Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

“Rumor dan Fakta Reproduksi dengan bantuan atau kehamilan diluar cara
alamiah”

Dosen Pengampu :
Damai Noviasari,M.Keb
Disusun oleh :
Kelompok 5
- Afdellah Chairunnisa (P07224119001)
- Allisya Salma (P07224119003)
- Shalsabilla Febryanti D (P07224119024)
- Wahyu Debi Herliani Putri (P07224119025)
- Zhazkhiah Rizky M (P07224119027)

PRODI D-III KEBIDANAN BALIKPAPAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan hidayah-Nya kami
akhirnya dapat menyelesaikan makalah tentang “Reproduksi dengan bantuan atau kehamilan
diluar cara alamiah” dengan mata kuliah keluarga berencana dan kesehatan reproduksi secara
tepat waktu. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad saw yang kita nantikan syafaatnya di akhirat kelak.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan materi dari berbagai
sumber serta bantuan dari teman-teman sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi, juga sebagai materi pembelajaran bagi teman-teman mahasiswa khususnya
mahasiswa kebidanan.
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada ibu Damai Noviasari,M.Keb selaku dosen
pembimbing mata kuliah Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang telah memberikan
banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa
terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa dalam konstribusinya
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dari
makalah ini. Oleh karena itu kami menerima saran dan kritik dari pembaca. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca terutama mahasiswa kebidanan.

                                                                                                Balikpapan, 8 Juni 2020


           
                                                                                                                                       
                                             Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 4


1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penulisan 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian tentang Repoduksi dengan Bantuan atau kehamilan diluar Cara Alamiah 6

2.2 Informasi tentang Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah 6

2.3 Upaya Kehamilan di Luar Cara Alamiah 7

2.4 Fakta dan Rumor mengenai Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan diluar Cara
Alamiah
7

2.5 Mitos dan Fakta Mengenai Kesehatan Reproduksi Wanita 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 15
3.2 Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini sangat
mendukung dalam kehidupan manusia di Indonesia bahkan di dunia, tetapi masih banyak sekali
yang masih mempercayai mitos tentang kesehtan reproduksi.

Ilmu kedokteran khususnya ilmu kesehatan pun begitu cepat bekembang mulai dari
peralatan ataupun teori sehingga mendorong para pengguna serta spesialis tidak mau ketinggalan
untuk bisa memiliki dan memahami wawasan serta ilmu pengetahuan tersebut.
Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi banyak sekali teori-teori serta
keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar atau spesialis kesehatan. Agar bisa merubah
pandangan masyarakat tentang mitos yang sering terjadi.

Pengetahuan kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh para bidan atau
spesialais tetapi sangat begitu penting pula dimiliki khususnya oleh para istri-istri atau
perempuan sebagai ibu atau bakal ibu dari anak-anaknya demi kesehatan, dan kesejahteraan
meraka.
Untuk itu, penulis dalam makalah ini bermaksud ingin memberikan beberapa pengertian
yang mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk khalayak pembaca khususnya para
perempuan. Oleh karena itu penulis mengambil judul pada makalah ini, yaitu” Rumor dan Fakta
Reproduksi dengan bantuan atau kehamilan diluar cara alamiah” .

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah
1. Jelaskan pengertian tentang Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara
Alamiah
2. Jelaskan Informasi tentang Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara
Alamiah
3. Jelaskan Upaya kehamilan diluar Cara Alamiah

4
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah 
1. Mengetahui pengertian tentang reproduksi dengan bantuan atau kehamilan diluar cara
alamiah.
2. Mengetahui Informasi tentang Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara
Alamiah
3. Mengetahui Upaya kehamilan diluar Cara alamiah

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian tentang Repoduksi dengan Bantuan atau kehamilan diluar Cara
Alamiah
Pelayanan Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah yang
selanjutnya disebut dengan Pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu adalah upaya
memperoleh kehamilan di luar cara alamiah tanpa melalui proses hubungan suami istri
(sanggama) apabila cara alami tidak memperoleh hasil, dengan mempertemukan spermatozoa
suami dengan sel telur istri di dalam tabung.

2.2 Informasi tentang Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara
Alamiah

Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara Alamiah hanya dapat
dilakukan pada pasangan suami isteri yang terikat perkawinan yang sah dan mengalami ketidak
suburan atau infertilitas untuk memperoleh keturunan.

Sehubungan dengan banyaknya klinik/fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah akreditasi


KBRI Kyiv (Ukraina, Republik Armenia dan Georgia) yang menawarkan program reproduksi
dengan bantuan atau kehamilan di luar cara alamiah dengan program Bayi Tabung atau IVF (in
vitro fertilization) dan Ibu Pengganti (surrogate mother), disampaikan kembali bahwa
berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, yaitu:

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 61 tahun 2014 tentang Kesehatan
Reproduksi

Sehingga reproduksi dengan bantuan atau kehamilan di luar cara alamiah yang diizinkan
oleh hukum Republik Indonesia hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang terikat
perkawinan yang sah dan mengalami infertilitas untuk memperoleh keturunan dengan
menggunakan hasil pembuahan sperma dan ovum (embrio) yang berasal dari pasangan suami

6
istri yang bersangkutan dan ditanamkan dalam rahim istri dimana ovum berasal (IVF). Embrio
tersebut DILARANG ditanam pada rahim perempuan lain (surrogacy).

2.3  Upaya Kehamilan di Luar Cara Alamiah

Hukum positif telah mengatur Upaya Kehamilan di Luar Cara Alamiah yang hanya dapat
dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah, adapun ketentuan tersebut termaktub dalam Pasal
127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (“UU
Kesehatan”) berbunyi:
 
Upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri
yang sah dengan ketentuan:
a.  Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan dalam
rahim istri dari mana ovum berasal;
b.  Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu; dan
c.   Pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.
Hal ini berarti bahwa metode atau kehamilan di luar cara alamiah selain yang diatur
dalam pasal 127 UU Kesehatan, termasuk ibu pengganti (surrogate mother), secara hukum tidak
dapat dilakukan di Indonesia.  Larangan ini juga termuat dalam pasal 16 UU Nomor 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan (lama), yang menegaskan bahwa kehamilan di luar cara alami dapat
dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu suami istri mendapat keturunan, dan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 73/Menkes/Per/II/1999 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Teknologi Reproduksi Buatan : Pasal 4, juga menegaskan bahwa pelayanan teknologi
reproduksi buatan hanya dapat diberikan kepada pasangan suami istri yang terikat perkawinan
yang sah dan sebagai upaya terakhir untuk memperoleh keturunan serta berdasarkan suatu
indikasi medik.

2.4 Fakta dan Rumor mengenai Reproduksi dengan Bantuan atau Kehamilan
diluar Cara Alamiah

1. Rumor : Bayi Tabung dilarang di Indonesia

Fakta : Pelaksanaan program bayi tabung di Indonesia diizinkan. Berdasarkan peraturan


kesehatan RI pun ditegaskan bahwa hanya pasangan suami istrilah yang diperbolehkan

7
melakukan prosedur ini. Dengan kata lain, sperma yang digunakan untuk program bayi tabung
harus berasal dari sperma suami, bukan donor sperma.

Dalam UU No 23/1992 tentang Kesehatan pasal 16 ayat 1 tertulis bahwa kehamilan di


luar cara alami dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu suami istri mendapat
keturunan. Pada ayat dua ditegaskan upaya kehamilan diluar cara alami sebagaimana dimaksud
dalam ayat satu hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan beberapa
ketentuan.

Ketentuan tersebut yakni hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang
bersangkutan, ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal; dilakukan oleh tenaga
keschatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu; dan pada sarana kesehatan
tertentu. Di ayat tiga, tertulis bahwa ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaraan kehamilan
di luar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.

2. Rumor : Bayi Tabung membuat Tubuh ibu gemuk

Fakta : Menurut Dr. Lam Wei Kian, Consultant O&G & Fertility Specialist Alpha Fertility
Centre program bayi tabung tidak memiliki efek samping demikian. Menurut rumor program
IVF rumit dan memiliki banyak masalah, padahal faktanya mudah dengan teknologi maju
sekarang ini. Hal yang membuat tubuh ibu menjadi gemuk adalah akibat terapi hormon dengan
waktu 10 hari, menyebabkan adanya rasa kembung tapi hanya sementara saja. Beberapa hari
kemudian akan menghilang.

3. Rumor : Anak hasil Program Bayi Tabung mudah jatuh sakit dan berusia pendek.

Fakta : Faktanya, mitos di atas sepenuhnya tidak benar karena anak hasil program bayi tabung
secara general sama seperti anak biasa. Baik itu soal kesehatan fisik, ataupun tampilan visualnya.
Dr.Eeson Sinthamoney, Obstetrics dan Gynaecology dari Sunfert International Fertility Centre,
menjelaskan jika anak program bayi tabung situasinya rentan mudah sakit karena awalnya
dicetuskan oleh faktor lain. Contohnya seperti karena kembar atau karena lahir prematur.

8
4. Rumor : Program Bayi Tabung tidak memiliki batasan usia.

Fakta : Walau tidak ada batasan usia untuk melakukannya. Faktanya agar peluang keberhasilan
lebih besar, untuk menjalankan program bayi tabung sebaiknya dilakukan di bawah usia 35
tahun. Sebab semakin usia bertambah maka jumlah sel telur juga semakin sedikit. Tidak hanya
dari segi jumlah, dari segi kualitas ketika program IVF dilakukan di usia di atas 35 tahun,
kualitas sel telur juga semakin menurun. Dengan kata lain, semakin usianya muda maka peluang
jumlah dan kualitas embrio yang bagus menjadi lebih besar.

5. Rumor : Angka Keberhasilan Program Bayi Tabung Rendah

Fakta : Faktanya, tingkat keberhasilan program bayi tabung di dunia mencapai 32 persen.


Sementara IVF di Indonesia angka keberhasilan ini lebih tinggi, yakni sekitar 40-50 persen.
Karena, Pasangan yang sulit mendapatkan keturunan tingkat keberhasilan melahirkan secara
alamiah atau normal hanya lima persen per bulan. Angka itu bisa meningkat sepuluh kali lipat
lewat program bayi tabung.
6. Rumor : Bayi Tabung bisa memilih Jenis Kelamin Bayi.
Fakta : Pada metode bayi tabung, sel telur dipertemukan dengan sperma di luar rahim. Baik
inseminasi buatan maupun bayi tabung, dokter dapat memilih sperma untuk menentukan jenis
kelamin janin. Jika yang diinginkan adalah bayi perempuan maka yang dipilih oleh dokter adalah
sperma berkromosom X. Jika sebaliknya maka yang dipilih adalah sperma berkromosom Y.
Namun, pemilihan jenis kelamin melalui cara-cara medis tidak diizinkan di Indonesia–dan di
banyak negara lain–karena alasan etika.

Pengetahuan mengenai jenis kromosom yang dibawa sperma tetap dapat bermanfaat
untuk membantu Ibu menentukan jenis kelamin bayi, bukan dengan cara medis tapi dengan cara
alami. Ibu perlu tahu bahwa sperma X itu berenangnya lebih lambat tetapi daya tahannya lebih
panjang dibanding sperma Y yang berenang lebih cepat tetapi usianya lebih pendek. Selain itu,
sperma X diketahui lebih bertahan dalam kondisi asam sementara sperma Y dalam kondisi basa.
Untuk menghasilkan kehamilan, kromosom pembawa sel kelamin harus bertemu sel telur yang
matang agar terjadi pembuahan.

Berdasarkan pengetahuan ini, Ibu Ayah dapat melakukan metode perencanaan jenis
kelamin berdasarkan sifat sperma dan waktu pembuahan. Jika hubungan seksual dilakukan pada

9
masa subur, saat sel telur sudah matang, kemungkinan bayi yang akan lahir adalah bayi laki-laki.
Sedangkan jika hubungan seksual terjadi di luar masa subur, maka kromosom X akan bertahan
hingga sel telur matang dan terjadi pembuahan. Maka jika hubungan seksual dilakukan di luar
masa subur maka anak yang akan dilahirkan kemungkinan besar perempuan. Kendala utama
metode ini adalah terjadi kesalahan perhitungan masa subur. Metode ini juga tidak cocok untuk
Ibu yang memiliki siklus haid tidak teratur.

2.5 Mitos dan Fakta Mengenai Kesehatan Reproduksi Wanita

1. Mitos: Wanita hanya akan bisa hamil setelah menstruasi.


Fakta: Sebenarnya perempuan tetap akan bisa hamil meski belum mendapatkan menstruasi
pertamanya karena hal ini berkaitan dengan kematangan sel telur, bukan tentang sudah atau
belumnya menstruasi pertama. Namun hal ini sangat jarang terjadi.

2. Mitos: Wanita tidak bisa hamil jika berhubungan saat menstruasi.


Fakta: Perempuan tetap bisa hamil bahkan jika berhubungan seksual saat menstruasi. Ini karena
sperma laki-laki dapat berada dalam tubuh wanita hingga lima hari. Maka jika periode
menstruasi pendek, pembuahan tetap dapat terjadi.

3. Mitos: Ingin menstruasi lancar, sering-seringlah minum soft drink.


Fakta: Tidak ada penelitian khusus tentang ini. Menstruasi lancar dipengaruhi oleh factor
hormone dan psiklogis seseorang.

4. Mitos: Loncat-loncat akan mengeluarkan spermatozoa dan mencegah pembuahan.


Fakta: Ketika spermatozoa  telah memasuki tubuh wanita, maka spermatozoa akan mencari sel
telur yang sudah matang dan siap dibuahi. Loncat-loncat tidak akan mengeluarkan spermatozoa.

5. Mitos: Pil KB memicu penambahan berat badan


Fakta: Meskipun hasil percobaan klinis tidak bisa membuktikan hubungan antara pil kontrasepsi
oral dan penamabahan badan, tetap saja banyak perempuan yang meyakini hubungan tersebut.
Sebuah review yang menganalisis 44 percobaan menemukan bahwa meskipun beberapa
partisipan mengalami penambahan berat badan, tidak ada bukti bahwa pemicunya adalah pil KB.

10
6. Mitos   : Menstruasi yang normal itu lamanya pasti seminggu.
Fakta  : tentu saja pendapat ini salah.  Setiap perempuan pasti memiliki masa menstruasi yang
berbeda dan tidak selalu harus tujuh hari.  Perempuan yang memiliki masa menstruasi tiga,
empat, atau lima hari masih dianggap normal.

7. Mitos: Pil KB membuat Rahim kering dan sulit mempunyai anak di masa depan.
Fakta: Pil KB adalah salah satu metode paling reversibel, artinya kesuburan bisa dapat langsung
kembali setelah pemakaian dihentikan. Jadi tidak usah khawatir.

8. Mitos: Tidak boleh berenang saat menstruasi karena akan menyebabkan kematian.
Fakta: berenang saat menstruasi boleh dilakukan selama memakai pembalut dan tidak merasa
risih. Hal ini sama sekali tidak berpengaruh kepada kesehatan apalagi menyebabkan kematian.

9. Mitos: Pembalut dapat menyebabkan kemandulan.


Fakta: Penggunaan pembalut saat sedang menstruasi justru menjaga agar vagina tetap bersih dan
tidak lembab. Meski begitu, sebaiknya pembalut diganti setiap empat jam sekali terutama saat
haid sedang banyak-banyaknya. Jika pembalut jarang diganti, jamur dapat tumbuh dan
menyebabkan keputihan.

10. Mitos: Perempuan yang masih perawan akan berdarah saat pertama kali melakukan
hubungan seksual.
Fakta: Selaput dara bersifat elastis dan tidak semua perempuan akan berdarah saat pertama kali
melakukan hubungan seksual. Selaput dara bisa robek bahkan hanya karena hal-hal kecil seperti
olahraga dsb. Jika selaput dara seseorang benar-benar elastis, bahkan berhubungan seksual
berkali-kali pun belum tentu akan langsung robek dan berdarah.

11. Mitos : Minum pil KB bikin perempuan jadi kurang subur

Fakta : Banyak perempuan berpikir bahwa ketika mereka menghentikan mengonsumsi pil KB,
akan memakan waktu 6 sampai 12 bulan agar siklus menstruasi menjadi normal kembali. Ketika
siklus menstruasi belum kembali, mereka berpikir bahwa kehamilan pun kecil kemungkinan

11
untuk terjadi. Pil KB memang dapat mencegah kehamilan. Namun, ketika perempuan
menghentikan mengonsumsi pil KB, siklus menstruasinya pun perlahan-lahan akan kembali
normal.

Pada penelitian yang melibatkan 200 perempuan yang mengonsumsi pil KB selama setahun,
40% mengalami menstruasi dan hamil setelah satu bulan mereka berhenti mengonsumsi pil KB.
Menurut dr. Jani Jensen, seorang ginekolog di Mayo Clinic Rochester, yang dikutip situs Live
Science, perempuan yang belum mengalami siklus menstruasi dalam 3 bulan setelah berhenti
mengonsumsi pil KB akan dievaluasi terlebih dahulu apakah ada masalah yang mempengaruhi
produksi telur.

12. Mitos : Hamil itu mudah

Faktanya, untuk terjadi pembuahan tidak semudah itu. Pada pasangan yang subur,
peluang terjadinya pembuahan hanya sekitar 25% setiap siklusnya, dan mengalami penurunan
seiring bertambahnya usia. Proses sperma yang harus melewati tuba fallopi untuk sampai pada
sel telur memang tidak mudah. Tak hanya itu saja yang mempengaruhi proses pembuahan, faktor
lainnya yang mempengaruhi adalah waktu saat melakukan hubungan seksual, atau pengobatan
tertentu yang sedang Anda jalani.

13. Mitos : Kualitas sperma jauh lebih baik setelah 10 hari tak ejakulasi

Kualitas terbaik sperma adalah yang diproduksi dengan ejakulasi setiap dua sampai tiga hari.
Jika Anda tidak melakukan ejakulasi dalam jangka waktu yang lama, malah akan berisiko
menghasilkan beberapa sperma mati yang rusak.

14. Mitos : Selama di bawah 40 tahun, masih ada peluang untuk memiliki anak

Umur, sebenarnya adalah faktor utama dalam tingkat kesuksesan pengobatan infertilitas, maupun
kemampuan organ reproduksi untuk terjadi pembuahan secara alami. Rata-rata perempuan sehat
yang berusia 40 tahun hanya memiliki 5% kesempatan untuk hamil. Jadi, jika Anda sudah
berusia di atas 36 dan sudah mencoba selama 6 bulan, Anda perlu saran medis dari dokter.

12
Namun, tidak bisa ditarik kesimpulan yang sama pada semua orang, sebab kondisi tubuh setiap
orang berbeda-beda.

15. Mitos : Pasangan yang ingin memiliki anak harus mencoba selama setahun dulu sebelum
melakukan pengobatan kesuburan”

Berdasarkan pendapat dokter-dokter di Amerika, ketidaksuburan bukan didefinisikan dengan


tidak terjadi pembuahan selama setahun meski telah berhubungan seksual terus-menerus.
Sepasang suami-istri tidak perlu menunggu setahun untuk mendapat evaluasi atas kehamilan
yang belum juga terjadi.

16. Mitos : Perempuan harus menunggu sampai suhu tubuhnya naik sebelum melakukan
hubungan seksual, untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Memonitor suhu tubuh memang menjadi cara perempuan untuk mengetahui kesuburan. Namun,
untuk melakukan hubungan seksual tidaklah harus menunggu sampai tubuh naik. Peluang terbaik
perempuan untuk hamil adalah ketika Anda dan pasangan melakukan hubungan seksual sebelum
masa ovulasi; proses ketika sel telur matang dilepaskan.

17. Mitos : Jika seorang laki-laki pernah punya anak, ia pasti bisa punya anak lagi

Masih menurut Jensen, ada beberapa wanita yang tak juga hamil, dan berpikir merekalah yang
tidak subur, karena sang suami sudah pernah punya anak sebelumnya. Hal ini bukanlah faktor
mutlak. Tidak menjamin juga jika seorang laki-laki telah memiliki anak sebelumnya, pasti akan
bisa punya anak lagi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketidaksuburan pria seperti
berat badan yang bertambah, dan penyakit tiroid (kelenjar gondok).

18. Mitos : Obat penyubur yang mahal dapat membantu kesuburan

Mungkin Anda bisa menemukan berbagai macam vitamin yang mengklaim dapat menyuburkan
dan membantu proses reproduksi, belum lagi kocek yang mesti dirogoh dalam-dalam untuk
membeli vitamin tersebut. Masih menurut Jensen, bukti yang mendukung vitamin mahal dapat
memberikan kesuburan masih lemah. Berkonsultasi ke dokter menjadi saran utama setelah Anda
mencoba berbagai cara. Dokter akan tahu apa akar permasalahan Anda, sehingga bisa diobati.

13
19. Mitos : Perempuan yang melakukan pengobatan kesuburan dapat memiliki anak kembar

Pada umumnya perempuan yang berhasil melakukan pengobatan kesuburan memiliki anak satu.
Namun, memang ada kemungkinan terjadi anak kembar, bahkan kembar tiga. Hal ini disebabkan
karena pemindahan beberapa embrio ke rahim untuk meningkatkan kesuksesan pengobatan.

20. Mitos : Memakan buah pisang nonorganik dapat membuat laki-laki mandul

Klaim ini didasari dengan adanya laporan adanya zat kimia yang digunakan pada pertumbuhan
pisang memiliki efek negatif pada sperma, yang dikutip oleh situs Parents. Namun, tidak ada
bukti klinis mengenai semua pria yang memakan pisang nonorganik dapat memiliki efek yang
sama.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk diketahui oleh para perempuan maupun
masyarakat. Terpenting kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak
adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi
dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya. Mitos serta fakta ini sangat beragam dalam kalangan
masyarakat untuk itu mitos dan fakta kespro sangat baik untuk mengedukasi setiap masyarakat
untuk merubah pandangan tentang kespro.

3.2 Saran
Untuk itu wawasan dan pengetahuan mitos atau fakta kespro sangatlah penting untuk bisa
dikuasai dan dimiliki oleh para perempuan dan laki-laki yang berumah tangga, supaya
kesejahtaraan dan kesehatan bisa tercapai dengan sempurna. Oleh kerana itu penulis memberi
saran kepada para pihak yang terkait khususnya pemerintah, Dinas Kesehatan untuk bisa
memberikan pengetahuan dan wawasan tersebut kepada khalayak masyarakat dengan cara
sosialisasi, kegiatan tersebut mudah-mudahan kesehatan reproduksi masyarakat bisa tercapai dan
masyarakat lebih pintar dalam menjaga kesehatannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://kemlu.go.id/kyiv/id/pages/informasi_tentang_reproduksi_dengan_bantuan_atau_kehamila
n_di_luar_cara_alamiah/341/etc-menu

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5934e8fb3cdf0/pertanggungjawaban-
dokter-yang-menangani-isurrogate-mother-i/

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2713996/aturan-kesehatan-ri-tegas-sebut-bayi-
tabung-tak-boleh-dari-donor-sperma

https://lifestyle.kompas.com/read/2009/10/06/12283222/mitos.dan.fakta.reproduksi.hati-
hati.keliru

https://www.nutriclub.co.id/article-perencanaan/mitos-fakta/gaya-hidup/menentukan-jenis-
kelamin-janin

https://lifestyle.okezone.com/read/2020/01/15/481/2153409/mitos-seputar-program-bayi-tabung-
yang-masih-dipercaya-ini-faktanya

http://maryam-qonita.blogspot.com/2017/08/15-mitos-fakta-kesehatan-reproduksi.html?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai