BAB II
PEMBAHASAN
2. Pernyataan Umum
Kalimat atau pernyataan pertama dalam paragraf pengantar
merupakan anak kunci atau pemancing daya tarik pembaca. Bagaimana
cara menciptakan daya tarik esai?
Ada beberapa teknik untuk menarik minat pembaca pada bagian
pengantar:
a. Anekdot atau cerita singkat
b. Pendapat atau opini
c. Kutipan (langsung, tidak langsung, peribahasa, kata mutiara)
d. Pertanyaan
e. Percakapan
f. Fakta (berita hangat)
g. Definisi
h. Cuplikan sejarah atau riwayat hidup
3. Kalimat Tesis
Kalimat tesis identik dengan kalimat topik diawal paragraf. Kalimat
tesis berisi pendapat, sikap, gagasan penulis tentang suatu topik. Ibarat
“sebuah payung” kalimat tesis mengontrol semua gagasan di dalam esai
agar tetap berada di jalur pembicaraan.
Ciri-ciri kalimat tesis :
a. Berbentuk pernyataan (kalimat) lengkap,
b. Menyatakan pendapat, sikap, atau gagasan atau menyebutkan
subtopik-subtopik,
c. Terdiri atas satu gagasan
4. Paragraf Isi
Paragraf isi dapat terdiri atas suatu paragraf seperti halnya
paragraf pendahuluan. Dapat pula lebih panjang dari pada paragraf
pendahuluan karena didalam paragraf inilah penulis secara detail
membahas topik atau subtopik-subtopik yang sudah dinyatakan di dalam
kalimat tesis. Teknik pengembangan paragraf isi didalam esai sama
dengan teknik pengembangan di dalam paragraf.
6
5. Paragraf Penutup
Paragraf penutup atau simpulan mengakhiri esai secara
keseluruhan.Paragraf ini diciptakan sedemikian rupa supaya pembaca
memperoleh pandangan atau kesan tersendiri tentang topik. Untuk
menandai bahwa pembaca sudah sampai pada akhir esai, diperlukan
“pengait” atau kata transisi.
a. Transisi yang diikuti tanda baca koma :
1) Simpulanya,
2) Singkatanya,
3) Akhirnya,
4) Oleh karena itu,
5) Jadi,
6) Maka,
b. Transisi atau ungkapan yang tidak diikuti tanda koma :
1) Begitulah….
2) Jelaslah bahwa…..
3) Dari paparan diatas…..
4) Bukti-bukti sebelumnya menunjukan bahwa……
5) Uraian diatas memperlihatkan bahwa…..
6) Teknik penulisan paragraf penutup :
7) Menyinggung kembali pokok-pokok di dalam paragraf isi
secarasingkat
8) Memarafrasakan kalimat tesis,
9) Memprediksi suatu hal terkait topik,
10) Menyarankan atau merekomendasikan atau memecahkan masalah
atautopik,
11) Mengajukan pertanyaan agar pembaca berpikir tentang topik,
12) Mengutip kata-kata bijak, ungkapan, tuturan ahli atau orang
ternama.
8
2.4 Format
Esai memiliki tiga bagian yang saling berhubungan, yaitu
paragraf pengantar, paragraf isi, dan paragraf penutup, seperti
diperlihatkan dalam bagan berikut.
9
2) Substitusi (penggantian)
Subsitusi adalah sesuatu yang digunakan untuk
menggantikan pengulangan.
Contoh :
a) Habis gelap terbitlah terang. Itulah yang dialami Mario dalam
kehidupannya saat ini.
b) Bekasi kota yang bersih beribawa. Slogan yang sama
diberlakukan untuk kota kami.
3) Elipsis (pelepasan)
Elipsis adalah unsur yang tidak hadir di dalam kalimat.
Contoh :
a) Setiap anak berhak mendapat pendidikan dan kasih sayang.
Tidak terkecuali anak yatim .
b) Layaknya sepasang kekasih, Mario sangat menyayangi
Mariam.Begitu pula Mariam
4) Konjungsi
Konjungsi adalah kata yang menghubungkan antar unsur di dalam
kalimat atau antara kalimat satu dan kalimat lainnya.
Contoh:
a) Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna.
Karena itu , penulis berharap karya tulis ini bermanfaat
bagi pembaca
b) Harga bahan bakar minyak terus
meningkat, sedangkan Pendapat masyarakat tidak bertambah
b. Kohesi Leksikal Kepaduan makna bukan saja dapat dilihat dari
keterpautan gramatikal, melainkan juga dari segi kosa katanya
(leksikal). Kohensi leksikal terdiri atas repetisi, sinonim, antonim,
hiponim,dan meronim.
1) Pengulangan (repetisi)
Repetisi adalah pengulangan kata yang sama.
Contoh:
11
paragraf dan antar pargraf didalam esai saling berkaitan dalam mendukung
ide pokok esai.
2.6 Kerangka
Karena ditulis secara panjang lebar, sebaiknya esai perlu direncanakan
dan diorganisasikan dengan baik sebelumnya. Mulailah dengan kerangka!
Dengan paduan kerangka, tulisan lebih rapi tertata secara runtut seperti yang
dikehendaki penulisnya. Kerangka esai sebaiknya dibuat sederhana
dalam bentuk kerangka topik.
Pada bagian struktur dinyatakan bahwa esai dapat dikembangkan dari
sebuah paragraf. Cara penyusunan kerangka esai tidak berbeda dengan
kerangka paragraf. Di bawah ini adalah contoh pengembangan paragraf
menjadi esai disertai kerangka masing-masing.
1. Berbentuk frasa
Judul dapat ditulis dalam huruf kapital seluruhnya atau hanya awal
kata (kecuali kata penghubung, kata depan) yang ditulis dalam huruf
kapital.Karena bukan kalimat, judul tidak perlu diakhiri dengan tanda
titik,termasuk judul yang menggunakan kata tanya. Jika judul terlalu p
anjang, dapat digunakan subjudul yang dinyatakan didalam tanda
kurung. Selain tanda kurung, tanda baca titik dua dapat dicantumkan
antara judul dan subjudul.Selain itu, jangan memenggal imbuhan atau
menyingkat kata (seperti banyak ditemukan dalam judul berita disurat
kabar), kecuali singkatan itu sudah dikenal pembaca.
Contoh :
a. PT Mustika Ratu Melebarkan Sayapnya (singkatan PT digunakan
karena sudah umum dipakai)
b. Berwirausaha itu Mudah (Petunjuk bagi Pemula)
c. Bagaimana Menghindari Putus Kuliah?
2. Jangan terlalu panjang
Judul tidak perlu ditulis panjang-panjang, maksimal 15 kata sudah
memadai. Judul harus mencerminkan topik yang akan dibicarakan di
dalam esai.
Contoh :
a. Perpustakaan kami (judul masih umum)
b. Taman Bacaan Rakyat, Perlukah? (judul sudah lebih spesifik)
c. Stres (umum)
d. Kiat-kiat Menangkal Stres Menjelang Ujian (khusus)
e. Singkat, padat, dan menarik
Judul yang singkat dan padat lebih mudah diingat. Sebaliknya, judul
yang panjang membuat pembaca lelah sebelum membaca keseluruhan
esai. Agar menarik, batasi dan padatkan penggunaan kata, tidak ada
salahnya untuk menggunakan metafora, perbandingan, kata-kata
spesifik, atau permainan kata.
Contoh :
17