0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas diagnosa gangguan konsep diri berupa harga diri rendah beserta intervensi keperawatan untuk meningkatkan harga diri pasien. Terdapat tujuan untuk meningkatkan harga diri dan kesadaran diri pasien dengan melakukan monitoring, dukungan, dan latihan asertif untuk menumbuhkan kepercayaan diri.
Dokumen tersebut membahas diagnosa gangguan konsep diri berupa harga diri rendah beserta intervensi keperawatan untuk meningkatkan harga diri pasien. Terdapat tujuan untuk meningkatkan harga diri dan kesadaran diri pasien dengan melakukan monitoring, dukungan, dan latihan asertif untuk menumbuhkan kepercayaan diri.
Dokumen tersebut membahas diagnosa gangguan konsep diri berupa harga diri rendah beserta intervensi keperawatan untuk meningkatkan harga diri pasien. Terdapat tujuan untuk meningkatkan harga diri dan kesadaran diri pasien dengan melakukan monitoring, dukungan, dan latihan asertif untuk menumbuhkan kepercayaan diri.
No Diagnosa ( NANDA) Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi ( NIC )
(NOC) 1. Harga Diri Rendah. 1. Harga diri. Peningkatan harga 2. Kesadaran diri. diri. Definisi : Kriteria hasil Intervensi : 1. Mampu menerima Evaluasi diri / perasaan 1. Monitor pernyataan terhadap keterbatasan negative tentang diri diri. pasien mengenai sendiri atau kemampuan 2. Mampu harga diri. diri yang berlangsung memepertahankan 2. Tentukan kontak mata lawan kepercayaan diri lama. ( Herdman,2015 ). bicara. pasien dalam hal 3. Mampu penilaian diri. Batasan Karakteristik 3. Dukung berkomunikasi secara terbuka ( melakukan ) Bergantung pada kontak mata pada 4. Mampu meningkatkan pendapat orang lain. kepercayaan diri. saat berkomunikasi Ekspresi rasa bersalah. 5. Mampu menerima dengan orang lain. Ekspresi rasa malu. terhadap pujian dari 4. Bantu pasien untuk orang lain. mengidentifikasi Enggan mencoba hal 6. Mampu menerima respon positif dari baru. orang lain. Kegagalan hidup terhadap kritik yang membangun. 5. Bantu pasien untuk berulang. menerima 7. Mampu Kontak mata kurang. mempertahankan ketergantungan dari Melebih – lebihkan posisi tegak saat orang lain, dengan umpan balik negative berkomunikasi. tepat. 8. Mampu berhadapan 6. sampaikan / tentang diri sendiri. muka dengan orang ungkapkan Menolak umpan balik kepercayaan diri positif tentang diri lain. 9. Persaan dalam nilai pasien dalam sendiri. mengatasi situasi. diri baik. Meremehkan 10. Mampu menghargai 7. Bantu pasien kemampuan tentang orang lain. mengatur tujuan mengatasi situasi. yang realistic dalam rangka mencapai Pasif. harga diri yang lebih Perilaku bimbang. tinggi. Perilaku tidak asertif. 8. Bantu pasien untuk Secara berlebihan menghilangkan mencari penguat. presepsi negative Sering kali mencari pada diri. 9. Bantu pasien penegasan. menggali kegiatan positif dari kegiatan Faktor yang kelompok berhubungan 10. dukung pasien untuk mengevaluasi Gangguan psikiatrik. perilakunya Kegagalan berulang. sendiri. Ketidaksesuaian 11. Berikan hadiah budaya. atau pujian terkait Ketidaksesuaian dengan kemajuan spiritual. pasien dalam mencapai tujuan. Koping terhadap kehilangan tidak efektif. Latihan Asertif Kurang kasih sayang. Kurang keanggotaan Intervensi dalam kelompok. Kurang aspek dari 1. Bantu pasien mengenali ekspresi orang lain. pikiran dan persaan Merasa afek tidak baik positif maupun sesuai. negative. Merasa persetujuan 2. Bantu pasien orang lain tidak cukup. mengenali pikiran – Penguatam negative pikiran yang bisa mengagalkan berulang. ( asersifitas ) pasien. Terpapar peristiwa 3. Bantu pasien untuk traumatik membedakan antara pikiran dan kenyataan. 4. intruksikan pasien mengenai strategi untuk berlatih berperilaku asertif. ( meminta mengatakan tidak untuk permintaan yang tak masuk akal, dean memulai serta menutup pembicaraan). 5. bantu praktik keterampilan bicara dan keterampilan social. 6. beri pujian untuk mengespresikan perasaan dan ide. 7. monitor tingkat kecemasan dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan perubahan perilaku.