TINJAUAN TEORI
Misi promosi kesehatan secara umum terdapat tiga hal sebagai berikut:
1. Proses Kelompok
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengelaman sebelumnya, selain dari faktor pendidikan/ pengetahuan individu, media
massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan oleh pettugas kesehatan, dan sebagainya.
Begitu juga dengan masalah kesehatan lingkungan sekitar masyarakat, tentunya
gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat memengaruhi
upaya penanganan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat
sadar bahwa penanganan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi
memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pendekatan pemecahan
masalah kesehatan menggunakan proses kelompok.
Proses kelompok adalah suatu bentuk rencana/intervensi keperawatan komunitas
yang dilakukan dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat (melalui pembentukan
peer atau social support berdasarkan kondisi dan kebutuhan masyarakat). Perawat
komunitas dapat membentuk kelompok baru atau bekerja sama dengan kelompok yang
telah ada (Stanhope & Lancester, 2016). Proses kelompok ini dilakukan dengan
membentuk kelompok dari-oleh-untuk masyarakat yang memperhatikan kesehatan di
wilayahnya sehingga dapat secara mandiri mengatasi beberapa masalah yang muncul di
masyarakat. Sebagai suatu intevensi, Kelompok bisa menjadi cost efficient treatment
dengan hasil terapeutik yang positif (Synder & Lindquist, 2009). Pengaruh positif strategi
intervensi dengan proses kelompok yaitu:
1) Membangun harapan ketika kelompok menyadari bahwa ada orang lain yang telah
menghadapi atau berhasil menyelesaikan masalah yang sama.
2) Universalitas, dengan menyadari bahwa dirinya tidak sendiri menghadapi masalah
yang sama
3) Berbagi informasi
4) Altruisme dan saling membantu
5) Koreksi berantai atau berurutan, hubungan yang pararel terjadi dalamkelompok dan
dalam keluarga
6) Pengembangna teknik sosialisasi
7) Perilaku imiatif dari pemimpin kelompok
8) Katarsis, ketika anggota belajar untuk mengekspresikan perasaan secara tepat
9) Faktor-faktor eksistensial ketika anggota kelompok menyadari bahwa hidup kadang
tidak adil dan setiap orang harus bertanggung jawab atas cara hidup yang telah
ditempuh (Yalona, 1983; dalam Hitchock, Schubert & Thomas, 1999).
2. Health Promotion
Visi dan Misi dalam Promosi Kesehatan Visi umum promosi kesehatan tidak
terlepas dari Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 maupun misi WHO yakni
meningkatnya kemampuan masyarakat di dalam promosi kesehatan merupakan sebuah
harapan ataupun cita-cita terhadap suatu program yang akan dijalankan agar memiliki
tujuan dan arah yang jelas dalam pelaksanaannya. Sehingga masyarakat dapat
meningkatkan kemampuannya dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, baik
fisik, mental, sosial maupun secara ekonomi. untuk dapat mencapai visi tersebut yaitu
masyarakat yang mau dan mampu untuk meningkatkan kesehatannya, perlu adanya usaha
maupun upaya-upaya yang harus dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
Misi promosi kesehatan secara umum terdapat tiga hal sebagai berikut:
Dapus
Evi, dkk. (2022). Ilmu Keperawatan Komunitas dan Keluarga. Padang: PT Global Eksekutif
Teknologi.
Notoadmojo, S. (2010) Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipt
Stanhope, Lancaster (2016). Public Health Nursing Population-Centered Health Care in the
Community,