Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

Oleh:
Suparji, S.S.T, S.K.M, M.Pd.
Dr. Heru Santoso Wahito Nugroho, S.Kep., Ns., M.M.Kes., C.P.M.C.

Prodi D4 Kebidanan, Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Surabaya


Surabaya, Januari 2019

A. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan hal yang vital dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai
tujuannya. Dengan adanya sistem informasi berbasis teknologi informasi, maka aktivitas bisa
dijalankan secara efisien, daya saing bisa ditingkatkan, dan profit dapat diperoleh secara
maksimal (Kusnendi, 2015). Ini semua merupakan dampak positif dari perkembangan teknologi
informasi dalam era global.
Sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau subsistem
yang tertata dengan teratur, saling interaksi, saling ketergantungan antara satu dengan yang lain,
serta integratif (tidak dapat dipisahkan) untuk mencapai suatu tujuan (Kusnendi, 2015).
Sementara itu ada pengertian lain yang senada bahwa sistem adalah kumpulan dari unsur-unsur,
komponen-komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
tergantung, dan terpadu (Sutabri, 2005). Dalam hal ini, sistem tidak hanya melibatkan komponen
fisik saja, tetapi juga komponen abstrak atau konseptual seperti visi, misi, kebijakan, prosedur,
dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa pengertian sistem dalam
dilihat dari dua pendekatan yaitu pendekatan komponen dan pendekatan prosedur sebagaimana
ditampilkan pada Gambar 1.

Pendekatan Kumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk


Komponen mencapai tujuan tertentu

Sistem

Pendekatan Kumpulan prosedur atau langkah kerja yang membentuk


Prosedur suatu pola yang memiliki tujuan tertentu

Gambar 1. Pengertian sistem berdasarkan dua pendekatan

Sistem dapat dipandang dari kumpulan komponen secara fisik yang saling berinteraksi, dan
tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lain dalam rangka mencapai tujuan, misalnya
sistem komputer yang terdiri atas hardware dan software. Sistem dapat juga dilihat dari
komponen konseptual, yaitu kumpulan prosedur yang saling berinteraksi, saling tergantung, dan
tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain untuk mewujudkan tujuan, misalnya
sistem pelayanan poliklinik yang memiliki prosedur pendaftaran pasien, pencatatan identitas,

SIMKES-01-Konsep Dasar Sistem Informasi Page 1 | 6


pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, terapi dan nasehat, pembayaran, sampai dengan
laporan.
Kedua pendekatan tersebut menunjukkan bahwa setiap sistem terdiri atas struktur sistem
dan proses sistem. Struktur sistem adalah komponen-komponen yang membangun sistem
tersebut, sedangkan proses sistem adalah tata kerja dari masing-masing komponen untuk
mencapai tujuan. Jadi, sistem selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-
subsistem. Masing-masing subsistem mengandung sifat-sifat dari sistem dan melakukan suatu
fungsi tertentu serta mempengaruhi proses dari sistem secara keseluruhan. Jika suatu komponen
atau subsistem tidak dapat melakukan fungsinya sesuai sifat dari sistem itu, maka kegiatan dari
sistem tersebut akan terganggu, pencapaian tujuan pun menjadi terganggu pula (Kusnendi,
2015).
Jika sistem memiliki sesuatu yang lebih besar maka sistem ini disebut super sistem atau
supra sistem, misalnya jika rekam medik merupakan suatu sistem dari poliklinik, maka dan
poliklinik merupakan suatu supra sistem, sedangkan prosedur dokumentasi pemeriksaan fisik
merupakan sub-sistem (Kusnendi, 2015). Gambar 2 memberikan gambaran lebih jelas tentang
hubungan antara sistem, sub-sistem dan supra sistem.

Sub-sistem Sistem Supra Sistem

Gambar 2. Hubungan antara Sistem dengan Sub-sistem dan Supra Sistem

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disampaikan beberapa ciri dari pengertian sistem
yaitu:
a. Setiap sistem terdiri atas subsistem-subsistem.
b. Subsistem-subsistem adalah bagian terpadu dari sistem itu sendiri.
c. Subsistem saling berhubungan dan saling ketergantungan untuk mewujudkan tujuan.
d. Sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar.
(Kusnendi, 2015)

Tugas latihan:
Berikan contoh sistem, subsistem, dan supra sistem dalam suatu lembaga kesehatan, lalu
gambarkan secara skematik !

2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem harus memiliki sifat-sifat tertentu (Jogiyanto, 1995), yang diuraikan sebagai
berikut.
a. Mempunyai komponen (components)
Suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang saling berinteraksi, dalam arti saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat berupa suatu sub-
sistem.
b. Mempunyai batas (boundary)

SIMKES-01-Konsep Dasar Sistem Informasi Page 2 | 6


Sistem memiliki batas luar yang memisahkannya dari lingkungannya. Batas sistem adalah
wilayah yang membatasi satu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungannya.
Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
Lingkungan luar adalah lingkungan di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi dari
sistem. Pengaruh dapat bersifat positif maupun negatif. Pengaruh positif dapat dipelihara,
sedangkan pengaruh negatif harus dikendalikan karena dapat menyebabkan terganngunya
sistem.
d. Penghubung sistem (interface)
Penghubung adalah media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem
yang lain sehingga bisa tergabung menjadi satu kesatuan.
e. Masukan sistem (input)
Input adalah serangkaian data (signal input) atau maintenance input dari dalam atau dari luar
lingkungan untuk diolah di dalam sistem untuk dioperasikan. Misalnya di dalam sistem
komputer, program merupakan maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputer, sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem (output)
Output adalah hasil dari proses dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna. Output
adalah masukan bagi sub-sistem yang lain. Informasi adalah keluaran yang dihasilkan dari
proses.
g. Pengolah sistem (pemrosesan)
Pengolah merupakan komponen yang mengubah input menjadi output. Misalnya sistem
rekam medik akan mengolah data hasil pemeriksaan pasien menjadi laporan pelayanan pasien
poliklinik.
h. Sasaran sistem
Sasaran adalah target yang ingin dicapai dari suatu sistem. Sasaran dari suatu sistem
menentukan masukan yang dibutuhkan. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila sasaran yang
telah ditentukan dapat terwujud dengan baik.

SIMKES-01-Konsep Dasar Sistem Informasi Page 3 | 6


Gambar 3. Elemen-Elemen Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Jogiyanto (1995) telah menyusun klasifikasi sistem berdasarkan berbagai segi yang
diuraikan sebagai berikut:
a. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).
Sistem abstrak adalah sistem dalam bentuk pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik, seperti sistem teologia. Sistem fisik adalah sistem yang nyata secara fisik, seperti sistem
informasi puskesmas.
b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi secara alami, tidak dibuat oleh manusia,
misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh
manusia, misal sistem informasi puskesmas. Jika sistem dirancang agar manusia berinteraksi
dengan mesin maka disebut humanmachine system.
c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem
tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan perilaku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
antarbagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem sudah dapat
diramalkan, misal sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem di mana kondisi ke
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung teori kemungkinan.
d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luar. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Namun, sebenarnya tidak ada sistem
yang tertutup, yang ada adalah relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka

SIMKES-01-Konsep Dasar Sistem Informasi Page 4 | 6


adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya.

Tugas latihan:
Berikan contoh dari keempat klasifikasi sistem di atas ! Usahakan sedapat-dapatnya memberikan
contoh yang berhubungan dengan bidang kesehatan !

REFERENSI

Jogiyanto, H. M. (1995). Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.


Kusnendi. (2015). Konsep Dasar Sistem Informasi. In Sistem Informasi manajemen dan
Pengambilan Keputusan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sutabri, T. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.

SIMKES-01-Konsep Dasar Sistem Informasi Page 5 | 6


Contact 1:
Suparji
Telepon/WA/SMS: 081335920192
E-mail: suparjibrisa@yahoo.co.id
XContact 2:
Heru Santoso Wahito Nugroho
Telepon/WA/SMS: 082142259360
E-mail: heruswn@gmail.com

SIMKES-01-Konsep Dasar Sistem Informasi Page 6 | 6

Anda mungkin juga menyukai