


UI Press, 2000.

Sukadji, S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian. Jakarta: UI


Press.

DUA PENULIS

Widyamartaya, Al., dan Veronica Sudiati. Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah.


Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997.

Widyamartaya, Al., dan Sudiati , V. (1997). Dasar-dasar Menulis Karya


Ilmiah.Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

TIGA PENULIS

Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. Pembinaan


Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1989.

Akhadiah, S., Arsyad, M.G., dan Ridwan, S. H. (1989). Pembinaan Kemampuan


Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

LEBIH DARI TIGA PENULIS

Alwi, Hasan, et al. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.
Atau

Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.

Alwi, H., et al. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

Atau

Alwi, H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

LEBIH DARI SATU EDISI

Gibaldi, Joseph. MLA Handbook for Writers of Research Papers. Ed. ke-5. New
York: The Modern Language Association of America, 1999.

Sugono, Dendy. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Ed. Rev. Jakarta: Puspa
Swara, 2002.

Gibaldi, J. (1999). MLA Handbook for Writers of Research Papers. (Ed. ke-5).
New York: The Modern Language Association of America.

Sugono, D. (2002). Berbahasa Indonesia dengan Benar. (Ed. Rev.) Jakarta:


Puspa Swara.

PENULIS DENGAN BEBERAPA BUKU

MLA: pencantuman buku didasarkan urutan tahun terbit.

APA: pencantuman buku didasarkan abjad judul buku.

Keraf, Gorys. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores:


Penerbit Nusa Indah, 1997.

- – -. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 1982.

Atau

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka


Utama, 1982.

- – -. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores: Penerbit


Nusa Indah,1997.

Keraf, G. (1982). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka


Utama.
Keraf, G. (1997). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende,
Flores: Penerbit Nusa I ndah.

JENIS FORMAT FORMAT


RUJUKAN
MLA APA

PENULIS Fakultas Matematika dan Fakultas Matematika dan Ilmu


TIDAK IlmuPengetahuan Alam Pengetahuan Alam Universitas
DIKETAHUI/ Universitas Indonesia. Indonesia. (2002). Panduan
LEMBAGA Panduan Teknis Penyusunan Teknis Penyusunan Skripsi
Skripsi Sarjana Sains. Sarjana Sains. Jakarta: UI Press.
Jakarta: UI Press, 2002.

BUKU Creswell, John W. Research Creswell, J. W. (2002). Research


TERJEMAHAN Design: Qualitative and Design: Qualitative and
Quantitative Approaches. Terj. Quantitative Approaches. (Terj.
Angkatan III dan IV KIK-UI Angkatan III dan IV KIK-UI
bekerja sama dengan Nur bekerja sama dengan Nur
Khabibah. Eds. Chryshnanda Khabibah). Eds. Chryshnanda DL
DL dan Bambang Hastobroto. dan Bambang Hastobroto.
Jakarta: KIK Press, 2002. Jakarta: KIK Press.

Atau Atau

DL, Chryshnanda dan Creswell, J. W. (2002). Research


Bambang Hastobroto. Eds. Design: Qualitative and
Desain Penelitian: Quantitative Approaches. (Terj.
Pendekatan Kualitatif dan Angkatan III dan IV KIK-UI
Kuantitatif terj. dr. John bekerja sama dengan Nur
Creswell. Jakarta: KIK Press, Khabibah). Jakarta: KIK Press.
2002.

BUKU Ihromi, T.O., peny. Pokok- Ihromi, T.O. (peny.). (1981).


DENGAN pokok Antropologi Budaya. Pokok-pokok Antropologi Budaya.
PENYUNTING/ Jakarta: PT Gramedia, 1981. Jakarta: PT Gramedia.
EDITOR
Atau Atau

Ihromi, T.O., ed. Pokok-pokok Ihromi, T.O. (ed.). (1981). Pokok-


Antropologi Budaya. Jakarta: pokok Antropologi Budaya.
PT Gramedia, 1981. Jakarta: PT Gramedia.
SERIAL/ Sadie, Stanley, ed. The New Sadie, S. (ed.). (1980) The New
BERJILID Grove Dictionary of  Music and Grove Dictionary of Music and
Musicians.Vol. 15. London: Musicians. Vol. 15. London:
Macmillan, 1980. Macmillan.

Atau Atau

Sadie, Stanley, ed. The New Sadie, S. (ed.). (1980) The New
Grove Dictionary of Music and Grove Dictionary of Music and
Musicians. Vol. 15. London: Musicians (Vol. 15, hlm. 3—66).
Macmillan, 1980. London: Macmillan.

JURNAL Molnar, Andrea. Molnar, A. (1998). Kemajemukan


“Kemajemukan Budaya Flores: Budaya Flores: Suatu
Suatu Pendahuluan.” Pendahuluan. Antropologi
Antropologi Indonesia 56 Indonesia 56, 13—19.
(1998): 13—19.

MAJALAH Asa, Syu’bah. “PKS: Asa, S. (2004, 5—11 Juli). PKS:


‘SayapUlama’ dan ‘Sayap ‘Sayap Ulama’ dan ‘Sayap
Idealis’.” Tempo, 5—11 Juli Idealis’.Tempo, 38—39.
2004, 38—39.
Syifaa, I. N. (2004, 22—28 Juli).
Syifaa, Ika Nurul. “Klub Klub Profesi, Perlukah
Profesi, Perlukah Dimasuki?Femina, No. 30, 54—
Dimasuki?”Femina, No. 30, 22 55.
—28 Juli 2004, 54—55.

JENIS RUJUKAN FORMAT MLA FORMAT APA

SURAT KABAR

Suwantono, Antonius. “Keanekaan Hayati Mikro-organisme: Menghargai Mikroba


Bangsa.”Kompas, 24 Des. 1995, 11.

“Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan Disortasi
Pasar.” Kompas, 23 Des. 1995, 13.

“Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan Deklarasi Bali.”  Tajuk


Rencana (editorial).Kompas, 22 Des. 1995, 4.

Suwantono, A. Keanekaan Hayati Mikro-organisme: Menghargai Mikroba


Bangsa. (1995, 24 Desember). Kompas, 11.
Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan Disortasi
Pasar. (1995, Desember 23). Kompas, 13.

Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan Deklarasi Bali. Tajuk


Rencana (editorial). (1995, 22 Desember). Kompas, 4.

DOKUMEN PEMERINTAH

Biro Pusat Statistik.  Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija 1990. 
Jakarta: BPS, 1993.

Biro Pusat Statistik. (1993). Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija
1990.  Jakarta: BPS.

NASKAH YANG BELUM DITERBITKAN

Ibrahim, M.D., P. Tjitropranoto, dan Y. Slameka. “National Network of Information


Services in Indonesia: A Design Study.” Makalah tidak diterbitkan, 1993.

Budiman, Meilani. “The Relevance of Multiculturalism to Indonesia”. Makalah


padaSeminar Sehari tentang  Multikulturalismedi Inggris, Amerika, dan Australia,
Universitas Indonesia, Depok, Maret 1996.

Ibrahim, M.D., Tjitropranoto, P.,  dan Slameka, Y. (1993). National Network of


Information Services in Indonesia: A Design Study.  Makalah tidak diterbitkan.

Budiman, M. (1996, Maret). The Relevance of Multiculturalism to Indonesia.


Makalah padaSeminar Sehari tentang  Multikulturalismedi Inggris, Amerika, dan
Australia, Universitas Indonesia, Depok.

Selain mengutip sumber-sumber tercetak, sekarang ini, penulis juga dapat


mengumpulkan data dan referensi dari Internet atau WWW (World Wide Web,
Jaringan Jagad Jembar). Aturan penulisan referensi sama saja dengan rujukan
buku, hanya tempat, nama, dan tanggal terbitan ditulis berbeda. Artinya, unsur-
unsur itu mengikuti tata cara penulisan di Internet. Unsur-unsur yang
dicantumkan dalam referensi Internet adalah

a.       Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga.

b.      Judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip,

c.       Judul karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf miring (italics).
d.      data publikasi berisi protokol dan alamat, path, tanggal pesan, atau waktu 
akses dilakukan.

Contoh pengutipan rujukan dari internet.

1.  Dari WWW

Walker, Janice R. “MLA-Style Citations of Electronic Sources.” Style


Sheet.http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html  (10 Feb. 1996)

2. Dari File Transfer Protocol (kutipan yang dipunggah [download] melalui


FTP)

Johnson-Eilola, Jordan, “Little Machines: Rearticulating Hypertext Users.” ftp


daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola (10 Feb.1996)

3. Dari ratron (surat elektron, e-mail)

Bruckman, Amy S. “MOOSE Crossing Proposal.” Mediamoo@media.mit.edu (20


Des. 1994)

4. Dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama teman chatting


menggantikan nama penulis, jenis komunikasi (misalnya, wawancara
pribadi, alamat ratron (jika ada), tanggal komunikasi dalam tanda kurung.
Marsha s_Guest. Personal interview. Telnet daedalus.com 7777  10 Feb 1996)

   2.5 Fungsi Kutipan dan Rujukan dalam Karya Ilmiah

Di dalam penulisan karya tulis ilmiah terkadang penulis memerlukan beberapa


kutipan yang perlu dibahas, ditelaah, dikritik, dan dipertentangkan atau diperkuat.
Kutipan itu bisa berbentuk pendapat, konsep, atau hasil penelitian. Namun
demikian, sebaiknya penulis mengutip kalau diperlukan saja supaya tulisan itu
tidak dipenuhi dengan banyak kutipan. Di samping itu, seorang penulis harus
mampu mempertanggungjawabkan ketelitian dan kecermatan kutipan yang
diambil, khususnya kutipan tidak langsung.

Gagasan yang dituangkan penulis dalam sebuah karya tulis ilmiah perlu
dibedakan antara gagasan orisinal penulis dengan gagasan penulis lain yang
dijadikan rujukan. Ini perlu dilakukan agar terhindar dari kesan bahwa penulis
menganggap pendapat, konsep, dan hasil penelitian yang dirujuknya itu sebagai
miliknya.

Oleh sebab itu, fungsi kutipan dalam tulisan ilmiah itu antara lain: 
(1) sebagai landasan teori, (2) penjelas pembahasan, dan (3) pendapat-pendapat
yang dikemukakan oleh penulis lain (Akhadiyah dkk., 1997: 182). 
Selain itu, fungsi kutipan dalam tulisan antara lain: 
(1) untuk menunjukkan kepada pembaca  sumber informasi  bagi pernyataan
ilmiah pada tulisan yang dibuat penulis, (2) untuk memenuhi kode etik  yang
berlaku sebagai penghargaan atas tulisan pakar, tempat memperluas
pembahasan yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan ke dalam teks,
dan (3) untuk rujukan silang, yaitu untuk menunjukkan bagian/ halaman mana
yang dibahas sama pada tulisan tersebut. Sedangkan rujukan berguna untuk
memberikan daftar referensi yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
kepada pembaca dan memudahkan pembaca untuk mencari sumber informasi
dalam daftar rujukan.

BAB III

PENUTUP

3.1    SIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa


kesimpulan sebagai berikut.

1.      Kutipan merupakan sebuah sistem pengambilan sebagian data berupa kalimat


baik tulisan maupun lisan dari pendapat orang lain baik langsung maupun tidak
langsung untuk dijadikan sebagai acuan dan pendukung sebuah karya.

2.      Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah data informasi
atau sumber untuk menunjukkan darimana sebuah kutipan diambil sehingga dapat
disesuaikan atau dipertanggungjawabkan.

3.      Fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah adalah sebagai
landasan teori, memperjelas pembahasan serta rujukan silang antar halaman yang
telah disesuaikan dengan daftar referensi sebagai pertanggungjawaban sebuah
karya ilmiah.

3.2        SARAN

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memotivasi saya
dalam membuat makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua kalangan.
DAFTAR  PUSTAKA

 Khairunnisa,Anis. “Makalah Kutipan dan Sistem Rujukan “ http://makalah-


ankasa.blogspot.com/2013/09/makalah-kutipan-dan-rujukan_29.html  ( 14 Maret
2015 )

      Pujiyono,Slamet. “Kutipan dan Sistem Rujukan dalam


Karya Ilmiah”http://smoeland.blogspot.com/2013/01/penggunaan-kutipan-dalam-
karya-ilmiah.html (14 Maret 2015 )

     Yasin,Muhammad. “Rujukan dan Kutipan Bahasa


Indonesia”https://omdompetaub.wordpress.com/tag/kutipan-dan-sistem-rujukan/

(16 Maret 2015 )

     Suparni,Dra. 2009. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pt. Aditya


MW.

Sumber:

http://belajarpsikologi.com/format-penulisan-karya-ilmiah/

http://feb.unila.ac.id/d3pms/wp-
content/uploads/2015/06/panduan_penulisan_laporan_akhir.pdf

http://akbarusan.blogspot.co.id/2013/10/9-unsur-tata-cara-penulisan-karya-
ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai