Anda di halaman 1dari 110

IMPLEMENTASI METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

(RAD) DALAM PENGOLAHAN DATA POSYANDU PADA PUSKESMAS

LAPAI

SKRIPSI

Ditujukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Gelar Sarjana Komputer

Program Studi : Sistem Informasi

Jenjang Pendidikan : Strata (S 1)

Diajukan oleh:

MISTIKA RAHMAT

18101152610549

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

2022
LEMBARAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda dibawah ini :

Nama : MISTIKA RAHMAT

No. BP : 18101152610549

Fakultas : ILMU KOMPUTER

Program Studi : SISTEM INFORMASI

Menyatakan bahwa :

1. Sesungguhnya skripsi yang saya susun ini merupakan hasil karya tulis saya

sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam skripsi ini saya peroleh dari

hasil karya tulis orang lain yang telah saya tuliskan dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.

2. Jika dalam pembuatan skripsi, baik pembuatan program maupun laporan

secara keseluruhan ternyata terbukti dibuatkan oleh orang lain, maka saya

menerima sanksi akademik berupa pembuatan skripsi dan mengulang

penelitian dengan judul baru.

Demikianlah lembar pernyataaan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa

ada paksaan dari pihak manapun.

Padang, Februari 2022

3.

4. MISTIKA RAHMAT
18101152610549

ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

IMPLEMENTASI METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

(RAD) DALAM PENGOLAHAN DATA POSYANDU PADA PUSKESMAS

LAPAI

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

MISTIKA RAHMAT
18101152610549

Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Dipertahankan Didepan Dewan Penguji


Pada Ujian Komprehensif

Padang, 15 Febuari 2022

Pembimbing I Pembimbing II

(Prof. Dr. H. Jufriadif Na’am, (Sepsa Nur Rahman, S.Kom,M.Kom)


S.Kom,M.Kom)
NIDN: 1003026702 NIDN: 1028099201

iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG SKRIPSI

IMPLEMENTASI METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

(RAD) DALAM PENGOLAHAN DATA POSYANDU PADA PUSKESMAS

LAPAI

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

MISTIKA RAHMAT
18101152610549

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Skripsi Ini Telah Dinyatakan LULUS Oleh


Penguji Materi Pada Sidang Skripsi Program Studi Strata I Ilmu Komputer
Program Studi Sistem Informasi
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Pada Hari/ Tanggal : Rabu / 02 / Maret / 2022

TIM PENGUJI :

1. ( Silfia Andini, S.Kom, M.Kom ) ......................................


NIDN:1003056801

2. ( Agung Ramadhanu, S.Kom, M.Kom) ......................................


NIDN:1015049102

Padang, 07 Maret 2022


Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

(Dr. Yuhandri, S.Kom., M.Kom.)


NIDN: 1015057301

iv
LEMBAR PENGESAHAN LULUS SIDANG SKRIPSI

IMPLEMENTASI METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

(RAD) DALAM PENGOLAHAN DATA POSYANDU PADA PUSKESMAS

LAPAI

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

MISTIKA RAHMAT
18101152610549

Yang Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji


Pada Tanggal: 02 Maret 2022
Dan dinyatakan telah lulus
Memenuhi syarat

Pembimbing I Pembimbing II

(Prof. Dr. H. Jufriadif Na’am, (Sepsa Nur Rahman, S.Kom,M.Kom)


S.Kom,M.Kom)
NIDN: 1003026702 NIDN: 1028099201

Padang, 07 Maret 2022


Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

(Dr. Yuhandri, S.Kom., M.Kom.)


NIDN: 1015057301

v
ABSTRACT

Title : IMPLEMENTATION OF RAPID


APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)
METHOD IN POSYANDU DATA PROCESSING
AT LAPAI PUSKESMAS
Student Name : Mistika Rahmat

Student Number : 18101152610549

Study Program : Information Systems

Degre Granted : Strata 1 (S1)

Advisors : 1. Prof. Dr. H. Jufriadif Na’am, S.Kom, M.Kom


2. Sepsa Nur Rahman, S.Kom M.Kom

Posyandu is a form of health development activity in the context of


community empowerment and providing convenience to the community in
obtaining basic health services, as well as reducing infant mortality. Currently
Posyandu data at the Lapai Health Center is not computerized data, but data in
paper and table formats. Overall, the implementation of Posyandu at the Lapai
Health Center is currently very good, but there are several obstacles in collecting
data on Posyandu participants. Manual data processing has many weaknesses,
besides taking a long time, the accuracy of the data is also not acceptable, because
the possibility of errors is very large. In answering the problems found, this final
project aims to help make it easier for Lapai Health Center officers in processing
web-based Posyandu data. The method used for the development of this
information system is the Rapid Application Development (RAD) development
method. The proposed system was developed with the help of UML which
includes use cases, activities, classes, and sequences. Finally, the system
programming is done using HTML, CSS, PHP and MySQL as database
management systems.The result of this final project is that the application of the
Rapid Application Development (RAD) method in processing posyandu data at
Lapai Health Center can provide convenience for officers in processing posyandu
data and reduce errors in posyandu data processing.

Keywords : Implementation, RAD, Posyandu, Public health center, Web

vi
ABSTRAK

Judul Skripsi : IMPLEMENTASI METODE RAPID


APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)
DALAM PENGOLAHAN DATA POSYANDU
PADA PUSKESMAS LAPAI
Nama : Mistika Rahmat

NoBP : 18101152610549

Program Studi : Sistem Informasi

Jenjang : Strata 1 (S1)


Pendidikan

Pembimbing : 1. Prof. Dr. H. Jufriadif Na’am, S.Kom, M.Kom


2. Sepsa Nur Rahman, S.Kom M.Kom

Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan pembangunan kesehatan


dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, serta menurunkan
angka kematian bayi. Saat ini data Posyandu di Puskesmas Lapai bukanlah data
yang terkomputerisasi, melainkan data dalam format kertas dan tabel. Secara
keseluruhan pelaksanaan Posyandu di Puskesmas Lapai saat ini sudah sangat baik,
namun terdapat beberapa kendala dalam pendataan peserta Posyandu. Pengolahan
data secara manual memiliki banyak kelemahan, selain memakan waktu yang
lama, keakuratan data juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan terjadinya
kesalahan sangat besar. Dalam menjawab permasalahan yang ditemukan, tugas
akhir ini bertujuan untuk membantu mempermudah para petugas puskesmas Lapai
dalam melakukan pengolahan data posyandu berbasis web. Metode yang
digunakan untuk pengembangan sistem informasi ini adalah metode
pengembangan Rapid Application Development (RAD. Sistem yang diusulkan,
dikembangkan dengan bantuan UML yang meliputi use case, activity, class, dan
sequence. Terakhir, pada pemogram an sistem dilakukan pemograman dengan
HTML, CSS, PHP dan MySQL sebagai sistem manajemen database. Hasil dari
tugas akhir ini adalah dengan diterapkan metode Rapid Application Development
(RAD) dalam pengolahan data posyandu pada Puskesmas Lapai dapat
memberikan kemudahan bagi petugas dalam proses pengolahan data posyandu
serta mengurangi kesalahan dalam pengolahan data posyandu.

Kata Kunci: Penerapan, RAD, Posyandu, Puskesmas, Web

vii
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan atas rahmat dan karunia Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun

dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Tujuan dari penulisan

skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana

Strata 1 (S1) pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia “YPTK”

Padang. Judul dari skripsi ini yaitu: “IMPLEMENTASI METODE RAPID

APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) DALAM PENGOLAHAN DATA

POSYANDU PADA PUSKESMAS LAPAI”.

Penelitian ini adalah tindak lanjut ilmu yang telah didapatkan dari proses

perkuliahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang

membutuhkan. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Ibu Dr. Hj. Zerni Melmusi, M.M., Ak., CA, Selaku ketua Yayasan

Perguruan Tinggi Komputer “YPTK” Padang.

2. Bapak Prof. Dr. H. Sarjon Defit, S. Kom., M. Sc., selaku Rektor

Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.

3. Bapak Dr. Yuhandri, S.Kom., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Komputer Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.

4. Ibu Eva Rianti, S. Kom, M. Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.

viii
5. Bapak Prof. Dr. H.Jufriadif Na’am, S.Kom, M.Kom., selaku pembimbing I

yang telah meluangkan waktu, memberikan masukan, arahan, dan petunjuk

dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Sepsa Nur Rahman, S. Kom, M. Kom., selaku Dosen Pembimbing II

yang telah banyak memberikan bimbingan, pengetahuan dan arahan serta

meluangkan watunya selama penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan memberikan berbagai

disiplin ilmu kepada penulis selama menajadi mahasiswa di Fakultas Ilmu

Komputer Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.

8. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan

dukungan, semangat dan perhatian serta do’a kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

9. Pihak Puskesmas Lapai yang telah membantu dalam memberikan data dan

informasi yang penulis butuhkan.

Pada penyelesaian skripsi ini penulis sangat menyadari bahwa hasil dari

skripsi ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Namun tetap diharapkan dari

penelitian ini dapat memberikan manfaatkan bagi penulis maupun pembaca.

Semoga skripsi ini memberikan kontribusi terhadap masyarakat dan khususnya

terhadap Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang.

Padang, Februari 2022

Mistika Rahmat
18101162610549

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ....................................................... v

ABSTRACT ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................. 2

1.3 Hipotesa ................................................................................................... 3

1.4 Batasan Masalah ...................................................................................... 3

1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

1.7 Tinjauan Umum Perusahaan ................................................................... 5

1.7.1 Sejarah Puskesmas Lapai.............................................................. 5

1.7.2 Struktur Organisasi Puskesmas Lapai .......................................... 7

1.7.3 Pembagian Tugas dan Wewenang ................................................ 8

x
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 11

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi .............................................................. 11

2.1.1 Pengertian Sistem ......................................................................... 11

2.1.2 Karakteristik Sistem ..................................................................... 12

2.1.3 Pengertian Informasi..................................................................... 14

2.1.4 Siklus Informasi ............................................................................ 14

2.1.5 Kualitas Informasi ........................................................................ 15

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi ......................................................... 16

2.1.7 Komponen Sistem Informasi ........................................................ 17

2.2 Sekilas Tentang Posyandu ....................................................................... 18

2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC) ......................................... 18

2.4 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem ................................................... 19

2.4.1 Unified Modelling Language (UML) ............................................ 19

2.4.1.1 Use Case Diagram ............................................................ 20

2.4.1.2 Class Diagram .................................................................. 22

2.4.1.3 Activity Diagram ............................................................... 23

2.4.1.4 Sequence Diagram ............................................................ 25

2.4.1.5 Deployment Diagram ........................................................ 27

2.5 Metode Rapid Application Development (RAD) .................................... 29

2.6 Website .................................................................................................... 31

2.7 Hypertext Preprocessor (PHP) ............................................................... 31

2.8 MySQL .................................................................................................... 32

2.9 Database .................................................................................................. 32

2.10 XAMPP ................................................................................................. 34

xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 35

3.1 Kerangka Kerja........................................................................................ 35

3.2 Tahapan Penelitian .................................................................................. 35

3.2.1 Identifikasi Masalah ................................................................... 36

3.2.2 Pengumpulan Data ..................................................................... 36

3.2.2.1 Waktu Penelitian .......................................................... 37

3.2.2.2 Tempat Penelitian......................................................... 37

3.2.2.3 Metode Penelitian......................................................... 37

3.3 Analisa ..................................................................................................... 39

3.3.1 Analisa Data ............................................................................... 39

3.3.2 Analisa Proses ............................................................................ 39

3.3.3 Analisa Sistem ............................................................................ 40

3.4 Perancangan............................................................................................. 40

3.5 Implementasi ........................................................................................... 41

3.6 Pengujian dan Evaluasi ........................................................................... 41

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN ................................................. 43

4.1 Analisa Sistem ........................................................................................ 43

4.1.1 Analisa Sistem Sedang Berjalan ................................................ 44

4.2 Analisa Sistem Baru ............................................................................... 45

4.2.1 UML (Unified Modelling Language) ......................................... 46

4.2.1.1 Use Case Diagram ......................................................... 46

4.2.1.2 Class Diagram ................................................................ 47

4.2.1.3 Activity Diagram ............................................................ 48

4.2.1.4 Sequence Diagram.......................................................... 49

xii
4.2.1.5 Deployment Diagram ..................................................... 57

4.2.2 Desain Terinci ............................................................................ 58

4.2.2.1 Desain Output ................................................................. 58

4.2.2.2 Desain Input.................................................................... 62

4.2.2.3 Desain File ...................................................................... 65

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM .............................................................. 69

5.1 Implementasi Sistem ............................................................................... 69

5.2 Pengujian Sistem ..................................................................................... 69

5.2.1 Halaman Login Kepala Posyandu dan Bidan ............................... 69

5.2.2 Halaman Utama Kepala Posyandu ............................................... 70

5.2.3 Halaman Data Bidan ..................................................................... 71

5.2.4 Halaman Tambah Data Bidan....................................................... 71

5.2.5 Halaman Data Imunisasi ............................................................... 73

5.2.6 Halaman Tambah Data Imunisasi................................................. 73

5.2.7 Halaman Data Vitamin ................................................................. 74

5.2.8 Halaman Tambah Data Vitamin .................................................. 75

5.2.9 Halaman Utama Bidan ................................................................. 76

5.2.10 Halaman Data Balita ..................................................................... 76

5.2.11 Halaman Tambah Data Balita....................................................... 77

5.2.12 Halaman Data Pemeriksaan Balita ............................................... 78

5.2.13 Halaman Data Pelayanan Balita/ Bayi ......................................... 78

5.2.14 Halaman Tambah Data Pelayanan ................................................ 79

5.2.15 Tampilan Laporan Data User ....................................................... 80

5.2.16 Tampilan Laporan Data Imunisasi ............................................... 80

xiii
5.2.17 Tampilan Laporan Data Vitamin .................................................. 81

5.2.18 Tampilan Laporan Data Balita ..................................................... 81

BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 83

6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 83

6.2 Saran ........................................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Puskesmas Lapai ............................................ 7

Gambar 2.1 Siklus Informasi ............................................................................. 15

Gambar 2.2 Tahapan Pengembangan Sistem SDLC.......................................... 19

Gambar 2.3 Tahapan RAD ................................................................................. 30

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian ............................................................. 35

Gambar 4.1 Data Registrasi Bayi ....................................................................... 44

Gambar 4.2 Data Registrasi Anak Balita ........................................................... 45

Gambar 4.3 Use Case Diagram ......................................................................... 47

Gambar 4.4 Class Diagram................................................................................ 47

Gambar 4.5 Activity Diagram Kepala Posyandu ............................................... 48

Gambar 4.6 Activity Diagram Bidan.................................................................. 49

Gambar 4.7 Sequence Diagram Kepala Masuk keHalaman Utama .................. 50

Gambar 4.8 Sequence Diagram Kepala Masuk ke Halaman Bidan .................. 50

Gambar 4.9 Sequence Diagram Kepala Masuk ke Halaman Imunisasi ............ 51

Gambar 4.10 Sequence Diagram Kepala Masuk ke Halaman Vitamin ............. 52

Gambar 4.11 Sequence Diagram Kepala Masuk keHalaman Pemeriksaan ...... 53

Gambar 4.12 Sequence Diagram Kepala Masuk keHalaman Laporan.............. 53

Gambar 4.13 Sequence Diagram Kepala Logout .............................................. 54

Gambar 4.14 Sequence Diagram Bidan Masuk keHalaman Utama .................. 54

Gambar 4.15 Sequence Diagram Bidan Masuk keHalaman Balita ................... 55

Gambar 4.16 Sequence Diagram Bidan Masuk keHalaman Pemeriksaan ........ 56

Gambar 4.17 Sequence Diagram Kepala Masuk keHalaman Laporan.............. 56

Gambar 4.18 Sequence Diagram Bidan Logout ................................................ 57

xv
Gambar 4.19 Deployment Diagram ................................................................... 58

Gambar 4.20 Laporan Data Bidan ..................................................................... 59

Gambar 4.21 Laporan Data Bayi/Balita ............................................................. 59

Gambar 4.22 Laporan Data Imunisasi Per Balita/ Bayi ..................................... 60

Gambar 4.23 Laporan Data Imunisasi Keseluruhan .......................................... 61

Gambar 4.24 Laporan Data Vitamin .................................................................. 61

Gambar 4.25 Desain Halaman Data Bidan ........................................................ 62

Gambar 4.26 Desain Halaman Tambah Data Vitamin....................................... 63

Gambar 4.27 Desain Halaman Tambah Data Imunisasi .................................... 63

Gambar 4.28 Desain Halaman Tambah Data Bayi/Balita ................................. 64

Gambar 4.29 Desain Halaman Tambah Data Pelayanan Vitamin ..................... 64

Gambar 5.1 Halaman Login Kepala Posyandu Dan Bidan ................................ 70

Gambar 5.2 Halaman Utama Kepala Posyandu ................................................. 70

Gambar 5.3 Halaman Data Bidan ...................................................................... 71

Gambar 5.4 Halaman Tambah Data Bidan ........................................................ 72

Gambar 5.5 Struktur Tabel User ........................................................................ 72

Gambar 5.6 Halaman Data Imunisasi ................................................................ 73

Gambar 5.7 Halaman Tambah Data Imunisasi .................................................. 73

Gambar 5.8 Struktur Tabel Imunisasi ................................................................ 74

Gambar 5.9 Halaman Data Vitamin ................................................................... 74

Gambar 5.10 Halaman Tambah Data Vitamin ................................................... 75

Gambar 5.11 Struktur Tabel Vitamin................................................................. 75

Gambar 5.12 Halaman Utama Bidan ................................................................. 76

Gambar 5.13 Halaman Data Balita .................................................................... 76

xvi
Gambar 5.14 Halaman Tambah Data Balita ...................................................... 77

Gambar 5.15 Struktur Tabel Balita .................................................................... 77

Gambar 5.16 Halaman Data Pemeriksaan Balita ............................................... 78

Gambar 5.17 Halaman Data Pelayanan Balita/ Bayi ......................................... 78

Gambar 5.18 Halaman Tambah Data Pelayanan ............................................... 79

Gambar 5.19 Struktur Tabel Pelayanan ............................................................. 79

Gambar 5.20 Tampilan Laporan Data User ....................................................... 80

Gambar 5.21 Tampilan Laporan Data Imunisasi ............................................... 81

Gambar 5.28 Tampilan Laporan Data Vitamin.................................................. 81

Gambar 5.29 Tampilan Laporan Data Balita ..................................................... 82

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Pada Use Case Diagram ........................................................ 21

Tabel 2.2 Simbol Pada Class Diagram .............................................................. 22

Tabel 2.3 Simbol Pada Activity Diagram ........................................................... 24

Tabel 2.4 Simbol Pada Sequence Diagram ........................................................ 25

Tabel 2.5 Simbol Pada Deployment Diagram.................................................... 28

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................................ 37

Tabel 4.1 Desain File User ................................................................................. 65

Tabel 4.2 Desain File Balita ............................................................................... 66

Tabel 4.3 Desain File Vitamin ........................................................................... 67

Tabel 4.4 Desain File Imunisasi ......................................................................... 67

Tabel 4.5 Desain File Pelayanan ........................................................................ 68

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat tidak

terlepas dari dukungan teknologi komputer. Fakta membuktikan bahwa teknologi

komputer berperan penting dalam menunjang kelancaran kegiatan kerja.

Teknologi informasi telah menjadi sarana utama bagi hampir semua kegiatan

seperti ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan kesehatan. (Musliani, dkk, 2017)

Pos Pelayanan Terpadu atau disingkat Posyandu merupakan bentuk upaya

pembangunan kesehatan warga negara yang pengelolaan dan penyelenggaraannya

dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, serta dimaksudkan

memberikan kemudahan dalam akses pelayanan kesehatan dasar (Egeten et al.,

2019).

Saat ini data Posyandu Puskesmas Lapai bukanlah data yang

terkomputerisasi, melainkan data dalam format kertas dan tabel. Secara

keseluruhan, pelaksanaan Posyandu di Puskesmas Lapai saat ini sudah sangat

baik, namun terdapat beberapa kendala dalam pendataan peserta Posyandu.

Pengolahan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain

membutuhkan waktu yang lama, keakurasian data juga kurang dapat diterima,

karena kemungkinan kesalahan sangat besar. (Indah, dkk, 2019)

Hal ini mungkin terlihat sepele, namun berdampak signifikan terhadap

efektivitas kinerja pelaksanaan posyandu. Proses pelaporan data akan memakan

waktu lebih lama dari yang diperlukan jika data tidak dihitung dengan benar,

1
belum lagi melaporkan hasil pengukuran hari itu ke Puskesmas secara bersama-

sama.

Metode pengembangan sistem perangkat lunak yang akan digunakan yaitu

metode Rapid Application Development (RAD). Metode pengembangan sistem

perangkat lunak ini terdiri dari 4 tahapan yaitu rencana kebutuhan (Required

Planning Phase), desain pengguna (User Design Phase), kontruksi (Construction

Phase) dan Cotuver Phase (Putri & Effendi, 2018).

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh puskesmas lapai tersebut,

maka dibuatkan sistem informasi pengolahan data posyandu dengan

menggunakan metode Rapid Application Development (RAD), maka diharapkan

pengolahan data-data posyandu akan berjalan efektif dan efisien dan dapat

meminimalisir kesalahan pengerjaan secara manual. Berdasarkan permasalahan-

permasalahan yang telah diuraikan diatas, untuk itu penulis tertarik mengangkat

sebuah penelitian dengan judul : “Implementasi Metode Rapid Application

Development (RAD) Dalam Pengolahan Data Posyandu Pada Puskesmas

Lapai “

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana cara implementasi metode Rapid Application Development

agar dapat mempermudah petugas puskesmas lapai tersebut?

2. Bagaimana cara merancang dan membangun website agar cepat dan

relatif singkat?

3. Bagaimana cara proses penyimpanan data supaya cepat ditemukan?

2
1.3 Hipotesa

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka dapat ditarik hipotesa sebagai

berikut :

1. Dapat menerapkan metode Rapid Application Development dalam pengolahan

data posyandu tersebut dengan cepat dan mudah.

2. Dengan adanya sistem berbasis website dapat membantu pihak puskesmas lapai

dalam melakukan pencarian data posyandu yang didapatkan petugas tersebut.

3. Dengan adanya sistem pengolahan data posyandu penyimpanan data dapat

terkomputerisasi, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama.

1.4 Batasan Masalah

Agar tidak terjadi penyimpangan dalam laporan penelitian ini, maka

diterapkan batasan-batasan terhadap sistem yang akan diteliti. Hal ini

dimaksudkan agar langkah pemecahan masalah tidak menyimpang. Adapun

batasan masalah penelitian diambil antara lain :

1. Penelitian dapat dilakukan hanya menyajikan pengolahan data yang

berhubungan dengan posyandu.

2. Data yang digunakan hanya diambil dari tempat penelitian.

3. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan metode Rapid

Application Development (RAD),dengan bahasa pemrograman PHP

serta menggunakan MySQL sebagai databasenya.

3
1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui seberapa cepat pengembangan sistem dengan menggunakan

Metode Rapid Application Development.

2. Dapat mempermudah petugas puskesmas lapai dalam melakukan

pengolahan data posyandu.

3. Dapat memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi dalam

pengolahan data posyandu.

1.6 Manfaat penelitian

Setiap penelitian tentu mengharapkan tujuan dan manfaat yang diinginkan.

Berdasarkan permasalahan yang ada pada Puskesmas Lapai, maka dapat

dikemukakan tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Instansi

Dengan pembuatan website pengolahan data posyandu, diharapkan

dapat memudahkan petugas puskesmas lapai dalam melakukan

pengolahan data posyandu.

2. Bagi Penulis

Menambah pengalaman serta wawasan dalam pemanfaatan teknologi

informasi.

3. Bagi Kampus

Membantu perkembangan ilmu pengetahuan dalam kajian keilmuan dan

perkembangan teknologi.

4
1.7 Tinjauan Umum Perusahaan

Tinjauan perusahaan adalah sebuah penelitian tentang sejarah, visi dan misi,

struktur organisasi, serta deskripsi jabatan yang ada pada perusahaan yang akan

menjadi tempat dibangunnya sistem informasi pengolahan data posyandu

menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) berbasis web.

Perusahaan yang diteliti adalah Puskesmas Lapai, yang bergerak dalam

bidang, kesehatan. Berikut ini hal-hal yang akan diuraikan pada tinjauan

perusahaan adalah sejarah Puskesmas Lapai, visi dan misi, struktur organisasi

serta lingkup pekerjaan di Puskesmas Lapai.

1.7.1 Sejarah Puskesmas Lapai

Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

berada di garis depan dalam pelayanan masyarakat, selalu berupaya meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan dengan melakukan berbagai upaya perbaikan, antara

lain dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menambah sarana

prasarana Puskesmas dan jaringannya, serta pemanfaatan sistem informasi

kesehatan dalam menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan

keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas.

Puskesmas lapai berawal dari tahun 1985 sebagai puskesmas pembantu

yang merupakan bagian dari puskesmas nanggalo. Pada tahun 1988 Pustu

(Puskesmas Pembantu) berubah menjadi puskesmas dengan apotek dikelola oleh

asisten apoteker bertempat di Jalan Pulau Talena Lapai. Pada tahun 2012

puskesmas lapai pindah ke Jl. Jhoni Anwar Komplek Griya Mawar Sembada

Indah RT.07/01, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

5
Pada tahun 2014 apotek di puskesmas tersebut telah memiliki apoteker dan

pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Adapun Visi, Misi, dan Moto pada Puskesmas Lapai yaitu :

1. Visi

Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerja

Puskesmas Lapai khususnya, Puskesmas Lapai telah membuat

kesepakatan visi untuk menjadi acuan yaitu ”Mewujudkan kepuasan

pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan ramah, mudah serta

ikhlas menuju Puskesmas Lapai Berprestasi”.

2. Misi

1. Menyelenggarakan kesehatan dasar yang bermutu, memuaskan,

profesional, komunikatif, merata dan terjangkau.

2. Menciptakan kemandirian masyarakat untuk berprilaku sehat dan

hidup dalam lingkungan yang sehat dalam upaya kesehatan secara

komprehensif.

3. Menciptakan kondisi yang baik, nyaman, aman dan sejahtera bagi

staf sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.

4. Menjadi puskesmas pendidikan yang bermutu.

5. Memberdayakan seluruh komponen pendukung dalam pembangunan

kesehatan.

6. Menyelenggarakan sistem informasi puskesmas yang bermutu.

3. Moto

“Melayani dengan setulus hati”

6
1.7.2 Struktur Organisasi Puskesmas Lapai

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang memperlihatkan

sejumlah tugas dan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan atau

organisasi. Hubungan antara fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-

masingnya berlangsung seperti yang diharapkan sehingga tujuan dapat tercapai.

Jadi, organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar karena adanya hubungan

yang harmonis antara sesama karyawan. Adapun struktur organisasi dari

Puskesmas Lapai seperti terlihat pada Gambar 1.1

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS LAPAI

Sumber : Puskesmas Lapai

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Puskesmas Lapai

7
1.7.3 Pembagian Tugas dan Wewenang

Adapun pembagian tugas dan wewenang yang ada pada puskesmas Lapai

sebagai berikut :

1. Kepala Puskesmas

- Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin

puskesmas sebuah organisasi.

- Memonitor dan mengevaluasi kegiatan puskesmas.

- Melakukan supervise dalam rangka pelaksanaan kegiatan

puskesmas, puskesmas keliling, PKD, pos pelayanan terpadu dan

pelayanan lainnya masyarakat.

- Membina petugas lingkup wilayah puskesmas dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan.

- Melaporkan hasil kegiatan puskesmas kepada Dinas Kesehatan,

baik berupa laporan rutin maupun khusus.

- Menyusun perencanaan kegiatan puskesmas.

2. Kepala Tata Usaha

Tenaga kesehatan yang memahami administrasi keuangan dan sistem

informasi kesehatan. Kepala tata usaha membawahi beberapa kegiatan

diantaranya koordinator manajemen puskesmas, sistem informasi

puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, keuangan dan penanggung

jawab bangunan, prasarana, dan peralatan puskesmas.

3. Penanggung jawab UMKM Esensial yang membawahi :

- Pelayanan promosi kesehatan

- Pelayanan kesehatan lingkungan

8
- Pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA)

- Pelayanan gizi

- Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

- Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat

4. Penanggung jawab UMKM Pengembangan, membawahi upaya

pengembangan yang dilakukan puskesmas antara lain :

- Pelayanan kesehatan olahraga

- Pelayanan kesehatan gigi masyarakat

- Pelayanan kesehatan tradisional/ akupresure

- Pelayanan kesehatan indera

- Pelayanan kesehatan lansia

- Pelayanan kesehatan jiwa

5. Penanggung jawab UKP, kefarmasian membawahi beberapa kegiatan

seperti :

- Pelayanan pemeriksaan umum

- Pelayanan pemeriksaan lansia

- Pelayanan pemeriksaan gigi dan mulut

- Pelayanan KIA ibu

- Pelayanan kesehatan anak

- Pelayanan KB/ IVA

- Pelayanan Gawat Darurat

- Pelayanan kefarmasian

- Pelayanan laboratorium

- Pelayanan imunisasi

9
- Pelayanan rekam medic

6. Penanggung jawab jaringan dan jejaringan puskesmas yang

membawahi:

- Bikor BPS/ Klinik Swasta

- Pustu Tabing Banda Gadang

- Poskel Kampung Lapai

- Poskel Kampung Olo

10
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu

organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan

jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal

kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan

eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan

keputusan yang baik (Andrianof, 2018).

Suatu sistem bisa diartikan menjadi suatu gagasan atau himpunan dari

unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,

saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem juga termasuk perpaduan

elemen-elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk memproses

masukan (input) yang ditujukan pada sistem tersebut serta mengolah masukan

tersebut hingga membentuk keluaran (output) yang diinginkan (Sujana &

Darmansyah, 2021).

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan kumpulan atau himpunan yang berasal dari, komponen

atau variabel yang terorgsnisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama

lain, serta terpadu. Sebuah sistem besal dari bagian-bagian atau komponen yang

terpadu buat satu tujuan (Andrianof, 2018).

11
Selain itu, sistem bisa pula didefenisikan menjadi perpaduan objek-objek

yang saling berelasi serta berinteraksi, serta korelasi antara objek mampu

dicermati menjadi satu kesatuan didesain untuk mencapai satu tujuan yang sudah

diterapkan (Andrianof, 2018).

Sistem mempunyai peran yang penting terhadap kinerja dari suatu bisnis

atau usaha, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Kerjasama antara

unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut dapat membuat sistem bekerja

dengan baik. Sistem diartikan sebagai suatu kumpulan prosedur yang saling

terhubung dan berkaitan untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama

(Syahrul Suci Romadhon, 2019).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan

unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat

membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya (Larissa & Hari, 2019).

1. Batasan Sistem ( Boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam

sistem dan mana yang di luar sistem. Batasan sistem ini memungkinkan suatu

sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

2. Lingkungan Luar Sistem ( Environment)

Segala sesuatu diluar sistem lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan

input terhadap suatu sistem.

12
3. Penghubung Sistem ( Interface)

Media penghubung antara sub sistem dengan sub sistem yang lain. Adanya

penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu sub

sistem ke sub sistem lainnya.

4. Masukan Sistem ( Input)

Energi atau sesuatu yang dimasukkan kedalam suatu sistem yang dapat berupa

masukkan yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi atau

masukkan sinyal yang merupakan energi yang diproses untuk menghasilkan

suatu luaran.

5. Keluaran Sistem ( Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi luaran

yang berguna, juga merupakan luaran atau tujuan akhir dari sistem.

6. Komponen Sistem ( Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem

tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat

dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

7. Pengelola Sistem ( Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data

transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

13
8. Sasaran Sistem ( Objektive)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.

Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada

gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang

telah direncanakan.

2.1.3 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah dan memiliki makna bagi

penggunanya dalam pengambilan keputusan. Setiap informasi harus di cek

terlebih dahulu keaslian, akurasi, serta relevansinya, sehingga bisa memberikan

umpan bali (feedback) yang positif untuk penggunanya (Julianto & Setiawan,

2019).

Informasi merupakan hasil dari data yang telah diolah, namun tidak semua hasil dari

pengolahan data tersebut dapat menjadi informasi, hasil dari pengolahan data yang tidak

memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan

informasi bagi orang tersebut (Syahrul Suci Romadhon, 2019).

2.1.4 Siklus Informasi

Kumpulan data yang telah diolah melalui model dan menjadi sebuah informasi

sehingga penerima dapat menerima informasi tersebut merupakan pengertian dari siklus

informasi. Data akan ditangkap sebagai masukan (input), lalu diproses kembali melalui suatu

model yang nantinya membentuk sebuah siklus (Dedy Rahman Prehanto et al., 2020).

Siklus informasi dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :

14
Sumber: Dedy Rahman Prehanto, S. K. M. K., I Kadek Dwi Nuryana, S. T. M. K., &

Pustaka, S. M, “Buku Ajar Konsep Sistem Informasi”, 2020. Hal (14-15).

Gambar 2.1 Siklus Informasi

2.1.5 Kualitas Informasi

Agar informasi dapat mempunyai manfaat dalam proses pengambilan keputusan,

informasi harus mempunyai kualitas dan nilai (Anggraeni et al., 2017). Kriteria kualitas

informasi adalah :

1. Akurat

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan bagi orang yang meminta informasi tersebut. Dalam prakteknya,

mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak sekali gangguan-

gangguan yang datang dapat merubah isi dari informasi tersebut. Ketidak

akuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau

kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

15
2. Tepat Waktu

Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan dan

tidak terlambat.

3. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini akan

digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu

permasalahan. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang

lainnya berbeda.

4. Lengkap

Informasi harus diberikan secara lengkap karena bila informasi yang dihasilkan

sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam mengambil keputusan.

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan

strategi, dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan. Sistem informasi didefinisikan sebagai sebuah sistem terintegrasi atau

sistem manusia-mesin untuk menyediakan informasi, untuk mendukung operasi dan

mendukung manajemen dalam suatu organisasi (Wildaningsih & Yulianeu, 2018).

Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur yang ada pada suatu

organisasi dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan untuk dapat

mengendalikan informasi. Untuk membangun suatu sistem informasi diperlukan

penggabungan beberapa elemen yaitu hardware, software, user ,dan data (Endang

Amalia, 2017).

16
2.1.7 Komponen Sistem Informasi

Dalam sistem informasi komponen-komponennya yang disebut dengan istilah blok

bangunan (building block). Adapun penjelasan dari blok bangunan (Radius Prawiro, 2017)

yaitu :

1. Blok Masukkan (input block)

Blok masukan merupakan blok yang bertugas dalam input data agar masuk ke

dalam sistem informasi. Blok masukan bertugas dalam merekam data yang akan

dimasukkan, biasanya berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok model terbentuk dari kombinasi prosedur, logika dan model metematik

yang memproses data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara

yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Sistem informasi menghasilkan keluaran (output) yaitu informasi yang

berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi digunakan merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran berupa informasi dan

membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.

Blok teknologi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang

dioperasikan oleh teknisi (brainware).

17
5. Blok Basis Data (database block)

Basis data (database) merupakan media untuk menyimpan data yang

saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan dapat dipergunakan kembali, diperlukan perangkat lunak

untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (control block)

Sistem informasi memiliki control kendali untuk menanggulangi gangguan-

gangguan terhadap sistem apabila terlanjur terjadi kesalahan maka dapat

langsung diantisipasi atau diatasi.

2.2 Sekilas Tentang Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat

yang dikelola dan diselenggarakan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat serta memberikan kemudahan

kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk

mepercepat penurunan angka kematian ibu serta bayi (Amri et al., 2018).

2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)

SDLC atau Sofware Development Life Cycle atau sering disebut juga

System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses mengembangkan atau

mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan

metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem

perangkat lunak (Andrianof, 2018).

Tahapan dalam pengembangan sistem dinamakan System Development

Life Cycle karena setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berturut menurun

18
dari perencanaaan, analisis, desain, implementasi dan perawatan. Hal ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Sumber: Novinaldi & Nanda, A. P, Dalam Jurnal Perancangan Sistem Informasi

Pengelolaan Data Penggajian Dosen dan Karyawan Pada STT

Payakumbuh, 2019. Hal (84-96).

Gambar 2.2 Tahapan Pengembangan Sistem SDLC

2.4 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap merancang suatu sistem informasi dan

program adalah membuat usulan pemecahan masalah secara logical sesuai dengan masalah

yang ada. Dan alat bantu yang digunakan dalam membantu pemecahan masalah dalam

membuat sistem ini antara lain adalah :

2.4.1 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu standar bahasa

yang banyak dipergunakan di dunia industri untuk mendefenisikan requirement,

membentuk analisis dan desain, serta mendeskirpsikan arsitektur dalam

19
pemograman berorientasi objek. UML adalah bahasa visual untuk permodelan

serta komunikasi tentang sebuah sistem dengan memakai diagram serta teks-teks

pendukung. UML muncul sebab adanya kebutuhan pemodelan visual untuk

menspesifikasikan, mendeskripsikan, membangun, dan dokumentasi dari sistem

aplikasi UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan

UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun di kenyataannya UML

paling banyak dipergunakan di metodologi berorientasi objek (Hormati et al.,

2021).

Adapun jenis – jenis diagram uml dapat dijelaskan secara rinci satu persatu

sebagai berikut :

2.4.1.1 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)

sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi

antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case

digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem

informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat

penamaan pada use case adalah nama didefenisikan sesimpel mungkin dan dapat

dipahami (Rosa & M. Shalahuddin, 2016).

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram use case dapat dilihat pada

Tabel 2.1 berikut ini :

20
Tabel 2.1 Simbol-Simbol yang Digunakan Pada Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling betukar pesan


Nama use
case antara unit atau aktor.

Aktor / actor Menspesifikasikan himpunan peran yang

pengguna mainkan ketika berinteraksi

Nama actor dengan use case.

Asosiasi / association Komunikasi antara aktor dan usecase yang

berpartisispasi pada usecase atau usecase

memiliki interaksi dengan aktor.

Ekstensi / extend Relasi usecase tambahan ke sebuah usecase

dimanausecaseyangditambahkan dapat

berdiri sendiri walau tanpa use case

tambahan itu.

Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umun–

khusus) antara dua buah use case dimana

fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih

umum darinya.

21
Menggunakan / include / uses Relasi use case tambahan kesebuah use case

<<include>> dimana use case yang ditambahkan

memerlukan use case ini untuk menjalankan

<<uses>> fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use

case.

Sumber : Rosa A.S. & Shalahuddin M, “Buku Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan

Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika, 2016. Hal (156-158).

2.4.1.2 Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefenisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki atribut

dan metode atau proses. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh

suatu kelas. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu

kelas. Class Diagram dibuat agar programmer membuat kelas-kelas sesuai

rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan

perangkat lunak sinkron (Rosa & M. Shalahuddin, 2016).

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram kelas dapat dilihat pada

tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.2 Simbol–Simbol yang Digunakan Pada Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas Kelas pada struktur sistem.

nama_kelas
+atribut

+operasi()

22
Antarmuka / interface Sama dengan kosep interface dalam

pemrograman berorientasi objek.

Nama_interface

Asosiasi / association Relasi antar kelas dengan makna umum,

asosiasi biasanya juga disertai dengan

multiplicity.

Asosiasi berarah /directed Relasi antar kelas dengan makna kelas yang

association satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi

biasanya juga disertai dengan multiplicity.

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna

generalisasi-spealisasi (umum khusus).

Kebergantungan / dependency Relasi antarkelas dengan makna

kebergantungan antarkelas.

Agregesi / aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua-

bagian (whole-port).

Sumber : Rosa A.S. & Shalahuddin M, “Buku Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan

Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika, 2016. Hal (145-147).

2.4.1.3 Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas

dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

23
Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa activity diagram menggambarkan

aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat

dilakukan oleh sistem (Rosa & M. Shalahuddin, 2016 : 161).

Simbol-simbol yang digunakan pada activity diagram dapat dilihat pada

Tabel 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3 Simbol-Simbol yang Digunakan Pada Activity Diagram

Simbol Keterangan

Status awal Status awal aktifitas sistem, sebuah diagram

aktifitas memiliki sebuah status awal.

aktivitas Aktivitas yang dilakukan system, biasanya

diawali dengan kata kerja.

Percabangan / decision Assosiasi percabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan / join Assosiasi penggabungan dimana lebih dari

satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

akhir.

24
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang

Nama swimlane bertanggung jawab terhadap aktivitas yang

terjadi.
Atau
Nama swimlane

Sumber : Rosa A.S. & Shalahuddin M, “Buku Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan

Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika, 2016. Hal (162-163).

2.4.1.4 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima

antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan sequence diagram maka harus

diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode

yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu (Rosa & M. Shalahuddin,

2016 : 165).

Simbol-simbol yang digunakan pada activity diagram dapat dilihat pada

Tabel 2.4 berikut ini :

Tabel 2.4 Simbol–Simbol yang Digunakan Pada Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem

nama aktor informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun

atau Nama aktor simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu

25
tanpa waktu aktif merupakan orang biasanya dinyatakan menggunakan

kata benda di awal fasenama aktor.

Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan


Nama objek : nama
kelas

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan

berinteraksi pesan

Pesan tipe create Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah

<<create>> diagram aktivitas memiliki status akhir.

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi /

1 : nama_metode() metode yang ada pada objek lain atau dirinya

sendiri.

1 : nama_metode()

Pesan tipe send Menyatakan suatu objek bahwa mengirim data,

1: masukan masukan dan informasi ke objek lain, arah panah

mengarah pada objek yang dikirim

26
Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah

menjalankan suatu operasi atau metode

menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu,

arah panah mengarah pada objek yang dikirim.

Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek

yang lain, arah panah mengarah pada objek yang

diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada

destroy.

Sumber : Rosa A.S. & Shalahuddin M, “Buku Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan

Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika, 2016. Hal (165-167).

2.4.1.5 Deployment Diagram

Deployment Diagram mewakili pandangan pengembangan sistem

sehingga akan hanya ada satu deployment diagram untuk satu sistem. Deployment

Diagram terdiri dari node-node merupakan perangkat keras fisik yang digunakan

untuk menyebarkan aplikasi. Deployment Diagram banyak di gunakan oleh

System Engineer (Rosa & M. Shalahuddin, 2016).

Simbol-simbol yang digunakan pada activity diagram dapat dilihat pada

Tabel 2.5 berikut ini :

27
Tabel 2.5 Simbol–Simbol yang Digunakan Pada Deployment Diagram

Simbol Deskripsi

Packpage Package merupakan sebuah bungkusan

dari satu atau lebih node

package

Node Biasanya mengacu pada perangkat

keras (hardware), perangkat lunak

yang tidak dibuat sendiri (software).


nama_node
Jika didalan node disertakan komponen

untuk megkonsistenkan rancangan

maka komponen yang diikutsertakan

harus sesuai dengan komponen yang

telah didefinisikan sebelumnya pada

diagram komponen

Kebergantungan / dependency Kebergantungan antar node , arah

panah mengarah pada node yang

dipakai

Link Relasi antar node

Sumber : Rosa A.S. & Shalahuddin M, “Buku Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan

Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika, 2016. Hal (154-155).

28
2.5 Metode Rapid Application Development

Rapid Application Development (RAD) merupakan model proses

perangkat lunak yang menekankan pada daur pengembangan hidup yang singkat.

Rapid Application Development merupakan versi adaptasi cepat dari model

waterfall, dengan menggunakan pendekatan konstruksi komponen. Rapid

Application Development merupakan gabungan dari bermacam-bermacam teknik

terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application

untuk mempercepat pengembangan sistem aplikasi (Putri & Effendi, 2018).

Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu metode

pengembangan suatu sistem informasi dengan waktu yang relatif singkat. Untuk

pengembangan suatu sistem informasi yang normal membutuhkan waktu minimal

180 hari, akan tetapi dengan menggunakan metode RAD suatu sistem dapat

diselesaikan hanya dalam waktu 30-90 hari (Faqih et al, 2018).

Metode RAD memiliki fase-fase melakukan perencanaan syarat-syarat

kebutuhan sistem, melibatkan pengguna untuk merancang sistem dan membangun

sistem (kegiatan ini dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai

kesepakatan bersama), dan terakhir tahap implementasi. Berikut ini adalah tahap-

tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.

1. Perencanaan syarat-syarat (Requirements Planning)

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasi

tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat

informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini

adalah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi

informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang

29
diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-

tujuan perusahaan.

2. Workshop Desain RAD (RAD Design Workshop)

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa

digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan pemograman dapat

bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan

pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan

selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan

dikembangkan.

3. Implementasi (Implementation)

Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para

pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek

bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini

disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru

atau bagian dari sistem diuji coba dan kemudian diperkenalkan kepada

organisasi.

Sumber: Setiawan Putra, D. & Fauzijah, A, Dalam Jurnal Perancangan Aplikasi


Presensi Dosen Realtime Dengan Metode Rapid Application
Development (RAD) Menggunakan Fingerprint Berbasis Web, 2018. Hal
(167–171).
Gambar 2.3 Tahapan RAD

30
2.6 Website

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang

menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video, dan

gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing

dihubungkann dengan jaringan-jaringan halaman atau hyperlink (Haerulah &

Ismiyatih, 2017).

Web adalah “Sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa halaman

yang berisi informasi dalam bentuk data digital baik berupa text, gambar, video,

audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet”

(Destiningrum & Adrian, 2017).

2.7 Hypertext Preprocessor (PHP)

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk

membuat website yang bersifat server-side scripting. PHP bersifat dinamis. PHP

dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi seperti Windows, Linux,

dan Mac Os. Selain Apache, PHP juga mendukung beberapa web server lain,

seperti Microsoft ISS, Caudium, dan PWS. PHP dapat memanfaatkan database

untuk menghasilkan halaman web yang dinamis. Sistem manajemen database

yang sering digunakan bersama PHP adalah MYSQL. PHP juga mendukung

sistem manajemen Database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-Base, dan

PostgreSQL (Novendri, 2019).

PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script

yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang di eksekusi deserver web,

31
dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang

dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML (Niza et al., 2019).

2.8 MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional

RDBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).

Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan

perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah

ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis (Sari, 2019).

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

atau DBMS yang multithreadm multi-user. MySQL sebenarnya merupakan

turunan dari salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah dan dan cepat

secara otomatis (Prayuda, 2020).

2.9 Database

Database merupakan sebuah aplikasi web dinamis memerlukan sebuah tempat untuk

menyimpan segala informasi secara sistematis agar digunakan lagi jika informasi tersebut

diperlukan. Tempat untuk menyimpanan informasi-informasi ini disebut dengan database

atau basis data.

32
Basis data (data base) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan

satu dengan lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan

menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data,

struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database terdiri dari

database, file, record, field dan karakter (Loveri, 2018).

Basis data atau Database merupakan kumpulan file - file yang saling

berkaitan dan berinteraksi, relasi tersebut bila ditunjukan dengan kunci dari tiap -

tiap file yang ada. Satu database menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai

dalam suatu lingkup perusahaan, instansi. Pengolahan database merupakan suatu

cara yang dilakukan terhadap file-file yang berada di suatu instansi yang mana file

tersebut dapat disusun, diurut, diambil sewaktu-waktu serta dapat ditampilkan

dalam bentuk suatu laporan sehingga dapat mengolah file-file yang berisikan

informasi tersebut secara rapi (Asmara, 2017).

Basis data (Database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data

yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai

pendekatan berbasis berkas (Mardison et al., 2020).

Basis data (database) diartikan sebagai markas atau gudang data, tempat

bersarang atau berkumpul data. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data

dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali.

Adapun tujuan basis data diantaranya sebagai efisisensi yang meliputi speed,

space&Accurancy, menangani data dalam jumlah besar,kebersamaan pemakaian,

dan meniadakan duplikasi (Nofyat et al., 2018).

33
2.10 XAMPP

Xampp merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), XAMPP

merupakan perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, dan merupakan

kompilasi dari beberapa program. Seperti Apache, MYSQL, PHP, dan Perl. Xampp

merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket. Dalam

paket Xampp sudah terdapat Apche (Web Server), Mysql (Database), PHP (server side

scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya (Novendri,

2019).

XAMPP adalah salah satu paket software web server yang terdiri dara

Apache, Mysql, Php dan PhpMyAdmin. Proses instalasi xampp begitu sangat

mudah, karena tidak perlu memerlukan konfigurasi Apache, Php, dan Mysql

secara manual, xampp melakukan instalasi dan konfigurasi secara otomatis

(Fatmawati, 2017).

34
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja penelitian diperlukan agar hasil penelitian nanti sesuai

seperti yang diharapkan atau yang diinginkan, guna membantu dalam melakukan

penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 3.1:

Pengumpulan Data Posyandu Puskesmas Lapai

Penganalisaan Data Yang Telah Didapat,


Diantaranya Analisis sistem yang sedang berjalan

Penentuan Usulan Pemecahan Masalah

Melakukan Perancangan Sistem

Melakukan Uji Sistem Yang Telah Dibuat

Implementasi Sistem

Sumber: Lestari, I., Dalam Jurnal Pengolahan Data Posyandu Berbasis Web (Studi

Kasus Posyandu Cipagalo), 2019. Hal (1191-1202).

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

3.2 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian ini menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan

pencatatan data serta mengumpulkan beberapa laporan yang diperlukan untuk

35
dapat dijadikan pedoman dalam membuat penelitian ini. Penulis melakukan

beberapa tahapan dalam penelitian sesuai dengan kerangka kerja penelitian yang

sudah dijelaskan pada Gambar 3.1.

3.2.1 Identifikasi Masalah

Sebelum melakukan pengambilan data ditempat objek penelitian, sebuah

penelitian harus mengetahui masalah apa yang sedang terjadi disekitaran objek

karna merupakan langkah yang sangat penting dalam proses penelitian. Dimulai

dari mencari permasalahan yang dihadapi, mengidentifikasi sumber dari

permasalahan yang didapat, serta menciptakan penjelasan dari permasalahan yang

sudah diidentifikasi. Diperlukan identifikasi masalah dalam penelitian adalah

untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi, sehingga akan mengacu pada

hipotesa awal dan melanjutkan pada penelitian yang sebenarnya.

Identifikasi masalah adalah sebuah jalan untuk menentukan langkah-

langkah selanjutnya dalam melakukan penelitian seperti pengumpulan data,

menganalisa, merancang, mengimplementasikan dan melakukan pengujian untuk

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi tersebut.

3.2.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data dari

berbagai sumber, dimana penelitian ini diperoleh dari berbagai artikel-artikel dan

diperoleh dari referensi lain. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan dengan

menerapkan metode wawancara atau tanya jawab secara langsung pada petugas

posyandu Puskesmas Lapai.

36
Adapun hal-hal yang berkaitan dalam melakukan pengumpulan data pada

metodologi penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan November 2021 sampai waktu

yang dibutuhkan untuk pengumpulan data selesai. Untuk lebih jelasnya waktu

penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada table 3.1.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Oktober November Desember Januari Februari


Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Identifikasi
Masalah
Pengumpulan
Data
Analisa

Perancangan

Implementsi

Pengujian
Pembuatan
Laporan

3.2.2.2 Tempat Penelitian

Adapun tempat penelitian yang penulis lakukan adalah di Puskesmas

Lapai yang beralamatkan Jl. Jhoni Anwar Komplek Griya Mawar Sembada Indah

RT.07/01, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

3.2.2.3 Metode Penelitian

Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah

37
ditentukan sebelumnya. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis antara

lain :

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada objek yang

bersangkutan. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan

dengan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait serta

melakukan observasi langsung.

b. Penelitian Perpustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mencari literatur-literatur

dan bahan bacaan dari perpustakaan yang berhubungan dengan

penulisan yang dianggap perlu dan dibutuhkan dalam penulisan.

c. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)

Penelitian dilakukan dengan pemakaian komputer sebagai alat

bantu dalam penerapan dan praktek langsung dalam

menyelesaikan masalah, sehingga hasil yang dicapai bisa seperti

yang diharapkan. Adapun spesifikasi dari perangkat keras

(hardware) yang digunakan, antara lain :

1) Laptop Toshiba Satellite M840

2) Processor Intel ® Core ™ I5-3210M CPU @250GHZ

3) Memory 4 GB

4) Flashdisk Toshiba

Sedangkan perangkat Lunak (Software) yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain :

38
1) Sistem Operasi Windows 10

2) Microsoft Office 2010

3) XAMPP

4) Sublime Text 3

5) Browser Mozilla Firefox

6) Mendeley

3.3 Analisa

Analisa merupakan salah satu tahapan yang penting dalam penelitian ini,

karena pada tahap inilah nantinya dilakukan identifikasi terhadap masalah secera

menyeluruh yang ada dalam menentukan bagaimana panitia nantinya melakukan

perhitungan atau pengelolaan sistem dengan memanfaatkan sub bab ini akan

dijelaskan mengenai analisa yang terdiri dari analisa data, proses, dan sistem.

Adapun penjelasan dari analisa dapat diuraikan sebagai berikut :

3.3.1 Analisa Data

Analisa data adalah tahap yang paling penting dalam membangun sebuah

sistem. Setelah mendapatkan data yang diambil dari hasil observasi lapangan

maka penulis akan menganalisa kebutuhan untuk membangun sistem ini yang

bertujuan untuk pemecahan masalah dapat menghasilkan solusi.

3.3.2 Analisa Proses

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rapid

Application Development (RAD) yang berguna untuk membuat sistem pengolahan

data posyandu.

39
3.3.3 Analisa Sistem

Analisa ini dilakukan dalam mengukur kualitas Rapid Application

Development (RAD), apakah sudah efektif dan efisien dengan cara melakukan

pengukuran dengan penggunaan aplikasi sederhana yang akan dibangun.

3.4 Perancangan

Tahapan perancangan ini, peneliti menggunakan Unified Modeling

Language (UML) sebagai tools dalam menjelaskan alur analisa program, dimana

UML yang digunakan yaitu :

1) Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)

sistem informasi yang akan dibuat. Pada diagram use case akan

dirancang sebuah interaksi antara actor dengan sistem yang akan

dibuat. Actor disini terdiri dari admin.

2) Class Diagram

Class diagram adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan

property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Diagram ini

digunakan untuk menggambarkan objek dari struktur sistem yang akan

dirancang. Hal tersebut tercemin dari class-class yang ada dan

relasinya satu dengan yang lainnya.

3) Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan use case

diagram untuk menghasilkan output tertentu dan juga digunakan untuk

menggambarkan perilaku pada saat scenario.

40
4) Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan dan memungkinkan siapapun yang

melakukan proses pemilihan suatu urut. Dalam hal ini diagram hanya

menyebutkan aturan-aturan rangkaian/ aliran dasar yang harus diikuti.

5) Deployment Diagram

Deployment diagram menggambarkan, memvisualisasikan, menspesifikasikan

serta mendokumentasikan suatu proses yang terjadi dalam sebuah sistem yang

akan dibangun.

3.5 Implementasi

Implementasi sistem merupakan tahapan yang memetakan sistem untuk

siap dioperasikan oleh pengguna. Implementasi bertujuan mengkonfirmasi modul-

modul perancangan, sehingga pengguna dapat memberikan masukan pada

pengembangan sistem ataupun penulis dalam mengembangkan program

menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) ini kedepannya.

Pada tahap ini dilakukan perancangan aplikasi yang akan menggunakan bahasa

pemrograman PHP dan database MySQL.

3.6 Pengujian dan Evaluasi

Pengujian dalam tahap ini melakukan uji coba yang bertujuan untuk

mengetahui apakah aplikasi yang dirancang dapat berjalan dengan baik dan sesuai

dengan proses perancangannya.

1. Pengujian Local

Pengujian local dilakukan untuk testing server local yaitu dengan cara

menyambungkan dan mengambil data dari database MySQL.

41
2. Pengujian Aplikasi

Pengujian aplikasi dilakukan agar aplikasi web yang dibuat sesuai

dengan perintah yang akan dijalankan dan bagaimana proses dari

aplikasi ini berjalan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Web

Browser seperti Modzila Firefox atau Google Chrome sehingga dapat

mengetahui apakah aplikasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian aplikasi menggunakan metode black box yang merupakan

pengujian untuk menemukan kesalahan seperti fungsi-fungsi yang

kurang tepat atau hilang, kesalahan dalam interface, kesalahan dalam

struktur data atau akses database eksternal, kesalahan dalam kinerja dan

inisialisasi serta kesalahan terminasi.

3. Pengujian interface

dilakukan dengan membuat tampilan website agar dapat memudahkan

pengguna dalam menggunakannya. Pengujian ini akan disesuaikan

dengan perancangan interface yang diharapkan. Jika ada interface

yang belum sesuai dengan perancangan maka dilakukan perbaikan

pada interface website.

42
BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Analisa Sistem

Analisa sistem merupakan tahap awal dalam proses perancangan dan

pembangunan sebuah sistem, dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi

masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan yang terdapat dalam sebuah sistem

yang sedang dirancang serta mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan

dalam proses perancangan sehingga dapat diusulkan perbaikan sistem.

Analisa sistem dilakukan agar mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi pada sistem yang sedang berjalan, sistem lama. Dengan melakukan analisa

terhadap sistem lama nantinya dapat dijadikan sebagai perbandingan dan sebagai

acuan dalam proses pengembangan dan perancangan sebuah sistem baru yang

dapat menyelesaian atau mengurangi permasalahan yang ada pada sistem lama.

Dalam proses analisa sistem terdapat langkah-langkah yang hampir sama

dengan langkah-langkah dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan

dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Pada analisa sistem memiliki ruang

lingkup tugas yang lebih terinci, terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan

oleh analis sistem, sebegai berikut:

1. Identify, yaitu mendefinisikan masalah.

2. Understand, yatu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

43
4.1.1 Analisa Sistem Sedang Berjalan

Analisa sistem yang sedang berjalan sangat perlu dilakukan terlebih

dahulu agar dapat melakukan perancangan dan pengembangan pada sistem secara

menyeluruh. Tujuannya agar sistem baru yang akan dirancang dan dibangun dapat

diaplikasikan secara maksimal berdasarkan perbaikan-perbaikan dari kekurangan

serta kelemahan yang terdapat pada sistem lama.

Kegiatan pada Posyandu Puskesmas Lapai masih menggunakan proses

pendataan data pasien secara manual dengan pencatatan pada buku registrasi dan

belum menerapkan sistem informasi yang terkomputerisasi. Berikut data yang

terdapat pada Posyandu Puskesmas Lapai, dapat dilihat pada Gambar 4.1. dan

Gambar 4.2.

Gambar 4.1 Data Registrasi Bayi

44
Gambar 4.2 Registrasi Anak Balita

Analisa permasalahan yang ditemukan dalam sistem secara manual yaitu :

1. Proses pendataan atau registrasi bayi dan balita yang belum

terkomputerisasi.

2. Memungkinkan adanya pengulangan data pasien yang telah mendaftar,

sehingga proses kerja dan pelayanan belum efektif dan efisien.

4.2 Analisa Sistem Baru

Berdasarkan analisis sistem yang sedang berjalan, maka hasil dari penelitian

yang akan dibangun yaitu suatu aplikasi sistem informasi pengelolaan data

posyandu dengan menerapkan metode rappid application development (RAD)

dalam proses perancangan sistem, sehingga nantinya sistem yang dihasilkan

tersebut akan mempermudah proses pendataan data pasien dan meminimalisasi

terjadinya pengulangan data. Sistem ini akan memberikan kemudahan dan

kelebihan dibanding dengan sistem yang lama :

45
1. Proses pengelolaan data lebih terkomputerisasi.

2. Meminimalisasi kemungkinan terjadinya pengulangan data.

3. Memudahkan tenaga kerja pada posyandu dalam proses registrasi dan

administrasi.

4.2.1 UML (Unified Modelling Language)

Aplikasi sistem informasi pengelolaan data Posyandu Puskesmas Lapai ini

dirancang menggunakan alat bantu berupa UML (Unified Modelling Language).

Agar mempermudah memindahkan konsep sistem yang dirancang ke dalam

bentuk program, dimana perancangannya digambarkan dalam bentuk diagram-

diagram.

4.2.1.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau

lebih actor dan menggambarkan bagaimana seseorang menggunakan dan

memanfaatkan sistem. Adapun Use Case Diagram dari rancangan sistem

informasi pengelolaan data Posyandu Puskesmas Lapai dapat digambarkan seperti

gambar 4.3.

46
Gambar 4.3 Use Case Diagram

4.2.1.2 Class Diagram

Class Diagram merupakan sebuah spesifikasi yang akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi

objek. Adapun Class Diagram dari rancangan sistem informasi pengelolaan data

Posyandu Puskesmas Lapai dapat digambarkan seperti gambar 4.4.

Gambar 4.4 Class Diagram

47
4.2.1.3 Activity Diagram

Activity Diagram meruakan diagram yang akan menggambarkan aktivitas-

aktivitas sistem, bukan apa yang dilakukan oleh aktor. Activity Diagram

menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang dan

proses yang berjalan.

1. Activity Diagram Kepala Posyandu

Diagram ini akan menjelaskan aktivitas yang bias dilakukan oleh kepala

posyandu dengan memilih menu yang sudah tersedia pada sistem. Adapun

Activity Diagram Kepala Posyandu dapat digambarkan seperti gambar 4.5.

Gambar 4.5 Activity Diagram Kepala Posyandu

2. Activity Diagram Bidan

Diagram ini akan menjelaskan aktivitas yang bisa dilakukan oleh bidan

dengan memilih menu yang sudah tersedia pada sistem. Adapun Activity

Diagram Bidan dapat digambarkan seperti gambar 4.6.

48
Gambar 4.6 Activity Diagram Bidan

4.2.1.4 Sequence Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi yang

terjadi antara sejumlah objek dalam urutan waktu tertentu. Diagaram ini memiliki

kegunaan yaitu berbagai rangkaina pesan yang dikirim diantara object yang terjadi

pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

1. Sequence Diagram Kepala Posyandu Masuk ke Halaman Utama

Sequence Diagram Kepala Posyandu masuk ke halaman utama dapat dilihat

pada Gambar 4.7.

49
Gambar 4.7 Sequence Diagram Kepala Masuk ke Halaman Utama

2. Sequence Diagram Kepala Posyandu Masuk ke Data Bidan

Sequence Diagram Kepala Posyandu masuk ke halaman data bidan, kepala

posyandu dapat melihat data, tambah data, edit data dan hapus data bidan.

Sequence Diagram Kepala Posyandu masuk ke halaman data bidan dapat dilihat

pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Sequence Diagram Kepala Masuk Ke Halaman Data Bidan

50
3. Sequence Diagram Kepala Posyandu Masuk ke Data Imunisasi

Sequence Diagram Kepala Posyandu masuk ke halaman data imunisasi,

kepala posyandu dapat melihat data, tambah data, edit data dan hapus data

imunisasi. Sequence Diagram Kepala Posyandu masuk ke halaman data

imunisasi dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Sequence Diagram Kepala Masuk ke Halaman Data Imunisasi

4. Sequence Diagram Kepala Posyandu Masuk ke Data Vitamin

Sequence Diagram Kepala Posyandu masuk ke halaman data vitamin,

kepala posyandu dapat melihat data, tambah data, edit data dan hapus data

vitamin. Sequence Diagram Kepala Posyandu masuk ke halaman data vitamin

dapat dilihat pada Gambar 4.10.

51
Gambar 4.10 Sequence Diagram Kepala Masuk ke Halaman Data Vitamin

5. Sequence Diagram Kepala Posyandu Masuk ke Data Pemeriksaan

Sequence Diagram Kepala Posyandu masuk ke halaman data pemerikasaan

bayi/balita, kepala posyandu dapat melihat data, tambah data dan hapus data

vitamin. Sequence Diagram Kepala Posyandu masuk ke halaman data

pemeriksaan bayi/balita dapat dilihat pada Gambar 4.11.

52
Gambar 4.11 Sequence Diagram Kepala Masuk ke Halaman Data

Pemeriksaan

6. Sequence Diagram Kepala Posyandu Masuk ke Laporan

Sequence Diagram Kepala Posyandu masuk ke halaman laporan, kepala

posyandu dapat melakukan cetak laporan. Sequence Diagram Kepala Posyandu

masuk ke halaman laporan dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Sequence Diagram Kepala Masuk Ke Halaman Laporan

53
7. Sequence Diagram Kepala Posyandu Logout

Sequence Diagram Kepala Posyandu melakukan logout. Sequence Diagram

Kepala Posyandu melakukan logout dapat dilihat pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Sequence Diagram Kepala Logout

8. Sequence Diagram Bidan Masuk ke Halaman Utama

Sequence Diagram Bidan masuk ke halaman utama dapat dilihat pada

Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Sequence Diagram Bidan Masuk ke Halaman Utama

54
9. Sequence Diagram Bidan Masuk ke Halaman Data Balita

Sequence Diagram Bidan masuk ke halaman data balita, bidan dapat

melihat data, tambah data, edit data dan hapus data balita/bayi. Sequence

Diagram Bidan masuk ke halaman data balita/bayi dapat dilihat pada Gambar

4.15.

Gambar 4.15 Sequence Diagram Bidan Masuk ke Halaman Data Balita

10. Sequence Diagram Bidan Masuk ke Halaman Data Pemeriksaan

Sequence Diagram Bidan masuk ke halaman data pemeriksaan, bidan dapat

melihat data, tambah data, edit data dan hapus data pemeriksaan. Sequence

Diagram Bidan masuk ke halaman data pemeriksaan dapat dilihat pada Gambar

4.16.

55
Gambar 4.16 Sequence Diagram Bidan Masuk ke Halaman Pemeriksaan

11. Sequence Diagram Bidan Masuk ke Halaman Laporan

Sequence Diagram Bidan masuk ke halaman laporan, bidan dapat

melakukan cetak laporan. Sequence Diagram Bidan masuk ke halaman laporan

dapat dilihat pada Gambar 4.17.

Gambar 4.17 Sequence Diagram Bidan Masuk ke Halaman Laporan

56
12. Sequence Diagram Bidan Logout

Sequence Diagram Bidan melakukan logout. Sequence Diagram Bidan

melakukan logout dapat dilihat pada Gambar 4.18.

Gambar 4.18 Sequence Diagram Bidan Logout

4.2.1.5 Deployment Diagram

Deployment diagram merupakan diagram yang mengarahkan artifact

dalam note. Deployment diagram digunakan untuk menvisualisasikan,

menspesifikasikan, dan mendokumentasi proses yang terjadi pada sustu sistem

perangkat lunak berbasis Object Oriented yang akan dibangun. Adapun

Deployment diagram dapat digamabrkan seperti gambar 4.19.

57
Gambar 4.19 Deployment Diagram

4.2.2 Desain Terinci

Desain terinci bertujuan untuk menggambarkan secara terinci sistem yang

telah dirancang. Pada desain sistem terinci ini digamabarkan desain output, desain

input, dan desain file (database).

4.2.2.1 Desain Output

Keluaran (output) pada umumnya merupakan hasil dari proses yang dapat

disajikan dalam bentuk laporan. Adapun desain output dalam perancangan sistem

berupa tampilan sistem dan laporan sebagai berikut :

1. Laporan Data Bidan

Laporan data bidan merupakan laporan yang menampilkan keseluruhan data

bidan yang dapat mengakses sistem informasi posyandu, dapat dilihat pada

gambar 4.20.

58
Gambar 4.20 Laporan Data Bidan

2. Laporan Data Balita/Bayi

Laporan data Balita/Bayi merupakan laporan yang menampilkan

keseluruhan data Balita/Bayi yang terdaftar pada Posyandu Puskesmas

Lapai, dapat dilihat pada gambar 4.21.

Gambar 4.21 Laporan Data Balita/Bayi

59
3. Laporan Data Imunisasi Per Balita/Bayi

Laporan imunisasi per balita/bayi merupakan laporan yang menampilkan

keseluruhan data pelayanan kepada masing-masing balita/bayi pada

Posyandu Puskesmas Lapai, dapat dilihat pada gambar 4.22.

Gambar 4.22 Laporan Data Imunisasi Per Balita/Bayi

4. Laporan Imunisasi Secara Keseluruhan

Laporan imunisasi keseluruhan merupakan laporan yang menampilkan

keseluruhan data imunisasi semua balita/bayi pada Posyandu Puskesmas

Lapai, dapat dilihat pada gambar 4.23.

60
Gambar 4.23 Laporan Imunisasi Secara Keseluruhan

5. Laporan Data Vitamin

Laporan data vitamin merupakan laporan yang menampilkan keseluruhan

data vitamin yang tersedia pada Posyandu Puskesmas Lapai, dapat dilihat

pada gambar 4.24.

Gambar 4.24 Laporan Data Vitamin

61
4.2.2.2 Desain Input

Desain input merupakan tampilan yang digunakan sebagai input oleh

kepala bidan dan bidan kedalam sistem. Berikut ini adalah beberapa desain input

yang ada pada sistem.

1. Desain Halaman Tambah Data Bidan

Desain halaman tambah data bidan dapat dilihat pada gambar 4.25.

Gambar 4.25 Desain Halaman Data Bidan

2. Desain Halaman Tambah Data Vitamin

Desain halaman tambah data vitamin dapat dilihat pada gambar 4.26.

62
Gambar 4.26 Desain Halaman Tambah Data Vitamin

3. Desain Halaman Tambah Data Imunisasi

Desain halaman tambah data imunisasi dapat dilihat pada gambar 4.26.

Gambar 4.27 Desain Halaman Tambah Data Imunisasi

4. Desain Halaman Tamabah Data Balita/Bayi

Desain halaman tambah data balita/ bayi dapat dilihat pada gambar 4.28.

63
Gambar 4.28 Desain Halaman Tambah Data Balita/ Bayi

5. Desain Halaman Tambah Data Pelayanan

Desain halaman tambah data pelayanan kepada balita/ bayi dapat dilihat

pada gambar 4.29.

Gambar 4.29 Desain Halaman Tambah Data Pelayanan Vitamin

64
4.2.2.3 Desain File

File-file tersebut terdiri dari beberapa record, record terdiri dari beberapa

field, setiap record nantinya akan menampung data-data untuk mendapatkan suatu

informasi. Bentuk dari desain dile dapat dilihat seperti berikut :

1. File User

Merupakan struktur file tempat merekap data-data pengguna dengan

bentuk struktur seperti pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Desain File User

Nama database : db_posyandu

Nama tabel : tb_user

Field key : id_user

Field unique : username

No Name Type Description

1. id_user Varchar (20) Primary Key

2 Username Varchar (50) Username

3 Pass Varchar (50) Password

4 Nama Varchar (50) Nama Lengkap

5 Alamat Varchar (100) Alamat

6 Nohp Varchar (25) Status User

7 Profil Varchar (50) Foto Profil

8 Status Varchar (50) Status

65
2. File Balita

Merupakan struktur file tempat merekap data-data balita/ bayi dengan

bentuk struktur seperti pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Desain File Balita

Nama database : db_posyandu

Nama tabel : tb_balita

Field key : id_balita

No Name Type Description

1 id_balita Varchar (20) Primery Key

2 nama Varchar (50) Nama Balita/Bayi

3 jk Varchar (35) Jenis Kelamin

4 nama_ibu Varchar (20) Nama Ibu Balita/Bayi

5 nama_ayah Varchar (50) Nama Ayah Balita/Bayi

6 tgl_lahir Date Tanggal Lahir Balita/Bayi

7 bb_lahir int (11) Berat Badan Balita/Bayi saat lahir

8 pb_lahir int (11) Panjang Badan Blita/Bayi saat lahir

9 status Varchar (50) Status (sebagai Balita/Bayi)

10 tgl_mendaftar Date Tanggal Bayi/Balita saat mendaftar

Posyandu

3. File Vitamin

Merupakan struktur file tempat merekap data-data vitamin dengan bentuk

struktur seperti pada tabel 4.3.

66
Tabel 4.3 Desain File Vitamin

Nama database : db_posyandu

Nama tabel : tb_vitamin

Field key : kd_vitamin

No Name Type Description

1 kode_vitamin varchar(20) Primary Key


2 nama_vitamin varchar(50) Nama Vitamin
3 jenis_vitamin varchar(50) Jenis Vitamin

4. File Imuniasi

Merupakan struktur file tempat merekap data-data imuniasi dengan bentuk

struktur seperti pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Desain File Imuniasi

Nama database : db_posyandu

Nama tabel : tb_imunisasi

Field key : kd_imunisasi

No Name Type Description


1 kd_imunisasi varchar(20) Primary Key
2 nama_imunisasi varchar(50) Nama Imunisasi
3 jenis_imunisasi varchar(50) Jenis Imunisasi
4 Stock int(11) Persediaan Imunisasi

5. File Pelayanan

Merupakan struktur file tempat merekap data-data pelayanan dengan

bentuk struktur seperti pada tabel 4.5.

67
Tabel 4.5 Desain File Pelayanan

Nama database : db_posyandu

Nama tabel : tb_pelayanan

Field key : kd_pelayanan

No Name Type Description


1 kd_pelayanan int(11) Primary Key
2 id_balita varchar(20) Id Balita/Bayi
3 kd_vitamin varchar(20) Kode Vitamin
4 tgl_pelayanan Date Tanggal Pelayanan
5 berat_badan decimal Berat Badan Balita/Bayi
6 kd_imunisasi varchar(20) Kode Imunisasi
7 id_user varchar(20) Id User

68
BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahapan yang meletakkan sistem yang baru

dikembangkan agar nantinya sistem tersebut sesuai dengan harapan pengguna

sistem. Implementasi bisa diartikan juga sebagai pelaksanaan atau penerapan.

Sistem adalah suatu proses untuk menempatkan informasi baru dalam operasi.

5.2 Pengujian Sistem

Pengujian terhadap sistem dilakukan untuk untuk mengetahui sejauh mana

sistem yang sudah dirancang dapat mengatasi masalah, serta untuk mengetahui

hubungan antar komponen sistem. Implementasi antar muka dalam sistem

informasi pengolahan data posyandu ini diimplementasikan dalam bentuk sistem

informasi berbasis web, antara lain sebagai berikut :

5.2.1 Halaman Login Kepala Posyandu dan Bidan

Halaman login kepala posyandu dan bidan digunakan oleh kepala

posyandu dan bidan untuk dapat mengakses sistem dengan hak akses sebagai

kepala posyandu atau hak akses sebagai bidan. Seperti pada Gambar 5.1. berikut

ini :

69
Gambar 5.1 Halaman Login Kepala Posyandu dan Bidan

5.2.2 Halaman Utama Kepala Posyandu

Halaman utama kepala posyandu merupakan halaman yang tampil setelah

kepala posyandu berhasil login. Seperti pada Gambar 5.2. berikut ini :

Gambar 5.2 Halaman Utama Kepala Posyandu

70
5.2.3 Halaman Data Bidan

Halaman data bidan menampilkan seluruh data bidan yang dapat

mengakses sistem dengan hak akses sebagai bidan. Data bidan dikelola langsung

oleh kepala posyandu. Seperti pada Gambar 5.3. berikut ini :

Gambar 5.3 Halaman Data Bidan

5.2.4 Halaman Tambah Data Bidan

Halaman tambah data bidan merupakan halaman untuk menambahkan atau

mendaftarkan data bidan yang nantinya akan mendapatakan hak akses untuk

masuk ke sistem sebagai bidan. Seperti pada Gambar 5.4. berikut ini :

71
Gambar 5.4 Halaman Tambah Data Bidan

Data yang diinput yang disajikan pada Gambar 5.4 sesuai dengan disimpan

dalam database db_posyandu pada tabel tb_user. Struktur data dari tabel dapat

dilihat pada Gambar 5.5 sebagai berikut :

Gambar 5.5 Struktur Tabel User

72
5.2.5 Halaman Data Imunisasi

Halaman data imunisasi merupakan halaman yang menampilkan seluruh

data imunisasi yang ada pada posyandu. Seperti pada Gambar 5.6. berikut ini :

Gambar 5.6 Halaman Data Imunisasi

5.2.6 Halaman Tambah Data Imunisasi

Halaman tambah data imunisasi menunpakan halaman untuk

menambahkan data imunisasi kedalam database. Seperti pada Gambar 5.7.

sebagai berikut :

Gambar 5.7 Halaman Tambah Data Imunisasi

73
Data yang ditambahkan yang disajikan pada Gambar 5.7 sesuai dengan

disimpan dalam database db_posyandu pada tabel tb_imunisasi. Struktur data dari

tabel dapat dilihat pada Gambar 5.8 sebagai berikut :

Gambar 5.8 Struktur Tabel Imunisasi

5.2.7 Halaman Data Vitamin

Halaman data vitamin merupakan halaman yang menampilkan semua data

vitamin yang tersedia pada posyandu. Seperti pada Gambar 5.9 berikut ini :

Gambar 5.9 Halaman Data Vitamin

74
5.2.8 Halaman Tambah Data Vitamin

Halaman tambah data vitamin menunpakan halaman untuk menambahkan

data vitamin kedalam database. Seperti pada Gambar 5.10. berikut ini :

Gambar 5.10 Halaman Tambah Data Vitamin

Data yang ditambahkan yang disajikan pada Gambar 5.10 sesuai dengan

disimpan dalam database db_posyandu pada tabel tb_vitamin. Struktur data dari

tabel dapat dilihat pada Gambar 5.11 sebagai berikut :

Gambar 5.11 Struktur Tabel Vitamin

75
5.2.9 Halaman Utama Bidan

Halaman utama bidan merupakan halaman yang tampil setelah bidan

berhasil login. Seperti pada Gambar 5.12. berikut ini :

Gambar 5.12 Halaman Utama Bidan

5.2.10 Halaman Data Balita

Halaman data bealita/bayi merupakan halaman yang menampilkan data

balita/bayi yang telah terdaftar pada posyandu. Seperti pada Gambar 5.13. berikut

ini :

Gambar 5.13 Halaman Data Balita

76
5.2.11 Halaman Tambah Data Balita

Halaman tambah data balita merupakan halaman untuk menambahkan data

balita/bayi. Seperti pada Gambar 5.14. berikut ini :

Gambar 5.14 Halaman Tambah Data Balita

Data yang ditambahkan yang disajikan pada Gambar 5.14 sesuai dengan

disimpan dalam database db_posyandu pada tabel tb_balita. Struktur data dari

tabel dapat dilihat pada Gambar 5.15 sebagai berikut :

Gambar 5.15 Struktur Tabel Balita

77
5.2.12 Halaman Data Pemeriksaan Balita

Halaman data pemeriksaan balita merupakan halaman yang menampilkan

semua data pemeriksaan balita/bayi, seperti penimbangan, pemberian imunisasi,

dan pelayanan vitamin. Seperti pada Gambar 5.16. berikut ini :

Gambar 5.16 Halaman Data Pemeriksaan Balita

5.2.13 Halaman Data Pelayanan Balita/Bayi

Halaman detail data pelayanan merupakan data keseluruhan pelayanan

yang diberikan kepada balita/bayi. Seperti pada Gambar 5.17. berikut ini :

Gambar 5.17 Halaman Data Pelayanan Balita/ Bayi

78
5.2.14 Halaman Tambah Data Pelayanan

Halaman tambah data pelayanan merupakan halaman untuk menambahkan

data pelayanan satu balita/bayi. Seperti pada Gambar 5.18. berikut ini:

Gambar 5.18 Halaman Tambah Data Pelayanan

Data yang ditambahkan yang disajikan pada Gambar 5.18 sesuai dengan

disimpan dalam database db_posyandu pada tabel tb_pelayanan. Struktur data dari

tabel dapat dilihat pada Gambar 5.19 sebagai berikut :

Gambar 5.19 Struktur Tabel Pelayanan

79
5.2.15 Tampilan Laporan Data User

Pada tampilan data user, kepala posyandu dapat mencetak laporan data

user tersebut, dimana user yang dimaksud adalah bidan. Laporan yang dicetak

dapat dilihat seperti pada Gambar 5.20. berikut ini :

Gambar 5.20 Tampilan Laporan Data User

5.2.15 Tampilan Laporan Data Imunisasi

Pada tampilan data imunisasi, kepala posyandu dapat mencetak laporan

data imunisasi. Laporan yang dicetak dapat dilihat seperti pada Gambar 5.21.

berikut ini :

80
Gambar 5.21 Tampilan Laporan Data Imunisasi

5.2.21 Tampilan Laporan Data Vitamin

Pada tampilan data vitamin, kepala posyandu dapat mencetak laporan data

vitamin. Laporan yang dicetak dapat dilihat seperti pada Gambar 5.22. berikut ini:

Gambar 5.22 Tampilan Laporan Data Vitamin

5.2.22 Tampilan Laporan Data Balita

Pada tampilan data balita, bidan dapat mencetak laporan data balita/bayi

tersebut. Laporan yang dicetak dapat dilihat seperti pada Gambar 5.23. berikut ini:

81
Gambar 5.23 Tampilan Laporan Data Balita

82
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.3 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengamatan dan analisa yang telah dilakukan pada

Implementasi Metode Rapid Application (RAD) Dalam Pengolahan Data

Posyandu Pada Puskesmas Lapai dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Dengan adanya rancangan sistem yang baru dapat memudahkan petugas

posyandu dalam mengelola data posyandu yang berbasis komputer serta

dengan sistem baru ini dapat meningkatkan

2. Dengan adanya sistem maka guna mempermudah proses pengolahan

data posyandu untuk mengurangi kesalahan dalam pengolahan daya

posyandu

3. Dengan menerapkan Metode Rapid Application Development (RAD) dapat

mengolah data posyandu menggunakan sistem tersebut dengan cepat dan mudah.

6.4 Saran

Dalam penelitian yang dilakukan masih banyak keterbatasan serta

kelemahan yang dialami penulis, oleh sebab itu penulis memberi saran sebagai

bahan pertimbangan lebih lanjut dalam pengembangan penelitian dimasa yang

akan datang, yaitu sebagai berikut:

1. Penggunaan sistem informasi ini akan memberikan informasi yang

benar apabila digunakan dan dioperasikan dengan benar, maka dari itu

perlunya operator yang bisa mengoperasikan sistem informasi ini

sehingga dapat bernilai guna.

83
2. Perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang lebih baik antara sub

bagian yang satu dengan yang lain sehingga sistem yang baru dapat

dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

3. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi maka tidak ada

salahnya jika sistem ini dilakukan evaluasi dan dikembangkan lagi.

84
DAFTAR PUSTAKA

Amri, K. A., Daniati, E., & Indriati, R. (2018). Sistem Informasi Posyandu
Kesehatan Pada Balita. Prosiding SEMNAS Inovasi Teknologi, 77–82.

Andrianof Harkamsyah. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Promosi Dan


Penjualan Pada Toko Ruminansia Berbasis Web. Pendidikan Dan Teknologi
Informasi, 5(1), 11–19.

Anggraeni, E. Y, Risanto, E., Basuki, Y., Nofianto, D, C, A, & Offset, A.


(2017). Pengantar Sistem Informasi. Penerbit Andi.
https://books.google.co.id/books?id=8VNLDwAAQBAJ.

Aswati, S., Ramadhan, M. S., Firmansyah, A. U., & Anwar, K. (2017). Studi Analisis Model
Rapid Application Development Dalam Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal
Matrik, 16(2), 20. https://doi.org/10.30812/matrik.v16i2.10.

Dedy Rahman Prehanto, S. K. M. K., I Kadek Dwi Nuryana, S. T. M. K., & Pustaka, S. M.
(2020). BUKU AJAR KONSEP SISTEM INFORMASI. SCOPINDO MEDIA
PUSTAKA. https://books.google.co.id/books?id=0OriDwAAQBAJ.

Endang Amalia, Y. S. (2017). Kependudukan Sebagai Pengembangan Egovernment.


Prosiding Seminar Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi, 2(1), 1–5.

Egeten, A. E. J., Damanik, S. A., Agustina, I., & Panggabean, M. (2019).


Perancangan Sistem Informasi Posyandu Berbasis Web Pada Yayasan
Kalyanamitra Di Jakarta Timur Untuk Mendukung Program Bidang
Pendampingan Komunitas. MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik
Informatika Dan Rekayasa Komputer, 18(2), 330–338.
https://doi.org/10.30812/matrik.v18i2.408.

Faqih, A. H., Laksana, T. G., & Febriati, A. (2018). Sistem informasi reporting curiculum
vitae karyawan menggunakan metode rapid application development berbasis website
di PT. PINS Indonesia. JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Pembelajaran Informatika),
3(1), 69–75.

Haerulah, E., & Ismiyatih, S. (2017). Aplikasi e-commerce penjualan souvenir


pernikahan pada toko “ XYZ .” Jurnal Prosisko, 4(1), 43–47. https://e-
jurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSISKO/article/download/146/208.
Hormati, R., Yusuf, S., & Abdurahman, M. (2021). Sistem informasi Data Poin
Pelanggaran Siswa Menggunakan Metode Prototyping Berbasis Web Pada
SMA Negeri 10 Kota. Jurnal Ilmiah ILKOMINFO - Ilmu Komputer &
Informatika, 4(2), 93–103. https://doi.org/10.47324/ilkominfo.v4i2.128.

Julianto, S., & Setiawan, S. (2019). Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bus
Pada Po. Handoyo Berbasis Online. Simatupang, Julianto Sianturi, Setiawan, 3(2), 11–
25. https://journal.amikmahaputra.ac.id/index.php/JIT/article/view/56/48.

Larissa & Hari. (2019). Sitem Informasi dan Pengolahan Data Akses VIirtual
Host Bebasis Client Server dan Database MySQL. Jurnal Teknologi Dan
Informasi Bisnis, 1(2), 88–92.

Lestari, I. (2019). Aplikasi Pengolahan Data Posyandu Berbasis Web (Studi Kasus: Posyandu
Cipagalo). Openlibrary.Telkomuniversity.Ac.Id, 5(2), 1191–1202.

Loveri, T. (2018). Perancangan Sistem Informasi Delivery Order Pupuk Merk


Trubus Berbasis Web Pada Cv. Prabu Siliwangi Padang. Jurnal J – Click,
5(1), 98–106.

Maya Sari, N. Z. (2018). Pengaruh Strategi Bisnis, Metoda Pengembangan Sistem (System
Development Life Cycle), Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (Survei Pada
Pt Len Industri Persero-Bumn Industri Strategis di Indonesia). Sosiohumanitas, 20(2),
39–53. https://doi.org/10.36555/sosiohumanitas.v20i2.110.

Musliani, M., Wati, L., & Mawarni, S. (2017). Aplikasi Pengolahan Data Posyandu.
INOVTEK Polbeng - Seri Informatika, 2(1), 41. https://doi.org/10.35314/isi.v2i1.115.

Novinaldi, & Nanda, A. P. (2019). Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan


Data Penggajian Dosen dan Karyawan Pada STT Payakumbuh. Jurnal
Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika, 6(2), 84–96.

Putri, M. P., & Effendi, H. (2018). Implementasi Metode Rapid Application Development
Pada Website Service Guide “Waterfall Tour South Sumatera.” Jurnal SISFOKOM,
07(September), 130–136.

Radius Prawiro. (2017). Database Mysql Dengan Menggunakan UML Dalam


Perancangan Sistem Pengolahan Data Spare Part Motor Pada Pt. Thamrin
Brothers Mukomuko. Jurnal KomTekInfo, 4(2), 186-193.

Rosa A.S. & Shalahuddin M. (2016). “Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan
Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika. 140-155.
Setiawan Putra, D., & Fauzijah, A. (2018). Perancangan Aplikasi Presensi Dosen
Realtime Dengan Metode Rapid Application Development (RAD)
Menggunakan Fingerprint Berbasis Web. Jurnal Informatika: Jurnal
Pengembangan IT, 3(2), 167–171. https://doi.org/10.30591/jpit.v3i2.836.

Syahrul Suci Romadhon1, D. (2019). Vol . 3 No . 1 Februari 2019 ISSN : 2597-3673 (


Online ) ISSN : 2579-5201 ( Printed ) ISSN : 2597-3673 ( Online ) ISSN : 2579-5201 (
Printed ). PERANCANGAN WEBSITE SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM
MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGINTER PADA KOPERASI BUMI ISSN :
2579-5201 (Printed) PERANCANGAN SEJAHTERA JAKARTA Syahrul, 3(1), 21–28.

Wildaningsih, W., & Yulianeu, A. (2018). Sistem Informasi Pengolahan Data Anggota Unit
Keagiatan Mahasiswa (UKM) Zaradika STMIK DCI Tasikmalaya. Jumantaka, 2(1),
181–190. http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jumantaka/article/view/364.
LAMPIRAN

A. Bukti Judul ACC


B. Surat Pembimbing Dosen I
C. Surat Pembimbing Dosen II
D. Surat Izin Penelitian
E. Surat Balasan Dari Tempat Penelitian

Anda mungkin juga menyukai