Anda di halaman 1dari 25

SOAL

5. jenis - jenis paragraph

6. Pengembangan paragraph

7. Pola pengembangan paragraph

8. Pembagian Paragraph menurut teknik pengembangannya

Jawab :

5.
Macam-Macam Paragraf

Berikut ini merupakan penjelasan macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat


utamanya, berdasarkan isinya serta berdasarkan fungsi dan tujuannya.

Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya

Ada 4 macam-macam paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya, yakni paragraf


deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran serta paragraf ineratif.

1. Paragraf Deduktif

Pengertian paragraf deduktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat
utamanya berada di awal paragraf. Paragraf ini bersifat deduksi dan dikembangkan dari
pernyataan umum ke khusus.

Jenis paragraf deduktif diawali oleh kalimat utama yang berisi pokok pikiran utama, kemudian
dilanjutkan oleh kalimat-kalimat penjelasnya.

2. Paragraf Induktif

Pengertian paragraf induktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat
utamanya berada di akhir paragraf. Paragraf ini bersifat induksi dan dikembangkan dari
pernyataan khusus ke umum.
Jenis paragraf induktif diawali oleh kalimat-kalimat penjelas dan kemudian diakhiri oleh
kalimat utama yang berisi pokok pikiran utama paragraf.

3. Paragraf Campuran

Pengertian paragraf campuran adalah gabungan antara paragraf deduktif dan induktif. Jenis
paragraf ini diawali oleh kalimat utama, lalu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat
penjelasnya dan terakhir diakhiri oleh kalimat utama lagi.

Artinya terdapat dua kalimat utama yang terletak di awal paragraf dan ditegaskan kembali di
akhir paragraf. Sementara bagian tengah-tengahnya adalah kalimat-kalimat penjelasnya.

4. Paragraf Ineratif

Pengertian paragraf ineratif adalah kebalikan dari paragraf campuran. Jenis paragraf ini
diawali oleh kalimat-kalimat penjelas, kemudian diikuti oleh kalimat utama paragraf dan
kemudian dilanjutkan kembali dengan kalimat-kalimat penjelas.

Artinya letak kalimat utama yang mengandung pokok pikiran utama paragraf ini terdapat di
bagian tengah-tengah dari sebuah paragraf.

Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya

Ada 5 macam-macam paragraf berdasarkan isinya, yakni paragraf narasi, paragraf


deskriptif, paragraf eksposisi, paragraf argumentasi serta paragraf persuasi.

1. Paragraf Narasi

Pengertian paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan sebuah cerita atau kejadian
secara berurutan dan kronologis. Paragraf narasi bisa dibagi menjadi dua yakni paragraf narasi
kejadian untuk menceritakan suatu kejadian serta paragraf narasi runtut cerita untuk
mengembangkan urutan tindakan hingga menghasilkan sesuatu.

Ciri-ciri paragraf narasi di antaranya yaitu terdapat alur cerita, tokoh, setting dan konflik serta
tidak memiliki kalimat utama secara tetap.

Terdapat dua jenis-jenis paragraf narasi yaitu :

 Paragraf narasi ekspositoris, berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara


informatif.
 Paragraf narasi sugestif, mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan atau imajinasi
pengarang.
2. Paragraf Deskripsi
Pengertian paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan
kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Dalam paragraf ini, penulis ingin
membuat pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar maupun merasakan apa yang
sedang mereka baca.

Ciri-ciri paragraf deskriptif di antaranya yaitu menggambarkan suatu benda, tempat, atau
suasana tertentu, penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra serta
menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk dan keadaan secara terperinci.

Dalam paragrafi deskripsi terdapat dua pola pengembangan paragraf yang ada yaitu:

 Pola spasial
 Pola sudut pandang. Terdapat 2 jenis pola sudut pandang yaitu :
 Sudut pandang subjektif, menggambarkan objek sesuai penafsiran dan disertai
opini penulis.
 Sudut pandang objektif, menggambarkan objek apa adanya tanpa opini penulis.
3. Paragraf Eksposisi

Pengertian paragraf eksposisi adalah paragraf yang menjelaskan, menyampaikan,


mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan memberi
informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.

Ciri-ciri paragraf eksposisi di antaranya yaitu memaparkan definisi atau langkah-langkah dan
metode tertentu, mengguakan gaya bahasa yang informatif, menginformasikan sesuatu yang
tidak bisa dicapai oleh alat indra serta umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana,
kapan, mengapa dan bagaimana terkait suatu topik.

Terdapat beberapa jenis-jenis paragraf eksposisi di antaranya yaitu :

 Paragraf eksposisi definisi, paragraf yang memberikan penjelasan informasi dengan


menfokuskan pada karakteristik topik.
 Paragraf eksposisi klasifikasi, paragraf yang membagi sesuatu dan
mengelompokkannya ke dalam kelompok kategori-kategori.
 Paragraf eksposisi proses, paragraf yang menjelaskan langkah-langkah dan metode
sebagai petunjuk proses pembuatan, penggunaan atau cara-cara tertentu.
 Paragraf eksposisi ilustrasi, paragraf yang dikembangkan dengan menggunakan
gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide dan ilustrasi.
 Paragraf eksposisi pertentangan, paragraf yang berisi tentang suatu pertentangan
antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.
 Paragraf eksposisi berita, paragraf yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian,
biasanya banyak ditemukan pada koran dan surat kabar.
 Paragraf eksposisi perbandingan, paragraf yang menerangkan ide atau topik dalam
kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
 Paragraf eksposisi analisis, paragraf yang membagi masalah dari gagasan utama
menjadi beberapa sub-bagian yang dikembangkan secara berurutan.
4. Paragraf Argumentasi

Pengertian paragraf argumentasi adalah paragraf yang menyampaikan ide, gagasan atau
pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta aktual. Tujuan dari paragraf argumentasi
adalah untuk meyakinkan pembaca terkait ide dan pendapat tersebut benar dan terbukti.

