Anda di halaman 1dari 12

Hipertensi pada

Kehamilan, Persalinan
dan Nifas
KELOMPOK 1
Afdellah Chairunnisa (P07224322236)
Allisya Salma (P07224322234)
Andi Diana Damayanti Hasba (P07224322233)
Clarita Emilia Febiana (P07224322242)
Definisi Hipertensi Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas

● Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg


atau lebih setelah kehamilan 20 minggu atau kenaikan tekanan sistolik 20
mmHg dan atau tekanan diastolok 15 mmHg di atas nilai normal
● Hipertensi dalam persalinan umumnya timbulnya lebih dahulu dari pada
tanda- tanda lain. Kenaikan tekanan sistolik > 30 mmhg dari nilai normal
atau mencapai 140 mmhg, atau kenaikan tekanan diastolik >15 mmhg atau
mencapai 90 mmhg dapat membantu ditegakkan diagnosis hipertensi
• Ibu nifas dengan preeklampsi berisiko tinggi mengalami komplikasi
eklamsia,gagal ginjal akut, perdarahan otak, pembekuan darah intravaskular,
pembengkakan paru, kolaps pada sistem pembuluh darah dan HELPP
syndrom
Penyebab Hipertensi
a. Usia
Hipertensi yang makin meningkat dengan bertambahnya usia, disebabkan
oleh perubahan alamiah dalam tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh
darah dan hormon.
b. Riwayat Keluarga
Keluarga dengan riwayat hipertensi akan meningkatkan resiko empat kali
lipat
c. Konsumsi Garam
Garam memiliki sifat menahan cairan, sehingga mengkomsumsi garam
berlebih atau makan-makanan yang diasinkan dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah
d. Kurang Aktivitas e.Istirahat
Pada orang yang tidak kurang istrihat akan
aktif melakukan mengalami, demikian bisa
kegiatan fisik meningkatkan tekanan darah
cenderung mempunyai naik
frekuensi denyut
jantung yang lebih
tinggi.
Gejala Hipertensi Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas

Nyeri kepala saat terjaga


Nokturia
dan kadang disertai mual

Penglihatan kabur Odema dependen

Proteinuria Tekanan Darah


140/90
Penatalaksanaan Hipertensi Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas

 Penatalaksanan pada ibu hamil yaitu dengan deteksi dini prenatal waktu
pemeriksaan prenatal di jadwalkan setiap 4 minggu sampai usia kehamilan
28 minggu, kemudian setiap 2 minggu hingga usia kehamilan 36 minggu,
setelah itu setiap minggu.
 Pada hipertensi sedang atau berat yang tidak membaik setelah rawat inap
RS dianjurkan untuk terminasi janin (persalinan) demi kesejahteraan ibu
dan janin. Persalinan sebaiknya diinduksi dengan oksitosin intravena.
Apabila 48 tampaknya upaya induksi gagal, diindikasikan seksio sesaria
untuk kasus-kasus yang lebih parah.
Penatalaksanaan Hipertensi Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas

 Penatalaksanaan pada ibu bersalin, jika kondisi ibu dan janin


memburuk pada kala 1 persalinan, seksio sesarea akan dilakukan.
Sarankan kelahiran operatif pada persalinan kala II untuk ibu dengan
hipertensi berat yang hipertensinya belum membaik atau belum
merespon pengobatan awal. Kala III persalinan pada ibu bersalin
dengan hipertensi, oksitosin saja tanpa ergometrin adalah obat pilihan
untuk pengelolaan aktif rutin pada persalinan kala III. Manajemen aktif
kala III persalinan dikelola dengan oksitosin 10 Unit Intramuskular.
Penatalaksanaan Hipertensi Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas

 Penatalaksanaan pada ibu nifas dengan dengan hipertensi ditekankan


pada pengukuran tekanan darah yang dilakukan sampai hari ke 6
setelah melahirkan, selain itu harus di evaluasi pula apakah ada tanda-
tanda preeklampsia atau eklampsia setelah melahirkan. Perlu
dipertimbangkan juga mengenai pemberian atau melanjutkan terapi
antihi pertensi saat kehamilan. Hipertensi postpartum berat harus diobat
dengan terapi anti hipertensi untuk menjaga tekanan sistolik <160
mmHg dan tekanan diastolik <110 mmHg. Pengobatan pada penderita
hipertensi masa nifas dapat dilakukan dengan pemberian obat anti
hipertensi (metildopa, dopamet) atau bila perlu bias diberiksan MgSO4
lewat infus atau suntikan pada bokong.
Pencegahan Hipertensi Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas

hidup sehat seperti sering menjalankan


aktivitas olah raga, tidak makan berlebihan,
tidak memakan makanan yang mengandung
lemak, tidak merokok maupun
mengkonsumsi alcohol, merupakan suatu
penghindaran diri yang tepat agar terhindar
dari resiko hipertensi meski memang
mempunyai riwayat keluarga yang
menderita hipertensi
Kesimpulan
Hipertensi dalam kehamilan persalinan dan nifas turut andil
menyumbang AKI dan AKB di Indonesia. Hal ini sejalan dengan
pola hidup, genetika dan juga sebagian besar disebabkan
minimnya pengetahuan ibu dan keluarga mengenai masalah ini.
Pencegahan dan penganan segera sangat diperlukan untuk
masalah ini, dengan cara memberikan pendampingan selama
proses kehamilan, persalinan dan nifas,
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai