Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
1. Alfiyan Noor
2. Diny Titania Ramadhani
3. Muhammad Riza Rahmadi
4. Nor Mahdiyah
5. Rahayu Eka Rahmadhanie
6. Rezky Rahmadayanti
7. Sri Hania Pebrianti
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata
kuliah “Gizi dan diet” ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang
teguh pada sunnahnya Amiin.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas
bantuan, dorongan dan bimbingan dari orang tua, dosen pembimbing dan teman-teman yang
tidak bisa saya sebutkan satu per satu akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah
ini dapat teratasi.
Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah
wawasan khususnya mengenai “Mineral dan Air“ Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah
ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk
itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.
Penyusun
Kelompok 5
Daftar isi
1.1LATAR BELAKANG
Pengertian ilmu gizi adalah segala ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi” berasal
dari bahasa Arab ghizda, yang berarti makanan. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan denganmakanan dan di sisi lain
dengan tubuh manusia (Almatsier, 2001).
Ilmu gizi merupakan salah satu disiplin ilmu yang sudah diakui, meskipun masihdianggap sebagai
bagian dari rumpun ilmu kesehatan masyarakat. Ilmu gizi mula-mula nya mencakup ruang lingkup yang
sangat sempit, tetapi dalam perkembangannyamelebar meliputi suatu kawasan studi yang luas (Achmad,
2010).
1.2 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi mineral dan air
2. Untuk mengetahui klasifikasi mineral dan air
3. Untuk mengetahui manfaat serta fungsi mineral dan air
4. Untuk mengetahui sumber dari mineral dan air
5. Untuk mengetahui kekurangan serta kelebihan mineral dan air
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan tentang mineral dan air!
2. Apa saja klasifikasi mineral dan air?
3. Bagaimana apabila kekurangan serta kelebihan mineral dan air bagi tubuh?
4. Apa saja manfaat serta fungsi dari mineral dan air?
5. Darimana asal sumber mineral dan air?
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 DEFINISI MINERAL DAN AIR
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peran penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara
keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari
hemoglobin dalam seldarah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Di samping itu mineral
berperang dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas
enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk
pengatur pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu transfer
ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf
terhadap rangsangan.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari antara lain
natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium dan sulfur. Fungsi dari mineral makro
berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, untuk transmisi saraf dan kontraksi otot,
memberi bentuk (struktur) kepada tulang, dan memegang peranan khusus di dalam tubuh.
Air merupakan bagian terbesar sel-sel tubuh karena itu air merupakan salah satu unsur
yang sangat penting untuk kita. Dalam proses pengaturan panas tubuh, air memang berperan
penting pembakaran unsur-unsur gizi di dalam tubuh mengakibatkan naiknya suhu badan.
Untuk menurunkan panas badan menjadi normal kembali, sebagian air harus dikeluarkan dari
lubang-lubang keringat. Untuk menguapkan air diperlukan panas, dan panas ini diambil dari
kelebihan panas tubuh yang diakibatkan pembakaran tadi, sehingga panas badan akan turun
kembali.
Air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh dibuang melalui berbagai alat pembuangan,
yaitu ginjal, lubang keringat dan paru-paru sebagai uap air. Air yang dibuang melalui
berbagai alat pembuangan ini selalu dalam keadaan seimbang.
2. 2 KLASIFIKASI MINERAL DAN AIR
Klasifikasi mineral menurut pemakaiannya :
Mineral Mayor.
1. Kalsium (Ca).
Kalsium merupakan mineral yang banyak terdapat dalam tubuh, kandungannya 1,2-
2% dari total berat badan dan lebih dari 99% kalsium terdapat dalam tulang.Kontraksi
otot, pengeluaran neurotransmitter, pengaturan dekat jantung dan penggumpulan darah
tergantung pada kalsium.
Fungsi kalsium bagi tubuh adalah:
- Membentuk serta mempertahankan tulang dan gigi.
- Penting untuk aktivitas beberapa enzim dalam tubuh.
- Membantu metabolisme Fe tubuh.
- Mengurangi insomnia.
- Berguna bagi system saraf.
A. Pada anak-anak:
- Menyebabkan penyakit ricket.
- Cacat tulang
- Pertumbuhan terhambat
B. Pada orang dewasa:
- Menyebabkan ostemoalacia atau perlunakan tulang.
- Kadar kalsium yang rendah menyebabkan: kekejangan otot atau kram kaki, tingginya
tekanan darah dan osteoporosis (tulang keropos).
Fosfor merupakan salah satu mineral penting dan menempati urutan kedua setelah
kalsium dalam total kandungan tubuh. 80% fosfor terdapat dalam tubuh ( berbentuk Kristal
kalsium fosfat) ada dalam tulang dan gigi.
Bahan makanan yang kaya akan fosfor terutama makanan yang tinggi proteinya, yaitu:
Ikan.
Ayam.
Daging.
Telur.
Kacang-kacangan.
Gandum.
III. Magnesium
Hampir sama deengan kalsium dan fosfor. 60% magnesium dalam tubuh terdapat pada
tulang, 26% dalam otot dan sisanya ada dalam jaringan lunak serta cairan tubuh.
Berperan pada fungsi sel termasuk energy formasi protein dan replikasi sel
Kemampuannya mengatifkan beberapa enzim.
Magnesium juga meningkatkan kelarutan kalsium dalam urine, sehingga dapat mencegah
terbentuknya batu.
Tahu.
Kacang-kacangan.
Biji-bijian.
Sayuran ber-daun hijau gelap.
IV. Kalium.
Jeruk.
Semangka.
Tomat.
Pisang.
Kentang.
Kacang polong.
V. Natrium
VI. Sulfur.
Merupakan 4 jenis komponen asam amino, yaitu: metionin, sistein, sistin dan taurin.
Mineral ini banyak terdapat pada struktur protein di: sendi, rabut,kuku dan kulit.
Dengan meningkatnya intake makanan yang kaya akan sulfur, penyakit arthritis dan
penyakit arthritis dan penyakit hati dapat membaik.
Bawang putih.
Bawang Bombay.
Gandum.
Kubis.
1.Boron
Jamur.
Kacang-kacangan.
Asparagus.
2.Kromium.
Cabe hijau.
Apel.
Pisang.
Bayam.
Jeruk.
3.Tembaga.
Terjadinya anemia.
Kelelahan.
Mudah sakit.
Meningkatnya kolesterol berarti kekurangan tembaga berperan terhadap timbulnya
penyakit atherosclerosis.
Lemahnya fungsi kekebalan.
4.Yodium.
5.Besi (Fe)
Sebagai pusat pengaturan molekul hemoglobin del-sel darah merah atau membantu
pembentukan haemoglobin (Hb) dan myoglobin yang menyusun darah.
Untuk metabolisme energi termasuk sintesa DNA oleh beberapa enzim atau membantu
memproduksi enzim-enzim yang menstimulasi metabolisme.
Penyakit anemia.
Menurunnya daya ingat konsentrasi.
Menurunnya fungsi kekebalan tubuh.
Radang pada lidah.
Hati.
Jantung.
Daging.
Ayam.
Ikan.
Sayuran berdaun hijau (Bayam, kangkung, dan sawi hijau).
6.Mangan.
Kacang-kacangan.
Bit.
Gandum.
Sayuran berdaun hijau.
7. Molibdenum.
Sensivitasi sulfit, karena sulfit oksidae ( enzim yang menawarkan racun sulfit).
Tergantung pada molybdenum.
Kembang kol.
Kacang polong.
Bayam.
Bawang putih.
Jagung.
Kentang.
Bawang Bombay.
Kelapa.
8. Selenium.
Ikan tuna.
Gandum.
Kubis.
Tomat.
9. Vanadium.
Buncis.
Wartel.
Kubis.
Bawang putih.
Tomat.
Lobak.
10. Seng.
Kerang.
Tiram.
Ikan.
Daging merah.
Gandum
1. Drinking water
Pembagian peruntukan kualitas air kriteria kualitas air merupaka tulak ukur yang
digunakan untuk menilai mutu atau kualitas suatu badan atau sumber air yang dituangkan
dalam bentuk ( standard) baku mutu air.