Ciri-ciri paragraf argumentasi di antaranya yaitu menjelaskan suatu pendapat agar pembaca
yakin, memuat fakta untuk membuktikan pendapatnya, menggali sumber ide dari sebuah
pengamatan dan penelitian serta terdapat kesimpulan pada penutupnya.

Terdapat 3 jenis-jenis paragraf argumentasi yaitu :

 Paragraf argumentasi pola analogi yang berupa penalaran induktif dengan


membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.
 Paragraf argumentasi pola generalisasi yang berupa penalaran induktif dengan cara
menarik kesimpulan secara umum berdasarkan data-data yang ada.
 Paragraf argumentasi pola hubungan sebab akibat yang dimulai dengan
mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, hingga pada kesimpulan yang
menjadi akibat.
5. Paragraf Persuasi

Pengertian paragraf persuasi adalah suatu bentuk paragraf yang bertujuan membujuk dan
mempengaruhi pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan yang tertera pada
paragrafnya. Penulis menyertakan bukti data dan fakta untuk dapat mempengaruhi pembaca.

Ciri-ciri paragraf persuasi di antaranya yaitu idenya berasal dari pikiran manusia, harus bisa
menimbulkan kepercayaan pembaca, sebisa mungkin menghindari konflik serta memerlukan
fakta dan data yang akurat dan faktual sesuai isi paragraf.

Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya

Ada 3 macam-macam paragraf berdasarkan fungsi dan tujuannya, yakni paragraf


pembuka, paragraf penghubung serta paragraf penutup.

1. Paragraf Pembuka

Pengertian paragraf pembuka adalah paragraf yang berada di awal sebuah karya tulis. Jenis
paragraf pembuka berfungsi sebagai pengantar dan pengenalan isi kepada pembaca.

Isi dari paragraf pembuka adalah pengantar dari isi bacaan atau karya tulis yang dijabarkan
dengan lengkap pada paragraf-paragraf berikutnya.

2. Paragraf Penghubung
Pengertian paragraf penghubung adalah paragraf yang berada di tengah-tengah sebuah karya
tulis. Jenis paragraf penghubung berfungsi sebagai penghubung antara paragraf pembuka
dan paragraf penutup.

Isi dari paragraf penghubung adalah inti dari karya tulis itu sendiri. Segala sesuatu terkait inti
dan wacana dari sebuah karya ada pada paragraf penghubung.

3. Paragraf Penutup

Pengertian paragraf penutup adalah paragraf yang berada di akhir sebuah karya tulis. Jenis
paragraf penutup berfungsi sebagai penutup sebuah karya tulis itu sendiri.

Isi dari paragraf penutup adalah kesimpulan, ringkasan, saran atau komentar penulis dari
bacaan yang sudah dijabarkan di paragraf-paragraf sebelumnya.

Demikianlah referensi jenis-jenis paragraf dan contohnya lengkap beserta pengertian dan
penjelasan di tiap jenis alinea yang ada. Memang ada banyak jenis paragraf, namun tiap jenis
harus tetap memiliki ciri-ciri utama paragraf sebagai syarat sebuah paragraf itu sendiri.

REFERENSI :

https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Paragraf

https://www.zonareferensi.com/jenis-jenis-paragraf/

6.
Dalam pembentukan/pengembangan paragraf, perlu diperhatikan persyaratan-persyaratan
berikut.

1. Kesatuan

Sebagaimana telah dipaparkan di depan, bahwa tiap paragraf hanya mengandung satu
gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut.
Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh
menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah
paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang
terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.

Kebutuhan hidup sehari-hari setiap keluarga dalam masyarakat tidaklah sama. Hal ini sangat
tergantung pada besarnya penghasilan setiap keluarga. Keluarga yang berpenghasilan sangat
rendah, mungkin kebutuhan pokok pun sulit terpenuhi. Lain halnya dengan keluarga yang
berpenghasilan tinggi. Mereka dapat menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk
membangun tempat-tempat beribadah, atau untuk kegiatan sosial lainnya. Tempat ibadah
memang perlu bagi masyarakat. Pada umumnya tempat-tempat ibadah ini dibangun secara
bergotong royong dan sangat mengandalkan sumbangan para dermawan. Perbedaan
penghasilan yang besar dalam masyarakat telah menimbulkan jurang pemisah antara Si kaya
dan Si miskin.

Contoh paragraf di atas adalah contoh paragraf yang tidak memiliki prinsip kesatuan. Gagasan
pokok tentang penghasilan suatu keluarga dalam pengembangannya kita jumpai gagasan
pokok lain tentang tempat beribadah. Hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain tidak merupakan satu kesatuan yang bulat untuk menunjang gagasan utama.

2. Kepaduan

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Sebuah
paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing
berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan
timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan
pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa
hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.

Kata atau frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah sekaligus sebagai penanda
hubungan dapat dirinci sebagai berikut.

Hubungan yang menandakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya,
misalnya: lebih-lebih lagi, tambahan, selanjutnya, di samping itu, lalu, seperti halnya, juga,
lagi pula, berikutnya, kedua, ketiga, akhirnya, tambahan pula, demikian juga

Hubungan yang menyatakan perbandingan, misalnya: lain halnya, seperti, dalam hal yang
sama, dalam hal yang demikian, sebaliknya, sama sekali tidak, biarpun, meskipun

Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan


sebelumnya; misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, sama
sekali tidak, biarpun, meskipun

Hubungan yang menyatakan akibat/hasil; misal: sebab itu, oleh sebab itu, karena itu, jadi,
maka, akibatnya
Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: sementara itu, segera, beberapa saat
kemudian, sesudah itu, kemudian

Hubungan yang menyatakan singkatan, misal: pendeknya, ringkasnya, secara singkat, pada
umumnya, seperti sudah dikatakan, dengan kata lain, misalnya, yakni, sesungguhnya

Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sini, di sana, dekat, di seberang,


berdekatan, berdampingan dengan

3. Kelengkapan

Syarat ketiga yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf adalah kelengkapan. Suatu paragraf
dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan
kalimat topik/gagasan utama. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh-contoh berikut ini.

Contoh pertama

Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka berselisih dan
bersengketa.

Contoh paragraf di atas hanya diperluas dengan perulangan. Pengembangannya pun tidak
maksimal.

Contoh kedua

Masalah kelautan yang dihadapi dewasa ini ialah tidak adanya peminat atau penggemar jenis
binatang laut seperti halnya peminat atau penggemar penghuni darat atau burung-burung
yang indah

Contoh paragraf kedua di atas merupakan contoh paragraf yang tidak dikembangkan.
Paragraf di atas hanya terdiri dari kalimat topik saja. Contoh ketiga berikut ini merupakan
contoh pengembangan dari contoh paragraf kedua di atas.

Contoh ketiga

Masalah kelautan yang dihadapi dewasa ini ialah tidak adanya peminat atau penggemar jenis
binatang laut seperti halnya peminat atau penggemar penghuni darat atau burung-burung
yang indah. Tidak adanya penyediaan dana untuk melindungi ketam kenari, kima, atau tiram
mutiara sebagaimana halnya untuk panda dan harimau. Jenis mahkluk laut tertentu tiba-tiba
punah sebelum manusia sempat melindunginya. Tiram raksasa di kawasan Indonesia bagian
barat kebanyakan sudah punah. Sangat sukar menemukan tiram hidup dewasa ini, padahal
rumah tiram yang sudah mati mudah ditemukan. Demikian juga halnya dengan kepiting
kelapa dan kepiting begal yang biasa menyebar dari pantai barat Afrika sampai bagian barat
Lautan Teduh, kini hanya dijumpai di daerah kecil yang terpencil. Dari mana diperoleh dana
untuk melindungi semua ini?

Perlu kiranya ditambahkan di sini bahwa ada jenis wacana khusus/tertentu yang sengaja
dibuat satu paragraf hanya terdiri dari satu kalimat saja dan ini merupakan kalimat topik.
Wacana tersebut adalah wacana Tajuk Rencana dalam suatu surat kabar. Sesuai dengan ciri
wacana jurnalistik dalam sebuah tajuk, bahwa tajuk rencana merupakan gagasan dari redaksi
surat kabar tersebut pada suatu masalah tertentu/sikap redaksi, sehingga apa yang diuraikan
hanyalah gagasan-gagasan pokoknya saja sementara uraian secara panjang lebar dapat dilihat
dan dibaca pada berita-berita utamanya.

Letak Kalimat Topik dalam Sebuah Paragraf

Sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat yang saling menunjang dan hanya
mengandung satu gagasan pokok saja. Gagasan pokok itu dituangkan ke dalam kalimat topik
/ kalimat pokok. Kalimat topik/kalimat pokok dalam sebuah paragraf dapat diletakkan, di
akhir di awal, di awal dan akhir, atau dalam seluruh paragraf itu. Berikut ini secara urut akan
dipaparkan contoh-contoh paragraf dengan kalimat topik yang terletak di awal, di akhir, di
awal dan akhir, serta dalam seluruh paragraf.

Contoh pertama

Kosa kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling mendasar dalam
kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang mengarang. Jumlah kosa kata yang dimiliki
seseorang akan menjadi petunjuk tentang pengetahuan seseorang. Di samping itu, jumlah
kosa kata yang dikuasai seseorang juga akan menjadi indikator bahwa orang itu mengetahui
sekian banyak konsep. Semakin banyak kosa kata yang dikuasai, semakin tinggi pula tingkat
pengetahuan seseorang. Dengan demikian, seorang penulis akan mudah memilih kata-kata
yang tepat/cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya.

Contoh kedua

Pada waktu anak memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia secara
metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan
memantapkan bahasa daerahnya. Setelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali
mempergunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan teman-temannya atau
dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. Jam sekolah berlangsung
beberapa jam. Baik waktu istirahat maupun di antara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa
daerah tetap menerobos. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun
penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak
terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.

Contoh ketiga
Peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan sama pentingnya dengan usaha
peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan cukup dapat mengubah sistem
pertanian tradisional, misalnya bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan
menjadi petani modern yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu menunjang
pembangunan secara positif. Mereka dapat memberikan umpan balik yang setimpal terhadap
gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di
tingkat daerah. Itulah sebabnya, peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan sangat
mendesak.

Contoh keempat

Keriuhan kokok ayam perlahan-lahan surut. Kian lama kian berkurang, akhirnya tinggal satu-
satu saja terdengar koko yang nyaring. Ayam-ayam sudah mulai turun dari kandangnya, pergi
ke ladang atau pelataran. Cicit burung mulai bersautan, seiring langit di ufuk timur yang
semburat merah, makin lama makin terang. Lampu-lampu jalanan satu persatu mulai padam.
Dengung dan raung lalu lintas jalan raya mulai menggila seperti kemarin. Lengking klakson
mobil dan desis kereta apai bergema menerobos ke relung-relung rumah di sepanjang jalan.
Sayup-sayup terdengar dentang lonceng gereja menyongsong hari baru dan menyatakan
selamat tinggal pada hari kemarin.

Pengembangan Paragraf.

Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat
kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu. Sebagai contoh dapat dilihat paparan
di bawah ini.

Kerangka paragraph

Gagasan pokok : Keindahan alam di Tawangmangu makin surut

Gagasan pununjang :

1. Manusia telah mengubah segala-galanya

2. Hutan, sawah, dan ladang tergusur

3. Pohon-pohon tidak ada lagi

4. Pagar bunga sudah diganti

5. Gedung-gedung mewah dibangun


Pengembangan paragraf:

Bernostalgia tentang indahnya alam di Tawangmangu hanya akan menimbulkan kekecewaan


saja. Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika kehidupan manusia telah mengubah segala-
galanya. Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan. Ranting
dan cabang pohon telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman dan bunga yang dulu
bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang kokoh. Batu-batu gunung
telah menghadirkan gedung plaza megah yang menelan biaya trilyunan rupiah. Arus
modernisasi dengan angkuhnya telah menelan kemesraan dan indahnya alam ini.

Secara ringkas, pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal


berikut. Pertama, susunlah kalimat topik dengan baik dan layak (jangan terlalu spesifik
sehingga sulit dikembangkan, jangan pula terlalu luas sehingga memerlukan penjelasan yang
panjang lebar). Kedua, tempatkanlah kalimat topik tersebut dalam posisi yang menyolok dan
jelas dalam sebuah paragraf. Ketiga, dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail/
perincian-perincian yang tepat. Keempat gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di
dalam dan di antara paragraf.

Paragraf Berdasarkan Teknik Pengembangannya

1. Secara Alamiah

Dalam teknik ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek/kejadian yang
dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu: (a) urutan ruang (spasial)
yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah
ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari bawah ke atas,
dari kanan ke kiri dan sebagainya; (b) urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan
terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
berikut ini.

a) urutan ruang

Bangunan itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama yang sering disebut dengan
bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran Jepara. Ruangan ini sering
digunakan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsal
srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan
cendera mata dari kadipaten-kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga oleh
kesatria-kesatria terpilih Kadipaten Ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda
pusaka dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem. Agak jauh di sebelah kanan
ruang kundalini mesem terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa.
Ruang ini disebut ruang pamujan karena di tempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan
upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengan
sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik,
karena ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diri Sang Adipati sebelum masuk
ke ruang pamujan.

b) urutan waktu

Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru lulus dari
STM Negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub Halilintar. Dari
sini pretasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub Pelita Jaya
sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games
di Malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk turnamen di Brunei tahun 1985, ia gagal
memenuhinya karena kakinya cedera.

2. Klimaks dan Antiklimaks

Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling
rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan
yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya.

Contoh berikut kiranya dapat memperjelas uraian ini.

Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring dengan kemajuan
tehnologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor
yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor
pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang
masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini
adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan
dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah
bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi
traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.

Pikiran utama dari paragraf di atas adalah “bentuk traktor mengalami perkembangan dari
zaman ke zaman”. Pikiran utama itu kemudian dirinci dengan gagasan-gagasan : traktor yang
dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan Ford, dan
traktor buatan Jepang.

Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks dilakukan dengan
cara menguraikan gagasan dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan
menurun ke gagasan lain yang lebih rendah.

3. Umum – Khusus & Khusus – Umum (deduktif & induktif)


Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara deduktif dan induktif.
Berikut ini secara urut akan disajikan contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara
deduktif dan induktif.

Contoh deduktif

Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini
dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini
mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah
menjadi lingua franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi
oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang
satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa
nasional.

Contoh induktif

Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan


pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-
pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya
dalam keadaan tertentu , demi kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis
dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian
bahasa Indoensia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan .
Dengan kata lain, komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung
dengan menggunakan bahasa Indonesia.

REFERENSI :

https://roedhiesetiaone.wordpress.com/mata-kuliah/bahasa-indonesia-sems-4/teknik-
pengembangan-paragraf/
7.
Jenis-Jenis Pola Pengembangan Paragraf (Penjelasan Lengkap) – Dalam menyusun sebuah
teks tentunya kita mengenal adanya paragraf. Teks sejatinya adalah kumpulan dari beberapa
paragraf yang tersusun sehingga teks tersebut menjadi padu. Dalam pembahasan artikel ini
kita akan memelajari tentang pola pengembangan paragraf. Jenis paragraf berdasarkan pola
pengembangannya dibagi menjadi 9 jenis. Diantaranya yakni klimaks-antiklimaks, sudut
pandang, perbandingan-pertentangan, analogi, contoh, klausalitas, generalisasi, klasifikasi
dan definisi
Luas.

Berikut uraian dari jenis pola pengembangan paragraf:

1. Klimaks-Antiklimaks
a. Klimaks adalah perincian gagasan cerita dari bawah menuju gagasan cerita yang paling
puncak. Bisa juga diartikan sebagai bagian dalam cerita yang mendeskripsikan peristiwa
sampai pada konflik yang paling tinggi.

Contoh :

Setelah cobaan bertubi-tubi menimpa Arifin dalam pencarian Istrinya, akhirnya ia mengetahui
istrinya berada di kamp. Tahanan politik di pulau Buru. Tak terhitung tetesan air mata dan
darah yang mengucur. Pengorbanannya terbayar sudah. Ia bisa bertemu dengan Nurbaya,
istri tercintanya. Ia pun segera berlari tanpa alas kaki menuju kamp. Tahanan itu. Begitu
kagetnya ketika arifin mendapati istrinya tergeletak lemas dengan bekas tikaman pisau di
dada kirinya. Ia tak kuasa menahan tangis dan menjerit sejadi-jadinya.

b. Antiklimaks adalah variasi gagasan yang dimulai dari gagasan cerita yang paling tinggi
kemudian diikuti dengan gagasan yang lebih rendah secara perlahan-lahan. Bisa juga diartikan
sebagai penurunan masalah dalam cerita dari konflik tertinggi kemudian berangsur-angsur
menuju ke konflik terendah.

Contoh :

“Kini ia menjadi salah satu mafia kelas kakap di daerahnya. Ia sudah memiliki daerah
kekuasaannya sendiri. Tak ada yang bakal menyangka kalau penjahat itu dulunya adalah
seorang anak yang pintar dan sholeh. Entah apa yang membuatnya begini. Satu hal yang pasti
adalah, anak itu telah mengalami tahun-tahun yang buruk sehingga membuatnya menjadi
seperti ini.”

2. Sudut Pandang
Pola sudut pandang ialah pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada persepsi
berkaitan dengan posisi atau tempat penulis pada sebuah teks.

Contoh :

“Aku dilahirkan di kota tapis berseri ini. Ketika aku berumur dua tahun, ayah dan ibuku
membawaku ke sebuah kerajaan tambak udang di kabupaten tulang Bawang. Disinilah aku
pertama kalinya merasakan kehidupan sejauh yang kuingat. Karena aku tak ingat bagaimana
aku dilahirkan dan bagaimana orang tuaku membawaku ke sini.”

3. Perbandingan dan Pertentangan


Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua benda atau lebih,
sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda
atau lebih.

Contoh :

Pemerintah telah menyediakan gas epigi 3kg dan 12 kg. Sama halnya dengan minyak tanah,
gas elpigi juga dapat digunakan untuk kegunaan rumah tangga dengan harga yang murah.
Pemerintah memandang perlu untuk mengonversikan keterbutuhan minyak tanah ke gas
elpigi karena produksi minyak tanah saat ini sangat mahal. Disamping itu, penggunaan gas
elpigi dianggap lebih praktis dan ekonomis.

4. Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang
memiliki kesamaan atau kemiripan.

Contoh :

Dalam hal belajar manusia perlu mencontoh ilmu padi. Semakin berisi maka ia akan semakin
merunduk. Begitulah seharusnya, semakin kita berilmu hendaknya diikuti dengan kerendahan
hati. Tidak sepatutnya manusia sombong atas kepintaran yang dimilikinya. Ilmu yang
sebenarnya pada hakikatnya ialah ilmu yang dapat berguna bagi banyak orang. Kecerdasan
yang sebenarnya adalah ketika kecerdasan itu dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

5. Contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang ketika diperkuat dengan beberapa
contoh atau ilustrasi. Contoh dapat diuraikan dalam bentuk narasi atau deskripsi.

Contoh :

Sudah sepuluh hari setelah bantuan terakhir datang. Warga konban banjir di pinggiran kali
Code membutuhkan bahan makanan dan pakaian. Mereka bertahan hidup dengan
mengandalkan daun-daunan yang direbus, jika beruntung mereka makan dengan umbi-
umbian dan ikan hasil tangkapan sungai. Pakaian mereka hanya sebatas yang mereka pakai
saat ini. Banyak diantara mereka yang menderita penyaki kulit karena tidak pernah mencuci
dan mengganti pakaian.

6. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian
pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut biasanya juga terbalik. Akibat dapat
berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.

a. Pola Sebab–Akibat

Contoh :

Batu akik saat ini sedang menjadi primadona. Bukan hanya dikalangan bapak-bapak saja,
bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun juga menyukai batu permata ini. Tak heran harga batu akik
untuk jenis tertentu sangat mahal dan pedagang batu akik mendapatkan untung yang tinggi.

b. Akibat-Sebab

Contoh :

Banyak pedagang batu akik yang meraup keuntungan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan
kepopuleran batu akik setahun terakhir ini. Batu akik saat ini sedang menjadi primadona.
Bukan hanya dikalangan orang tua saja, bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun juga menyukai
batu permata ini.

7. Generalisasi
Generalisasi adalah menarik kesimpulan dengan cara penalaran secara umum berdasarkan
referensi data, atau peristiwa khusus secara representatif.

a. Umum-Khusus

Contoh :

Dalam melakukan sesuatu hal butuh perencanaan yang matang. Seperti menulis agenda pada
buku catatan kecil. Selanjutnya membuat daftar agenda dari yang paling mendesak untuk
dilakukan. Berikutnya memulai dari yang paling mudah ke agenda yang tersulit. Konsisiten
terhadap agenda yang dibuat. Insya Allah agenda yang sudah terencana dapat dilakukan
dengan baik.

b. Khusus-Umum

Contoh : Ikan cupang terkenal dengan kegesitannya dalam bertarung dan bentuknya yang
mungil dan indah. Ikan Lauhan terkenal dengan motif menyerupai huruf mandari di tubuhnya.
Ikan mas koki identik dengan corak keemasannya yang indah. Memelihara ikan hias sungguh
merupakan keasyikan tersendiri bagi para pencintanya.

8. Klasifikasi
Klasifikasi adalah usaha mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke
dalam satu kategori. Dengan demikian hubungan di antara berbagai hal itu menjadi satu
kesatuan yang utuh.

Contoh :

Fi’il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi menjadi tiga. Yakni fi’il madhi (lampau), fi’il
mudharek (sekarang dan yang akan datang), dan fi’il amar (kata kerja perintah). Masing-
masing kata kerja dari ketiganya memiliki bentuk dasar yang sama dan akan berubah
mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa arab.

9. Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang menimbulkan
kontroversi yang membutuhkan penjelasan.

Contoh:

Sejatinya sebuah pergerakan mahasiswa terlahir dengan adanya sebuah cita-cita yang luhur,
visi- misi yang jelas, serta kemauan kuat membangun bangsa ini dari keterpurukan. Namun,
yang terjadi saat ini sangat jauh berbeda dari tujuan berdirinya sebuah pergerakan tersebut.
Pola pengkaderan yang salah atau melencengnya ideologi pergerakan membuat arah dan
tujuan berubah, langkah menjadi tidak pasti, tidak tegas dan cenderung mementingkan
kepentingan kelompok. Kampus dijadikan sebuah ladang garapan banyak pihak yang
mengaku peduli akan cita-cita revolusioner, peduli akan nasib bangsa, pendidikan, dan lain-
lain. Namun pada kenyataanya, pergerakan mahasiswa saat ini lebih cenderung memikirkan
bagaimana visi kelompok terwujud lebih cepat. Bahkan beberapa pergerakan saat ini
dijadikan sebuah sarana pengkaderan dan perpanjangan partai politik yang
mengatasnamakan gerakan peduli rakyat, demokrasi, anti korupsi dan lain sebagainya.

REFERENSI :
https://www.kakakpintar.id/jenis-jenis-pola-pengembangan-paragraf-penjelasan-lengkap/
https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf#Berdasarkan_jenisnya
https://dosenbahasa.com/contoh-pola-pengembangan-paragraf
8.
TEKNIK PENGEMBANGAN JENIS-JENIS PARAGRAF.

ARGUMENTASI
Yang dimaksud karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan
penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan argumentasi ditulis
dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat,
pendirian, atau gagasan. Corak karangan ini termasuk karangan yang paling sulit bila
dibandingkan dengan corak karangan yang lain. Dalam hal ini tidak berarti bahwa karangan
argumentasi lebih penting atau lebih berharga daripada jenis karangan-karangan yang
lainnya, tetapi kesulitan tersebut muncul karena perlu adanya alasan dan atau bukti yang
dapat meyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan, pendapat,
sikap, dan keyakinan kita. Jadi, pada setiap karangan argumentasi selalu kita dapati alasan
ataupun bantahan yang memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna
mempengaruhi keyakinan pembaca sehingga berpihak kepada atau sependapat dengan
penulis.

Tehnik Pengembangan Argumentasi

Karangan argumentasi sering dikembangkan dari pemaparan hal-hal yang khusus untuk
mencapai suatu generalisasi, dan kadang-kadang juga dibangun mulai dari pemaparan yang
general (umum) ke pemaparan hal-hal yang khusus.

Oleh karena itu, kita mengenal dua teknik ngembangan argumentasi yang dapat di pilih, yaitu:
(1) teknik induktif, dan (2) teknik deduktif. Teknik induksi ada tiga macam, yaitu (a)
generalisasi, (b) analogi, dan (c) hubungan sebab-akibat.

Pengertian :

ž Teknik Induktif adalah teknik yang didasarkan pada pengamatan langsung atas bukti nyata
dan disempurnakan dengan simpulan.

ž Teknik deduktif teknik yang didasarkan atas data yang sudah ada.
ž Induksi Generalisasi adalah metode induksi yang menghasilkan satu kesimpulan umum
berdasarkan data yang ada.

ž Induksi Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak
mengandung persamaan.

ž Induksi Sebab-akibat adalah pengembangan dengan cara berpikir kausalitas

Contoh: Telepon genggam sudah banyak dimiliki masyarakat bahkan dalam sebuah keluarga,
hampir semua anggota keluarga memilikinya. Di samping memang sudah merupakan alat
komunikasi yang mudah di bawa-bawa, pengoperasian telepon pun tidak sulit dan harga
terjangkau pula. Ada kemungkinan perkembangan alat ini pesat sekali karena hal-hal
tersebut, di tambah pula karena muncul variasi bentuk, merk dan model baru. Oleh sebab itu,
sekarang barang-barang tersebut sudah di anggap bukan barang mewah lagi.

EKSPOSISI
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya
ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan
yang singkat, akurat, dan padat.

Berikut ini adalah pengertian tentang Eksposisi secara detail………

v Eksposisi adalah salah satu benntuk tulisan atau retorika yang berusaha menerangkan dan
menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan
seseorang yang membaca uraian tersebut.

v Eksposisi merupakan bentuk retorika yang sering dipergunakan dalam menyampaikan


uraian-uraian ilmiah popular dan uraian-uraian ilmiah lainnya yang tidak berusaha
mempengaruhi pendapat orang lain.

v Eksposisisi hanya berusaha menegaskan dan menerangkan suatu pokok persoalan.

v Dalam eksposisi atau pemaparan ,penulis menyerahkan keputusannya kepada pembaca.

v Pada Eksposisi rasa frustasi pada penulis tidak ada atau sekurang-kurangnya tidak kelihatan
,karena ia memang tidak bermaksud untuk mengundang reaksi,ia sama sekali tidak
bermaksud mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca.
v Eksposisi akan lebih senang mempergunakan gaya yang bersifat informasi. Gaya ini hanya
berusaha untuk menguraikan sejelas-jelasnya obyeknya, sehinggapembaca dapat menangkap
apa yang dimaksudkannnya.

v Eksposisi ditulis dalam bahasa berita,tanpa rasa subyektif dan emosional.


