Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman Materi Paragraf

I. Pengertian Paragraf

• Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah
kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok
sebagai pengendalinya (Rohmadi dan Nasucha, 2010: 23).
• Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah
kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama
sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
Widjono (2007:174).

II. Syarat-Syarat Paragraf

• Kesatuan Makna (Koherensi) : Kalimat selalu relevan dengan topik.


• Kesatuan Bentuk (Kohesi) : Aliran kalimat mulus, lancar, dan logis.
• Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama : Pikiran utamma fokus satu, tidak
bercabang.

A. Kelengkapan Paragraf

Paragraf lengkap terdiri dari kalimat topik dan kalimat penjelas.

 Ciri-Ciri Kalimat Topik


1. Mengandung permasalahan
2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3. Mempunyai arti yang cukup jelas
4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi

 Ciri-Ciri Kalimat Penjelas


1. Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
2. Makna kalimat baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam paragraf
3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa
transisi
4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang
mendukung kalimat topik.
III. Jenis-Jenis Paragraf

Jenis-jenis paragraf dikelompokkan berdasarkan isi, fungsi, dan


posisinya.

 Berdasarkan Isi

Berdasarkan isi paragraf dibagi menjadi paragraf narasi, deskripsi,


eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

1. Paragraf Narasi
• Narasi adalah jenis karangan yang isinya mengisahkan kehidupan
seseorang.
• Ciri utama paragraf narasi adalah adanya tokoh, peristiwa atau
kejadian, baik yang benar-benar terjadi atau berupa imajinasi
maupun gabungan keduanya, yang dirangkai dalam urutan waktu.

2. Paragraf Deskripsi
• Paragraf yang isinya menggambarkan keadaan sesuatu atau
suasana tertentu sehingga pembaca seolah-olah merasakan hal
yang sebenarnya.
• Untuk memberikan gambaran tentang sesuatu, biasanya penulis
merinci sesuatu itu secara lengkap dan cermat. Dengan membaca
rincian yang lengkap dan cermat, pembaca memperoleh
gambaran tentang keadaan atau sosok sesuatu.

3. Paragraf Eksposisi
• Paragraf yang berisi pemaparan sesuatu atau peristiwa sehingga
pembaca memperoleh wawasan atau pengetahuan yang
disampaikan oleh penulis.
• Untuk mengonkretkan pemaparannya, penulis mengemukakan
contoh-contoh, bukti-bukti, atau proses sesuatu yang
dikemukakannya.

4. Paragraf Argumentasi
• (bahasa Latin: arguere: membuktikan, meyakinkan seseorang;
argumentatio: pembuktian) adalah paragraf yang isinya meyakinkan
pembaca dengan mengemukakan bukti-bukti konkret atau fakta-fakta
yang konkret.
• Dengan menyampaikan bukti-bukti atau fakta sesuatu yang
dikemukakan, diharapkan pembaca meyakini pernyataan penulis.

5. Paragraf Persuasi
• (bahasa Latin: persuadere: meyakinkan seseorang; membujuk;
persuatio: peyakinan; bujukan) adalah paragraf yang isinya
mempengaruhi atau membujuk pembacanya untuk mengikuti apa
yang disarankan oleh penulisnya.

 Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsi paragraf dapat dibagi menjadi bagian pembuka,


penghubung (pengembang), dan penutup.

• Pengembangan Paragraf

• Cara Pertentangan

• Cara Perbandingan

• Cara Analogi

• Cara Contoh

• Cara Sebab-Akibat

• Cara Defenisi

• Cara Klasifikasi

1. Cara Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya
menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan,
bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan
bertolak belakang dari.

2. Cara Perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya
menggunakan ungkapan seperti dengan, seperti halnya, demikian juga,
sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara
itu.
3. Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan
dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya
pengembangan analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata
yang digunakan, yaitu ibarat, seperti, dan bagaikan.

4. Cara Contoh-Contoh
Kata seperti, misalnya, contohnya, dan lain-lain adalah ungkapan-
ungkapan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.

5. Cara Sebab-Akibat
Pengembangan paragraf dengan cara ini dilakukan jika menerangkan
suatu kejadian, baik dari segi sebab maupun dari segi akibat. Ungkapan
yang digunakan, yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.

6. Cara Definisi
Kata-kata yang digunakan seperti adalah, yaitu, ialah, merupakan.

Jenis Kata Definisi Biasanya digunakan

adalah bila sesuatu yang akan didefinisikan diawali


dengan kata benda
yaitu jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali
dengan kata kerja atau sifat
ialah untuk menjelaskan sinonim suatu hal

merupakan untuk mendefinisikan pengertian rupa atau


wujud

7. Cara Klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui
pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata yang lazim
digunakan, yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi,
dan diklasifikasikan.

 Berdasarkan Posisi Kalimat Utama


Berdasarkan posisi kalimat utama paragraf dibagi menjadi tiga yaitu
paragraf deduktif, induktif, dan deduktif-induktif.

1. Paragraf Deduktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan
dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
2. Paragraf Induktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat dan kalimat
penjelasnya terletak di awal paragraf.
3. Paragraf Deduktif-Induktif
• Kalimat utama berada di awal dan ditegaskan kembali pada akhir
paragraf.
• Menyatakan dari hal yang umum (luas) ke hal yang khusus dan
ditegaskan kembali pada hal yang umum (luas).

Anda mungkin juga menyukai