Baku mutu air ini merupakan batas kadar yang diperolehkan bagi suatu zat atau bahan
pencemar terdapat dalam air sesuai dengan peruntukkan berdasarkan PP no. 82 tahun 2001
klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi dua kelas.
a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air bakti air minum, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana atau sarana rekreasi
air, pembudidayaan ikan, air tawar, pertenakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
B. Fungsi mineral
1. Membentuk serta mempertahankan tulang dan gigi
2. Memberikan energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati
3. Kemampuannya meaktifkan beberapa enzim
4. Sebagai katalis karbohidrat
5. Sebagai fungsi syaraf dan otot
6. Membantu keseimbangan okisigen untuk fungsi otak
C. Fungsi air
1. Sebagai bahan yang dapat mendispersikan berbagai senyawa polar ada dalambahan
makanan
2. Sebagai pelarut senyawa polar
3. Berperan pada proses metabolism bahan gizi (misalnya pada Glikolisis dan
Glikogenolisis)
4. Sebagai alat transportasi zat gizi (misalnya, darah mengandung 90%-95% air)
5. Sebagai pelumas persendian
6. Menjaga stabilitas suhu tubuh
C. Manfaat air
1. Sebagai reproduksi sel
2. Sebagai konstituen penting bagi darah yang membawa oksigen dan nutrien, dan disaat
yang bersamaan membuang zat yang tidak bermanfaat bagi tubuh
3. Sebagai pelumas dengan baik untuk memungkinkan otot dan sendi dapat berfungsi
dengan baik
4. Untuk membantu kerja ginjal yang baik, karena tanpa ginjal tidak bisa bekerja untuk
mengeleminasi racun dan zat sisa hasil dari proses metabolisme.
2.4 SUMBER MINERAL DAN AIR
a) Air
Air dapat diperoleh tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung.Secara langsung
air diperoleh dari air minum,sedangkan secara tidak langsung dari makanan yang kita
makan. Seorang dewasa memerlukan air sekitar dua liter per hari.
Air terdapat dalam jumlah yang besar dalam tubuh manusia,meskipun air bukan
merupakan zat gizi. Sekitar 60-70% berat tubuh kita adalah air. Fungsi air bagi tubuh
antara lain:
b) Mineral
Mineral dapat mempengaruhi berbagai proses yang ada didalam tubuh,misalnya ion
kalsium atau zat kapur mempengaruhi proses pembekuan darah. Meskipun secara umum
mineral bukan merupakan zat pembangun tubuh,tetapi beberapa mineral juga berperan
sebagai zat pembangun tubuh karena dapat mempengaruhi pembentukan rangka,misalnya
kalsium dan fosfor. Mineral juga berperan mengatur tekanan osmosis dalam tubuh dan
memberi elektrolit untuk kerja otot dan syaraf.
Kebutuhan tubuh terhadap berbagai jenis mineral berbeda . Untuk kesehatan dan
pertumbuhan yang normal diperlukan mineral sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kekurangan salah satu mineral dalam tubuh dapat menimbulkan penyakit yang disebut
defisiensi.
MINERAL
Umumunya mineral diperlukan tubuh dalam bentuk ion untuk pembentukan struktur tubuh.
Mineral dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Makroelemen, yaitu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup
besar, seperti kalsium (Ca), kalium (K), natrium (Na), magnesium (Mg), dan fosfor
(P).
b. Mikroelemen, yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang kecil, seperti
iodium (I), flour (F), besi (Fe), seng (Zn), tembaga (Cu), dan kobalt (Co).
Jika elemen ini tidak ada, akan terjadi abnormalitas pada fungsi tubuh. Selain mikroelemen,
terdapat juga unsur perunut (trace element) yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sangat
sedikit.
a. Natrium
Defiesiensi Na akan menyebabkan gangguan pada ginjal, perubahan nilai osmotik, dan
perubahan suhu tubuh. Hal-hal tersebut akan menimbulkan gejala hipertensi.
b. Kalium (K)
Defisiensi K akan menimbulkan lemahnya kontraksi otot lurik dan polos sehingga denyut
jantung tidak beraturan.
c. Kalsium (Ca)
Defisiensi kalsium akan menyebabkan kerapuhan tulang dan gigi, pembekuan darah yang
lambat, serta kerja jantung yang tidak sempurna. Gejala kekurangan kalsium adalah
kelelahan (lemas) yang terjadi karena fungsi otot kurang aktif.
d. Fosfor (P)
f. Klor (Cl)
g. Belerang (S)
h. Besi (Fe)
i. Iodium (I)
Defisiensi dari iodium adalah menimbulakan penyakit gondok (goiter). Hal ini terjadi
kelenjar tiroid dipacu untuk menghasilkan hormon tiroksin sehingga kelenjar tersebut
berusaha memperbesar ukurannya. Rendahnya kandungan tiroksin akan mengakibatkan
rendahnya pertumbuhan dan metabolisme. Gejala kekurangan iodium adalah badan lemah
dan suhu tubuh relatif rendah.
j. Seng (Zn)
k. Flour (K)
Defisiensi flour akan menyebabkan gigi mudah rusak dan tulang menjadi kropos.
l. Tembaga (Cu)
Defisiensi dari tembaga sendiri akan menimbulkan anemia dan gangguan-gangguan pada
saraf.
