Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Wiratna (Implementasi et al., 2019) Mengatakan bahwa,” Sistem

merupakan gabungan elemen yang berkaitan dan dalam aktivitasnya untuk mencapai

tujuan. Sistem dilihat dari masukan dan keluarnya, sistem merupakan rangkaian berfungsi

mengolah input, menerima input dan menghasilkan output (keluaran). Sistem yang baik

akan mampu bertahan dalam lingkungannya”. Pengertian Sistem dilihat dari prosedur

kegiatannnya, sistem merupakan rangkaian kegiatan untuk melaksanakan program

perusahaan. Maka dapat menyimpulkan sistem merupakan gerombolan atribut berkaitan

untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1. Pengertian Sistem Secara umum

Sistem adalah suatu elemen jaringan kerja dari suatu kumpulan atau himpunan dari

unsur, komponen-komponen prosedur-prosedur atau variable yang terorganisir, yang

saling berinteraksi atau berhubungan untuk menjadi satu tujuan mencapai tujuan tertentu.

Untuk membentuk sebuah sistem yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas

Mekansime Pengendalian dan Umpan Balik, dan lingkungan.Berikut ini yang dikemukkan

oleh para ahli, antara lain:

9
10

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (Pertama & Tasikmalaya, 2017)

Mengatakan bahwa, “Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari

prosedur- prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu

jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

Menurut Julianto Sunu Punjul Tyoso (Pertama & Tasikmalaya, 2017) Mengatakan

bahwa, “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk

satu kesatuan”.

Menurut Menurut Muslihudin (Nirmala, Indah Dwijayanthi & Lubis, 2019)

Mengatakakan bahwa, “Sistem adalah suatu grup dari elemen- elemen baik berbentuk fisik

maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya

dan berinteraksi bersama- sama menuju satu atau lebih tujuan”

1. Karakteristik Sistem

Menurut Kusrini dan Andri (Implementasi et al., 2019) Mengatakan bahwa, “sistem

mempunyai karakteristik anatara lain” :

a. Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan

bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan komponen sistem berupa bagian-

bagian dari sistem

b. Batasan Sistem Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya

atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem

ini.memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan

ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.


11

c. Lingkungan Luar Sistem Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan

mempengaruhi sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem.

Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang

merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.

d. Penghubung Sistem Penghubung sistem ini memungkinkan sumber daya yang

mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.

e. Masukan Sistem Energi yang dimasukan ke dalam sistem (input), yang dapat

berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

f. Keluaran Sistem Hasil dari energi yang diolah menjadi keluaran yang berguna.

g. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat memiliki suatu proses yang akan mengubah

h. Sasaran Sistem Suatu sistem memiliki sasaran dan tujuan yang pasti dan bersifat

deterministik.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (Implementasi et al., 2019) Mengatakan bahwa “dalam

beberapa sudut pandang suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut” :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

b. Sistem alamiah buatan manusia

c. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu

d. Sistem tertutup dan sistem terbuka Berdasarkan pendapat diatas maka

disimpulkan bahwa sistem sesuatu yang memiliki keterkaitan satu sama lainya dengan

komponen lain.
12

3. Definisi Subsistem

Subsistem merupakan kompone, elemen, unsur ataua bagian dari suatu sistem,

subsistem ini dapat phisik ataupun abstrak.

4. Sistem yang buruk

Untuk menghindari pengembangan satu sistem yang buruk, perlu diketahui beberapa

ciri-ciri sistem yang buruk.

a. Tidak memenuhi pengguna

b. Performance buruk

c. Rehabilitas rendah

d. Kegunaan rendah

e. Contoh-contoh kesulitan

1) Tidak terjadwal

2) Tidak ada rencana anggaran

3) Bisa jalan = 100% over budget atau jadwal

2.1.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataannya yang

menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian – kejadian (event)

adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.


13

Menurut Gordon B Davi (Rini Asmara, S.Kom, 2016) Mengatakan

bahwa”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si

penerima dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan – keputusan

yang sekarang atau keputusan – keputusan yang akan datang”.

1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (Rini Asmara, S.Kom, 2016) Mengayakan bahwa“Informasi

diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi yang menerimanya”. Jadi Informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang

lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau

untuk masa yang akan datang.klnhI

2. Karakteristik Informasi

Menurut Krismaji (Implementasi et al., 2019) Untuk mendukung keputusan yang

akan dilakukan oleh manajemen dalam suatu organisasi yang berguna. Untuk tiap-tiap

tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang

berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain:

a. Kepadatan informasi, untuk manajemen tingkat bawah karakteristi informasinya

adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karenadigunakan untuk pengandalian

operasi. Sedangkan untuk manajemen yng lebih tinggi tingkatannya, mempunyai

karakteristik informasi yang semakin tersaring, lebih ringkas dan padat.

b. Luas informasi, manajemen bawah karakteristik informasi adalah terfokus pada

suatu masalah tertentu, karena digunakan boleh manajer bawah yang mempunyai

tugas yang khusus. Unntuk manajer tingkat tinggi karakteristik informasi yang

semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
14

c. Frekuensi informasi, manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang

diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai

tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu.

Manajemen tingkat tinggi frekueni informasinya adalah tidak rutin atau dhoc

(mendadak), karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan pengambilan

keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.

d. Akses informasi, level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-

ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan

dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses informasi tidak dapat

secara online tetapi secara offline. Sebaliknya untuk level lebih tinggi, periode

informasi yang dibutuhkan tidak jelas sehingga

e. Waktu informasi manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah

informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah didalam pengendalian

operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen

tingkat tinggi waktu informasi lebih ke masa depan berapa informasi prediksi

karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategi yangmenyangkut nilai

masa depan.

f. Sumber informasi karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada

pengendalian internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah lebih

membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan

sendiri. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategi

yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan. Karena itu membutuhkan

informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusaha


15

3. Kualitas Informasi

Menurut Tata sutabri (Indonesia, 2019) Mengatakan bahwa, “nilai informasi ditentukan

oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan

bernilai bila.” Kualitas sistem berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan sistem,

Kualitas sistem berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan Pengguna, Kualitas

informasi berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan sistem, Kualitas informasi

berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna.

Kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan sistem, Kualitas layanan

berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna, Penggunaan sistem berpengaruh

secara signifikan terhadap kepuasan pengguna, Penggunaan sistem berpengaruh secara

signifikan terhadap dampak individu Kepuasan pengguna berpengaruh secara signifikan

terhadap dampak individu.

1. Siklus Informasi

Menurut Japreson Hutaen (Pemadam & Padang, 2016) Mengatakan bahwa,” Data yang

diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan

suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius”. Dalam hal ini digunakan model matematikberupa

rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui

suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti

menghasilakan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah

data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model

dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga

disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).


16

Sumber: Jeperson Hutaen 2020

Gambar II.1. Siklus Informasi

5. Ciri-ciri Informasi Informasi

Informasi dalam ligkup sistem informasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Benar atau salah, dalam hal ini informasi berhubungan dengan kebenaran atau kesalahan

terhadap kenyataan.

b. Baru, informasi harus benar-benar baru bagi si penerima.

c. Tambahan, informasi dapat pemperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi

yang telah ada.

d. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi

sebelumnya yang salah atau kurang benar.

e. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan

terhadap informasi semakin meningkat.


17

6. Fungsi Informasi

Fungsi utamanya, yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai

informasi,karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan

sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat,informasi juga

memberikan standart, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.

7. Jenis-jenis Informasi

Menurut Sutabri (Ayu & Fitri, 2019) Mengatakan bahwa” informasi yang tepat waktu,

iInformasi yang relevan, informasi yang bernilai, informasi yang luas dan lengkap dan

informasi yang dapat dipercaya.”

Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk

mendapakatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir

keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya.

8. Kegunaan Informasi tergantung pada :

a. Tujuan si Penerima:

Bila tujuannya untuk memberi bantuan, maka informasi itu harus membantu si penerima

dalam apa yang ia usahakan untuk memperolehnya.

b. Ketelitian penyampaian dari pengolahan data:

Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus

dipertahankan.
18

c. Waktu

Apakah informasi itu masih up to date?

d. Ruang atau tempat

Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat?

e. Bentuk

Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif. Apakah informasi itu menunjukkan

hubungan-hubungan yang diperlukan, bidang-bidang yan memerlukan perhatian

manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya.

f. Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas? Apakah ada

kemungkinan salah tafsir?

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Laudon (Rini Asmara, S.Kom, 2016) Mengatakan bahwa, “an information system

can be defined technically as a set of interrelated components that collect (or retrieve), process,

store, and distribute information to support decision making and control in an organization.

Sistem informasi adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dalam secara bersama –

sama kedala suatu jaringan kerja yang efektif.

Menurut (Simangunsong, 2018) Mengatakan bahwa, “Sistem merupakan kumpulan

elemen – elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang

ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran

(output) yang diinginkan. Suatu sistem pada dasarnya sekelompok unsur – unsur yang erat

hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu.
19

1. Konsep Dasar Sistem

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan

(building block) yaitu:

a. Blok Masukkan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-

metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat

berupadokumen dasar.

b. Blok Metode (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu

untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

c. Blok Keluaran (output block)

Produkdari sistem sistem informasi adalah keluaran yang keluaran informasi yang berkualitas

dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem.

d. Blok teknologi (technologi block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses

data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara

keseluruhan.

Teknologi terdiri dari unsur-unsur utama:

1) Teknik (human ware atau brain ware)

2) Perangkat lunak (software)

3) Perangkat keras (hardware)


20

e. Blok basis data (data base block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,

tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok kendali (control block)

Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api,

temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri,

ketidakefisienan,sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau

bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi. perlu dirancang dan diterapkan

untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila

terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.1.4 Basis Data

2.1.4.1. Pengertian Basis Data


Menurut (Swara et al., 2016) Mengatakan bahwa” Basis data atau Database adalah

kumpulan informasi yang disusun dan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang disimpan di

dalam perangkat keras (komputer) secara sistematis sehingga dapat diolah menggunakan

hperangkat lunak. Dengan sistem tersebut data yang terhimpun dalam suatu database dapat

menghasilkan informasi yang berguna”.

Sedangkan Menurut Dzacko (Rini Asmara, S.Kom, 2016) Basis data merupakan koleksi

dari data – data yang terorganisir dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah

disimpan dan dimanipulasi.


21

Dari beberapa pengertian diatas, Maka dapat disimpulkan bahwa database merupakan

kumpulan informasi tersimpan oleh komputer sistematik sehingga diperiksa melalui program

komputer sehingga diperoleh informasi dari database tersebut. Selain itu, pemanfaatan basis data

yang dilakukan dengan baik dapat memenuhi sejumlah tujuan . Dengan demikian, kebutuhan data

dan informasi yang mudah dan cepat dihasilkan.

Komponen sistem basis data antara lain:

1. Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk basis data dapat berupa satu perangkat komputer

(stand-alone) atau berupa server pada sebuah jaringan.

2. Sistem Operasi

Sistem operasi merupakan program yang digunakan untuk sistem komputer.

3. Basis Data

Basis data itu sendiri merupakan komponen yang sangat penting yang merupakan

implementasi dari rancangan basis data yang sudah dibuat.

4. Sistem Pengelolaan Basis Data

Database Management System (DBMS) merupakan perangkat lunak yang akan menentukan

bagaimana data di organisir, disimpan, diubah dan diambil kembali untuk digunakan.

5. Pengguna

Pengguna atau user pada basis data dibedakan berdasarakan cara mereka diantaranya:

a) Programmer Aplikasi

b) User Mahir (Casual User)

c) User umum (End user /naiver user)


22

d) User Khusus (Specialiazed user)

6. Perangkat Lunak

Perangkat Lunak disini adalah berupa sistem aplikasi yang sengaja dibangun untuk pengguna

dan pengolahan data pada basis data.

2.1.4.2 MYSQL

Menurut Madiun (Nirmala, Indah Dwijayanthi & Lubis, 2019) Mengatakan bahwa

“sistem manajemen database SQL yang bersifat open source dan paling popular saat ini. Sistem

database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multiuser dan SQL database

managemen system (DBMS)”

2.1.4.3 Xampp

Menurut Raharjo (Romadhon & Desmulyati, 2019) Mengatakan bahwa“ XAMPP adalah

software yang membungkus Apache HTTP Server, MariaDB, PHP dan Perl. Dengan

menggunakan XAMPP installasi paket software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan

web (Apache HTTP Server, MariaDB dn PHP) dapat dilakukan dengan sangat mudah, tanpa harus

dilakukan secara terpisah (sendiri-sendiri)”.

2.1.4.4 PhpMyadmin

Menurut sumber (Palit et al., 2015) “PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan

secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bias digunakan pada

HTML. PHP merupakan singkatan dari “PHP : Hypertext Preprocessor”, dan merupakan bahasa

yang disertakan dalam dokumen HTML, sekaligus bekerja di sisi server (server-side HTML-

embedded scripting). Artinya sintaks dan perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di

server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa, sehingga script-nya tak tampak disisi client”
23

2.1.5 Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut (Palit et al., 2015), Waterfall Model menyarankan pendekatan yang sistematik

dan sekuensial dalam pengembangan piranti lunak.yang dimulai dari spesifikasi kebutuhan

pelanggan dan dilanjutkan dengan perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan pemeliharaan.

Sedangkan Menurut Sukamto dan Shalahuddin (Romadhon & Desmulyati, 2019)

menjelaskan bahwa “model waterfall sering juga disebut model sekuensi linear atau alur hidup

klasik. Pengembangan sistem dikerjakan secara terurut mulai dari analisis, desain, pengkodean,

pengujian dan tahap pendukung”.

Sumber : RosaA.S 2020

Gambar II.2 Metode Waterfall

a. Analisa Kebutuhan

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mengspesifikasikan

kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang

dibutuhkan oleh user, pada tahapan ini perlu didokumentasikan.

b. Desain

Desain harus ditransletkan kedalam perangkat lunak, hasil dari tahapan ini adalah program

komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahapan sebelumya.
24

c. Pengkodean

Desain harus ditransletkan kedalam perangkat lunak, hasil dari tahapan ini adalah

program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahapan sebelumya.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak, secara segi lojik dan fungsional untuk memastikan

bahwa semua bagian sudah diuji, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan

memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutupi kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah

dikirim ke user, karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian

atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan

baru, tahapan pendukung dan pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai

dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk

membuat program baru.

2.2 Teori Pendukung

Teori pendukung berisi teori-teori yang mendukung dan berhubungan dengan perancangan

sistem informasi. Adapun Teori-teori yang mendukung dalam perancangan sistem terdiri dari :

2.2.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

1. Pengertian ERD (Entity Relationship Diagram

Menurut Fatta (Palit et al., 2015) Mengatakan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD)

adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan.
25

2. ERD (Entity Relationship Diagram)

Sumber : Rosa A.S 2020

Gambar II.3. Komponen-Komponen ERD (Entity Relantionship Diagram)

3. LRS (Logical Record Structure)

Menurut Taufik (Pemadam & Padang, 2016) mengemukakan bahwa “sebelum table dibentuk

dari field atau atribut entitas secara fisik atau level internal, maka harus dibuatkan suatu bentuk

relational model yang dibuat secara logic atau level external dan konsep, dari pernyataan tersebut

dibutuhkan yang disebut dengan Logical Record Structure (LRS)”. Dalam pembuatan Logical

Record Structure (LRS) terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi, yaitu : one-to-one, one-to-

many, many-to-many.

2.2.2 UML (Unfiled Modeling Languange)

Menurut Windu Gata, Grace (Hendini, 2016) Mengatakan bahwa” Unified Modeling

Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk

mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membanngun perangkat lunak. UML merupakan


26

metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk

mendukung pengembangan sistem.

2.2.3 Activity Diagram

Menurut Havilluidin (Kinerja et al., 2018) Mengatakan bahwa” Diagram activity

menunjukkan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi, bagaimana masing-masing aksi

tersebut dimulai, keputusan yang mungkin terjadi hingga berakhirnya aksi. Activity diagram juga

dapat menggambarkan proses lebih dari satu aksi salam waktu bersamaan. Diagram activity adalah

aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur

kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas”

2.2.4 Use Case Diagram

Menurut Prabowo Pudjo Widodo (Kinerja et al., 2018) Mengatakan bahwa” Use case

menggambarkan external view dari sistem yang akan kita buat modelnya Model use case dapat

dijabarkan dalam diagram use case, tetapi perlu diingat, diagram tidak indetik dengan model

karena model lebih luas dari diagram. Use case harus mampu mengambarkan urutan aktor yang

menghasilkan nilai terukur.

2.2.5 Class Diagram

Menurut Sulianta (Mulyati, n.d.) Mengatakan bahwa “Diagram Kelas dibuat setelah

Diagram Use Case dibuat terlebih dahulu. Pada pembuatan diagram ini harus menjelaskan

hubungan apa saja yang terjadi antara suatu objek dengan objek lainnya sehingga terbentuklah

suatu aplikasi. Kelas adalah rancangan dari suatu objek. Kelas dibagi menjadi tiga bagian, yakni

nama kelas, atribut kelas, serta operasi kelas (methods).


27

2.2.6 Sequence Diagram

Menurut Haviluddin (Kinerja et al., 2018) Mengatakan bahwa “Secara mudahnya sequence

diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis

yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.”

Anda mungkin juga menyukai