Anda di halaman 1dari 10

HANDOUT MATERI REPRODUKSI BACAAN

(Nova Kristian, M.Pd.)


Reproduksi Bacaan
Untuk dapat menulis ilmiah dibutuhkan kemampuan membaca dan memahami topik
yang hendak dibahas dari berbagai sumber bacaan, seperti artikel dalam jurnal, buku, dan
tugas akhir akademik (skripsi, tesis, atau disertasi). Akan tetapi, bukan berarti anda harus
menggunakan semua isi di dalam sumber bacaan tersebut. Di sini dibutuhkan kemampuan
mengolah sumber bacaan dan menyajikannya dalam bentuk tulisan yang berbeda dari
tulisan aslinya. Kegiatan tersebut disebut mereproduksi bacaan. Kegiatan mereproduksi
bacaan meliputi menyusun ringkasan, resensi, rangkuman, sintesis, dan abstrak.
1. Ringkasan
Ringkasan (precis) merupakan upaya menyajikan tulisan yang panjang dalam bentuk
singkat dan padat. Kata precis berarti memotong atau memangkas. Karena itu, membuat
ringkasan dari bacaan atau tulisan yang panjang dapat diumpamakan seperti “memangkas”
sebatang pohon hingga tersisa batang, cabang, dan ranting beserta dedaunan yang
diperlukan. Dengan kata lain, hanya esensi pohon yang dipertahankan.
Dalam meringkas, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang
terperinci dihilangkan sehingga benar-benar menjadi sari tulisan tanpa hiasan. Meskipun
demikian, peringkas harus tetap mempertahankan urutan pikiran penulis asli beserta
pendekatannya. Adapun bacaan yang diringkas dapat berupa buku, bab di dalam
buku/artikel, makalah, atau skripsi. Panjang ringkasan berkisar seperlima atau sepersepuluh
dari karangan asli.
Cara meringkas
Untuk menyusun ringkasan, perlu dilakukan langkah-langkah berikut.
a. Peringkat membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum,
maksud, serta sudut pandang penulis asli. Untuk itu judul dan daftar isi dapat dijadikan
pegangan untuk melihat butir-butir yang akan dimasukkan ke dalam ringkasan.
b. Peringkas mencatat gagasan utama atau gagasan yang penting atau menggarisbawahinya.
c. Peringkas mereproduksi bacaan. Peringkas menyusun kembali suatu bacaan secara
singkat berdasarkan gagasan utama yang dicatat dalam langkah kedua di atas. Sebaiknya,

1
gunakan kalimat-kalimat sendiri dalam merangkai gagasan-gagasan itu dengan tetap
mempertahankan susunan gagasan penulis asli.

Hal yang Perlu Diperhatikan


1. kalimat dan paragraf dapat diabaikan jiak hanya berupa ilustrasi atau deskripsi yang
menjelaskan gagasan utama paragraf sebelumnya. Jika memang penting beberapa paragraf
dapat dirangkai menjadi satu kalimat.
2. jangan memasukkan gagasan, komentar, dan interpretasi peringkas ke dalam ringkasan
3. buanglah contoh dan penjelasan, ubahlah dialog menjadi bentuk tidak langsung
Contoh:

2
3
4
5
6
2. Ikhtisar
Baik ringkasan maupun ikhtisar merupakan kegiatan menyusun intisari bacaan asli.
Ikhtisar sebaiknya disusun setelah menghasilkan ringkasan. Ikhtisar berbeda dengan
ringkasan, ringkasan mempertahankan urutan isi dari gagasan penulis, sedangkan ikhtisar
tidak perlu mempertahankan urutan isi dari karangan aslinya. Pada intinya bentuk dari
ikhtisar lebih bebas dari pada bentuk ringkasan. Ikhtisar menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) merupakan pandangan secara ringkas (yang penting-penting saja). Ikhtisar
merupakan penulisan dari pokok-pokok masalah dan penulisannya tidak diharuskan
berurutan, boleh dengan secara acak atau juga disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar
tanpa mengubah tema isi dari sebuah wacana.
Dalam penulisan ikhtisar, sistematika bacaan asli tidak perlu dipertahankan, tidak
perlu isi bacaan secara utuh disampaikan. Ikhtisar bercirikan tulisan baru yang berisi
sebagian gagasan dari bacaan asli yang dianggap penting oleh penyusun ikhtisar. Contoh
ikhtisar dapat ditemukan dalam penulisan teras berita (lead) di surat kabar, sampul
belakang buku, atau kilasan berita. Ada beberapa fungsi dari membuat ikhtisar yaitu untuk
penghematan kata, untuk mengembangkan ekspresi, dan untuk lebih mudah memahami isi
dari tulisan atau karangan. Adapun ciri-ciri dari sebuah ikhtisar dapat dilihat berikut ini:
1. Bertujuan untuk mengambil inti dari sebuah karangan
2. Dengan bebas menggabungkan kata-kata, tetap tidak menyimpang dari inti
3. Urutan gagasannya tidak perlu dipertahankan
4. Merupakan sebuah tulisan baru yang ditulis ulang dari inti sebuah gagasan teks

7
8
9
3. Resensi
Resensi adalah tulisan yang mengulas dan memberikan penilaian atas suatu bacaan.
Resensi dibuat untuk menginformasikan kualitas bacaan kepada pembaca sehingga
pembaca mendapat gambaran tentang bacaan tersebut sebelum memutuskan akan
membaca secara lebih mendalam atau tidak. Resensi banyak dimanfaatkan sebagai cara
memperkenalkan atau mempromosikan buku-buku baru dari penerbit kepada masyarakat
umum melalui media cetak. Istilah resensi dalam beberapa media cetak dimuat dalam rubrik
timbangan buku, laporan buku, apresiasi buku, bedah buku, dan ulasan buku.

10

Anda mungkin juga menyukai