Dosen Pengajar:
Dosen Pengajar:
Ervi Husni, S.Kep.Ns., M.Kes
Disusun Oleh:
1. Kiki Berliana R P27824418001
2. Safita Andriani P P27824418026
3. Mutia Wulandari P27824418028
Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Mutu Layanan Kebidanan Kebijakan
Kesehatan yang membahas tentang “Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ervi Husni, S.Kep.Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing.
2. Orang tua yang selalu memberikan bantuan dan dorongan baik materi maupun spiritual.
3. Teman-teman kelas D4 yang selalu memberikan kritik dan sarannya.
4. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi sempurnanya
makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................5
1.3 Manfaat........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................6
2.1 Pengertian.........................................................................................................................6
2.2 Persepsi Mutu...................................................................................................................7
2.3 Dimensi Mutu...................................................................................................................9
2.4 Manfaat Program Jaminan Mutu....................................................................................13
2.5 Program Menjaga Mutu Prospektif................................................................................14
2.6 Program Menjaga Mutu Konkurent................................................................................15
2.7 Program Menjaga Mutu Retrospektif.............................................................................16
2.8 Program Menjaga Mutu Internal....................................................................................17
2.9 Program Menjaga Mutu Eksternal..................................................................................17
BAB III.....................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Mutu pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan
dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin
baik pula mutu pelayanan kesehatan. Sekalipun pengertian mutu yang terkait dengan kepusan ini
telah diterima secara luas, namun penerapannya tidaklah semudah yang diperkirakan. Masalah
pokok yang ditemukan ialah karena kepuasan tersebut bersifat subyektif. Tiap orang, tergantung
dari latar belakang yang dimiliki, dapat saja memiliki tingkat kepuasan yang berbeda untuk satu
mutu pelayanan kesehatan yang sama. Di samping itu, sering pula ditemukan pelayanan
kesehatan yang sekalipun dinilai telah memuaskan pasien, ketika ditinjau dari kode etik serta
standar pelayanan profesi, kinerjanya tetap tidak terpenuhi (Suparyanto, 2011).
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian mutu
2. Untuk mengetahui persepsi mutu
3. Untuk mengetahui dimensi mutu
4. Untuk mengetahui manfaat program jaminan mutu
5. Untuk mengetahui program menjaga mutu porspektif
6. Untuk mengetahui program menjaga mutu konkurent
7. Untuk mengetahui program menjaga mutu retrospektif
8. Untuk mengetahui program menjaga mutu internal
9. Untuk mengetahui program menjaga mutu eksternal
2.1 Pengertian
Definisi mutu menurut pakar utama dalam manajemen mutu terpadu (total quality
management) adalah sebagai berikut:
1. Menurut Juran (V. Daniel Hunt, 1993:32), mutu produk adalah kecocokan penggunaan
produk (fitneess for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
2. Crosby (1979:58) menyatakan mutu adalah conformance to requirement yaitu sesuai
dengan yang disyaratkan atau di standarkan.
3. Menurut Deming (1986:7), mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau
konsumen.
4. Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga
kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan atau konsumen.
5. Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang
berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan kebutuhan kepuasan pelanggan
(ASQC dalam Wijoyo,1999)
6. Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa yang dihasilkan,
didalamnya terkandung sekaligus pengertian akan adanya rasa amandan terpenuhinya
kebutuhan para pengguna barang atau jasa yang dihasilkan tersebut (Din ISO
8402, 1986).
1. Perencanaan mutu
Meliputi siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan produk sesuai kebutuhan,
dan merencanakan proses untuk suatu produksi.
2. Pengendalian mutu:
Mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan antara kinerja aktual dan
tujuan.
3. Peningkatan mutu:
Membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan peningkatan mutu. Setiap
kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya mengacu pada upaya
peningkatan mutu
Dari beberapa pengertian diatas, segeralah mudah dipahami bahwa mutu pelayanan
hanya dapat diketahui apabila sebelumnya telah terlebih dahulu dilakukan penilaian, baik
terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas dari wujud serta ciri dan kepatuhan para
penyelenggara pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan. Dalam kenyataan sehari-
hari melakukan penilaian ini tidaklah mudah, penyebab utamanya ialah karena mutu
pelayanan tersebut bersifat multi-dimensional. Tiap orang, tergantung dari latar belakang dan
kepentingan masing-masing dapat saja melakukan penilaian dari dimensi yang berbeda.
Misalnya penilaian dari pemakai jasa pelayanan kesehatan, dimensi mutu yang
dianutternyata sangat berbeda dengan penyelenggara pelayanan kesehatan ataupundengan
penyandang dana pelayanan kesehatan.
