Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI

SHARA TAULADANIA
72201201696
2B KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING:
ZULYA ERDA,STp.,Msi

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kebutuhan Gizi Pada
Ibu Hamil dan Menyusui” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Zulya
Erda,STp.,Msi pada Mata Kuliah Gizi dan Diet. Makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang”Kebutuhan Gizi Pda Ibu Hamil dan Menyusui” untuk para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah membimbing saya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini agar bisa menjadikan lebih baik di
masa yang akan datang.

Tanjungbatu, 01 September 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 3
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ibu Hamil dan Menyusui...................................................................... 5


2.2 Peranan Zat Gizi Bagi Ibu Hamil dan Menyusui..................................................... 5
2.3 Dampak Kekurangan atau Kelebihan Zat Gizi Bagi Ibu Hamil dan Menyusui.... 6
2.4 Jenis-Jenis Zat Gizi Yang Penting bagi Ibu Hamil dan Menyusui........................ 8
2.5 Contoh Makanan yang Disarankan bagi Ibu Hamil dan Menyusui..................... 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
...............................................................................................................................17
3.2 Saran ......................................................................................................................
...............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keseimbangan antara nutrisi yang masuk dan nutrisi yang dibutuhkan untuk
kesehatan optimal sangatlah penting, termasuk bagi seorang ibu yang sedang dalam masa
hamil dan menyusui. Masalah-masalah gizi tersebut sangat merisaukan karena mengancam
kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Asupan nutrisi bergantung pada
konsumsi makanan, dipengaruhi oleh situasi ekonomi yang berkaitan dengan besar
penghasilan dan tingkat pendidikan seseorang, pola makan, efek berbagai penyakit
terhadap selera makan, dan kemampuan untuk mengkonsumsi dan menyerap nutrisi yang
cukup. Kebutuhan nutrisi juga dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk stresor fisiologis,
seperti infeksi, proses penyakit akut maupun kronik, demam. Status gizi juga dipengaruhi
oleh faktor usia, genetik, dan hormon individu tersebut.
Saat kebutuhan nutrisi seseorang tercukupi untuk menyokong kebutuhan tubuh
sehari-hari dan setiap peningkatan kebutuhan metabolisme, maka individu tersebut akan
mencapai keadaan status gizi yang optimal. Hal ini berlaku bagi setiap individu termasuk
ibu yang sedang hamil dan menyusui. Status gizi ini akan berpengaruh terhadap kesehatan
secara umum, membantu kegiatan sehari-hari, dan menjaga tubuh dari penyakit, bagi ibu
menyusui khususnya, status gizinya juga akan mempengaruhi keluaran ASI dan akhirnya
akan mempunyai efek terhadap bayinya.
Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia.
Sampai saat ini derajat kesehatan dan status gizi masyarakat yang masih rendah merupakan
salah satu masalah nasional setiap tahun, sekitar 4 juta ibu hamil dan ibu menyusui
menderita gangguan anemia yang sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Tingginya masalah gizi berkaitan dengan tingkat pendidikan masyarakat terutama kaum
perempuan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat produktivitas dan sosial
ekonomi bangsa Hal ini menjadi penting mengingat betapa beragam dan banyaknya jumlah
penduduk di Indonesia, namun data-data tentang status gizi ibu menyusui dan faktor-faktor
yang berhubungan belum banyak diangkat.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ibu hamil dan menyusui ?
2. Bagaimana peranan zat gizi bagi ibu hamil dan menyusui ?
3. Apa saja dampak kekurangan dan kelebihan zat gizi bagi ibu hamil dan
menyusui?
4. Apa saja jenis-jenis zat gizi yang penting bagi ibu hamil dan menyusui ?
5. Apa contoh makanan yang disarakan bagi ibu hamil dan menyusui ?

1.3 Tujuan Penulisan


A. Untuk mengetahui pengertian ibu hamil dan menyusui serta peranan zat gizi
bagi ibu hamil dan menyusui.
B. Untuk mengetahui dampak kekurangan dan kelebihan zat gizi bagi ibu hamil
dan menyusui.
C. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis zat gizi yang penting dan contoh
makanan yang disarankan bagi ibu hamil dan menyusui.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ibu Hamil dan Menyusui


Ibu hamil adalah orang yang sedang dalam proses pembuahan untuk
melanjutkan keturunan. Di dalam tubuh seorang wanita hamil terdapatjanin yang
tumbuh di dalamrahim. Kehamilanmerupakanmasakehidupan yang penting.Seorang
ibu hamil harus mempersiapkan diri sebaik- baiknya agar tidak menimbulkan
permasalahan pada kesehatan ibu, bayi, dan saat proses kelahiran. Salah satu faktor
yang mempengaruhi kesehatan ibu adalah keadaan gizi (Waryana,2010).
Menurut WHO kehamilan adalah keadaan saat seorang wanita mengalami
tidak datangnya haid dan diikuti dengan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan
penunjang serta laboratorium yang menunjukan adanya perkembangan embrio
didalam rahim.
Menyusui merupakan suatu proses ilmiah, namun sering ibu-ibu tidak
berhasil atau menghentikan menyusui lebih dini dari semestinya (Depkes RI, 2008).
Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan air susu kepada bayi dari buah dada
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh
kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. ASI diproduksi dalam kelenjar-
kelenjar susu tersebut, kemudian ASI masuk ke dalam saluran penampungan ASI
dekat putting melalui saluran-saluran air susu (ductus), dan akan disimpan
sementara dalam penampungan sampai tiba saatnya bayi mengisapnya melalui
putting payudara (Nur Khasanah, 2011).
2.2 Peranan Zat Gizi Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui mengindikasikan bahwa
konsumsi makanan ibu hamil dan ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk
dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Oleh karena itu
ibu hamil dan ibu menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan
dengan keadaan tidak hamil atau tidak menyusui, tetapi konsumsi pangannya tetap
beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya.

5
Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi
oleh ibunya dan dari simpanan zat gizi yang berada di dalam tubuh ibunya. Selama
hamil atau menyusui seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang
dimakan untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu yang
sedang mengandung bayinya serta untuk memproduksi ASI.
Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang
dibutuhkan, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada didalam
tubuh ibunya, seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori; zat besi dari simpanan di
dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi janin/bayi. Demikian juga beberapa zat
gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh seperti vitamin C dan vitamin B yang
banyak terdapat di dalam sayuran dan buahbuahan.
Sehubungan dengan hal itu, ibu harus mempunyai status gizi yang baik
sebelum hamil dan mengonsumsi makanan yang beranekaragam baik proporsi
maupun jumlahnya. Kenyataannya di Indonesia masih banyak ibu-ibu yang saat
hamil mempunyai status gizi kurang, misalnya kurus dan menderita Anemia.
Hal ini dapat disebabkan karena asupan makanan nya selama kehamilan
tidak mencukupi untuk kebutuhan dirinya sendiri dan bayinya. Selain itu kondisi ini
dapat diperburuk oleh beban kerja ibu hamil yang biasanya sama atau lebih berat
dibandingakan dengan saat sebelum hamil. Akibatnya, bayi tidak mendapatkan zat
gizi yang dibutuhkan, sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.
Demikian pula dengan konsumsi pangan ibu menyusui harus bergizi seimbang agar
memenuhi kebutuhan zat gizi bayi maupun untuk mengganti zat gizi ibu yang
dikeluarkan melalui ASI. Tidak semua zat gizi yang diperlukan bayi dapat dipenuhi
dari simpanan zat gizi ibu, seperti vitamin C dan vitamin B, oleh karena itu harus
didapat dari konsumsi pangan ibu setiap hari.

2.3 Dampak Kekurangan dan Kelebihan Zat Gizi Bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Kekurangan:

A. Kurang gizi saat hamil bisa terjadi jika asupan nutrisi harian Bunda tidak terpenuhi
dengan baik. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena ada beragam dampak
buruk dari kekurangan gizi selama kehamilan.

Kurang gizi selama kehamilan bisa terjadi karena beragam hal, mulai dari pola
makan yang buruk, morning sickness yang parah, nafsu makan yang terus menurun,
kebiasaan pilih-pilih makanan, hingga penyakit tertentu. Tanda kurang gizi saat
hamil antara lain berat badan tidak naik atau malah turun dan mudah sakit.
Ibu menyusui sering kekurangan energi karena kebutuhan ibu menyusui yang
meningkat tidak diimbangi dengan pola makan ber-Gizi Seimbang.

6
B. Dampak kekurangan gizi bagi ibu menyusui akan mempengaruhi ibu serta bayinya,
antara lain :
1. Pada bayi
 Proeses tumbuh kembang terganggu
 Daya tahan tubuh menurun sehingga bayi mudah sakit
 Mudah terkena infeksi
 Menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang

2. Pada ibu

 Gangguan pada mata


 Kerusakan gigi dan tulang
 Mengalami kekurangan gizi dan darah
 Kualitas ASI menurun

Kelebihan :

C. Saat Ibu Hamil Kelebihan Gizi

 Ibu hamil menjadi gemuk dan bisa menjadi faktor penyulit saat persalinan maupun
kelak setelah melahirkan kala ingin menurunkan BB.

 Makan berlebihan selama hamil sering menjadi penyebab munculnya kencing


manis dan preeklampsia, selain mengakibatkan calon ibu lekas lelah dan sulit
menjaga keseimbangan badan.

 Meski tak selalu ibu hamil yang overweight mengalami preeklampsia atau diabetes,
pertambahan BB yang berlebihan bisa membuat pertumbuhan janin terhambat.
Sebab, bila odem/bengkak dan terjadi hipertensi, suplai nutrisi ke janin menjadi
berkurang karena terjadi penyempitan pembuluh darah. Bukannya tak mungkin
kondisi ini membuat kematian janin selagi dalam rahim.

Kendati begitu, selama hamil, ibu tak dianjurkan menjalani program penurunan
berat badan secara drastis karena dikhawatirkan akan mempengaruhi kehamilannya.
Yang paling aman adalah menjaga agar kenaikan yang berlebih tidak terus
berlanjut. Makanan camilan di sembarang waktu, terutama yang mengandung
karbohidrat sederhana dan terolah seperti makanan berasal dari tepung-tepungan
dan gula, harus dihindari. Begitu juga permen, cokelat, ice cream, kue-kue, cake,
dan mi. Batasi pula makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging
berlemak, jajanan yang berminyak, kulit dan jeroan hewan. Agar awet kenyang
dianjurkan makan banyak serat.

7
D. Saat Ibu Menyusui Kelebihan Gizi
Ada penelitian yang menyatakan bahwa ibu yang gizinya kurang dengan seorang
ibu yang gizinya ideal dan obes kelebihan itu ternyata kandungan ASI sesuai
dengan kebutuhan bayi, benar-benar itu tergantung dari kebutuhan bayi. Bukan
karena ibu yang kekurangan gizi seimbang sehingga ASI kekurangan gizi," jelas
dokter spesialis anak dr. Dimple Gobind Nagrani, Sp.A.,

2.4 Jenis-Jenis Zat Gizi Yang Penting bagi Ibu Hamil dan Menyusui

A. Berikut ini adalah beragam zat gizi yang sangat diperlukan untuk ibu hamil tersebut:

1. Karbohidrat

Selama masa kehamilan, wanita membutuhkan lebih banyak energi untuk pertumbuhan
janin maupun menyesuaikan perubahan dalam tubuh sendiri. Energi dalam makanan
dapat diperoleh melalui bahan makanan sumber karbohidrat, protein, maupun lemak.
Kebutuhan energi pada masing-masing ibu hamil dapat bervariasai tergatung usia
kehamilan dan faktor lainnya. Tapi, ibu hamil rata-rata memerlukan tambahan energi
sebesar 180 kalori per hari pada kehamilan trimester pertama (0-13 minggu), dan 300
kalori per hari pada kehamilan trimester kedua (140-27 minggu) maupun kehamilan
trimesteri ketiga (28-41 minggu). Karbohidrat sendiri diperlukan untuk pertumbuhan
dan sumber energi bagi otak janin. Dalam mendapatkan karbohidrat ini, ibu hamil
sangat disarankan jika memilih mengonsumsi karbohidrat kompleks yang mengandung
banyak serat untuk menghindari konstipasi. Jumlah kebutuhan karbohidrat harian yang
disarankan untuk ibu hamil sesuai trimester menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik (PMK) Indonesia No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia, yakni:

 Trimester pertama: +25 g per hari

 Trimester kedua: +40 g per hari

 Trimester ketiga: +40 g per hari

2. Protein

Sementara, protein diperlukan oleh ibu hamil untuk membangun jaringan tubuh janin
dan membuat pertumbuhan janin menjadi optimal. Jumlah kebutuhan protein harian

8
yang disarankan untuk ibu hamil sesuai trimester menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik (PMK) Indonesia No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia, yakni:

 Trimester pertama: +1 g per hari

 Trimester kedua: +10 g per hari

 Trimester ketiga: +30 g per hari

Protein ini dapat diperoleh dengan mengkonsumsi daging, ikan, telur, tahu, tempe,
susu, dan lain-lain.

3. Lemak

Lemak khususnya asam lemak esensial seperti omega 3 (EPA dan DHA) serta omega 6
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan struktur serta fungsi otak janin.
Jumlah kebutuhan asam lemak omega 3 harian yang disarankan untuk ibu hamil sesuai
trimester menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik (PMK) Indonesia No. 28
tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat
Indonesia, yakni:

 Trimester pertama: +0,3 g per hari

 Trimester kedua: +0,3 g per hari Trimester ketiga: +0,3 g per hari

Sedangkan tambahan kebutuha asam lemak omega 6 harian yang dianjurkan untuk ibu
hamil sesuai trimester, adalah sebagai berikut:

 Trimester pertama: +2 g per hari

 Trimester kedua: +2 g per hari

Trimester ketiga: +2 g per hari Untuk mendapatkan asam lemak esensial, ibu hamil
dapat mengonsumsi minyak kedelai, minyak jagung, minyak wijen, kacang-kacangan,
sayur hijau, ikan laut dalam, dan lain-lain.

4. Vitamin

9
Vitamin, terutama asam folat dan vitamin B12 sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak janin, pembentukan tabung otak dan sumsum tulang
belakang janin, serta pembentukan sel darah merah ibu. Kedua vitamin ini diperlukan
dalam jumlah yang cukup banyak selama kehamilan. Asupan asam folat yang
dianjurkan selama kehamilan, yakni 600 mikrogram (mcg) per hari. Sedangkan,
vitamin B12 yang dianjurkan bagi wanita hamil, yakni 4,5 mcg per hari. Asam folat dan
vitamin B12 di antaranya berperan untuk mengurangi risiko terjadinya neural tube
defect (cacat lahir pada otak dan tulang belakang), down syndrome, bibir sumbing, dan
cacat lahir pada bayi. Sementara pada ibu hamil, folat diperlukan untuk mengurangi
risiko anemia dan pre-eklamsia.
5. Mineral Mineral terutama kalsium, fosfor, dan magnesium penting untuk
perkembangan tulang serta gigi. Pada awal kehamilan, absorpsi kalsium dalam saluran
cerna ibu meningkat dua kali dibanding saat tidak hamil. Mineral yang telah diabsorpsi
akan disimpan dalam tulang untuk dimobilisasi saat tulang janin mulai mengalami
kalsifikasi. Kebutuhan kalsium pada ibu hamil yaitu 1.000-1.200 mg per hari.

5. Mineral

Mineral terutama kalsium, fosfor, dan magnesium penting untuk perkembangan


tulang serta gigi. Pada awal kehamilan, absorpsi kalsium dalam saluran cerna ibu
meningkat dua kali dibanding saat tidak hamil. Mineral yang telah diabsorpsi akan
disimpan dalam tulang untuk dimobilisasi saat tulang janin mulai mengalami
kalsifikasi. Kebutuhan kalsium pada ibu hamil yaitu 1.000-1.200 mg per hari.

6. Zat besi

Kebutuhan zat besi selama kehamilan sangat tinggi. Zat besi diperlukan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta, simpanan zat besi dalam tubuh janin, ekspansi
jaringan ibu dan juga untuk meningkatkan massa hemoglobin dalam sel darah merah.
Oleh karena itu, pemberian zat besi yang cukup dapat mengurangi risiko terjadinya
anemia saat kehamilan. Adapun anjuran kebutuhan zat besi selama kehamilan sebesar
18—27 mg per hari.

