Anda di halaman 1dari 45

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sebagai proses sekumpulan elemen yang

berhubungan satu dengan yang lain secara fungsional untuk mencapai

tujuan tertentu. Agar suatu sistem terlaksana diperlukan data yang

relevan, akurat dan tepat yang dapat membantu pihak manajemen

perusahaan dalam pengambilan keputusan. Untuk menjelaskan arti

sistem secara lebih luas, ada beberapa pendapat ahli, seperti menurut

Romney dan Steinbart (2015:3), sistem adalah rangkaian dari dua atau

lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri

dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih

besar. Sedangkan, definisi sistem menurut Mulyadi (2016:5), sistem

adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu

untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sebuah sistem bisa dikatakan suatu sistem, karena memiliki

karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Menurut Muslihudin dan

17
18

Oktafianto (2016: 4) suatu sistem mempunyai karakterisitik tertentu

yaitu:

a. Komponen sistem adalah suatu sistem yang terdiri atas bagian-

bagian yang saling berkaitan dan bervariasi yang terintegrasi

bersama untuk mencapai beberapa sasaran.

b. Batasan sistem (Boundary) adalah daerah yang membatasi antara

sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan

lingkungan luarnya.

c. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah segala sesuatu di

luar dari batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Ada 2

jenis lingkuangan luar sistem, yaitu lingkungan luar dapat

merugikan sistem dan lingkungan luar yang menguntungkan

berupa energi dari sistem, sedangkan lingkungan luar yang

merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan

mengganggu kelangsungan sistem tersebut.

d. Sistem penghubung (Interface) merupakan media penghubung

antara suatu bagian sistem dengan lainnya. Penghubung ini

memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu sistem ke sistem

yang lainnya dengan melalui penghubung suatu bagian sistem

dapat berinteraksi dengan bagian sistem lainnya untuk membentuk

suatu kesatuan.

e. Sistem masukan (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan


19

sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya

sistem dapat beroperasi. Sedangkan masukan sinyal adalah energi

yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Sistem keluaran (Output) adalah energi yang diolah,

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna untuk bagian

sistem lain.

g. Sistem sasaran ialah suatu sistem yang mempunyai tujuan atau

sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai batasan sasaran, maka

operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Beberapa aspek dari sistem ini membuat pengguna sistem

dapat mengklasifikasikan sistem yang relevan sesuai dengan arah

pandang pengguna sistem. Menurut Tyoso (2016:5), klasifikasi sistem

terdiri dari:

a. Sistem Alamiah (Natural System)

Sistem alamiah adalah sistem yang muncul secara alamiah

tanpa campur tangan manusia.

b. Sistem Tiruan (Artificial System)

Sistem tiruan adalah sistem yang diciptakan untuk

mendukung tujuan tertentu.


20

c. Sistem Deterministik (Deterministic System)

Sistem deterministik merupakan sistem yang dapat

diramalkan sebelumnya. Masukan untuk sistem ini secara pasti

menentukan jenis keluarannya.

d. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)

Sistem probabilistik adalah sistem yang dapat dilacak hanya

dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas, selalu ada nilai

ketidakpastian yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

e. Sistem Tertutup (Closed System)

Sistem tertutup adalah pada sistem ini tidak terjadi

pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari

lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari

lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak berkaitan dengan

lingkungannya pula.

f. Sistem Terbuka (Opened System)

Sistem terbuka merupakan sistem yang menggunakan

sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan

dengan lingkungannya juga.

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Romney dan Steinbart dalam Rizki Ahmad (2017:10),

Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk


21

memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Sedangkan menurut Robert J. Verzello atau John Reuter III dalam Rizki

Ahmad (2017:10), informasi adalah kumpulan data yang relevan dan

mempunyai arti yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau

kegiatan-kegiatan.

Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang

lebih berguna dan bermanfaat bagi penerimannya, sehingga dapat

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Secara garis besarnya

dapat dikatakan bahwa saat ini semua aspek kegiatan pasti memerlukan

informasi, baik itu kebutuhan akan informasi yang bersifat personal

maupun bersifat organisasi dan lainnya.

2.2.2 Fungsi Informasi

Mulyadi (2016:12) menjelaskan suatu informasi dapat

mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

a. Menambah pengetahuan bagi penerimanya yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan

keputusan.

b. Mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat

diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada saat

pengambilan keputusan.

c. Mengurangi resiko kegagalan dengan mengantisipasi terjadinya

kesalahan, sehingga dapat memberikan keputusan yang tepat.


22

d. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan agar

keputusan yang diambil lebih terarah.

e. Memberi standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan-

keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan secara lebih baik berdasar informasi yang

diperoleh.

2.2.3 Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam penelitian Eko Budi

Setiawan(2016), kualitas informasi harus didukung dengan indikator-

indikator berikut :

a. Lengkap (Completeness)

Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat

dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan tersebut

lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh

pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap

mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan pengguna.

b. Relevan (Relevance)

Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi

tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.

c. Akurat (Accurate)

Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat

karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan


23

keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-

kesalahan dan jelas, dengan kata lain harus mencerminkan maksud

dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

d. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh

terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang

maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena

informasi digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan.

e. Penyajian (Format)

Penyajian yang dimiliki informasi harus jelas, agar dapat

diserap oleh kalangan masyarakat.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk

mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data,

dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola,

mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga

sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(Krismiaji 2015:15). Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

adalah suatu kumpulan prosedur organisasi yang pada saat

dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan


24

untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi memiliki konsep

dasar sebagai berikut:

a. Data/input

b. Proses/pengolahan

c. Informasi/output

Sumber : Krismiaji (2015)

Gambar 2.1 Konsep Sistem Informasi

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:18), sistem informasi terdiri dari

komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan

(Building Block), yaitu:

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.

Input juga termasuk metode-metode dan media yang digunakan

untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa

dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan

metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data

yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan

untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


25

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang

merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang

berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Blok teknologi merupakan teknologi digunakan untuk

menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses

data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur

utama yaitu teknisi (human ware atau brain ware), perangkat lunak

(software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat

keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.

f. Blok Kendali (Control Block)

Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi,

misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu

kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-

kesalahan dan lainnya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak


26

sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat

langsung diatasi.

2.3.3 Jenis-jenis Sistem Informasi

Menurut Nugroho (2015:13) sistem informasi dapat

dikelompokkan berdasarkan beberapa cara, diantaranya berdasarkan

tingkatannya, berdasarkan kegunaannya dan berdasarkan prosesnya,

yaitu :

a. Berdasarkan Tingkatan Sistem Informasi, yaitu :

1. Sistem Pakar (Expert System)

2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

3. Sistem Informasi Manajemen (Management Information

System)

4. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System)

b. Berdasarkan Kegunaan Sistem Informasi, yaitu :

1. Sistem Informasi Akuntansi

2. Sistem Informasi Produksi

3. Sistem Informasi Pemasaran

4. Sistem Otomatisasi Kantor

c. Berdasarkan Proses Sistem Informasi, yaitu :

1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System)

2. Sistem Pengendalian Proses (Process Control System)


27

3. Sistem Kolaborasi Perusahaan (Enterprise Colaboration

System)

2.4 Konsep Dasar Penjualan Online

2.4.1 Pengertian Penjualan

Menurut Mulyadi (2016:202), Penjualan adalah kegiatan yang

terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik kredit maupun

tunai. Sedangkan menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller

(2016:22) dalam buku ”Manajemen Pemasaran” pengertian Penjualan

adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan,

menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak

lain.

Penjualan merupakan suatu usaha yang terpadu untuk

mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha

pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan

penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan menjadi sumber hidup

bagi suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta

usaha untuk memikat konsumen yang bertujuan untuk mengetahui daya

tarik konsumen terhadap produk yang dipasarkan atau dijual.


28

2.4.2 Pengertian Online

Online atau dalam Bahasa Indonesia memiliki padanan Dalam

Jaringan (Daring) mempunyai makna tertentu, yaitu hal yang terhubung

dengan teknologi komputer dan telekomunikasi. Secara umum, online

menunjukkan keadaan terhubung, Online juga dapat diartikan sebagai

suatu keadaan komputer yang dapat saling berkomunikasi untuk

berbagi data dan informasi karena terhubung pada jaringan internet.

Menurut Dedik Kurniawan (2020:10), Online adalah sebuah

kegiatan yang menggunakan fasilitas jaringan internet untuk

melakukan segala kegiatan yang dapat dilakukan secara online seperti

halnya bisnis, daftar kuliah, searching, stalking, mencari berita dan lain

sebagainya

2.4.3 Konsep Sistem Penjualan Online

Konsep sistem penjualan online berhubungan erat dengan

pemasaran melalui internet (internet marketing). Menurut Kolter dan

Armstong dalam Ari Setiyaningrum (2015:385), internet marketing

atau yang lebih dikenal online marketing menggambarkan usaha

perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa, serta membangun

hubungan dengan pelanggan melalui internet.

Konsep sistem penjualan online juga memiliki definisi yang

sedikit berbeda dengan konsep sistem penjualan konvesional,

terutama dalam unsur-unsur bauran pemasaran (marketing mix).


29

Unsur tempat (place) dan promosi (promotion) menjadi fokus utama

dalam sistem penjualan online. Unsur tempat (place) dalam penjualan

online berupa website ataupun marketplace. Website merupakan

tempat atau pusat virtual resmi untuk menjual dan memesan berbagai

produk dan jasa yang ditawarkan. Website tersebut harus bersifat

interaktif dan aktif, agar memudahkan pelanggan melakukan transaksi

jual beli produk.

Unsur promosi (promotion) dalam konsep sistem penjualan

online biasanya didukung dengan menggunakan beberapa platform

social media yang khusus dibuat sebagai identitas bisnis. Unsur

promosi ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan.

2.4.4 Manfaat Sistem Penjualan Online

Penjualan konvesional tidak bisa lepas dari konsep dan

penerapan bauran pemasaran (marketing mix). Menurut Kotler dan

Armstrong (2016:47) bauran pemasaran (marketing mix) mencakup

empat (4) hal pokok dan dapat dikontrol, meliputi produk (product),

harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). Hal ini juga

menjadi faktor-faktor penting dalam penjualan online. Manfaat dari

konsep dan penerapan bauran pemasaran (marketing mix) terbagi

menjadi :

a. Produk (Product)

Dalam sistem penjualan online, produk (product) adalah


30

objek yang dipasarkan pada website, dapat berupa barang atau

jasa (service). Dalam hal produk bukan hanya kualitas dan

layanan yang harus diperhatikan, namun ketepatan, kejelasan dan

kelengkapan informasi tentang produk yang dipasarkan menjadi

faktor utama untuk meningkatkan kesadaran dan ketertarikan

yang dapat mengedukasi pelanggan sebelum memutuskan untuk

membeli produk melalui website.

b. Harga (Price)

Harga produk atau jasa pada website adalah nilai dari

kombinasi layanan, yaitu harga produk, biaya ongkos kirim atau

akomodasi dan layanan lainnya. Pelanggan mungkin bersedia

membayar harga yang lebih tinggi untuk pengalaman yang lebih

baik, atau jika mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar

produk. Harga biasanya menciptakan persaingannya tersendiri,

sehingga ada beberapa hal terkait nilai yang diberikan dengan

harga yang ditawarkan.

c. Tempat (Place)

Tempat dalam website berfungsi sebagai media distribusi

informasi produk dan dapat digunakan sebagai sarana penjualan

produk. Website sebagai sarana pemesanan produk membantu

penjual (seller) memberikan jangkauan yang lebih luas untuk

memasarkan produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan

(customer) di luar wilayah pemasaran konvesional serta


31

meningkatkan kepercayaan pelanggan. Penggunaan Website

menjadi tolak ukur kredibilitas suatu bisnis online, sehingga

dapat menimbulkan ketertarikan pelanggan untuk mengunjungi

dan menggunakan jasa atau membeli produk yang ada pada

website.

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah aktivitas penyebaran informasi tentang

produk yang akan ditawarkan. Promosi yang baik dan tepat

sasaran akan berdampak pada peningkatan penjualan produk.

Pada era digital saat ini promosi penjualan dapat dilakukan secara

online. Promosi online dilakukan dengan sistem kolaborasi yang

bisa digunakan untuk memaksimalkan target promosi. Adapun 4

Media promosi online yang dinilai memiliki efektifitas adalah

Facebook Ads, Google Ads, Instagram Ads, Marketplace Ads.

Untuk dapat melakukan promosi online ketiga platfrom kecuali

Marketplace Ads, syarat utama bagi penjual adalah memiliki

website.

2.4.5 Pengertian Website

Menurut Bekti (2015:35), Website merupakan kumpulan

halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks,

gambar diam atau gerak, animasi, suara,dan atau gabungan dari

semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk


32

satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing

dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

Dari pengertian diatas, Website dapat diartikan sebagai sebuah

kumpulan halaman pada suatu domain (domain adalah nama alamat

dari website) di internet yang dibuat dengan tujuan tertentu dan saling

berhubungan serta dapat diakses secara luas melalui halaman depan

(home page) melalui browser menggunakan URL (Uniform Resource

Locator) website.

Ada 3 unsur yang terdapat pada website. Ketiga unsur ini

digunakan untuk menemukan dan mengakses website di internet, yaitu:

a. Domain.

Jika website diibaratkan sebagai bangunan, maka domain

adalah nama atau alamat bangunan tersebut. Penggunaan domain

yang mejadi hal yang sangat penting, dengan pemilihan nama

domain yang menarik, unik dan tepat membuat pengguna akan

mudah mengingatnya untuk nantinya dikunjungi kembali.

b. Hosting.

Hosting memiliki peran sebagai penyimpan semua basis data

(script, gambar, video, teks dan lain sebagainya) yang diperlukan

untuk membentuk suatu website.

c. Konten.

Konten pada website dapat berupa teks, gambar atau video.

Berdasarkan isi konten, maka ada beberapa jenis website. Seperti,


33

sosial media, website berita, website jual beli atau website (blog)

yang berisi konten yang berdasarkan minat, bakat serta hobi.

2.5 Analisa Sistem

2.5.1 Pengertian Analisa Sistem

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:18) dalam bukunya

Rekayasa Perangkat Lunak, Analisa Sistem adalah kegiatan untuk

melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus

dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang

akan dipenuhi dalam sistem yang baru.

Analisis sistem adalah tahapan penelitian terhadap sistem

berjalan dan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang

terjadi serta memudahkan dalam menjalankan tahap selanjutnya yaitu

tahap perancangan sistem.

2.5.2 Prinsip-prinsip Analisa Sistem

Menurut Tyoso (2016:18), prinsip-prinsip analisa sistem adalah :

a. Mendefinisikan masalah yang akan dipecahkan dengan sistem

interaksi yang behubungan dengan lingkungan yang akan dianalisa.

b. Menyatakan sasaran sistem yang memiliki tujuan umum dan khusus

yang ingin dicapai yang berkaitan dengan efektiitas yang ditetapkan

dan diumumkan kepada pihak-pihak terkait.


34

c. Menetapkan batasan sistem (System Boundaries) antara sistem yang

baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem

(interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus

diperjelas.

d. Menetapkan kendala pada sistem dan proses pengembangannya,

seperti biaya dan jangka waktu yang digunakan untuk

pengembangan sistem.

e. Dekomposisi sistem yang dipecah ke dalam bagian sistem yang

saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan

antar bagian sistem ditentukan, maka seorang analis sistem mampu

melihat sistem secara terinci. Bagian sistem yang berada pada

tingkat bawah yang akan dirancang dan menjadi bagian sistem yang

ditetapkan.

2.5.3 Tahapan Analisa Sistem

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:25), ada enam (6)

tahapan dalam analisa sistem, yaitu :

a. Mengumumkan penelitian sistem.

b. Mengorganisasikan tim proyek.

c. Mendefinisikan kebutuhan informasi.

Kebutuhan informasi dapat dipenuhi melalui wawancara

perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survey.


35

d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah

selanjutnya adalah menspesifikasi secara tepat apa yang harus

dicapai oleh sistem.

e. Menyiapkan usulan rancangan

Analisa sistem memberikan kesempatan untuk membuat

keputusan melanjutkan atau menghentikan tahapan perancangan

atau pengembangan berikutnya.

f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek Manajer dan komite

pengarah sistem informasi manajemen mengevaluasi usulan

rancangan dan menentukan apakah memberi persetujuan atau tidak

2.5.4 Alat Bantu Analisa Sistem

Adapun alat bantu dalam analisa sistem adalah sebagai berikut :

1. PIECES

Analisa metode PIECES adalah metode Analisa sistem yang

digunakan sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok

permasalahan yang lebih terperinci. Dalam metode ini, ada beberapa

aspek yang akan dianalisa antara lain adalah kinerja (performance),

informasi (information), ekonomi (economy), keamanan aplikasi

(control), efisiensi (eficiency) dan pelayanan pelanggan (service).

Analisa sistem dengan metode PIECES (Performance, Information,

Economy, Control, Eficiency and Service) sangat penting dilakukan


36

sebelum merancang atau mengembangkan sebuah sistem informasi,

karena dengan analisa ini biasanya akan ditemukan beberapa

masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah

utama dan meminimalisir adanya kesalahan dalam proses

perancangan atau pengembangan sistem selanjutnya.

2. Document Flow Diagram

Document Flow Diagram merupakan bagan yang

menunjukkan aliran atau arus dokumen dari satu bagian ke bagian

yang lain di dalam sistem secara logika. Document Flow Diagram

juga dapat menggambarkan tiap-tiap bagian organisasi yang terlibat

dalam pengolahan dokumen di dalam proses-proses yang dikerjakan

sistem. Berikut adalah simbol-simbol utama Document Flow

Diagram:

Tabel 2.1 Simbol-simbol Utama Document Flow Diagram


No. Simbol Keterangan
Simbol proses manual. Menunjukkan
1
pekerjaan manual.
Simbol Arus Proses. Menunjukkan aliran dari
2
proses.
Simbol Manual Input. Menunjukkan
3 pemasukkan data secara manual on-line melalui
keyboard.
Simbol Proses. Menunjukkan proses yang
4
dilakukan oleh komputer.
Simbol Display. Menunjukkan penggunaan
5
peralatan output, seperti monitor, printer.
Simbol Dokumen. Menunjukkan input yang
6 berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau
output yang dicetak pada kertas.
37

Simbol penghubung (Connector).


7 Menunjukkan penghubung ke halaman yang
masih sama
Simbol penghubung (Connector).
8 Menunjukkan penghubung ke halaman yang
lain.
Simbol Disk Simpanan Online. Menunjukkan
9 input yang berasal dari disk simpanan atau
disimpan ke disk simpanan online.
Simbol simpanan offline. File non-komputer
10 yang diarsip urut angka (numerical), huruf
(alphabetical), atau tanggal (chronological).
Sumber : Hidayatullah (2016)

2.6 Perancangan Sistem

2.6.1 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:23),

mendefinisikan perancangan sistem sebagai perancangan dalam

pembangunan perangkat lunak (software). Perancangan sistem

merupakan upaya untuk mengkonstruksi (membangun) sebuah sistem

yang dapat memberikan kepuasan (mungkin informal) akan spesifikasi

kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan secara

implisit atau eksplisit dari segi perfomansi maupun penggunaan sumber

daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu, dan

perangkat.

Tujuan perancangan sistem ada 2 yaitu, memberikan gambaran

secara umum kepada pengguna (user) dan memberikan gambaran

secara detail tentang sistem yang akan dibangun atau dikembangkan

kepada programmer. Perancangan sistem juga berfungsi sebagai


38

persiapan untuk tahap perancangan secara detail. Perancangan sistem

secara umum akan mengidentifikasi komponen-komponen sistem yang

bertujuan untuk dikomunikasikan kepada pengguna.

2.6.2 Alat Bantu Perancangan Sistem

Alat bantu dalam perancangan sistem, adalah sebagai berikut :

a. Data Flow Diagram

Rosa A.S dan M. Shalahudin (2015:70), data flow diagram

(DFD) atau diagram alir data (DAD) adalah representasi grafik yang

menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang

diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan

keluaran (output).

Data Flow Diagram (DFD) juga digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur. Data Flow Diagram (DFD)

merupakan alat yang cukup popular, karena dapat menggambarkan

arus data di dalam sistem dengan terstruktur, dimulai dengan

pemasukan data sampai dengan keluaran data.

Tingkatan dalam DFD ada 3 tingkatan, yaitu mulai dari

diagram konteks yang berisi gambaran umum suatu sistem,

Gambaran tentang batasan sistem dapat digambarkan melalui DFD

level 0 kemudian dikembangkan dengan gambaran yang lebih

terperinci menggunakan DFD level 1. Lebih lanjut DFD juga

merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.


39

Ada 4 macam simbol yang digunakan untuk menggambarkan

arus data dalam DFD, yaitu:

Tabel 2.2. Simbol-simbol Data Flow Diagram


No. Simbol Keterangan
Simbol Kesatuan Luar (External Entity).
1 Menunjukkan asal data atau tujuan
informasi.
Simbol Proses. Menunjukkan aliran data
2 masuk yang ditransformasikan ke aliran
data keluar
Simbol Arus Data (Data Flow).
3
Menunjukkan aliran data.
Simbol Simpanan Data (Data Store).
4 Menunjukkan tempat data yang
disimpan.
Sumber : Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015)

b. Kamus Data

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:73), kamus

data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem

perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output)

dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan).

Pada perancangan sistem, kamus data berfungsi untuk

merancang masukan (input), laporan-laporan dan basis data

(database). Aliran data pada DFD (Data Flow Diagram) menjadi

dasar bagi kamus data. Kamus data menentukan elemen data dengan

fungsi sebagai berikut:


40

1. Menguraikan aliran dan penyimpanan data dalam DFD (Data

Flow Diagram).

2. Mendefinisikan komposisi dari data yang bergerak melalui aliran

data (contohnya alamat - diuraikan menjadi kecamatan, kota dan

kode pos)

3. Mendefiniskan komposisi penyimpanan data

4. Mengklasifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi

penyimpanan dan aliran

5. Menunjukkan hubungan detail antar penyimpanan (yang akan

menjadi titik pusat dalam ERD (entity relationship diagram)).

Dalam kamus data, muatan aliran data, simpanan data dan

proses-proses di dalam rancangan sistem harus diperhatikan dan

digambarkan dengan jelas. Penetapan simpanan data dan aliran data

dapat diperluas sampai mencakup rincian elemen data yang dimuat.

2.7 Sistem Basis Data

2.7.1 Pengertian Sistem Basis Data

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:43), basis data

adalah salah satu bagian dalam rekayasa perangkat lunak yang

terkomputerisasi dan bertujuan utama memelihara data yang sudah

diolah atau media penyimpanan informasi agar dapat diakses dengan

mudah dan cepat. Maka sistem basis data dapat didefinsikan sebagai

suatu lokasi yang digunakan sebagai tempat penyimpanan dan


41

pengaturan data dengan mekanisme pengamanan, dan pemakaian data

secara bersama.

Perangkat lunak yang didesain untuk melakukan pengaturan dan

penyimpanan dalam sistem basis data (database) dikenal dengan

Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen basis

data. Cara kerja DBMS dalam sistem basis data dapat dilihat pada

gambar uraian dibawah ini.

Program
Aplikasi

DBMS

Basis
Data

Sumber : Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015)

Gambar 2.2 Skema atau Bagan Cara Kerja DBMS

Adapun operasi dasar yang dapat dilakukan dalam sistem basis

data adalah sebagai berikut :

a. Membuat Basis Data (Create Database)

b. Menghapus Basis Data (Drop Database)

c. Membuat Tabel (Create Table)

d. Menghapus Tabel (Drop Table)

e. Menambahkan Data (Insert)

f. Mencari Data (Retrieve / Search)


42

g. Mengubah Data (Update)

h. Menghapus Data (Delete)

Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam

perancangan sistem informasi, karena basis data berfungsi sebagai

dasar dalam penyediaan informasi. Dengan kata lain, tidak ada sistem

informasi yang dapat dirancang tanpa adanya basis data.

2.7.2 Alat Bantu Sistem Basis Data

Agar sistem basis data (database), dapat dibangun sesuai dengan

kebutuhan dari sistem informasi, maka diperlukan alat bantu sebagai

berikut :

a. Entity Relationship Diagram

Menurut Michelle Larassati Ayusmara Latukolan, dkk

(2019:4059), Entity Relationship Diagram atau ERD adalah sebuah

diagram struktural yang digunakan untuk merancang sebuah

database. Sebuah ERD mendeskripsikan data yang akan disimpan

dalam sebuah sistem maupun batasannya. Komponen utama yang

terdapat di dalam sebuah ERD adalah entity set, relationship set, dan

juga constraints.

Entity Relationship Diagram (ERD) yang merupakan model

data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang

menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri

merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-


43

data yang hubungannya satu sama lain, serta batasan konsistensi.

Ada beberapa komponen penyusun dari ERD, yaitu:

1. Entitas

Kumpulan objek yang dapat diidentifikasikan secara unik

atau saling berbeda. Simbol dari entitas biasanya digambarkan

dengan persegi panjang. Selain itu, ada juga “Entitas Lemah”

yang dilambangkan dengan gambar persegi panjang kecil di

dalam persegi panjang yang lebih besar. Disebut entitas lemah

karena harus berhubungan langsung dengan entitas lain sebab dia

tidak dapat teridentifikasi secara unik.

2. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut

yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas

tersebut. Atribut kunci merupakan hal pembeda atribut dengan

entitas. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips dan terbagi

menjadi beberapa jenis:

a. Atribut kunci (key): atribut yang digunakan untuk menentukan

entitas secara unik. Contoh: Kode Barang, ID User.

b. Atribut nilai tunggal (single-value): atribut yang tidak dapat

dipecah lagi (atomic). Contoh: Alamat pengiriman, tanggal

pemesanan, nama pemasok (supplier).


44

c. Atribut multinilai (multivalue): atribut yang memiliki

sekelompok nilai untuk setiap entitas instan. Contoh: nama

beberapa pemasok dari sebuah barang.

d. Atribut gabungan (composite): atribut yang terdiri dari

beberapa atribut yang lebih kecil dengan arti tertentu. Contoh:

nama lengkap yang terbagi menjadi nama depan, tengah, dan

belakang.

e. Atribut derivatif: atribut yang dihasilkan dari atribut lain dan

tidak wajib ditulis dalam ERD. Contoh: Keterangan Kategori.

3. Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari

himpunan entitas yang berbeda. Gambar relasi diwakili oleh

simbol belah ketupat. Relasi juga terbagi menjadi beberapa jenis,

yaitu:

a. One to one: setiap entitas hanya bisa mempunyai relasi dengan

satu entitas lain. Contoh: barang dengan kode barang.

b. One to many: hubungan antara satu entitas dengan beberapa

entitas dan sebaliknya. Contoh: barang dengan kategori.

c. Many to many: setiap entitas bisa mempunyai relasi dengan

entitas lain, dan sebaliknya. Contoh: barang dan pemasok

(supplier).
45

4. Garis

Garis yang menghubungkan antar atribut untuk

menunjukkan hubungan entitas pada ERD, juga sebagai relasi

yang memberikan informasi tentang fungsi dari Entity yang satu

dengan lainnya. Dengan garis ini dapat mengetahui bagaimana

aliran suatu ERD dimulai sampai dengan berakhir.

b. Normalisasi

Menurut Lubis (2016:55), normalisasi merupakan tahapan

pengelompokan komponen data yang menjadi tabel yang

menunjukkan entitas pada suatu relasi. Normalisasi adalah proses

pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar masalah

bisa dihilangkan. Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling

ringan 1NF (Bentuk Normal Pertama) hingga paling ketat 5NF

(Bentuk Normal Kelima). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF

(Bentuk Normal Ketiga) atau BCNF (Bentuk Normal Boyce-Codd)

karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang

berkualitas baik. Dengan adanya normalisasi ini memungkinkan

menghindari terjadinya berbagai anomali data dan tidak

konsistensinya sebuah data. Dalam beberapa kasus, normalisasi

sangat penting untuk menunjang kinerja basis data dalam hal

pengamanan dan menghilangkan kemungkinan terjadinya kesalahan


46

jika mendapat perintah SQL terutama DML yaitu perubahan

(update), penambahan (insert), dan penghapusan (delete).

c. Kamus Data

Kamus data (data dictionary) adalah salah satu komponen

kunci dari DBMS (Database Management System) yang mencakup

informasi mengenai struktur basis data. Setiap elemen data yang

disimpan dalam basis data memiliki catatan di kamus data yang

mendeskripsikan elemen tersebut.

Kamus data dapat didefinisikan sebagai katalog fakta yang

memuat tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari

sistem informasi. Selain digunakan untuk dokumentasi, kamus data

juga memiliki kegunaan sebagai berikut :

1. Validasi kelengkapan dan keakuratan DFD (Data Flow

Diagram).

2. Penyedia titik awal pengembangan laporan-laporan.

3. Penentu struktur data dalam sistem basis data.

4. Pengembang logika untuk proses-proses pada DFD (Data Flow

Diagram).

Kamus data membantu proses analisa sistem dalam

mendefinisikan aliran data dengan lengkap dan terstruktur di dalam

sistem. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisa

dan perancangan sistem.


47

d. Desain Input

Masukan (input) merupakan asal mula dari sebuah informasi.

Dasar dari informasi adalah data yang diproses. Menurut Rosa A.S

dan M. Shalahuddin (2015;28) mengemukakan bahwa Desain input

adalah tahap perancangan tampilan layar pada interface komputer

yang menggambarkan bentuk masukan data.

Desain input memiliki 3 tahapan utama dalam pemrosesan

data yaitu :

1. Penangkapan Data (Data Capture)

Penangkapan data adalah proses pencatatan kejadian nyata (real)

yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan ke dalam dokumen

dasar.

2. Penyiapan Data (Data Preparation)

Penyiapan data adalah proses pengubahan data yang telah

ditangkap ke dalam bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin

(Machine Readable Form), seperti kartu plong dan pita magnetik

(disk magnetic).

3. Pemasukan Data (Data Entry),

Pemasukan data adalah proses pembacaaan atau pemasukan data

ke dalam komputer.

Desain input harus dilakukan sesuai dengan identifikasi input

sistem dan review kebutuhan pengguna (user). Pemilihan kontrol


48

GUI (Graphical User Interface) yang sesuai dan tes input dengan

menggunakan alat bantu layout dan prototyping.

Adapun syarat-syarat dalam desain input meliputi beberapa

hal, yaitu :

1. Data-data variable yang hanya bisa diinput.

2. Tidak perlu menginputkan data yang dapat dihitung atau

disimpan dalam program.

3. Gunakan kode untuk atribut-atribut yang sesuai. Jika suatu

dokumen dirancang untuk mengumpulkan data.

4. Jumlah input harus dimonitor dengan teliti agar tidak terlewat.

5. Pastikan bahwa data yang diinputkan valid : eksistensi (harus

ada/tidak), tipe data, domain, nilai-nilai kombinasi, self-checking

digit dan format.

e. Desain Output

Keluaran (output) merupakan produk atau hasil dari sistem

informasi yang keluar melalui media kertas atau tampilan pada layar

computer. Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015;28),

Desain output sendiri memiliki definisi sebagai tahap perancangan

yang menggambarkan hasil dari sistem pada media kertas ataupun

tampilan layar komputer.


49

Jenis-jenis output pada desain output, yaitu :

1. Output internal

Output bagi pemilik (owner) dan peengguna (user) sistem, seperti

: Laporan rinci, Laporan rangkuman dan Laporan pengecualian.

2. Output eksternal

Output bagi pihak-pihak di luar organisasi yang menggunakan

metode implementasi output, seperti printer, layar, terminal

point-of sale (seperti dikasir), multimedia, email, hyperlink dan

microfilm

Syarat-syarat desain output, yaitu :

1. Output harus mudah dibaca dan diinterpretasikan. Ada judul, ada

tanggal dan waktu.

2. Output dihasilkan dalam bentuk form: setiap singkatan-singkatan

ada keterangannya

3. Format seimbang (tidak terlalu padat atau kosong). Sehingga,

pengguna (user) dapat menemukan dengan mudah dan pengguna

tidak harus mengubah (edit) secara manual agar output dapat

bermanfaat bagi mereka.

4. Istilah teknis komputer sebaiknya dihindari dalam output maupun

dalam pesan-pesan kesalahan.

5. Output harus sampai pada pemakai tepat waktu.

6. Distribusi atau akses ke output harus memadai bagi pengguna

(user).
50

7. Output harus dapat diterima (acceptable) oleh pengguna, artinya

sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan sesuai dengan

rencana mereka untuk memanfaatkan output tersebut

2.8 Alat Bantu Pemograman

2.8.1 Bahasa Pemograman

Menurut Bunafit Nugroho (2019;201), Bahasa pemograman

adalah sebuah peket bahasa yang digunakan untuk membentuk sebuah

bahasa turunan. Bahasa turunan ini dapat berupa bahasa pemrograman

yang berisi instruksi-instruksi standar yang memiliki fungsi tertentu

untuk memerintah komputer. Fungsi dasar dari bahasa pemograman

adalah agar komputer dapat mengolah data sesuai dengan alur yang

dibuat secara sistematis oleh penyusunnya (programmer). Lebih lanjut,

pemograman dapat memudahkan pengoperasian sebuah mesin

sehingga meringankan pekerjaan manusia.

Produksi bahasa pemograman dilakukan melalui proses yang

cukup kompleks. Dimulai dengan penyusunan, pengujian, analisis,

penyuntingan, hingga optimalisasi. Kode sumber disusun, kemudian

diubah menjadi kode mesin, lalu diterjemahkan oleh processor sebagai

perintah. Bahasa pemograman bisa digunakan untuk membuat program

atau perangkat lunak, sekaligus menjadi perintah bagi perangkat keras

(hardware) komputer untuk memulainya agar kemudian dapat

dioperasikan oleh pengguna (user).


51

Terdapat empat jenis bahasa pemograman, di antaranya :

a. Bahasa Mesin.

Berupa bahasa biner dengan kode angka 0 dan 1.

b. Bahasa Tingkat Rendah.

Istilah lain dari bahasa rakitan dengan kode huruf singkat.

Umumnya masih menggunakan kode-kode biner atau bahasa mesin

berupa huruf dan angka. Instruksi yang diterapkan pada mesin atau

perangkat masih terbatas dan sederhana.

c. Bahasa Tingkat Menengah.

Menggabungkan kode kata-kata dan simbol. Setingkat di

atas kode mesin, bahasa pemograman tingkat menengah mulai

menggunakan kode huruf, angka, dan simbol khusus. Beberapa

contoh bahasa tingkat menengah, antara lain Assembler dan MASM

(Microsoft Macro Assembler).

d. Bahasa Tingkat Tinggi.

Menggunakan kode dari istilah yang biasa dipakai manusia.

Biasa digunakan pada pemograman berbasis website dan basis data.

Baik untuk diaplikasikan pada perangkat komputer desktop maupun

mobile. Contohnya bahasa Turbo C++, Visual Basic, Delphi, PHP,

dan Turbo Pascal.


52

2.8.2 HTML

Menurut Bunafit Nugroho (2019:5), HTML atau Hypertext

Markup Language merupakan sebuah Bahasa Scripting yang berguna

untuk menuliskan halaman web. HTML tidak memiliki kemampuan

untuk membuat fungsionalitas yang dinamis. Sebagai gantinya, HTML

memungkinkan user untuk mengorganisir dan memformat dokumen,

sama seperti Microsoft Word.

HTML bekerja dengan menggunakan struktur kode yang

sederhana (tag dan attribute) untuk mark up halaman website. Sebagai

contoh, dalam pembuatan sebuah paragraf dengan

menempatkan enclosed text di antara tag pembuka <p> dan tag

penutup </p>.

HTML merupakan tingkatan terbawah dari teknologi frontend.

HTML hanya bisa digunakan untuk menambah elemen dan membuat

struktur konten. Namun, HTML bisa bekerja secara maksimal dengan

dua bahasa frontend, seperti CSS (Cascading Style Sheets) dan

JavaScript. Jika digabungkan, kedua bahasa frontend ini dapat

meningkatkan pengalaman user dan mengaktifkan fungsi pada halaman

HTML yang lebih canggih, resposif dan profesional.

a. CSS berkaitan dengan styling, seperti warna, layout, background,

spacing, dan animation.

b. JavaScript digunakan untuk menambahkan fungsionalitas yang

dinamis, seperti pop-up, slider dan galeri foto.


53

2.8.3 PHP

Menurut Bunafit Nugroho (2019:201-202), PHP atau Hypertext

Preprocessor adalah sebuah Bahasa pemograman scripting yang

naskah mentahnya tidak harus diubah ke dalam bentuk source code,

sehingga saat menjalankan program, kode dasar akan dijalankan secara

langsung. PHP atau Hypertext Preprocessor memiliki kemiripan

dengan JavaScript dan Python, namun, PHP biasa digunakan untuk

komunikasi sisi server, JavaScript digunakan

untuk frontend dan backend dan Python digunakan hanya untuk sisi

server (backend). PHP sendiri merupakan bahasa penulisan

naskah open-source yang biasanya digunakan dalam pemrograman

atau pengembangan website.

Bahasa penulisan naskah atau Scripting Language adalah bahasa

yang mengotomatiskan eksekusi task (tugas) dalam environment

runtime khusus. Tugas ini mencakup menginstruksikan halaman statis

yang dibuat dengan HTML dan CSS untuk melakukan tindakan

tertentu dengan aturan yang telah ditetapkan. Kegunaan lainnya adalah

untuk menampilkan efek drop-down ketika kursor menyoroti menu

utama, melakukan rollover tombol, animasi, membuka kotak dialog,

dan lain sebagainya.


54

2.8.4 MySQL

MySQL adalah sistem manajemen basis data relasional open

source (RDBMS) dengan client-server model. Sedangkan

RDBMS merupakan software untuk membuat dan mengelola basis data

berdasarkan pada model relasional.

Menurut Bunafit Nugroho (2019:133), MySQL merupakan

database yang paling digemari oleh programmer web, dengan alasan

bahwa MySQL merupakan salah satu pilihan RDBMS yang dapat

dipelajari dan dikustomisasikan source code-nya sesuai keinginan dan

kebutuhan, namun tetap memiliki batasan. MySQL memiliki lisensi

berbayar yang diatur oleh GPL (GNU Public Licence) terhadap

kepemilikan dan bantuan tingkat lanjut (Premium). Proses utama yang

terjadi di ruang lingkup MySQL yaitu:

1. MySQL membuat basis data untuk menyimpan dan memanipulasi

data, serta menentukan keterkaitan antara masing-masing tabel.

2. Klien membuat permintaan (request) dengan mengetikkan

pernyataan SQL (Bahasa spesifik domain – Structured Query

Language) yang spesifik di MySQL.

3. Aplikasi server akan merespons dengan memberikan informasi yang

diminta, yang kemudian muncul di sisi klien.


55

2.8.5 Notepad++

Notepad++ adalah suatu aplikasi penyunting teks dan source code

yang berjalan pada Operating System (OS) Windows. Notepad++

menggunakan komponen-komponen Scintilla agar dapat menampilkan

dan menyunting teks dan berkas source code berbagai bahasa

pemrograman.

Adapun keunggulan Notepad++ dalam software web

programming adalah sebagai berikut :

a. Simple, ringan dan cepat.

Jika dibandingkan dengan text editor lainnya, notepad++ tidak

perlu menunggu loading opening library, terlebih seperti pada

software adobe dreamweaver dan eclipse apa lagi untuk PC / Laptop

yang memiliki spesifikasi yang rendah.

b. Bracket Matching

Notepad++ dapat mengumpulkan syntax yang sesuai

(berpasangan), biasanya digunakan pada saat menuliskan syntax

percabangan, perulangan dan bagian utama program. Fungsi ini

berguna jika terjadi kekurangan miss dalam penulisan blok program

yang panjang.

c. Syntax Highlighting

Tampilan source code yang tertulis dalam notepad++,

memiliki warna pada setiap fungsi dari syntax. Hal ini


56

mempermudah dalam penggolongan kegunaan serta pembacaan

syntax yang telah ditulis.

d. Syntax Folding

Hampir sama seperti bracket matching sebelumnya. Jika

bracket matching digunakan untuk menunjukan awal dan akhir suatu

blok program. Syntax Folding digunakan untuk menyembunyikan

blok program tertentu agar tampilannya terlihat lebih ringkas

tampilannya.

e. Quick Color Picker++

Quick Color Picker++adalah suatu fungsi pada Notepad++

yang digunakan untuk menuliskan kode warna pada html ataupun

CSS tanpa harus menuliskan kodenya terlebih. Pada fungsi ini,

biasanya akan muncul kotak dengan banyak aneka warna yang dapat

dipilih secara langsung.

f. Finger Text

Finger Text merupakan salah satu fungsi dalam Notepad++ ini

berfungsi untuk memudahkan pengetikan syntax dengan kata

tertentu sebagai pemicu/trigger dan menggantikannya dengan

menekan tombol TAB. Fungsi ini biasa digunakan untuk menuliskan

bahasa PHP. Contoh : kata g akan berubah menjadi $_GET.


57

2.9 Xampp

2.9.1 Pengertian Xampp

Menurut Riyanto dalam Isty & Afifah (2018), XAMPP

merupakan paket web server berbasis open source yang dapat dipasang

pada beberapa sistem operasi.

Dalam halaman website resmi XAMPP, XAMPP diartikan

sebagai sebuah paket perangkat lunak (software) komputer yang

berfungsi sebagai server lokal untuk mengampu berbagai jenis data

website yang sedang dalam proses pengembangan Penamaan Xampp

diambil dari akronim kata Apache, MySQL, PHP, dan Perl. Sementara

imbuhan huruf “X” yang terdapat pada awal kata berasal dari

istilah cross platform sebagai simbol bahwa perangkat lunak ini dapat

dijalankan di empat sistem operasi berbeda, seperti Sistem Operasi

Linux, Sistem Operasi Windows, Sistem Operasi Mac, dan Solaris.

Terdapat tiga komponen penting penyusun Xampp, diantaranya

adalah sebagai berikut :

a. Control Panel

Control panel merupakan layanan yang digunakan untuk

mengelola Xampp mulai dari mengatur penggunaan basis data,

mengunggah file, melakukan konfigurasi terkait proyek website, dan

fungsionalitas fitur yang lainnya. Penerapannya akan sama dengan

fitur pada CPanel untuk kebutuhan hosting yang bersifat online.


58

b. HTDocs

HTdocs merupakan nama sebuah folder yang menjadi bagian

dalam Xampp yang berfungsi sebagai penyimpan file dan dokumen

yang nantinya akan ditampilkan pada peramban (browser) dalam

bentuk website. Untuk kapasitas penyimpanan dari HTdocs sendiri

menyesuaikan dengan hardisk storage pada perangkat komputer.

c. PhpMyAdmin

Peran atau tugas dari PhpMyAdmin adalah sebagai pengatur

proses konfigurasi pada MySQL. Untuk membuka akses

PhpMyAdmin, hanya dengan memasukkan perintah pada web

browser dengan menuliskan alamat URL

http://localhost/phpmyadmin.

2.9.2 Fungsi Xampp

Berikut merupakan beberapa fungsi utama yang dimiliki oleh

Xampp, yaitu :

a. Mengkonfigurasi Pengaturan Database pada PhpMyAdmin

Pertama, mampu mengatur halaman basis data pada

PhpMyAdmin tanpa perlu khawatir terjadi error, dikarenakan hanya

mengakses pada server lokal komputer. Dengan PhpMyAdmin, ada

kebebasan untuk melakukan beberapa perubahan seperti mengubah,

menghapus, dan menambahkan pengguna (user) pada basis data.

b. Menjalankan Laravel melalui Perangkat Komputer


59

Laravel merupakan salah satu framework milik PHP yang

berfungsi untuk mempermudah programmer dalam

mengembangkan tampilan website. Sehingga, dengan penggunaan

Xampp akan lebih mudah dalam memodifikasi kode program atau

script, serta membuat fitur baru dengan lebih cepat.

c. Menginstall WordPress secara Offline

Pengunaan Xampp dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran

Wordpress tanpa membutuhkan koneksi internet. Sehingga, sangat

memudahkan dalam proses pengerjaan front end maupun back end.

2.10 Implementasi Sistem

Pengertian implementasi memiliki definisi penerapan dari ide atau

rencana yang telah dibuat dengan baik sebelumnya. Implementasi juga dapat

diartikan sebagai aktivitas yang telah direncanakan dengan baik untuk

mencapai tujuan tertentu. Maka, implementasi sistem merupakan prosedur-

prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah

dirancang dan disetujui, untuk memasang, menguji dan memulai sistem baru

atau sistem yang dikembangkan atau diperbaiki.

Adapun tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut:

a. Menyelesaikan desain sistem yang telah direncanakan dan disetujui

sebelumnya.

b. Memastikan pengguna (user) dapat mengoperasikan sistem yang baru atau

yang telah dikembangkan atau diperbaiki.


60

c. Menguji apakah sistem baru tersebut telah sesuai dengan pengguna.

d. Memastikan konversi dari sistem lama ke sistem baru berjalan dengan baik.

Agar tujuan dari implementasi sistem dapat tercapai, proses

implementasi sistem dilaksanakan dengan mengacu pada standar atau aturan

tertentu. Perencanaan yang hendak diterapkan sudah dibuat dengan diteliti atau

dirancang secara sistematis dan terstruktur. Sehingga implementasi sistem

dapat berjalan dengan baik serta memberikan hasil yang optimal.

2.11 Pengujian Sistem

Pengujian sistem adalah pengujian program perangkat lunak yang

lengkap dan terintegrasi. Perangkat lunak atau software hanyalah satuan elemen

dari sistem berbasis komputer yang lebih besar. Biasanya, perangkat lunak

dihubungkan dengan perangkat lunak dan perangkat keras lainnya. Rosa A.S

dan M. Shalahuddin (2015:274) mengemukakan bahwa pengujian

dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran

dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian

perangkat lunak dapat dibedakan menjadi dua yaitu Black Box

Testing dan White Box Testing.

Black Box Testing

Gambar 2.3 Ilustrasi Pengujian Black Box Testing


61

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:275), black box

testing adalah pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional

tanpa penguji desain dan kode program. Perangkat Lunak yang digunakan

untuk menguji perangkat lunak tanpa mengetahui struktur internal kode atau

Program. Dalam pengujian ini, tester menyadari apa yang harus dilakukan

oleh program tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana

melakukannya. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus

uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak

apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Kelebihan Black Box Testing yaitu:

1. Efisien untuk segmen kode besar

2. Akses kode tidak diperlukan

3. Pemisahan antara perspektif pengguna dan pengembang

Kelemahan Black Box Testing yaitu:

1. Cakupan terbatas karena hanya sebagian kecil dari skenario pengujian

yang dilakukan

2. Pengujian tidak efisien karena keberuntungan tester dari pengetahuan

tentang perangkat lunak internal

Anda mungkin juga menyukai