1. Kehandalan (Reliability)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan
secara akurat dan terpercaya, kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang
berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan,
sikap sempati dan dengan akurasi yang tinggi, memberikan informasi yang akurat,
sehingga ketrampilan, kemampuan dan penampilan dalam menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan sesuai dengan apa yang ditetapkan sehingga menimbulkan rasa percaya
pasien terhadap pelayanan yang diberikan.
2. Empati (Emphaty)
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian
pribadi dan memahami kebutuhan para pasien. Disamping itu empati dapat diartikan
sebagai harapan pasien yang dinilai berdasarkan kemampuan petugas dalam memahami
dan menempatkan diri pada keadaanyang dihadapi atau dialami pasien. Empati diyakini
berpengaruh terhadap hasil komunikasi dalam berbagai tipe dari hubungan-hubungan
sosial kita sehari-hari, tanpa empati komunikasi diantara petugas kesehatan dengan
pasien akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan.
3. Berwujud (Tangibles)
Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan aksistensinya kepada pihak
ekseternal, dimana penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan
dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata pelayanan yang diberikan oleh
pemberi jasa yaitu meliputi fasilitas fisik (gedung), perlengkapan dan peralatan yang
digunakan (teknologi), dan penampilan pegawai serta media komunikasi.
4. Ketanggapan (Responsiveness)
Yaitu suatu kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang tepat
pada pasien, dengan menyampaikan informasi yang jelas, jangan membiarkan pasien
menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif
dalam kualitas pelayanan.
5. Jaminan Kepastian (Assurance)
Yaitu mencakup pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
petugas kesehatan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Asuransi diartikan
sebagai salah satu kegiatan menjaga kepastian atau menjamin keadaan dari apa yang
dijamin atau suatu indikasi menimbulkan rasa kepercayan
Mutu pelayanan kebidanan adalah mutu jasa yang bersifat multi dimensi. Dimensi mutu
pelayanan kebidanan berdasarkan L.D. Brown meliputi:
Instrumen dalam melaksanakan pengamatan langsung dapat berupa daftar tilik atau
cheeklist. Daftar tilik merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
memudahkan pengaatan selama proses layanan kesehatan dilakukan.
b. Penentuan sampel
Semua tehnik pengukuran memerlukan sampel pengamatan. Penentuan berapa besar
sampel dapat dibaca dala uku statistik khususnya kesehatan, tetapi hal-hal berikut perlu
diperhatikan:
Pertama, sampel yang dipilih harus bebas bias sehingga sampel sama atau hampir
sama dengan populasinya.
Kedua, sampel harus mengasilkan ukuran dalam jumlah yang dapat dikerjakan
secara realistis atau mudah oleh kelompok.
Dari kedua bentuk organisasi ini yang dinilai paling baik adalah yang kedua karena
sesungguhnya yang bertanggungjawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu bukan
orang lain, tetapi mereka yang menjalankan pendidikan kesehatan itu sendiri (Saifuddin dkk,
2001).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mutu pelayanan kesehatan adalah kesesuaian pelayanan kesehatan dengan kebutuhan
klien/konsumen/pasar atau melebihi harapan. Mutu pelayanan hanya dapat diketahui apabila
sebelumnya telah terlebih dahulu dilakukan penilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan,
sifat, totalitas dari wujud serta ciri dan kepatuhan para penyelenggara pelayanan terhadap
standar yang telah ditetapkan. Dalam kenyataan sehari-hari melakukan penilaian ini tidaklah
mudah, penyebab utamanya ialah karena mutu pelayanan tersebut bersifat multi-dimensional.
Tiap orang, tergantung dari latar belakang dan kepentingan masing-masing dapat saja
melakukan penilaian dari dimensi yang berbeda.
Dimensi pelayanan kebidanan merupakan suatu kerangka pikir yang dapat digunakan
dalam menganalisis masalah mutu pelayanan kebidanan yang sedang dihadapi dan kemudian
mencari solusi yang diperlukan untuk dapat mengatasinya. Peran utama sistem pelayanan
kebidanan adalah selalu menjamin mutu pelayanan dan selalu meningkatkan mutu pelayanan
yang diberikan. Semakin meningkatnya perhatian terhadap peningkatan mutu pelayanan
kebidanan, pemahaman pendekatan jaminan mutu pelayanan menjadi semakin penting.
DAFTAR PUSTAKA
Wijono DJ, 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Teori, Strategi dan Aplikasi.
Surabaya: Universitas Airlangga.
Vincent G., 2005. Total Quality Management. 10. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pohan, Imbalo. S., 2002. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. 9. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran: EGC.
Sondakh, Jenny J.S dkk., 2013. Mutu pelayanan Kesehatan dan Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.