Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt.yang sudah melimpahkan


rahmat,taufik,dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas keterampilan
menulis ini dengan baik.tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang
keterampilan menulis untuk kemajuan bangsa.Mudah-mudahan makalah yang kami
buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi.Kami
menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.oleh sebab
itu,kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................i
KATA PENGHANTAR...................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN........................................................................v
KESIMPULAN................................................................... vi
SARAN.............................................................................................vii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. pengertian paragraf, penanda paragraf, struktur paragraf, dan syarat paragraf
2. Jenis-jenis paragraf dalam sebuah karangan

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Mampu menjelaskan pengertian paragraf
2. Menjelaskan syarat-syarat paragraf
3. Mampu memperbaiki paragraf yang kurang baik
4. Mampu menunjukkan berbagai contoh jenis paragraf
5. Menjelaskan karateristik jenis paragraf
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PARAGRAF

1. Pengertian Paragraf
Paragraf atau yang sering kita sebut dengan alinea adalah suatu bentuk
pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian beberapa kalimat. Semi
(2007:86) dan Arifin (2008:115) menyatakan paragraf adalah seperangkat kalimat
yang mengacu pada satu topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan
kesatuan pikiran yang mempunyai keterkaitan dengan satu topik. Setiap paragraf
boleh saja terdiri atas satu kalimat, dua kalimat, tuga kalimat, bahkan lebih dari
lima kalimat asalkan kalimat-kalimat dalam satu paragraf tersebut tidak berbicara
masalah satu topik yang lain. Semua kalimat dalam satu paragraf harus
memperbincangkan satu masalah yang bertalian erat dengan topik atau masalah
yang sedang dibicarakan. Maka dari itu paragraf hanya ada dalam ragam bahasa
tulisan, ragam bahasa lisan tidak pernah mengenal istilah paragraf.

2. Fungsi Paragraf
Menurut Djago Tarigan (2009:5-6) fungsi paragraf adalah sebagai berikut :
a. Penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan
karangan
b. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang
c. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
d. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran
pengarang
e. Penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca
f. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
g. Dalam rangka keselururan karangan, karangan dapat berfungsi sebagai
pengantar, transisi, dan penutup karangan.

B. PENANDA DAN STRUKTUR PARAGRAF

1. Penanda Paragraf
Secara visual yang menjadi penanda paragraf ialah ketika melihat setiap
permulaan kalimat yang menjorok ke dalam kira-kira lima ketuk (hitungan mesin
ketik) atau satu tab (hitungan komputer). Sebuah paragraf dapat ditandai dengan
memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam atau dapat juga memberi jarak
yang agak renggang dari paragraf sebelumnya ke paragraf sesudahnya. Hal ini
dimaksudkan agar lebih memudahkan pembaca melihat permulaan setiap paragraf
dan mengikuti alur pemikiran penulis dari satu tahap ke tahap berikutnya.

2. Struktur Paragraf
Paragraf dibangun setidak-tidaknya atas dua paragraf yang didukung oleh
unsur utama, yaitu kalimat topik dan kalimat penjelas. Selain itu ada juga paragraf
yang didukung oleh unsur transisi dan unsur kalimat penegas. Dari keempat unsur
penyusun paragraf tersebut, terkadang muncul bersamaan terkadang pula hanya
muncul sebagian dalam sebuah paragraf. Unsur utama yang tidak dapat
ditinggalkan dalam sebuah paragraf adalah kalimat topik dan kalimat penjelas.
Namun ada juga paragraf yang hanya terdiri atas kalimat topik semua.
Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang.
Topik yang dibicarakan pengarang biasanya diletakkan sebagian kalimat inti
tertentu atau kalimat utama dalam satu paragraf. Posisi kalimat topik dalam satu
paragraf dapat diletakkan dibagian awal paragraf (sebagai bentuk paragraf
deduktif), dibagian paragraf (sebagai bentuk paragraf induktif) dibagian awal dan
dibagian akhir paragraf (sebagai bentuk paragraf campuran deduktif dan induktif),
dan tersebar diseluruh paragraf.
Ciri-ciri kalimat topik :
a. Mengandung permasalahan yang potensial untuk diperinci dan diuraikan lebih
lanjut
b. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
c. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat
lain
d. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung atau frase transisi.
Transisi adalah mata rantai penghubung antar kalimat dalam paragraf atau
paragraf dalam satu wancana. Transisi dapat berfungsi sebagai pengait antar
kalimat dalam satu paragraf dan dapat pula berfungsi sebagai penghubung jalan
pikiran dua paragraf yang berdekatan. Transisi dapat berupa kata atau kelompok
kata (frasa) transisi tidak harus ada dalam setiap paragraf.

Jenis transisi dan contohnya sebagai berikut :


a. Transisi kelanjutan : dan, lagi, lalu, serta, lagi pula, bahkan, tambahan lagi,
kemudian, dan lalu, seterusnya, selanjutnya.
Contohnya : kemudian, dari balik pintu muncul seorang anak kecil yang
menangis mencari ibunya.
b. Transisi urutan waktu : dahulu, kemarin, kini, sekarang, sebelum, sesudah,
setelah, sementara itu, sedangkan, sehari kemudian, sebulan yang lalu, setahun
kemudain, seabad yang lalu.
Contohnya : sementara itu, ibu si anak sedang belanja di pasar untuk keperluan
pesta ulang tahun kakaknya.
c. Transisi klimaks : paling...., se,....nya, ter...
Contohnya : terakhir, dia datang ke kampung halamannya sebulan yang lalu.
d. Transisi perbandingan : sama dengan, seperti, ibarat, bak, bagaikan, laksana,
semisal, seumpama, selakayaknya.
Contohnya : ibarat pinang dibelah dua, dua gadis cantik itu memiliki dua
kemiripan wajah yang sama eloknya.
e. Transisi kontras : tetapi, namum, akan tetapi, namun demikian, bairpun,
walaupun, bagaimana pun, sebaliknya.
Contohnya : akan tetapi, dua gadis yang memiliki kemiripan wajah yang sama
eloknya itu kurang bergaul dengan masyarakat sekitarnya.
f. Transisi jarak : di sisi, di sana, di situ, di samping, di kiri, di kanan, di atas, di
bawah, di belakang, di depan, dekat, jauh, sebelah...
Contohnya : dekat sebuah rumah guberbur, berdiri sebuah monumen tentara
pelajar yang berjuang merebut kemerdekaan negeri ini.
g. Transisi ilustrasi : umpamanya, misalnya, contohnya, teladannya,
gambarannya, konkretnya.
Contohnya : misalnya, kerja bakti setiap hari minggu keempat dilingkungan
perumahan tempat tinggal sebagai wujud menjaga kebersihan lingkungan.
h. Ilustrasi sebab-akibat : karena, sebab, oleh karena itu, oleh sebab itu, sebab
demikian, akibatnya
Contohnya : akibatnya, semua murid yang terlambat mendapat hukuman
i. Ilustrasi kondisi (pengandaian) : jika, jikalau, andaikata, seandainya
Contohnya : andaikan tahun ini tidak naik kelas, hancurlah semua cita-cita
Budi melanjutkan sekolah yang lebih tinggi lagi
j. Ilustrasi simpulan : simpulannya, ringkasnya, garis besarnya, rangkumannya
Contohnya : simpulannya, semua anggota organisasi politik mendapat hak
suara menyalurkan aspirasinya dalam pemilihan umum 2014.

Sebagian besar kalimat yang terdapat dalam suatu paragraf termasuk kalimat
penjelas atau kalimat pengembang, yaitu beberapa kalimat yang menjelaskan atau
mengembangkan lebih lanjut kalimat topik.
Ciri kalimat penjelas atau kalimat pengembang adalah :
a. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti)
b. Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat
lain dalam satu paragraf
c. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frase transisi
d. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data tambahan lain yang
berisfat mendukung kalimat topik.

Kalimat penegas adalah unsur paragraf yang keempat, selain kalimat topik,
kalimat penjelas, dan transisi. Ada dua fungsi kalimat penegas, yaitu (1) Sebagai
pengulang atau penagasan kembali kalimat topik, (2) sebagai daya tarik bagi
pembaca untuk dapat segera menemukan maksud penenulis.
Namun kehadiran kalimat penegas dalam sebuah paragraf tidak bersifat mutlak,
kalimat penegas hadir apabila penulis merasa memerlukan untuk menegaskan
kembali maksud tulisannya. Biasnya kalimat penegas hadir sebagai penanda
bentuk paragraf induktif deduktif atau paragraf campuran.
Unsur-unsur yang membangun paragraf :
a. Transisi, kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penagas
b. Transisi, kalimat topik, dan kalimat penjelas
c. Kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penegas
d. Kalimat topik, kalimat penjelas
e. Kalimat penjelas, kalimat topik
f. Semua kalimat topik.

C. SYARAT PARAGRAF YANG BAIK

Menurut Akhadiah dkk. (1999:1488) sebuah paragraf yang baik mempunyai 3 syarat
diantaranya, kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
- Kesatuan
Adalah sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan utama yang diikuti oleh
beberapa gagasan pengembang atau penjelas. Artinya, setiap paragraf hanya
mengandung satu pokok pikiran atau satu gagasan. Oleh karena itu setiap kalimat
yang membentuk paragraf harus ditata secara cermat agar tidak ada satu kalimat
pun yang menyimpang dari gagasan utama paragraf tersebut.
- Kepaduan
Adalah sebuah paragraf yang padu dapat dicapai apabila jalinan kalimat-
kalimatnya terangkai secara baik. Penyusnan sebuah paragraf harus dibangun
melalui kalimat-kalimat yang logis, bersistem teratur, dan saling berkaitan agar
pembaca dapat memahami jalan pikiran penulis. Agar sebuah paragraf padu dan
baik harus ada sarana pengait kalimat dalam paragraf yang ditulisnya, meliputi :
(1) Penggantian
penggantian merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang berupa
penyulihan atau penggantian unsur-unsur tertentu dengan menggunakan kata
ganti (dia, mereka, ia, kaalian). Kata petunjuk (ini, itu, tersebut, di atas, di
bawah) atau kata lain yang mempunyai ciri yang tersirat pada kalimat
sebelumnya (-nya,...).
(2) Pengulangan
pengulangan merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang dilakukan
dengan cara mengulang bagian kalimat sebelumnya. Pengulangan dapat berupa
kata, kelompok kata, atau bagian-bagian tertentu dari kalimat topik dari
sebagai kata-kata kuncinya. Istilah lain pengulangan adalah respetisi.
(3) Penghubung antar kalimat
Dalam pembicaraan transisi telah dikemukakan bahwa sarana penghubung
kalimat dalam paragraf itu letaknya dapat diawal paragraf, di tengah, dan di
akhir paragraf.
Dalam pemakainnya ketiga sarana tersebut dapat digunakan secara bersamaan.

- Kelengkapan
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Sebaliknya suatu paragraf
dikatakan tidak lengkap apabila tidak dikembangkan lebih lanjut atau hanya
diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
JENIS-JENIS PARAGRAF

A. POSISI PARAGRAF DALAM KARANGAN

1. Paragraf Pengantar atau Pembuka


Paragraf pengantar berfungsi mengantarkan pembaca pada pokok persoalan yang akan
dikemukakan. Sebagai pengantar masalah tertentu yang hendak dibicarakan, sebuah
paragraf pengantar atau pembuka ini haruslah menarik minat dan perhatian pembaca.
Selain sebagai pengantar kepada masalah yang hendak dibicarakan, paragraf
pengantar juga berfungsi untuk menjelaskan tujuan yang hendak dicapai.

2. Paragraf Pengembang atau Penghubung


Paragraf pengembang adalah paragraf yang menyampaikan pokok pikiran penulis.
Sebaba masalah yang akan diuraikan lebih lanjut oleh penulis terdapat dalam paragraf
pengembang. Paragraf pengembang berisi pokok persoalan yang akan dikemukakan
oleh penulis. Secara kuantitatif paragraf pengembang adalah paragraf yang paling
banyak jumlahnya, dan dapat juga paling panjang kalimat-kalimat penjelasnya.

3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup berisi simpulan dari apa yang telah dibicarakan atau diuraikan
sebelumnya. Sebagai penutup, paragraf ini dimaksudkan untuk dapat mengakhiri
sebuah karangan. Selain sebagai simpulan, paragraf penutup juga dapat berisi
penegasan kembali mengenai hal-hal yang telah dibicarakan di muka.

B. POSISI KALIMAT TOPIK

1. Paragraf Deduktif
Kalimat topik dalam paragraf deduktif terletak di awal paragraf yang kemudian
diikuti oleh beberapa kalimat penjelas. Kalimat deduktif bersifat umum yang
kemudian dijelaskan secara rinci dalam kalimat-kalimat penjelas yang bersifat
khusus.

2. Paragraf Induktif
Kalimat topik paragraf induktif terletak di akhir paragraf yang sebelumnya
dipenuhi kalimat-kalimat penjelas. Sebaliknya dari jenis paragraf deduktif,
paragraf induktif dimulai dari kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus
kemudian disimpulkan atau ditegaskan dalam kalimat topik pada akhir paragraf.

3. Paragraf Deduktif-Induktif
Kalimat topik paragraf deduktif-induktif terletak diawal dan di akhir paragraf.
Kalimat topik yang berada di awal paragraf diulang atau ditegaskan kembali, dapat
berupa simpulan atau kalimat penegas, pada kalimat topik yang berada di akhir
paragraf. Jenis paragraf ini disebut juga sebagai paragraf campuran.

4. Paragraf Penuh Kalimat Topik


Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satu
pun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
C. TEKNIK PEMAPARAN PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara.

2. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan
perincian-perincian secara detail dari objek yang ditulisnya. Paragraf ini bertujuan
menggambarkan bentuk, rupa, sifat, atau corak objek pengamatan.

3. Paragraf Naratif
Paragraf naratif berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga
pembaca dapat mengikuti peristiwa yang diceritakan secara kronologis. Unsur
yang paling penting pada sebuah paragraf adalah unsur peristiwa atau tindakan.

4. Paragraf Ekspositoris
Paragraf ekspositoris berusaha menerangkan atau menguraikan suatu pokok
pikiran yang dapat memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang yang
membaca uraian tersebut. Paragraf ini bertujuan memberikan informasi,
penjelasan, keterangan ataupun pemahaman tentang sesuatu objek atau hal.

5. Paragraf Persuasif
Paragraf persuasif berusaha meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki pembicara pada waktu sekarang atau pada waktu yang akan datang.
Sifat dari paragraf ini membujuk, merayu, menghimbau, dan mengajak pembaca
agar tergiur, tertarik dan menuruti apa yang menjadi kemauan penulis.

D. PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. Paragraf Perbandingan
Paragraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi perbandingan
dua hal atau lebih. Perbandingan dapat dilakukan berdasarkan pada hal yang
abstrak dan konkret, persamaan yang ada, perbedaan yang ada atau kemiripan
yang ada pada dua hal atau lebih dibanding. Salah satu cara untuk
mengembangkan paragraf perbandingan adalah kalimat topik dikembangkan
dengan cara memerinci unsur-unsur atau bagian-bagiannya.

