Disusun Oleh :
SILFANA MANTULU (811421054)
Segala puji dan syukuruntuk Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang metode Manajemen Mutu
Pelayanan Kesehatan.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini mengalami kesulitan dan
hambatan, namun berkat kemauan, usaha, disertai kerja keras serta bantuan dari berbagai
sumber, makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTRAR ISI …...…………...……………………………………………….………………..……. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Definisi Mutu Pelayanan Kesehatan..............................................................................................3
2.2 Komponen Mutu Pelayanan Kesehatan.........................................................................................3
2.3 Indikator Mutu Pelayanan Kesehatan............................................................................................4
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Pelayanan Kesehatan......................5
2.5 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan...............................................................................................6
2.6 Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan...........................................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Apa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pelayanan kesehatan?
5. Apa syarat pokok pelayanan kesehatan?
6. Bagaimana strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi mutu pelayanan kesehatan!
2. Untuk mengetahui komponen mutu pelayanan kesehatan!
3. Untuk mengetahui indikator mutu pelayanan kesehatan!
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pelayanan
kesehatan!
5. Untuk mengetahui syarat pokok pelayanan kesehatan!
6. Untuk mengetahui syarat pokok pelayanan kesehatan!
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu dapat berarti suatu cara sederhana untuk meraih tujuan yang diinginkan, dengan
cara yang paling efektif dan efisien, dengan penekanan untuk memuaskan pembeli atau
konsumen. Mutu tidak selalu berarti cara yang paling mahal untuk melaksanakan segala
sesuatu, sebaliknya mutu merupakan sebuah kebutuhan untuk melakukan efisiensidan
penghematan biaya. Mutu tidak harus berupa layanan atau barang-barang yang mahal.
Namun mutu merupakan sebuah produk atau layanan yang memadai, mudah dijangkau,
efisien, efektif, dana man sehingga harus terus menerus dievaluasi dan
ditingkatkan(Herlambang, 2016).
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mecegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok maupun masyarakat (Sondakh, 2014:1). Mutu pelayanan hanya dapat diketahui
apabila sebelumnya dilakukan penilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, wujud,
serta ciri-ciri pelayanan kesehatan ataupun kepatuhan terhadap standar pelayanan (Azwar,
2010:33). Jadi mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan
dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien, semakin tinggi tingkat kepuasan pasien
maka makin baik pula mutu dari pelayanan kesehatan tersebut (Satrianegara, 2014:198).
Jadi, definisi mutu pelayanan kesehatan adalah Mutu pelayanan kesehatan adalah
suatu langkah kearah peningkatan pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk
populasi sesuai dengan keluaran (outcome) kesehatan yang diharapkan dan sesuai dengan
pengetahuan profesional terkini. Pemberian pelayanan kesehatan harus mencerminkan
ketepatan dari penggunaan pengetahuan terbaru secara ilmiah, klinis, teknis, interpersonal,
manual, kognitif, organisasi dan unsurunsur manajemen pelayanan kesehatan.”
3
prasarana fasilitas dimana pelayanan diberikan. Menurut Komisi Pendidikan Administrasi
Kesehatan Amerika Serikat, input ada 3 macam, yaitu :
a. Sumber (resources) adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan barang
atau jasa.
b. Tatacara (procedurs) adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang
dimiliki dan yang diterapkan.
c. Kesanggupan (capacity) adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana
2. Proses
Proses (process) adalah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Proses dikenal dengan nama fungsi manajemen. Pada umumnya, proses
ataupun fungsi manajemen merupakan tanggung jawab pimpinan. Pendekatan proses adalah
semua metode dengan cara bagaimana pelayanan dilakukan.
3. Output
Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen. Untuk manajemen kesehatan,
output dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Hasil atau output adalah
hasil pelaksanaan kegiatan. Outputadalah hasil yang dicapai dalam jangka pendek, misalnya
akhir dari kegiatan pemasangan infus, sedangkan outcome adalah hasil yang terjadi setelah
pelaksanaan kegiatan jangka pendek misalnya plebitis setelah 3x24 jam pemasangan infus.
Macam pelayanan kesehatan adalah Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM).
4. Sasaran
Sasaran (target group) adalah kepada siapa output yang dihasilkan, yakni upaya
kesehatan tersebut ditujukan:
a. UKP untuk perseorangan
b. UKM untuk masyarakat (keluarga dan kelompok)
5. Impact
Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh output. Untuk manajemen
kesehatan dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan (needs) dan tuntutan
(demands)perseorangan/masyarakat dapat dipenuhi.
5
1. Faktor budaya (kultur, subkultur, dan kelas sosial)
Contoh: Bila pasien dari Medan bertemu petugas pelayan kesehatan, orang Medan akan lebih
mudah berkomunikasi karena sesama daerah. Karena akan lebih mudah berko-
munikasi karena sudah kenal.
2. Faktor sosial (kelompok, keluarga, peran dan status)
Contoh: Keluarga si A berobat ke RS tersebut dan ketemu pelayan kesehatan tersebut dan
keter pelayanan kesehatan tersebut keluarganya maka urus administrasi akan lebih
gampang
3. Faktor pribadi (usia, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, pengetahuan, dan
konsep diri)
Contoh: Orang yang usianya tua/berjabatan akan cenderung lebih terkontrol emosi dan
kesabaran apabila ada sesuatu hal/berpikir sebelum bertindak.
4. Faktor psikologi (motivasi, persepsi, pembelajaran, keper- cayaan dan sikap) orang yang
memiliki agama tertentu akan lebih memilih rumah sakit yang menganut seagama dengannya
Contoh: Perilakunya dari rumah sakit Islam juga akan berbeda bila petugas pelayan kesehatan
megetahui bahwa pasien tersebut bukan agama Islam.
6
4. Mudah Dijangkau
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang keempat adalah mudah dijangkau
(affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut biaya.
Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk mewujudkan
keadaan seperti ini harus dapatdiupayakan pendekatan sarana pelayanan kesehatan dan biaya
kesehatan diharapkan sesuai dengan kemampuan konomi masyarakat.
5. Bermutu
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu (quality).
Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang di satu pihak dapat memuaskan para
pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik
serta standar yang telah ditetapkan.
7
inovatif serta bersikap antisipatif terhadap berbagai perubahan yang akan terjadi baik
perubahan secara lokal maupun global.
6. Quality Assurance
Berbagai komponen kegiatan quality assurance harus segera dilaksanakan dengan
diikuti oleh perencanaan dan pelaksanaan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan untuk
mencapai peningkatan mutu pelayanan. Data dan informasi yang diperoleh dianalisisdengan
cermat (root cause analysis) dan dilanjutkan dengan penyusunan rancangan tindakan
perbaikan yang tepat dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Semuanya ini
dilakukan dengan pendekatan “tailor’s model “dan Plan- Do- Control- Action(PDCA).
7. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan dengan membangun
kerjasama dan kolaborasi dengan pusat-pusat unggulan baik yang bertaraf lokal atau dalam
negeri maupun internasional. Penerapanberbagai pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek pembiayaan.
8. Peningkatan peran serta masyarakat dan organisasi profesi
Peningkatan peran organisasi profesi terutama dalam pembinaan anggota sesuai
dengan standar profesi dan peningkatan mutu sumber daya manusia.
9. Peningkatan kontrol sosial
Peningkatan pengawasan dan kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan kesehatan akan meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan mutu pelayanan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Definisi mutu pelayanan kesehatan adalah Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu
langkah kearah peningkatan pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasi
sesuai dengan keluaran (outcome) kesehatan yang diharapkan dan sesuai dengan pengetahuan
profesional terkini. Berdasarkan definisi (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan
Amerika Serikat) ditemukan 5 faktor pokok yang berperan penting dalam
menentukankeberhasilan manajemen kesehatan, yaitu : masukan (input), proses (proces),
keluaran (output), sasaran (target) serta dampak (impact). Macam pelayanan kesehatan adalah
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
Indikator Mutu Pelayanan Kesehatan Indikator adalah karakteristik yang dapat diukur
dan dapat dipakai untuk menentukan keterkaitan dengan standar (Bustami, 2011). Syarat
pokok pelayanan kesehatan yang pertama dimaksud adalah (Azwar, 1996) adalah Dapat
Diterima dan Wajar Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah apa yang
dapat diterima (acceptable) oleh masyarakat serta bersifat wajar (appropriate).
Penataan organisasi Penataan organisasi menjadi organisasi yang efisien, efektif
dengan struktur dan uraian tugas yang tidak tumpang tindih, dan jalinan hubungan kerja yang
jelas dengan berpegang pada prinsip organization through the function.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.com/books/about/Manajemen_Mutu_Pelayanan_Kesehatan.html?
hl=id&id=kXHQEAAAQBAJ#v=onepage&q=implementasi%20Mutu%20pelayanan
%20kesehatan&f=false
Sudirman, Riski, Y. all. (2023). Manajemen Mutu. In Gunadarma University (Issue 7).
MiraKestari. (2011). Universitas Indonesia Universitas Indonesia Jakarta. Fmipa Ui, 5–34.
10