Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sistim Informasi dan Teknologi

https://jsisfotek.org/index.php
2022 Vol. 3 No . 3 Hal: 1-7 e-ISSN: 2686-3154

IMPLEMENTASI POINT OF SALE UMKM KABUPATEN SOLOK


MENGGUNAKAN METODE PERSONAL EXTREME
PROGRAMMING
Ummi Khair1, Surmayanti2 ,Agung Ramadhanu3
1
Fakultas Ilmu komputer, Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
2
Fakultas Ilmu komputer, Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
3
Fakultas Ilmu komputer, Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
ummikhair120718@@gmail.com
surma020668@gmail.com
agung_ramadhanu@gmail.com

Abstract
UMKM is a stand-alone business, not a subsidiary of a company or branch of a company owned, controlled or
become an important part either directly or indirectly from medium and large businesses. In this study, we take a
case study on UMKM in Solok Regency, the Dva Kitchen store, which still uses manual transactions, and has
problems in collecting information in the form of income, production and stock of goods. The owner can only
recap product sales and must do his own bookkeeping to recap manually reports. Therefore, the research aims to
build a Point of Sale system that aims to be able to view information in real time and accurately without having
to make bookkeeping which takes a lot of time. And research on the development of the Point of Sale system
application on UMKMs in Solok Regency Dva store Kitchen aims to facilitate transactions and increase the
credibility of an UMKM that is still far from technology, the method used for developing this information
system is the Personal Extreme Programming (PXP) method. Built web-based using the PHP programming
language and MySQL database.

Keywords: Implementation, Point of Sale, UMKM, Extreme Programming Personal, Web.

Abstrak
UMKM merupakan sebuah usaha yang berdiri sendiri bukan merupakan anak dari perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian penting baik secara langsung maupun tidak
langsungdari usaha menengah maupun usaha besar. Pada penelitian ini mengambil studi kasus pada UMKM
Kabupaten Solok toko Dva Kitchen dimana masih menggunakan transaksi manual,dan memiliki kendala dalam
mengumpulkan informasi berupa pendapatan, penguluaran dan stok barang. Pemilik hanya dapat merekap
penjualan produk dan harus melakukan sendiri pembukuan untuk merekap secara laporan manual.oleh karena itu
pada penelitian bertujuan untuk membangun suatu sistem Point of Sale bertujuan untuk dapat melihat informasi
secara real time dan akurat tanpa harus membuat pembukuan yang memakan banyak waktu. Dan penelitian
pengembangan aplikasi sistem Point of Sale pada UMKM Kabupaten Solok toko Dva Kitchen bertujuan dapat
memudahkan transaksi dan meningkatkan kredibilitas suatu UMKM yang masih jauh dari teknologi, metode
yang digunakan untuk pengembangan sistem informasi ini adalah metode (PXP) Personal Extreme
Programming. Dibangun berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.

Kata kunci: Implementasi, Point of Sale, UMKM, Extreme Programming Personal, Web.

