Anda di halaman 1dari 19

TUGAS SISTEM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PADA BANK BNI

Nama : Daniel Bagus Adi Panuntun

NIM : 43218110283

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2019
ABSTRAK
Dalam kesempatan kali ini, perkenankan saya dalam pembuatan artikel ini untuk memberikan
beberapa informasi mengenai Pengantar Sistem Informasi Manajemen khususnya mengenai definisi
Sistem Informasi Manajemen, Pengertian Sistem dan Sub Sistem, Data dan Informasi, dalam
mendukung kegiatan perusahaan disertai dengan contoh kasusnya. Dalam hal ini, salah satu contoh
penerapan Sistem Informasi Manajemen pada perusahaan yang saya ambil yaitu pada PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk.

1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam aktivitas bekerja atau belajar, suatu organisasi
atau perusahaan menerapkan sistem-sistem tertentu yang dapat menunjang kegiatan operasional
organisasi atau perusahaan tersebut agar dapat tercapai tujuan atau sasaran terbaik yang diharapkan.
Sistem merupakan hubungan satu unit dengan unit – unit lainnya yang saling berhubungan satu sama
lain dan yang tidak dapat dipisahkan, serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Sistem dalam hal ini sebagai suatu gugus komponen yang dirancang untuk
menyelaraskan suatu tujuan tertentu dengan rencana yang telah ditetapkan.
Di dalam sistem terdapat kumpulan komponen / subsistem, subsistem pada dasarnya hanya
hanya sebuah sistem di dalam suatu sistem, atau subsistem dapat dikatakan sebagai bagian-bagian di
dalam sistem. ini berarti bahwa. Sebagai contoh salah satu perusahaan perbankan seperti Bank BNI.
Dalam hal ini, Bank BNI merupakan sebagai suatu sistem, Bank BNI yang terdapat di suatu kota
memiliki Kantor Cabang di tiap kecamatan, dan Kantor Cabang memiliki subsistem, diantaranya pada
bagian keuangan, bagian frontliner, dan lain sebagainya. Masing-masing bagian yang terdapat dalam
Kantor Cabang tersebut merupakan suatu sistem kecil atau subsistem dalam Kantor Cabang itu
sendiri.
Walaupun istilah suprasistem jarang digunakan, sistem seperti ini ada. Jika suatu
sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar, sistem yang lebih besar itu adalah
supersistem. Contohnya, Kantor Cabang Bank BNI adalah suatu sistem, tetapi Kantor Cabang Bank
BNI tersebut juga
merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, yaitu Bank BNI di suatu kota.
Kantor Pusat Bank BNI adalah supersistem dari Bank BNI cabang suatu kota.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa suatu sistem
terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah,
kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem memiliki konsep dasar sistem yang terbagi menjadi dua pendekatan, yaitu penekanan
pada prosedurnya dan penekanan pada komponennya.

a. Definisi Sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah :


Suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama -
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Prosedur dalam arti disini merupakan urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi
yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan
dan bagaimana mengerjakannya.

b. Definisi Sistem yang lebih menekankan pada komponen/elemen adalah :


Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Di dalam suatu sistem terdapat beberapa karakteristik yang terbagi menjadi beberapa bagian sebagai
berikut :

1. Komponen
Komponen - komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Komponen - komponen sistem saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Setiap sistem selalu mengandung komponen
- komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem.

2. Batasan Sistem
Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. Batas sistem merupakan daerah
yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem


Lingkungan luar sistem merupakan segala sesuatu yang berada diluar batas dari sistem yang
dapat mempengaruhi operasi sistem. Pengaruh dari lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat bersifat merugikan.

4. Penghubung sistem
Penghubung sistem merupakan media antar muka antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya. Melalui penghubung, keluaran (output) dari satu subsistem dapat mengalir menjadi
satu masukan (input) bagi subsistem yang lain, dan dengan menggunakan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (Input)


Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan peralatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input
adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (Output)


Keluaran sistem (output) dari sistem merupakan masukan yang telah diproses oleh sistem.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.

7. Proses (Pengolahan Sistem)


Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi
akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran
atau tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya dan tidak ada hasil yang dituju.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Informasi mempunyai manfaat dan mempunyai peranan yang sangat dominan dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi, para manager tidak
dapat mengambil keputusan dengan cepat dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

a. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya, serta segala suatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil
keputusan/manager dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan
sebelumnya.

b. Pengertian Data
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan yang
nyata, atau data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan lain-lain,
yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

c. Siklus Informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah harus diolah untuk menghasilkan informasi
melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model
pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data / siklus informasi.
*Ilutrasi Siklus Informasi*

Dalam suatu informasi, adanya kualistas informasi tergantung pada tiga hal sebagai berikut,yaitu :

1. Akurat
Dalam hal ini, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi
orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi
banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut.
Komponen didalam akurat meliputi :
o Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian
akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
o Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kebenaran.
o Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.

2. Tepat waktu
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, karena jika informasi yang sudah usang
(terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini, mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi -
teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat bagi yang menerima. Relevansi informasi untuk tiap-
tiap orang satu dengan yang lainnya memiliki makna yang berbeda. Misalnya informasi
mengenai sebab kerusakan mesin produksi yang diberikan kepada akuntan perusahaan adalah
kurang relevan dan akan lebih relevan bila informasi mengenai sebab kerusakan mesin
produksi itu ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

4. Ekonomis
Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya
dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi yang melakukan pengolahan
transaksi yang sangat berguna untuk kepentingan organisasi, serta banyak memberikan dukungan
informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Manajemen secara umum dapat dikatakan sebagai sistem manusia dan
mesin yang terintegrasi dalam menyediakan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen
dan penentuan alternatif tindakan dalam sebuah organisasi sistem tersebut. Dalam operasinya, sistem
informasi manajemen menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
prosedur, model manajemen, dan keputusan serta sebuah terminal data. Sistem Informasi Manajemen
sebagai suatu kumpulan manusia dan sumber modal di dalam suatu organisasi bertanggung jawab
untuk pengumpulan dan pengolahan data sewaktu menghasilkan informasi yang berguna untuk setiap
hierarki manajemen dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan – kegiatan organisasi.

a. Definisi Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem Informasi Manajemen juga merupakan
kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan.

Dalam Sistem Informasi Manajemen, terdapat komponen yang disebut Blok Bangunan, diantaranya
sebagai berikut :
o Blok Masukan
Mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk
memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

o Blok Model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.

o Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas.

o Blok Teknologi
Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian
utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi
(operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis
sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program).
Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan
untuk menangkap data seperti : keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat
yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi
pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk
menyimpan data seperti : magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi
(teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)

o Blok Basis Data


Merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian
rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

o Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis
dan operasional perusahaan. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
Transaction Processing Systems (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti
daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan
organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS
dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)


Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS) bekerja pada level
knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan
baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan
data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara
keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi.Aspek-aspek OAS
seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice
mail, email dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti
ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Sistem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum
tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan,
dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)


Decision Support Systems (DSS) hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data
sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung
pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang
eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)


AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara
untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis
kemampuannya untuk berfikir melalui masalah sampai kesimpulan logikanya. Sistem ahli
menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis.Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems)
secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan
masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meninggalkan
keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik
terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yakni
suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work


Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan
tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS
dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan
memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang
GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut
dengan “Groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan
jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
Executive Support Systems (ESS) tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM
dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan
menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses
seperti kantor.

Contoh sistem informasi antara lain :

1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani


pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan barcode
reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis dan
mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat penyakit
pasien.
6. Sistem mobile banking yang diterapkan oleh beberapa perusahaan perbankan yang dapat
digunakan oleh nasabah perbankan untuk mempermudah akses transaksi perbankan secara
online kapanpun dan dimanapun.

Kemampuan utama Sistem Informasi, diantaranya sebagai berikut :

1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.


2. Menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah
diakses.
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan
murah.
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam
suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
7. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. Pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem yaitu menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah ada. Sistem yang lama perlu
diperbaiki/diganti disebabkan beberapa hal, yaitu:

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama, permasalahan yang


timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan dan peluang, agar sistem yang nantinya dikembangkan
dapat membuat sistem manajemen di suatu organisasi atau perusahaan menjadi lebih baik lagi
serta dapat menunjang kegiatan bisnis atau kegiatan operasional perusahaan menjadi yang
terbaik atau sesuai tujuan.
3. Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya pemerintah).

Dengan adanya pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer, dapat merupakan tugas
kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu yang lama untuk
menyelesaikannya, sehingga peran manajemen perusahaan dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk
mewujudkan sistem informasi yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PADA BANK BNI

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 5 Juli 1946. BNI merupakan
Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama yang menjadi perusahaan publik setelah
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1996. Saat ini,
60% saham-saham BNI dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan 40% sisanya
dimiliki oleh masyarakat, baik individu maupun institusi, domestik dan asing. BNI kini tercatat
sebagai Bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia, dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana
pihak ketiga. Dalam memberikan layanan finansial secara terpadu, BNI didukung oleh sejumlah
perusahaan anak, yakni Bank BNI Syariah, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, BNI Life Insurance,
dan BNI Remittance. BNI menawarkan layanan penyimpanan dana maupun fasilitas pinjaman baik
pada segmen korporasi, menengah, maupun kecil. Beberapa produk dan layanan terbaik telah
disesuaikan dengan kebutuhan nasabah sejak kecil, remaja, dewasa, hingga pensiun.

Sebagai Bank BUMN dengan jaringan internasional terbesar, saat ini BNI memiliki lima
kantor cabang di luar negeri; yaitu di London, New York, Tokyo, Singapura, Hongkong; satu sub
branch di Osaka; Limited Purpose Branch di Singapura; dan Remittance Representative yang tersebar
di Malaysia, Saudi Arabia, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.

Untuk jaringan domestik, BNI memiliki 1.714 outlet yang tersebar di 34 provinsi dan 384
kabupaten. Untuk melengkapi pelayanan kepada masyarakat, BNI juga memiliki 24 Sentra Kredit
Menengah (SKM), 58 Sentra Kredit Kecil (SKC), 111 Unit Kredit Kecil (UKC), dan 12 Consumer
and Retail Loan Center (LNC) yang terbesar di seluruh Indonesia

BNI juga memiliki 11.209 ATM yang tersebar di 34 provinsi dan 420 kabupaten/ kota
termasuk 6 (enam) ATM di luar negeri, yaitu 4 (empat) ATM di Hong Kong dan 2 (dua) ATM di
Singapura. Jaringan ATM itu diperkuat juga oleh 43.191 ATM LINK, 64.471 ATM Bersama, serta
71.369 jaringan ATM PRIMA. Selain itu terdapat fasilitas phone banking 24 jam BNI Call 1500046
atau melalui ponsel (021) 1500046 dan 68888, serta SMS Banking dan BNI Internet Banking
www.bni.co.id.

Salah satu perubahan atau perkembangan Bank BNI dalam mengembangkan sistem
informasinya, diantaranya yaitu dengan adanya penerapan sistem baru yaitu dengan penggunaan BNI
ICONS ( Integrated and Centralized Online System) yang diharapkan dapat terjadi pembenahan
mekanisme dan penambahan kapabilitas layanan serta meningkatkan daya saing perusahaan ditengah
persaingan bisnis perbankan yang semakin kompetitif.
Untuk dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan, maka diperlukan suatu sistem
informasi yang sesuai dengan bisnis proses perusahaan dan dukungan dari sumberdaya manusia
perusahaan. Pada Bank BNI, perusahaan mencoba menerapkan sistem baru yaitu BNI ICONS dengan
memperhatikan sistem transaksi pada industri perbankan dan dukungan-dukungan sumber daya
manusia yang tersedia dengan memberikan berbagai pelatihan, persuasi, memberikan reward dan
kompetisi kepada seluruh pihak yang berkepentingan terhadap sistem yang baru tersebut, sehingga
dapat memberikan support karena adanya keyakinan terhadap manfaat yang akan didapat dari
berjalannya sistem baru tersebut.

Metode Pengembangan Sistem


Metode pengembangan sistem yang dilakukan pada Bank BNI adalah dengan melalui
implementasi bertahap. Penerapan sistem baru pada organisasi dilakukan dengan mengkoordinir
aktivitas pengembangan pelayanan. Perusahaan senantiasa berkomunikasi langsung dengan
pengembang dalam penerapan sistem tersebut untuk merancang pelayanan yang dibangun dengan
pendekatan SOA (Serviced Oriented Architecture), serta mendorong penggunaan common resources
berisi pelayanan - pelayanan yang sudah dikembangkan. Tujuannya adalah agar pengembangan
pelayanan yang tengah berjalan bisa berlangsung konsisten. Tata kelola SOA (Serviced Oriented
Architecture), yang baik juga akan mengurangi risiko ketidakserasian pelayanan dan upaya
pengembangan yang terlalu berlebihan, dan para pelaksana tetap harus memiliki pandangan besar
kedepan ketika mereka memulai proyek pengembangan sistem.

Pemanfaatan Project Management


Penerapan BNI ICONS didukung dengan pembentukan tim yang bertanggung jawab terhadap
keberhasilan penerapan sistem baru tersebut. Dalam implementasi sistem tersebut, BNI membentuk
suatu tim yang disebut tim New Core Banking, yang terdiri dari 150 orang pegawai langsung dibawah
naungan direksi. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung keberhasilan penerapan sistem baru dan
sebagai tanda adanya dukungan penuh dari manajemen. Selain itu perusahaan menggunakan tenaga
konsultan, yang terdiri dari konsultan teknis, proyek, dan bisnis. Dalam implementasinya perusahaan
juga menggunakan vendor seperti IBM untuk hardwarenya, Hewlett-packard untuk switching mesin,
Lintas Artha dan Citra Sari Makmur (CSM) untuk provider komunikasi, dan juga PT Telekomunikasi
Indonesia (Telkom).
BNI ICONS dengan sistem yang baru tersebut akan mempermudah nasabah untuk mengakses
berbagai layanan perusahaan yang berimplikasi pada peningkatan jumlah transaksi nasabah, sehingga
diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

Implikasi Etika dari Teknologi Informasi Informasi dalam Praktik Keamanan Informasi
 BNI e-Secure adalah alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di BNI Internet
Banking.

 BNI e-Secure berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti (Dynamic PIN) setiap kali
nasabah melakukan transaksi finansial, tanpa BNI e-Secure Anda masih bisa mengakses
Layanan BNI Internet Banking untuk melakukan transaksi non finansial antara lain melihat
Informasi Saldo dan mutasi transaksi.

 Rekening yang dapat diakses adalah Tabungan (BNI Taplus, BNI Taplus Utama, BNI Taplus
Mahasiswa, BNI Taplus Pegawai, BNI Tapenas), BNI Giro Perorangan (rupiah ataupun
valas), BNI Deposito (rupiah ataupun valas) dan Rekening Pinjaman Perorangan dengan
syarat memiliki Customer Information File yang sama.

 Aman, layanan BNI Internet Banking mengutamakan kemudahan dan keamanan informasi
serta transaksi finansial nasabahnya.

 Menggunakan Internasional Internet Standard Security SSL 3.0 dengan sistem enkripsi 128-
bit, suatu sistem pengacak informasi yang tercanggih saat ini, sehingga informasi pribadi &
keuangan anda lebih terjamin keamanannya.

 Anda juga akan membuat sendiri User ID & Password BNI Internet Banking yang unik,
sehingga tidak ada duplikasi dan hanya anda yang mengetahuinya. Setiap kali Login, anda
hanya diperkenankan mengulang Password BNI Internet Banking yang salah sebanyak tiga
kali sebelum akses tersebut diblokir untuk mencegah penyalahgunaan yang tidak bertanggung
jawab.

Setiap transaksi finansial harus menggunakan alat pengaman tambahan yang disebut BNI e-
Secure dimana setiap transaksi akan diberikan nomor referensi yang digunakan apabila ada
pertanyaan atau terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan transaksi tersebut. Jika tidak terdapat
aktivitas selama beberapa menit, sistem secara otomatis akan mengakhiri (log-out) akses anda untuk
mencegah penyalahgunaan yang tidak berwenang.

BNI Internet Banking mempunyai sistem pengamanan sebagai berikut :

1. Menggunakan sistem keamanan standar internasional dengan enskripsi SSL128 bit oleh
Verisign. SSL 128 bit (Secure Socket Layer), yaitu lapisan pertama sistem pengamanan BNI
Internet Banking yang lazim digunakan dalam dunia perbankan. Dengan menggunakan SSL
ini, semua data yang dikirimkan dari server BNI Internet Banking ke komputer nasabah dan
sebaliknya selalu melalui proses enkripsi (acak secara sistem) dengan menggunakan sandi
128-bit yang hanya diketahui oleh komputer nasabah dan server BNI Internet Banking.
Dengan demikian, pihak-pihak lain tidak akan dapat mengartikan transmisi data tersebut
apabila menerimanya.
2. Pengamanan pintu akses BNI Internet Banking dengan firewall.
3. Proses registrasi Layanan BNI Internet Banking dilakukan melalui BNI ATM menggunakan
PIN BNI Card.
4. Proses aktivasi melalui www.bni.co.id atau langsung ke https://ibank.bni.co.id
menggunakan PIN registrasi dan nomor BNI Card yang digunakan untuk registrasi di BNI
ATM.
5. User ID dan Password dibuat oleh Pengguna saat aktivasi BNI Internet Banking, berupa
kombinasi alphabet dan numeric (alphanumeric).
6. Password BNI Internet Banking dapat diubah kapan saja oleh Pengguna BNI Internet
Banking.
7. Sistem BNI Internet Banking dilengkapi dengan session time out dimana akan otomatis Log
Off.
8. Alat tambahan untuk transaksi finansial menggunakan BNI e-Secure yang akan menghasilkan
kombinasi angka yang berubah-ubah (dynamic PIN) setiap kali Pengguna melakukan
transaksi.
9. PIN BNI e-Secure dibuat oleh Pengguna dan digunakan setiap kali mengaktifkan/
menyalakan BNI e Secure
10. BNI e-Secure akan otomatis mati apabila tidak digunakan dalam waktu 45 (empat puluh lima)
detik.
11. Pemblokiran layanan BNI Internet Banking dilakukan oleh Pengguna melalui permintaan
kepada BNI PhonePlus melalui BNI Call.
12. Limit transaksi finansial per hari dibatasi.
13. Bukti transaksi BNI Internet Banking dapat dicetak dan atau disimpan sesuai keperluan
pengguna.

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan


Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali
diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management
Decision Sistem. Menurut Scott Morton “Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan
sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas
keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk
manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur“.
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan
merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil
keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan
dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.
Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses
pembuatan keputusan.
Sehingga keputusan dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), di industri jasa keuangan
khususnya Bank BNI dewasa ini membutuhkan teknologi informasi sebagai penunjang dalam
mendukung proses bisnis, kegiatan operasi, dan customer service (pelayanan nasabah). Penerapan
teknologi informasi di lingkungan perbankan berjalan sangat intensif dan membutuhkan investasi
yang tidak kecil. Tujuannya adalah memudahkan dan memuaskan nasabah melalui layanan yang
terbaik.
Dalam perjalanan sejarahnya BNI beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan,
sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang
berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap
perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.
Dalam pemanfaatan teknologi informasi dan mengembangkan kualitas BNI membutuhkan
teknologi informasi sebagai penunjang untuk mendukung proses bisnis, kegiatan operasi, dan
customer service. Penerapan teknologi informasi sekarang ini lebih dimaksudkan untuk mendekati
customer yaitu untuk memenuhi tuntutan nasabah, yang umumnya sangat membutuhkan layanan yang
terbaik, yakni tersedianya channel access yang banyak, aman, nyaman dan layanan 24 jam dalam
sehari, ini dilakukan dengan menambah jumlah channel access yang bisa berupa cabang maupun
ATM (automated teller machine), internet banking dan mobile banking yang semuanya memanjakan
customer, sehingga dapat melakukan transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja.
Salah satu Keputusan Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), adalah dengan
membuka layanan aplikasi nirkabel bersifat mobile seperti BNI Internet Banking yang merupakan
fasilitas layanan yang diberikan kepada nasabah BNI untuk melakukan transaksi perbankan melalui
jaringan Internet, dan aplikasi BNI Mobile Banking yang merupakan fasilitas layanan yang diberikan
kepada Nasabah BNI untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet + gadget
(smartphone) kapan saja, dimana saja, yang dapat mempermudah nasabah dalam penggunaannya
seperti untuk cek saldo, mutasi rekening sampai transfer, pembayaran tagihan dan pembelian voucher
prabayar, dan lain sebagainya. Dan untuk menambah keamanan, BNI menambahkan BNI e-Secure
yaitu alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di BNI Internet Banking. BNI e-Secure
berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti (Dynamic PIN) setiap kali nasabah melakukan
transaksi finansial, tanpa BNI e-Secure nasabah masih bisa mengakses Layanan BNI Internet Banking
untuk melakukan transaksi non finansial antara lain melihat Informasi Saldo dan mutasi transaksi.

Kesimpulan
Penerapan sistem yang dilakukan oleh Bank BNI dengan menggunakan BNI ICONS
membuat perusahaan dapat memberikan akses yang lebih besar kepada nasabah terhadap produk
layanan perusahaan tersebut, sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Manajemen
sistem dari perusahaan lebih terorganisir, tepat dan akurat. Keberhasilan penerapan sistem baru yang
dirancanangkan oleh perusahaan tidak terlepas dari terintegrasinya sistem yang baru dengan bisnis
proses yang ada dan orang – orang atau pihak – pihak yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap
sistem tersebut. BNI dalam hal ini terus melakukan perbaikan tiada henti serta mengembangkan
kinerja perusahaannya untuk menjadi lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi
nasabahnya.

DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem

Informasi Manajemen. FEB – Universitas Mercu Buana: Jakarta.

Gaol, L, Jimmy, 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta : Grasindo.

http://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/sejarah

http://www.bumn.go.id/bni/application

Anda mungkin juga menyukai