AIR
Dehidrasi (hipovolemik)
Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau keadaan yang merupakan akibat
kehilangan air abnormal (Ramali & Pamoentjak 1996), dehidrasi adalah hilangnnya cairan
dari semua pangkalan tubuh. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dehidrasi
merupakan keadaan kehilangan cairan tubuh.
Terdapat banyak sebab kehilangan cairan tubuh dan kandungan elektrolit diantaranya
kehilangan melalui kulit seperti diafoses, luka bakar. Kehilangan cairan tubuh memlalui
saluran pencernaan misalnya muntah, diare, drainase dari gastrik intensial. Kehilangan cairan
tubuh melalui saluran perkemihan, misalnnya karena diuresis osmotik, diabetes insipidus.
2-5% Ringan
5-10% Sedang
10-15% Berat
15-20% Fatal
Edema (hipervolemik)
Edema adalah penimbunan cairan berlebih di antara sel sel tubuh atau didalam
berbagai rongga tubuh. Edema disebut juga sebagai efusi, asites. Penamaan
penimbunan cairan ini bergantung pada lokasi dimana edema itu terjadi. Edema dapat
terjadi secara local maupun umum. Edema local disebut juga edema fitting,
sedangkan edema umum disebut edema anasarka.
Edema diakibatkan oleh peningkatan tenaga yang memindahkan cairan dari
intravaskuler ke interstitial. Perpindahan cairan secara normal, menurut hokum
starling, diatur oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotic di dalam dan di luar
vaskuler. Besarnya tekanan hidrostatik pada ujung arteriola sekitar 35 mmHg,
sedangkan pada ujung venula sekitar 12-15 mmHg. Tekanan osmotic koloid plasma
sebesar 20-25 mmHg.
Tekanan hidrostatik kapiler dipengaruhi antara lain oleh besarnya tekanan dari
jantung dan jumlah cairan di intavaskuler. Sedangkan tekanan osmotic koloid
ditentukan oleh albumin.
Edema akan terjadi apabila tekanan hidrostatik intravaskuler meningkat,
tekanan osmotic koloid plasma menurun, dan gangguan aliran limfe. Terjadinya
obstruksi cairan limpe menyebabkan caira jaringan akan tertimbun, dinamai
limfedema. Penyebab terjadinya obstruksi aliran limfe di antaranya disebabkan oleh
tindakan operasi ( misalnya mastektomi radikal) tumor ganas yang menginfiltrasi
kelenjar dan saluran limfeserta penyakit filariasis.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN : kita dapat mengetahui tentang Definisi mineral dan air,Klasifikasi mineral
dan air,Manfaat serta fungsi mineral dan air,Sumber mineral dan air serta dapat mengetahui
akibat dari kekurangan atau kelebihan air dan mineral agar kita lebih berhati hati dalam
memenuhi kebutuhan air dan mineral dalam tubuh kita serta terhindar dari berbagai hal yang
memiliki efek negative bagi tubuh kita yang disebabkan oleh kekurangan dan kelebihan air
dan mineral.Berdasarkan dari kebutuhannya mineral terbagi menjadi 2 yaitu : mineral makro
dan mineral mikro.Mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khasnya masing-
masing.
3.2 SARAN : mineral tidak dapat dibuat dalam tubuh karena itu kebutuhan sehari-hari
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dapat diperoleh dari diet seimbang. Tetapi seperti
vitamin,mineral berlebih dapat menghasilkan efek toksis.sehingga asupannya untuk tubuh
harus diperhatikan jumlah perbandingannya agar seimbang.Semoga dengan adanya
makalah ini baik penyusun atau pembaca dapat memahami pentingnya mineral dan air
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F. G. 1984. Kimia pangan dan gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Almatsier, Sunita (2001), Prinsip dasar ilmu gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama