Anda di halaman 1dari 35

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Rancang Bangun

Perancangan/rancang merupakan serangkaian prosedur untuk

menerjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam bahasa pemograman

untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem di

implementasikan. Sedangkan pengertian pembangunan/bangun sistem adalah

kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem

2.2. Konsep Dasar Sistem

2.2.1. Definisi Sistem

Menurut Jerry Fith Gerald (Jogiyanto, 2000), sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Dalam
mendefinisikan pengertian sistem, Gerald lebih menekankan pada urutan-urutan
operasi di dalam sistem (Mulyanto, 2009).

Pada dasarnya sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau

terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (Kadir, 2002).

Menurut Mc. Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok

elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang samauntuk mencapai suatu

tujuan (Al Fatta, 2005).

Menurut Murdick dan ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai

seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainya untuk suatu tujuan

bersama. (Al Fatta, 2005).

9
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Sebagai

misalnya, sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan

subsistem perangkat lunak (Jogiyanto, 2005).

Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok


komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menerima input serta menghasilakan input dalam proses
trasnformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak member kontribusi
terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan
bagian dari sebuah sistem (Mulyanto, 2009).

2.2.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu


mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
linkungan luar sistem (environmrnts), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan
(goal) (Mulyanto, 2009).

Subsistem

Subsistem Subsistem

Subsistem Subsistem

Batasan Sistem

Input Proses Output

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

10
2.2.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan

komponen yang lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk

setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem

dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Adapun penjelasan lebih

detail dan rinci sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah merupakan sistem yang ada

secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat

oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).

Sistem buatan adalah suatu sistem yang dibuat atau dirancang oleh manusia.

3. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tertentu

(probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagianya dapat dideteksi dengan pasti,

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tertentu relatif stabil/

konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem tak tertentu adalah sistem

yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probabilitas.

11
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup merupakan system yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. System ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah

system yang berhubungan dan terpengaruh denyan lingkungan luarnya.

System ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan

luar atau subsistem yang lain. (ladjamudin, 2005)

2.2.4. Pengendalian Sistem

Manusia memiliki kemampuan membela diri untuk kelangsungan

hidupnya, begitu jugadengan sebuah sistem. Untuk dapat terus melangsungkan

hidupnya, sebuah sistem harus memiliki daya membela diri dalam bentuk sistem

pengendalian. Adapun pengendalaian sistem adalah sebagai berikut :

1. Sistem Pengendalian Umpan Balik

Pengendalian umpan balik (feed back control system) merupakan proses

mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan standar tertentu.

Umpan balik dapat berupa data mengenai kinerja sebuah sistem. Sistem

pengendalian umpan balik memiliki empat komponen dasar, yaitu:

1. Kondisi yang dikendalikan

2. Sensor, digunakan untuk mengukur kondisi

3. Pembanding

4. Pengatur

12
2. Sistem Pengendalian Umpan Maju

Sistem pengendalian umpan maju (feed forward control system) atau

umpan balik positif (positive feed back) adalah sistem pengendali dengan

mendorong proses dari sistem untuk mendapatkan hasil yang lebih baik

sebelum terjadinya penyimpangan.

3. Sistem Pengendalian Pencegahan

Sistem pengendalian pencegahan (preventive control system) merupakan

pengendalian yang melakukan pencegahan sebelum proses dimulai dengan

mencegah hal-hal yang akan merugikan agar tidak masuk ke dalam sistem

(Mulyanto, 2009)

2.3. Konsep Dasar Informasi

2.3.1 Tentang Informasi

McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah

diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang

menggunakan data tersebut (Kadir, 2002).

Menurut Jogiyanto HM., (2005: 692), “Informasi dapat didefinisikan

sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian

(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”

Informasi didefinisikan Davis (1999) dalam buku Abdul Kadir, (2002 :

31) “informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti

bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat

mendatang”.

13
Raymond McLeod (1995) mendefinisikan informasi sebagai data yang

telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolahan

informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau

kombinasinya. (Ladjamudin, 2005)

2.3.2. Siklus informasi

Dalam buku Al-Bahra Bin Ladjamudin : 11, untuk memperoleh

informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu dijelaskan bagaimana siklus

yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau

siklus pengolahan data adalah sebagai berikut. (Ladjamudin, 2005)

Input Proses Output


(Data) (Pengolahan (Informasi)
Data)

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Keputusan dapat

berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis

jangka panjang informasi tersebut. Informasi yang dapat mengurangi

ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dapat dikatakan informasi tersebut

memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang

memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan, maka informasi tersebut

dikatakan bernilai rendah (Mulyanto, 2009).

2.3.3. Kualitas Informasi

Kualitas Informasi (quality of information) sangat di pengaruhi atau

ditentukan oleh 3 hal pokok, yaitu relevancy, accuracy, dan timelines.

14
1. Relevan (relevancy)

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan

kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang.

Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi

kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas

yang kongkrit dan mampu dilaksanakan dan dibuktikan oleh siapa saja.

2. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi dapat dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan

informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah

benar/sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikansudah lengkap atau

hanya sistem yang diinginkan oleh user (Security).

3. Tepat Waktu (timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan

yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

4. Ekonomis (economy)

Informasi yang dihasilakan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya

operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi

tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju

pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5. Efisien (efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang

sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau

bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

15
6. Dapat dipercaya (reliability)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber

tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya. (Ladjamudin, 2005)

2.4. Konsep Sistem Informasi

2.4.1. Definisi Sistem Informasi

Telah diketahui informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen didalam mengambil keputusan. Sistem informasi dapat didefinisikan

sebagai suatu system di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari

orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian

yang ditunnjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting (Jogiyanto,

2005).

Menurut James Alter (1992) dalam buku Information System : A

Management Perspective, mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi

antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang

diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Bodnar dan Hopwood (1993) dalam buku Acounting Information

System edisi kelima, mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan

perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan

data kedalam bentuk informasi yang berguna.

Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggings (1990) dalam buku Acounting

Information System, sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang

secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual

16
yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta

menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

Turban, McLean, dan Waterbe (1999) dalam buku Information


Technology for Management Making Connection for Strategis Advantages,
mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan
yang spesifik.
Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan

prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan

informasi untuk mencapai suatu tujuan. Definisi mengenai sistem informasi dapat

diilustrasikan pada gambar berikut :

Informasi
Yang dicoba
dilakukan
sistem
Data berupa
gambar, audio,
video d.l.l

Prosedur Manusia
Kerja
Tujuan

Bertugas
memasukkan
Cara Kerja data

Teknologi
Informasi

Perangkat Keras
yang memproses
informasi

Gambar 2.3. Definisi Sistem Informasi


Sumber : Agus Mulyanto, 2009

17
2.4.2. Kemampuan Sistem Informasi

Efraim Turban, McCean, dan James Waterbe, dalam buku Information

Technology for Management Making Conection for Strategies Advantages,

menyebutkan kemampuan sistem informasi sebagaimana berikut:

1. Melakukan komputasi numerik bervolume besar dengan kecepatan tinggi.

2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang

murah dan cepat.

3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang kecil, tetapi

mudah diakses.

4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh

dunia dengan cepat dan murah

5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam

kelompok pada suatu lokasi

6. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.

7. Mengoptimatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-

tugas yang dikerjakan secara manual.

8. Mempercepat pengetikan dan penyutingan

9. Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih murah dari pada apabila

dikerjakan secara manual.

2.4.3. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal

sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah

manusia, hardware, software, data dan jaringan. Kita dapat

18
mengilustrasikan 5 komponen dalam sistem informasi seperti terlihat pada

gambar 2.4.

Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan dengan rincian

sebagai berikut :

1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara

menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan

mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data. (Ladjamudin,

2005)

Hardware Software

(Perangkat (Perangkat
Procedures People
Keras) Lunak) DATA (Prosedur) (Manusia)

Mesin Manusia

Gambar 2.4 Lima Komponen Sistem Informasi

2.4.4. Manfaat Sistem Informasi

Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-

transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu

produk atau pelayanan mereka.

19
Bank menggunakan system informasi untuk mengolah cek-cek nasabah

dan membuat berbagai laporan rekening Koran dan transaksi yang terjadi.

Perusahaan menggunakan system informasi untuk mempertahankan persediaan

pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

(Ladjamudin, 2005)

2.4.5 Pemakai Sistem Informasi

Sebagian besar system informasi berdasarkan computer terdapat di dalam

suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai

informasi yang dihasilkan system tersebut termasuk manajer yang bertanggung

jawab atas pengalokasian sumberdaya untuk pengembangan dan pengoprasian

perusahaan. (Ladjamudin, 2005).

2.5 Konsep Sistem Informasi Akademik

2.5.1 Definisi Akademik

Akademik adalah seluruh lembaga pendidikan formal baik pendidikan

anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan

maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasidalam suatu

cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu

(Subhansyah, 2011)

2.5.2 Definisi Sistem Informasi Akademik

SIA merupakan sistem yangmengolah data dan melakukan proses

kegiatan akademik yang melibatkan antara siswa, guru, administrasi akademik,

penilaian dan data atribut lainnya. Sistem informasi akademik melakukan kegiatan

20
administrasi akademik, melakukan proses-proses transaksi belajar-mengajar

antara guru dan siswa, melakukan proses administrasi akademik yang baik

menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan

registrasi ataupun kegiatan operasional harian administrasi akademik. (Jamilah,

2011)

2.6 Definisi Yayasan

Memahami definisi yayasan dibentuk berdasarkan UU Nomor 16 Tahun

2001 tentang yayasan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2004. Menurut undang-undang, yayasan adalah badan hukum yang terdiri

atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu

di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.

Hal-hal prinsip yang perlu dipahami tentang yayasan adalah sebagai berikut :

1. Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas pembina, pengurus, dan

pengawas.

2. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian

maksud dan tujuannnya dengan cara mendirikan badan usaha dan atau ikut

serta dalam suatu badan usaha, dengan syarat sebagai berikut:

1. Sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan.

2. Bentuk usaha tempat investasi bersifat perspektif dengan ketentuan

seluruh penyertaan tersebut paling banyak 25% (dua puluh lima persen)

dari seluruh nilai kekayaan yayasan.

3. Anggota pembina, pengurus, dan pengawas yayasan dilarang

merangkap sebagai anggota direksi atau pengurus dan anggota dewan

21
komisaris atau pengawas dari badan usaha.

3. Yayasan tidak boleh membagikan hasil kegiatan usaha kepada pembina,

pengurus, dan pengawas

4. Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang

diperoleh yayasan berdasarkan undang-undang, dilarang dialihkan atau

dibagikan secara langsung atau tidak langsung, baik dalam bentuk gaji,

upah, maupun honorarium, atau bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang

kepada pembina, pengurus dan pengawas, kecuali :

1. Bukan pendiri yayasan dan tidak terafiliasi dengan pendiri,

pembina, dan pengawas.

2. Melaksanakan kepengurusan yayasan secara langsung dan penuh.

5. Kekayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam

bentuk uang atau barang. Selain itu kekayaan yayasan dapat diperoleh dari

hal-hal berikut ini:

1. Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat.

2. Wakaf.

3. Hibah.

4. Hibah wasiat.

5. Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar

yayasan dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.7 Rich Picture

Rich picture digunakan pada waktu penyeleksian sistem untuk

menyatakan secara keseluruhan dalam memahami proses dari tahapan proyek

22
pengembangan sistem. Rich Picture secara khusus mendeskripsikan masalah

sistem dan sekaligus penguasaan aplikasi.

Rich picture tidak didasari pada suatu catatan khusus tetapi seharusnya

memberikan penyesuaian mengenai aspek yang dideskripsikan pada proyek

(Mathiassen, 2000).

2.8 RAD Model

Menyatakan bahwa model RAD (Rapid Application Development) adalah

sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang

menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Ada lima proses dalam

RAD yaitu (Perssman, 1997) :

1. Pemodelan Bisnis : Menjawab pertanyaan-pertanyaan : informasi apa

yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang dihasilkan? Siapa

yang menghasilkan informasi? Kemana informasi itu diberikan? Siapa

yang mengolah informasi? (kebutuhan dari sistem).

2. Pemodelan Data : aliran informasi yang salah sudah didefinisikan,

disusun menjadi sekumpulan objek data. Ditentukan karakteristik atau

atribut dan hubungan antar objek tersebut (analisis kebutuhan dan data).

3. Proses Model : objek data yang telah didefinisikan diubah menjadi aliran

informasi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi bisnis.

4. Aplikasi Generasi : RAD menggunakan komponen diagram yang sudah

ada atau membuat komponen yang bisa digunakan lagi, selama

diperlukan.

5. Pengetesan dan Pemakain kembali : karena menggunakan komponen

23
yang sudah ada, maka kebanyakan komponen sudah melalui uji atau

testing. Namun komponen baru dan interface harus tetap diuji.

Menurut Hunter (1994), model proses RAD ini secara jelas menetapkan

batasan waktu yang dibebankan dalam sebuah proyek sehingga ruang lingkup

pengerjaan tersebut bisa di skala dan pengerjaan proyek tersebut dibagi menjadi

beberapa tim. Menurut Butler (1994), model ini memiliki beberapa kelemahan

antara lain :

1. Bagi proyek yang bersekala, RAD memerlukan sumber daya manusia

yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik.

2. RAD menurut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen di dalam

aktivitas yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam

kerangka waktu yang sangat pendek. Jika komitmen tersebut tidak ada

dari tiap konsumen, proyek RAD gagal.

2.9 BasisData

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 1999).

Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data

yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi

(Kadir, 2002).

24
2.9.1. Jenjang Data

Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang

mulai dari karakter-karakter (charecters), item data (data item atau field),

record,file dan kemudian database. Jenjang ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

database

file

record

data item atau field

charecters

Gambar 2.5. Jenjang dari Data


Sumber : Jogiyanto, 2005

Characters Merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter

numerik, huruf ataupun karakterkarakter khusus (special characters) yang

membentuk suatu item data atau field.

1. Field

Field Menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan

suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya.

Kumpulan dari field membentuk suatu record.

1. Nama dari field (field name)

25
Field harus diberi nama untuk membedakan field yang satu dengan field

yang lain.

2. Representasi dari field (field representation)

Representasi dari field menunjukan tipe dari field (field type) dapat berupa

tipe numeric, karakter atau huruf, tanggal, dan memo. serta lebar dari field

(field width) menunjukan ruang maksimum dari field yang dapat diisi

dengan karakterkarakter data.

3. Nilai dari field (field value)

Nilai dari field menunjukan isi dari field untuk masing-masing record.

2. Record

Record merupakan kumpulan dari field yang membentuk suatu record.

Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari

record membentuk suatu file. Misalnya file mahasiswa, tiaptiap record dapat

mewakili data tiaptiap mahasiswa.

3. File

File terdiri dari recordrecord yang menggambarkan satu kesatuan data

yang sejenis. Misalnya file mata kuliah berisi data tentang semua mata kuliah

yang ada.

4. Database

Database merupakan kumpulan dari file membentuk suatu database.

Tujuan basis data yang efektif termuat di bawah ini (Kendall dan Kendall,

2003) :

26
1. Memastikan bahwa data dapat dipakai diantara pemakai untuk berbagai

aplikasi.

2. Memelihara data baik keakuratan maupun konsistensinya.

3. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk aplikasi sekarang

dan yang akan datang akan disediakan secara cepat.

4. Membolehkan basis data untuk berkembang dan kebutuhan pemakai

untuk berkembang.

5. Membolehkan pemakai untuk mengembangkan pandangan personalnya

tentang data tanpa memperhatikan cara data disimpan secara fisik.

2.9.2. Database Management System (DBMS)

Data base management system (DBMS atau DMS) adalah paket perangkat

lunak yang kompleks digunakan untuk memanipulasi database. (Jogiyanto, 2005).

DataBase Management System (DBMS atau DMS) adalah paket perangkat

lunak yang komplek digunakan untuk memanipulasi database. Sedangkan Kadir

menjelaskan dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi, DBMS adalah

perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,

mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien

(Kadir, 2003).

Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database harus

menggunakan DBMS. Jika pemakai akan mengakses database, DBMS

menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database (Jogiyanto,

2005).

27
2.9.3. SQL (Structure Query Language)

SQL (Structure Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk

mengakses basisdata yang tergolong relasional. Standar SQL mula-mula

didefinisikan oleh ISO (International Standards Organization) dan ANSI (the

American National Standards Institute) yang dikenal dengan sebutan SQL86.

Sesungguhnya SQL tidak terbatas hanya untuk mengambil data (query), tetapi

juga dapat dipakai untuk menciptakan tabel, menghapus tabel, menambah data

pada tabel, dan berbagai operasi yang lain (Kadir, 2003).

Setiap software database mempunyai bahasa perintah atau sintakyang

berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah-

perintah tersebut antara lain: Select, Insert, Update, Delete, Create table, Drop

table (Kadir, 2003).

2.10. Konsep Dasar Internet

Secara umum internet merupakan jaringan komputer terbesar di dunia

yang menghubungkan satu organisasi dengan organisasi lain.

2.10.1. Pengertian Internet

Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (network)


komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang
dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri dari
lembaga pendidikan, pemerintahan, militer, organisasi bisnis dan organisasi-
organisasi lainnya (Jogiyanto, 2005).

Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan


komputer yang terbesar di seluruh penjuru dunia dan tak terikat pada satu
organisasipun. Dengan menggunkan jaringan ini, sebuah organisasi dapat
melakukan pertukaran informsi secara internal ataupun melakukan pertukaran
informasi secra eksternal dengan organisasi-organisasi yang lain (Kadir, 2003).

28
2.10.2. Sejarah Internet

Awal mula internet adalah jaringan komputer untuk sistem pertahan yang

dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Proyek jaringan ini

diberi nama Advanced Research Project (ARPA). Jaringan komputer ini

kemudian di beri nama ARPANET. Pada tahun 1969, para ahli ilmu pengetahuan

memikirkan untuk membuat suatu jaringan komputer yang dapat menghubungkan

mereka untuk dapat berkomunikasi satu dengan lainnya.

Pada tahun 1981 jumlah situs yang tergabung di dalam ARPANET sudah

mencapai 20 situs (sites) termasuk Massachusetts Institute of Technology (MIT).

ARPANET berkembang dengan sangat cepatnya, tidak hanya melibatkan jaringan

diantara universitas-universitas saja, tetapi juga melibatkan organisasi-organisasi

lainnya di seluruh dunia. Di tahun 1983, karena sistem ini sudah menghubungkan

banyak sekali jaringan-jaringan di seluruh dunia, maka mulai dikenal dengan

nama Internet (Jogiyanto, 2005).

2.10.3. Sumber Daya Internet

Internet memiliki banyak sumber daya, sebagaimana diperlihatkan pada

tabel dibawah ini (Kadir, 2003) :

Sumber Daya Keterangan

E-mail Digunakan untuk melakukan

pertukaran surat elektronis

Usenet Newsgroup Forum diskusi

LISTSERV Kelompok diskusi dengan

menggunakan surat elektronis.

29
IRC (Internet Relay Chat) Fasilitas yang memungkinkan

pemakai melakukan percakapan

dalam bentuk bahasa tertulis secara

interaktif.

Telnet Fasilitas yang memungkinkan

pemakai melakukan koneksi (login)

ke suatu sistem komputer.

FTP (File Transfer Protocol) Sarana untuk melakukan transfer

berkas dari komputer lokal ke suatu

komputer lain atau sebaliknya.

Gopher Perangkat yang memungkinkan

pemakai untuk menemukan

informasi yang terdapat pada server

gopher melalui menu yang bersifat

hierarki.

Archie Perangkat yang dapat digunakan

untuk melakukan pencarian berkas

pada situs FTP.

Veronica (Very Easy Rodent- Merupakan kemampuan tambahan

Oriented Netwide Index to yang dipakai untuk melakukan

Computer Archieves) pencarian pada situs-situs gopher.

WAIS (Wide Area Information Perangkat yang digunakan untuk

Servers) melekukan pencarian data pada

30
Internet yang dilaksanakan dengan

menyebutkan nama basisdata dan

kata kunci yang dicari.

World Wide Web Sistem yang memungkinkan

pengaksesan informasi dalam

Internet melalui pendekatan

Hypertext.

Tabel 2.1 Sumber daya yang terdapat pada internet


Sumber : Kadir, 2003

2.11. Unsur-unsur Dalam Perancangan Website

Unsur-unsur dalam perancangan website terdiri dari HTTP, Web

Browser, Web Server, Website, PHP, MySQL, Macromedia Dreamweaver dan

Adobe Photoshop.

2.11.1. HTTP (HyperText Transfer Protocol)

HTTP adalah protocol untuk hypertext. Kependekan dari

Hypertext Transfer Protocol (McLeod dan Schell, 2004). Server HTTP umumnya

digunakan untuk melayani dokumen hypertext, karena HTTP adalah protokol

dengan overhead yang sangat rendah, sehingga pada kenyataan navigasi informasi

dapat ditambahkan langsung ke dalam dokumen dan dengan demikian

protokolnya sendiri tidak harus mendukung navigasi secara penuh seperti halnya

protokol FTP dan Gopher lakukan.

31
2.11.2. Web Browser

Web browser ini mengacu pada suatu sistem perangkat lunak

memungkinkan mengambil hypermedia dengan mengetik parameter pencarian

atau mengklik grafik. Kemampuan ini membebaskan dari keharusan untuk

mengetahui URL dari webpage yang berisi informasi yang dibutuhkan. Browser

yang populer mencakup Infoseek, WebCrawler, dan Yahoo. Browser disebut juga

search engine (McLeod dan Schell, 2004).

2.11.3. Web Server

Menurut Hariyanto, 2004, web browser berkomunikasi dengan web

server lewat jaringan komunikasi menggunakan protokol HTTP. Browser

mengirim pesan meminta dokumen atau layanan tertentu web server. Web server

kemudian menanggapi dengan mengirim dokumen atau menjalankan layanan

tertentu di server dan mengirim hasil menggunakan protokol HTTP. Kemudian

browser akan menerima dokumen (HTML) tanggapan dari web server dan

menampilkannya dilayar. Secara internal, web server berkomunikasi dengan

middleware dan middleware inilah yang berhubungan dengan basis data (Kadir,

2003).

2.11.4. Website (Web)

Website dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu website statis dan website

dinamis (Kadir, 2003).

32
1. Website Statis

Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan

aplikasi ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus-

menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini

diatasi dengan model aplikasi web dinamis.

2. Web Dinamis

Web dinamis terkadang diartikan sebagai halaman yang dilengkapi

dengan animasi gambar, selain dapat berinteraksi dengan basisdata. Dengan

menggunakan pendekatan web dinamis, dimungkinkan untuk membentuk

sistem informasi berbasis web.

2.11.5. PHP (Personal Home Page Tools)

PHP adalah singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah skrip yang

berjalan di server dan sangat populer dilingkungan Linux. Saat ini PHP dapat

berjalan pada berbagai platform, dari UNIX hingga windows (Kadir, 2003).

2.11.6. MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database

Management System atau DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrograman

web, terutama dilingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl

(Sidik, 2005).

2.11.7. Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah program untuk mengedit HTML

secara visual dan mengelola halaman sebuah situs. Dreamweaver menyertakan

33
banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML,

CSS, Javascript, PHP, ASP, Coldfusion, dan XML (Prihatna, 2005).

2.11.8. Adobe Photoshop

Adobe Photoshop merupakan salah satu program pengolah gambar

standar profesional. Adobe Photoshop menyediakan tool-tool yang terintegrasi

dan tertata secara praktis untuk menciptakan dan menghasilkan karya dalam

bentuk vektor dan teks yang sempurna (Sutarto, 2003).

2.12. UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang

sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini

disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang

memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi

mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan

mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan

rancangan mereka yang lain.

UML merupakan kesatuan dari bahasa yang dikembangkan oleh Booch,

Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering

(OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode

Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke

dalam empat tahapan interatif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek,

identifikasi semantik dari hubungan obyek da kelas tersebut, perincian interface

dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya

34
dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh

didasarkan analisis struktur dan pemodela entity-relationship (Munawar, 2005).

Ada tiga karakter penting yang melekat di UML, yaitu sketsa, cetak

program dan bahasa pemprograman. Sebagai sebuah sketsa, UML bisa berfungsi

sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem,

sehingga semua anggota tim akan memiliki gambaran yang sama tentang suatu

sistem. sebagai cetak biru, UML dapat memberi informasi detil tentang codding

program dan menginterpretasikannya kembali dalam sebuah diagram. Sedangkan

sebagai cetak program, UML dapat menterjemahkan diagram yang ada di UML

menjadi program yang siap untuk dijalankan (Munawar, 2005).

Sebagai sebuah alat bantu modelling dalam suatu pengembangan sistem,

UML memiliki beberapa diagram yang mampu membantu pengembang

mengkomunikasikan sistem yang akan mereka buat, diagram-diagram tersebut

antara lain adalah use case, activity diagram, class diagram, dan sequence

diagram.

Simbol Nama

Use Case

Tabel 2.2 Simbol pada UML


Sumber : Munawar, 2005

2.12.1. Langkah-langkah Penggunaan UML

Berikut ini adalah tipe pengembangan piranti lunak (software) dengan

menggunakan UML (Supriyanto, 2005) :

35
1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan

aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan

dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian

perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints

dan catatan- catatan lain.

3. Buatlah deploment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur

fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya)

yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah

sequence dan collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika

sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan eror, buatlah satu

diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka

bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan

atribut dan metodanya. Akan lebih baik jka untuk setiap class dibuat unit

test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan

pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah

36
component diagram pada tahap ini. Juga definisikan tes integrasi untuk

setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detikan kemampuan

dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya.

Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan.

12. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap

dengan tes.

13. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim

pengembang tertentu.

14. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya.

15. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

16. Piranti lunak siap dirilis.

2.12.2. Keunggulan-Keunggulan UML

Pada umumnya UML memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut

(Adi Nugroho, 2004):

1. Uniformity: Dengan metode UML, para pengembang cukup

menggunakan 1 metodologi dari tahap analisis hingga perancangan. Hal

ini tidak bisa dilakukan dalam metodologi pengembanagn terstruktur.

Dengan pengembangan masa kini ke arah aplikasi GUI (Graphical User

Interface), UML juga memungkinkan kita merancang komponen antar

muka pengguna (User Interface) secara integrasi bersama dengan

37
parancangan perangkat lunak sekaligus dengan perancangan basisdata.

2. Understandability: Dengan metode ini kode yang dihasilkan dapat

diorganisasi ke dalam kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah

sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami siapapun juga.

3. Stability: Kode program yang dihasilkan relatif stabil sepanjang waktu

sebab sangat mendekati permasalahan sesungguhnya di lapangan.

4. Reusability: Dengan metode berorientasi obyek, dimungkinkan

penggunaan ulang kode, sehingga pada gilirannya akan sangat

mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak.

2.13. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah proses pemeriksaan atau evaluasi

sistem atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memverifikasi

apakah sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dispesifikasikan atau

mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil

yang terjadi (Hariyanto, 2004).

Sasaran pengujian adalah penemuan semaksimum mungkin kesalahan

dengan usaha yang dapat dikelola pada rentang waktu realistik. Pengujian

perangkat lunak merupakan tahap kritis dalam penjaminan kualitas perangkat

lunak dan merupakan review menyeluruh terhadap spesifikasi perancangan dan

pengkodean (Hariyanto, 2004).

Glen Myers menyatakan tiga sasaran pengujian, yaitu (Hariyanto, 2004) :

38
1. Pengujian adalah proses mengeksekusi program dengan hasrat

menemukan kesalahan.

2. Kasus uji yang bagus adalah mempunyai peluang tinggi menemukan

kesalahan yang sebelumnya ditemukan.

3. Pengujian yang berhasil adalah pengujian yang menyingkap kesalahan

yang sebelumnya belum ditemukan.

Manfaat pengujian dapat dirincikan sebagai berikut berdasarkan buku

yang ditulis oleh Hariyanto, (2004) :

1. Pengujian akan menyingkap kesalahan di perangkat lunak.

2. Pengujian mendemonstrasikan fungsi-fungsi perangkat lunak bekerja

sesuai spesifikasi, kebutuhan serta terpenuhi prilaku dan sejenisnya.

Terdapat dua teknik pengujian berdasarkan ketersediaan logik sistem

yaitu black box testing dan white box testing (Hariyanto, 2004) yaitu :

Pengujian white box adalah sebuah pengujian yang dilakukan lebih dekat

lagi untuk menguji prosedur-prosedur yang ada. Lintasan logik yang dilalui oleh

setiap bagian prosedur yang diuji dengan memberikan kondisi/loop spesifik.

Proses yang terjadi pada pengujian white-box yaitu :

1. Menjamin pengujian terhadap semua lintasan yang tidak bergantungan

minimal satu kali.

2. Mencoba semua keputusan lojik dari sisi “tru”‟ dan “false‟.

3. Eksekusi semua loop dalam batasan kondisi dan batasan operasionalnya.

4. Pengujian validasi struktur data internal.

39
Konsep black box testing digunakan untuk merepresentasikan sistem

yang cara kerja didalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam,

item-item yang diuji dianggap “gelap” karena logiknya tidak diketahui, yang

diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar. Pada black box testing,

kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Pada black box

testing, dicobakan beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilkan.

Teknik black box testing juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario

di mana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan

dan keluaran yang didefinisikan dengan use case dan informasi analisis yang lain

(Hariyanto, 2004).

Black box testing berusaha menemukan kesalahan dalam kategori,

sebagai berikut :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan antar muka

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database

4. Kesalahan kinerja

Pengujian black box testing merupakan pengujian yang dilakukan oleh

pengembang sistem. Karena pengguna akhir sistem memiliki pemahaman tentang

sistem informasi dengan tingkatan yang berbeda, maka seberapa jauh pengguna

akhir dapat memahami dan menerima sistem baru diuji. Pengujian inilah yang

dinamakan dengan user acceptance test. Pengujian ini dilakukan untuk menjamin

bahwa sistem telah melayani kebutuhan organisasi

40
2.14. Studi Penelitian Sejenis

Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa

pada waktu yang lalu. Jurnal dalam bidang keilmuan tertentu termasuk dokumen

yang penting merupakan acuan bagi peneliti dalam memahami objek

penelitiannya. Bahkan literature-literatur yang relevan dimasukkan pula dalam

kategori dokumen yang mendukung penelitian. Semua dokumen yang

berhubungan dengan penelitian yang bersangkutan perlu dicatat sebagai sumber

informasi (Gulo, 2002).

Penelitian studi literatur yang dilakukan pada hasil penulisan karya

ilmiah, Sebagai sumber referensi dan bahan acuan terhadap sistem yang akan

dibuat. Dari berbagai referensi, terdapat studi literatur yakni sebagai berikut:

No. Nama & Judul Skirpsi Kelebihan Kekurangan


NIM
1. Andry Perancangan Memilki Belum memiliki
Hidayat Sistem Informasi tampilan database yang
(103093029 Laporan aplikasi yang baik, yaitu masih
662) Akademik user friendly/ menggunakan
Berbasis Web mudah Ms. Excel 2007.
SMAN 108 dimengerti.
Ulujami
Pesanggrahan
Jakarta Selatan

41
2. Riska Pengembangan Menggunakan Belum memiliki
(103093029 sistem penerimaan metode database yang
687) siswa baru sekolah terstruktur baik, yaitu masih
menengah atas dengan model menggunakan
negeri (SMAN) pendekatan Ms. Excel 2007.
berbasis web” ( SDLC serta
studi kasus : dinas menggunakan
pendidikan & PHP MySQL.
kebudayaan , sman
1 ciputat, sman 2
ciputat, sman 1
pondok aren)
3. Danti Maya Pengembangan Terdapat menu Data-data hanya
Rahayu Sistem Informasi untuk bersifat berkala.
(103093029 Administrasi pembayaran
703) Sekolah (Studi SPP
Kasus: SMP
YASPORBI 1
PANCORAN)
4. Nendy Perancangan Dapat melihat Berbedanya
Subhansyah Sistem Akademik semua data handphone dari
(106091002 Sekolah Berbasis yang masing-masing
885) Teknologi Mobile diinginkan. siswa yg
Web (Studi Kasus: mengkases,
SMA sehingga hanya
Muhammadiyah dengan beberapa
Tangerang) handphone yang
bisa mengakses.

42
5. Dwi Putra Perancangan Dapat Kurangnya menu
Wibowo Sistem Informasi memonitoring untuk melihat
(102093026 Kegiatan Belajar semua kegiatan jadwa, data wali
420) Siswa belajar siswa kelas, dan
Menggunakan absensi.
SMS Gateway
6. Dawimah Aplikasi Semua data Kurangnya menu
(204091002 Pelayanan yang diinginkan untuk mencetak
525) Informasi siswa sudah data yang
Akademik lengkap. diinginkan pada
Menggunakan user orang tua/
Protokol WAP wali siswa
(Studi Kasus:
Madrasah Aliyah
Al-Hikmah 2
Brebes)
7. Jamaliyah Sistem Informasi Adanya grafik Report yang
(106091002 Akademik perkembangan dihasilkan hanya
862) Berbasis Client siswa. data siswa dan
Server (Studi nilai siswa
Kasus: Madrasah
Tsyanawiyah An-
Nizhamiyyah
Cileungsi)

Tabel 2.3 Tabel Studi Penelitian Sejenis

43

Anda mungkin juga menyukai