2. Paragraf Pertanyaan
Paragraf pertanyaan berisi paragraf kalimat topiknya dijelaskan lebih lanjut dengan
kalimat tanya. Dalam mengembangkan paragraf pertanyaan tidak hanya satu
kalimat tanya, tetapi dapat lebih dengan beberapa kalimat tanya sebagai penjelas
yang diikuti dengan jawaban atau argumentasi atas pertanyaan tersebut.

3. Paragraf Sebab Akibat


Paragraf sebab akibat berisi keterangan suatu kejadian atau pristiwa yang
menimbulkan suatu akibat dari kejadian tertentu, misalnya bencana, kecelakaan,
tidak lulus ujian atau bahkan dapat mengukir prestasi dari hasil kerja kerasnya.

4. Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah paragraf yang menjelaskan sesuatu secara luas dengan
mengutip atau menunjukkan dengan contoh-contoh nyata. Dalam paragraf contoh
ini kalimat topik atau kalimat-kalimat penjelasnya tidak selalu menggunakan kata
contoh tetapi juga dapat menggunakan kata misalnya, seperti dan antara lain.

5. Paragraf Perulangan
Paragraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya dapat dikembangkan
dengan perulangan kata, pengulangan kelompok kata atau bagian-bagian kalimat
yang dianggap penting. Kalimat-kalimat penjelas dapat mengulang pokok-pokok
pikiran dalam kalimat topik, bahkan dapat diulang dengan kalimat penegas pada
akhir paragraf.

6. Paragraf Definisi atau Batasan


Paragraf definisi atau paragraf batasan adalah paragraf yang berusaha
menerangkan pengertian, kriteria, dan konsep dari sesuatu hal seperti istilah, benda
dan masalah tertentu. Paragraf definisi atau batasan biasanya digunakan dalam
buku ensiklopedia dan kamus-kamus bidang ilmu. Ketika penulis ingin
menjelaskan pengertian dari sesuatu hal atau masalah juga dapat menggunakan
paragraf definisi yang diperluas, tidak sibatasi dengan konsep itu sendiri dan unsur
yang penting tidak boleh ditinggalkan.

7. Paragraf Proses
Paragraf proses adalah paragraf yang menguraikan suatu prose, suatu urutan
tindakan atau perubahan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Paragraf
ini berisi menghantarkan pembaca ketahap-tahap kejadian suatu prose. Setiap
kalimat penjelas harus berpangkal pada kalimat sebelumnya, sehingga
terbentuknya anlisis yang logis dan sistematis. Sifat paragraf ini adalah deskripsi
atau pemerian karena yang diminta buka pembuktian atau argumentasi.

8. Paragraf Klasifikasi
Paragraf klasifikasi adalah paragraf yang berisi pengelompokan hal-hal yang
mempunyai persamaan atau perbedaan. Dalam paragraf ini menempatkan barang-
barang ke dalam suatu sistem kelas sehingga dapat dilihat hubungannya ke
samping, ke atas, ke bawah. Paragraf ini menampilkan pengelompokan sesuai
dengan pengelaman manusia berdasarkan kelas atau sub kelasnya.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Paragraf adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian
beberapa kalimat atau seperangkat kalimat yang mengacu pada satu topik.Sebuah
karangan yang utuh terdiri atas beberapa paragraf.Dalam sebuah karangan yang
utuh itu tidak hanya ada satu jenis paragraf ,tetapi dapat saja terdiri atas beberapa
paragraf,dari paragraf pembuka sampai ke paragraf penutup.
3.2 Saran
Pembuatan isi makalah ini guna keterampilan dalam menulis paragraf.dan masih
jauh dari kata sempurna.Penyusun adanya kritik dan saran dari para pembaca.
3.3 Daftar Pustaka
Tarigan,Djago.(2009) Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya.Edisi Revisi.Bandung:Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai