Anda di halaman 1dari 4

MODUL 3

KEGIATAN BELAJAR 2

JENIS-JENIS PARAGRAF
Sebuah karangan yang utuh dan panjang, seperti novel. Cerpen laporan dinas, dan sebuah
karya tulis ilmiah, tentu terdiri atas beberapa paragraf. Dalam sebuah karangan yang utuh dan panjang
itu tidak hanya ada satu jenis paragraf , tetapi dapat juga terdiri dari beberapa paragraf yang jenisnya
dapat berbeda-beda berdasarkan karakteristiknya. Apabila paragraf-paragraf dalam sebuah karangan
yang utuh tersebut kita ambil satu atau dua paragraf,tentu dapat dibedakan berdasarkan : (1) letak
atau posisi paragraf dalam suatu karangan, (2) letak atau posisi kalimat topiknya, (3) teknik
pemaparan paragraf, dan (4) pengembangan paragraf. Agar lebih jelsnya jenis-jenis paragraf
berdasarkan keempat hal tersebut, marilah kita ikuti penjelasan sebagai berikut.

A. Posisi paragraf dalam karangan


Di lihat dari letak atau posisi paragraf dalam satu karangan, paragraf di bedakan atas :
1. Paragraf pengantar atau pembuka
Paragraf pengantar berfungsi mengntrkan pembaca pada pokok persoalan yang akan
di kemukakan. Sebagai pengantar masalah tertentu yang hendak di bicarakan, sebuah paragraf
pengantar atau pembuka ini haruslah menarik minat dan perhatian pembaca. Agar menarik
minat dan perhatian pembaca tentu memanfaatkan piihan kata, susunan kalimat, dan tidak
berkepanjangan menjadi pilihan utama. Selain sebagai pengantar kepada masalah yang
hendak di bicarakan, paragraf juga berfungsi untuk menjelaskan tujuan yang hendak dicapai.
2. Paragraf pengembang atau paragraf penghubung
Paragraf pengembang adalah paragraf yang menyampaikan pokok pikiran penulis.
Sebab, masalah yang di uraikan lebih lanjut oleh penulis terdapat dalam paragraf
pengembang. Paragraf pengembang berisi pokok pesoalan yang akan di kemukakan oleh
penulis. Secara kuantitatif paragraf pengembang adalah paragraf yang paling banyak
jumlahny, dan dapat juga paling panjang kalimat-kalimat penjelasnya. Namun, setiap paragraf
dengan paragraf lainnya harus tetap saling berhubungan secara logis topik pembicaraannya.
3. Paragraf penutup
Paragraf penutup berisi simpulan dari apa yang telah di bicarakan atau di uraikan
sebelumnya. Sebagai penutup, paragraf ini dimaksudkan untuk dapat mengakhiri sebuah
karangan. Selain sebagai simpulan, paragraf penutup juga dapat berisi penegasan kembali
mengenai hal-hal yang telah di bicarakan di muka. Oleh karena itu, paragraf penutup harus
dapat memberi gambaran secara singkat, padat, dan jelas tentang apa yang telah di bicarakan
oleh penulis dalam karangan tersebut.
B. Posisi kalimat Topik
Sebuah paragraf dapat di bedakan juga dari letak atau posisi kalimat topiknya. Atas
dasar posisi kalimat topik ini paragraf di bedakan menjadi :
1. Paragraf Deduktif
Kalimat topik dalam paragraf deduktif terletak di awal paragraf yang kemudian
diikuti oleh beberapa kalimat penjelas. Kalimat topik paragraf deduktifbersifat umum yang
kemudian di jelaskan secara rinci dalam kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus.
2. Paragraf Induktif
Kalimat topik paragraf induktif terletak di akhir paraagraf yang sebelumnya di penuhi
kalimat-kalimat penjelas. Sebaliknya, dari jenis paragraf deduktif, paragraf induktif di mulai
dari kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus kemudian di simpulkan atau di tegaskan
dalam kalimat topik pada akhir paragraf.
3. Paragraf Deduktif-Induktif
Kalimat topik paragraf deduktif-induktif terletak di awal dan di akhir paragraf.
Kalimat topik yang berada di awal paragraf diulang atau di tegaskan kembali. Dapat berupa
simpulan atau kalimat penegas, pada kalimat topik yang berada di akhir paragraf. Jenis
paragraf ini di sebut juga sebagai paragraf campuran.
4. Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.

C. Teknik Pemaparan Pengembangan Paragraf


Jenis paragraf ini dapat juga dilihat dari teknik pemaparan pengembangan paragraf
dalam suatu karangan. Berdasarkan teknik pemaparan pengembangan paragraf dalam suatu
karangan ini, paragraf dibedakan menjadi :
1. Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain
agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai apa yang di inginkan oleh penulis atau
pembicara. Argumentatif merupakan suatu dasar yang fundamental untuk meyakinkan orang,
membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau membujuk pihak lain agar pendapatnya
itu di terima.

2. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-
perincian secara detail dari objek yng di tulisnya. Paragraf ini bertujuan menggambarkan
bentuk, rupa, sifat, atau corak objek pengamatan.
3. Paragraf Naratif
Paragraf naratif berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga
pembaca dapat mengikuti peristiwa yang di ceritakan secara kronologis. Unsur yang paling
penting pada sebuah paragraf naratif adalah usur peristiwa atau tindakan.
4. Paragraf Ekspositoris
Paragraf ekspositoris berusaha menerangkan atau menguraikan suatu pokok pikiran,
yang dapat memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang yang membaca uraian
tersebut. Paragraf ini bertujuan memberikan informasi, penjelasan, keterangan, ataupun
pemahaman tentang suatu objek atau hal.
5. Paragraf Persuasif
Paragraf persuasif berusaha meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang di
kehendaki pembicara pada waktu sekarang atau pada waktu yang akan datang. Sifat dari
paragraf ini membujuk, merayu, menghimbau, dan mengajak pembaca agar tergiur, tertarik,
dan menuruti apa yang menjadi kemauan penulis.
D. Pengembangan Paragraf
Jenis-jenis paragraf yang telah di uraikan dapat kita kembangkan lebih lanjut dengan
berbagai cara. Secara lazim ada beberapa cara yang dapat di tempuh untuk dapat
mengembangkan sebuah paragraf. Cara-cara itu lazimnya mengembangkan kalimat topiknya
sehingga menjadi :
1. Paragraf perbandingan
Paragraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi perbandingan
dua hal atau lebih. Perbandingan dapat di lakukan berdasarkan pada hal yang abstrak dan
konkret, persamaan yang ada, perbedaan yang ada, atau kemiripan yang ada pada dua hal atau
lebih yang di bandingkan. Salah satu cara untuk mengembangkan paragraf perbandingan
adalah kalimat topik di kembangkan dengan cara merinci unsur-unsur atau bagian-bagiannya.
2. Paragraf pertanyaan
berisi paragraf yang kalimat topiknya di jelaskan lebih lanjut dengan kalimat tanya.
Dalam mengembangkan paragraf pertanyaan tidak hanya satu kalimat tanya, tetapi dapat
lebih dengan beberapa kalimat tanya sebagai penjelas yang di ikuti dengan jawaban atau
argumentasi atas pertanyaan tersebut.

3. Paragraf Sebab-Akibat
Paragraf sebab-akibat berisi keterangan suatu kejadian atau peristiwa yang
menimbulkan suatu akibatdari kejadian tertentu, misalnya bencana, kecelakaan tidak lulus
ujian, atau bahkan dapat mengukir prestasi dari hasil kerja kerasnya.
4. Paragraf contoh
Paragraf contoh adalah paragraf yang menjelaskan sesuatu secara luas dengan
mengutip atau menunjukan dengan contoh-contoh nyata. Kalimat topik paragraf di
kembangkan dengan contoh-contoh konkret sehingga kalimat topiknya menjadi jelas
pengertiannya.
5. Paragraf perulangan
Paragraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya dapat di kembangkan
dengan pengulangan kata, pengulangan kelompok kata, atau bagian-bagian kalimat yang di
anggap penting.
6. Paragraf definisi atau batasan
Paragraf definisi atau paragraf batasan adalah paragraf yang berusaha menerangkan
pengertian, kriteria, dan konsep dari suatu hal seperti istilah, benda, dan masalah tertentu.
Definisi atau batasan yang terkandung dalam kalimat topik memerlukan penjelasan yang
panjang lebar agar maknanya di tangkap secara tepat oleh pembaca.
7. Paragraf proses
Paragraf proses adalah pragraf yang menguraikan suatu proses, suatu urutan tindakan
atau perbuatan unuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Paragraf ini berisi
menghantarkan pembaca ke tahap-tahap kejadian suatu proses. Setiap kalimat penjelas harus
berpangkal pada kalimat sebelumnya sehingga terbentuklah analisis yang logis dan sistematis.
8. Paragraf klasifikasi
Paragraf klasifikasi adalah paragraf yang berisi pengelompokan hal-hal yang
mempunyai persamaan atau perbedaan. Dalam paragraf ini menempatkan barang-barang ke
dalam suatu sistem kelas, sehingga dapat di lihat hubungannya ke samping, ke atas, ke bawah.
Paragraf ini menampilkan pengelompokan sesuai dengan pengalaman manusia berdasarkan
kelas atau subkelasnya.

Anda mungkin juga menyukai