Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi dan tingginya tingkat persaingan dalam dunia
usaha merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak.
Penguasaan dan penerapan teknologi menjadi faktor yang menentukan bagi
perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, khususnya teknologi
informasi. Keberadaan informasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam
menentukan kemajuan perusahaan tersebut. Informasi-informasi yang tersedia
dapat digunakan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya suatu
perusahaan, meningkatkan kinerja karyawan, dan sebagainya. Penyimpanan
informasi bagi perusahaan dapat dipermudah dengan penggunaan teknologi
informasi melalui Database Management System.

Usaha Percetakan adalah sektor usaha industri kreatif yang cukup banyak
jenisnya seperti sablon manual/digital, graphic design, digital printing, dan media
cetak. Bisnis percetakan semakin dipermudah eksistensinya, baik itu dari segi
teknologi cetak, operasionalisasi, dan tenaga pendesain. Tidak hanya sekedar jasa
mencetak jasa, percetakan juga memperhatikan dari setiap produk yang
dihasilkan. Dalam beberapa tahun terakhir, usaha bisnis percetakan semakin
berkembang, baik dalam skala besar, menengah, maupun skala kecil. Hal ini dapat
dilihat dari semakin banyak pemain baru dalam bisnis percetakan.

Bisnis Percetakan tidak akan mati, hanya mungkin sesekali “jalan


ditempat” pada keadaan tertentu. Mengingat produk yang dihasilkan adalah
kebutuhan banyak orang. Peluang bisnis percetakan cukup menjanjikan, banyak
kalangan usaha yang beralih ke dunia bisnis ini. Hal ini tentunya menimbulkan
persaingan bisnis yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat mendorong
produsen untuk menawarkan kelebihannya yang tidak dimiliki oleh produsen lain.
Termasuk dengan menawarkan disain yang menarik, kreatif, dan inovatif.
Keadaan tersebut juga dirasakan oleh salah satu perusahaan percetakan Rumah
Printing yang beralamat di Jalan Orang Kayo Hitam No.3 RT.14 Kelurahan
Budiman Kecamatan Jambi Timur Kota salah satu perusahaan percetakan yang
melayani jasa sablon dan digital printing.

Rumah Printing merupakan pelopor usaha sablon dan percetakan di kota


Jambi yang berdiri sejak Tahun 2014. Persaingan dalam usaha percetakan
diwilayah Kota Jambi dan sekitarnya memang sudah tak bisa dihindar lagi.
Banyak cara dari setiap perusahaan percetakan untuk merebut hati konsumen
terutama dalam merespon berbagai karakter konsumen. Sejak awal berdiri tahun
2014 Rumah Printing memproduksi sablon spanduk dan sablon stiker hingga
beberapa tahun, sehingga membuat masyarakat menganggap citra Rumah Printing
adalah pusatnya Desain sablon spanduk dan stiker.

Rumah Printing telah bergerak maju dan semakin bervariasi pada produk
cetak yang dapat dihasilkan, maka jumlah transaksi penjualan yang dilakukan
Rumah Printing semakin banyak pula. masyarakat pun telah banyak yang menjadi
pelanggan setia pada Rumah Printing. Memahami pentingnya usaha penjualan
produk yang dilakukan oleh Rumah Printing kepada masyarakat untuk lebih
mudah dalam mengelola data penjualan spanduk/stiker dan sablon. Namun
berkembangnya usaha Rumah Printing, tidak sejalan dengan perkembangan
teknologi yang terjadi dimasa kini. Rumah Printing jarang sekali melakukan
pencatatan transaksi penjualan jasa cetak setiap harinya. Seluruh penerimaan dari
hasil penjualan jasa cetak akan dimasukkan kedalam buku agenda pemilik. Proses
penjulan pada Rumah Printing bermula dari adanya penjualan percetakan,
Selanjutnya konsumen akan membayar secara tunai kepada karyawan agar
dibuatkan kuitansi menjadi 2 (dua) rangkap. Lembar pertama diberikan kepada
konsumen dan lembar kedua diberikan kepada pemilik perusahaan beserta uang
dari konsumen. Uang tersebut akan langsung dimasukkan ke dalam buku agenda
pemilik. Kemudian pemilik perusahaan akan mencatat dan menghitung seluruh
hasil penerimaan penjualan didalam buku catatan. Setiap kali pemilik perusahaan
menerima kuitansi, jarang sekali dilakukan pencatatan secara berkala. Hal ini
membuat Rumah Printing tidak dapat mengolah data penjualan menjadi laporan
yang dibutuhkan setiap bulannya.

Untuk meminimalis kesalahan pendataan baik dalam melakukan transaksi


setiap harinya dan juga tidak adanya simpanan data berkala karena masih
menggunakan pencatatan manual buku maka dibutuhkan sebuah sistem berupa
Perancangan sistem Informasi Jasa Percetakan Pada Rumah Printing dengan
Berbasis website untuk mempermudah karyawan dalam melakukan penjualan jasa
produk kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk dapat membedakan
perusahaan dengan competitor yang lain sehingga dapat mempertahankan dan
meningkatkan posisi perusahaan dalam persaingan.

Bedasarkan latar belakang tersebut, maka dibuatlah aplikasi berbsis


website yang dapat mengolah data penjualan dengan judul : “PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI JASA PERCETAKAN DAN DESAIN PADA RUMAH
PRINTING BERBASIS WEB”.

1.2 Perumusan Masalah


Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :“Bagaimana
membangun : “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA PERCETAK
PADA RUMAH PRINTING BERBASIS WEB”.

1.3 Batasan Masalah


Permasalahan yang tercakup tidak berkembang terlalu jauh atau
menyimpang terlalu jauh dari tujuannya dan tidak mengurangi efektifitas
pemecahannya. Maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya mengolah data pada Rumah Printing dengan pemrograman
PHP.
2. Perancangan Sistem Informasi Jasa Percetakan dan desain Rumah Printing ini
dibangun menggunakan Software Sublime text dan Database MySQL.
3. Aplikasi ini hanya dapat digunakan oleh Rumah Printing.
4. Perancangan Sistem Informasi Jasa Percetakan dan Disain ini dibangun hanya
mengolah data penjualan produk pada Rumah printing.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan yang didapat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :

1. Dapat mejadikan data penjualan produk lebih terstruktur yang disimpan


dalam database
2. Dapat menghasilkan laporan penjualan dengan menggunakan media
aplikasi berbasis web.
3. Pendataan lebih efektif karna minim kesalahan sistematis
4. Lebih efisien karena lebih cepat dari pada menggunakan pembukuan

1.4.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari penulisan tugas akhir ini juga bisa
dilihat sebagai berikut :

1. Manfaat Bagi Mahasiswa


Bagi penulis penelitian ini diharapkan mampu untuk menerapkan ilmu yang
di dapat oleh penulis selama belajar
2. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan dapat mengurangi beban pekerjaan khususnya karyawan
dalam kegiatan pengolahan data penjulan produk, sehingga pekerjaan menjadi
lebih efektif dan efisien.
3. Manfaat Bagi Pengguna
Bagi karyawan dapat dijadikan sebagai motivasi untuk menghasilkan hasil
kinerja yang terbaik.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan
Perancangan sistem informasi merupakan proses bertahap yang
memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: Struktur data, arsitektur sistem
informasi, detil prosedur, dan karakteristik antar muka pemakai. Susanti, Melan.
(2016, April). Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMK
Pasar Minggu Jakarta, Jurnal Informatika , No. 1 Vol. III.
Perancangan atau desain didefinisikan sebagai proses aplikasi berbagai
teknik dan prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau
sistem dalam detail yang memadai untuk memungkinkan realisasi fisiknya.
Mulawarman (2009, Februari). Perancangan Sistem Informasi Terpadu
Pemerintah Daerah Kabupaten Paser, Jurnal Informatika , No. 1 Vol. IV.
Perancangan atau yang sering kita sebut dengan rancangan sistem
merupakan salah satu unsur atau tahapan dari keseluruhan pembangunan sistem
komputerisasi. Salah satu unsur pokok yang harus dipertimbangkan dalam
pembangunan sistem komputerisasi yaitu masalah perangkat lunak, karena
perangkat lunak yang digunakan haruslah sesuai dengan masalah yang akan
diselesaikan, disamping masalah perangkat keras itu sendiri. Perancangan sistem
terdiri dari 2 (tahap), yaitu :

1. Tahap Studi
Tahap studi meliputi 3 (tiga) tahap, yaitu :

a. Identifikasi, dalam tahap ini harus didapatkan uraian yang jela mengenai
tujuan dari pada system.
b. Dokumentasi, dalam tahap ini ditentukan file-file dan dokumen laporan apa
saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Evaluasi, tahap ini mengevaluasi semua kemungkinan alternative yang ada
dan kemudian memilih yang paling fleksibel.
2. Tahap Operasi
Tahap ini mempunyai tahap-tahap lagi, yaitu :

a. Perancangan, hal yang dilakukan di sini adalah membuat spesifikasi secara


terinci dari sistem yang baru.
b. Instalasi, langkah ini adalah merupakan implementasi dari sistem yang
baru.
c. Testing, pada langkah ini dipastikan apakah sistem yang diajukan benar-
benar dapat menghasilkan tujuan dengan lebih efisien. Susanti, Melan.
(2016, April). Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web
Pada SMK Pasar Minggu Jakarta, Jurnal Informatika , No. 1 Vol. III.

2.2 Sistem
Darmawan dan fauzi (2016), ”Sistem adalah seperangkat komponen yang
saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan.
Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama
untuk mencapai beberapa sasaran, berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat
unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal
sebagai bagian yang saling melengkapi karena mempunyai sasaran dan tujuan
yang sama”.

Sutabri (2012), “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur


yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem dibuat untuk menangani sesuatu
yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Pendekatan sistem merupakan
suatu filsafat atau perseprodii tentang struktur yang mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan dan operasi-operasi dalam suatu organisasi dengan cara yang efisien dan
yang paling baik. Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan
komponen atau subsistem yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

Sunyoto (2014), “Menurut Ludwig Von Bertalanfly, “Sistem adalah


seperangkat unsur-unsur yang terkait dalam suatu antarrelasi diantara unsur-unsur
yang terkait dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dan dalam
lingkungan”.

Sutabri (2012), Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan
output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana
mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran
sekaligus”.

2.3 Informasi
Menurut Samuel Elion di kutip Onong (1989), “Informasi adalah sebagai
pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep,
sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain. Arus
informasi dalam suatu jaringan komunikasi merupakan garis hidup suatu bisnis,
seumpama darah mengalir dalam urat nadi dan unsur-unsur sebuah tubuh”
Sunyoto (2014).

Sutabri (2012), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau


diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi
atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang
menerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada
pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan”.

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua
hasil dari pengolahan data tersebut bias menjadi informasi, hasil dari pengolahan
data yang tidak memberikan makna atau arti serta bermanfaat bagi seseorang
bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi
ini ada 3 hal penting yang harus diperhatikan disini, yaitu : (Darmawan dan fauzi
2016)

1. Informasi merupakan hasil pengolahan data

2. Memberikan makna atau arti

3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian


2.4 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak
luar tertentu (Sutabri, 2012). Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins (1993),
“Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri
atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi
keluaran kepada para pemakai” (Kadir 2014, h.9). Menurut Kenneth dan
Jane (2007), “Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau
mendapatkan, memproses, meyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk
menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi”
(Sunyoto 2014).

2.5 Pemodelan Sistem


2.5.1 Data Flow Digram (DFD)
Pengertian secara umum dari Data Flow Diagram adalah suatu
network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi,
atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk
kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan
mainnya. Keuntungan menggunakan DFD adalah memungkinkan untuk
menggambarkan sistem dari level yang paling tinggi kemudian menguraikannya
menjadi level yang lebih rendah (dekomposisi). Sedangkan kekurangan DFD
adalah tidak menunjukan proses pengulangan (looping), proses keputusan, dan
proses perhitungan. (Sutabri 2012).

Menurut Nurjani (2018) didalam modulnya ada tiga tingkatan Data Flow
Diagram yaitu:
1. Diagram Konteks (Context Diagram)
Merupakan level tertinggi dari Diagram Arus Data yang menggambarkan
seluruh input atau output dari sistem. Diagram konteks memberikan
gambaran sistem secara keseluruhan. Pada diagram konteks hanya terdapat
satu proses dan beberapa lingkungan luar, tidak terdapat simpanan data
(data store).
2. Diagram Overview
Merupakan diagram yang menggambarkan dekomposisi (pemecahan) atau
turunan pertama dari Context Diagram. Pada diagram ini proses dibagi
menjadi lebih dari satu. Diagram Overview minimal mempunyai dua proses
dan sudah terdapat simpanan data.
3. Diagram Rinci
Diagram ini merupakan dekomposisi (pemecahan) tiap-tiap proses pada
diagram Overview. Semua proses akan berhenti jika semua proses menjadi
proses Primitif (tidak dapat dipecah dan didekomposisikan lagi). 
Beberapa simbol yang digunakan pada DFD antara lain sebagai berikut
menurut Jogianto (2014, h. 700) didalam bukunya:
a. Kesatuan luar (External entity)
Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang
dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan
luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak dan dapat
diberi identifikasi dengan huruf kecil diujung kiri atas seperti contoh di
bawa:

Gambar 2.1 Simbol Kesatuan Luar (External Entity)


b. Arus data (Data Flow)
Arus data (Data Flow) di DFD diberi simbol suatu panah seperti pada
Gambar 2.2. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data
(data store) dan kesatuan Iuar (External entity). Arus data ini menunjukan
arus data dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari
proses sistem. Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai
arti, nama arus data dituliskan di samping garis panahnya.

Gambar 2.2 Simbol Arus Data (Data Flow)


c. Proses (Process)
Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk Physical Data
Flow Diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer, sedangkan untuk Logical Data Flow Diagram (LDFD), suatu
proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat
ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan dengan simbol persegi
panjang dengan sudut-sudutnya tumpul seperti pada Gambar 2.3.

atau

Gambar 2.3 Simbol Proses (Process)


d. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file
atau database di sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu
kotak tempat data, suatu tabel acuan manual, maupun suatu agenda atau
buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya seperti pada gambar
berikut:

Gambar 2.4 Simbol Simpanan Data (Data Store)

Adapun pedoman untuk menggambarkan DFD menurut Jogianto (2014, h.


713) adalah sebagai berikut:
1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entities) yang
terlibat di sistem.
2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
3. Gambarkanlah terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram).
DFD merupakan alat untuk structured analysis. Pendekatan terstruktur ini
mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar
(disebut dengan Top level) dengan memecahnya menjadi bagian yang lebih
terinci (disebut dengan Lower level). DFD yang pertama kali digambar
adalah level yang teratas (Top level) dan diagram ini disebut dengan Context
diagram. Dari Context diagram ini kemudian akan digambar dengan lebih
terinci lagi apa yang disebut dengan Overview diagram (Level 0). Tiap-tiap
proses di overview diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan
disebut dengan Level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar kembali
dengan lebih terinci lagi dan disebut dengan Level 2 dan seterusnya sampai
tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi.

2.6 Tools Aplikasi yang Digunakan


2.6.1 Bahasa Pemrograman
Pada penelitian ini peneliti menggunakan php sebagai Bahasa
pemrograman.

PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah


kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari
singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor.
PHP dikenal sebagai bahasa pemrograman yang dijalankan di sisi server.
Dengan demikian kode aslinya tidak akan terlihat pada klien (browser). PHP
banyak dipakai dalam membuat aplikasi web antara lain karena dukungan pustaka
(library) yang lengkap dan mudah digunakan pada berbagai platform (Windows,
Mac, Linux dan lain-lain). Dengan menggunakan PHP, koneksi ke database
server juga mudah dilakukan (Kadir 2011, h. 19-20).
Mekanisme pemanggilan aplikasi yang dibuat menggunakan PHP adalah
sebagai berikut: setelah web server menemukan file yang php diminta pemakai,
file tersebut diserahkan ke mesin PHP untuk diproses. Bila PHP mendeteksi
adanya interaksi dengan database, maka PHP akan melakukan permintaan kepada
database server dan hasil dari database server tersebut akan diproses lebih lanjut.
Setelah semua isi file diproses, maka hasilnya (berupa suatu kode HTML)
diserahkan ke web server. Selanjutnya web server mengirimkan kode HTML
tersebut ke pemakai. Lalu, browser pada pemakai akan menunjukkan hasilnya.
Berdasarkan penjelasan di depan, terlihat bahwa kode sumber (source
code) PHP tidak akan diketahui oleh pemakai karena pemakai hanya menerima
kode hasil pemrosesannya. Dengan cara seperti ini, kerahasiaan kode sumber bisa
terjaga. Tidak perlu ada kekhawatiran bahwa pemakai bisa melihat password yang
digunakan untuk mengakses database (Kadir 2011, h. 20).
PHP sendiri bersifat free (gratis) dan bisa diunduh di internet melalui situd
www.php.net. Namun, perlu diketahui, PHP terkadang dikemas dalam bundel
perangkat lunak, misalnya pada Wamprodierver. Hal yang menarik lainnya, PHP
bersifat multiplatform. Artinya, PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti
Windows, Linux, dan UNIX (Kadir 2011, h. 21).

a. Sejarah PHP
Menurut Hidayatullah & Kawistara (2014, h.232) menyatakan pada
awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal).
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu
PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan
skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan
menamakan PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka,
maka banyak pemrograman yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. pada rilis 2.0 ini, interpreter PHP
sudah diimplementasikan dalam program C. di dalam rilis ini juga ikut disertakan
modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Kemudian pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis
ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian
pada juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP
danmeresmikan rilis tersebut sebagai php 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi
akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis
tersebut dikenal degan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak
digunakan pada awal abadke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan
kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi memiliki
kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, zend merilis PHP 5.0. Dalam Versi ini, inti dari interpreter
PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman
berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa
pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
b. Kelebihan PHP
Menurut Hidayatullah & Kawistara (2014, h.234) PHP berbasis server side
scripting. PHP sendiri dapat melakukan tugas-tugas yang dilakukan dengan
mekanisme CGI seperti mengambil, mengumpulkan data dari database, meng-
generate halaman dinamis, atau bahkan menerima dan mengirim cookie.
Kelebihan PHP lain adalah sebagai berikut:
1. PHP berbasis server side scripting.
2. Command Line Scripting pada PHP.
3. PHP dapat membuat aplikasi Dekstop
4. Digunakan untuk berbagai macam platform OS.
5. Mendukung berbagai macam web server.
6. Object Oriented Programing atau Procedural.
7. Output File PHP pada XHTML, HTML, & XML.
8. Mendukung banyak RDBMS (Database).
9. Mendukung banyak komunikasi
10. Pengolahan Teks yang sangat baik
2.6.2 Aplikasi Database
Database penelitian ini menggunakan phpMyadmin sebagai perangkat
lunak databasenya. Menurut Nugroho, “phpMyadmin adalah tools yang dapat
digunakan dengan mudah untuk memanajemen database MySQL secara visual
dan Server MySQl, sehingga kita tidak perlu lagi harus menulis query SQL setiap
akan melakukan perintah operasi database”. Tools ini cukup populer, Anda dapat
mendapatkan fasilitas ini ketika menginstal paket triad phpMyAdmin, karena
termasuk dalam xampp yang sudah di install (Nugroho 2013, h. 71).
Menurut Buana, phpMyadmin adalah salah satu aplikasi yang digunakan
untuk memudahkan dalam melakukan pengelolaan database MySQL.
phpMyAdmin merupakan aplikasi web yang bersifat opensource. (Buana 2014, h.
2).
Menurut Nugroho, “phpMyadmin adalah tools MySQL Client berlisensi
Freeware”. phpMyAdmin harus dijalankan di sisi server web dan pada komputer
harus tersedia PHP, karena berbasis web (Nugroho 2013, h. 71).

2.6.3 Text Editor


Penelitian ini menggunakan Framework Codeigniter sebagai text
editornya, Menurut Saputra (2011, h.2) Framework merupakan suatu
kertas/kerangka kerja dalam aplikasi web yang didalamnya memiliki suatu
potongan-potongan program yang disusun (modul), sehingga programmer tidak
perlu membuat kode dari nol, karena framework telah menyediakannya. Yang
harus dilakukan adalah mengerti, melakukan, dan menerapkannya saja.
Menurut Westriningsih (ed. 2011, h.2) ada beberapa alasan mengapa
menggunakan framework, sebagai berikut:
1. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web.
2. Memudahkan dalam proses maintanance karena sudah ada pola tertentu
dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola
standar yang ada).
3. Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai
sehingga tidak perlu membangun dari awal.
4. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS.
Menurut Westriningsih (2011, h.2) menjelaskan bahwa Codeigniter
merupakan aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC
(Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis menggunakan
PHP. Codeigniter memudahkan developer website untuk membuat aplikasi
website dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.
Modelviewcontroller merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam
pembangunan aplikasi web. Berawal dari bahasa pemrograman Small Talk, MVC
memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang
membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian
yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun
suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi sebagai berikut:
1. View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu
aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML yang diatur
oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data
kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian
model.
2. Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk manipulasi
data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari bagian
controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
3. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian
model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan
data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.

Anda mungkin juga menyukai