1 Pengertian
2.1.1. Sistem
Menurut Agus Mulyanto dalam bukunya (2009: 1) mendefinisikan sistem secara umum sebagai
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai
satu kesatuan. Sedangkan menurut Jerry Fith Gerald (Jogiyanto : 2000) dalam buku Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang Agus Mulyanto mendefinisikan “sistema dalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu” dan menurut Agus
Mulyanto (2009 : 2) mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan
menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.
2.1.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009: 2) mengatakan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik
agar sistem dapat dibedakan dengan sistem yang lain. Berikut ini macam-macam karakteristik
suatu sistem, diantaranya :
1. Komponen Sistem (component), dimana suatu system terdiri dari sejumlah komponen
yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Suatu sistem merupakan salah
satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka disebut subsistem, sedangkan sistem yang
lebih besar tersebut adalah lingkungannya
2. Batas Sistem (boundary) merupakan pembatas atau pemisah suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya
3. Lingkungan Luar Sistem (environment) merupakan sesuatu di luar batas dari sistem yang
dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang
merugikan
4. Penghubung Sistem (interface) merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya
penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling
berkaitan. Maka dari itu penghubung dapat juga didefinisikan sebagai tempat dimana komponen
atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
5. Masukan Sistem (input) merupakan energy yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana
masukan tersebut dapat berupa bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi
(maintenance input), dan masukan yang diproses untuk mendapat keluaran (signal input)\
6. Keluaran Sistem (output) merupakan hasil dari pemrosesan, yang berupa informasi sebagai
masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan\
7. Pengolah Sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan
untuk menjadi keluaran yang diinginkan
8. Sasaran sistem merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam sistem, agar sistem
menjadi terarah dan terkendali.
2.1.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009:8) mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam
beberapa sudut pandang sebagai berikut :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem agama/ teologi.
Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat
dengan mata. Misalnya sistem computer, sistem akuntansi dan sistem transportasi
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Sistem alamiah (nnatural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan
buatan manusia. Misalnya sistem tata surya dan sistem rotasi bumi.
Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui
rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem computer dan sistem manusia
3. Sistem Tertentu dan Tak Tentu
Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi
secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya
sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.
Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas. Misalnya sistem persediaan
4. Sistem Tertutup dan Terbuka (Open System)
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan
lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relativ tertutup.
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat
terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan output untuk subsistem yang lain
2.1.1.3 Pembentukan Subsistem
· Pengunsuran (Factoring)
Perancangan sistem menuntut keseluruhan sistem. Tetapi hal ini terlalu besar untuk dianalisa
secara rinci, maka diuraikan/ dibagi atas subsistem. Sistem hasil proses pengunsuran membentuk
struktur
· Penyederhanaan (Simplikasi)
Setiap sistem atau subsistem memiliki masukan, keluaran dan interface dengan subsistem-
subsistem lainnya, sehingga akan menyebabkan banyak interface yang harus didefinisikan. Oleh
karena itu diperlukan suatu penyederhanaan pada penggambaran interface
· Pemisahan (Decoupling)
Dua subsistem yang berhubungan sangat erat membutuhkan suatu koordimasi dan penjadwalan
waktu yang ketat
2.1.1.4 Pengendalian Dalam Sistem
· Diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback)
· Untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan
· Dilakukan dengan membandingkan keluaran sistem, dengan keluaran yang diinginkan
2.1.1.5 Umpan Balik
· Umpan balik negative (negatif feedback)
Menyesuaikan penyimpangan terhadap standar. Contoh penerapan thermostat pada sistem
pendingin (AC)
· Umpan balik positif (positif feedback)
Untuk menambah kekuatan atau mendorong proses supaya memberikan hasil yang baik, tanpa
harus menunggu terjadinya penyimpangan. Contoh peramalan arus saldo kasus di masa
mendatang dengan membuat sistem anggaran kas pada sistem perencanaan kas
2.1.2 Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009: 15) bahwa data dan informasi merupakan sebuah pondasi untuk
memahami konsep sistem informasi. Menurut Agus Mulyanto (2009 :16) mengemukakan bahwa
data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum
berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang
lebih bermakna. Sedangkan pengertian informasi menurut McFadden dkk (1999) dalam buku
Agus Mulyanto (2009 : 16) mengemukakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data
tersebut.
2.1.2.1 Kualitas Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 20) bahwa suatu informasi merupakan data yang telah diolah
dan bermanfaat, maka dari itu ada beberapa kualitas informasi, diantaranya :
1. Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
Suatu informasi dikatakan akurat apabila jelas maksudnya dan tidak ada kesalahan-kesalahan
2. Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya, bahwa suatu informasi harus
bermanfaat bagi pemakainya
3. Tepat Waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat,
karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik
2.1.3. Sehat
Di bawah ini merupakan definisi sehat yang dikemukakan oleh beberapa ahli,
yaitu sebagai berikut ;
a. Pepkins, mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan
dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang
cenderung menggangunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri
agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan
b. Paune (1983), mengatakan sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan
diri (self care resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (self care actions) secara
adekuat. Self care resources mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care
actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan yang diperlukan untuk memperoleh,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual
c. \Pender (1982), sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam
berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri
yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan
integritas structural
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah
sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem
informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan
keputusan disemua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya
data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan
adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
3.2 Saran
Penggunaan terhadap sistem informasi kesehatan harus lebih disosialisasikan lagi agar tidak
hanya rumah sakit dan puskemas besar saja yang bisa menggunakan sistem informasi ini tetapi
tempat – tempat kesehatan seperti pustu, posyandu dan tempat-tempat kesehatan lainnya agar
bisa menggunakan sistem informasi ini. Agar semua jaringan data maupun informasi terkoneksi
dengan baik hingga ke pusat, sehingga data menjadi valid.