Anda di halaman 1dari 14

DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT

Dosen pembimbing : Srifati, SST,M.Kes

Oleh :
Nama : Devi Resimah
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES ACEH
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-NYA kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Dampak Sehat dan Dampak Sakit” sebagai tugas mata kuliah
Konsep sehat sakit
Dalam penyelesaian makalah ini, saya berterima kasih
kepada Ibu Srifati, SST, M.Kes selaku dosen yang telah
memberikan bimbingan,arahan,serta saran dalam pembuatan
makalah ini.

Aceh Tengah, 7 September 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................ i
DAFTAR
ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG............................................................................. 1
B. RUMUSAN
MASALAH.............................................................................. 2
C. TUJUAN......................................................................... 2
D. MANFAAT....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

C. DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK


DIRAWAT............................................................................... 7
1. DAMPAK
SAKIT..................................................................................... 7
2. DAMPAK
DIRAWAT..........................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap
pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu
fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spektrum
merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan
mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu
berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak
kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna.
Dampak sakit dan dampak dirawat menyebabkan perubahan
peran, emosional, dan perilaku pada seseorang. Selain itu,
individu mengalami keterbatasan melakukan aktivitas secara
mandiri dan mengatur sendiri kebutuhannya sehingga individu
membutuhkan orang lain. Sebagaimana hal ini terjadi pada
pasien yang dirawat di ruang ICU yaitu pasien memerlukan
perawatan secara intensif dan sangat bergantung pada orang
lain dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila kondisi tersebut
tidak ditangani dan berlangsung terus menerus dapat
menyebabkan distress spiritualitas yang membuat pasien
kehilangan kekuatan dan harapan hidup.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana dampak sakit?
2. Bagaimana dampak dirawat?
TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dampak sakit
2. Untuk mengetahui dampak dirawat
MANFAAT
Manfaat makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dampak sakit dan dampak
dirawat

BAB II
PEMBAHASAN

C. DAMPAK SAKIT DAN DAMPAK DIRAWAT


1. Dampak Sakit
a. Terhadap Perilaku dan Emosi Klien
Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda tergantung
pada asal penyakit, reaksi orang lain terhadap penyakit yang
dideritanya, dan lain-lain. Penyakit dengan jangka waktu yang
singkat dan tidak mengancam kehidupannya akan
menimbulkan sedikit perubahan perilaku dalam fungsi klien dan
keluarga. Misalnya seorang Ayah yang mengalami demam,
mungkin akan mengalami penurunan tenaga atau kesabaran
untuk menghabiskan waktunya dalam kegiatan keluarga dan
mungkin akan menjadi mudah marah, dan lebih memilih
menyendiri.
Sedangkan penyakit berat, apalagi jika mengancam
kehidupannya.dapat menimbulkan perubahan emosi dan
perilaku yang lebih luas, seperti ansietas, syok, penolakan,
marah, dan menarikd diri. Bidan berperan dalam
mengembangkan koping klien dan keluarga terhadap stress,
karena stressor sendiri tidak bisa dihilangkan.
b. Terhadap Peran Keluarga
Setiap orang memiliki peran dalam kehidupannya, seperti
pencari nafkah, pengambil keputusan, seorang profesional,
atau sebagai orang tua. Saat mengalami penyakit, peran-peran
klien tersebut dapat mengalami perubahan.
Perubahan tersebut mungkin tidak terlihat dan berlangsung
singkat atau terlihat secara drastis dan berlangsung lama.
Individu / keluarga lebih mudah beradaftasi dengan perubahan
yang berlangsung singkat dan tidak terlihat.
Perubahan jangka pendek à klien tidak mengalami tahap
penyesuaian yang berkepanjangan. Akan tetapi pada
perubahan jangka penjang à klien memerlukan proses
penyesuaian yang sama dengan ’Tahap Berduka’.
c. Terhadap Citra Tubuh
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang terhadap
penampilan fisiknya. Beberapa penyakit dapat menimbulkan
perubahan dalam penampilan fisiknya, dan klien/keluarga akan
bereaksi dengan cara yang berbeda-beda terhadap perubahan
tersebut.
Reaksi klien/keluarga terhadap perubahan gambaran tubuh itu
tergantung pada:
♣ Jenis Perubahan
♣ Kapasitas adaptasi
♣ Kecepatan perubahan
♣ Dukungan yang tersedia.
d. Terhadap Konsep Diri
Konsep Diri adalah citra mental seseorang terhadap dirinya
sendiri, mencakup bagaimana mereka melihat kekuatan dan
kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya. Konsep diri
tidak hanya bergantung pada gambaran tubuh dan peran yang
dimilikinya tetapi juga bergantung pada aspek psikologis dan
spiritual diri.
Perubahan konsep diri akibat sakit mungkin bersifat kompleks
dan kurang bisa terobservasi dibandingkan perubahan peran.
Konsep diri berperan penting dalam hubungan seseorang
dengan anggota keluarganya yang lain. Klien yang mengalami
perubahan konsep diri karena sakitnya mungkin tidak mampu
lagi memenuhi harapan keluarganya, yang akhirnya
menimbulkan ketegangan dan konflik. Akibatnya anggiota
keluarga akan merubah interaksi mereka dengan klien.
Misal: Klien tidak lagi terlibat dalam proses pengambilan
keputusan dikeluarga atau tidak akan merasa mampu memberi
dukungan emosi pada anggota keluarganya yang lain atau
kepada teman-temannya à klien akan merasa kehilangan fungsi
sosialnya. Bidan seharusnya mampu mengobservasi perubahan
konsep diri klien, dengan mengembangkan rencana kebidanan
yang membantu mereka menyesuaikan diri dengan akibat dan
kondisi yang dialami klien.
e. Terhadap Dinamika Keluarga\
Dinamika Keluarga meruapakan proses dimana keluarga
melakukan fungsi, mengambil keputusan, memberi dukungan
kepada anggota keluarganya, dan melakukan koping terhadap
perubahan dan tantangan hidup sehari-hari. Misal: jika salah
satu orang tua sakit maka kegiatan dan pengambilan keputusan
akan tertunda sampai mereka sembuh. Jika penyakitnya
berkepanjangan, seringkali keluarga harus membuat pola fungsi
yang baru sehingga bisa menimbulkan stress emosional.
Misal: anak kecil akan mengalami rasa kehilangan yang besar
jika salah satu orang tuanya tidak mampu memberikan kasih
sayang dan rasa aman pada mereka. Atau jika anaknya sudah
dewasa maka seringkali ia harus menggantikan peran mereka
sebagai mereka termasuk kalau perlu sebagai pencari nafkah.
Dampak Dirawat
a. Privasi
Privasi dapat diartikan sebagai refleksi perasaan nyaman pada
diri seseorang dan bersifat pribadi. Bisa dikatakan, privasi
adalah suatu hal yang sifatnya pribadi. Sewaktu dirawat di
rumah sakit, klien kehilangan sebagai privasinya. Kondisi ini
disebabkan oleh beberpa hal :
- Selama dirawat di rumah sakit, klien berulang kali diperiksa
oleh petugas kesehatan. Bagian tubuh yang biasanya dijaga
agar tidak dilihat, tiba-tiba dilihat fdan disentuh oleh orang lain.
Hal ini tentu akan membuat klien merasa tidak nyaman.
- Klien adalah orang yang berada dalam keadaan lemah dan
bergantung pada orang lain. Kondisi ini cendurung membuat
klien “pasrah” dan menerima apapun tindakan petugas