7. Zinc

Selama kehamilan, kebutuhan zinc meningkat sebesar tiga kali lipat. Peningkatan ini
diperlukan dalam proses sintesis protein dan perkembangan jaringan janin. Ibu hamil
yang mengalami kekurangan zinc akan melahirkan bayi dengan berat badan yang
rendah. Adapun kebutuhan zinc yang dianjurkan oleh ibu hamil, yakni sebesar 11-13
mg per hari.

10
B. Jenis-Jenis Zat Gizi Yang Penting bagi Ibu Menyusui

1) Karbohidrat kompleks

Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti gandum, kacang-


kacangan, sayur, dan buah, merupakan pilihan yang baik untuk mencukupi kebutuhan
energi selama masa menyusui. Hal ini karena karbohidrat kompleks dicerna lebih
lambat daripada karbohidrat sederhana, sehingga dapat memasok energi lebih lama
dan gula darah juga akan lebih stabil.

2) Protein

Bagi ibu menyusui, penting untuk memenuhi kebutuhan protein. Protein dibutuhkan
oleh bayi untuk membentuk jaringan saraf dan otak. Menurut penelitian, asupan
protein yang cukup dari ASI berperan penting dalam pertumbuhan otak bayi, sehinga
akan mendukung kecerdasannya kelak. Makanan yang merupakan sumber protein
antara lain adalah telur, daging tanpa lemak, ikan, produk olahan susu, kacang-
kacangan atau biji-bijian, serta gandum utuh.

3) Lemak sehat

Saat menyusui, dianjurkan menghindari lemak jahat, seperti lemak jenuh atau lemak
trans. Lemak tersebut terdapat pada mentega, minyak kelapa sawit, krim, serta daging
dan susu berlemak (whole milk).

Sebaliknya, pilihlah makanan dengan lemak sehat yang mengandung omega-3.


Lemak sehat bisa didapatkan dengan mengonsumsi ikan laut, alpukat, kacang-
kacangan, biji-bijian, serta minyak zaitun.

Ikan laut sering disarankan untuk dikonsumsi ibu menyusui karena mengandung
protein tinggi serta omega-3, yang terdiri dari DHA dan EPA. Nutrisi ini penting
untuk perkembangan mata dan otak bayi, serta menunjang tumbuh kembangnya
secara umum agar kelak ia menjadi anak yang cerdas.

4) Zat besi

Zat besi memegang peranan penting dalam proses perkembangan otak bayi. Oleh
karena itu, ibu menyusui disarankan mengonsumsi makanan yang kaya kandungan zat

11
besi, seperti daging, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan gandum utuh. Untuk
membantu penyerapan zat besi, konsumsilah makanan yang mengandung vitamin C,
seperti buah dan sayur.

5) Kalsium

Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt, juga sayuran berwarna hijau
merupakan sumber kalsium yang baik. Makanan lainnya yang juga tinggi kalsium
adalah tahu, tempe, susu kedelai, serta jus atau sereal yang sudah diberi tambahan
kalsium.

Yang penting diingat dalam memilih makanan ibu menyusui agar bayi cerdas adalah
memvariasikan jenis makanan yang dikonsumsi agar asupan nutrisi yang diperoleh
lebih beragam. Jika perlu, berkonsultasilah pada dokter gizi untuk mengetahui nutrisi
apa saja yang diperlukan oleh ibu menyusui dan bayi.

2.5 Contoh Makanan Yang Disarankan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

A. Bagi Ibu Hamil

Untuk mencukupi kebutuhan ini, ibu hamil perlu untuk mengonsumsi makanan
bergizi seperti:

1) Brokoli

Makanan bergizi tinggi pertama yang bisa menjadi pilihan adalah brokoli. Sayuran
hijau ini memiliki banyak nutrisi yang diperlukan selama kehamilan, seperti kalsium,
asam folat, lutein, zeaxanthin, dan karatenoid yang baik untuk kesehatan mata.

Brokoli juga mengandung vitamin C yang berguna untuk membantu tubuh menyerap
zat besi sehingga membantu menghilangkan sembelit dan mencegah bayi lahir
dengan berat badan rendah.

2) Bayam

Bayam baik dikonsumsi selama masa kehamilan, khususnya untuk ibu hamil muda,
karena mengandung asam folat. Asam folat merupakan nutrisi penting yang
diperlukan pada awal kehamilan karena dapat membantu mencegah cacat lahir seperti

12
anensepali dan spina bifida. Tak hanya itu, asam folat juga berperan dalam mencegah
risiko terjadinya persalinan prematur dan preeklamsia.

3) Pisang

Pisang mengandung vitamin B6 yang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil pada
trimester pertama karena vitamin ini dapat mengurangi rasa mual. Selain itu, pisang
juga kaya kalium yang bermanfaat untuk mengatur keseimbangan cairan dan
elektrolit selama kehamilan.

4) Alpukat

Saat usia kehamilan memasuki trimester kedua, ibu hamil dianjurkan untuk
mengonsumsi alpukat. Alpukat kaya sumber serat, vitamin K, vitamin C, asam folat,
kalium, vitamin B6, dan tinggi asam lemak baik. Asam lemak baik pada alpukat
bermanfaat dalam membantu perkembangan otak, sistem saraf, jaringan, dan kulit
janin. Sementara kandungan kalium yang tinggi pada alpukat mampu mengurangi
keluhan kram kaki yang dialami ibu hamil.

5) Jeruk

Makanan bergizi untuk ibu hamil berikutnya yang disarankan untuk dikonsumsi
adalah buah jeruk. Buah ini kaya akan vitamin C, asam folat, dan serat. Hampir 90
persen kandungan di dalam buah jeruk adalah air sehingga dapat membantu
mencegah dehidrasi selama kehamilan.

Sementara, kandungan folat yang tinggi pada jeruk juga dapat membantu
perkembangan otak dan saraf tulang belakang pada janin, sehingga mencegah janin
terlahir cacat.

6) Mangga

Buah lain yang dianjurkan untuk dikonsumsi selama hamil adalah mangga. Mangga
mengandung kalium, vitamin C, dan vitamin A yang tinggi. Kalium dalam buah
mangga dapat membantu menjaga tekanan darah dan mempertahankan cairan dalam
tubuh.

Sementara vitamin A berfungsi sebagai antioksidan, membantu menunjang


perkembangan sistem kekebalan tubuh, penglihatan, dan sistem saraf bayi. Mangga

13
juga mengandung serat yang tinggi sehingga dapat mencegah konstipasi atau sembelit
pada ibu hamil.

7) Ubi

Ubi merupakan salah satu makanan bergizi tinggi untuk ibu hamil yang kaya akan
kandungan vitamin A. Mencukupi kebutuhan vitamin A selama hamil sangat penting
untuk pertumbuhan sel dan jaringan janin.

Selain dari ubi, vitamin A juga dapat diperoleh dari labu bayam, kangkung, mangga,
labu kuning, susu tanpa lemak, hingga suplemen. Bagi yang mengonsumsi suplemen,
ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter kandungan agar dosis yang dikonsumsi
tidak berlebih. Sebab jika dikonsumsi secara berlebih, vitamin A dapat menyebabkan
kecacatan janin.

8) Kacang-kacangan

Kacang tanah, kacang polong, dan kacang kedelai adalah jenis kacang-kacangan yang
bisa dijadikan sumber asam folat, serat, protein, zat besi, dan kalsium yang diperlukan
selama kehamilan. Nutrisi-nutrisi tersebut sangat penting bagi kesehatan ibu serta
janin, terutama pada trimester pertama.

9) Daging tanpa lemak

Daging sapi, daging ayam, dan daging ikan merupakan kelompok makanan yang kaya
kandungan protein. Selain itu, terdapat pula kandungan zat besi sebagai mineral
penting yang berguna dalam pembentukan sel darah merah. Sel darah merah berperan
penting untuk mengantarkan oksigen ke semua sel dalam tubuh.

Oleh sebab itu, ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi, karena volume darah
juga meningkat selama periode kehamilan, terlebih pada trimester ketiga. Kekurangan
zat besi pada awal dan pertengahan kehamilan dapat menyebabkan anemia. Jika ini
terjadi, ibu hamil berisiko untuk melahirkan bayi secara prematur atau melahirkan
bayi dengan berat badan rendah.

10) Ikan salmon

Ikan salmon merupakan salah satu sumber vitamin hewani yang wajib dimasukkan ke
dalam menu makanan bergizi tinggi untuk ibu hamil. Ikan salmon mengandung asam
lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak dan mata janin.

14
Salmon juga mengandung vitamin D yang baik untuk ibu dan janin. Namun perlu
diingat, ibu hamil disarankan mengonsumsi salmon yang dimasak terlebih dahulu.
Konsumsi salmon dalam keadaan mentah, seperti pada sushi dan sashimi, harus
dihindari karena bisa membahayakan pertumbuhan janin.

11) Produk olahan susu

Saat hamil, konsumsi makanan dan minuman yang mengandung protein dan kalsium
diwajibkan guna menunjang tumbuh kembang janin. Susu dan produk olahannya
seperti yoghurt dan keju baik untuk dikonsumsi karena mengandung protein dan
kalsium yang cukup tinggi.

12) Telur

Telur merupakan salah satu makanan yang disarankan untuk dikonsumsi selama
hamil, karena mengandung hampir semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Telur
mengandung kalori, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Selain itu, telur juga mengandung kolin, yaitu nutrisi penting untuk kesehatan otak
dan perkembangan janin. Namun, ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi telur
setengah matang karena berisiko membawa kuman yang dapat berbahaya bagi
kesehatan ibu dan janin.

13) Buah kering

Buah kering mengandung serat, kalori, dan berbagai vitamin serta mineral yang
tinggi. Satu buah kering biasanya mengandung jumlah nutrisi setara dengan buah
segar, meski tanpa kandungan air dan bentuk yang lebih kecil.

Ada banyak buah kering yang dapat bermanfaat untuk kesehatan, misalnya kismis,
kurma, nanas, jujube, dan buah ara. Salah satu yang mudah didapatkan dan baik untuk
ibu hamil adalah kurma. Kurma memiliki kandungan serat, potasium, dan zat besi.
Konsumsi kurma secara teratur di trimester ketiga membantu pelebaran serviks dan
menurunkan risiko induksi pada saat persalinan. Meski demikian, ibu hamil tidak
dianjurkan untuk mengonsumsi buah kering lebih dari satu sajian setiap kali makan.
Alasannya karena buah kering mengandung gula yang tinggi.

14) Minum air putih yang cukup

Air merupakan salah satu hal yang harus banyak dikonsumsi selama hamil. Pasalnya,
volume darah ibu hamil akan meningkat sebnyak 45 persen dbandingkan sebelumnya.

15
Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi air putih tidak kurang dari
2,3 liter per hari.

Ini penting untuk dilakukan agar kesimbangan cairan tubuh tetap terjaga sehingga
terhindar dari dehidrasi. Minum air putih yang cukup juga dapat membantu mencegah
ibu hamil terkena sembelit dan infeksi saluran kemih. Asupan cairan juga bisa Bumil
peroleh dari aneka buah dan sayuran, seperti lobak.

Pastikan bahwa makanan bergizi untuk ibu hamil tersebut tersaji dalam menu
makanan harian yang dikonsumsi agar kesehatan ibu dan janin tetap tersokong
dengan baik. Selain itu, jangan lupa untuk rutin berkonsultasi ke dokter kandungan
agar kesehatan ibu dan janin terus terpantau hingga persalinan tiba.

B. Bagi Ibu Menyusui

Pilih makanan sehat dengan pola nutrisi yang seimbang, dan hindari menurunkan
berat badan berlebihan pada masa menyusui. Berikut beberapa jenis makanan sehat
untuk ibu menyusui yang bernutrisi tinggi:

1) Telur

Sebagai salah satu sumber protein, telur merupakan pilihan mudah untuk ibu
menyusui. Jika ingin menambah asam lemak esensial pada air susu ibu (ASI), maka
pilih telur yang difortifikasi DHA. Anda bisa mengonsumsi telur rebus ataupun telur
orak arik untuk sarapan.

2) Salmon

Ikan salmon merupakan salah satu sumber DHA untuk perkembangan sistem saraf
bayi. Tingkat DHA dalam ASI tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi ibu
menyusui. Selain itu, DHA dalam salmon juga mampu mencegah depresi pasca
melahirkan. Namun batasi konsumsi salmon hingga 12 ons per minggu, untuk
mengurangi risiko bayi terpapar merkuri.

3) Beras cokelat

Beras cokelat mengandung lebih banyak serat dan nutrisi, sehingga dapat
mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Beras jenis ini juga tidak akan membuat
kadar gula darah naik drastis setelah mengonsumsinya, jika dibandingkan dengan
beras putih.

4) Sayuran hijau

16
Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, rendah kalori dan kaya kandungan vitamin
A yang baik untuk bayi dan ibu menyusui. Selain itu, sayuran hijau juga kaya akan
kalsium, vitamin C, zat besi dan antioksidan yang membantu menjaga kesehatan
jantung.

5) Susu

ASI dengan kandungan kalsium tinggi akan membantu perkembangan tulang bayi.
Susu merupakan salah satu sumber kalsium yang baik. Selain itu, susu juga
mengandung vitamin D, protein, dan vitamin B. Tiga cangkir susu per hari akan
memenuhi kebutuhan ibu menyusui. Jika tidak suka susu, cobalah mengonsumsi
yoghurt yang juga banyak mengandung kalsium dan protein.

6) Kurma

Kurma merupakan salah satu camilan manis yang kaya kandungan kalsium, yang
mana dapat mendorong produksi ASI. Kandungan seratnya juga sangat baik untuk ibu
menyusui. Selain kurma, ibu menyusui juga dapat mengonsumsi kacang almond
sebagai sumber kalsium.

7) Jeruk

Buah jeruk sangat cocok untuk menambah energi ibu menyusui karena memiliki
kandungan vitamin C yang tinggi. Jus jeruk yang sudah difortifikasi kalsium bisa
menjadi pilihan minuman yang bernutrisi untuk ibu menyusui.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui mengindikasikan bahwa
konsumsi makanan ibu hamil dan ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk
dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Oleh karena itu
ibu hamil dan ibu menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan
dengan keadaan tidak hamil atau tidak menyusui, tetapi konsumsi pangannya tetap
beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya.
Kekurangan gizi pada pada ibu dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan
sehingga mengakibatkan terganggunya pembelahan sel dalam otak. Keadaan
malnutrisi akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin yang
dikandung oleh seorang ibu dan memberi dampak terjadinya inferior.

17
Pada dasarnya pemenuhan kebutuhan gizi pada masyarakat umum dan pada
ibu hamil dan menyusui khususnya banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
faktor sosial, psikologis, ekonomi, pengetahuan, mitos, kebudayaan, dan keyakinan
serta khusus individual. Adanya mitos tertentu terhadap makan dan makanan sering
dimiliki oleh kelompok tertentu terutama hubungannya dengan kehamilan.

3.2 Saran
Menurut saya,karena asupan gizi ibu hamil menjadi faktor penting baik
untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil atau pun untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam kandungan. Bahkan, juga dapat mengurangi risiko penyakit kronis
pada anak Anda di masa mendatang. Untuk itu pada ibu hamil dan juga ibu
menyusui diperlukan gizi yang cukup bagi calon ibu agar anak yang dilahirkan
sehat dan kelak merupakan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat
diandalkan untuk bersaing di era globalisasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123053-S09079fk-Status%20gizi-Pendahuluan.pdf

http://repository.trisakti.ac.id/usaktiana/digital/00000000000000095520/2018_TA_KD_03
014054_Bab-2-Tinjauan-literatur.pd

http://repository.unimus.ac.id/1740/4/BAB%20II.pdf

https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/611/gizi-seimbang-bagi-ibu-hamil-dan-menyusui

http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-menyusui/

18
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2014/05/05/dampak-negatif-ibu-hamil-saat-
kekurangan-atau-kelebihan-gizi

https://www.suara.com/health/2021/08/02/205900/ibu-kurang-gizi-atau-obesitas-apakah-
kualitas-asi-menurun

https://health.kompas.com/read/2020/09/27/120200368/7-zat-gizi-yang-sangat-dibutuhkan-
ibu-hamil?page=all

https://www.alodokter.com/nutrisi-penting-dari-makanan-ibu-menyusui-agar-bayi-cerdas

https://www.alodokter.com/daftar-makanan-bergizi-untuk-ibu-hamil-dan-manfaatnya

https://www.alodokter.com/nutrisi-penting-dari-makanan-ibu-menyusui-agar-bayi-cerdas

https://www.alodokter.com/daftar-makanan-bergizi-untuk-ibu-hamil-dan-manfaatnya

19

Anda mungkin juga menyukai