Anda di halaman 1dari 18

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum


Teori umum adalah teori-teori pokok yang digunakan sebagai landasan bagi
teori-teori lainnya.

2.1.1 Sistem
Sistem merupakan suatu kerangka dari prosedur yang saling berkaitan,
untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang
dihasilkan dari suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan
informasi untuk membantu mengambil keputusan dalam perusahaan. Berikut
pengertian sistem yang dikemukakan para ahli :
Pengertian sistem pertama dikemukakan oleh Shelly dan Rosenblatt
(2012:7) sistem adalah seperangkat komponen-komponen yang berhubungan
yang menghasilkan hasil yang spesifik.
Pengertian sistem selanjutnya menurut O’Brien dan Marakas (2009:
24) adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dengan batasan
yang jelas dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input
dan menghasilkan output dalam suatu proses transformasi yang teroganisasi.
Dalam sistem terdapat di dalamnya :
1. Input, memasukkan elemen-elemen (data mentah) yang akan diproses.
2. Process, proses transformasi input menjadi output.
3. Output, mengirimkan elemen-elemen (data mentah) yang telah diproses
ke tujuannya.
Sedangkan menurut Sutanta (2011:4)suatu sistem mempunyai
karakteristiksebagai berikut :
1. Mempunyai komponen (components)
Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun
sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak.
Komponen sistem disebut sebagai sub sistem, dapat berupa orang, benda,
hal atau kejadian yang terlibat didalam sistem.

9
10

2. Mempunyai batas (boundy)


Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem
yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk
menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope
tinjauan terhadap sistem.
3. Mempunyai lingkungan
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.
Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya,
lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk
menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem yang
merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal
mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.
4. Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen
Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala
sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam
sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkan
setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka
menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer,
penghubung/antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog
layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah
mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakan.
5. Mempunyai masukan (input)
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu
dimasukan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut
untuk menghasilkan keluaran yang akan diolah lebih lanjut untuk
menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam Sistem Informasi
Manajemen, masukan disebut sebagai data
6. Mempunyai pengolahan (processing)
Pengolahan merupakan progam aplikasi komputer yang dikembangkan
untuk keperluan khusus. Progam aplikasi tersebut mampu menerima
masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai
dengan kebutuhan para pemakai.
11

7. Keluaran (output)
Keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh progam aplikasi yang
akan di gunakan oleh para pemakai sebagai bahan pengambilan
keputusan.
8. Sarana atau tujuan (objective)
Tujuan merupakan kondisi atau hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem
dalam jangka waktu panjang. Sasaran merupakan hasil dari tiap tahapan
yang mendukung upaya pencapain tujuan.
9. Mempunyai kendali (control)
Kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun
validasikeluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara
terprogam.
10. Mempunyai umpan balik (feedback)
Perlu adanya umpan balik karena untuk mengecek terjadinya
penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikanya ke dalam
kondisi normal.

Dari pengertian sistem yang dijelaskan oleh para ahli maka dapat
disimpulkan sistem adalah sekumpulan komponen yang terkait dan saling
berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.2 Informasi
Pada dasarnya informasi merupakan suatu indikator penting dalam
mendukung pengambilan keputusan pada perusahaan. Berikut beberapa
definisi yang dikemukakan para ahli :
Menurut Rainer dan Cagielski (2011:10) informasi mengacu pada data
yang telah terorganisasi sehingga data tersebut memiliki makna dan nilai
kepada penerima data tersebut.
Menurut pendapat Gelinas dan Dull (2012:18) informasi merupakan
data yang disajikan dalam bentuk yang dapat berguna dalam aktivitas
pengambilan keputusan.
Sedangkan menurut Kuromotomo dan Margono (2012:10), informasi
adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan
bermanfaat karena dapat di komunikasikan kepada seseorang yang akan
12

menggunakannya untuk membuat keputusan. Sedangkan data menunjuk


kapada fakta - fakta, baik berupa angka-angka, teks, dokumen, gambar,
bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal, atau kode tertentu.
Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
informasi merupakan sekumpulan fakta yang telah diolah dalam bentuk data
yang berguna sebagai pengetahuan dan dasar dalam pengambilan keputusan.
Transformasi data menjadi informasi dapat di gambarkan sebagaimana
ditunjuk gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Transformasi data menjadi informasi (Sutanta, 2011:10)

Input yang berupa data - data akan masuk dalam unit pengolah dan
dapat diolah menjadi suatu Output yaitu suatu informasi yang dapat
digunakan sebagai penegtahuan. Setelah itu data - data yang telah diolah
disimpan dalam unit pelayanan.
Informasi mempunyai beberapa fungsi, menurut Sutanta (2011:10)
fungsi suatu informasi yaitu :
a. Menambah pengetahuan, pengetahuan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
b. Mengurangi ketidakpastian, dapat digunakan sebagai menghindari
keraguan pada saat pengambilan keputusan.
c. Mengurangi resiko kegagalan, sehingga kemungkinan terjadinya
kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang
tepat.
d. Mengurangi keanekaragaman atau variasi yang tidak di perlukan.
e. Memberi standar, aturan - aturan, ukuran - ukuran dan keputusan -
keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan.
13

2.1.3 Sistem Informasi


Sistem informasi memiliki peran penting bagi kemajuan perusahaan
saat ini dikarenakan sistem infomasi mendukung dari proses pengambilan
keputusan didalam perusahaan, sistem informasi dapat mengkombinasikan
informasi untuk membantu manajer menjalankan bisnis dengan baik, serta
untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Berikut beberapa
pengertian sistem yang dikemukakan para ahli, antara lain:
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:6) sistem informasi
adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan yang
berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menghasilkan
output informasi yang dibutuhkan untukmenyelesaikan tujuan tugas bisnis.
Menurut Gupta (2012:18) sistem informasi adalah gabungan dari
pengorganisasian manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber
data, kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengambil,
mentransformasikan dan menyebarluaskan kedalam informasi didalam
sebuah organisasi.
Sedangkan Menurut pendapat Tantra (2012:2) Sistem Informasi
adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan
memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol, dan
melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk
mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling terhubung serta
terorganisir yang berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan
dan menghasilkan informasi yang menunjang tercapainya tujuan dari
organisasi.

2.1.4 Analisis Sistem


Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:4), analisis sistem adalah
proses untuk memahami dan menspesifikan ke dalam detail sebuah sistem
informasi apa yang harus dicapai.
14

2.1.5 Perancangan Sistem


Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:4), perancangan sistem
adalah proses dari menspesifikan secara detail mengenai beberapa banyak
komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.

2.1.6 Komponen Sistem Informasi


Menurut Yakub (2012:20) Sistem informasi merupakan sebuah
susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen-
komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :
1. Blok masukan
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis
data.
2. Blok model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis
data.
3. Blok keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi
Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan
perangkat keras (hardware).
5. Basis data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
15

2.1.7 Rekrutmen
Rekrutmen mempunyai peranan strategis dalam mempersiapkan dan
menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
dalam perusahaan sebagaimana ditetapkan berdasarkan analisis bidang
pekerjaan dan spesifikasi dari pekerjaannya tersebut. Berikut ini pengertian
rekrutmen menurut para ahli :
Menurut Mathis (2010:112) penarikan (rekrutmen) pegawai
merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh organisasi untuk
mendapatkan tambahan pegawai melalui beberapa tahapan mencakup
identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan
kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi, penempatan dan orientasi tenaga
kerja.
Menurut Nurmansyah (2011:71) yang mendefinisikan rekrutmen
sebagai kegiatan untuk mendapatkan tenaga kerja baru untuk mengisi
lowongan-lowongan jabatan yang ada pada unit-unit dalam perusahaan.
Menurut Samsudin (2009:81) rekrutmen adalah mendapatkan calon
karyawan yang memungkinkan pihak menajemen untuk memilih atau
menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh organisasi
atau perusahaan.
Menurut Rivai dan Sagala (2009: 148) proses rekrutmen pada
hakikatnya merupakan roses menentukan dan menarik pelamar yangmampu
untuk bekerja dalam suatu perusahaan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa merekrut dan menyeleksi sekumpulan
pelamar yang memiliki pengetahuan, kemampuan, sikap tata krama, dan skill
untuk mengisi lowongan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
16

2.1.8 Proses Dalam Rekrutmen


Proses dalam rekrutmen pada banyak perusahaan menggunakan alur
dan tahapan yang hampir sama. Dalam proses rekrutmen bisa di gambarkan
dalam bentuk skema berdasarkan alurnya. Seperti pada gambar berikut adalah
skema alurnya.

Sourching Selection Process User Process

Gambar 2.2 Proses dalam rekrutmen (Mardianto 2014:10)

a. Sourching process adalah proses untuk mendapatkan pelamar sesuai


dengan kebutuhan yang ada, melalui sumber-sumber yang tersedia.
Metodenya menggunakan internal resourcing dan eksternal resourcing.
Cara menarik para pelamar cukup beragam yaitu direct mail, job
fair/bursa kerja, iklan, head hunter, asosiasi profesi dan sebagainya.
b. Selection Process adalah proses untuk menyaring pelamar menjadikan
kandidat sesuai kriteria (selesksi) yang ada.
c. User Process adalah proses untuk mencari orang yang tepat sesuai
dengan posisi yang tersedia, diperoleh diantara kandidat yang telah lolos
dari proses seleksi.

2.1.9 Gantt Chart


Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 279), Gantt Chart
adalah suatu bentuk representasi jadwal berupa diagram balok. Gantt Chart
menggambarkan aktivitas sebagai balok dalam jangka waktu yang ditentukan.

2.2 Teori Khusus


Teori khusus adalah teori –teori yang berhubungan dengan topik yang
dibahas dalam tugas akhir ini.

2.2.1 OOAD (Object Oriented Analysis and Design)


OOAD (Object Oriented Analysis and Design) merupakan jenis
manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode
analisis dengan metode terstruktur. Menurut Shelly dan Rosenblatt
(2012:727), Object Oriented Analysis and Design adalah sebuah metode yang
17

digunakan untuk membuat benda-benda yang disebut pelaku, yang mewakili


pengguna manusia yang akan berinteraksi dengan sistem. OOAD mencakup
analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan objek, yaitu Object
Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD).

Jadi, kesimpulan dari definisi OOAD (Object Oriented Analysis and


Design) dapat diartikan sebagai pemberi solusi atau memberikan kemudahan
untuk memahami inti permasalahan.

2.2.2 OOA (Object Oriented Analysis)


Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:251), Object Oriented Analysis
(OOA)adalah kegiatan yang mendeskripsikan sebuah sistem informasi
dengan mengidentifikasi sesuatu atau sering disebut object.
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:60), ObjectOriented
Analysis (OOA) adalah kegiatan mendefinisikan semua jenis objek yang
perlu dikerjakan pengguna dalam sistem dan menunjukkan user interaction
apa yang diminta untuk menyelesaikan tugas.

2.2.3 OOD (Object Oriented Design)


Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:520), Object Oriented Design
(OOD) adalah kegiatan menerjemahkan object method ke dalam program
code module dan menentukan kejadian atau pesan apa yang
memicuperubahan objek.
Satzinger, Jackson & Burd (2012:241), Object Oriented Design
(OOD) adalah perancangan berorientasi objek mendefinisikan semua tipe dari
objek yang diperlukan untuk mengkomunikasikan dengan orang dan alat
dalam sistem, menunjukan bagaimana objek berinteraksi untuk
menyelesaikan tugas dan memperjelas definisi setiap tipe dari objek sehingga
dapat diimplementasikan dengan bahasa tertentu.

2.2.4 Unified Modeling Language (UML)


Unified Modeling Language (UML) pada umumnya digunakan untuk
memodelkan suatu sistem yang menggunakan konsep berorientasi object,
berikut penjelasan dari para ahli :
18

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2015:234), UML adalah


serangkaian standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara
khusus untuk pengembangan object oriented.
Sedangkan menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:250) UML adalah
metode yang banyak digunakan untuk memvisualisasikan dan
mendokumentasikan perangkat lunak dalam mendesain sistem.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa UML merupakan metode pemodelan
secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software
berorientasi objek.

2.2.5 Use Case Diagram


Pada dasarnya use case merupaan diagram yang sangat penting,
bertujuan untuk memodelkan serta mengorganisasi pada sistem yang
dirancang, berikut penjelasan dari beberapa ahli :
Menurut Satzinger (2015:69) use case adalah suatu aktivitas sistem
yang melaksanakan tugas, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh
pengguna didalam sistem. Didalam use case diagram, pihak yang langsung
berinteraksi dan menggunakan sistem langsung disebut actor.

Gambar 2.3 Komponen-komponen Use Case Diagram


(Dennis, 2012:518)
19

Komponen pembentuk use case diagram adalah sebagai berikut:


1. Actor
Digambarkan melalui figur stik, berfungsi sebagai pengguna sistem.
Pengguna dapat berbentuk orang maupun sistem lainnya. Aktor memiliki
perannya masing – masingdalam menggunakan sistem.
2. Association Relationship
Setiap use case terkoneksi dengan aktor melalui relasi asosiasi. Relasi
biasanya bersifat dua arah dan tanda ’*’ memperlihatkan multiplicity.
Setiap aktor bisa menggunakan use case lebih dari sekali, dan use case
dapat digunakan oleh banyak aktor. Asosiasi juga memiliki 2
perpanjangan, yaitu melalui kata kunci includes dan
extends. Includes menandakan use casetersebut bisa digunakan lebih dari
suatu use case. Extends menandakan use case tersebut tambahan yang
dapat dilakukan oleh use case lainnya.
3. Use case
Disimbolkan dengan bentuk elips dan menggambarkan fungsionalitas atau
perpanjangan fungsionalitas dari use case lainnya. Proses secara besar
direpresentasikan oleh suatu use case.
4. System Boundary
Use case dibungkus ke dalam suatu batasan sistem, direpresentasikan oleh
sebuah kotak yang mengelilingi semua use case. Pembungkusan ini
menjadikan diagram sebagai suatu sistem yang tergambar di dalam kotak.
20

Gambar 2.1 Use Case Diagram (Dennis, 2012: 520)

Sehingga dapat disimpulkan usecase diagram adalah diagram yang


digunakan untuk menggambarkan secara ringkas siapa yang menggunakan
sistem dan apa saja yang bisa dilakukannya atau hanya memberi gambaran
singkat hubungan antara usecase, aktor dan sistem.

2.2.6 Use Case Description


Setiap use case yang telah teridentifikasi perlu dijelaskan kembali
secara lebih mendetil untuk diperolehnya suatu gambaran perihal eksekusi
dari setiap use case. Penjelasan mendetil dari setiap use case tersebut
dicerminkan kedalam use casedescription. Berikut beberapa pendapat yang
dikemukakan para ahli.
Menurut Satzinger (2015:122) menjelaskan tentang use case
description secara lebih detil mengenai setiap aktivitas yang terdapat pada
masing-masing use case. Use case mempunyai masing-masing pertanyaan
mengenai use case tersebut untuk dapat dijelaskan dan juga mendetilkan
langkah-langkah yang ada.
Menurut pendapat Satzinger, Jackson & Burd (2012:121), use case
description merupakan penjelasan terperinci mengenai proses dari suatu use
21

case atau bisa disebut juga sebagai daftar kasus penggunaan diagram use case
yang memberikan gambaran dari semua penggunaan kasus untuk sistem.
Informasi rinci tentang setiap kasus penggunaan digambarkan dengan
menggunakan deskripsi kasus.
Use case description dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Brief Description dapat digunakan untuk use case yang sederhana,
khususnya sistem yang dikembangkan untuk aplikasi kecil yang mudah
dimengerti.
2. Intermediate Description memperluas penjelasan singkat untuk memuat
arus aktivitas internal dari use case.
3. Fully Developed Description adalah metode paling formal untuk
mendokumentasikan use case karena menjelaskan secara rinci setiap
proses dalam use case diagram.

Gambar 2.2 Use Case Description


(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012:123)
22

Jadi dapat disimpulkan use case description adalah penjelasan secara


mendetail dari use case yang telah diidentifikasi sebelumnya.

2.2.7 Activity Diagram


Activity diagram menggambarkan berbagai aliran aktivitas dalam
sistem yang sedang dirancang, yang digunakan pada business modeling untuk
memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. seperti yang dikemukanan :
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:57), activity diagram
merupakan diagram yang menunjukkan alur kerja atau aktivitas user secara
berurutan. Activity diagram sendiri terdiri dari beberapa notasi dan fungsi
kegunaan masing–masing. Berikut merupakan penjelasan notasi dan fungsi
kegunaan acitivity diagram adalah sebagai berikut:
 Swimlane, merupakan suatu bentuk persegi yang merepresentasikan
aktivitas-aktivitas yang diselesaikan setiap agen.
 Synchronization Bar, merupakan notasi yang berfungsi memisahkan
(split) atau menyatukan (join) urutan jalur aktivitas.
 Starting Activity (Pseudo), merupakan notasi yang menunjukkan awal
dimulainya suatu aktivitas.
 Transition Arrow, merupakan notasi yang berupa anak panah yang
mendeskripsikan arah perpindahan suatu aktivitas.
 Activity, merupakan notasi yang mendeskripsikan aktivitas-aktivitas.
 Ending Activity (Pseudo), merupakan notasi yang menunjukkan
diakhirinya suatu aktivitas.
 Decision Activity, merupakan notasi yang mendeskripsikan kondisi dari
suatu aktivitas.
23

Gambar 2.3 Activity Diagram


(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012:145)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa activity diagram menggambarkan


proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.

2.2.8 Domain Class Diagram


Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:101), domain class
diagramadalah sebuah diagram UML yang merepresentasikan kelas-kelas
domain, atribut, pekerjaan pengguna serta hubungan antar kelas tersebut.
Pada class diagram, bentuk kotak menggambarkan classes dan garis
menunjukkan hubungan antar class tersebut. Domain class diagram
digunakan untuk memahami hubungan antar class yang terdiri dari beberapa
objek di dalam pengembangan dan perancangan sistem nantinya.

Gambar 2.4 Domain Class Diagram


(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012:102)
24

2.2.9 Update Class Diagram


Menurut pendapat dari Satzinger, Jackson dan Burd (2012: 305),
update class diagram adalah ringkasan dari desain akhir yang dikembangkan
dengan menggunakan diagram urutan yang rinci dan digunakan secara
langsung ketika mengembangkan kode pemrograman.

2.2.10 Class Diagram


Class diagram merupakan salah satu jenis diagram pada UML yang
digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun paket-paket yang ada
pada suatu sistem, seperti yang dikemukakan para ahli sebagai berikut :
Menurut Dennis (2012: 513) Class Diagram adalah ilustrasi hubungan
antara classyang dimodelkan didalam sistem. Class Diagram sangat mirip
dengan diagram hubungan entitas (ERD).
Dapat disimpulkan bawa class diagram merupakan diagram yang
dapat memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi
yang terdapat pada sistem tersebut.

2.2.11 System Sequence Diagram


Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:126), system sequence
diagram merupakan diagram yang menunjukkan urutan pesan antara actor
eksternal dan internal sistem di dalam use case atau scenario yang sudah
dirancang sebelumnya.

Gambar 2.5 System Sequence Diagram


(Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012:127)
25

System sequence diagram (SSD) terdiri dari beberapa notasi. Berikut


merupakan penjelasan dari masing – masing notasi SSD :
1. Lifeline / Object Lifeline
Garis di bawah objek pada SSD menunjukkan berlalunya waktu untuk
objek.
2. Loof Frame
Notasi di dalam SSD yang menunjukan pengulangan pesan.
3. True / False Condition
Bagian dari pesan diantara objek yang dievaluasi sebelum ditransmisikan
untuk menentukan apakah pesan dapat dikirim atau tidak.
4. OptFrame
Notasi di dalam sequence diagram yang menunjukan pesan yangberupa
optional atau pilihan.
5. AltFrame
Notasi di dalam sequence diagramyang menunjukan pesan if-else.

2.2.12 User Interface


Menurut pendapat dari Satzinger, Jackson dan Burd (2012:189), user
interface adalah input dan output yang langsung melibatkan sistem pengguna
akhir. Antarmuka pengguna dapat digunakan langsung oleh pengguna
internal atau eksternal sistem. Desain dari user interface sendiri bisa
bervariasi banyak tergantung pada faktor-faktor seperti tujuan antarmuka,
karakteristik pengguna, dan karakteristik perangkat interface tertentu.
26

2.2.13 Kerangka Pikir

Tabel 2.1 Kerangka Pikir


KERANGKA PIKIR

Identifikasi Topik
" Employees Data Management Process Pada PT.Elastomix Indonesia"

Menentukan Objek Penelitian


1. PT.Elastomix Indonesia
2. Departemen HRD

Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi pustaka (Buku dan jurnal)

Identifikasi dan Analisis Requirement


1. Observasi proses bisnis yang berjalan
2. Analisis kebutuhan user
3. Unified Model Language (UML) Diagram:
a. Activity Diagram
b. Class Diagram
c. Use Case (Use Case Diagram dan Use Case Description)
d. System Sequence Diagram

Use Case Realization


1. Perancangan user interface
2. Prototype database
Perancangan Sistem Informasi Employees Data Management
3. Unified Model Language (UML) Diagram:
a. Multilayer Diagram

OUTPUT

Anda mungkin juga menyukai