Maksudnya,penulis sama sekali tidak berusaha membangkitkan emosi para pembaca.

v Pada eksposisi,fakta-fakta hanya dipakai sebagai alat konkkritisasi yaitu membuat rumusan
dan kaidah yang dikemukakan itu lebih konkrit.

v Pada hakekatnya, eksposisi berusaha untuk mmeperluas pandangan dan pengetahuan


seseorang mengenai obyek yang digarapnya. Oleh sebab itu dalam usaha mencapai tujuan
tersebut,seorang pengarang yang ingin menulis sebuah eksposisi harus memenuhi syarat-
syarat berkut:

Penulis harus mengetahui serba sedikit tentang subyeknya.Dengan mengetahui serba sedikit
tentang subyek yang akan digarapnya, ia dapat memperluas pengetahuannya mengenai hal
itu, entah melalui penelitian lapangan, wawancara, atau melalui penelitian kepustakaan.Dari
hasil penelitiannya itu ia mengumpulkan bahan sebanyak-banyak,dievaluasi,untuk kemudian
ditampilkan dalam tulisannya itu.
Menulis eksposisi dengan baik adalah dengan cara kemampuan untuk menganlisa persoalan
tersebut secara jelas dan konkrit.Bahan yang dikumpilkan hanya merupakan bahan
mati,bahan ramuan,yang tak berguna bagi tangan-tangan yang tidak ahli.Bahan yang
dikumpulkan dengan berbagai cara di atas,harus diolah,diseleksi,dievaluasi,dan dianalisa
untuk dituangkan dalam sebuah karangan yang berbentuk final.Semakin baik evaluasi dan
analisa yang diadakan,semakin baik nilai eksposisi yang ditulisnya.

Contoh Eksposisi

v Contoh Paragraf Eksposisi Definisi

Apakah Ozone Theraphy itu? Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara
memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone
therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, baik untuk
menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegahan penyakit.

v Contoh Paragraf Eksposisi Klasifikasi


Pemerintah akan memberikan bantuan untuk pembangunan rumah atau bangunan kepada
para korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut akan disesuaikan
dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan akan mendapat bantuan
sekitar 10 juta. sedangkan Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20
juta. Warga yang rumahnya rusak berat akan mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon
penerima bantuan tersebut akan ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan
dari pihak LSM.

v Contoh Paragraf Eksposisi Proses

Sampai dengan hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal
ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini,
warga Desa Piyungan hanya makan singkong saja. Mereka mengambilnya dari beberapa
kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa beras yang mereka kumpulkan
di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah
kurang merata.

v Contoh Paragraf Eksposisi Ilustrasi

Apakah Anda pernah menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara
mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama,
persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua,
pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa
percaya diri anda; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda;
kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian
melalui latihan atau belajar dengan sungguh – sungguh.

v Contoh Paragraf Eksposisi Perbandingan / Pertentangan

Pascagempa dengan kekuatan 5,9 skala richter, sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah
mengalami luluh lantak. Keadaan ini mengundang perhatian dari berbagai pihak. Bantuan pun
berdatangan dari dalam dan luar negeri. Bantuan berbentuk makanan, obat-obatan, dan
pakaian dipusatkan di beberapa tempat. Hal ini dimaksudkan agar pendistribusian bantuan
tersebut lebih cepat. Tenaga medis dari daerah-daerah lain pun berdatangan. Mereka
memberikan bantuan di beberapa rumah sakit dan tenda – tenda darurat.
v Contoh Paragraf Eksposisi Laporan

Sebenarnya, bukan hanya ITS saja yang menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau
dikenal dengan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan
Permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan “Risha” alias Rumah Instan
Sederhana Sehat. Modelnya hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya
“Pagi Pesan, Sore Huni”. Bedanya adalah, sistem struktur dan konstruksi Risha memungkinkan
rumah ini berbentuk panggung. Harga Risha memang sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk
tipe 36. akan tetapi, usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen struktur memakai
beton bertulang, diperkuat pelat baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap
gempa juga telah diuji di laboratorium sampai zonasi enam.

PERSUASI
Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk
berbuat sesuatu. Karangan ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis disertai
imbauan atau ajakan kepada orang lain, dimana pengarang mengharapkan adanya sikap
motorik berupa gerakan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis
dalam karangannya dan pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah
benar dan terbukti. Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta atau bukti (benar-
benar terjadi) sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Pendekatan yang
dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan
merangsang emosi.

Teknik Persuasi

Ingratiation, yaitu memuji seseorang/siapapun agar mau menuruti keinginan, hal ini erat
kaitannya dalam menjalin hubungan dengan seseorang karena dengan memuji berarti kita
telah menunjukkan sikap menghormati dan menghargai orang lain.
Supplication, yaitu menunjukkan bahwa diri kita belum cukup mampu dalam berbagai hal.
Bahasa kasarnya tampil melas kalau perlu sampai menangis. Yang jelas dengan menunjukkan
sikap ini akan membuat orang lain ingin membantu kita, salah satunya dengan menuruti
ajakan kita.
Self Promotion, kebalikan dari Supplication. Teknik ini menampilkan kehebatan kita. Dalam
melakukan hal ini sebaiknya ditunjukkan dengan suatu yang nyata dan bukan seperti
menyombongkan diri sehingga jangan sampai kita mempromosikan diridengan penuh
keangkuhan.
Rasionalisasi, suatu proses penggunaan akal untuk memberikan suatu dasar pembenaran
terhadap suatu persoalan. Pembenaran ini berfungsi untuk memudahkan jalan agar
keinginan, sikap, keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan dapat dibenarkan.
Sugesti, adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima suatu
pendirian tertentu. Dalam kebiasaan sehari-hari sugesti dilakukan dengan rangkaian kata-
kata yang menarik dan menyakinkan.

Teknik persuasi bukanlah ilmu baru, tercatat oleh peradaban Aristoteles, filsuf Yunani
sebelum Masehi mengembangkan 3 pendekatan untuk mempersuasi, yaitu dengan
mengeksplorasi :

Logos : membuat segala sesuatunya menjadi masuk akal


Pathos : mempermainkan emosi, bisa dengan mengeksplitasi Rasa takut, rasa kasihan, atau
rayuan
Ethos : mengandalkan sebuah karakter yang hebat, menonjol atau kapabel.