kesehatan kepada dirinya asal ia cepat sembuh.
b. Gaya Hidup
Klien yang dirawat di rumah sakit sering kali mengalami
perubahan pola gaya hidup. Hal ini disebabkan oleh perubahan
kondisi antara rumah sakit dengan rumah tempat tinggal klien,
juga oleh perubahan kondisi keehatan klien. Aktivitas hidup
yang klien jalani sewaktu sehat tentu berbeda dengan aktivitas
yang dialaminya selama di rumah sakit. Perubahan gaya hidup
akibat hospitalisasi inilah yang harus menjadi perhatian setiap
perawat. Asuhan kebidanan yang diberikan harus diupayakan
sedemikian rupa agar dapat menghilangkan atau setidaknya
meminimalkan perubahan yang terjadi.
c. Otonomi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa individu yang
sakit da dirawat di rumah sakit berada dalam posisi
ketergantungan. Artinya, ia akan pasrah terhadap tindakan
apapun yang dilakukan oleh petugas kesehatan demi mencapai
keadaan sehat. Ini meniunjukkan bahwa klien yang dirawat di
rumah sakit akan mengalami perubahan otonomi. Untuk
mengatasi perubahan ini, bidan harus selalu memberitahu klien
sebelum melakukan intervensi apapun dan melibatkan klien
dalam intervensi, baik secara aktif maupun pasif.
d. Peran
Peran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang
diharapkan individu sesuai dengan status sosialnya Jika ia
seorang perawat, peran yang diharapkan adalah peran sebagi
perawat bukan sebagai dokter.Selain itu, peran yang dijalani
seseorang adalah sesuai dengan status kesehatannya. Peran
yang dijalani sewaktu sehat tentu berbeda dengan peran yang
dijalani saat sakit.Tidak mengherankan jika klien yang dirawat
di rumah sakit mengalami perubahan peran. Perubahan yang
terjadi tidak hanya pada diri pasien, tetapi juga pada keluarga.
Perubahan tersebut antara lain :
- Perubahan peran. Jika salah seorang anggota keluarga
sakit, akan terjadi perubahan pera dalam keluarga. Sebagai
contoh, jiak ayah sakit maka peran jepala keluarga akan
digantikan oleh ibu. Tentunya perubahan peran ini
mengharuskan dilaksanakannya tugas tertentu sesuai dengan
peran tersebut.
- Masalah keuangan. Keuangan keluarga akan terpengaruh
oleh hospitalisasi. Keuangan yang sedianya ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarga akhirnya digunakan
untukj keperluan klien yang dirawat. Akibatnya, keuangan ini
sangat riskan, terutama pada keluarga yang miskin. Dengan
semakin mahalnya biaya kesehatan, beban keuangan keluarga
semakin bertambah.
- Kesepian. Suasana rumah akan berubah jika ada seorang
anggota keluarga yang dirawat. Keseharian keluarga yang
biasanya dihiasi kegembiraan, keceriaan, dan senda-gurau
anggotaanya tiba-iba diliputi oleh kesedihan. Suasana keluarga
pun menjadi sepi karena perhatian keluarga terpusat pada
penanganan anggota keluarganya yang sedang dirawat.
- Perubahan kebiasan sosial. Keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat. Karenanya, keluarga pun mempunyai
kebiasaan dalam lingkungan sosialnya. Sewaktu seha, keluarga
mampu berperan serta dalam kegiata sosial. Akan tetapi, saat
salah seorang anggota keluarga sakit, keterlibatan keluarga
dalam aktivitas sosial di masyarakatpun mengalami perubahan.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dirawat
adalah sebagai berikut :
a. Upaya meminimalkan stresor :
Upaya meminimalkan stresor dapat dilakukan dengan cara
mencegah atau mengurangi dampak perpisahan, mencegah
perasaan kehilangan kontrol dan mengurangi/ meminimalkan
rasa takut terhadap pelukaan tubuh dan rasa nyeri
b. Untuk mencegah/meminimalkan dampak perpisahan
dapat dilakukan dengan cara:
- Melibatkan keluarga berperan aktif dalam merawat pasien
dengan cara membolehkan mereka tinggal bersama pasien
selama 24 jam (rooming in).
- Jika tidak mungkin untuk rooming in, beri kesempatan
keluarga untuk melihat pasien setiap saat dengan maksud
mempertahankan kontak antar mereka.
- Modifikasi ruangan perawatan dengan cara membuat
situasi ruangan rawat perawatan seperti di rumah dengan cara
membuat dekorasi ruangan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dampak sakit : terhadap perilaku dan emosi klien,
terhadap peran keluarga, terhadap citra tubuh, terhadap
konsep diri dan terhadap dinamika keluarga. Adapun dampak
dirawat meliputi : Privasi, gaya hidup, otonomi dan peran.
B. SARAN
Untuk menjaga keadaan kita tetap sehat dan fit berikirlah
positif, karena keadaan sakit dimulai dengan keadaan jasmani,
rohani dan sosial yang kurang baik. Selain itu dampak sakit dan
ditrawat dapat memicu stress pada pasien/anak. Oleh karena
itu, oleh karena itu pelayanan tenaga kesehtan harus
ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Idwiferypuji.blogspot.com
http://rizmaazizah.blogspot.com/2012/10/makalah-konsep-
sehat-sakit-dan-penyakit.ht

Anda mungkin juga menyukai