Anda di halaman 1dari 41

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem dapat diartikan sebagai suatu tahapan atau prosedur yang banyak di

gunakan oleh berbagai pihak atau berbagai bidang, karena suatu sistem sangat

penting untuk menunjang tercapainya sebuah tujuan atau gagasan yang

didalamnya tediri dari suatu konsep, dan sistem tersebut dapat terdiri dari

masukan (input), pengolah (process) dan keluaran (output). Selain itu sistem juga

tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya maka adanya umpan balik (feedback)

yang berasal dari lingkungan tersebut sangat berpengaruh terhadap jalannya suatu

sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan

menjadi satu untuk mencapai suatu maksud dan tujuan tertentu.

Menurut Raymond Mcleod dalam Zakiyuddin (2012:5) mengemukakan

bahwa “sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud

yang sama untuk mencapai suatu tujuan-tujuan”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Zakiyuddin (2012:5) mengemukakan

bahwa “sistem sebagai seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat,

konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan

bersama”.

5
6

Menurut Indrajit dalam Hutahaean (2014:1) mengemukakan bahwa

“sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang

dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan yang lainnya”.

Menurut Tyoso (2016:1) mengemukakan bahwa “sistem adalah suatu

kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan”.

Jadi, untuk dapat mengetahui apakah segala sesuatu itu bisa dianggap

sistem maka mesti mencakup lima unsur utama yakni sebagai berikut :

1. Adanya kumpulan objek

2. Adanya hubungan atau interaksi antara unsur-unsur atau elemen-elemen

3. Terdapat sesuatu yang mengikat unsur-unsur tersebut menjadi suatu satu

kesatuan.

4. Berada pada suatu lingkungan yang utuh dan kompleks.

5. Terdapat tujuan bersama (output) sebagai hasil akhirnya.

Dan tujuan sistem menurut Azhar Susanto dalam Djahir dan Pratita

(2014:47) “merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai ole suatu

sistem”.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Zakiyudin (2012:6) suatu sistem memiliki karakter atau sifat-

sifat tertentu yang mencirikan sebagai suatu sistem. Karakteristik juga

menggambarkan sistem secara logis. Adapun Karakteristik tersebut adalah

sebagai berikut :
7

1. Komponen-komponen sistem (component system) adalah suatu subsistem

atau bagian-bagian dari sistem , dimana setiap sistem memiliki sifat-sifat dari

sistem dan menjalankan fungsi tertentu dari sistem.

2. Lingkungan luar sistem (environment system) adalah apapun yang ada di luar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem

dapat berupa sesuatu yang menguntungkan dan merugikan.

3. Batasan Sistem (interface sistem) adalah daerah yang dibatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dibatasi dengan lingkungan luarnya.

Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan.

4. Penghubung Sistem (interface system) adalah media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (input system) adalah energi yang dimasukkan ke dalam

sistem . Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan

masukan signal (signal input).

6. Pengolah Sistem (proces system) adalah suatu perangkat yang bertugas

mengolah, dan bagian pengolah ini yang akan mengubah masukan menjadi

keluaran.

7. Keluaran Sistem (output system) adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan berupa sisa pembuangan.

8. Sasaran dan Tujuan (objective and goal sistem) adalah merupakan yang harus

dimiliki sistem, sasaran dari sistem menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem.


8

2.1.3. Klasifikasi sistem

Sistem menurut Zakiyudin (2012:8) terbagi menjadi beberapa klasifikasi

yaitu :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau

konsep-konsep, contohnya adalah sistem teologi atau keagamaa yaitu suatu

sistem yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antara

alam dan Allah sebagai pencipta alam semesta.

Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat,

contohnya adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem perguruan

tinggi, sistem akuntansi dan lain-lain.

2. Sistem Deterministik dan Probabilistik

Sistem Deterministik (deterministic system) adalah sistem yang operasinya

dapat diprediksi secara tepat, contohnya adalah sistem komputer dan sistem

ini dapat memberikan input sesuai dengan tujuan output tertentu.

Sistem Probabilistik (probabilistik system) adalah sistem yang tidak

diprediksi atau diramal dengan pastikarena mengandung unsur probabilitas

atau kemungkinan-kemungkinan, contohnya adalah sistem evapotranspirasi,

sistem sarapan hara, sistem fotosintesis dan lain-lain.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem Tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan

dengan lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungannnya, dengan kata

lain sistem yang tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan
9

lingkungan, contohnya adalah reaksi kimia dalam tabung reaksi yang

terisolasi.

Sistem Terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan

lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, ciri-cirinya adalah sistem

menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan,

contohnya adlah sistem yang berlaku pada perusahaan dagang, sistem tanah

dan lain-lain.

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi secara alamiah

tanpa campur tangan manusia, contohnya adalah sistem tata Surya.

Sistem Buatan Manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh

manusia, contohnya adalah sistem komputer, sistem mobil, sistem

telekomunikasi.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem Sederhana adalah sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat

kerumitan rendah, contohnya sistem sepeda, sistem mesin ketik, sistem

infiltrasi tanah.

Sistem Kompleks adalah sistem yang rumit, contohnya sistem otak manusia,

sistem komputer, sistem keseimbangan hara esensial dalam tanah dan lain-

lain.

2.1.4. Pengertian Informasi

Informasi adalah sekumpulan pengetahuan yang telah didapat dari

pembelajaran, pengalaman atau intruksi yang lebih bermanfaat bagi yang

menerimanya.
10

Menurut Gordon B Davis dalam Hutahaean (2014:8) mengemukakan

bahwa “informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang

penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan

dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan

datang”.

Menurut Davis dalam Zakiyudin (2012:10) mengemukakan bahwa

“informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat

mendatang”.

2.1.5. Karakateristik Informasi

Menurut Davis dalam Zakiyudin (2012:10) Informasi memiliki

karakteristik sebagai berikut :

1. Benar atau salah, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap

kenyataan.

2. Baru, informasi benar-benar bagi si penerima.

3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan

terhadap informasi yang telah ada.

4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap

informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang ada sebelumnya

sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.


11

2.1.6. Kualitas Informasi

Menurut Zakiyudin (2012:14) kualitas informasi adalah:


ketika pengembang sistem baik pengguna maupun spesialis informasi
mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka
akan mempertimbangkan setidaknya empat dimensi utama dasar
informasi.

Keempat dimensi ini akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut.

1. Relavansi

Suatu informasi tidak akan ada gunanya,apabila tingkat relavansinya

dengan keadaan yang sedang dianalisis sangat tipis. Relavansi suatu informasi

akan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel yang

menentukan pengambilan keputusan oleh organisasi. Informasi memiliki

relavansi jika informasi tersebut memiliki hubungan dengan masalah yang

dihadapi. Pengguna haruslah dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus

melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan.

2. Akurasi

Informasi yang diterima organisasi harusnya dapat dipercaya adanya.

Dengan demikian penting kiranya kita mengetahui sumber pertama pembawa

informasi tersebut. Apabila kita tidak mengetahui siapa pembawa pertama

informasi tersebut, maka ini akan berbahaya karena tidak ada yang

bertanggung jawab sehubungan dengan akibat yang ditimbulkan oleh adanya

informasi tersebut. Informasi yang akurat juga akan menjadi tolak ukur

ketepatan dan keberhasilan pengambilan keputusan.

Seharusnya seluruh informasi adalah akurat. Akan tetapi, hal-hal yang

memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya

dari sistem informasi tersebut. Oleh karenanya, para pengguna informasi


12

seringkali harus menerima informasi dengan tingkat akurasi kurang dari 100

persen.

3. Ketepatan Waktu

Informasi harus tersedia pada saat pengambilan keputusan sebelum situasi

yang genting atau hilangnyapeluang yang ada. Informasi yang datang setelah

suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai. Ketepatan waktu juga amat

penting artinya bagi datangnya informasi yang dibutuhkan oleh keadaan

tertentu. Semakin up to date suatu informasi yang ada, maka akan semakin

berguna informasi tersebut. Sebaliknya, semakin kadaluarsa suatu informasi,

maka akan semakin tidak ada artinya.

4. Kelengkapan

Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran

lengkap atas suatu masalah tertentu atau sousinya. Pengguna hendaknya dapat

menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap

apabila memiliki jumlah rincian agregasi yang tepat dan mendukung semua

area dimana keputusan akan diambil.

2.1.7. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi untuk

manajemen dalam mengambil sebuah keputusan, dimana sistem tersebut adalah

kumpulan orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang

terorganisasi.

Menurut Zakiyudin (2012:13) mengemukakan bahwa “sistem informasi

adalah suatu sistem yang ada di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
13

kebutuhan pengolaan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu

dengan laporan yang diperlukan”.

Dalam suatu sistem informasi, terdapat komponen - komponen seperti :

1. Perangkat Keras (hardware), mencakup peranti- peranti fisik seperti komputer

dan printer

2. Perangkat Lunak (software) atau Program, yaitu sekumpulan intruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Basis Data (Database), adalah sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan denan penyimpanan data.

4. Prosedur, adalah sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikhendaki.

5. Personil atau Orang , adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem

informasi.

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, merupakan sistem penghubung yang

memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh

sejumlah pemakai.

2.1.8. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah kumpulan dua orang atau lebih untuk mencapai

tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.


14

Menurut Gaol (2008:5) mengemukakan bahwa “manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengawasan dalam rangka

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Menurut Bateman dan Snell (2008:20) “Manajemen adalah proses bekerja

dengan orang-orang dan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan

organisasi”

Menurut Zakiyudin (2012:17) mengemukakan bahwa “manajemen adalah

suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan

suatu kelompok orang- orang kearah tujuan- tujuan organisasional atau maksud-

maksud yang nyata”.

2.1.9. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah aktivitas atau proses dalam mengidentifikasi, mencatat,

mengklasifikasi, mengolah dan menyajikan data yang berhubungan

dengan keuangan atau transaksi agar mudah dimengerti dalam mengambil

keputusan yang tepat.

Akuntansi menurut Jusup (2013:5) “”didefinisikan bahwa akuntansi

terbagi menjadi dua sudut pandang, yaitu dari sudut pandang pemakai jasa

akuntansi dan dari arah proses kegiatannya.

1. Akuntansi dari sudut pemakai adalah suatu disiplin yang menyediakan

informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisian dan

mngevaluasi kegiatan-kegiatan suatu entitas.


15

2. Akuntansi dari sudut proses kegiatan adalah proses pencatatan,

penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisian data keuangan

suatu entitas.

Tujuan akuntansi adalah untuk memberikan informasi ekonomi antara lain tentang

aktiva, hutang, modal, proeksi laba serta perubahan aktiva dan hutang.

Menurut Hasanuh (2011:2) laporan keuangan tidak akan bermanfaat bila

tidak memenuhi karakteristik informasi yang berkualitas, antara lain :

1. Relavan

Relavan informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila

informasi tidak relavan untuk maksud keperluan para pengambil keputusan,

informasi tidak akan ada gunanya.

2. Dapat dimengerti

Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam

bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.

3. Daya uji

Informasi yang dihasilakan harus bisa diuji kebenarannya oleh para pengukur

yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama untuk

menghasilkan informasi yangdapat dipercaya.

4. Netral

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak

bergantung kepada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu

5. Tepat waktu

Informasi harus disampaikan sedini mungkin supaya digunakan secepat

mungkin dalam pengambilan keputusan.


16

Daya banding harus konsisten dan berlaku umum, sehingga bisa

dibandingkan, baik dengan informasi dari periode yang lalu maupun dari

perusahaan yang sejenis

6. Lengkap

Informasi akuntansi harus lengkap dengan meliputi seluruh data akuntansi

keuangan, sehingga penerima informasi bisa memahami secara kesuluruhan

dan tidak mempunyai pemahaman yang salah atas informasi tersebut.

2.1.10. Sistem Informasi Manajemen

Menurut Zakiyudin (2012:19) “Sistem Informasi Manajemen

(management information system) , adalah suatu sistem informasi manajemen

menggambarkan ketersediaan suatu rangkaian data yang cukup lengkap yang

disimpan agar dapat menyediakan informasi untuk mendukung operasi,

manajemen, dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi”.

Menurut George M. Scott dalam Zakiyudin (2012:19) mengemukakan

bahwa “sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sistem informasi yang

saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi

atau kegiatan manajerial”.

Menurut Tmbooks (2015:2) merupakan sistem yang merekam,

menyimpan, dan memutakhirkan data sebuah organisasi sehingga dapat

menyediakan informasi yang relavan dan tepat waktu bagi pihak manajemen

perusahaan untuk pengambilan keputusan.

Jadi, Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan

data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan untuk memberikan
17

data kepada manajemen dalam mengambil keputusan untuk mencapai suatu

tujuan.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen adalah :

1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga

pokok, jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,

pengendaliaan, pengevaluasian, dan perbaikan kelanjutan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya

perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui

bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat

membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan

mengevaluasi kinerja. Dalam sistem informasi manajemen terdapat proses yang

didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:

1. Perencanaan

Formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas

manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan

mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai

tujuan tersebut.

2. Pengendalian

Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan

manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan

rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya.


18

3. Pengambilan Keputusan

Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan

pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode

untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana

yang dapat dipilih.

Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan dari:

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information systems).

2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system).

3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information

system).

4. Sistem informasi personalia (personal information system).

5. Sistem informasi distribusi (distribution information system).

6. Sistem informasi pembelian (purchasing information system).

7. Sistem informasi kekayaan (treasury information system).

8. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information system)

9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan(research and depelopment

information system).

10. Sistem informasi analisis software (software analysis information system).

11. Sistem informasi teknik (engineering information system).

2.1.11. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi atau SIA adalah sistem yang menyediakan

informasi akuntansi dan keungan beserta informasi lainnya yang diperoleh dari

proses rutin transaksi akuntansi


19

Menurut Tmbooks (2015:2) “Sistem informasi Akuntansi adalah sistem

yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan beserta informasi lainnya

yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi.

Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi dalam sebuah

organisasi adalah

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses

pengambilan keputusan.

3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari tiga subsistem

1. Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian

2. Sistem buku besar atau pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan,

seperti laporan laba- rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak

3. Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal

berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan

untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan

pertanggung jawaban.

2.1.12. Siklus Akuntansi

Menurut Bahri (2016:17) “siklus akuntansi adalah tahapan – tahapan

mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan

sehingga siap untuk pencatatan berikutnya”.

Siklus akuntansi dimulai dari bagaimana transaksi itu dicatat, bagaimana

munculnya akun-akun pada jurnal dan bagaimana akun itu dinilai serta tersajikan

dilaporan keuangan dan kembali pencatatan transaksi berikutnya seperti tahapan-


20

tahapan sebelumnya. Siklus akuntansi berbeda dengan proses akuntansi

(accounting process). Proses akuntansi adalah kegiatan pencatatan sampai dengan

penyajian laporan keuangan. Siklus akuntansi adalah sebagai berikut :

Bukti transaksi Penjurnalan Buku Besar Neraca Saldo


n

Penyesuaian
Buku Pembantu

Neraca saldo yang telah


Neraca Lajur
disesuaikan

Jurnal Balik

Penyusunan laporan
Neraca Saldo Setelah Penutup
Jurnal Penutup keuangan
alik

Sumber Data : Bahri (2016:18)

Gambar : II.1

Siklus Akuntansi

Berikut penjelasan dari siklus akuntansi di atas adalah pertama di mulai

dengan bukti transaksi. Bukti- bukti transaksi tersebut akan dibentuk dalam jurnal.

Penjurnalan akan dilakukan setiap terjadi transaksi berdasarkan bukti transaksi.

Jurnal yang telah dibuat tersebut akan langsung dipindahkan atau diposting ke

buku besar sesuai dengan akunnya masing-masing. Bukti transaksi menjadi

sumber untuk mengisi buku pembantu. Buku pembantu menjadi kontrol dari buku
21

besar. Setelah posting selesai, maka disusun neraca saldo dan diketahui apakah

proses yang dilakukan benar atau salah dengan melihat keseimbangan di neraca

sisi debet dan kredit.

Tahap selanjutnya adalah pencatatan pertama akhir periode pelaporan,

yaitu penyesuaian. Pada akhir periode pelaporan dibuat jurnal penyesuaian.

Jurnal penyesuaian tersebut langsung di posting ke buku besar. Buku besar

dimaksud adalah buku besar yang sudah berisi hasi posting dari jurnal transaksi.

Saldo- saldo buku besar sudah bersumber dari dua jurnal yaitu jurnal transaksi dan

jurnal penyesuaian. Selanjutnya menyusun neraca saldo setelah penyesuaian. Pada

tahap ini dapat dilihat apakah proses yang dilakukan juga sudah benar atau tidak.

Pada tahap berikutnya disusun laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan

dimulai dengan membuat kertas kerja atau neraca lajur. Setelah penyusunan

laporan keuangan maka pencatatan kedua akhir periode adalah penutupan semua

rekening-rekening dilaporan laba-rugi melalui jurnal penutup. Jurnal penutup

tersebut langsung diposting ke buku besar. Buku besar yang dimaksud adalah

buku besar yang digunakan untuk memposting jurnal transaksi dan jurnal

penyesuaian. Buku besar yang ada saat ini terdiri dari tiga jurnal yaitu jurnal

transaksi, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup. Neraca saldo setelah penutupan

dan merupakan tahapan terakhir pada periode pelaporan tersebut. Pencatatan pada

awal periode pelaporan berikutnya adalah jurnal pembalik dengan bersumber pada

jurnal penyesuain dan dilakukan sebelum pencatatan transaksi yang terjadi pada

periode pelaporan berikutnya. Jurnal pembalik tersebut diposting ke buku besar

dan saldo buku besar yang ada sekarang berisi hasi posting dari empat jurnal yaitu

jurnal transaksi, jurnal penyesuaian, jurnal penutup dan jurnal pembalik.


22

2.1.13. Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan suatu transaksi yang melibatkan penjual dan

pembeli pada kegiatan usaha dalam menyerahkan produk yang berupa barang

ataupun jasa.

Tujuan penjualan adalah mendatangkan keuntungan atau laba dari prodak

ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaanyang baik.

Dalam pelaksanaannya penjualansendiri tak akan dapat dilakukan tanpa

adanyapelaku yang bekerja didalamnya seperti agen, pedagang dan tenaga

pemasaran.

2.1.14. Pengertian Penjualan Kredit

Penjualan kredit merupakan merupakan penjualan yang pembayarannya

di bayarkan secara non tunai.

Penjualan kredit menurut PT. Idea Hota Sejahtera adalah penjualan yang

pembayarannya dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu

tertentu dengan dibayarkan secara berangsur dan disepakati oleh kedua belah

pihak.

Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian di

mana pembayarannya secara bertahap, yaitu :

1. Pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual menerima

pembayaran (diberikan down payment).

2. Sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran.

Untuk melindungi kepentingan penjual dari kemungkinan tidak ditepatinya

kewajiban-kewajiban oleh pihak pembeli, maka terdapat beberapa bentuk

perjanjian (kontrak) penjualan angsuran sebagai berikut:


23

1. Perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract), di mana barang-

barang telah diserahkan, tetapi hak atas barang masih berada ditangan penjual

sampai seluruhnya pembayaran sudah lunas.

2. Pada saat perjanjian ditanda-tangani dan pembayaran pertama telah

dilakukan, hak milik dapat diserahkan kepada pembeli, tetapi dengan

menggadaikan dan menghipotikkan untuk bagian harga penjualan yang belum

dibayar kepada si penjual.

3. Beli sewa (lease purchase), di manaa barang-barang yang telah diserahkan

kepada pembeli. Pembayaran angsuran dianggap sewa sampai harga dalam

kontrak telah dibayar lunas, baru sesudah itu hak milik berpindah kepada

pembeli.

Perjanjian angsuran dengan bentuk-bentuk perjanjian tersebut di atas

biasanya di laksanakan untuk barang-barang tidak bergerak seperti tanah, gedung,

rumah, dan aktiva-aktiva tahan lama lainnya.

Untuk menghindarkan kemungkinan kerugian yang terjadi dalam pemilikan

kembali, maka faktor-faktor yang harus diperhatikan penjual adalah sebagai

berikut :

1. Besarnya pembayaran pertama (down payment) harus cukup untuk menutup

semua kemungkinan terjadinya penurunan harga barang tersebut dari semula

barang baru mejadibarang bekas.

2. Jangka waktu pembayaran diantara angsuran yang satu dengan yang lain

hendaknya tidak terlalu lama, kalau dapat tidak lebih dari satu bulan.
24

3. Besarnya pembayaran angsuran periodik harus diperhitungkan cukup untuk

menutup kemungkinan penurunan nilai barang-barang yang ada selama

jangka pembayaran yang satu dengan pembayaran angsuran berikutnya.

Pada umumnya prosedur penjualan angsuran ada dua cara :

1. Laba kotor diakui untuk periode terjadinya transaksi penjualan

Pada prosedur ini transaksi penjualan angsuran diperlakukan seperti halnya

transaksi penjualan kredit. Laba kotor yang terjadi diakui pada saat

penyerahan barang dengan ditandai oleh timbulnya piutang atau tagihan

kepada langganan.

Apabila prosedur demikian diikuti maka sebagai konsekuensinya pengakuan

terhadap biaya –biaya yang berhubungan dan dapat diidentifikasikan dengan

pendapatan –pendapatan yang bersangkutan harus pula dilakukan. Beban

biaya untuk pendapatan dalam periode yang bersangkutan harus meliputi

biaya- biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam hubungnnya dengan

pengumpulan piutang atas kontrak penjualan angsuran, kemungkinan tidak

dapatnya piutang itu direalisasikan maupun kemungkinan rugi sebagai akibat

pembatalan kontrak.

2. Pengakuan laba kotor dihubungkan dengan periode-periode terjadinya

realisasi penerimaan kas.

Pada prosedur ini laba kotor diakui sesuai dengan jumlah uang kas dari

penjualan angsuran yang direalisasikan dalam periode-periode yang

bersangkutan. Prosedur ini biasanya diprgunakan untuk kontrak-kontrak

penjualan yang jangka waktunya melampaui satu periode akuntansi. Dlam hal

ini ada beberapa alternatif prosedur yang dapat dilaksanakan Prosedur mana
25

yang akan dipakai harus benar- benar dipertimbangkan sesuai dengan rencana

penjualan angsuran yang ada, sehingga akan benar-benar cocok dengan

khendak dalam mengukur laba (rugi) yang akan terjadi.

a. Penerimaan pembayaran pertama dicatat sebagai harga pokok (cost) dari

barang-barang yang dijual atau service yang diserahkan, sesudah seluruh

harga pokok (cost) kembali maka penerimaan- penerimaan selanjutnya

baru dicatat sebagai keuntunan.

b. Penerimaan pembayaran pertama dicatat sebagai realisasi keuntungan

yang diperoleh sesuai dengan kontrak penjualan, sesudah keuntungan

yang ada terpenuhi maka penerimaan- penerimaan selanjutnya dicatat

sebagai pengumpulan kembali / pengembalian harga pokok (cost).

c. Setiap penerimaan pembayaran yang sesuai dengan perjanjian dicatat

baik sebagai pengembalian harga pokok (cost) maupun sebagai realisasi

keuntungan didalam perbandingan yang sesuai dengan posisi harga

pokok dan keuntungan yang terjadi pada saat perjanjian penjualan

angsuran ditandatangani. Didalam hal ini keuntungan akan selalu sejalan

dengan tingkat pembayaran angsuran selama jangka perjanjian.

2.1.15. Jurnal

Jurnal merupakan media atau formulir untuk mencatat segala transaksi

yang terjadi secara kronologis disertai dengan pendebitan dan pengkreditan

perkiraan berdasarkan jumlah tertentu.

Menurut Mulyadi (2008:4) “Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang

digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan meringkas data keuangan dan data

lainnya”.
26

1. Jurnal jika perusahaan menerima pendapatan pembayaran penjualan , maka

jurnalnya adalah :

Kas Rp xxx

Piutang Rp xxx

2.1.16. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan menurut Purwanti dan Nugraheni “adalah jurnal yang

digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit

karena penjualan barang dagangan secara tunai masuk kedalam jurnal penerimaan

kas”.

Menurut Purwanti dan Nugraheni “penjualan secara kredit selain

penjualan barang dagangan dicatat ke dalam jurnal umum , jadi transaksi yang

dicatat dalam jurnal ini adalah hanya transaki- transaksi penjualan kredit sehingga

rekening-rekening yang dibuat untuk menjurnal transaksi tersebut sama , yaitu

rekening piutang dagang (debit) dan rekening penjualan (kredit)” .

2.1.17. Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Sistem informasi penjualan adalah sub sistem informasi bisnis yang

mencakup kumpulan prosedure yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi,

membuat dokumen informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian

lain yang berkepentingan, mulai dari diterimanya order penjualan sampai

dicatatnya timbul tagihan atau piutang dagang.

Berdasarkan pengertian yang diuraikan sistem akuntansi penjualan

adalah sistem yang memproses data dan transaksi dari kegiatan usaha dalam

bentuk pemasukkan dan penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang

mengakibatkan kenaikan ekuitas.


27

Penjualan pada pelaksanaan PT. Idea Hota Sejahtera adalah dengan cara

customer memesan rumah terlebih dahulu kepada marketing, lalu customer

lakukan booking fee, dan mengajukan KPR kepada Bank, setelah surat penegasan

penyediaan kredit (SP3K) disetujui lalu customer mentransfer kepada Bank sesuai

plafond yang diberikan kepada customer . Dan transaksi penjualan kemudian

dicatat dalam jurnal.

1. Jurnal untuk booking fee

Debet Kredit

Kas Rp xxx

Booking fee Rp xxx

2. Jurnal untuk Uang Muka

Debet Kredit

Kas Rp xxx

Piutang uang muka Rp xxx

3. Jurnal untuk penjualan rumah

Debet Kredit

Kas Rp xxx

Penjualan Rp xxx

4. Jurnal untuk pelunasan dari Bank

Debet Kredit

Kas Rp xxx

Piutang Rp xxx
28

2.2. Peralatan Pendukung

Adapun peralatan pendukung yang dimaksud untuk merancang model

sistem yang baru pada penulisan Laporan Tugas ini adalah UML (Unified

Modeling Language).

2.2.1. Pengertian UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah salah standar bahasa yang

banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requiement, membuat

analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman

berorientasi objek. UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual

untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari

sistem perangkat lunak.

Menurut Nugroho UML (Unified Modelling Language) (2010:6) “adalah

bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

berorientasi objek”.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan, jadi penggunaan

UML tidak terbatas pada metodologi tertentu meskipun pada kenyataannya UML

paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

UML merupakan standar modeling languange yang terdiri dari kumpulan–

kumpulan diagram yang dkembangkan untuk membantu para pengembang sistem

para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas- tugas :

1. Spesifikasi

2. Visualisasi

3. Desain arsitektur

4. Kontruksi
29

5. Simulasi dan testing

6. Dokumentasi

2.2.2. Langkah – Langkah Penggunaan UML

Menurut Nugroho (2010:16), langkah-langkah penggunaan Unified

Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan

aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan

tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use

case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-

catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur

fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang

juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah

sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case

memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk

masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi

pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut
30

dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk

menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan

pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah

component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk

setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan

requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan

komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

a. Pendekatan use case dengan setiap use case kepada tim pengembang

tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b. Pendekatan komponen yaitu setiap komponen kepada tim pengembang

tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya.

Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

13. Perangkat lunak siap dirilis.

2.2.3. Diagram UML (Unified Modeling Language)

Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang di kelompokkan dalam 3

kategori (Rosa A. S dan M. Shalahuddin,2016:140):

1. Sturucture diagram

a. Class diagram

b. Object diagram

c. Component diagram
31

d. Composite structure diagram

e. Package diagram

f. Deployment diagram

2. Behavior diagram

a. Use case diagram

b. Activity diagram

c. State machine

3. Intraction diagram

a. Squence diagram

b. Communication diagram

c. Timing diagram

d. Intraction overview diagram

1. Class Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:141) “Class Diagram

menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan

dibuat untuk membangun sistem”.

Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi

a. Atribut mmerupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

b. Metode atau operasi adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas

Diagram kelasdibuat agar pembuat program atau programmer membuat

kelas-kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi

perancangan dan perangkat lunak sinkron.


32

2. Object Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:147) “Diagram objek

menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek

dalam sistem”.

Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang yang sudah didefinisikan

pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak, pendefinisian kelas

itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Diagram objek juga berfungsi untuk

mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas.

3. Component Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:148) “Diagram komponen atau

component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan

diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem”.

Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan

ada didalam sistem. Diagram komponen juga dapat digunakan untuk memodelkan

hal-hal berikut :

a. Source code program perangkat lunak.

b. Komponen executable yang dilepas ke user.

c. Basis data secara fisik.

d. Sistem yang harus beradaftasi dengan sistem lain.

e. Framework sistem, framework pada perangkat lunak merupakan kerangka

kerja yang dibuat untuk memudahkan pengembangan dan pemeliharaan

aplikasi.

Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem adalah sebagai

berikut :
33

a. Komponen user interface.

b. Komponen bussiness processing yang menangani fungsi-fungsi proses

bisnis.

c. Komponen data yang menangani manipulasi data.

d. Komponen security yang menangani keamanan sistem.

4. Composite Structure Diagram

Composite structure baru mulai pada UML versi 2.0 pada versi 1.X

diagram ini belum muncul.

Menurut Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:150) “Composite structure

diagram dapat digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang

saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime)

dari instance yang saling terhubung dan dapat menggambarkan struktur di dalam

kelas atau kolaborasi”.

5. Package Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:153) “ Package diagram

menyediakan cara mengumpulkan elemen – elemen yang saling terkait dalam

diagram UML, hampir semua diagram dapat dikelompokkan menggunakan

package diagram.

6. Use Case Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:155) “Use case atau diagram use

case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang

akan dibuat”.

Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor

dengan sistem informasi yang akan dibuat.


34

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel

mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu

pendefinisian apa yang dimaksud aktor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor

adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit

yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Setiap use case dilengkapi dengan skenario. Skenario use case adalah alur

jalannya proses use case dari sisi aktor dan sistem.

Skenario use case dibuat per use case terkecil, misalkan untuk generalisasi maka

skenario yang di buat adalah use case yang lebih khusus.

7. Activity Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:161) “diagram aktivitas atau activity

diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau

proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.

Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas

menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas

yang dilakukan oleh sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal–hal berikut :

a. Rancangan proses bisnis di mana setiap urutan aktivitas yang digambarkan

merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.


35

b. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem / user interface di mana

setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktifitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

8. State Machine Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:163) “ state machine diagram atau

diagram mesin status atau sering juga disebut diagram status digunakan untuk

menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau

sistem atau objek”.

Pada Diagram Squance digunakan untuk interaksi antar objek maka

diagram status digunakan untuk interaksi didalam sebuah objek. Perubahan

tersebut digambarkan dalam suatu graf berarah. State machine diagram

merupakan pengembangan dari diagram Finite State Automata (FSA) dengan

penambahan beberapa fitur dan konsep baru. State machine diagram cocok

digunakan untuk menggambarkan alur interaksi pengguna dengan sistem.

9. Squence Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:165) “ Squence diagram

menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu

hidup objek dan messege yang dikirimkan dan diterima antar objek “.

Oleh karena itu untk menggambar diaagran sekuen maka harus diketahui

objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode – metode yang

dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu, membuat diagram sekuen juga

dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram
36

sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case

yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah

didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakupo pada diagram sekuen

sehinnga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang

dibuat juga semakin banyak.

10. Communication Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:168) “Diagram komunikasi

menggambarkan interaksi antar objek/bagian dala bentuk urutan pengiriman

pesan. Diagram komunikasi merepresentasikan informasi yang diperoleh dari

diagram kelas, diagram sekuen, dan diagram use case untuk mendeskripsikan

gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem”.

Diagram komunikasi mengelompokkan message pada kumpulan

diagram sekuen menjadi sebuah diagram. Dalam diagram komunikasi yang

dituliskan adalah operasi/metode yang dijalankan antara objek yang satu dan

objek secara keseluruhan, oleh karena itu dapat diambil dari jalannya interaksi

pada semua diagram sekuen. Penomoran metode dapat dilakukan berdasarkan

urutan dijalankannya metode/operasi diantara objek yang satu dengan objek yang

lainnya atau objek itu sendiri

11. Timing Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:169) “ Timing diagram

merupakan diagram yang fokus pada penggambaran terkait batas waktu dan

Timing diagram digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam

periode waktu tertentu”.


37

Timing diagram biasanya digunakan untuk mendeskripsikan operasi dari

alat digital karena penggambaran secara visual akan lebih mudah dipahami dari

pada dengan kata-kata.

12. Interaction Overview Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:170) “Interaction Overview

Diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik mempersentasikan

diagram interaksi. Interaksi diagram meliputi diagram sekuen, diagram

komunikasi, interaction overview diagram, dan timing diagram”.

Hampir semua notasi pada interaction overview diagram sama dengan

notasi pada diagram aktivitas. Sebagai contoh initial, final, decision, merge, fork,

dan join nodes sama seperti pada diagram aktifitas. Tambahan pada interaction

overview diagram adalah interaction occurrence dan interaction element.

2.2.4. Pengertian ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan suatu model untuk

menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar

data yang mempunyai hubungan antar relasi.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:53) ERD (Entity Relationship

Diagram) adalah “bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data

relasional.

ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (di kembangkan

oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker), Ian

(dikembangkan oleh Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa

notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen .
38

2.2.5. Pengertian LRS (Logical Record Structure)

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) mengemukakan bahwa

“Memberikan batasan bahwa LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan

dengan diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam

kaitannya dengan konveksi ke LRS.

Perubahan terjadi yaitu mengikuti aturan–aturan sebagai berikut:

1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika

hubungan yang terjadi pada diagram- ER 1:M (ralasi bersatu dengan

cardinality M ) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality

yang paling membutuhkan referensi).

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru)

jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key

sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling

berhubungan.

2.2.6. User Interface

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:109) “User Interface atau atarmuka

sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang

dideklarasikan tanpa isi “

Deklarasi metode pada sebuah interface dapat diimpementasikan oleh

kelas lain. Sebuah kelas dapat mengimplementasikan lebih dari satu antarmuka
39

dimana kelas ini akan mendeklarasikan metode pada antarmuka yang dibutuhkan

oleh kelas .

2.2.7. NetBeans

Dalam Wacana Komputer (2012:7) mengemukakan bahwa “ NetBeans

adalah salah satu IDE ( Integrated Development Environment ), yaitu sebuah

lingkungan kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan

berbagai bahasa pemrograman khusus Java”.

NetBeans sendiri dikembangkan oleh pengembang Java, yaitu Sun

Microsystem yang kini dikuasai oleh Oracle. Perkembangan NetBeans sangat

cepat, kini telah NetBeans terbaru versi 8.1.

2.2.8. Java

Menurut Utomo (2013:2) mengemukakan bahwa “java merupakan bahasa

pemrograman berorientasi objek yang sintaknya mengikuti bahasa C dan C++

sehingga bagi para programmer bahasa C tidak akan kesulitan ketika akan

bermigrasi kebahasa java karena sintaknya hampir sama”.

Beberapa elemen yang ada pada bahasa C yang masih digunakan dalam

bahasa java antara lain:

1. Java mendukung adanya komentar untuk baris tunggal atau lebih untuk

keperluan dokumentasi kode sumber (untuk lebih memudahkan memahami

kode program dengan memberikan penjelasan atau keterangan).

2. Bahasa java juga menyediakan perintah if ,switch,while, for serta perintah

seperti try, catch, class yang ditemukan pada bahasa C++.


40

3. Bahasa java juga mendukung adanya tipe data yang bersifat karakter, integer,

dan tipe lainnya.

4. Bahasa java juga mendukung operator yang sama seperti yang digunakan pada

bahasa C , seperti operator aritmatik ( +,-,/) juga operator kondisional seperti

“?”.

5. Bahasa java menggunakan karakter brace, yaitu {dan} untuk membatasi

pernyataan pada blok tertentu

2.2.9. Xampp

Menurut Wacana Komputer (2012:5) mengemukakan bahwa “ xampp

merupakan sebuah aplikasi web server “ Web serv ber sendiri adalah sebuah

aplikasi tempat anda menyimpan file- file maupun data – data untuk membuat

website. Fungsi dari web server adalah sebagai penerima permintaan berupa

halaman client dan mengirimkan kembali hasil yang diminta dalam bentuk

halaman web.

2.2.10. MySQL

Menurut Anhar (2010:45) mengemukakan bahwa “MySQL (My Structure

Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS) dari

sekian banyak DBMS seperti oricle, MS SQL, postagre SQL, dan lainnya”.

MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan Bahasa SQL.

MySQL bersifat open source sehingga kita biasa menggunakannya secara gratis.

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata

relasional (RDBMS) yang di distribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public Lisensi). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan
41

produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan

salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya, SQL

(Structured Query Languange).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk

pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian

data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basis data (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat

oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.

Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksional

maupun operasi basis data non-transaksional. Pada modus operasi non-

transaksional, MySQL data dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja di banding

perangkat lunak peladen basis data competitor lainnya. Namun demikian, modus

non-transaksional tidak ada jaminan atas relibilitas terhadap data yang tersimpan,

karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak

membutuhkan relibilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress),

CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditunjukan untuk bisnis

sangat disarankan untuk menggunakan modus basis data transaksional, hanya saja

sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak

secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

1. Portabilitas

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows,

Linux, FreeBSD, Mac Os Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
42

2. Perangkat lunak sumber terbuka

MySQL di distribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah

lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multi-user

MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang

bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning

MqSQL memeiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query

sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan

waktu.

5. Ragam tipe data

MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed/unsigned

integer, float, double, chart, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan fungsi

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung

perintah select dan where dalam perintah (query).

7. Keamanan

MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama

host, dan izin akses user dengan sistem perijinan yang mendetail serta sandi

terenkripsi.

8. Skalabilitas dan pembatasan

MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah

rekaman (record) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris.
43

Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap

tabelnya.

9. Konektivitas

MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien mengunakan protocol

TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Lokalisasi

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan

lebih dari dua puluh bahasa.Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum

termasuk didalamnya.

11. Antar muka

MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan

bahasa pemograman dengan menggunakan fungsi API (Application

Programming Interface).

12. Klien dan peralatan

MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk

administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan

petunjuk online.

13. Struktur tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani

ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam Postgre SQL

ataupun Oracle.
44

2.2.11. Database

Menurut Raharjo (2011:3) mengemukakan bahwa “Database adalah

kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data

tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Raharjo (2011:5) model database terbagi menjadi 3, yaitu :

1. Model Hirarkis

Model database ini akan mengatur data kedalam bentuk hirarki. Dalam

model ini terdapat baris data yang dijadikan sebagai ‘induk’ (parent-record)

dan data yang dijadikan sebagai ‘anak’ (child record). Satu parent-record

dapat memiliki lebih dari satu child –record, tapi tidak sebaliknya. Dengan

metode ini kecepatan data dapat dilakukan secara cepat.

2. Model Jaringan

Model database ini merupakan pengembangan dari model database hirarkis

di mana satu child-record dapat memilih lebih dari satu parent-record

3. Model Relational

Dalam model database ini, data disimpan dalam tabel-tabel yang berelasi satu

sama lain. Model database relational antara lain :

a. Tabel

Tabel adalah suatu entitas yang tersusun atas kolom dan baris. Dalam

dunia database, kolom disebut field dan baris disebut record.

b. Constraint

Constraint adalah suatu aturan dan batasan yang mendefinisikan nilai

atau data yang dapat disimpan di dalam database, baik melalui operasi

insert, update, maupun delete.


45

c. Primary Key

Primary key adalah suatu aturan yang berguna untuk memastikan bahwa

setiap baris data di dalam suatu tabel bersifat unik (perbedaan baris yang

satu dengan yang lainnya).

d. Foreign Key

Foreign key berguna untuk mendefinisikan kolom-kolom pada suatu

tabel yang nilainya mengacu ke tabel lain.

e. Indeks

Indeks adalah suatu objek database yang berfungsi untuk mempercepat

proses pengambilan, pengurusan maupun pencarian data pada suatu tabel

di dalam.

Anda mungkin juga menyukai