Anda di halaman 1dari 10

Konsep Sistem dan Informasi

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen


yang Dibimbing Oleh bapak Fauzan, S.Pd., M.Si

Kelompok :
1. Anni Afifah E20172095
2. Rizka Nur Amalia Syafitri E20172074
3. Shoma Arifatul Azizah E20172077
4. Taufikurrahman E20172094

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

September 2019
BAB I
LATAR BELAKANG
Rumusan masalah :
1. Apa pengertian sistem?
2. Bagaimana karakteristik sistem?
3. Apa jenis-jenis sistem?
4. Bagaimana model sistem?
Tujuan penulisan :
1. Mengetahui pengertian sistem
2. Mengetahui karakteristik sistem
3. Mengetahui jenis-jenis sistem
4. Mengetahui model sistem
1. Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema,yang artinya himpunan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Selain itu, bisa diartikan sekelompok elemen yang independen, namun saling terkait sebagai
satu kesatuan. Sistem terdiri atas struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur
yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap
unsur sistem dalam mencapai tujuan. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang
lebih besar dan terdiri atas berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut subsistem. Setiap
sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang-ulang atau yang secara rutin
terjadi.
Sistem adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling memengaruhi
dalam satu lingkungan tertentu (Ludwig, 1991). Sistem merupakan bagian-bagian yang
beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan (Gordon B. Davis, 1995).
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan (Raymond
Mcleod, 2001).1 Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang,
tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau lingkungan sekitar organisasi. Informasi
sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih
memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan
fakta-fakta yang mewakili suatu keadaanm kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di
dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk
pengambilan keputusan, melainkan harus diolah terlebih dahulu agar dapat dipahami, lalu
dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang
maksimal. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas
masukan (input), pemrosesan(procecing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini
menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan,
pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.
Masukan berperan dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari
dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi
bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan
untuk nmentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang

1
Rusdiana dan Moch.Irfan. Sistem Informasi Manajemen. Pustaka setia Bandung. 2014.28
akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu
untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.

2. Karakteristik Sistem
Karakteristik system menurut Edhi Sutanta (2003), yaitu sebagai berikut:
a. Komponen(components)
Komponen system adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan
system. Komponen system dapat berupa benda nyata ataupun abstrak.
b. Batas (boundary)
Batas system diperlukan untuk membedakan satu system dengan system yang
lain. Tanpa adanya batas system, sangat sulit untuk memberikan batasan scope
tinjauan terhadap sitem.
c. Lingkungan (environments)
Lingkungan system adalah segala sesuatu yang berada di luar system lingkungan
system yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan
yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan
system, sedangkan lingkungan system yang merugikan akan diupayakan agar
mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
d. Penghubung / antarmuka(interface)
Penghubung / antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen
system, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar
komponen dalam system. Penghung / antarmuka merupakan sarana setiap
komponen saling berinteraksi atau berkomunikasi.
e. Masukan (input)
Masukan merupakan komponen system, yaitu segala sesuatu yang perlu
dimasukan ke dalam system sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk
menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
f. Pengolahan (processing)
Pengolahan merupakan komponen system yang mempunyai peran utama
mengolah masukan agar menghasilka noutput yang berguna bagi para
pemakainya.
g. Keluaran (output)
Keluaran merupakan komponen system yang berguna berbagai macam bentuk
keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
h. Sasaran (objectives) dantujuan (goal)
Setiap komponen dalam system perlu dijaga agar saling beker jasama agar mampu
mencapai sasaran dan tujuan system.
i. Kendali (control)
Setiap komponen dalam system perludi jaga agar tetap bekerja sesuai dengan
peran dan fungsinya masing-masing.
j. Umpanbalik (feed back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) system untuk mengecek
terjadinya penyimpanan proses dalam system dan mengembalikannya pada
kondisi normal.

3. Jenis-Jenis Sistem

Jenis sistem secara umum terdiri atas sistem terbuka dan sistem tertutup . sistem
terbuka adalah sistem yang tidak memiliki sasaran , pengemdalian mekanis, dan umpan balik.
Adapun sistem yang tertutup adalah sebuah sistem yang memiliki sasaran, pengendalian
mekanis, dan umpan balik.

Menurut McLeod menyatakan bahwa secara prinsip sistem dapat dikelompokkan


menjadi dua, yakni sistem terbuka dan tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang
dihubungkan dengan lingkunganya melalui arus sumber daya. Sedangkan sistem tertutup
adalah sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus
sumber daya.

Jenis-Jenis Sistem Informasi

1. Sistem Informasi Penjualan dan Pemasaran


Fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab dalam menjual produk atau jasa
organisasi. Pemasaran memperhatikan mengenai palanggan produk atau jasa
perusahaan,menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan, merencanakan dan
mengembangkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, dan mengiklankan
serta mempromosikan produk atau jasa ini. Penjualan berkaitan dengan menghubungi
pelanggan, menjual produk dan jasa, mengambil pesanan, dan melanjutkan penjualan
menurutMcleod (2008).
2. Sistem Informasi Manufaktur dan Produksi
Sistem manufaktur dan produksi bertanggung jawab untuk benar-benar memproduksi
barang dan jasa untuk perusahaan. Sistem manufaktur dan produksi berhubungan
dengan, perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas produksi; penetapan
sasaran; penggandaan, penyimpanan, ketersediaan produksi; danpenjadwalan
peralatan, fasilitas, bahan baku dan tenaga kerja yang dibutuhkan karena untuk
membentuk produk akhir.
3. Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi
Fungsi keuangan bertanggung jawab mengelola aset keuangan perusahaan, seperti
uang tunai, saham, obligasi, dan investasi lainnya, untuk memaksimalkan
pengembalian atas aset keuangan ini. Fungsi keuangan juga bertanggung jawab dalam
mengelola kapitalisasi perusahaan (menemukan aset keuangan baru pada saham,
obligasi atau bentuk utang lainnya). Untuk menentukan apakah perusahaan
mendapatkan pengembalian terbaik atas investasinya, fungsi keuangan harus
memperoleh sejumlah informasi yang banyak dari sumber eksternal perusahaan,
Siagian (2003).
4. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Fungsi sumberdaya manusia bertanggung jawab untuk menarik, mengembangkan, dan
mempertahankan tenaga kerja perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia
mendukung aktivitas seperti mengenali karyawan potensial, menjaga catatan lengkap
mengenai karyawan yang ada, dan menciptakan program untuk mengembangkan
bakat dan keahlian karyawan, Siagian (2003).

4. Model Sistem
Model dapat digunakan pada proses analisis untuk mengembangkan pemahaman
tentang sistem. Pemahaman tersebut dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu
sudut pandang eksternal (tempat konteks atau lingkungan sistem dimodelkan), sudut pandang
perilaku (tempat perilaku sistem dimodelkan), dan sudut pandang structural (tempat struktur
data dimodelkan).
Contoh tipe-tipe model sistem yang dapat dibuat, yaitu:
a. model pemrosesan data. Diagram aliran data yang menunjukkan cara data diproses
pada tahap-tahap yang berbeda dari sistem;

b. model komposisi. Diagram relasi entitas menunjukkan cara entitas terbentuk dan
entitas yang lain

c. model arsitektural. Menunjukkan subsistem utama yang membentuk system

d. model klasifikasi. Diagram kelas/inheritansi objek menunjukkan cara entitas


memiliki karakteristik yang sama;

e. model stimulus respons. Diagram transisi status menunjukkan cari sistem bereaksi
terhadap event internal dan eksternal.

1. Model Konteks

Pada tahap dini, elisitasi persyaratan dan proses analisis harus diputuskan batasan-
batasan sistem. Hal ini meliputi bekerja dengan stakeholder sistem untuk
membedakan antara sistem dan lingkungan. Selain itu, juga dibutuhkan untuk
membatasi biaya dan waktu.

2. Model Perilaku

Model perilaku digunakan untuk mendeskripsikan perilaku system secara


menyeluruh. Ada dua tipe model perilaku, yaitu model aliran data yang memodelkan
pemrosesan data pada sistem; model state machine (mesin status) yang memodelkan
cara sistem bereaksi terhadap event.

a. Model Aliran Data

Model aliran data merupakan cara yang intuitif untuk menunjukkan cara data
diproses oleh sistem. Notasi yang digunakan pada model ini merepresentasikan
pemrosesan fungsional. Model ini dipakai untuk menunjukkan cara data mengalir
melalui serangkaian langkah pemrosesan. Langkah-langkah pemrosesan
merupakan fungsi program perangkat lunak. Pengembangan model aliran data
harus menggunakan prinsip top down.

b. Model State Machine


Model state machine digunakan untuk memodelkan perilaku sistem sebagai
tanggapan atas event internal atau eksternal. Model ini menunjukkan status sistem
dan event yang menyebabkan transisi dari satu status ke status yang lain. Model
ini tidak menunjukkan aliran data dalam sistem. Model ini berguna untuk
pemrosesan real time karena sistem ini sering dikendalikan oleh stimuli dari
lingkungan sistem.

3. Model Objek

Pendekatan berorientasi objek ke seluruh pengembangan perangkat lunak sekarang ini


umum digunakan, terutama untuk pengembangan sistem interaktif. Hal ini berarti
persyaratan sistem dilakukan dengan memakai model objek, perancangan sistem
dilakukan dengan menggunakan objek, dan pengembangan sistem dilakukan dalam
bahasa pemrograman berorientasi objek. Berbagai model analisis berorientasi objek
diusulkan oleh Booch Coad, dan Yordan. Metode-metode ini banyak kesamaan.
Kemudian, tiga pengembang (Booch, Rambaugh, dan Jacobson) mengintegrasikan
pendekatannya untuk menghasilkan metode yang terunifikasi. Unifield Modelling
Language (UML) yang dipakai pada metode terunifikasi ini menjadi standar yang
efektif untuk pemodelan objek. UML mencakup notasi untuk berbagai tipe model
sistem.
BAB III

KESIMPULAN

Berjalannya suatu perusahaan yang baik diperlukan sebuah sistem yang baik, berjalannya
sebuah pemerintahan yang baik juga dibutuhkan sistem yang baik. Maka ketika sistem itu
salah jelas akan merusak komponen-komponen yang ada di dalamnya dan dapat merusak
sistem itu sendiri. sehingga perlu suatu sistem yang benar dan pengaplikasian yang benar agar
suatu kegiatan berjalan sesuai harapan.
DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana dan Moch.Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka setia.

Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi

Anda mungkin juga menyukai