© 2022 Jsisfotek

1
Ummi Khair, Surmayanti, Agung Ramadhanu

1. Pendahuluan Point of Sale (POS) adalah aplikasi yang digunakan


Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. dalam membantu pengolahan data-data seperti data
Perusahaan yang bergerak dibidang usaha dagang pembelian, penjualan eceran, transaksi hutang,
semakin banyak, terutama untuk kelas usaha kecil dan transaksi retur pembelian, dan laporan transaksi yang
menengah. Di Indonesia sendiri Usaha Mikro Kecil dibutuhkan dalam pengambilan keputusan oleh para
Menengah (UMKM) mempunyai peranan yang sangat pebisnis [6]. beberapa keuntungan jika memakai
berarti dalam menunjang perekonomian nasional [1]. aplikasi poin of sales antara lain peningkatan kualitas
UMKM berasal dari singkatan Usaha Mikro Kecil layanan dengan adanya POS maka perusahaan akan
Menengah. UMKM merupakan istilah baru dalam dengan mudah dalam menjalankan proses transaksi
konteks skala perekonomian dimana usaha yang yang tepat, cepat dan sistematis[7].
dimiliki oleh seseorang maupun kelompok tertentu
sesuai dengan kriteria seperti yang tertera dalam 2. Metode Pengembangan Sistem
undang-undang [2]. UMKM merupakan sebuah usaha
yang berdiri sendiri bukan merupakan anak dari Personal Extreme Programming (PXP) adalah
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, kerangka proses pengembangan perangkat lunak yang
dikuasai atau menjadi bagian penting baik secara dirancang untuk diterapkan oleh para insiyur perangkat
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah lunak individual [8]. Adapun prinsip-prinsip PXP
maupun usaha besar [3]. Usaha Kecil Menengah adalah sebagai berikut: [9].
(UKM) yang memiliki perekonomian menengah sudah 1) PXP membutuhkan tanggung jawab dari
mampu melengkapi usahanya dengan sentuhan pengembang, dimana harus selalu siap mengikuti
teknologi komputerisasi seperti POS (Point Of Sale) proses dan menerapkan PXP.
pada kasirnya sedangkan berbeda dengan Usaha Mikro 2) Pengembang harus mengukur, melacak dan
Kecil Menengah (UMKM) dimana usaha ini berskala menganalisis pekerjaan sehari-hari mereka.
lebih kecil dibandingkan UKM sehinga memiliki 3) Pengembang harus belajar dari variasi kinerja,
perekonomian yang lebih kecil pula, sehingga sebagian dimana brtujuan untuk meningkatkan proses
besar UMKM masih melakukan transaksi secara berdasarkan data proyek PXP yang dikumpulkan.
manual .Banyak UMKM yang masih menggunakan 4) Pengujian terus menerus.
cara konvensional sebagai media transaksi, yaitu proses
transaksi secara manual memungkinkan terjadinya Tahapan Personal Extreme Programming [14].
kesalahan jika data yang ada sangat banyak sehingga
laporan menjadi tidak akurat. Selain itu masalah yang
sering terjadi pada sebuah UMKM juga terjadi dalam
pengelolaan bisnisnya [4].

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam


penelitian ini adalah metode Personal Extreme
Programming (PXP) merupakan bagian proses
penerapan perangkat lunak yang cenderung dalam skala
kecil sampai medium serta sistem ini juga disesuai jika
tim dihadapkan requirement yang tidak jelas maupun
terjadi perubahan-perubahan requirement yang sangat
cepat [5].Model ini merupakan model yang berorientasi
pada kepuasan pengguna. Sehingga sistem bisa
dikatakan berhasil jika tingkat kepuasan pengguna
terhadap sistem informasi adalah tinggi.

Sistem dapat didefinisikan dengan, terdapat dua


kelompok pendekatan di dalam pendefenisian sistem,
yaitu kelompok yang menekankan pada elemen atau
komponennya. Suatu sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan
yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
Gambar 1.1 Tahapan Personal Extreme
mencapai tujuan tertentu. Hasil pengolahan data dari
Programming
satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah,
sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Proses
pengelolaan ini memerlukan teknologi.

2
Ummi Khair, Surmayanti, Agung Ramadhanu

1. Requirements
Requirements merupakan tahapan identifikasi Prosedur Yang Sedang Berjalan
pengguna sistem, lalu dilanjutkan dengan pembentukan Berikut ini merupakan analisa sistem yang sedang
arsitektur program [10]. berjalan pada toko Dva Kitchen:
1. Analisa Sistem Pengelolaan Data transaksi
2. Planning
Dalam melakukan transaksi baik pembelian maupun
Planning merupakan tahapan menentukan
penjualan, pihak toko Dva Kitchen akan melakukan
fungsionalitas keseluruhan yang akan dikembangkan
pecatatan secara manual pada kertas maupun buku
dalam sistem.
nota, dan melakukan kalkulasi sesuai dengan barang
3. Iteration Initialization yang ditransaksikan. Kemudian menyimpan data
Iteration initialization merupakan fungsionalitas transaksi tersebut untuk membuat laporan
yang sudah dibentuk dijabarkan menjadi terperinci transaksinya.
dalam bentuk Unified Modeling Language (UML). 2. Analisa Sistem Pembuatan Laporan
Dalam membuat laporan, pihak toko Dva Kitchen
4. Design melakukan penghitungan terhadap data-data transaksi
Design merupakan tahapan sistem mulai didesain,
yang ada pada kertas dan buku nota lalu
mulai dari desain database dan desain antarmuka
mengelompokannya sesuai jadwal kapan transaksi
pengguna.
tersebut dilakukan. Kemudian barulah dihitung berapa
total pendapatan maupun pengeluaran yang telah
5. Implementation
dilakukan.
Implementation merupakan tahapan dilakukannya
3. Analisa Sistem Penambahan Stok Barang
pengodean sistem dengan kolaborasi bahasa Java dan
Untuk menambah stok barang, maka pihak toko Dva
PHP serta database menggunakan MySQL. Apabila
Kitchenmelakukan penghitungan barang secara
kode selesai kemudian kode tersebut diuji dalam unit
manual dan melakukan cek apakah barang masih
testing, apabila ada kesalahan maka dilakukan koreksi
mencukupi atau tidaknya. Apabila barang akan habis
ulang atau refactor pada tahap dimana kesalahan
maka pemilik akan menambah stok nya melalui
tersebut bermula, apabila tidak ada kesalahan maka
supplier.
dilanjutkan ke unit selanjutnya.
Analisis Sistem Berjalan
6. System Testing
System Testing merupakan tahapan diujinya Berikut beberapa permasalahan yang penulis temukan
fungsionalitas sistem, apakah masih ada kekurangan diantaranya :
atau sudah cukup menggunakan black box testing. 1. Proses menjalankan transaksi baik pembelian
maupun penjualan masih dilakukan secara manual
7. Retrospective dengan kertas maupun buku nota, sehingga
Retrospective merupakan tahapan pengambilan membuat pihak toko kesulitan dalam melakukan
kesimpulan terhadap sistem, apabila masih ada penghitungan pada transaksi penjualan. Proses
kesalahan makan akan dilakukan perbaikan mulai dari penyimpanan data pun masih tidak efektif karena
tahap iteration initialization. seringkali data transaksi hilang.
2. Proses pembuatan laporan masih dilakukan secara
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah manual, apabila ada data transaksi yang hilang
mengembangkan sebuah sistem yang dapat membantu maka perekapan laporan hanya menggunakan data
dalam proses transaksi dan informasi pengelolaan data yang ada saja. Hal ini membuat pihak toko Dva
yang dimiliki dan mengimplementasikan dengan mtode Kitchen mengalami kerugian akan data-data
pengembangan sistem personal extreme programming. penjualan maupun pembeliannya. Pihak toko juga
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh kesulitan dalam merekap laporan harian, bulanan,
puskesmas lapai tersebut, maka dibuatkan sistem point dan tahunannya.
of sale dengan menggunakan metode personal extreme 3. Pemilik toko Dva Kitchen kesulitan dalam
programming (PXP), maka diharapkan mampu memantau stok atau persediaan barangnya.
mempermudah dalam pengolahan data dan dalam Seringkali data stok barang tidak sesuai dengan
penggunaan transaksi penjualan dan dapat memberikan data transaksi pembelian dan penjualannya,
laporan yang akurat. sehingga pemilik beranggapan bahwa ada barang
yang hilang ataupun dicuri oleh orang lain.
3. Pembahasan Pemilik juga kesulitan dalam menentukan kapan
3.1 Requirements stok harus ditambah atau tidaknya karena
penghitungan stok barang masih dilakukan secara
Pada tahapan Requirements ini akan melakukan manual.
pengumpulan kebutuhan-kebutuhan terkait sistem yang
akan dibangun dengan melakukan wawancara. Pada
tahapan ini dilakukan identifikasi pengguna sistem, lalu
dilanjutkan dengan pembentukan arsitektur program.

3
Ummi Khair, Surmayanti, Agung Ramadhanu

3.2 Planning

Tahap perencanaan merupakan tahap yang selanjutnya


dilakukan setelah tahap requirements. Tahap
perencanaan terdiri dari 2 (dua) langkah, yaitu
spesifikasi kebutuhan dan penggambaran system yang
akan diusulkan.

Analisis Sistem Usulan


Usulan pemecahan masalah yang akan penulis buat
untukmempermudah pemilik toko Dva Kitchen dalam
pengelolaan operasinalnya adalah sebagai berikut :
1. Merancang dan membangun sebuah sistem
informasi Point Of Sales (POS) pada toko Dva
Kitchen dalam mengelola segala kegiatan
transaksi yang ada pada toko Dva Kitchen.
2. Membangun aplikasi POS yang dapat
membantu pemilik toko Dva Kitchen dalam
membuat arsip dan laporan dari kegiatan
transaksi yang telah dilakukan.
3. Membangun sebuah aplikasi yang bisa diakses
kapan saja dan dimana saja sehingga pemilik
dapat melihat dan memantau operasional toko
dengan bebas serta memudahkan pemilik
dalam memantau dan mengawasi stok dan Gambar 3.2 Class Diagram Design
persediaan barang yang ada pada toko.
3.5 Implementation
3.3 Iteration Initialization Implementation merupakan tahapan dilakukannya
pengkodean sistem dengan kolaborasi bahasa
Iteration initialization merupakan fungsionalitas yang pemrograman PHP serta database menggunakan
sudah dibentuk dijabarkan menjadi terperinci dalam MySQL. Apabila kode selesai kemudian kode tersebut
bentuk Unified Modelling Language (UML). diuji dalam unit testing, apabila ada kesalahan maka
dilakukan koreksi ulang atau refactor pada tahap
dimana kesalahan tersebut bermula, apabila tidak ada
kesalahan maka dilanjutkan ke unit selanjutnya.

Gambar 3.3 Implementasi Form Login

Gambar 3.1 Use Case Diagram


3.4 Design
Design adalah tahapan system mulai dari di design
database dan design antarmuka pengguna Class
Diagram.

Gambar 3.4 Tampilan Dashboard

4
Ummi Khair, Surmayanti, Agung Ramadhanu

Tampilan Preview Cetak Laporan Pembelian


Gambar 3.5 Tampilan Point of Sale
3.6 System Testing
System testing merupakan tahapan diujinya
fungsionalitas sistem. Pengujian dilakukan untuk
melihat hasil dari unit sistem, apakah sudah sesuai
dengan yang diinginkan. Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan metode Black Box Testing.
Penulis melakukan percobaan sistem pada perangkat
computer agar dapat mengetahui hasil dari output
secara lebih nyata dan memastikan bahwa tidak terjadi
error pada program aplikasi tersebut.
Setelah melakukan proses pengujian pada sistem.
Penulis menyatakan bahwa sudah tidak terdapat error
yang terjadi dan output yang dihasilkan sudah sesuai
dengan harapan. Dengan begitu, dapat disimpulkan
bahwa aplikasi Point of Sale (POS) sudah berjalan
sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 3.6 Tampilan Struk 3.7 Restropective


Pada tahapan ini, penulis hanya perlu mengkaji hasil
yang sudah di dapat hasil yang sudah didapat
berdasarkan pengujian pada sistem. Karena program
aplikasi Point of Sale (POS) sudah berjalan dengan
baik. Maka, penulis tidak perlu mengulang kembali ke
tahapan sebelumnya. Namun, apabila masih ada
kesalahan pada sistem, maka akan dilakukan perbaikan
mulai dari tahap iteration Initialization.

4. Kesimpulan dan Saran


4.1 Kesimpulan
Sistem aplikasi Point Of Sale dengan menggunakan
metode Personal Extreme Programming dapat
menyelesaikan permasalahan yang ada pada UMKM
Kabupaten Solok toko Dva Kitchen seperti :
1. Pencatatan transaksi yang masih dilakukan
secara manual dengan buku jurnal oleh kasir,
waktu proses transaksi cukup cepat sehingga
mengurangi Human error.
2. Pengembangan aplikasi dengan metode
Gambar 3.7 Tampilan Form Input User Personal Extreme Programming yang
dilakukan customer dan programmer
melakukan perubahan sesuai kebutuhan secara

5
Ummi Khair, Surmayanti, Agung Ramadhanu

cepat dan fleksibel. [7] Sugihartono, J. (2015). Pembuatan Aplikasi Point of


Sale Toko Cabang Perusahaan Torani
3. Mempermudah dalam memberikan informasi
Menggunakan Framework Codeigniter.
pengolahan data pada toko dengan hasil yang
[8] Raisya Rahmi, Rika Perdana Sari, Rahmat
maksimal dan data laporan keuangan lebih
Suhatman, 2016. Pendekatan Metodologi
mudah dikelola dan jelas karena
Extreme Programming pada Aplikasi E-
terkomputerisasi.
Commerce (Studi Kasus Sistem Informasi
Penjualan Alat-alat Telekomunikasi), Jurnal
Komputer Terapan Vol.2, No. 2, November
4.2 Saran
2016, hlm. 83-92.
Dengan masih adanya kekurangan dari pembangunan [9] Akbar. 2017. Rancang Bangun Sistem Informaso
sistem aplikasi point of sale di UMKM Kabupaten Administrasi Hotel Dengan Metode Extreme
Solok toko Dva Kitchen, maka dikembangkan agar Programming. Jurnal DISPROTEK, 26-41.
aplikasi menjadi lebih baik lagi, antara lain : [10] Azdy, R. A., & Rini, A. 2017. Penerapan Extreme
Programming Dalam Membangun Aplikasi
1. Pengembangan sistem aplikasi Point Of sale,
Pengaduan Layanan Pelanggan (palapa) pada
seperti fitur tambah menu bru secara mandiri
Perguruan Tinggi. JTIIK, 197-204.
oleh karyawan kasir yang bertugas.
2. Pengembangan fitur fitur yang lebih baru guna
memudahkan dan meningkatkan daya saing.
3. Pengembangan Point Of sale masih berbasis
web, perlunya dibangun yang berbasis
Android dengan metode Personal Extreme
Programming

Daftar Pustaka

[1] Marikxon. (2014, Mei 22). Maxmanroe.com.


Diambil kembali dari 6 Bisnis UKM / Usaha
Kecil Menengah yang Menguntungkan di
Indonesia: https://www.maxmanroe.com/6-
bisnis-ukm-usaha-kecil-menengah-yang-
menjanjikan.html
[2] Maxmanroe.com. (2017, 04 28). 6-bisnis-ukm-
usaha-kecil-menengah-yang-menjanjikan.
Diambil kembali dari Maxmanroe.com:
https://www.maxmanroe.com/6-bisnis-ukm-
usaha-kecil-menengah-yang-menjanjikan.html
[3] Sudaryanto, Ragimun, & dkk. (2013). Strategi
Pemberdayaan UMKM Menghadapi Pasar
Bebas Asean.
[4] Sugihartono, J. (2015). Pembuatan Aplikasi Point of
Sale Toko Cabang Perusahaan Torani
Menggunakan Framework Codeigniter.
[5]Wahyudi, Sri. 2020. “PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI KLINIK BERBASIS WEB (
Studi Kasus : Klinik Surya Medika Pasir
Pengaraian ).” Riau Journal ofComputer Science
06(01): 50–57. http://e-
journal.upp.ac.id/index.php/RJOCS/article/view/
1979.
[6] Gilang Pamungkas, Herman Yuliasyah, 2017.
Rancang Bangun Aplikasi Androind POS (Point
of Sale) Kafe untuk Kasir Portable dan Bluetooth
Printer, Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 6, No.
1, April 2017 (P-ISSN : 2303- 3142) (E-ISSN :
2548-8570).

Anda mungkin juga menyukai