Contoh:

Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara
tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest
house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan,
membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang
dimiliki tidak cukup untuk itu.

DESKRIPSI

Deskripsi adalah satu teknik menulis menggunakan detail dengan tujuan membuat pembaca
seakan-akan berada di tempat kejadian, ikut merasakan, mengalami, melihat dan mendengar
mengenai satu peristiwa atau adegan. Menulis deskripsi bisa membuat karakter yang
digambarkan lebih hidup gambarannya di benak pembaca.

Aturan dalam penulisan deskripsi

Penulisan deskripsi bergantung pada detail konkret yang ditangkap oleh panca indra. Ingat
kita memiliki lima panca indra.
Penulis harus hati-hati memilih detail untuk mendukung kesan utama yang dipilih. Atau
dengan kata lain, penulis memiliki wewenang untuk menyingkirkan detail yang tidak sesuai
dengan kesan utama.
Deskripsi sangat sering bergantung pada emosi yang ingin ditunjukkan. Karena itu kata kerja,
kata keterangan kata kerja, dan kata sifat lebih bisa digunakan menunjukkan emosi
dibandingkan kata benda.
Kecuali deskripsi yang obyektif, kita harus yakin kesan utama yang dipilih itu membuat
pembaca percaya (suatu kondisi mental yang komplek menyangkut keyakinan, rasa, nilai, dan
emosi).
Strategi dalam penulisan deskripsi

Pertama coba sampaikan semua detail; kemudian kesan utama dibangun dengan detail ini.
Pastikan detail Anda konsisten dengan kesan utama. Untuk memudahkan catat lima panca
indra dalam selembar kertas, apa yang tersensor.
Coba membawa pembaca berdasarkan urutan kronologis ruang dan waktu. Misalnya,
menjelaskan urut-urutan perjalanan kereta dari satu tempat ke tempat lain atau menjelaskan
aliran sungai dari mata air sampai ke rumah tangga.
Gunakan pendekatan dulu-sekarang-nanti untuk menunjukkan proses perubahan atau
perbaikan. Misalnya keadaan hutan sebelum ditebang, keadaan sekarang.
Pilih emosi dan coba deskripsikan. Mungkin lebih sulit untuk memulainya tetapi akan berarti
ketika sudah jadi. Meningkatkan kemampuan menulis deskripsi, menajamkan indera. Banyak
penulis frustasi karena cerita yang mereka tulis datar-datar saja dan tidak ada elemen
kehidupan. Mengapa? Cerita tidak dalam dan tidak menarik karena pembaca tidak
mendapatkan gambaran situasi yang jernih. Hanya melalui penulisan deskripsi penulis bisa
mentransfer gambaran situasi yang hidup (antara lain karena menimbulkan emosi) dan jernih.

CONTOH

Sebelum melihat contoh, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pola-pola
pengembangan yang ada pada paragraf deskriptif. Paragraf deskripsi mempunyai tiga pola
pengembangan, yaitu:

Pola Spasial
Pola spasial adalah pola pengembangan paragraf dengan objek berupa space atau ruang.

Contoh Pola Spasial


# Ruangan berukuran 9m x 8m ini sungguh sangat nyaman ditempati. Sebuah sofa empuk
berwarna putih dengan meja kayu berada di tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi
beberapa novel dan buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan
bersanding dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan-akan menyatu dengan
tembok yang dicat dengan warna hijau muda. Diluar ruangan, terdapat sebuah kolam kecil
berukuran 2,5m x 2m berisi beberapa ikan koi yang berseliweran. Suara gemericik air dari
kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik Pak Toni ini.

Pola Sudut Pandang


Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas posisi penulis
dalam menggambarkan suatu objek. Pola pengembangan seudut pandang sendiri dibagi
menjadi dua, yaitu sudut pandang subjektif dan sudut pandang objektif.

Pola Subjektif, menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan disertai kesan atau opini dari
penulis.

Contoh Pola Subjektif

# Pantai Wediombo mungkin hanya salah satu diantara sekian banyak pantai yang masih
belum terjamah di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai dengan hamparan pasir putih
mahaluas ini seolah menggoda kaki untuk untuk terus memijak dan berjalan-jalan diatasnya.
Di kanan kiri pantai dapat kita lihat bukut-bukit kapur hijau ditumbuhi lumut yang berdiri
gagah menantang derasnya ombak pantai. Suasana pantai yang sepi juga menambah pesona
pantai yang masih perawan ini.

Pola Objektif, adalah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan
objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.
Contoh Pola Objektif

# Pantai Wediombo terletak di Kecamatan Girisobo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah


Istimewa Yogyakarta. Pantai ini berjarak 70 km atau dua jam perjalanan dari pusat Kota
Yogyakarta. Di kanan kiri pantai landai yang berpasir putih ini, kita dapat melihat gugusan
bukit kapur yang berwarna hijau ditumbuhi lumut. Namun yang perlu diperhatikan, pantai ini
memiliki ombak yang cukup besar sehingga wisatawan dilarang berenang di pantai ini karena
sangat berbahaya.
NARASI
Paragraf Narasi adalah sebuah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa
atau kejadian sehingga sang pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian itu.

Untuk jenis paragraf ini kita bisa menggunakan teknik yaitu:

Ekspositoris
Paragraf yang di kembangkan berdasarkan cerita sebenarnya.

Sugesti
Paragraf yang di kembangkan berdasarkan cerita sebenarnyadengan di tambah
opini/imajinasi penulis.

REFERENSI :
https://www.inirumahpintar.com/2016/10/jenis-jenis-paragraf-contoh-dan-pengembangannya.html
https://devaarayy.wordpress.com/2014/12/17/teknik-pengembangan-jenis-jenis-paragraf/

Anda mungkin juga menyukai