Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pada dasarnya, sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu totalitas

himpunan bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan dan terbentuk

sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Sistem merupakan bagian terpenting dalam perkembangan

ilmu pengetahuan sehingga banyak para ahli mengalihkan perhatian kepada

pembelajaran mengenai sistem.

2.1.1. Pengertian Sistem

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling

berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. Sistem juga

merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub

sistemyang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pakar yang

berlainan pendapat dalam mendefinisikan suatu sistem namun tetap pada satu

tujuan. Dalam Buku Analisis dan Desain karangan Ais Zakiyudin, “Suatu sistem

adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan

prosedur himpunan menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama”. Menurut

Gordon B.Davis (2012 :5) “Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan

pada elemen atau komponennya, mendefinisikan sistem adalah sekelompok

elemen yang tertintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan” menurut Raymond McLeod Jr (2012 :5).

6
7

2.1.2. Karakteristik Sistem

Berikut ini adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu

system dengan sistem lainnya (Zakiyudin, 2012:6) :

1. Komponen-komponen system (components system)

Komponen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem,

dimana setiap sistem memiliki sifat-sifat dari sistem dan menjalankan dungsi

tertentu dari sistem.

2. Lingkungan luar sistem (environment system)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang berada di luar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

3. Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang dibatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dibatasi dengan lingkungan luarnya.

4. Penghubung sistem (interface system)

Penghubung sistem atau jalinan sistem merupakan media penghubung antara

satu sistem dengan subsistem lainnya.

5. Masukan sistem (input system)

Mesukan merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem, masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal

input).

6. Pengolah sistem (process system)

Suatu sistem harus mempunya perangakat yang bertugas untuk mengolah,

bagian pengolah ini yang aka mengubah masukan menjadi keluaran.


8

7. Keluaran sistem (output system)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna berupa sisa pembuangan.

8. Sasaran dan tujuan (objective and goal system)

Tujuan dan sasaran adalah merupakan sesuatu yang harus dimiliki sistem.

Sasaran dari sistem menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang dihasilkan sistem.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan

komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berada untuk setiap kasus

yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat di

klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat

abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik, dan sistem yang

bersifat terbuka dan tertutup (Sutabri,2012:15).

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa

pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem

fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem

produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam,dan

pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang


9

melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human

machine system.

c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat di prediksi disebut

sistem deterministik. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung

unsur probabilitas.

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh

lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran

untuk subsistem lainnya. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang

tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

2.1.4. Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan proses lebihlanjut dari data yang sudah memiliki

nilai tambah. Informasi dapat dikelompokan menjadi tiga bagian (2012:21), yaitu:

a. Informasi strategis

Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang

mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.

b. Informasi taktis

Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menegahm

seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun

rencana penjualan.
10

c. Informasi teknis

Informasi ini disangat dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari,

seperti informasi persediaan stok, retur penjualan dan laporan kas harian.

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

diinterprestasikan untuk digunakah di dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau

mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang

menerimanya. Nilai informasi berhubungan denga keputusan. Bila tidak ada

pilihan atau keputusan maka nformasi tidak diperlukan. Keputusan dapat

berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka

panjang. Nilai informasi di lukiskan paling berarti dalan konteks pengambilan

keputusan.

2.1.5. Daur Hidup Sistem

Siklus hidup sistem (system life cyle) adalah proses evolusioner yang

diikuti dalam penerepan sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer.

Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti langkah-

langkah pendekatan sistem. Karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang

teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai

pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan data dan

pengembangan sistem. Ada beberapa tahapan untuk melihat fase/tahapan daur

hidup sistem(2012:20), yaitu:

1. Mengenali adanya kebutuhan

Sebelum sesuatu terjadi, pastilah terlebih dahulu timbu suatu kebutuhan atau

problem yang haru dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat


11

terjadi sebagai hasi perkembangak organisasi. Volume kebutuhan itu

meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.

2. Pembangunan sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisis

kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi

kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan Sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan di

operasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur

hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap

oprasional adalah pemasangan sistem yang merupakan lagkah akhir dari suatu

pembangunan sistem.

4. Pengoperasian Sistem

Program-progam komputer dan prosedur-prosedur pengoprasian yang

membentuk suatu sistem infomasi semuanya bersifat statis, sedangkan

organisasi yang ditunjang leh sistem infomasi selalu mengalami perubahan

karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan, ataupun

kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem

harus diperbaiki atau diperbaharui.

5. Sistem menjadi usang

Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat

diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan.

Tiba saat di mana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak
12

layak lagi untuk di operasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untu

menggantikannya.

2.2. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

badan usaha koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan azas

kekeluargaan.

Tujuan dari simpan pinjam adalah sebagai berikut:

1. Membantu keperluan kredit para anggotanya, alat menyimpan secara teratur

sehingga membentuk modal sendiri

2. Membantu kepreluan kredit para anggotanya, yang sangat membutuhkan

dengan syarat-syarat yang ringan.

3. Mendidik anggota hidup hemamt dan menyisihkan sebagian pendapatan

mereka.

4. Menambah pengetahuan tentang koperasi.

Dengan adanya koperasi, mereka dapat menyisihkan sebagian dari pendapatan

untuk ditabung dan selain utang mereka uga harus mempunyai kewajiban

untung menabung. Namanya wajib harus bayar sesuai dengan aturan mainnya.

Koperasi simpan pinjam dan koperasi kredit keduanya mempunyai unit usaha

yang sama, yaitu menghimpun dana dari anggota dan menyalurkan dana

kepada anggota karena core bisnisnya adalah simpan pinjam dan tidak boleh

membuka usaha yang lain, kecuali simpan pinjam(2015:29).


13

2.2.1. Simpan Pinjam Dalam Koperasi

Koperasi memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh

pinjaman dengan mudah dan dengan ongkos (bunga) yang rendah. Akan tetapi

untuk mendapatkan pinjaman atau kredit koperasi memerlukan modal. Dari uang

simpanan yang dikumpulkan bersama-sama itulah maka pinjaman diberikan

kepada anggota yang perlu dibantu.

Ada dua macam simpan dalam bentuk tata kehidupan koperasi yaitu:

1. Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah nilai uang tertentu yang sama banyaknya yang

diwajibkan kepada anggota untuk menyerahkan kepada koperas. Simpanan

pokok tidak dapat diambil selama anggota bersangkutan masih bersama

koperasi.

2. Simpanan wajib

Simpanan wajib merupakan utang koperasi kepada anggotanya. Simpanan

wajib ini dapat diambil kembali dengan cara-cara yang diatur lebih lanjut di

dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan rapat anggota

dengan mengutamakan kepentingan koperasi.

2.2.2. Prinsip Koperasi

Seluruh koperasi wajib menerapkan dan melaksanakan prinsip-prinsip koperasi

sebagai berikut:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sebanding dengan bersarnya jasa masing-

masing anggota.
14

2.3. Peralatan Pendukung (tools system)

Adapun peralatan pendukung yang dimaksud untuk merancang model sistem

yang baru pada penulisan Tugas Akhir ini adalah :

2.3.1. Diagram Alir Data

Menurut Kendall(2010:263)”melalui suatu teknik analisa data struktur

yang disebut diagram alir data (DAD), penganalisis sistem dapat mereferensikan

proses-proses data didalam organisasi”. Pendekatan aliran data menekankan

logika yang mendasari sistem. Dengan menggunakan kombinasi dari empat

simbol, penganalisis sistem dapat menciptakan suatu gambaran proses-proses

yang bisa menampilkan dokumentasi sistem yang solid.

Pendekatan aliran data memiliki empat kelebihan utama melalui

penjelasan naratif mengenai cara data-data berpindah di sepanjang sistem yaitu:

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknik sistem yang terlalu disini.

2. Pembahasan lebih lanjut mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan

subsistem.

3. Mengkomunikasikan pengetahuansistem yang ada dengan pengguna melalui

diagram aliran data.

