Anda di halaman 1dari 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Pikir Agar 2.1 berikut. CV.Surya Komputer adalah perusahaan swasta yang bergerak pada bidang penjualan barang Elektronik Administrasi data penjualan barang elektronik (pembuatan laporan penjualan elektronik) merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh CV.Surya Komputer Dalam proses administrasi data penjualan barang Elektronik masih menggunakan proses manual yang memiliki kelemahan yaitu proses pengolahan data sangat lambat dan penyimpanan data yang tidak akurat Untuk mencapai hal tersebut di coba memberikan alternatif pemecahan masalah dengan merancang sistem informasi dengan bahasa Pemrograman Visual Basic Diharapkan sistem yang baru dirancang ini proses administrasi penjualan barang Elektronik lebih mudah dan cepat. memperjelas cara berpikir penulis dalam menyelesaikan

permasalahan, maka penulis membuat skema kerangka pikir seperti pada gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1

Definisi Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu

menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, oleh Jerry FitzGerald, Andra F. FitzGerald dan Warren D. Stallings, Jr (Jogiyanto H.M., 2005 : 1) didefinisikan sebagai berikut : Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubugan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Oleh Richard F. Neuschel (Jogiyanto H.M., 2005:1) sebagai berikut : Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponenya yang didefinisikan pula oleh Jogiyanto H.M (2005:2) adalah sebagai berikut: Suatu sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Di samping elemen-elemen dalam pembuatan sistem juga perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini: 1. Kegunaan, suatu sistem yang baik akan menghasilkan informasi yang baik dan tepat pada waktunya di samping itu sistem harus relevan untuk proses pengambilan keputusan manajemen dan personil opersi di dalam organisasi. 2. Ekonomis, semua bagian sistem dapat mengurangi beban kerja bila dilakukan secara biasa.

3. Keandalan, keluaran (output) sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi. 4. Kapasitas, sistem harus dapat menampung jumlah data yang diperkirakan ada. 5. Kesederhanaan, sistem harus cukup sederhana sehingga struktur opersional dapat dengan mudah di mengerti. 6. Fleksibilitas, sistem dapat dengan mudah di modifikasi.

2.2.2

Karakteristik Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan

bervariasi bersama-sama untuk mencapai beberapa sasaran dan maksud. Sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara teratur, tetapi terdiri atas unsur yang dapat di kenal yang saling melengkapi karena suatu maksud, tujuan dan sasaran. Menurut Jogiyanto, H.M. (2001:1) menjelaskan bahwa : suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat yang tertentu terdiri atas : 1) Komponen Sistem (System Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. 2) Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. 3) Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apa pun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap di jaga dan di pelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus di tahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggaggu kelangsungan hidup sistem tersebut. 4) Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5) Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan masukan sinyal adalah energi yang di proses untuk mendapatkan keluaran.

6)

Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah dari energi yang diolah, diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem lain. 7) Pengolahan Sistem (System Processing)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang merubah masukan menjadi keluaran. 8) Sasaran Sistem (Objective System)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan dan sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.2.3

Jenis-Jenis Sistem Ada 5 (lima) cara untuk memandang sistem : 1) Sistem Deterministik (Deterministic System)

Sebuah sistem deterministik beroperasi dengan cara diramalkan secara tepat. Interaksi antara bagian-bagian diketahui dengan pasti. Sebagai contoh adalah program komputer yang melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian listriknya. 2) Sistem Probabilistik (Probabilistic System)

Sebuah sistem probabilistik dapat diuraikan dengan istilah perilaku yang mungkin, tetapi selalu ada kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem. Sistem persediaan barang adalah contoh sistem probabilistik.

10

Kebutuhan rata-rata, waktu rata-rata untuk memulihkan dan sebagainya dapat di definisikan, tetapi nilai setiap saat tidak dapat di ketahui. 3) Sistem Tertutup (Closed System)

Dalam organisasi dan pengolahan informasi, ada sistem yang relatif terisolasi dari lingkungan, tetapi tidak sama sekali tertutup dalam arti fisik, ini akan disebut sistem tertutup atau sistem yang relatif tertutup. 4) Sistem Terbuka (Open System).

Sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi, materi atau informasi dengan lingkungan. Pertukaran meliputi masukan yang acak dan tak menentu. Sistem terbuka cenderung memiliki sifat adaptasi. 5) Sistem Stabil (Stable System).

Sistem yang hubungannya telah di definisikan dengan jelas, apabila salah satu elemen ada kesalahan maka sistem akan berhenti.

2.3 Konsep Dasar Informasi 2.3.1 Definisi Informasi Menurut Jogiyanto H.M, (2001:8) mendefinisikan informasi sebagai berikut : Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi menerimanya.

11

2.3.2

Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal yaitu: 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencernakan maksudnya, informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi tersebut kemungkinan terjadi gangguan-gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut sangatlah sedikit. 2. Ketepatan Waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, yang akan mempengaruhi landasan di dalam pengambilan keputusan, bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainnya. Informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berubah. Misalnya informasi harga pokok produksi relevan untuk ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai sebab-sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan namun akan relevan untuk teknik perusahaan.

12

2.3.3

Siklus Informasi Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk

menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi). Adapun bentuk gambaran siklus informasi data sebagai berikut:

Proses (Model)

Input data Basis data

Output Information Penerima

Data(ditangkap)

Hasil tindakan

Keputusan tindakan

Gambar 2.2 Siklus Informasi (Jogiyanto H.M., 2001 : 9 )

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi merupakan hal sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Sistem informasi didefinisikan oleh Rascoe Davis sebagai berikut : Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

13

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.4.2

Komponen Sistem Informasi Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu : blok

masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasarannya. a. Blok masukan Mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi termasuk metode dari media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen dasar. b. Blok model Terdiri dari kombinasi prosedur,logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas. d. Blok teknologi

14

Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi.teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (brainware) perangkat lunak (software) dan perangkat keras(hardware).teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analisis sistem) e. Blok basis data Merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

f. Blok kendali Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi. 2.5 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan uraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian bagian komponen-komponenya dengan makusd untuk

mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi permasalah, kesempatan-kesempatan, hambatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya: Tahap analisis ini dilakukan setelah tahap perencanaan system (system planning) dan sebelum tahap desain system (system design). Tahap analisis

15

merupakan tahap kritis yang sangat penting karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

2.6 Perancangan Sistem Perancangan sistem menurut Ponco W. Sigit (analisis dan perancangan sistem, 1999:348) yaitu : Perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis. Menururt Goerge M. Scott perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan banar-benar memuaskan rancangan bangunan yang telah di tetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Dengan demikian desain sistem dapat diartikan. Perancangan sistem menurut Robert J. Verzello (Perancangan sistem informasi, 1992:348) yaitu: Penentuan spesifikasi yagn memenuhi kebutuhan dan persyaratan yang ditentukan selama tahap analisis sistem. Perancangan sistem dilakukan setelah analisis sistem rampung

dilaksanakan yang kemudian akan menghasilkan output berupa kebutuhan yang diperlukan oleh sistem.

2.7 Pengertian Penjualan

16

Untuk diantaranya :

mengetahui tentang

penjulan diambil beberapa definisi,

a. Menurut Susanto (1979). Penjualan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan kebutuhan yang dihasilkan kepada mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan atas persetujuan mereka . b. Menurut Winardi (1993). Penjualan adalah merupakan tugas pokok marketing untuk mempertemukan antara pembeli dan penjual yang dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung 2.8 Bagan Alir Dokumen Bagan alir dokumen adalah sebuah bagan yang digerakkan untuk menggambarkan aliran dokumen dalam sebuah sistem adapun sejumlah simbol yang digunakan dalam bagan alir dokumen dapat diliat pada tabel 2.9 berikut.

Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir Dokumen (Jogiyanto H.M., 2001 : 795 )

17

No. 1

Simbol

Keterangan Proses manual

Simbol aliran dokumen

Simbol proses komputerisasi

Simbol arsip

5 Simbol keyboard 6 Simbol basis data 7 Simbol dokumen

Simbol start/stop

Simbol input/output

10

Simbol persiapan/tampilan

2.9

Diagram Arus Data

18

Diagram arus data adalah diagram

yang menggambarkan data yang

mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar.Simbol simbol yang digunakan dalam menggambarkan DAD adalah sebagai berikut.

Table 2.2 Simbol Diagram Arus Data (Jogiyanto H.M., 2001 : 712 ) NO Simbol Penjelasan Kesatuan luar,menujukkan entitas luar dimana 1 sistem berkomunikasi. Kesatuan dapat orang,organisasi,system lain yang dapat memberikan input atau menerima output. Arus data adalah aliran data yang mengalir 2 diantara proses,simpanan data,kesatuan luar. Simbol 3 arus proses menunjukkan hasil suatu

data

yang

masuk kedalam proses

19

untuk menghasilkan arus data yang keluar dari proses Symbol 4 simpanan data yaitu tempat

penyimpanan berupa file atau table.

2.10

Kamus Data Menurut Jogiyanto H.M, (2001:725) pengertian kamus data (KD) atau data

dictionary (DD) adalah katalog fakta data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada dalam Diagram Arus Data (DAD). Kamus data berisi tentang : 1. Nama arus data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD maka arus data harus dicatat di kamus data 2. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain itu ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. 3. Bentuk Data

20

Bentuk data perlu dicatat dikamus data karena dapat digunakan untuk mengelompokkan kamus data dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. 4. Arus Data

Arus data menunjukkan darimana data mengalir dan ke mana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat supaya memudahkan mencari arus data ini di diagram arus data. 5. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna arus data yang dicatat dikamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. 6. Periode

Periode menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat pada kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan. 7. Volume.

Volume yang perlu dicatat dikamus data adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. 8. Struktur Data.

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item data apa saja.

21

2.11

Basis Data Menurut Edhy Sutanta (1996:6) Basis data merupakan kumpulan data yang

saling berhubungan satu dengan yang lain, yang disimpan secara bersana-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (controlled redudancy) dengan cara tertentu agar mudah untuk digunakan atau ditampilkan, sehingga penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting di sistem

informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Konsep sistem basis data adalah sekumpulan basis data dengan para yang merancang dan mengelolah basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelolah basis data, serta sistem komputer untuk mendukungnya, Edhy Sutanta (1996:7). 2.11.1 White Box Testing White box testing adalah cara pengujian dengan melihat kedalam modul untuk meneliti kodo-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang. Hanif Al Fatta (2007:172)

2.12

Relasi (Relationship)

22

Menurut Fathansyah (2001:66) Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Pada teknik relasi entitas, hubungan antara file direlasikan dengan kunci relasi yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Kardinalitas yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:

1.

Satu ke Satu (one to one) Yang berarti setiap antitas pada himpunan entitas A berhungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya.

2. Satu ke banyak (one to many) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

3. Banyak ke Banyak Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan en, dan demikian juga sebaliknya

23

setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyan entitas pada himpunan entitas A.

Anda mungkin juga menyukai