Anda di halaman 1dari 12

Modul 3: Paragraf.

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Paragraf.


A. Pengertian dan Fungsi Paragraf.
1. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu bentuk pengungkapan
gagasan yang terjalin dalam rangkaian beberapa
kalimat.
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengacu
pada satu topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran yang
mempunyai keterkaitan dengan satu topik.
2. Fungsi Paragraf.
Fungsi paragraf sebagai berikut:
a. Penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok
keseluruhan karangan
b. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok
pengarang
c. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran
secara sitematis
d. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur
pikiran pengarang
e. Penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca
f. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
g. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berfungsi
sebagai pengantar, transisi, dan penutup karangan.
B. Penanda dan Struktur Paragraf.
1. Penanda Paragraf.
Secara visual akan melihat setiap permulaan kalimat
menjorok ke dalam kira-kira lima ketuk atau satu
tab (hitungan komputer).
2. Struktur Paragraf.
Paragraf dibangun setidak-tidaknya dua unsur
utama, yaitu kalimat topik, dan kalimat
penjelas. Paragraf juga didukung oleh unsur
transisi, dan unsur kalimat penegas.
Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang
dibicarakan pengarang.
Jenis Transisi yang ada disetiap paragraf:
a. Transisi Kelanjutan
b.Transisi urutan waktu
c. Transisi klimaks
d. Transisi Perbandingan
e. Transisi kontras
f. Transisi jarak
g. Transisi ilustrasi
h. Transisi sebab akibat
i. Transisi kondisi (pengandaian)
j. Transisi Simpulan
Kalimat penegas adalah unsur paragraf yang keempat
yaitu: kalimat topik, kalimat penjelas, dan transisi.
C. Syarat Paragraf yang Baik
Ketiga paragraf yang baik adalah:
1. Kesatuan, kesatuan (kohesi) adalah sebuah paragraf
hanya mengandung satu gagasan utama yang diikuti
oleh beberapa gagasan pengembang atau penjelas.
2. Kepaduan, (koherensi) adalah sebuah paragraf yang
padu dapat dicakai jika jalinan kalimat-kalimatnya
terangkai secara baik. Agar sebuah kalimat padu dan
baik harus ada sarana pengait kalimat dalam paragraf
yang ditulisnya, meliputi:
a) penggantian, b) pengulangan, c) penghubung
antarkalimat.
3. Kelengkapan. Sebuah paragraf dikatakan
lengkap apabila berisi kalimat-kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat
topik.
Kegiatan Belajar 2: Jenis-jenis Paragraf
A. Posisi Paragraf dalam Karangan
Letak atau posisi paragraf dalam suatu karangan,
paragraf dibedakan atas:
1. Paragtraf pengantar atau pembuka,m berfungsi
mengantarkan pembaca pada pokok persoalan
yang akan dikemukakan.
2. Paragraf pengembang atau paragraf
penghubung, adalah paragraf yang
menyampaikan pokok pikiran penulis.
3. Paragraf penutup, berisi simpulan dari apa yang
telah dibicarakan atau diuraikan sebelumnya.
B. Posisi Kalimat Topik
Sebuah paragraf dapat dibedakan dari letak atau
posisi kalimat topiknya.
Atas dasar posisi kalimat topik ini paragraf
dibedakan menjadi:
1. Paragraf Deduktif. Kalimat topik dalam paragraf
deduktif terletak di awal paragraf yang
kemudian diikuti oleh beberapa kalimat
penjelas.
2. Paragraf Induktif. Kalimat topik paragraf
induktif terletak di akhir paragraf yang
sebelumnya dipenuhi kalimat-kalimat penjelas.
3. Paragraf Deduktif-Induktif. Kalimat topik paragraf
deduktif-induktif terletak di awal dan di akhir paragraf.
4. Paragraf Penuh Kalimat Topik. Seluruh kalimat yang
membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak
satu pun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
C. Teknik Pemaparan Pengembangan Paragraf.
Berdasarkan teknik pemaparan pengembangan paragraf
dalam suatu karangan.
Paragraf dibedakan menjadi:
1. Paragraf Argumentatif. Untuk mempengaruhi sikap
dan pendapat orang lain agar mereka itu percaya dan
akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh penulis atau pembicara.
2. Paragraf Deskriptif. Usaha para penulis untuk
memberikan perincian=perincian secar detail dari
objek yang dituliskannya.
3. Paragraf Naratif. Berusaha mengisahkan suatu
kejadian atau peristiwa sehingga pembaca dapat
mengikuti peristiwa yang diceritakan secara
kronologis.
4. Paragraf Ekspositoris. Berusaha menerangkan
atau mengarahkan suatu pokok pikiiran yang
dapat memperluas pandangan dan pengetahuan
seseorang yang membaca urutan tersebut.
5. Paragraf Persuasif. Berusaha meyakinkan
seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki pembicara pada waktu sekarang atau
pada waktu yang akan datang.
D. Pengembangan Paragraf
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
dapat mengembangkan sebuah paragraf:
1. Paragraf Perbandingan
2. Paragraf Pertanyaan
3. Paragraf Sebab-Akibat
4. Paragraf Contoh
5. Paragraf Perulangan
6. Paragraf Definisi atau Batasan
7. Paragraf Proses
8. Paragraf Klasifikasi

Anda mungkin juga menyukai