4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan

proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

A. Simbol-simbol yang digunakan dalam DAD

Ada beberapa simbol yang digunakan dalam DAD yang merupakan

karakteristik dari suatu sistem, yaitu:

1. Entitas (kotak rangkap dua)


15

Kotak rangkap dua digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal

(bagian lain, sebuah perusahaan, seseorang, atau sebuah mesin) yang dapat

megirim data atau menerima data dari sistem. Entitas eksternal, atau hanya

entitas, disebut juga sumber atau tujuan data, dan dianggap eksternal terhadap

sistem yang sedang digambarkan. Setiap entitas diberi label dengan sebuah

nama yang sesuai. Meskipun berinteraksi dengan sistem, namun dianggap

diluar batas-batas sistem. Entitas-entitas tersebut harus diberi nama dengan

suatu kata benda. Entitas yang sama bisa digunakan lebih dari sekali atas suatu

aliran data tertentu untuk menghindari persilangan antara jalur-jalur aliran data.

2. Aliran data (tanda panah)

Tanda panah menunjukan perpindahan data dari suatu titik ke titik yang lain,

dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. Aliran data yang muncul

secara simultan bisa digambarkan hanya dengan menggunakan tanda panah

paralel. Karena sebuah tanda panah menunjukan seseorang, tempat atau

sesuatu, maka harus digambarkan dengan kata benda.

3. Proses (bujur sangkar dengan sudut membulat)

Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan manunjukan adanya proses

transformasi. Proses-proses tersebut selalu menunjukan suatu perubahan di

dalam perubahan data. Jadi, aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu

diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk Proses-proses yang

menunjukan hal itu di dalam sistem yang harus diberi nama menggunaka salah

satu format berikut ini. Sebuah nama yang jelas memudahkan untuk

memahami proses apa yang sedang dilakukan.


16

a. Menetapkan nama sistem secara keseluruhan saat menamai proses pada level

yang lebih tinggi. Contohnya ialah sistem kontrol inventaris.

b. Menamai suatu subsistem utama, menggunakan nama-nama seperti subsistem

pelaporan inventaris atau sistem pelayanan konsumen internet.

c. Mengunakan format kata kerja-kata sifat-kata benda untuk proses-proses yang

mendetail. Kata kerja yang menggambarkan jenis kegiatan seperti ini,

misalnya, menghitung, menverifikasi, menyiapkan, mencetak, atau

menambahkan. Kata benda menunjukan halis utama proses, seperti laporan

atau record. Sedangkan kata sifat mengilustrasikan keluaran yang mana,

seperti urutan kebelakang atau inventaris, dihasilkan. Contoh-contoh nama-

nama proses yang lengkap ialah menghitung pajak penjualan, memverifikasi

status rekening konsumen, menyiapkan invoice pengapalan, mencetak laporan

yang diurutkan kebelakang, mengirim konfirmasi email kekonsumen.

Memverifikasi neracakartu kredit, dan menambah record inventasi.

4. Penyimpanan Data(Bujur Sangkar dengan ujung terbuka)

Bujur Sangkar dengan ujung terbuka yang menujukkan penyimpanan data.

Bujur sangkar yang digambarkan dengan dua garis pararel yang tertutup

dengan sebuah garis pendek disisi kiri dan ujungnya terbuka disisi sebelah

kanan. Simbol-simbol ini digambarkan hanya dengan lebar secukupnya saja

sehingga memungkinkan, memadai bentuk huruf-huruf dinatara garais-garis

pararel yang ada. Pada point ini penyimpanan data menunjukkan tempat

penyimpanan untuk data-data yang memungkinkan penambah dan perolehan

data.
17

Tahapan pembuatan alir data (DAD) dibagi menjadi tiga tingkatan kontruksi

dengan diagram alir data,yaitu:

a. Diagram konteks

Adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu

proses, proses menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi

nomer nol. Semua entitas ekternal yang ditunjukkan kepada diagram konteks

berikut aliran data-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut

tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan,

begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran data menuju dan dari

sistem diketahui penganalisis dari wawancara dengan pengguna dan sebagai

hasil analisis dokumen.

b. Diagram nol

Adalah pengembanagan diagram konteks dan bisa mencakup sampai sembilan

proses. Memasukan lebih banyak proses dari level ini akan terjadi dalam suatu

diagram yang kacau yang sulit dipahami setiap proses diberi bilangan bulat,

umumnya dimulai dari sudut sebelah kiri atas diagram dan mengarah ke

sebelah sudut kanan bawah diagram. Penyimpanan-penyimpanan data utama

dari sistem (mewakili file-file master) dan semua entitas eksternal dimasukkan

ke dalam diagram nol.

c. Diagram detail

Setiap proses diagram nol bisa dikembangkan untuk menciptakan diagram

anak yang lebih mendetail. Proses pada diagram nol yang dikembangkan itu

disebut parent proses (proses induk) dan diagram yang dihasilkan disebut

gchild diagram (diagram anak). Atuarn utama untuk menciptakan diagram


18

anak, keseimbangan vertikal, menyatakan bahwa suatu diagram anak tidak bisa

menghasilkan keluaran atau menerima masukan dimana proses induknya juga

tidak menghasilkan atau menerima. Semua aliran data yang menuju atau keluar

dari proses induk harus ditunjukan mengalir kedalam atau keluar dari diagram

anak.

5. Aturan main DFD

1. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara external entity dengan external

entity secara langsung.

2. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara data store dengan data store

secara langsung.

3. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara data strore dan external entity

secara langsung atau sebaliknya.

4. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan data flow yang keluar.

5. Aliran data tidak boleh terbelah menjadi dua atau lebih aliran data yang

berbeda.

2.3.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Al Fatta(2009:27 )”ERD (Entity Relationship Diagram) adalah

sautu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam

sistem decara abstrak. ERD merupakan model jaringan data yang menekankan

pada struktur dan hubungan antardata. ERD juga memperlihatkan hubungan antar

data store pada DFD. Diagram hubungan entitas, atau lebih dikenal dengan E-R,

adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang

menjelaskan tentang data yang disimpan (storage data) dalam sistem secara
19

abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan

data, membuat data, mengubah data, dan menghapus data”.

Entitas yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah entitas

jabatan, karyawan, presensi dan gaji. Adapun aturan bisnis untuk entitas-entitas

tersebut adalah:

1. 1 (satu) karyawan dapat melakukan beberapa kalu presensi, dan 1 (satu)

proses presensi hanya bisa digunakan oleh 1 (satu) karyawan.

2. 1 (satu) karyawan akan menerima beberapa kali gaji (pada bulan yang

berbeda), dan 1 (satu) gaji hanya bisa diterima oleh 1 (satu) orang karyawan

saja.

3. 1 (satu) karyawan hanya bisa ditempatkan pada 1 (satu) bagian, dan 1 (satu)

bagian bisa ditempati beberapa karyawan.

4. 1 (satu) karyawan hanya bisa memiliki 1 (satu) jabatan, tetapi 1 (satu) jabatan

bisa dipegang oleh beberapa karyawan (untu beberapa jabatan).

Jabatan_nama

Jabatan_jd Jabatan_desc

Jabatan

1
Jabatan_jd

Absensi_tgl
memiliki
Kar_id
Presensi_id Absensi_wkt

M
Kar_no_induk

1
Kar_nama Karyawan melakukan Absensi
M

M 1

Kar_id
Absensi_tipe
Bagian_id
Ditugaskan

Bagian_id

bagian menerima Gaji


M
Bagian_nama

Bagian_desc
Kar_id Gaji_id Gaji_jumlah

Kar_id

Sumber: (Al-fatta,2012:28)

Gambar II.1. Diagram E-R Sistem Presensi Karwayan


20

2.3.3. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Hasugian dan Sidiq dalam buku Rancang Bangun Sistem

Informasi Industri Kreatif Bidang Penyewaan Sarana Olahraga (2012:608) LRS(

Logical Record Sturcture) “ sebuah model sistem yang digambarkan dengan

sebuah diagram-ER aka mengikuti pola atau aturan pemodelan tertemtu dalam

kaitannya denga konvensi ke LRS”.

Logical Record Sturcture merupakan representasi dari struktur record-

record pada tabel-tabel yang berbentuk dari hasil antara himpunan entitas. Dalam

membuat program, sebelum membuat LRS( Logical Record Sturcture).

Berikut adalah cara membentuk skema LRS( Logical Record Sturcture)

berdasarkan Entity Relationship Diagram:

1. Jika relasinya One-to-one, maka Foreign Key diletakan pada salah satu dari

entitas yang ada atau menyatukan kedua entitas tersebut.

2. Jika relasinya One-to-many, maka Foreign Key di letakan pada entitas many.

3. Jika relasinya Many-to-many, maka dibuat file konektor yang berisi dua

foreign key yang berasal dari kedua entitas.

Tabel_Barang Tabel_konsumen

1
N
Kdcostumer PK
Kdbarang PK
Nmcostumer
Nmbarang
Alamat
Tarif Tabel_detail
Telp
N
1 Notrans FK
Kdbarang FK
Nmbarang
Jumlah Tabel_transaksi
Petugas Subtotal 1
Harga Notrans PK
Tgl
1 1 Total
Kduser PK Kduser 1
Nmuser Kdcostumer
Password Nama_costumer
Level Bayar
Status

Gambar II.2. Logical Record Structure


21

2.3.4. HIPO

Menurut Al Fatta (2007:150) mengungkapkan bahwa “HIPO adlaah teknik

penggambaran modul-modul yang nantinya akan dikembangkan oleh prgramer

menjadi prosedur-prosedur dalam program sistem informasi.

HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa pegguna

untuk kepentingan berdeda-beda menurut Al Fatta (2007:147), antara lain:

1. Seorang manager dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk memperoler

gambaran umum sistem.

2. Seorag programer menggunakan HIPO untuk menentukan fungsi fungsi dalam

program yang dibuatnya.

3. Programer juga dapat menggunakan HIPO untuk mencari fungsi-fungsi yang

dimodifikasi dengan cepat.

Teknik ini mempuyai beberapa tujuan utama. Pertama dapat dibuat sebuah

struktur yang menggambarkan hubungan antar fungsi dalam program secara

hierarkis.

2.3.5. Kamus Data

Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada

sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat

dipahami secara umum (memiliki standar penulisan). Kamus data dalam

implementasi program dapat menjadi parameter masukan atau keluaran dari

sebuah fungsi atau prosedur (Sukamto dan Shalahudin, 2012:73). Kamus data

memiliki beberapa simbol untuk menjelaskan informasi tambahan sebegai berikut:


22

Tabel II.1.Simbol Kamus Data

Simbol Keterangan

= disusun atau terdiri dari

+ Dan

[|] baik ..atau..

{}n n kali diulang/bernilai banyak

() data opsional

*…* batas komentar

Kamus data pada DFD nanti harus dapat dipetakan dengan hasil perancangan

basis data yang di lakukan sebelumnya. Jika kamus data yang tidak dapat

dipetakan pada table hasil perancangan basis data berarti hasil perancangan basis

data dengan perancangan DFD masil belum sesuai sehingga harus ada yang

diperbaiki baik perancangan basis datanya, perancangan DFD-nya, atau keduanya.


23

2.3.6. Pengkodean

Menurut mustakini (2012:384) mejelaskan “kode digunakan untuk tujuan

mengklasifikasi data, memasukan data ke dalam komputer dan untuk mengambil

bermacam-macam informasi yang berhubunga dengannya”. Kode dapat dibentuk

dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus. Didalam merancang

suatu kode harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:

1. Harus mudah diingat

Agar kode mudah diingat maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan

kode tersebut dengan objek yang diwakili dengan kodenya.

2. Harus unik

Kode harus unik untuk masing masing item yang diwakilinya. Unik berarti

tidakcr ada kode yang kembar atau sama.

3. Harus fleksibel

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan

penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.

4. Harus efisien

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila

direkam dan disimpan diluar komputer.

5. Harus konsisten

Kode harus konsisten dengan yang telah dipergunakan.

6. Harus distandarisasikan

Kode distandarisasikan untuk selruh tingkatan dan departemen dalam

organisasi. Kode yang idak sandar akan mengakibatkan kebingungan, salah


24

pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakai bagi yang

menggunakan metode tersebut.

7. Spasi dihindari

Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan

dalam menggunakannya

8. Hindari karakter yang mirip

Karakter-karakter yang hampir mirip serupabentuk dan bunyi pengucapannya

sebaiknya tidak digunakan dalam kode.

9. Panjang kode harus sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

Anda mungkin juga menyukai