Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN


(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Promosi Kesehatan Yang
diampu 0leh Bapak Irwan, SKM., M.Kes)

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

SRI ABEL W TAHIR (811421047)


Kelas 3C

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Promosi kesehatan adalah salah satu bentuk upaya pelayanan


kesehatan yang berorientasi pada penyampaian informasi tentang kesehatan
guna penanaman pengetahuan tentang kesehatan sehingga tumbuh
kesadaran untuk hidup sehat. Penerapan promosi kesehatan di lapangan
biasanya melalui pendidikan kesehatan dan penyuluhan kesehatan.

Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu


kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat
dari sisi seni, yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah
merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya
bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan
penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi
lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan
dan lain sebagainya sangat perlu di tunjang serta di dukung oleh adanya
promosi kesehatan.

Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat


atau pemberiandan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi
dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. Artinya bahwa promosi
kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk
membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri,maupun
dalam organisasi dan lingkungannya. Dengan demikian, bahwa promosi
kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan,
organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan
Ottoson, 1998).
Advokasi disini ditujukan kepada para pengambil keputusan atau
pembuat kebijakan. Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana
yang ditujukan kepada para penentu kebijakandalam rangka mendukung
suatu isu kebijakan yang spesifik. Dalam hal ini kegiatan advokasi
merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan
(decision maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa program
kesehatan yang ditawarkan perlu mendapat dukungan melalui kebijakan
atau keputusan.

Promosi kesehatan memerlukan adanya advokasi kebijakan


untuk menciptakan dukungan bagi pengembangan perilaku dan lingkungan
sehat. Hal ini merupakan law enforcment yang dapat memaksa atau
memobilisasi masyarakat untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Banyak orang yang masih belum menyadari pentingnya kesehatan.
Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor
sehingga masalah kesehatan sering kalah prioritas di banding masalah
ekonomi dan kebutuhan fisik lainnya. Oleh karena itu, upaya mengenalkan
kesehatan perlu dipicu agar memperoleh dukungan dan kepedulian semua
pihak. Perlu dilakukannya pendekatan persuasif, cara-cara komunikatif dan
inovatif yang memperhatikan setiap segmen sasaran untuk meningkatkan
kesadaran semua pihak, oleh kerena itu diperlukannya advokasi kesehatan
kepada berbagai pihak agar kesehatan dianggap sebagai sesuatu yang
penting oleh pihak lain, terutama para penentu kebijakan dan berbagai
sektor, termasuk lembaga perwakilan rakyat, baik pusat maupun daerah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian advokasi dan bagaimana pentingnya advokasi dalam
promosi kesehatan?
2. Apa saja unsur-unsur dasar advokasi?
3. Apa saja pendekatan utama advokasi?
4. Apa tujuan dari advokasi?
5. Apa saja metode dan teknik advokasi?
6. Apa saja langka-langkah advokasi?
7. Siapa saja sasaran dan pelaku advokasi?
8. Apa saja indicator keberhasilan advokasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian advokasi dan bagaimana pentingnya
advokasi dalam promosi kesehatan?
2. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur dasar advokasi?
3. Untuk mengetahui apa saja pendekatan utama advokasi?
4. Untuk mengetahui tujuan dari advokasi?
5. Untuk mengetahui apa saja metode dan teknik advokasi?
6. Untuk mengetahui apa saja langka-langkah advokasi?
7. Untuk mengetahui siapa saja sasaran dan pelaku advokasi?
8. Untuk mengetahui apa saja indicator keberhasilan advokasi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Advokasi Dan Pentingnya Advokasi Dalam Promosi


Kesehatan

Advokasi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan


terhadap seseorang yang mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula-
mula digunakan di bidang hukum atau pengadilan. Istilah advokasi di
bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat
pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global
pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan. Advokasi diartikan sebagai
upaya pendekatan terhadap orang lainyang dianggpa mempunyai pengaruh
terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan.

Beberapa pengertian advokasi sebagai berikut :


- WHO ( 1989) diukutip dalam UNFPA dan BKKBN (2002) menggunkan
advocacy is a combination on individual and social action design to gain
political commitment, policy support, social acceptance and systems
support for particular health goal or programme. Jadi advokasi adalah
kombinasi kegiatan individu dan sosial yang dirancang untuk
memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial
dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu.
- Menurut Foss & Foss et al (1980); Toulmin (1981) advokasi adalah
upayapersuasif yang mencangkup kegiatan penyadaran, rasionalisasi,
argumentasi, danrekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu (Hadi
Pratomo dalam Notoatmodjo,2005).
- Advokasi adalah usaha mempengaruhi kebijakan publik melalui
bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif (John Hopkins School
for Public Health).

Jadi dapat disumpulkan bahwa advokasi adalah kombinasi kegiatan


individu dan social yang dirancang untuk memperoleh komitmen
politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sistem yang
mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu. Kata kunci dalam
advokasi adalah “valid information” (untukinput), “free choice”, atau
“persuasive”. Ringkasnya advokasi dapat diartikan sebagai upaya atau
proses untuk memperoleh komitmen, yang dilakukan secara persuasive
untuk mempengaruhi kebijakan public dengan menggunakan informasi yang
akurat dan tepat.

Kenapa advokasi penting dalam promosi kesehatan ? dalam mencapai


tujuan kesehatan masyarakat , ditemukan berbagai hambatan seperti
ditemukan oleh Champon dan Lupton (1994) dikutip dari Wise 2001:

a. Adanaya ide politik yang mementingkan luaran ekonomi dengan


menyampingkan kesehatan dan kualitas hidup manusia.
b. Hambatan dari politisi dan birokrasi atau tidak adanya peraturan dan
perundangan yang mendukung promosi kesehatan dan ketiaadaan
partisipasi masyarakat dalam perencanaan program kesehatan.
c. Gencarnya pemasaran produk yang tidak aman dan tidak sehat bagi
masyarakt terutama dengan adanya pengaruh perusahaan multinasional
dengan kekuatan besar.
d. Adanya nilai budaya yang berpengaruh atas nilai, sikap, dan prilaku
individual atau masalah kesehatan masyarakat.

Advokasi Kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk


memperoleh komitmen atau dukungan dalam bidang kesehatan, atau
yang mendukung pengembangan lingkungan dan perilaku sehat
(Depkes, 2007). Kaitan antara promosi kesehatan dengan advokasi
adalah menurut Anderson dalam Baum (2002), promosi kesehatan
merupakan kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang
berhubungan dengan bidang organisasi, politik, dan ekonomi yang
direkayasa untuk memfasilitasi adaptasi perilaku dan lingkungan untuk
memperbaiki kesehatan. Jadi promosi kesehatan bukan hanya perubahan
perilaku melainkan juga perubahan lingkungan, karena lingkungan
diciptakan oleh keputusan yang dibuat individu, organisasi atau
pemerintah, mereka yang peduli terhadap kesehatan atau
kesejahteraan individu dan masyarakat (promotor kesehatan), perlu terlibat
atau mempengaruhi pembuatan keputusan tersebut.

2.2 Unsur – Unsur Dasar Advokasi

Sharma dalam Notoatmodjo (2005), ada delapan unsur dasar advokasi,


yaitu antara lain adalah:

1. Penetapan tujuan Advokasi


Agar upaya advokasi dapat berhasil tujuan, advokasi perlu dibuat lebih
spesifik berdasarkan pertanyaan berikut: apakah isu atau masalah
tersebut dapat menyatukan atau membuat berbagai kelompok bersatu
dalam suatu koalisi yang kuat? Apakah tujuan advokasi dapat dicapai?
Apakah tujuan advokasi memang menjawab permasalahan?
2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
Adanya data dan riset pendukung sangat penting agar keputusan dibuat
berdasarkan informasi yang tepat dan benar. Oleh karena itu, data dan
riset mungkin diperlukan dalam menentukan masalah yang akan
di advokasi, identifikasi solusi pemecahan masalah maupun
menentukan tujuan yang realistis.
3. Identifikasi khalayak sasaran advokasi
Bila isu dan tujuan telah disusun, upaya advokasi harus ditujukan bagi
kelompok yang dapat membuat keputusan dan idealnya ditujukan bagi
orang yang berpengaruh dalam pembuatan keputusan, misalnya staf,
penasihat, orangtua yang berpengaruh, media massa dan masyarakat.
4. Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi
Khalayak sasaran berbeda bereaksi tidak sama atas pesan yang berbeda.
Seorang tokoh politik mungkin termotivasi kalau dia mengetahui banwa
banyak dari konstituen yang diwakilinya peduli terhadap masalah
tertentu. Seorang Menkes mungkin akan mengambil keputusan ketika
kepada yang bersangkutan disajikan data rinci mengenai besarnya
masalah kesehatan tertentu. Jadi penting diketahui pesan apa yang
diperlukan agar khalayak sasaran yang dituju dapat membuat keputusan
yang mewakili kepentingan advokator.
5. Membangun koalisi
Melibatkan orang dalam jumlah yang besar dan mewakili
berbagai kepentingan, sangat bermanfaat bagi upaya advokasi maupun
dukungan politis. Bahkan daam satu organisasi sendiri, koalisis
internal yaitu melibatkan berbagai orang dari berbagai divisi/
departemen dalam mengembangkan program baru, dapat membantu
consensus untuk aksi kegiatan. Pertimbangkan lagi siapa lagi yang akan
diajak bermitra dalam aliansi atau koalisi upaya advokasi yang
dirancang.
6. Membuat persentasi yang persuasive
Kesempatan untuk mempengaruhi khalayak sasaran kunci
seringkali terbatas waktunya. Kecermatan dan kehati-hatian dalam
meyampaikan argument yang meyakinkan atau model/ cara
presentasi dapat mengubah kesempatan terbatas ini menjadi upaya
advokasi yang berhasil.
7. Penggalangan dana untuk advokasi
Semua kegiatan termasuk upaya advokasi memerlukan dana.
Mempertahankan upaya advokasi yang berkelanjutan dalam jangka
panjang memerlukan waktu, energi dalam penggalangan dana atau
sumber daya lain untuk menunjang upaya advokasi.
8. Evaluasi upaya advokasi
Untuk menjadi advocator yang tangguh diperlukan umpan balik
berkelanjutan serta evaluasi atas upaya advokasi yang telah dilakukan.

2.3 Pendekatan Utama Advokasi


Ada 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN 2002)
yaitu:
1. Melibatkan para pemimpin
Para pembuat undang-undang, mereka yang terlibat dalam
penyusunan hukum, peraturan maupun pemimpin politik, yaitu
mereka yang menetapkan kebijakan publik sangat berpengaruh dalam
menciptakan perubahan yang terkait dengan masalah sosial termaksud
kesehatan dan kependudukan. Oleh karena itu, sangat penting
melibatkan mereka semaksimum mungkin dalam isu yang akan di
advokasikan.
2. Bekerja dengan media massa
Media massa sangat berperan penting dalam membentuk opini public.
media juga sangat kuat dalam mempengaruhi persepsi public atas isu
atau masalah tertentu terutama dalam hal kesehatan. Mengenal,
membangun, dan menjaga kemitraan dengan media massa sangat
penting dalam proses advokasi.
3. Membangun kemitraan
Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan upaya jaringan,
kemitraan yang berkelanjutan dengan individu, organisasi-organisasi
dan sector lain yang bergerak dalam sector yang sama, dalam hal ini
adalah kessatuan. Kemitraan ini dibentuk oleh individu, kelompok
yang bekerja sama yang bertujuan untuk mencapai tujuan umum yang
sama.
4. Memobilisasi massa
Merupaka suatu proses mengorganisasikan individu yang telah
termotivasi ke dalam kelompok-kelompok atau mengorganisasikan
kelompok yang sudah ada. Dengan mobilisasi dimaksudkan agar
motivasi individu dapat diubah menjadi tindakan kolektif.
5. Membangun kapasitas
Maksudnya adalah melembagakan kemampuan untuk
mengembangkan dan mengelola program yang koprehensif dan
membangun kritikal massa pendukung yang memmiliki keterampilan
advokasi.

2.4 Tujuan Advokasi


Menurut Notoatmodjo, (2007) secara inklusif terkandung tujuan-
tujuan advokasi antara lain yaitu:
1. Komitmen politik
Komitmen politik dalam hal ini para pembuat keputuan atau penentu
kebijakan dapat diwujudkan dengan pernyataan dari pejabat eksekutif
maupun legislative mengenai dukungan atau persetujuan terhadap isu-
isu kesehatan.
2. Dukungan kebijakan
Setelah adanya komitmen politik dari para eksekutif, maka perlu
ditindak-lanjuti dengan advokasi lagi agar dikeluarkan kebijakan
untuk mendukung program yang telah memperoleh komitmen politik
tersebut.
3. Penerima sosial
Komitmen politik dan dukungan kebijakan dari eksekutif dan legislatif
tadi, perlu di sosialisasikan untuk memperoleh dukungan masyarakat.
Penerima sosial artinya diterimanya suatu program oleh masyrakat.
Tokoh masyarakat (formal dan informal) mempunyai peranan yang
penting dalam sosialisasi, agar program dapat diterima di masyarakat.
4. Dukungan sistem
Agar suatu program kesehatan berjalan dengan baik, maka perlu
tercipta sebuah lingkungan dan sistem yang mendukung terlaksananya
suatu program secara efektif dan efisien.

2.5 Metode dan Teknik Advokasi


Dalam rangka melakukan sebuah advokasi terhadap pihak yang
bersangkutan, terdapat beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan.
Metode atau cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan, antara lain:
1. Lobi politik
Lobi adalah berbincang-bincang secara informal dengan para pejabat
untuk menginformasikan dan membahas masalah dan program
kesehatan yang akan dilaksanakan.
2. Seminar/presentasi
Seminar atau presentasi yang dihadiri oleh para pejabat lintas program
dan lintas sektor. Petugas kesehatan menyajikan masalah kesehatan di
wilayah kerjanya, lengkap dengan data dan ilustrasi yang menarik serta
rencana program pemecahannya, diperoleh komitmen dan dukungan
terhadap program yang akan dilaksanakan.
3. Media
Advokasi media adalah melakukan kegiatan advokasi dengan
menggunakan media khususnya media massa. Melalui media cetak
maupun media elektronik permasalahan kesehatan disajikan baik dalam
bentuk lisan, artikel, berita, diskusi, penyampaian pendapat, dan
sebagainya.
4. Perkumpulan peminat (asosiasi)
Asosiasi atau perkumpulan orang-orang yang mempunyai minat atau
interes terhadap permasalahan tertentu atau perkumpulan propesi, juga
merupakan bentuk advokasi.

2.6 Langkah-Langkah Advokasi


Menurut Depkes (2007), terdapat lima langkah kegiatan advokasi
antara lain, adalah :
1. Identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi
Masalah atau isu advokasi perlu dirumuskan berbasis data atau fakta.
Data sangat penting agar keputusan yang dibuat berdasarkan informasi
yang tepat dan benar. Data berbasis fakta sangat membantu menetapkan
masalah, mengidentifikasi solusi dan menentuka tujuan yang realistis.
Adanya data sering menjadi argumen yang sangat persuasif.
2. Identifikasi dan analisis kelompok sasaran
Sasaran kegiatan advokasi ditujukan kepada para pembuat
keputusan (decision makers) atau penentu kebijakan (policy
makers), baik dibidang kesehatan maupun di luar sector kesehatan
yang berpengaruh terhadap publik. Tujuannya agar para pembuat
keputusan mengeluarkan kebijakan-kebijakan, antara lain dalam
bentuk peraturan, undang-undang, instruksi, dan yang
menguntungkan kesehatan. Dalam mengidentifikasi sasaran perlu
ditetapkan siapa saja yang menjadi sasaran, mengapa perlu
diadvokasi, apa kecenderunagnnya, dan apa harapan kita kepadanya.
3. Siapkan dan kemas bahan informasi
Tokoh politik mungkin akan termotivasi dan akan mengambil keputusan
jika mereka mengetahui secara rinci besarnya masalah kesehatan
tertentu. Oleh sebab itu penting diketahui pesan atau informasi apa yang
diperlukan agar sasaran yang dituju dapat membuat keputusan yang
mewakili kepentingan advocator. Kata kunci untuk bahan informasi ini
adala informasi yang akurat, tepat dan menarik.
4. Rencanakan teknik atau cara atau kegiatan operasional
Beberapa teknik atau kegiatan operasional avokasi dapat
meliputi konsultasi, lobi, pendekatan atau pembicaraan formal atau
informal terhadap para pembuat keputusan, negoisasi atau resolusi
konflik, pertemuan khusus,debat publik, petisi, pembuatan opini, dan
seminar-seminar kesehatan.
5. Laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindak lanjut
Upaya advokasi selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan
sesuai rencana yang telah disusun, memantau dan mengevaluasinya serta
melakukan tindak lanjut. Evaluasi diperlukan untuk menilai
ketercapaian tujuan serta menyempurnakan dan memperbaiki strategi
advokasi. Untuk menjadi advokat yang tangguh, diperlukan umpan balik
berkelanjutan dan evaluasi terhadap upaya advokasi yang telah
dilakukan.

2.7 Sasaran Dan Pelaku Advokasi


Sasaran advokasi kesehatan adalah berbagai pihak yang diharapkan
dapat memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya para
pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintahan, lembaga
perwakilan rakyat, mitra di kalangan pengusaha / swasta, badan
penyandang dana, media masa, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh berpengaruh
dan tenar, dan kelompok potensi lainnya di masyarakat. Semuanya bukan
hanya berpotens mendukung, tetapi juga menentang atau berlawanan atau
merugikan kesehatan (misalnya industri rokok).
Pelaku advokasi kesehatan adalah siapa saja yang peduli terhadap
upaya kesehatan, dan memandang perlu adanya mitra untuk mendukung
upaya tersebut. Pelaku advokasi dapat berasal dari kalangan pemerintah,
swasta, perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi berbasis
masyarakat / agama, LSM, dan tokoh berpengaruh. Diharapkan mereka
yang memahami masalah kesehatan, mempunyai kemampuan advokasi
khususnya melakukan pendekatan persuasif, dapat dipercayadan sedapat
mungkin dihormati atau setidaknya tidak tercela khususnya dihadapan
kelompok sasaran.

2.8 Indikator Keberhasilan Advokasi


1. Indikator Output
Adanya kepedulian, keterlibatan dan dukungan, serta
kesinambungan upaya kesehatan, baik berupa kebikajan, tenaga, dana,
sarana, kemudahan, atau keterlibatan dalam kegiatan/ geraka. Output
kegiatan advokasi adalah undang-undang, perda, instruksi yang
mengikat masyarakat atau instansi berkenaan dengan masalah
kesehatan.
2. Indikator Proses
Adanya rencana kegiatan dan pelaksanaan kegiatan advokasi
berupa forum, jaringan, dan kerja sama.
3. Indikator Input
Adanya sasaran yang jelas, bahan informasi/ advokasi, dan
kesiapan pelaku advokasi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Advokasi adalah aksi strategis yang ditujukan untuk menciptakan
kebijakan public yang bermanfaat bagi masyarakat atau mencegah
munculnya kebijakan yang diperkirakan merugikan masyarakar. Advokasi
dalam kesehatan marupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh orang-orang
dibidang kesehatan, utamanya promosi kesehatan, sebagai bentuk
pengawalan terhadap kesehatan.
Tujuan utama dilakukannya advokasi dalam bidang kesehatan adalah
agar sector kesehatan menjadi arus utama dalam pembangunan nasional.
Dalam rangka melakukan advokasi, beberapa metode dapat digunakan
seperti lobi politik, seminar, media advokasi, dan asosiasi.
Kaitan antara promosi kesehatan dengan advokasi adalah menurut
Anderson dalam Baum (2002), promosi kesehatan merupakan kombinasi
pendidikan kesehatan dan intervensi yang berhubungan dengan bidang
organisasi, politik, dan ekonomi yang direkayasa untuk memfasilitasi
adaptasi perilaku dan lingkungan untuk memperbaiki kesehatan. Jadi
promosi kesehatan bukan hanya perubahan perilaku melainkan juga
perubahan lingkungan, karena lingkungan diciptakan oleh keputusan yang
dibuat individu, organisasi atau pemerintah, mereka yang peduli
terhadap kesehatan atau kesejahteraan individu dan masyarakat (promotor
kesehatan), perlu terlibat atau mempengaruhi pembuatan keputusan tersebut.

3.2 Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ciay-luvv-dahersusantoko. (2015, November 24). makalah Advokasi Kesehatan.


Dokumen.tips; Unknow. https://dokumen.tips/documents/makalah-
advokasi-kesehatan.html

MAKALAH ADVOKASI. (2021). Scribd.


https://id.scribd.com/doc/76634404/MAKALAH-ADVOKASI

MILANIA PITULAS. (2021). ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN.


ME.
https://www.academia.edu/42236728/ADVOKASI_DALAM_PROMOSI_
KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai