Anda di halaman 1dari 37

BAB II

LANDASAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN

DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori

1. Konsep Dasar Sistem

a. Definisi Sistem

Sistem adalah satu hal terpenting dalam membuat

perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi

selalu mempunyai sistem informasi untuk mengumpulkan,

menyimpan, melihat dan menyalurkan informasi. Sistem infomasi

dapat terbentuk karena didorong oleh kebutuhan akan informasi

yang terus meningkat dan dibutuhkan oleh pengambil keputusan.

Sistem juga merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua

atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan. Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan

sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau

variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling

ketergantungan satu sama lain dan terpadu.

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan

pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya” (Jogiyanto, 2005:1). Sistem juga merupakan

7
8

kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasama

untuk memproses masukan (input), mengolah masukan sampai

menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

tertentu. Menurut Jogiyanto (2005:1) dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi antara lain sebagai berikut :

1) Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berintegrasi, yang artinya saling bekerja sama membentuk

satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-

elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-

bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat

dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2) Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang

membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya

atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup

(scope) dari sistem tersebut.

3) Lingkungan Luar Sistem


9

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah

apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi

sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan

energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga

dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan

harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4) Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara

satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5) Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam

sistem diproses dan akhirnya dikeluarkan berupa informasi

yang dibutuhkan.

6) Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi informasi yang berguna.

7) Pengolahan Sistem

Pengolahan sistem merupakan suatu bagian yang mengolah

masukan (input) dan memprosesnya agar menjadi output

informasi yang berguna.


10

8) Sasaran Sistem

Suatu sistem pati mempunyai tujuan (goal) atau sasaran

(objective). Jika suatu tidak mempunyai sasaran maka operasi

sistem tidak akan berguna. Sasaran dari sistem sangat

menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran

yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil

apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

b. Definisi Informasi

Definisi informasi adalah “Data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan

membutuhkannya” (Jogiyanto, 2005:1).

Informasi adalah “Data yang telah diolah menjadi sebuah

bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi

pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang” (Kadir,

2013:4).

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu

informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness)

dan relevan (relevance) seperti berikut :

1) Akurat (accurate)
11

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-

kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan, harus jelas

mencerminkan maksudnya.

2) Tepat pada waktunya (timeliness)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat

3) Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya

(Jogiyanto, 2005:1).

Data yang diolah suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan

dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan

lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

Data tersebut akan ditangkap sebagai input, kemudian

diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk

suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus

informasi (information system). Siklus ini disebut juga dengan

siklus pengolahan data (data processing cycle), seperti yang

digambarkan oleh Prof. Dr. Jogiyanto Hm, MBA, Akt dalam

bukunya “Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, yaitu :

Proces
(Model)

Output
Input (Data)
(Information)

Data
Penerima Dasar Penerima

Keputusan
Hasil Tindakan (Tindakan)
12

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005:9)

c. Definisi Sistem Informasi

Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan

kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-

prosedur dan pengendalian yang di tunjukan untuk mendapatkan

jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu,

memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap

kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan

menyediakan suatu dasar informasi untuk mengambil keputusan

cerdik (Jogiyanto, 2004:6). Sistem informasi dapat didefinisikan

sebagai berikut :

1) Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari

komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

tujuan yaitu menyajikan informasi.

2) Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan

akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan

atau untuk mengendalikan organisasi.

3) Suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat

manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan


13

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan (Ladjamudin, 2005:5).

d. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen

yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu

blok masukan (input block), blok model (model block), block dasar

data (database block) dan block kendali (control block). Sebagai

suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling

berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk

mencapai sasarannya.

1) Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi,

termasuk dokumen dasar.

2) Blok Model

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

yang akan memanipulasi atau mentransformasi data masukan

dan data yang tersimpan dalam basis data untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3) Blok Keluaran
14

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna

untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem.

4) Blok Teknologi

Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi.

Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi

(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras

(hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang

mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator

komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis

telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak

berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program).

5) Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu

dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6) Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat

dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung

diatasi.

2. Konsep Pengolahan Data Administrasi


15

Data adalah fakta tentang sesuatu di dunia nyata yang dapat

direkam dan disimpan pada media komputer, data dapat berupa fakta,

teks, grafik, suara, serta video yang bermanfaat dilingkup pengguna

(Nugroho, 2005:5). Dalam membentuk suatu sistem informasi,

diperlukan komponen masukan berupa data-data yang diperlukan

sebagai bahan sistem tersebut.

Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan

transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara

langsung kepada pemakai (Kadir, 2013:4). Data sering kali disebut

bahan mentah informasi. Melalui suatu proses transformasi data dibuat

menjadi bermakna. Data mentah masih belum sangat berarti banyak,

sehingga perlu diolah lebih lanjut.

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 (tiga) tahapan

dasar,yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing

cycle), yaitu masukan (input), proses (processing) dan keluaran

(output).

Administrasi berasal dari bahasa Belanda “administratie” yang

merupakan pengertian administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai

kegiatan tata usaha kantor. Administrasi dalam arti luas, berasal dari

bahasa Inggris “administration”, yaitu proses kerjasama antara dua

orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai

tujuan bersama yang telah ditentukan.


16

Administrasi baik dalam pengertian luas maupun sempit didalam

penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen,

yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan. Administrasi adalah penyelenggaraannya dan manajemen

adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi

dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh

orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

3. Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

a. Definisi Perangkat Lunak

Menurut Pressman (2002:7), perangkat lunak adalah :

1) Kumpulan instruksi (program komputer) yang jika dieksekusi

akan menyediakan fungsi dan daya guna yang diinginkan.

2) Kumpulan struktur data yang memungkinkan program untuk

memanipulasi informasi secukupnya.

3) Kumpulan dokumen yang menggambarkan operasi dan

penggunaan program.

b. Definisi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Rekayasa perangkat lunak menurut (Pressman, 2002:7)

adalah “pembuatan dan penggunaan prinsip-prinsip keahlian teknik


17

untuk mendapatkan perangkat lunak yang ekonomis, handal dan

bekerja secara efisien pada mesin yang sesungguhnya”. Perangkat

lunak merupakan ilmu yang paling penting untuk diperdalam

karena teknologi ini memberikan stabilitas, kontrol dan organisasi

aktifitas.

Pada rekayasa perangkat lunak memiliki beberapa bagian

lapisan, menurut (Pressman, 2002:7) lapisan pendekatan rekayasa

perangkat lunak terbagi menjadi 3 (tiga) bagian utama, yaitu :

1) Process Layer

Bagian ini adalah fondasi dari RPL yang mendefinisikan

sebuah kerangka kerja untuk sekumpulan kunci proses yang

harus dibagun demi efektif penyampaian teknologi

pengembangan RPL.

2) Methods Layer

Bagian ini menjelaskan secara teknis bagaimana cara

membangun suatu perangkat prianti lunak.

3) Tools Layer

Bagian ini menyediakan dukungan otomatis dan semi

otomatis untuk process dan methods.

Lapisan-lapisan tersebut di dukung oleh sebuah layer

pendukung yang menjadi landasan paling penting RPL, yaitu

Quality Focus. Layer ini harus diisi dengan menajemen yang baik
18

dan filosofi yang baik untuk meningkatkan kualitas dari software

tersebut.

Gambar 2.2 Lapisan Rekayasan Perangkat Lunak

c. Tahapan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Berikut ini adalah beberapa tahapan rekayasa perangkat

lunak meliputi :

1) Analisa Sistem

Tahap analisis sistem dimulai karena adanya permintaan

terhadap sistem baru atau menemukan adanya peluang baru

atau mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi

masalah- masalah yang belum tertangani. Tujuan utama

dalam analisis sistem adalah untuk menemukan hal-hal

detail, tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang


19

diusulkan (bukan bagaimana caranya). Ada hal yang perlu

diperhatikan dalam analisis sistem, yaitu :

a. Studi Kelayakan

Studi kelayakan digunakan untuk menentukan

kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.

Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi

yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan

sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang

terdapat pada perusahaan atau organisasi serta dampak

terhadap lingkungan sekeliling. Dalam tahapan ini

analisis sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap

masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan

proyek pengembangan sistem. Tugas-tugas yang

mencakup dalam studi kelayakan meliputi : penentuan

masalah dan peluang yang dituju sistem, pembentukan

sasaran sistem baru secara keseluruhan,

pengindentifikasian para pemakai sistem dan

pembentukan lingkup sistem. Selama dalam tahapan studi

kelayakan sistem, analis juga melakukan tugas-tugas

seperti : pengusulan perangkat lunak dan perangkat keras

untuk sistem baru, pembuatan analisis untuk membuat

atau membeli aplikasi, pembuatan analisis biaya atau

manfaat, pengkaji terhadap resiko proyek, dan pemberian


20

rekomendasi untuk meneruskan dan menghentikan

proyek.

2) Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi

kebutuhan (fungsional). Spesifikasi kebutuhan adalah

spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan

sistem ketika diimplementasikan. Spesifikasi ini sekaligus

dipakai untuk membuat kesepakatan antara pengembang

sistem, pemakai yang akan menggunakan sistem, manajemen

dan mitra kerja yang lain. Analisis kebutuhan ini diperlukan

untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem,

masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang

digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran,

volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai dan

kategori pemakai, serta control terhadap sistem. Untuk

melakukan analisis kebutuhan, penulis sistem biasanya

melakukan langkah-langkah seperti berikut :

a. Wawancara

Caraini merupakan cara yang paling umum dilakukan.

Kebutuhan diperoleh dengan mewawancarai para

pengguna dan pemilik.

b. Riset
21

Informasi tentang sistem dapat diperoleh dengan

mempelajari formulir pemasukan data atau layar

pemasukan data, laporan-laporan yang tersedia serta

dokumentasi sistem berjalan.

c. Observasi

Untuk memahami sistem yang sedang berjalan, analis

sistem dapat melakukan kunjungan ke lapangan dan

mengamati segala sesuatu yang sedang berlangsung.

d. Kuesioner

Informasi yang diperoleh dari pengguna atau manajer.

Informasi tersebut dapat diperoleh melalui lembaran-

lembaran pertanyaan dan para pemakai diminta untuk

mengisi lembaran pertanyaan tersebut. Cara ini biasa

ditempuh jika yang diwawancarai tersebar pada lokasi

yang jauh dan tidak memungkinkan untuk melakukan

wawancara secara langsung.

e. Studi Literatur

Menggali informasi dari para pemakai yang

menggunakan sistem serupa pada tempat lain, terkadang

dapat dimanfaatkan sebagai bahan perbandingan dalam

membangun sistem.

f. Prototype
22

Prototype sangat bermanfaat jika kebutuhan untuk

mengidentifikasi sangat sulit. Dengan membuat prototype

kemudian menunjukan kepada pengguna maka analis

sistem dapat meminta pengguna untuk memberikan

komentar atau pandangan. Biasanya kalau pemakai

menghadapi tampilan dalam layar serta akan lebih mudah

memberikan saran atau komentar.

d. Metode Proses Perangkat Lunak

Terdapat beberapa metode proses yang lazim digunakan dalam

merancang suatu software. Metode-metode tersebut dapat dijelaskan

sebagai langkah – langkah yang akan digunakan dalam merancang

suatu software (Pressman, 2002:7).

a) Metode Sekuensial Linier (Waterfall Method)

Metode Sekuensial Linier sering disebut model air terjun,

merupakan paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling tua

dan paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan sebuah

pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan

sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada

seluruh analis, desain kode, pengujian dan pemeliharaan.


23

Gambar 2.3 Metode Waterfall

Tahapan dalam metode waterfall :

1) Rekayasa dan Pemodelan Sistem Informasi

Perangkat lunak merupakan bagian dari suatu sistem maka

langkah pertama dimulai dengan membangun syarat semua

elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat lunak

dengan memperhatikan hubungan dengan manusia, perangkat

keras dan basis data.

2) Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses menganalisa dan pengumpulan kebutuhan sistem yang

sesuai dengan domain informasi tingkah laku, unjuk kerja

dan antar muka yang diperlukan. Kebutuhan tersebut di

dokumentasikan dan dilihat dengan pelanggan.

3) Desain

Proses desain yang menerjemahkan syarat kebutuhan ke

sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan

sebelum dibuat koding. Proses ini berfokus pada struktur

data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan

detail (algoritma) prosedural.

4) Pengkodean
24

Pengkodean merupakan proses menerjemahkan desain ke

dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer.

5) Pengujian

Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk

memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian

eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan

dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang

aktual sesuai yang dibutuhkan.

6) Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan

pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut karena

mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus

menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem

operasi baru) karena pelanggan membutuhkan perkembangan

fungsional.

b) Metode Prototype

Sebuah Prototype adalah bagian dari produk yang

mengekspresikan logika maupun fisik antar muka eksternal yang

ditampilkan. Komsumen potensial menggunakan prototype dan

menyediakan masukan untuk tim pengembang sebelum

pengembangan skala besar dimulai. Melihat dan mempercayai

menjadi hal yang diharapkan untuk dicapai dalam prototype.


25

Dengan menggunakan pendekatan ini, konsumen dan tim

pengembangan dapat mengklarifikasi kebutuhan dan interpretasi

mereka.

Gambar 2.4 Metode Prototype

c) Metode Rapid Aplication Development (RAD)

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model

proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang

menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek (kira-kira

60 sampai 90 hari). Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi

“kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana

perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan

konstruksi berbasis komponen.


26

Gambar 2.5 Metode RAD

d) Metode Spiral

Metode Spiral adalah model proses perangkat lunak

evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara

kontrol dan aspek sistematis model sekuensial linier. Model iteratif

ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang

mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara

bertahap. Perangkat lunak dikembangkan dalam deretan

pertambahan. Selama awal iterasi, rilis inkremantal bisa berupa

model prototype kertas, kemudian sedikit demi sedikit dihasilkan

versi sistem yang lebih lengkap.

Gambar 2.6 Metode Spiral

e. Alasan Pemilihan Metode

Dari beberapa metode yang sudah dijabarkan, penulis memilih

metode waterfall dalam penulisan ini dikarenakan kemudahan dalam

proses penelitian. Setiap tahap dari penelitian dapat terkontrol secara


27

sistematis. Adapun kelebihan dan kekurangan metode sekuensial linier

atau model waterfall ini adalah sebagai berikut :

a. Kelebihan metode sekuensial linier

Metode ini sudah digunakan secara luas sehingga telah terbukti

kehandalan dalam pengembangan suatu sistem (Pressman,

2002:30), diantaranya :

1) Sederhana dan mudah untuk diterapkan.

2) Tahap-tahapnya yang sangat terstruktur, lebih disiplin dan

berkembang secara linier dan sistematis.

3) Lebih berhati-hati sehingga meminimalisir resiko kegagalan.

4) Metode ini baik digunakan untuk kebutuhan yang sudah

diketahui dengan baik.

b. Kelemahan metode sekuensial linier (Pressman, 2002:39)

1) Jarang sekali proyek nyata mengikuti aliran sekuensial yang

dianjurkan oleh model.

2) Kesulitan untuk mengakomodasi kebutuhan yang ada pada

bagian awal proyek.

3) Memakan waktu yang lama.

4. Data Flow Diagram (DFD)

DFD (Data Flow Diagram) adalah sebuah teknik grafis yang

menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan


28

pada saat data bergerak dari masukan (input) menjadi keluaran

(output). Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk

menggambarkan arus data system (Jogiyanto, 2005 : 701). Data Flow

Diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang

telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut

mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

Dalam membuat data flow diagram (DFD) digunakan beberapa

simbol, antara lain :

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram


29

5. Basis Data

Menurut Bambang (2004:12) Basis data adalah kumpulan

data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang

terdapat di organisasi, sedangkan menurut Kusrini (2007:13) Basis

data adalah kumpulan data yang berelasi. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan.

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan basis data

1) Kecepatan dan kemudahan dengan menggunakan basis data

pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Basis data memiliki kemampuan dalam

mengelompokkan ,mengurutkan bahkan perhitungan matematika.

Dengan perancangan yang benar maka penyajian informasi akan

dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Misalnya proses

pencarian data mahasiswa pada perguruan tinggi.

2) Kebersamaan pemakai sebuah basis data dapat digunakan oleh

banyak pengguna. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak

bagian atau orang, tidak perlu dilakukan pencatatan di masing-

masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai

bersama. Misalkan data mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi,

dibutuhkan oleh banyak bagian diantaranya: bagian akademik,

bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakan. Tidak

harus semua bagian ini memiliki catatan data mahasiswa. Data


30

cukup disediakan oleh sebuah basis data dan semua bagian bisa

mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya.

3) Efisiensi ruang penyimpanan redundansi (pengulangan) data pasti

akan selalu ada, dengan banyaknya redundansi maka ruang

penyimpanan akan bertambah besar. Dengan basis data efisiensi

penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karena dapat

melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik dengan

menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-

relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

6. PhpMyAdmin

Setiap RDBMS (Relation Database Management System)

seperti Oracle, SQL Server, MySQL dan lain-lain, pasti memiliki tool

yang dapat digunakan untuk mempermudah pengoperasian database.

Oracle memiliki TAOD. SQL Server memiliki Enterprise Manager

dan SQL QueryAnalyzer. Sedangkan MySQL memiliki tool atau

aplikasi yang disebut PhpMyAdmin. PhpMyAdmin merupakan aplikasi

berbasiskan web yang dikembangkan menggunakan bahasa

pemrograman PHP. Melalui PhpMyAdmin, user dapat melakukan

perintah query. Perintah tersebut misalnya administrasi user dan

privileges, export dan import database, manajemen database,

manajemen tabel dan struktur tabel, dan sebagainya. PhpMyAdmin

sangat user friendly, sehingga mudah untuk digunakan walaupun

pengguna baru (newbie) (Saputra, 2008:15).


31

7. Website

World Wide Web (www) atau biasa disebut dengan web,

merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat.

Informasi web didistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang

memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka

dokumen lain. Dengan pendekatan hypertext ini seseorang dapat

memperoleh informasi dengan melompat dari suatu dokumen ke

dokumen yang lain. Dokumen-dokumen yang diaksespun dapat

tersebar diberbagai mesin dan bahkan diberbagai negara. Perubahan

informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui

perubahan data, bukan melalui perubahan program kecuali jika

memang diharuskan adanya perubahan dari sintaknya atau kode

programnya. Sebagai imlementasinya, aplikasi web dapat

dikoneksikan ke basis data terutama macromedia dreamweaver

dengan sintak programphp dengan PhpMyAdmin (Sunarto, 2009:16).

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan

halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam

atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari

semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk

satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing

dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat

statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi

informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis


32

apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi

informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna

website. Untuk menyediakan keberadaan sebuah website, maka harus

tersedia unsur-unsur penunjangnya, adalah sebagai berikut :

1) Nama domain (Domain name/URL – Uniform Resource Locator)

Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL

adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk

mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain

name dalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah

website pada internet. Nama domain diperjual belikan secara

bebas di internet dengan status sewa tahunan. Nama domain

sendiri mempunyai identifikasi ekstensi atau akhiran sesuai

dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut.

Contoh nama domain berekstensi internasional adalah com, net,

org, info, biz, name, ws.

2) Web Hosting

Web hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam

harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar,

video, data, email, statistik, database dan lain sebagainya yang

akan ditampilkan di website. Hosting (disebut juga Web Hosting

atau sewa hosting) adalah penyewaan tempat untuk menampung

data-data yang diperlukan oleh sebuah website dan sehingga dapat

diakses lewat internet.


33

3) Bahasa Program (Script Program)

Jenis bahasa program sangat menentukan statis, dinamis atau

interaktifnya sebuah website. Jenis jenis bahasa program yang

banyak dipakai para desainer website antara lain HTML, ASP,

PHP, JSP, JavaScripts, Java Applets dan sebagainya. Bahasa

dasar yang dipakai setiap situs adalah HTML sedangkan PHP,

ASP, JSP dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang

bertindak sebagai pengatur dinamis, dan interaktifnya situs.

4) Desain Website

Desain website menentukan kualitas dan keindahan sebuah

website. Untuk membuat website biasanya dapat dilakukan sendiri

atau menyewa jasa website designer. Saat ini sangat banyak jasa

web designer, terutama di kota-kota besar. Perlu diketahui bahwa

kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer. Semakin

banyak penguasaan web designer tentang beragam program atau

software pendukung pembuatan situs maka akan dihasilkan situs

yang semakin berkualitas, demikian pula sebaliknya. Jasa web

designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari

seluruh biaya pembangunan situs dan semuanya itu tergantung

kualitas designer.

8. JavaScript

JavaScript adalah sebuah bahasa script dinamis yang dapat

dipakai untuk membuat halaman-halaman HTML statis lebih


34

interaktif (Sianipar, 20017:1). JavaScript menambahkan beberapa

fungsionalitas ke dalam halaman web, supaya dapat menjadi sebuah

program yang menggunakan antar muka web. Menurut Sulistiono

(2018:3) JavaScript adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi untuk

membuat website dinamis dan jQuery adalah library atau pustaka dari

JavaScript yang dirancang untuk memudahkan penerapan client side

scripting dan menyajikan sebuah paradigma baru pada penanganan

events pada JavaScript. JavaScript disisipkan ke dalam HTML

dengan tag yang diawali <script> dan diakhiri dengan </script>.

Function adalah salah satu bagian dalam javascript. Sebagai

bahasa fungsional, javascript mengimplementasikan sebuah first class

function. Function bisa disimpan dalam variabel, dikembalikan oleh

fungsi lain , dan dikirimkan sebagai argumen untuk fungsi lainnya.

Implementasi function yang sangat fleksibel, membuka banyak

kesempatan atau peluang kepada pengembang untuk menuliskan kode

yang bukan hanya berjalan dengan baik namun juga sangat elegan dan

indah.

9. Heidi SQL

Heidi SQL adalah aplikasi berbasis windows yang cukup ringan

untuk mengelola database MySQL dan Microsoft SQL database

(Jubilee, 2017:10). Aplikasi ini dapat melihat dan mengedit data,

membuat dan mengedit tabel, view, prosedur dan trigger. Selain itu,

aplikasi ini juga dapat melakukan ekspor struktur dan data baik ke
35

dalam file SQL, clipboard atau ke server lain. Berikut adalah fitur-fitur

yang dimiliki oleh aplikasi Heidi SQL :

a. OpenSource.

b. Koneksi ke banyak server dalam satu jendela.

c. Koneksi ke server melalui commandline.

d. Koneksi via SSH tunnel atau pas SSL settings.

e. Membuat dan mengedit tabel, views, procedures, triggers, dan

schduled.

f. Generate SQL-exports Ekspor dari satu server / database secara

langsung ke server lain / database.

g. Manajemen hak akses.

h. Impor teks file ekspor tabel dalam file CSV, HTML, XML, SQL,

LaTeX, Wiki Markup dan Array php.

i. Melihat dan mengedit tabel data menggunakan grid yang nyaman.

10. Object Oriented Programming (OOP)

Object Oriented Programming (OOP) adalah suatu metode

pemrograman yang berbasiskan pada objek. OOP adalah koneksi

objek yang saling berinteraksi dan saling memberikan informasi satu

dengan yang lainnya (Subagia, 2018:40). Suatu program disebut

dengan pemrograman berbasis objek (OOP) karena terdapat :

a. Encapsulation (pembungkusan)

a) Variabel dan method dalam suatu objek dibungkus agar

terlindungi.
36

b) Untuk mengakses variabel dan method yang sudah di

encapsulation perlu interface.

c) Setelah variabel dan method di encapsulation, hak akses

terhadapnya bisa ditentukan.

d) Konsep encapsulation ini pada dasarnya merupakan perluasan

dari tipe data struktur.

b. Inheritance (pewarisan)

a) Sebuah class bisa mewariskan atribut dan methodnya ke class

yang lain .

b) Class yang mewarisi disebut superclass.

c) Sebuah subclass bisa mewariskan atau berlaku sebagai

superclass bagi class yang lain disebut multilevel inheritance.

d) Keuntungan penggunaan pewarisan.

e) Subclass memiliki atribut dan method spesifik yang

membedakannya dengan superclass, meskipun keduanya

mirip.

f) Dengan demikian pada pembuatan subclass, programmer bisa

menggunakan ulang source code dari superclass disebut

dengan istilah reuse.

g) Class-class yang didefinisikan dengan atribut dan method yang

bersifat umum dan berlaku baik pada superclass maupun

subclass disebut dengan abstract class.

c. Polymorphism (perbedaan bentuk)


37

a) Polimorfisme artinya penyamaran dimana suatu bentuk dapat

memiliki lebih dari satu bentuk.

11. PHP Data Objects (PDO)

Menurut Subagia (2018:31) PHP Data Objects adalah interface

universal yang disediakan PHP untuk berkomunikasi dengan

database server. PDO adalah salah satu metode yang digunakan untuk

menghubungkan PHP dan MySQL, dengan menggunakan PDO

Extentions. PDO tidak terikat dengan aplikasi database tertentu. PDO

bekerja dengan metode yang disebut “data access abstraction layer”,

yang artinya apapun jenis database server yang digunakan kode PHP

yang ditulis akan tetap sama. PDO menyediakan “abstraction layer”

untuk berkomunikasi dengan database server.

12. Ajax

Menurut Subagia (2018:21) Ajax adalah singkatan dari

Asynchronous Javascript And XML, merupakan solusi untuk web

tradisional, dimana ketika client mengirim permintaan ke server harus

menunggu respon dari server, baru dapat melanjutkan ke aktivitas

berikutnya. Ajax bukanlah bahasa pemrograman yang baru, tetapi

adalah teknik baru untuk membuat aplikasi web yang lebih baik, lebih

cepat dan lebih interaktif. Dengan Ajax, JavaScript dapat langsung

berkomunikasi dengan server dengan menggunakan objek


38

XMLHttpRequest. Dengan objek ini, JavaScript dapat melakukan

transaksi data dengan server web tanpa harus me-reloading halaman

web tersebut secara keseluruhan.

13. jQuery

jQuery merupakah salah satu dari sekian banyak JavaScript

library, yaitu kumpulan fungsi JavaScript yang siap pakai, sehingga

mempermudah dan mempercepat kita dalam membuat kode

JavaScript. Dengan menggunakan jQuery, script JavaScript yang

panjang dapat disingkat menjadi beberapa baris kode saja (Subagia,

2018:25).

Dalam membuat aplikasi website, jQuery akan sangat

membantu dalam menciptakan sebuah website yang handal. Berikut

beberapa kemampuan yang dimiliki jQuery dalam pembuatan aplikasi

berbasis web (Subagia, 2018:26) :

a. Memanipulasi elemen HTML.

b. Memanipulasi CSS.

c. Penanganan event terhadap elemen HTML.

d. Membuat efek dan animasi.

e. Memudahkan penggunaan Ajax.

f. Menyederhanakan kode JavaScript

14. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi (Jogiyanto,


39

2005:725). Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

Sebagian besar sistem manajemen basis data saat ini telah dilengkapi

dengan satu kamus data otomatis.

Kamus-kamus ini bisa berupa kamus data sederhana atau kamus

data yang rumit. Meskipun ada kamus data otomatis, memahami data-

data apa yang membentuk suatu kamus data, ketentuan-ketentuan yang

digunakan dalam kamus data, serta bagaimana kamus data

dikembangkan adalah hal yang tetap berhubungan dengan penganalisis

sistem. Penggunaan kamus data biasanya digunakan untuk :

1) Memvalidasi diagram alir data dalam hal kelengkapan dan

keakuratan.

2) Menyediakan satu titik awal untuk mengembangan layar dan

laporan-laporan.

3) Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file.

4) Mengembangkan logika untuk proses diagram aliran data.

Biasanya dalam kamus data juga digunakan notasi-notasi yang

digunakan untuk menunjukan informasi-informasi tambahan, notasi-

notasi tersebut antara lain :

1) Tanda sama dengan (=), artinya “terdiri dari”.

2) Tanda plus (+), artinya “dan”.

3) Tanda kurung {}, menunjukan elemen-elemen repetitive, juga

disebut kelompok berulang atau table-tabel. Kemungkinan bisa ada


40

satu atau beberapa elemen berulang di dalam kelompok tersebut.

Kelompok bisa mengandung keadaan-keadaan tertentu, seperti

misalnya, jumlah pengulangan yang pasti atau batas tertinggi dan

batas terendah untuk jumlah pengulangan.

4) Tanda kurung [], menunjukan salah satu dari dua situasi tertentu.

Satu elemen bisa ada sedangkan elemen lainnya juga ada, tetapi

tidak bisa kedua-duanya ada secara bersamaan. Elemen-elemen

yang ada di dalam tanda kurung ini saling terpisah satu sama lain.

5) Tanda kurung (), menunjukan satu elemen yang bersifat pilihan.

Elemen-elemen yang bersifat pilihan ini bisa dikosongkan ada

layar masukan atau bisa juga dengan memuat spasi atau nol untuk

field-field numeric pada struktur file.

6) Tanda *, yang menunjukan bahwa tanda setelah ini adalah

komentar.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Jurnal

a. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Sri Yani Putri (2013) dengan

judul jurnal “Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor :

1, November 2013, “Perancangan Sistem Informasi Sekolah

Berbasis Web Pada SMP Negeri 1 Tanjung Morawa”.

Tujuan Penelitian :
41

1) Perancangan Sistem Informasi berbasis Web dengan

menerapkan metode UCD (User Centered Design) sebagai

dasar pembuatan website dapat digunakan dengan cukup baik,

dimana semua informasi website dibuat secara dinamis dengan

menggunakan database.

2) Prosedur yang dilakukan dalam memperoleh data informasi

sekolah di SMP Negeri 1 Tanjung Morawa adalah dengan

melakukan wawancara dan studi pustaka.

Kesimpulan :

1) Penerapan metode UCD (User Centered Design) dapat

memberikan kemudahan dalam pengolahan sistem informasi

sekolah dikarenakan hasil yang dicapai lebih efektif dan

efisien.

2. Prosiding

a. Penulisan ilmiah yang dilakukan oleh Efmi Maiyana, Amd dan

Teri Mengkasrinal, Amd (2017) pada Seminar Nasional

SISFOTEK, “Pengembangan Sistem Informasi Surat Keterangan

Pendamping Ijazah Berbasis Web dan Mobile Android”.

Tujuan penulisan :

1) Memudahkan perguruan tinggi dalam pembuatan SKPI dan

dapat menghasilkan data yang akurat.

Kesimpulan :
42

1) Dalam pembuatan SKPI dapat dilakukan dengan

memanfaatkan teknologi informasi. SKPI dapat dirancang

menggunakan bahasa pemrograman berbasis web dengan

PHP/MySQL dan berbasis Mobile Android agar terhindar dari

kehilangan data.

C. Kerangka Berpikir

START

IDENTIFIKASI MASALAH

STUDI PUSTAKA

AKUISISI DATA
43

JADWAL HARGA LAPANGAN

KETERSEDIAAN
LAPANGAN

JADWAL BOOKING

PEMBAYARAN

INPUT DATA PENGECEKAN

DOKUMENTASI

END

Gambar 2.7 Kerangka Berpikir

Anda mungkin juga menyukai