Anda di halaman 1dari 29

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu

organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan

jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal

kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan

eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan

keputusan yang baik (Andrianof, 2018).

Suatu sistem bisa diartikan menjadi suatu gagasan atau himpunan dari

unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,

saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem juga termasuk perpaduan

elemen-elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk memproses

masukan (input) yang ditujukan pada sistem tersebut serta mengolah masukan

tersebut hingga membentuk keluaran (output) yang diinginkan (Sujana &

Darmansyah, 2021).

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan kumpulan atau himpunan yang berasal dari, komponen

atau variabel yang terorgsnisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama

lain, serta terpadu. Sebuah sistem besal dari bagian-bagian atau komponen yang

terpadu buat satu tujuan (Andrianof, 2018).


Selain itu, sistem bisa pula didefenisikan menjadi perpaduan objek-objek

yang saling berelasi serta berinteraksi, serta korelasi antara objek mampu

dicermati menjadi satu kesatuan didesain untuk mencapai satu tujuan yang sudah

diterapkan (Andrianof, 2018).

Sistem mempunyai peran yang penting terhadap kinerja dari suatu bisnis

atau usaha, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Kerjasama antara

unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut dapat membuat sistem bekerja

dengan baik. Sistem diartikan sebagai suatu kumpulan prosedur yang saling

terhubung dan berkaitan untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama

(Syahrul Suci Romadhon, 2019).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan

unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat

membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya (Larissa & Hari, 2019).

1. Batasan Sistem ( Boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam

sistem dan mana yang di luar sistem. Batasan sistem ini memungkinkan suatu

sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

2. Lingkungan Luar Sistem ( Environment)

Segala sesuatu diluar sistem lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan

input terhadap suatu sistem.

9
3. Penghubung Sistem ( Interface)

Media penghubung antara sub sistem dengan sub sistem yang lain. Adanya

penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu sub

sistem ke sub sistem lainnya.

4. Masukan Sistem ( Input)

Energi atau sesuatu yang dimasukkan kedalam suatu sistem yang dapat berupa

masukkan yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi atau

masukkan sinyal yang merupakan energi yang diproses untuk menghasilkan

suatu luaran.

5. Keluaran Sistem ( Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi luaran

yang berguna, juga merupakan luaran atau tujuan akhir dari sistem.

6. Komponen Sistem ( Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem

tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat

dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

7. Pengelola Sistem ( Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data

transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

10
8. Sasaran Sistem ( Objektive)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.

Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada

gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang

telah direncanakan.

2.1.3 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah dan memiliki makna bagi

penggunanya dalam pengambilan keputusan. Setiap informasi harus di cek

terlebih dahulu keaslian, akurasi, serta relevansinya, sehingga bisa memberikan

umpan bali (feedback) yang positif untuk penggunanya (Julianto & Setiawan,

2019).

Informasi merupakan hasil dari data yang telah diolah, namun tidak semua hasil dari

pengolahan data tersebut dapat menjadi informasi, hasil dari pengolahan data yang tidak

memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan

informasi bagi orang tersebut (Syahrul Suci Romadhon, 2019)

2.1.4 Siklus Informasi

Kumpulan data yang telah diolah melalui model dan menjadi sebuah informasi

sehingga penerima dapat menerima informasi tersebut merupakan pengertian dari siklus

informasi. Data akan ditangkap sebagai masukan (input), lalu diproses kembali melalui suatu

model yang nantinya membentuk sebuah siklus (Dedy Rahman Prehanto et al., 2020).

Siklus informasi dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini :

11
Sumber: Buku Ajar Konsep Sistem Informasi (2020)

Gambar 2.1 Konsep Siklus Informasi

2.1.5 Kualitas Informasi

Agar informasi dapat mempunyai manfaat dalam proses pengambilan keputusan,

informasi harus mempunyai kualitas dan nilai (Anggraeni et al., 2017). Kriteria kualitas

informasi adalah :

1. Akurat

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan bagi orang yang meminta informasi tersebut. Dalam prakteknya,

mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak sekali gangguan-

gangguan yang datang dapat merubah isi dari informasi tersebut. Ketidak

akuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau

kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

2. Tepat Waktu

Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan dan

tidak terlambat.

12
3. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini akan

digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu

permasalahan. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang

lainnya berbeda.

4. Lengkap

Informasi harus diberikan secara lengkap karena bila informasi yang dihasilkan

sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam mengambil keputusan.

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan

strategi, dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan. Sistem informasi didefinisikan sebagai sebuah sistem terintegrasi atau

sistem manusia-mesin untuk menyediakan informasi, untuk mendukung operasi dan

mendukung manajemen dalam suatu organisasi (Wildaningsih & Yulianeu, 2018).

Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur yang ada pada suatu

organisasi dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan untuk dapat

mengendalikan informasi. Untuk membangun suatu sistem informasi diperlukan

penggabungan beberapa elemen yaitu hardware, software, user ,dan data (Endang

Amalia, 2017).

13
2.1.7 Komponen Sistem Informasi

Dalam sistem informasi komponen-komponennya yang disebut dengan istilah blok

bangunan (building block). Adapun penjelasan dari blok bangunan (Radius Prawiro, 2017)

yaitu :

1. Blok Masukkan (input block)

Blok masukan merupakan blok yang bertugas dalam input data agar masuk ke

dalam sistem informasi. Blok masukan bertugas dalam merekam data yang akan

dimasukkan, biasanya berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok model terbentuk dari kombinasi prosedur, logika dan model metematik

yang memproses data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara

yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Sistem informasi menghasilkan keluaran (output) yaitu informasi yang

berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi digunakan merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran berupa informasi dan

membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.

Blok teknologi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang

dioperasikan oleh teknisi (brainware).

14
5. Blok Basis Data (database block)

Basis data (database) merupakan media untuk menyimpan data yang

saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan dapat dipergunakan kembali, diperlukan perangkat lunak

untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (control block)

Sistem informasi memiliki control kendali untuk menanggulangi gangguan-

gangguan terhadap sistem apabila terlanjur terjadi kesalahan maka dapat

langsung diantisipasi atau diatasi.

2.1.8 Customer Relationship Management (CRM)

Semakin ketatnya persaingan bisnis di era globalisasi membuat banyak

perusahaan baik dalam skala besar maupun kecil menuntut adanya sebuah strategi

pemasaran yang mengacu pada tingkat kepuasan pelanggan dan loyalitas

pelanggan yang berdampak pada profit pendapatan suatu usaha. Perancangan

Customer Relationship Management (CRM) diperlukan sebagai strategi

pemasaran guna meningkatkan penjualan. Istilah Customer Relationship

Management (CRM) muncul pada tahun 1990 an, meskipun penggunaan pertama

dari istilah Customer Relationship Management (CRM) tidak teridentifikasi atau

dibahas dalam literatur yang masih ada (Frow & Payne, 2009). Menurut (Imasari,

dkk dalam Newell: 2011) Customer Relationship Management (CRM) adalah

sebuah modifikasi dan pembelajaran perilaku konsumen setiap interaksi,

perlakuan terhadap pelanggan dan membangun kekuatan antara konsumen serta

perusahaan.

15
Selanjutnya Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi

bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang didesain untuk meningkatkan

keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan kepuasan pelanggan (customer

satisfaction). Sejalan dengan pendapat (Kurniawan, dkk dalam Buttle: 2016)

Customer Relationship Management (CRM) yakni strategi inti dalam bisnis yang

mengintegrasikan proses-proses dan fungsi internal dengan semua jaringan

eksternal untuk menciptakan serta mewujudkan nilai bagi para pelanggan sasaran

secara profitable.

Berdasarkan penjelasan di atas Customer Relationship Management

(CRM) adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi dapat digunakan untuk

merencanakan, menjadwalkan serta mengendalikan aktivitas-aktivitas penjualan

di dalam sebuah organisasi. Customer Relationship Management (CRM) meliputi

semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini.

2.1.9 Tujuan Customer Relationship Management (CRM)

Tujuan suatu perusahaan mengadopsi Customer Relationship Management

(CRM) untuk meningkatkan ketahanan dan kepuasan pelanggan. Maksudnya,

organisasi berkonsentrasi untuk memuaskan keinginan pelanggan dengan

mengakses mengenai kebutuhan dari produk dan jasa yang digunakan pelanggan,

kemudian menyediakan pelayanan dengan kualitas tinggi dan responsive. Tujuan

dari Customer Relationship Management (CRM) sebagai berikut ( Dyantina, dkk :

2012).

1. Mengetahui kebutuhan pelanggan pada masa yang akan datang.

2. Membantu perusahaan dalam meningkatkan pelayanan yang lebih

baik.

16
3. Mendapatkan pelanggan baru.

4. Mengetahui perbaikan yang diperlukan oleh perusahaan.

5. Mampu menganalisa perilaku pelanggan.

Customer Relationship Management (CRM) menurut (Kalakota &

Robinson: 2001) memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:

a. Menggunakan hubungan yang sudah ada untuk meningkatkan

pendapatan. Hal ini berarti mempersiapkan pandangan yang

komprehensif dari pelanggan untuk memaksimalkan hubungan mereka

dengan perusahaan baik melalui up-selling atau cross-selling dan pada

saat yang sama, meningkatkan profit dengan identifikasi, menarik

perhatian, dan mempertahankan pelanggan terbaik.

b. Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang

memuaskan. Dengan menggunakan informasi dari pelanggan untuk

meningkatkan pelayanan yang lebih baik berdasarkan kebutuhan

mereka, perusahaan dapat menghemat waktu pelanggan dan

menyingkirkan segala kekecewaan dari pelanggan. Sebagai contoh,

pelanggan seharusnya tidak perlu untuk mengulangi informasi yang

sama ke berbagai departemen perusahaan secara terus-menerus.

Pelanggan akan senang jika pihak perusahaan tahu banyak tentang apa

yang mereka inginkan.

c. Menciptakan saluran proses dan prosedur komunikasi yang konsisten

dan berulang. Dengan banyaknya saluran komunikasi dengan

pelanggan, semakin banyak pula karyawan yang terlibat di dalam

transaksi penjualan. Tanpa memperhatikan ukuran atau kompleksitas,

17
perusahaan harus meningkatkan konsistensi proses dan prosedural di

dalam pengaturan terhadap pelayanan, pemasaran dan penjualan.

Berdasarkan uraian pendapat di atas pada dasarnya, tujuan suatu

perusahaan mengadopsi CRM adalah untuk meningkatkan ketahanan dan

kepuasan pelanggan. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan setiap strategi

CRM adalah untuk mengembangkan hubungan yang menguntungkan dengan

pelanggan.

2.1.10 Manfaat Customer Relationship Management (CRM)

Manfaat CRM sebagai berikut ( Hidayat, 2014):

1. Memfungsikan penjualan dengan mengembangkan sejarah dan profil

pelanggan.

2. Layanan penunjang melalui manajemen jaminan.

3. Pelacakan dan pemecahan problem.

4. Cross Selling: menjual produk yang dibutuhkan pelanggan berdasarkan

pembeliannya.

5. Upgrading: menawarkan status pelanggan yang lebih tinggi.

6. Menarik pelanggan-pelanggan baru dengan menawarkan layanan yang

bersifat pribadi.

7. Menjaga pelanggan yang sudah ada.

2.1.10 Proses Customer Relationship Management (CRM)


Proses dari Manajemen Hubungan Pelanggan Customer Relationship

Management (CRM) adalah mengumpulkan data pelanggan, menganalisis data

pelanggan dan identitas target pelanggan, mengembangkan Program CRM, dan

18
mengimplementasikan Program CRM (Rachman, 2018). Customer Relationship

Management (CRM) memungkinkan perusahaan untuk memberikan pelayanan

kepada pelanggan secara langsung dan secara maksimal yaitu dengan cara

mengembangkan hubungan dengan setiap pelanggan yang berharga melalui

penggunaan informasi atau basis data (database) pelanggan yang dimiliki

perusahaan. Dalam hal ini perusahaan menggunakan strategi Customer

Relationship Management (CRM) dengan tujuan agar perusahaan tetap fokus

terhadap pelanggan berdasarkan informasi atau basis data (database) pelanggan

yang dimiliki.

Gambar 2.1 Proses CRM

2.1.11 Faktor- Faktor Customer Relationship Management (CRM)


Ketika suatu perusahaan menerapkan CRM setidaknya terdapat tiga

dimensi utama yaitu people (orang), proses, dan teknologi dalam pelaksanaan

penerapan CRM yaitu (Hidayat, 2014):

1. Orang (People)

Peran yang sangat penting dalam hubungan manajemen Pelanggan

adalah orang atau manusia sebagai pelaksana. Di dalam dimensi

manusia, faktor kunci yang harus diperhatikan adalah seperti struktur

19
organisasi, peran dan tanggung jawab, budaya perusahaan, prosedur,

dari program change management secara menyeluruh.

Perusahaan tidak boleh sama sekali meremehkan pentingnya

keterlibatan staf garis depan dalam membangun dan menjalankan

program hubungan manajemen pelanggan, karena pada dasarnya CRM

adalah bagaimana mengelola hubungan atau relasi antara manusia

sehingga diperlukan personal touch atau sentuhan-sentuhan pribadi

atau manusiawi. Diperlukan attitude dan semangat dari dalam pelaku

bisnis untuk lebih proaktif mengenali dan mengenal pelanggannya

lebih dalam agar dapat lebih memuaskan mereka.

2. Proses (Process)

Di samping itu juga dibutuhkan proses, yaitu sistem dan prosedur yang

membantu manusia untuk dapat menjalin hubungan dekat dengan

manusia. Struktur organisasi, kebijakan operasional serta sistem

reward punishment harus dapat mencerminkan apa yang akan dicapai

dengan CRM. Perancangan CRM akan merancang sistem yang belum

di rancang sebelumnya. Baik proses usaha yang melibatkan pelanggan

secara langsung maupun tidak. Pada CRM seluruh fungsi usaha yang

ada harus berfokus pada pelanggan.

3. Teknologi (Technology)

Setelah manusia dan prosesnya dipersiapkan, teknologi diperkenalkan

untuk lebih membantu mempercepat dan mengoptimalkan factor

manusia dan proses dalam kegiatan CRM sehari-hari. Perlu disadari

bahwa teknologi adalah alat penunjang dalam melengkapi nilai tambah

20
CRM. Adapun peranan teknologi dalam CRM adalah sebagai berikut,

pertama adalah membangun data base pelanggan mulai dari sistem

pelayanan hingga konsultasi, Ini disebut dengan operasional CRM.

Kedua adalah menganalisis siapa pelanggan yang paling potensial,

program yang sering diikuti masalah konsultasi kulit, frekuensi

pembelian produk, dan lain sebagainya. Inilah yang disebut dengan

analitycal CRM. Ketiga adalah melaksanakan aktivitas konsultasi,

penentuan produk yang cocok pada kulit, penjualan produk yang akan

di beli oleh pelanggan, hal ini disebut dengan collaborative CRM.

2.1.12 Sekilas Tentang Toko Azwa parfume

Azwa parfume merupakan sebuah toko yang ada di daerah Sumatra barat yang

berada di kota padang, bergerak pada penjualan berbagai aneka parfume. Toko azwa parfume

ini menyediakan berbagai jenis parfume yang banyak dijual dipasaran dengan kualitas

terbaik, sedangakan azwa parfume mendesain wangi parfume yang tidak dijual, dipasaran

dengan kualitas dan ketahanan parfume yang sangat bermutu. Terdapat tiga macam parfume

yang ada di Toko Azwa Perfume:

1. Viva Lovica

yaitu di ramu dengan campuran aroma vanilla, sedikit campuran buah litchi dan

musk. Parfume ini sangat cocok untuk kita gunakan pada kativitas dalam

ruangan maupun luar ruangan.

2. Coral Cleo

yaitu kandungan essensi jeruk dicampur dengan anggrek serta dengan aroma

dasar vanilla sehingga mampu menghasilkan aroma sensual yang aura eksotis

bagi pemakainya.

21
3. Aurorra Woman

yaitu wangi yang membuat kita ketika menggunakan aroma ini terlihat dewasa

dan berkarakter. Aurora woman merupakan perfume dengan aroma yang

lembut, dan kandungan floral fruity yang sangat segar.

2.1.15 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)


SDLC atau Sofware Development Life Cycle atau sering disebut juga

System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses mengembangkan atau

mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan

metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem

perangkat lunak (Andrianof, 2018).

Tahapan dalam pengembangan sistem dinamakan System Development

Life Cycle karena setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berturut menurun

dari perencanaaan, analisis, desain, implementasi dan perawatan. Hal ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Sumber: Jurnal (Novinaldi & Nanda, 2019)

Gambar 2.2 Tahapan Pengembangan Sistem SDLC

22
2.2 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap merancang suatu sistem informasi dan

program adalah membuat usulan pemecahan masalah secara logical sesuai dengan masalah

yang ada. Dan alat bantu yang digunakan dalam membantu pemecahan masalah dalam

membuat sistem ini antara lain adalah :

2.2.1 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu standar bahasa

yang banyak dipergunakan di dunia industri untuk mendefenisikan requirement,

membentuk analisis dan desain, serta mendeskirpsikan arsitektur dalam

pemograman berorientasi objek. UML adalah bahasa visual untuk permodelan

serta komunikasi tentang sebuah sistem dengan memakai diagram serta teks-teks

pendukung. UML muncul sebab adanya kebutuhan pemodelan visual untuk

menspesifikasikan, mendeskripsikan, membangun, dan dokumentasi dari sistem

aplikasi UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan

UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun di kenyataannya UML

paling banyak dipergunakan di metodologi berorientasi objek (Hormati et al.,

2021).

Adapun jenis – jenis diagram uml dapat dijelaskan secara rinci satu persatu

sebagai berikut :

2.2.1.1 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)

sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi

antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case

23
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem

informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat

penamaan pada use case adalah nama didefenisikan sesimpel mungkin dan dapat

dipahami (Rosa & M. Shalahuddin, 2016).

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram use case dapat dilihat pada

Tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1 Simbol-Simbol yang Digunakan Pada Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling betukar pesan


Nama use
case antara unit atau aktor.

Aktor / actor Menspesifikasikan himpunan peran yang

pengguna mainkan ketika berinteraksi

Nama actor dengan use case.

Asosiasi / association Komunikasi antara aktor dan usecase yang

berpartisispasi pada usecase atau usecase

memiliki interaksi dengan aktor.

Ekstensi / extend Relasi usecase tambahan ke sebuah usecase

dimanausecaseyangditambahkan dapat

berdiri sendiri walau tanpa use case

tambahan itu.

24
Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi

(umun–khusus) antara dua buah use case

dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang

lebih umum darinya.

Sumber : Buku Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa A.S. & Shalahuddin M, 2016)

2.2.1.2 Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefenisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki atribut

dan metode atau proses. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh

suatu kelas. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu

kelas. Class Diagram dibuat agar programmer membuat kelas-kelas sesuai

rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan

perangkat lunak sinkron (Rosa & M. Shalahuddin, 2016).

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram kelas dapat dilihat pada

tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.2 Simbol–Simbol yang Digunakan Pada Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas Kelas pada struktur sistem.

nama_kelas
+atribut

+operasi()

25
Antarmuka / interface Sama dengan kosep interface dalam

pemrograman berorientasi objek.

Nama_interface

Asosiasi / association Relasi antar kelas dengan makna umum,

asosiasi biasanya juga disertai dengan

multiplicity.

Asosiasi berarah /directed Relasi antar kelas dengan makna kelas yang

association satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi

biasanya juga disertai dengan multiplicity.

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna

generalisasi-spealisasi (umum khusus).

Kebergantungan / dependency Relasi antarkelas dengan makna

kebergantungan antarkelas.

Agregesi / aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua-

bagian (whole-port).

Sumber : Buku Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa A.S. & Shalahuddin M, 2016)

26
2.2.1.3 Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas

dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa activity diagram menggambarkan

aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat

dilakukan oleh sistem (Rosa & M. Shalahuddin, 2016 : 161).

Simbol-simbol yang digunakan pada activity diagram dapat dilihat pada

Tabel 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3 Simbol-Simbol yang Digunakan Pada Activity Diagram

Simbol Keterangan

Status awal Status awal aktifitas sistem, sebuah diagram

aktifitas memiliki sebuah status awal.

aktivitas Aktivitas yang dilakukan system, biasanya

diawali dengan kata kerja.

Percabangan / decision Assosiasi percabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan / join Assosiasi penggabungan dimana lebih dari

satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

akhir.

27
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang

Nama swimlane bertanggung jawab terhadap aktivitas yang

terjadi.
Atau
Nama swimlane

Sumber : Buku Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa A.S. & Shalahuddin M, 2016)

2.2.1.4 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima

antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan sequence diagram maka harus

diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode

yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu (Rosa & M. Shalahuddin,

2016 : 165).

Simbol-simbol yang digunakan pada activity diagram dapat dilihat pada

Tabel 2.4 berikut ini :

Tabel 2.4 Simbol–Simbol yang Digunakan Pada Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan


sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun
nama aktor
simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu
atau Nama aktor merupakan orang biasanya dinyatakan menggunakan
kata benda di awal fasenama aktor.
tanpa waktu aktif

28
Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan


Nama objek : nama
kelas

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan

berinteraksi pesan

Pesan tipe create Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah

<<create>> diagram aktivitas memiliki status akhir.

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi atau

1 : nama_metode() metode yang ada pada objek lain atau dirinya

sendiri.

1 : nama_metode()

Pesan tipe send Menyatakan suatu objek bahwa mengirim data,

1: masukan masukan dan informasi ke objek lain, arah panah

mengarah pada objek yang dikirim.

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah

menjalankan suatu operasi atau metode

menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu,

arah panah mengarah pada objek yang dikirim.

29
Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek

yang lain, arah panah mengarah pada objek yang

diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada

destroy.

Sumber : Buku Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa A.S. & Shalahuddin M, 2016)

2.2.1.5 Deployment Diagram


Deployment Diagram mewakili pandangan pengembangan sistem

sehingga akan hanya ada satu deployment diagram untuk satu sistem. Deployment

Diagram terdiri dari node-node merupakan perangkat keras fisik yang digunakan

untuk menyebarkan aplikasi. Deployment Diagram banyak di gunakan oleh

System Engineer (Rosa & M. Shalahuddin, 2016).

Simbol-simbol yang digunakan pada activity diagram dapat dilihat pada

Tabel 2.5 berikut ini:

Tabel 2.5 Simbol–Simbol yang Digunakan Pada Deployment Diagram

Simbol Deskripsi

Packpage Package merupakan sebuah bungkusan

dari satu atau lebih node


package

Node Biasanya mengacu pada perangkat


keras (hardware), perangkat lunak
yang tidak dibuat sendiri (software).
Jika didalan node disertakan komponen
nama_node untuk megkonsistenkan rancangan
maka komponen yang diikutsertakan
harus sesuai dengan komponen yang
telah didefinisikan sebelumnya pada
diagram komponen

30
Kebergantungan / dependency Kebergantungan antar node , arah

panah mengarah pada node yang

dipakai

Link Relasi antar node

Sumber : Buku Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa A.S. & Shalahuddin M, 2016)

2.3 Metode Rapid Application Development

Rapid Application Development (RAD) merupakan model proses

perangkat lunak yang menekankan pada daur pengembangan hidup yang singkat.

Rapid Application Development merupakan versi adaptasi cepat dari model

waterfall, dengan menggunakan pendekatan konstruksi komponen. Rapid

Application Development merupakan gabungan dari bermacam-bermacam teknik

terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application

untuk mempercepat pengembangan sistem aplikasi (Putri & Effendi, 2018).

Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu metode

pengembangan suatu sistem informasi dengan waktu yang relatif singkat. Untuk

pengembangan suatu sistem informasi yang normal membutuhkan waktu minimal

180 hari, akan tetapi dengan menggunakan metode RAD suatu sistem dapat

diselesaikan hanya dalam waktu 30-90 hari (Faqih et al, 2018).

Metode RAD memiliki fase-fase melakukan perencanaan syarat-syarat

kebutuhan sistem, melibatkan pengguna untuk merancang sistem dan membangun

sistem (kegiatan ini dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai

31
kesepakatan bersama), dan terakhir tahap implementasi. Berikut ini adalah tahap-

tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.

1. Perencanaan syarat-syarat (Requirements Planning)

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasi

tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat

informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini

adalah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi

informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang

diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-

tujuan perusahaan.

2. Workshop Desain RAD (RAD Design Workshop)

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa

digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan pemograman dapat

bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan

pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan

selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan

dikembangkan.

3. Implementasi (Implementation)

Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para

pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek

bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini

disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru

atau bagian dari sistem diuji coba dan kemudian diperkenalkan kepada

organisasi.

32
Sumber: Jurnal (Setiawan Putra, D. & Fauzijah, A , 2018)

Gambar 2.4 Tahapan RAD

2.4 Website
Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang

menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video, dan

gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing

dihubungkann dengan jaringan-jaringan halaman atau hyperlink (Haerulah &

Ismiyatih, 2017).

Web adalah “Sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa halaman

yang berisi informasi dalam bentuk data digital baik berupa text, gambar, video,

audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet”

(Destiningrum & Adrian, 2017).

2.5 Hypertext Preprocessor (PHP)

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk

membuat website yang bersifat server-side scripting. PHP bersifat dinamis. PHP

dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi seperti Windows, Linux,

dan Mac Os. Selain Apache, PHP juga mendukung beberapa web server lain,

seperti Microsoft ISS, Caudium, dan PWS. PHP dapat memanfaatkan database

untuk menghasilkan halaman web yang dinamis. Sistem manajemen database

yang sering digunakan bersama PHP adalah MYSQL. PHP juga mendukung

33
sistem manajemen Database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-Base, dan

PostgreSQL (Novendri, 2019).

PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script

yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang di eksekusi deserver web,

dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang

dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML (Niza et al., 2019).

2.6 MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional

RDBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).

Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan

perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah

ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis (Sari, 2019).

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

atau DBMS yang multithreadm multi-user. MySQL sebenarnya merupakan

turunan dari salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah dan dan cepat

secara otomatis (Prayuda, 2020).

34
2.7 Database

Database merupakan sebuah aplikasi web dinamis memerlukan sebuah tempat untuk

menyimpan segala informasi secara sistematis agar digunakan lagi jika informasi tersebut

diperlukan. Tempat untuk menyimpanan informasi-informasi ini disebut dengan database

atau basis data.

Basis data (data base) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan

satu dengan lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan

menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data,

struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database terdiri dari

database, file, record, field dan karakter (Loveri, 2018).

Basis data atau Database merupakan kumpulan file - file yang saling

berkaitan dan berinteraksi, relasi tersebut bila ditunjukan dengan kunci dari tiap -

tiap file yang ada. Satu database menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai

dalam suatu lingkup perusahaan, instansi. Pengolahan database merupakan suatu

cara yang dilakukan terhadap file-file yang berada di suatu instansi yang mana file

tersebut dapat disusun, diurut, diambil sewaktu-waktu serta dapat ditampilkan

dalam bentuk suatu laporan sehingga dapat mengolah file-file yang berisikan

informasi tersebut secara rapi (Asmara, 2017).

Basis data (Database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data

yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai

pendekatan berbasis berkas (Mardison et al., 2020).

Basis data (database) diartikan sebagai markas atau gudang data, tempat

bersarang atau berkumpul data. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data

35
dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali.

Adapun tujuan basis data diantaranya sebagai efisisensi yang meliputi speed,

space&Accurancy, menangani data dalam jumlah besar,kebersamaan pemakaian,

dan meniadakan duplikasi (Nofyat et al., 2018).

2.8 XAMPP

Xampp merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), XAMPP

merupakan perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, dan merupakan

kompilasi dari beberapa program. Seperti Apache, MYSQL, PHP, dan Perl. Xampp

merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket. Dalam

paket Xampp sudah terdapat Apche (Web Server), Mysql (Database), PHP (server side

scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya (Novendri,

2019).

XAMPP adalah salah satu paket software web server yang terdiri dara

Apache, Mysql, Php dan PhpMyAdmin. Proses instalasi xampp begitu sangat

mudah, karena tidak perlu memerlukan konfigurasi Apache, Php, dan Mysql

secara manual, xampp melakukan instalasi dan konfigurasi secara otomatis

(Fatmawati, 2016).

36

Anda mungkin juga menyukai